“Tidak semua
pertempuran bisa
dimenangkan.
Tapi,
mengakhirinya
dengan gagah berani
adalah pilihan.”
BERTEMPURLAH
tapi
Dengan Gagah
insanmandiricendekia
BERTEMPURLAH
tapi
Dengan Gagah
Iwan Pramana
insanmandiricendekia
Bertempurlah Tapi Dengan Gagah
Penulis:
Iwan Pramana
ISBN : 978-602-74227-8-0
Penerbit:
PT Insan Mandiri Cendekia
Redaksi:
Menara Standard Chartered 30/F
Jalan Dr. Satrio, Kav. 164, Jakarta
Telp : (021) 2555 5968
Fax : (021) 2555 5601
Email: info@quickstart-Indonesia.com
http://www.quickstart.co.id
Blog: www.quickstart-Indonesia.com
Facebook: Quickstart.Indonesia
Twitter: @QuickSTART_ID
Membaca buku ini seperti kita membuka gudang kesadaran dalam diri
untuk melihat kembali hal-hal besar dalam hidup kita yang terkadang kita
lupakan, atau bahkan sering kita abaikan. Terjadi Transformasi Diri ke
arah yang lebih baik, adalah salah satu konsekuensi saat Anda Baca
Buku Ini.
Syamsul Hatta - Managing Partner @ Excellence Institute
Freepik.com by freepik
Ketika membaca buku ini, saya seperti membaca buku rohani dan saya
semakin dikuatkan dan diteguhkan untuk terus berusaha melakukan
kebenaran berdasarkan firman Tuhan dalam kehidupan saya walaupun
saya tahu hal itu sangat sulit, karena jika kita masih diberi kesempatan
untuk hidup maka hidup kita adalah hidup untuk melakukan kehendak
Tuhan. Tapi andai Tuhan memanggil kita itupun adalah suatu
keuntungan.
Ringga Haryo Handoko
Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia
Buku ini mengemas secara apik bagaimana kita agar tidak merugi dalam
memanfaatkan sisa waktu kita dengan berbuat kebaikan (berjuang tidak
kenal lelah, untuk selalu berfikir, mereview segala yang telah kita
lakukan, romantisme dengan Sang Pencipta ketika tertimpa musibah,
ikhlas akan qodho dan qodhar). Merupakan salah satu buku motivasi
yang perlu dijadikan referensi baca bagi para penikmat buku motivator.
Karena selain berisi motivasi dari pengalaman yang nyata juga berisi
langkah dan upaya kita untuk mewujudkan tujuan yang ingin kita raih
sampai titik darah penghabisan, serta semoga menjadi amal jariyah bagi
sang penulis karena berbagi kebaikan, amiin.
Selamat membaca.
Tri Joko Efendi, SH – Kepala Sub Bagian Advokasi dan
Pengembangan Kelembagaan Bagian Layanan Pengadaan Barang
dan Jasa Sekretariat Daerah Kabupaten Gresik
Freepik.com by Katemangostar
Buku ini, seperti buku yang ditulis Om Iwan lainnya, penuh kejutan hampir
di setiap halamannya. Bukan hanya itu tetapi ilustrasi, gambar-gambar dan
quote-quote juga keren, bikin gemes dan penasaran.
Gaya bahasanya santai, tidak ada pakem yang diikuti. Tiba-tiba muncul
kata "gapapa", yang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia tidak akan kita
temukan.
Tetapi yang paling berkesan adalah diri kita serasa "dikuliti" oleh
tulisannya. Kata orang, kita "dibacain", dibuka kejelekan-kejelekan kita
yang malas, seenaknya, zona nyaman dan bekerja serta berbuat
seadanya. Bahkan serasa kita dituntun untuk mengikuti dia tetapi tiba-tiba
diceburkan, disuruh mengisi halaman kosong dan kalau ngga ngisi rasanya
malu sendiri.
Selain itu dengan gaya bahasa bertutur, tidak butuh waktu lama untuk baca
buku ini. Ngga bikin ngantuk juga. saya yang diabetes ini kalau baca buku
10 menit mata sudah berat. Tetapi membaca buku ini sampai habis saya
ngga menguap sama sekali ("angop" kalau bahasa Jawa, bukan
evaporate).
Bermanfaat banget ini buku. saya mau download, print, baca dan
implement supaya waktu bell berbunyi nanti "teeeeeet" saya tidak
menyesal!
Thanks a bunch Om Iwan atas buku yang spesial ini!
Adi Saptono
Business Excellent Specialist
PT Bina Artha Ventura
Melalui buku ini Iwan Pramana dengan fasih telah menunjukkan bahwa
penerapan ketrampilan kepemimpinan yang berbasis High Response dapat
mengubah stimulus yang datang bertubi-tubi untuk menjadi nilai tambah
menjadi individu yang unggul. Dialog dalam cerita keseharian yang ringan
dan memikat ini merupakan suguhan dialog yang menyegarkan mengenai
teknik-teknik yang sederhana, tetapi luar biasa maknanya…bacalah!
Sulistio
Founder Karunia Cipta Qinsani & 38 Bernas Inspirator
Freepik.com by kstudio
Materinya sangat inspiratif dan interaktif, dan pesan yang disampaikan
juga mudah dipahami karena disertai dengan alur cerita yang sederhana
tapi penuh makna. Semoga dengan adanya buku ini dapat menambah
khasanah pengetahuan dan motivasi kita dalam pekerjaan sehari-hari.
Ali Husni, S.Kom – Kepala Sub Bagian Pembinaan dan
Kompetensi Pengadaan Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa
Sekretariat Daerah Kabupaten Berau
Freepik.com by dashu83
Sepiring Steak yang lezat hanya dapat tersaji bila dagingnya berkwalitas
dipadukan dengan beragam bumbu yang diracik pas dan di panggang
dengan cara dan waktu yang tepat. Selayaknya Sepiring Steak yang
lezat, maka buku “Bertempurlah tapi dengan Gagah” ini tersaji lezat
karena bahan dasar idenya berkwalitas dan terangkai dengan pas.
Freepik.com by macrovector
Daftar Isi
Daftar Isi ………. 4
Imunisasi ………. 17
Sumur ………. 27
Profil Penulis
4
Kata Pengantar
Perjuangan kita untuk hidup yang lebih baik, bergerak, mendaki,
untuk kemudian memulai lagi adalah proses yang
membutuhkan stamina hati yang kuat. Ada yang melihat kita
biasa-biasa saja. Padahal sesungguhnya di setiap hati, selalu
begejolak setiap hari. Mulai dari pilihan-pilhan sederhana hingga
sulit. Dari sulit hingga kalau bisa pilihan itu tidak pernah ada.
Iwan Pramana
5
Your time is limited
-Steve Jobs-
6
Freepik.com by freepik
Masih Ada Waktu
Tik tak tik tak.. Jam dinding di kamar saya berdetak.
7
www.cia.gov
8
Jadi, sekarang kehidupan kembali normal bukan? Sudah hilang
kegembiraan berdesak-desakan menonton pergantian tahun.
Sudah hilang keceriaan bakar-bakar sea food sampai lewat
tengah malam. Tinggal foto-foto kenangan yang berserakan di
facebook dan Instagram.
Wahai diri..
Tidakkah kau lelah
menghadapi hari hari..?
freepik.com by sxc
9
Saya tidak bermaksud menyinggung siapapun, tapi salah satu
senior saya dulu pernah bilang bahwa menjadi tua bukanlah
prestasi. Semua orang bisa melakukannya. Sambil tidur-tiduran,
ketawa-ketiwi atau serius sepanjang hari. Semuanya akan
sampai pada predikat tua dengan atau tanpa melakukan
sesuatu yang istimewa. Saya jadi ingat pelajaran Bahasa
Indonesia SMP saat membahas sajak Ali Hasjmi3) (yang
ternyata juga seorang Profesor, Gubernur Aceh, ulama dan
penulis 43 buku!) pujangga di jaman kemerdekaan, begini:
Pagiku hilang sudah melayang,
hari mudaku sudah pergi
Sekarang petang datang membayang,
batang usiaku sudah tinggi
10
Beberapa waktu lalu saya menjadi coach untuk program
manajer menengah. Seorang coachee sempat bercerita panjang
lebar kepada saya mengenai pekerjaannya yang tidak selesai-
selesai, tuntutan tinggi dan segala macam lainnya.
Kami berbincang sambil berjalan di safety zone di area pabrik
yang berkerikil.
Sambil berjalan beliau saya tanya,
”Menurut Bapak, dalam lima tahun kedepan, jika kondisinya
seperti ini terus, apa yang Bapak lihat pada diri Bapak? Apakah
ada perubahan?”
Tiba-tiba langkahnya melambat. Sambil menunduk, dengan
suara berat dia menjawab,
”Tidak ada pak Iwan.”
Setelah jawaban itu saya menahan diri untuk tidak membuka
dialog lagi.
Suasana menjadi hening.
Sepi.
Hanya terdengar suara mesin pabrik dikejauhan, kerikil yang
beradu dengan alas sepatu safety dan desiran keras udara yang
menerpa telinga.
Saya tahu..
Bapak ini sedang berpikir.
Keras.
11
Untuk ke tiga kalinya saya nonton Grown Ups5) di salah satu
situs penyedia film online di internet.
Saya lebih suka menonton dengan cara begini dari pada pergi
ke bioskop. Efektif, efisien, bisa ditinggal-tinggal.
12
Ketika malamnya diadakan acara untuk merayakan
kemenangan, pelatih mereka berkata,
“Anak-anak, kalian bermain seperti yang saya harapkan.
Kalian fokus pada pertandingan.
Dan saat bel tanda usai pertandingan berbunyi teeeeeeeet…
kalian menjadi juara.
Tik tak tik tak.. jam dinding di kamar saya masih terus berdetak.
Entah sudah berapa lama sejak ia di buat dan entah berapa
lama lagi sisanya. Sama seperti yang pernah disampaikan Ebiet
G Ade6) beberapa windu lalu..
13
Rujukan
4) Apresiasi Puisi Dan Analisis Puisi Menyesal Karya Ali Hasjmi Oleh Riska
Mulyani. http://riskamulyani19.blogspot.co.id/2016/11/normal-0-false-false-
false-in-x-none-x.html (di akses pada 22 Mei 2018)
14
Setelah hari ini
Saya akan menggunakan waktu saya lebih
baik khususnya untuk waktu:
…………………………………………………………
…………………………………………………………
…………………………………………………………
…………………………………………………………
…………………………………………………………
…………………………………………………………
…………………………………………………………
…………………………………………………………
…………………………………………………………
…………………………………………………………
…………………………………………………………
…………………………………………………………
…………………………………………………………
…………………………………………………………
15
freepik.com by ijeab
Give the
ones you
love
wings
to fly,
roots
to come back,
&
reasons
to stay
Dalai Lama
16
freeimages.com by George Bosela
Imunisasi
17
freeimages.com by Davide Guglielmo
Barusan bangun tidur ibu saya cerita. Tadi malam salah seorang
bibi saya cerita panjang lebar di telepon dari jam 11 sampai jam
setengah 2 soal anaknya yang mengalami musibah bla bla bla.
"Terus, mama ngapain?"
"Ya, mama dengerin aja."
"Mama kasi saran?"
"Nggak. Mama jadi pendengar yang baik...“
18
Kapan tu pas saya jadi fasilitator di kelas Leadership ada yang
nanya, "Bos saya kok begini ya pak. Saya bangun jam 2 pagi
karena ada emergency di pabrik.
Saya ambil tindakan karena saya gak mau membangunkan bos
saya. Ternyata paginya itu malah bermasalah. Bos saya marah
besar sama saya di depan orang banyak. Padahal kan saya
niatnya baik .......“
19
freeimages.com by Davide Guglielmo
Pertanyaan besar yang timbul pada saat
diimunisasi biasanya,
"Why me? Why me, God?!"
“Kenapa, kenapa harus aku Tuhan?!”
tiba-tiba nama itu muncul dan jadi
kambing hitam. Tidak semua diucapkan
eksplisit sih.
20
Wallpaperstock.net
Padahal ni...
Waktu kita bisa beli baju bagus, sepatu bagus, nge-mall, jarang
kita berpikir, “Kenapa, kenapa aku lagi Tuhan, kenapa..?!!!”
Ketika anak kita lahir sehat apa dulu kita pernah bertanya,
“Kenapa, kenapa harus aku, Tuhan?!”
21
Pernahkah
kita bertanya?
22
media.timeout.com
Pernahkah sekali saja, saat kita sedang mendapatkan hal yang
menyenangkan bertanya.. “Kenapa harus aku yang menerima
hal ini? Kenapa bukan orang lain Tuhan?”
Kira-kira kita menerima anugrah itu apakah karena:
a. Kita hebat
b. Kita baik
c. Kita luar biasa, berkontribusi buat masyarakat?
Lalu, orang lain tidak menerima seperti yang kita terima kira-kira
apakah karena:
a. Mereka tidak layak, saya lebih layak
b. Mereka kurang bersyukur, saya lebih banyak bersyukur
c. Mereka tidak baik, saya lebih baik.
23
pxhere.com by Jonas Svidras
Pada saat proses imunisasi, ada yang cepat kembali sadar.
Ada yang marah panjang tidak bekesudahan.
Ada yang pura-pura tidak terjadi apa-apa.
Ada juga yang bahkan tidak mengambil pelajaran apa-apa.
Berarti imunisasinya gagal!
Apa yang akan dilakukan jika imunisasi gagal? Seperti kasus
vaksin palsu? Logika saya, Imunisasinya akan diulang! Mau?
24
Setelah hari ini
Saya akan lebih menyadari bahwa saya
sedang dalam proses imunisasi untuk:
…………………………………………………………
…………………………………………………………
…………………………………………………………
…………………………………………………………
…………………………………………………………
…………………………………………………………
…………………………………………………………
…………………………………………………………
…………………………………………………………
…………………………………………………………
…………………………………………………………
…………………………………………………………
…………………………………………………………
…………………………………………………………
25
freepik.com by ijeab
Aku tidak peduli
atas keadaan susah
atau senangku,
karena aku tak tahu
manakah diantara
keduanya
yang lebih baik bagiku
Umar bin Khattab
26
Alphacoders.com by psytrance
Sumur
Sewaktu saya kecil dahulu, ada masa dimana saya tinggal di
Surabaya di rumah kakek, meneruskan sekolah hingga lulus
SMA. Di rumah kakek ada sumur yang bersih, bening yang
airnya digunakan untuk keperluan sehari-hari. Mulai dari
memasak, mandi, mencuci, hampir semua kebutuhan air diambil
dari sumur itu. Letak sumurnya persis di perbatasan dengan
rumah tetangga, di belakang rumah, sehingga airnya dipakai
bersama. Sumur inilah ‘sumber kehidupan’ bagi kedua rumah
yang setiap hari mengambil airnya.
27
jabodetabekborair.com
28
Bila air sumur diludahi, maka akan menjadi kotor dan tidak baik
untuk dipergunakan sehari-hari. Secara implisit, mitra tutur
diminta agar selalu bertingkah laku yang sopan dan jangan
melakukan perbuatan yang tidak pantas.1)
29
walpapercraft.com by Ian Stauffer
Beberapa bentuk keluhan pekerjaan bisa bermacam-macam
bentuknya.2)
1. Mengenai atasan / komunikasi dengan atasan. Atasan
adalah sumber keluhan favorit. Jika ada anak buah yang
mengeluh mengenai atasannya, atasannya akan
mengeluhkan atasannya lagi. Mulai dari komunikasi yang
suka ga jelas, kemampuan yang diragukan, dan lain-lain.
Kalimatnya lebih kurang:
“Mintanya suka gak jelas. Begitu dikasi berubah lagi.”
“Mintanya suka dadakan. Kan kerjaan lagi banyak.”
“Heran, orang kayak gitu kok bisa jadi bos ya.”
2. Masalah gaji, lembur, bonus dan sejenisnya.
Kalimatnya lebih kurang:
“Eh, tahu gak, gaji anak baru itu lebih besar lho dari kita?”
“Hare gene.. Mana cukup gaji segini?!”
“Kayak rodi aja kerja disini. Kerjaan gak sesuai dengan
gaji.”
“Boro-boro bonus, masih terima gaji aja udah mendingan.”
3. Masalah pekerjaan dan sejenisnya.
Kalimatnya lebih kurang:
“Target gak masuk akal. Mana ada yang bisa ngerjain?!”
“Aku sudah kerja bagus kok dapet nilainya segini?”
“Percuma kerja keras, toh kenaikan gajinya sama dengan
yang males-malesan.”
“Dasar tempat kerja gak bener. Orang kayak gitu kok masih
dipertahankan!”
30
4. Masalah jabatan. Kalimatnya lebih kurang:
“Inikan harusnya bukan level kerjaanku? Kenapa aku lagi
yang ngerjain?! Lha, dia ngapain?! Enak bener…!”
“Kok dia enak sih, anak buahnya cuma 2. Aku 20 orang.
Urusan senegara aku yang ngerjain. Pusing.”
“Gak apa-apalah aku dipecat. Biar sekalian! Ntar biar pada
tahu kalo kerjaanku ribet.” (marah mode on)
5. Masalah karir dan sejenisnya. Kalimatnya lebih kurang:
“Memangnya kalo kerja lebih rajin nanti naik pangkat gitu?”
“Kalo dia kan memang kesukaan bos, pantes naik duluan.”
“Karir itu hal ajaib disini. Sudahlah, gak usah kejauhan
mimpinya.
6. Masalah keseimbangan kerja vs keluarga.
Kalimatnya lebih kurang:
“Kalo gini terus, kapan waktu buat keluarga?”
“Saya kan sudah 24/7 stand by buat kantor. Masih
kurang?!”
31
walpapercraft.com
Sebuah artikel menyebutkan bahwa mengeluh di tempat kerja
akan dapat menyebabkan3):
1. Orang akan berpikir kita tidak produktif. Ngeluhhh terus.
Sesekali boleh lah, tapi kalau setiap hari? Pagi ngeluh,
ngobrol pas makan siang ngeluh, sore ngeluh lagi. Apa
orang lama-lama gak mulai mikir ya… Begitu ngobrol
tentang kerjakan, “Gimana gue mau ngerjain, orang
ngebriefingnya gak jelas”. Hmm.. Jadi kapan kerjanya?
2. Nanti saya dibegitukan juga. Orang tempat kita mengeluh
lama-lama akan berpikir, “Jangan-jangan dia ngelakuin hal
yang sama tentang saya ke orang lain.” Bener kan? Ini
konsekuensi yang wajar lho.
Kita dinilai tidak bertanggung jawab dan tidak tahan
banting. Mau, dibilang cemen? Setiap kita mengelukan
suatu hal, pasti yang kita keluhkan akan membuat orang
yang kita ajak bicara berpikir (dia bisa punya solusinya, bisa
juga tidak). Kalau itu menurut dia hal yang biasa-biasa saja,
hal yang remeh temeh minimal dalam hatinya dia akan
ngomong, “Ah, dasar cemen.”
3. Teman akan mulai menghilang satu demi satu. “Ah,
paling-paling itu lagi keluhannya.” Cobalah lihat teman
makan siang yang sekarang lebih memilih orang lain.
Jangan-jangan ini penyebabnya. Emang sih, jarang yang
mau terbuka, tapi capek lho, denger keluhan terus menerus.
32
Dulu ada buku bagus karengan orang Jepang yang namanya
Masaru Emoto4). Dia meneliti efek kata-kata baik dan buruk
terhadap kristal air yang difotonya melalui metode tertentu. Hasil
penelitiannya mengatakan bahwa kristal air akan bereaksi
terhadap kata yang diucapkan padanya. Kata-kata baik akan
menghasilkan kristal yang baik, kata-kata buruk akan
menghasilkan bentuk yang buruk. Dan celakanya, badan kita
sebagian besar terdiri dari air.5)
33
Apa jadinya coba, jika tiap hari air di
badan kita diisi oleh energi negatif. Apa
bisa semangat kerja?
Apa bisa menghasilkan ide-ide baru?
Apa bisa tahan kemacetan lalu lintas?
Apa bisa tahan terhadap tekanan?
Apa bisa gak mudah tersinggung?
Jangan-jangan malah jadi cuek..
Jangan-jangan malah kerja seenaknya..
Jangan-jangan kerjanya jadi robot, gak
pakai mikir..
34
Jawab dengan jujur.
1. Memang dulu pada akhirnya, siapa yang memutuskan
bekerja ditempat yang sekarang?
A. Saya sendiri
B. Disuruh tetangga
C. Didesak calon mertua
D. Lain-lain
35
Semakin banyak keluhan yang kita rasakan, ucapkan,
sampaikan, semakin tidak nyaman kita berada di sana.
Boleh mengeluh, asal ada tindak lanjut untuk memperbaiki diri
dan tidak berlebihan.
Leonardo DiCaprio
36
map028.com - bookwallpaper
Rujukan
1) Eksplorasi Fungsi dan Nilai Kearifan Lokal dalam Tindak Tutur Melarang di
Kalangan Penutur Bahasa Jawa Dialek Standar, FX Samingin, Rangga
Asmara, Jurnal Transformatika Volume 12, Nomor 1, Maret 2016.
5) The Chemical Composition of The Adult Human Body and Its Bearing on The
Biochemistry of Growth, Mitchell, Hamilton, Steggerda and Bean, Februari 15,
1945. diunduh dari www.jbc.org pada 1 Juni 2018
7) Baru yang lama, ada yang tidak berubah, Iwan Pramana, http://quickstart-
indonesia.com/baru-yang-lama-ada-yang-tidak-pernah-berubah/ (di akses
pada 1 Juni 2018)
Kunci jawaban:
Jika jawaban nomer 1 adalah A, seharusnya mulai besok Anda bisa bekerja
kembali dengan gagah. Sama seperti mengabarkan berita gembira saat diterima
pertama berkerja di tempat itu. Soal nomer 2 dan 3 bukan yang utama dalam
konteks ini.
37
Setelah hari ini
Saya akan mengurangi keluhan saya saat
mengerjakan:
…………………………………………………………
…………………………………………………………
…………………………………………………………
…………………………………………………………
…………………………………………………………
…………………………………………………………
…………………………………………………………
…………………………………………………………
…………………………………………………………
…………………………………………………………
…………………………………………………………
…………………………………………………………
…………………………………………………………
…………………………………………………………
38
freepik.com by ijeab
Live Full Die Empty
Les Brown1) membuat suatu analogi yang menarik. Katanya:
Bayangkanlah seandainya hari ini adalah hari terakhir Anda.
Anda terbaring di tempat tidur dan tinggal beberapa saat lagi
Anda akan ‘pergi’. Tiba-tiba muncullah beberapa orang di
sekeliling Anda.
Mereka adalah ide-ide yang pernah datang kepada Anda dan
entah karena beberapa alasan, ide-ide itu tidak pernah Anda
wujudkan.
Mereka adalah potensi diri yang Anda punya, dan entah karena
satu dan lain hal tidak pernah Anda asah.
Mereka adalah impian-impian Anda yang tidak pernah terwujud
karena Anda tidak penah mengejarnya. Padahal Anda tahu, ide-
ide itu, potensi-potensi itu, impian-impian itu semuanya baik.
39
“Kami diutus untuk
datang hanya padamu
karena hanya kamu
yang dapat
mewujudkan kami!”
41
In the end we only regret
the chances
42
freepik.com by freepik
Live Full
Bagaimana? Sudah ketemu? Kalau Anda tanya kenapa berbeda
dengan punya orang (kalau sempat bertanya ke sana-kemari),
pasti beda. Kalaupun sama ada identitas diri yang membedakan
apa yang kita punya dengan punya orang lain.
Kenapa ini jadi penting?
1. Hal itu akan membuat kita lebih semangat setiap hari.
Ada hal yang ingin dilakukan. Ada yang dikejar, ada yang
ingin diraih. Beneran! Kejarlah, dan Anda akan menjadi
pribadi yang berbeda dalam menghadapi hari-hari. Akan
jauh bedanya semangat orang yang “hidup” dan sekedar
hidup. Dari anda suaranya, tindakannya, pasti berbeda.
2. Ide itu, potensi itu, cuma turun buat Anda saja. Mau hal
itu dibawa mati? Gak sayang? Kadang saya suka jalan-
jalan di google lihat-lihat profil teman-teman. Sekedar ingin
tahu saja, hal baru apa yang terjadi, sudah seberapa jauh
dia memaksimalkan potensinya. Kadang saya iri juga lihat
teman yang sudah mencapai ini dan itu, Tapi kembali lagi,
bidang kita beda, tugas kita di dunia beda. Mungkin di situ
Tuhan meletakkan tugas buat teman saya, bukan saya.
Tugas saya beda lagi. Saya punya hal lain yang masih perlu
saya olah supaya jadi lebih baik.
Jadi, gak perlu iri sama orang, sama potensi orang, sama
prestasi orang. Tugasnya beda. Dan dia sudah meledakkan
potensinya. Kita gimana?
43
Jadi, gak perlu iri sama orang, sama
potensi orang, sama prestasi orang.
Tugasnya beda. Dan dia sudah meledakkan
potensinya.
Kita gimana?
44
freeimages.com by Mario Alberto Magallanes Trejo
3. Berbuat Salah. Ada yang tanya kemarin juga, apa pernah
bikin salah pas mengejar hal ini? Ya, sering. Dan itu saya
sesali. Bikin orang marah, eneg. Itu saya tahunya setelah
lama lewatnya. Jadi mikir, “Aduh, salah lagi ya..” Tapi kalau
saya gak ambil pelajaran, berarti saya gak belajar. Bisa
kena imunisasi lagi nanti di kemudian hari. Baru sadar kalau
level EQ3) perlu ditingkatkan. Baru sadar kalau orang-orang
juga punya hati. Pada akhirnya cuma bisa narik nafas
panjang… “Ya udah kejadian, mau gimana lagi..”
Nyesel. Tapi.. Ya sudahlah.
Ada hal-hal yang bisa diperbaiki,
ada yang tidak..
45
Freepik.com by luis_molinreo
Die Empty
Salah satu video di Youtube menarik perhatian saya4).
Di situ ada pertanyaan,”Dimanakah tempat terkaya di dunia?”
Sebelum melanjutkan menonton saya pause sebentar sambil
coba-coba mikir, dimana tempatnya.
46
rabbitfoodformybunnyteeth.com
Pertanyaan yang sama saya tanyakan juga kepada beberapa
orang di beberapa sesi training.
Dan jawabannya lebih kurang sama: di rumah.
Menurut Anda apa jawabannya?
(Jawab dulu baru balik halaman)
“Rumah”
adalah tempat
dimana hati
ditambat
Iwan Pramana
47
Unsplash.com by Jordan Madrid
…kuburan.
48
Freepik.com by luis_molinero
Beneran! Serius ini.
Di kuburan banyak potensi yang belum digali yang terkubur
bersama pemiliknya. Di kuburan banyak buku yang belum di
tulis karena selalu ditunda dan ditunda lagi. Di kuburan banyak
ide yang tinggal ide karena kalah dengan kesibukan.
Di kuburan banyak impian-impian besar yang belum diwujudkan.
Seandainya bisa dilakukan survey ide-ide apa saja yang belum
diwujudkan. Pasti dalam satu komplek pemakaman bisa jutaan
ide. Jadi, apa kita mau kuburan kita jadi salah satu tempat
terkaya di dunia?
Saya si nggak.
49
Saya berharap saya
memiliki keberanian
untuk menjalani
kehidupan yang
saya inginkan,
bukan menjalani
kehidupan yang
orang lain inginkan.
Inilah penyesalan terbesar dari orang-orang sakit yang dirawat.
Kesadaran yang muncul ketika badan mereka sudah tak
sesehat dulu lagi. Waktu sudah tak sebebas dulu lagi. Ketika
masa di dunia sudah hampir habis, disitu mereka melihat ada
banyak impian yang belum diwujudkan.
50
Kebanyakan orang bersikap “ah nanti saja” kepada ide-ide,
impian, potensi yang mereka miliki. Tanpa sadar waktu
menggilasnya dengan kesibukan yang perlahan membuat orang
menjadi robot. Berangkat pagi, sibuk hingga petang, pulang.
Dan begitu terus seumur hidupnya. Ketika usia mendekati senja
barulah terjaga. Mimpi? Bakat? Lupakan saja.
Badanmu sudah tak sekuat dulu. Waktumu sudah tak sebebas
dulu. Potensimu, masih ada? Yakin? Kejarlah sekarang! Selagi
matahari masih bisa bersinar terang.
51
Rujukan
5) The Top Five Regrets of the Dying, Bronnie Ware, Hay House, 2012
52
Setelah hari ini
Saya akan mencoba hal baru dan mulai
mengerjakan hal yang saya tunda, yaitu:
…………………………………………………………
…………………………………………………………
…………………………………………………………
…………………………………………………………
…………………………………………………………
…………………………………………………………
…………………………………………………………
…………………………………………………………
…………………………………………………………
…………………………………………………………
…………………………………………………………
…………………………………………………………
…………………………………………………………
…………………………………………………………
53
freepik.com by ijeab
Yakinlah
ada
sesuatu
yang
menantimu
selepas
banyak
kesabaran
yang kau jalani
yang akan
membuatmu
terpana
sehingga
kau
lupa
pedihnya
rasa
sakit
Ali bin Abi Thalib
54
Freeimages.com by Daniel Juricev
Gara-gara Ngacung
David Tolley tidak pernah berpikir bahwa akibat yang
mengikutinya -hanya gara-gara ia mengacungkan tangannya di
acara siaran langsung itu- membuat dunianya berubah.
Tadinya ia hanya berencana menemani adiknya yang besok
akan kembali ke kotanya. Malam itu adiknya meminta David
menemaninya menonton live, di acara TV yang terkenal saat itu.
Ternyata hal itu merubah jalan hidupnya.
55
Keep your mind open
to opportunities.
They are closer than
you think.
56
Freepik.com by angiegago
Namun, karena siangnya mengalami kecelakaan kecil hingga
jarinya terluka, akhirnya Horacio batal tampil di acara tersebut.
Celakanya, panitia belum mendapatkan bintang tamu
penggantinya hingga acara dimulai.
57
Wanita itu Mary Jo Mennella. Setelah mengajukan beberapa
pertanyaan Johny Carson mengundang seseorang lagi ke atas
panggung. Hmm.. sepertinya ada spesifikasi yang kurang dari
Mary Jo. Kali ini yang tetap mengacungkan tangan dan terpilih
untuk maju ke depan adalah David Tolley.3)
.
58
While some wait for the doors
of opportunity to open
60
Ketika ditanya mengenai kejadian beberapa puluh tahun lalu
David menjawab,“Hal itu sama sekali tidak direncanakan. Saya
dan adik saya seharian duduk-duduk di pantai. Dan adik saya
ingin sekali menonton secara langsung acara Tonight Show
sebelum ia kembali ke Ohio besok. Saya tidak gugup saat di
panggung karena saya tidak sadar ada 28 juta orang yang
menonton acara itu. Sungguh, ini seperti mimpi”.5)
Rujukan
61
Setelah hari ini
Saya akan menambah warna hidup saya
dengan “mengacungkan tangan” pada saat:
…………………………………………………………
…………………………………………………………
…………………………………………………………
…………………………………………………………
…………………………………………………………
…………………………………………………………
…………………………………………………………
…………………………………………………………
…………………………………………………………
…………………………………………………………
…………………………………………………………
…………………………………………………………
…………………………………………………………
…………………………………………………………
62
freepik.com by ijeab
Work-Life Balance – Finding Purpose
63
Everything will be okay in the end.
If it’s not okay it’s not the end.
John Lennon
64
unsplash.com by Kristopher Roller
Konsep Landak
Jim Collins4) mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan yang
merubah dirinya dari perusahaan yang biasa-biasa saja menjadi
hebat ternyata mempunyai pola tertentu yang secara disiplin
dijalankan yang disebut dengan Konsep Landak atau The
Hedgehog Concept. Berita baiknya, konsep ini ternyata sangat
pas untuk diterapkan dalam kehidupan pribadi kita. Konsep
Landak merupakan wilayah perpotongan dari tiga lingkaran.
65
Lingkaran 2. Di bidang apa Anda bisa menjadi yang terbaik?
Cobalah berhenti sejenak. Ambillah pensil, luangkan waktu 5
menit tanpa mengerjakan apa pun selalu memikirkan di bidang
apa Anda bisa menjadi yang terbaik Tuliskan semuanya, jangan
dipikir dahulu. Tulis saja, biarkan mengalir..
66
Lingkaran 3. Apa yang menggerakkan mesin ekonomi Anda?
Menurut Anda, apa yang bisa menggerakkan mesin ekonomi
kebutuhan hidup Anda? Jika Anda telah menemukannya,
pertanyaan berikutnya adalah: apakah ada faktor X yang jika X
ini bertambah maka pendapatan Anda akan bertambah?
67
have a great life unless it is a
meaningful life. And it is very
difficult to have a meaningful life
without meaningful work
Jim Collins
68
unsplash.com by Aziz Acharki
The Golden Circle
The Golden Circle adalah lingkaran sederhana dengan “Why” di
paling tengah, kemudian “How” di lingkaran luar berikutnya dan
“What” di lingkaran paling luarnya. Sejatinya buku ini berbicara
mengenai bagaimana seorang pemimpin dapat menginspirasi
timnya melalui pertanyaan “Why”. Mengapa? Karena dalam
bekerja seseorang mengetahui apa yang harus dilakukan dan
tahu bagaimana ia melakukan hal tersebut. Namun, sedikit
sekali yang mengetahui alasan mengapa mereka melakukan hal
tersebut. Mengetahui alasan dibalik inilah yang dapat membantu
seseorang menemukan ‘api’ sehingga ia akan bekerja dengan
semangat, baik, dan memberikan hasil luar biasa.
69
Nah, hal ini jika ditarik ke dalam keseharian seseorang akan
memberikan hasil yang berbeda pula. Contoh, Misalnya Anda
sendiri ya. Anda tahu kan apa yang Anda kerjakan (di pekerjaan)
sehari-hari? Silahkan tuliskan disini ya.
70
Berikutnya, pertanyaan terakhir. Mengapa Anda
mengerjakannya? Boleh dijawab karena uang, gaji, tetapi kalau
bisa, carilah jawaban lain yang lebih besar dari itu. Lebih
meaningful, Lebih keren gitu.
Begini maksud saya:
Pernah dengar kisah tiga orang tukang batu yang sedang
membangun sekolah bukan? Bukaaan…
Ini ceritanya 3 tukang batu yang baru selesai penataran
membuat bangunan. Lagi praktek membangun sekolah.
Tukang batu pertama ditanya,
“Bapak sedang apa?”
Jawabnya, “Sedang kerja, mas.” (Semua juga tahu, wkwkwk..).
“Buat apa pak?”
“Ya buat dapet duitlah.”
“Ooo…baik pak, terimakasih. Selamat kerja lagi ya.”
Tukang batu kedua ditanyai pertanyaan yang sama.
Jawabnya, “Saya sedang bikin sekolah, mas.”
“Buat apa pak?”
Mikir bentar, bingung.. “Ya buat anak-anak sekolah nantinya.”
Hmm.. Iya si, bener juga.
Tukang batu ketiga ditanyai.
(Psst.. yang ini habis dapet kursus tambahan: leadership).
“Bapak sedang apa?” Si bapak, berdehem, sambil suaranya
diberat-beratin.
Katanya, “Saya sedang membangun peradaban.”
(wuiiihhh.. Kereeeen jawabannya…)
71
Pernah denger tukang sapu di Nasa yang ditanyai seseorang
mengenai apa pekerjaannya?
“Mengantarkan orang ke luar angkasa,” jawabnya. (Jujur saya
gak tahu ini bener apa nggak. Lagian, kenapa contoh-contoh
yang diambil tu suka profesinya sama ya. #gakhabispikir
72
Imagine a world where we
wake up inspired to go to work.
Simon Sinek
73
unsplash.com by Mahir Uysal
Ikigai
Saya suka konsep ini, Ikigai6). 生き甲斐
Sederhana, tidak berlebihan, tapi sepertinya sudah mencakup
semuanya. Pas. Ikigai : a reason for being: alasan, motivasi
untuk hidup. Alasan sederhana yang membuat Anda bangun
bersemangat setiap pagi. Kita latihan ya, silahkan diisi di
halaman isian selanjutnya. Cuma 4 spot kok.
74
Nah, 4 spot ini yang perlu diisi di halaman berikut:
1. What I’am good at
Isikan dengan hal yang bisa Anda lakukan dengan baik.
Termasuk bakat, gift, skill, apapun itu yang Anda bisa lakukan.
2. What I love
Isikan dengan hal-hal yang Anda senangi. Hobi, passion,
keingintahuan akan sesuatu. Hal-hal yang kalau Anda lakukan
akan membangkitkan energi Anda. Yang bisa membuat Anda
‘tenggelam’ melakukannya.
75
LANGKAH 1: di isi dulu
Ngajar Silent
Halal
Tepat waktu coaching
Nulis Leadership Planning
Baca Motivasi Listening Mengamati
Tidur siang Diterpa angin Makan
Kepo Achieve the unachievable Game RPG
Suara Piano Eksekusi Two step from hell
Batik Suara air
Slimfit Hujan
Lari
Ngajar Nulis
Mindmapping Buku
Lari Makan Quotes with stunning pic
Eksekusi Planning
Ngajar M-Lead Sharing knowledge (books)
(motivasi & leadership) Sharing best practice (session)
Ngajar Eksekusi
Video editing Mengajar
Sound editing Nge-coach
Coaching
Ngajar Nge-coach
76
LANGKAH 2: cari yang sama
Ngajar Silent
Halal
Tepat waktu coaching
Nulis Leadership Planning
Baca Motivasi Listening Mengamati
Tidur siang Diterpa angin Makan
Kepo Achieve the unachievable Game RPG
Suara Piano Eksekusi Two step from hell
Batik Suara air
Slimfit Hujan
Lari
Ngajar Nulis
Mindmapping Buku
Lari Makan Quotes with stunning pic
Eksekusi Planning
Ngajar M-Lead Sharing knowledge (books)
(motivasi & leadership) Sharing best practice (session)
Ngajar Eksekusi
Video editing Mengajar
Sound editing Nge-coach
Coaching
Ngajar Nge-coach
77
Kesimpulan: Ikigai saya, yang membuat saya semangat
bangun pagi: 1. Mengajar 2. Coaching.
Saya suka mengajar. Walau perjuangan sampai disini tidak
mudah. Tapi kalau pas mengajar tu, sakit jadi hilang. Stres
terbang entah kemana. Senang rasanya melihat orang-orang
berbeda saat masuk di awal hari dan di penutupan sesi. Sering
saya juga gak tahu apa yang saya lakukan sehingga mereka tu
kayak gitu. Rasanya.. Wow.. Gimana gitu... Seneng aja. Rasa
yang gak bisa ditukar.
Setelah bertahun menjalani profesi ini akhirnya saya
menemukan gaya saya sendiri. Dan dari semua mata ajar yang
paling saya senangi adalah: Leadership, motivasi dan eksekusi
(dalam berbagai judul dan kemasan).
Dari mengajar ini juga saya dibayar. Dari proses coaching juga.
Buku gimana? Gak saya jual, bagi-bagi aja. Ada satu dua buku
yang ‘dijual’, tapi tidak dicetak massal, hanya untuk keperluan
training. Kalau mau download, silahkan. Ini legacy saya buat
dunia. Masih banyak buku yang perlu ditulis. Siapa tahu bisa
banyak manfaatnya buat orang lain.
78
79
Kesimpulan:
80
Jadi?
Jadi, gimana kesimpulan antara Work-Life Balance (WLB) dan
Finding Purpose ini?
Menurut Anda apakah kita akan masih berhadapan dengan
WLB jika kita sudah menemukan “Landaknya”, sudah
menemukan “WHY-nya”, sudah menemukan “Ikigainya”?
Rujukan
6) How to Figure Out What to Do With Your Life (Ikigai / Career Sweet Spot) +
Free Worksheet, You tube, lavendaire https://www.youtube.com/watch?
list=PL37ErCJmMWd0yAZ-pFz4zDH3MO3jTphLX&time_continue=498&v=
BTgnQ5qZLlI (di akses pada 2 Juni 2018)
81
82
Setelah hari ini
Saya akan berusaha mengurangi
ketidakseimbangan WLB saya dengan cara:
…………………………………………………………
…………………………………………………………
…………………………………………………………
…………………………………………………………
…………………………………………………………
…………………………………………………………
…………………………………………………………
…………………………………………………………
…………………………………………………………
…………………………………………………………
…………………………………………………………
…………………………………………………………
…………………………………………………………
…………………………………………………………
83
freepik.com by ijeab
Your time is limited
84
Freepik.com by freepik
Pada Akhirnya
Waktu
Pada akhirnya, waktu kita terbatas. Banyak sekali yang kita
ingin lakukan tetapi waktu kita cuma itu. Satu-satunya jalan agar
waktu kita digunakan dengan baik adalah dengan membuat
prioritas mana yang akan dilakukan dahulu. Mana yang benar-
benar penting, mana yang tampak penting dan mana yang
menyamar seolah-olah penting. Seperti kata pelatih basket yang
ada di bagian awal buku ini kepada anak-anak didiknya,
“Anak-anak, saya ingin kalian berjanji,
saya ingin kalian hidup seperti saat kalian bermain tadi.
Sehingga bila bel akhir kehidupan berbunyi teeeeeeeeeet…
kalian tak punya penyesalan…”
85
Unsplash.com by Curtis Mac Newton
Imunisasi
Tahap-tahap dalam kehidupan terkadang sulit dipahami, apalagi
ketika diri kita mengalami hal yang tidak menyenangkan.
Semakin banyak hal yang tidak menyenangkan yang kita alami,
maka kecenderungan untuk semakin “bertanya” semakin besar.
“Kenapa aku?”
Dan ribuan pertanyaan lain yang berebutan keluar untuk
ditanyakan kepada pihak yang paling bertanggungjawab: Tuhan.
Bisa jadi itu akibat tindakan kita di masa lalu. Bisa jadi juga
bukan. Tetapi, ah sudahlah. Marilah sekarang kita mencoba
belajar untuk bertanya kepada diri kita sendiri dahulu pada
waktu kita sedang senang, sedang happy, sedang di puncak,
sedang bahagia.
Pertanyaannya sama dengan yang diatas.
86
Unsplash.com by Becca Tarter
Sumur
Capek, lelah bekerja itu biasa. Yang gak biasa itu ketika capek
dan lelah bilang, “Yes!, besok dilanjut lagi,” dengan mata
berbinar-binar.
Mari sama-sama mengingat bahwa di pekerjaan kita yang
sekarang dulu pada awalnya (kemungkinan) kita bangga-
banggakan. Kita pasang status dimana-mana. Bragging!
Setelah beberapa lama, ternyata.. Eh ternyata.. Kok begini..?!
Ya udah, nikmati saja. Asal jangan ngeluh kesana-kemari.
Gak keren itu.
Gak gagah sama sekali.
Tanggung jawab doong..
Itu sama saja kayak orang yang habis makan 1 kue besar
ditengah kerumunan orang banyak, kemudian ditanyai, “Enak?”
Terus jawabnya, “Siapa yang makan? Bukan aku kok..” Minta
dijitak ni orang.
87
Unsplash.com by Alireza Etemadi
Live Full Die Empty
Jika memang ke kuburan adalah rumah terakhir kita di dunia,
mari sama-sama memastikan bahwa nama kita bisa lebih lama
hidup dari pada jatah umur hidup kita di dunia.
Hal yang jika kita kerjakan, maka ‘kosonglah’ kubur kita karena
semua potensi, semua impian, semua tugas yang diembankan
kepada kita telah kita tunaikan semua..
Hal apa itu..?
88
Unsplash.com by 85Fifteen
Acungkan tangan
Sesekali dalam terminologi yang positif, cobalah ambil langkah
yang berbeda. Yang unik. Yang bikin Anda mempertanyakan hal
itu ke diri sendiri, ”Yakin, mau ngelakuin ini?!”
Coba saja, gak ada yang tahu masa depan. Kalau berhasil,
berarti Anda sudah meruntuhkan tembok besar. Kalau gagal,
ya.. “Hahaha… kan udah dibilangin gak akan berhasil.”
Tertawakanlah diri sendiri. Gpp, yang penting belajar. Inget kata
pepatah,”Hanya butuh satu kesuksesan untuk menghapus
ribuan kegagalan. Take it!”
89
Unsplash.com by Ezster Biro, Simon Hattinga Verchure,
Karen Maes, Jacob Owens
Work-Life Balance
Work-Life Balance akan timbul bila ada ketidakrelaan dalam
bekerja. Ini kata saya lho ya. Bukan kata riset. Tidak rela karena
waktu yang berharga bisa digunakan untuk hal lain yang lebih
oke. Jadinya berangkat kerja terpaksa. Terpaksa karena sudah
terlanjur tandatangan. Terpaksa karena punya anak yang mesti
dihidupi. Males berangkat kerja karena sebenarnya gak suka
sama bos / teman / lingkungan / suasana kerja atau saat
berangkat dan pulang bekerja. Macam-macamlah.
Gimana supaya balance? Saya share 3 tools disini. Konsep
landak-nya Jim Collins, The Golden Circle-nya Simon Sinek dan
Ikigai-nya jepang. Silahkan mau pakai yang mana. Kalau gak
ketemu gimana? Ya gpp, paling gak kita sudah mulai mencari.
Kata salah seorang pembicara radio, “Jika yang Anda cari belum
Anda temukan, jangan dibuang, gantung saja dahulu, siapa tahu
suatu hari Anda menemukannya.”
90
Unsplash.com by Ian Scheneider
Kebab
Kemarin malam selepas buka puasa tiba-tiba ibu saya nanya,
“Bang, roti yang digulung-gulung yang dalamnya daging apa
ya?”
Saya pikir ibu saya mau bikin buat besok.
“Oo.. Itu kebab, kalo mama mau bikin harus beli rotinya dulu.”
“Mama pingin, bukan mau bikin..”
“Ooo..”
Maka dibelilah kebab itu. Saya satu, ibu saya satu, ayah saya
satu, adik saya satu. Enak? Hmmm…
Ada yang menarik dari bungkusnya. Buat saya kata-kata itu
simbol kerja keras, simbol kekuatan hati, simbol untuk mencapai
yang terbaik. Tertulis di situ:
2 outlet di tahun 2003, sekarang 1300 outlet yang tersebar di 9
negara di dunia. Belanda, China, Filipina, Singapura,
Bangladesh, Srilanka, Brunei, Malaysia. Wow, keren.
Tapi buat saya ada tulisan yang lebih menarik di sisi lain
bungkusnya:
91
92
Kanzeh.net
Blog
Tulisan saya pertama kali di blog sekitar tahun 2009. Setelah
agak lama menulis, sekitar tahun 2011 artikel mulai banyak.
Tiba-tiba kena hack. Hacker Indonesia, pake pasang bendera
merah putih lagi. Dia bilang di situ “Hubungi kami jika ingin
blogmu kembali.” Akhirnya saya pindah hosting (penyedia jasa
penyewaan server) ke tempat baru.
Saya bilang sama pengelola yang baru, ”Di habisin aja mas.”
Pengelola website yang baru nanya waktu itu, “Gak sayang
mas, artikelnya sudah banyak lho.”
Iya si, ada kali 150-an artikel. Kalo dihabisin berarti saya harus
nulis ulang lagi, cari gambar lagi, satu demi satu. Saya bilang,
“Gapapa mas, nanti saya tulis ulang.” Saya gak mau orang
dapat dengan seenaknya memeras orang lain, pake bendera
merah putih lagi!
93
Dari nol.
94
Brilio.net
Sampai hari ini blognya aman. Kalau Anda ada waktu luang,
mampirlah. Ada artikel-artikel yang siapa tahu bermanfaat.
Syukur-syukur mau menyumbang tulisan / mereferensikan ada
tulisan bagus yang bisa dimuat. Ada kolom entrepreneurship,
motivasi, leadership, manajemen, execution, presentation,
workshop activity & game dan serba-serbi. Silahkan dipilih yang
mana yang sesuai. www.quickstart-Indonesia.com
95
Saya gak tahu berapa artikel yang sudah hangus sejak 2009,
berapa artikel yang ditulis ulang dan berapa yang benar-benar
baru. Tapi ada rasa yang menyenangkan melihat bahwa yang
sudah kita bangun huruf demi huruf, kata demi kata, sehari,
seminggu, sebulan, setahun, hingga hari ini dibaca orang. Itu
yang menyenangkan! Hari ini terkejut saya lihat statistiknya,
buat saya, yang membaca ternyata banyak sekali.
96
Setelah memahami kejadian yang terjadi pada blog, bikin –
dirusak – bikin lagi – rusak lagi – bikin lagi - sekarang saya lebih
paham maksud artikel pertama (berupa sajak dan ulasannya)
yang saya upload dahulu tahun 2009. Artikel pertama yang
sama yang ditulis ulang di tahun 2014. Ini sajaknya:
Bila engkau baik hati, bisa saja orang lain menuduhmu punya
pamrih. Tapi walau bagaimanapun,
berbaik hatilah.
Bila engkau jujur dan terbuka, mungkin saja orang lain akan
menipumu. Tapi walau bagaimanapun,
jujur dan terbukalah.
97
Karena pada akhirnya,
engkau akan tahu bahwa
ini adalah urusan antara
engkau dengan Tuhanmu,
bukan urusan antara
engkau dengan mereka.
Mother Theresa
98
Unsplash.com by Matthew Bowden
Jangan lupa bahagia
99
Kompas.com by M Latief
Epilog
Alhamdulillah buku ini selesai di hari ke 21 Ramadhan. Menulis
buku ini adalah hal terakhir yang ingin saya selesaikan di bulan
ini jika besok pagi ternyata bel akhir kehidupan saya berbunyi,
“Teeeeeeettt…”
Semoga setelah ini kita semua mendapatkan energi yang lebih
besar untuk mengisi hidup dengan lebih baik, lebih bermakna,
dan meninggalkan jejak yang bernilai bagi insan-insan yang
akan datang berikutnya. Amiiin…
100
Iwan Pramana
Iwan adalah fasilitator dan coach bersertifikasi ICF yang
memfokuskan diri di bidang leadership, motivasi dan
manajemen eksekusi. Ia telah menulis 10 buku sejak 2016 di
bidang training, M-Lead (Motivasi & Leadership), coaching,
pengembangan diri dan sastra yang ditulisnya baik sendiri
maupun bersama-sama.
101
Buku-buku yang ditulis Iwan Pramana
102
"Buku yang mampu memberikan nasehat atau lebih tepatnya inspirasi
sederhana, untuk aspek-aspek hidup yang sederhana namun mendasar,
seperti memanfaatkan waktu dengan bijak, mengasah potensi/bakat secara
optimal, melatih ketahanan diri menghadapi situasi sulit, menjadi pribadi yang
bertanggung jawab atas pilihan, berani memanfaatkan peluang serta
kesediaan untuk “berbagi diri” sampai tuntas sebagai bentuk kebermaknaan
hidup sebelum ajal menjemput. Kemasan tulisan menggunakan bahasa “gaul”
keseharian sehingga mempermudah pembaca menyerap esensi pembelajaran
sekaligus refleksi perbaikan diri karena ditunjang latihan & tip-tip praktis.“
Widya Tri Setyanto - Pembelajar
“Lugas dan inspiratif! Seperti biasa, melalui buku ini Iwan Pramana berhasil
menyorongkan nilai-nilai bernas yang kadang terlewat dari latar kehidupan kita
yang terserak.
Di sisa hiruk-pikuk waktu penantian yang nyaris habis, rasanya tak berlebihan
bila kita mencoba mengambilnya sebagian untuk memastikan bahwa
pertempuran ini akan bisa kita akhiri dengan gagah berani.”
Andri Utomo - teman seperjalanan
Penerbit:
PT Insan Mandiri Cendekia
Redaksi:
Menara Standard Chartered 30/F
Jalan Dr. Satrio, Kav. 164, Jakarta
Telp : (021) 2555 5968
Fax : (021) 2555 5601
Email: info@quickstart-Indonesia.com
http://www.quickstart.co.id
Blog: www.quickstart-Indonesia.com
Facebook: Quickstart.Indonesia
Twitter: @QuickSTART_ID