Cara Sakti
Membuat Tulisan Bergizi
0
Daftar Isi
A. Pendahuluan ....................................................................................................... 2
B. Sepuluh Senjata Pamungkas Dalam Menulis Buku....................................... 4
1. Penjelasan .................................................................................................. 7
2. Pengulangan .............................................................................................. 9
3. Kutipan....................................................................................................... 11
4. Positif-Negatif ........................................................................................... 13
5. Pertanyaan Retoris ................................................................................... 15
6. Penjelasan Berjenjang .............................................................................. 17
7. Statistik....................................................................................................... 19
8. Deskripsi..................................................................................................... 20
9. Buat Contoh ............................................................................................. 23
10. Analogi........................................................................................................ 24
C. Penerapan Senjata Ke Dalam Tulisan............................................................. 26
1. Tulis Dengan Cepat dan Mengalir......................................................... 26
2. Dukung Ide dengan Senjata Pemungkas............................................. 27
3. Gunakan Pertanyaan Ajaib..................................................................... 31
D. Cara Mengedit Buku........................................................................................... 33
E. Bedah Cerpen......................................................................................................... 35
F. Penutup................................................................................................................ 42
1
A. Pendahuluan
Dulu saya pernah merasakan betapa sulitnya menulis sebuah gagasan dan
membuatnya menarik untuk dibaca.
Saya juga pernah mengalami betapa sulitnya merangkai kata untuk membuat tulisan
yang padat isi, bergizi, dan mudah dipahami.
Saya belajar dari banyak guru. Namun cara tersebut belum juga membuka pikiran
saya menemukan teknik ampuh dalam menulis.
Dan...
Lalu saya teringat sebuah buku yang telah menggugah saya. Saya meneliti struktur
bahasa buku tersebut. Bagaimana cara penyampaian pesan-pesan dalam buku itu.
Lalu saya catat diatas kertas, sesuatu yang membuat saya mengerti, paham,
termotivasi dan tergugah dari buku itu...
Saya menemukan kesamaan dalam cara orang berbicara dan menulis. Keduanya
mampu menggugah pendengar dan pembaca bila di dalamnya terkandung Senjata.
Lalu saya memperhatikan kesamaan tersebut. Dan kesimpulan awal saya jatuh pada
beberapa cikal bakal Senjata yang akan saya terangkan dibawah ini.
Kemudian saya praktekkan dalam tulisan saya dan ternyata beberapa Senjata itu
mampu menggugah pembaca.
Kemudian saya meneliti banyak buku yang ada di perpustakaan pribadi dan
perpustakaan umum. Saya terus bergelut dengan kegiatan ini: Sebuah proses
mencari “Senjata Pamungkas Dalam Menulis.”
Dan...
Pencarian saya tidak berhenti pada buku. Saya juga tertarik dengan pembicaraan
dan pidato di televisi dan video ceramah. Saya tongkrongi siaran TV tersebut. Saya
download banyak video ceramah di internet. Lalu saya catat dalam benak, sesuatu
2
yang membuat saya mengerti, paham, termotivasi dan tergugah dari siaran dan
video tersebut...
Pembicaraan di TV dan video ceramah itu saya bandingkan dengan tulisan buku dan
pembicaraan sehari-hari. Dan lagi saya menemukan kesamaan bahwa pembicaraan
dan tulisan yang menarik perhatian, selalu mengandung Senjata pendukung.
Saya mengumpulkan Senjata-Senjata itu. Saya praktekkan dalam tulisan dan juga
pembicaraan. Saya minta respon ulang. Ternyata sangat sangat baik. Pendengar dan
pembaca merasakan kepuasan.
Setelah menemukan Senjata ini, dunia penulisan saya berubah drastis. Bila dulu saya
kesulitan menulis gagasan saya, sekarang terasa mudah. Bila sulu saya sangat
kesulitan merangkai kata, membuat paragraf, mengembangkan gagasan. Namun
sekarang berbeda, saya bisa dengan mudah melakukan semua itu. Bila dulu saya
sangat sulit mencari inspirasi menulis. Sekarang justru inspirasi yang mencari saya.
Bila dulu saya menunggu mood dulu baru menulis. Sekarang sayalah yang
menciptakan mood itu.
Saya ingin mengatakan kepada Anda, dengan “Sepuluh Senjata Pamungkas Dalam
Menulis Buku” ini, siapapun bisa menulis dengan lancar dan mengalir, termasuk
Anda. Dengan satu syarat: Anda harus meyakininya dan berlatih keras.
3
B. Sepuluh Senjata Pamungkas Dalam Menulis
Apakah Anda tahu apa yang bisa dilakukan oleh kata-kata?
Bila anak panah menembus tubuh, maka kata-kata menembus hati. Banyak hal yang
bisa dilakukan dengan kata-kata. Kata-kata yang lembut dan manis dapat
menyejukkan telinga. Peringatan yang menggugah dapat menundukkan kepala.
Kata-kata yang bijak dapat mengeluarkan dari situasi sulit.
Kita lumrah, bahwa manusia seringkali salah langkah, salah jalan, merasa bodoh,
merasa miskin, berlaku cuek dan abai, salah sangka dan salah kaprah. Mereka sering
berbuat buruk sehingga menciptakan kehidupan yang suram bagi diri dan orang
sekitarnya.
Meski demikian manusia sangat ingin kembali ke jalan yang benar. Mereka sangat
ingin menginsafi diri. Mereka juga ingin segera belok haluan. Mereka menginginkan
cahaya dan uluran tangan.
Bila kita adalah salah seorang yang menjadi petunjuk jalan pulang bagi masalah
orang lain. Menjadi pemecah masalah orang lain melalui perantara tulisan kita.
Maka ketika itu kita disebut sebagai seorang penulis sejati. Kita telah membantu
orang dari kesusahan. Dan orang lain pasti akan berterima kasih kepada kita.
Kita ambil contoh isi kepala seorang wanita yang ingin keluar dari dunia pelacuran.
Banyak pertanyaan bergelayut dibenaknya. Apakah pilihan saya ini sudah tepat?
Apakah masyarakat akan menerima saya? Apakah nantinya saya tidak diejek teman-
teman? Apakah nantinya jodoh saya sulit? Atau apakah Tuhan mau siap sedia
mengampuni saya? Dan banyak ketakutan lainnya.
4
Intinya adalah resiko. Manusia tidak suka dibenci tapi suka disayang. Manusia tidak
suka kesusahan tapi suka kemudahan. Manusia tidak suka kehinaan tapi suka
kemuliaan.
Penulis yang baik adalah penulis yang mampu membebaskan manusia dari resiko.
Tapi karena tidak ada seorangpun manusia yang dapat terlepas dari resiko, penulis
yang baik adalah penulis yang mampu menentramkan, menyejukkan, dan
memotivasi manusia ketika mereka sedang berada dalam kesulitan dan
kebingungan.
Disinilah letak kunci utama tujuan Anda menulis buku. Anda harus bermanfaat bagi
orang lain. Karena sebaik-baiknya manusia adalah orang yang bermanfaat bagi
orang di sekitarnya.
Bagaimana cara menggiring pembaca agar mau dan sudi mengikuti, atau minimal
membenarkan ajakan dan pernyataan kita dalam tulisan kita?
Disinilah inti e-book ini. Dan itu menarik bagi Anda, bukan?
Senjata Pamungkas Dalam Menulis adalah alat bantu penulis dalam menuangkan
gagasan dalam rangka menguatkan ide utama tulisannya sehingga dapat
memperkuat, memperkokoh dan memperjelas gagasan tersebut.
Kesepuluh Senjata ini telah lulus uji berdasarkan penelitian saya terhadap teknik
penulisan dan teknik berbicara/pidato.
Sebenarnya, teknik menulis dan teknik berbicara sama saja. Kita sama-sama ingin
menjelaskan maksud gagasan kita. Bedanya, dalam menulis kita menggunakan pena
atau keyboard komputer. Dan berada jauh dengan pembaca bahkan ribuan kilo
5
meter jaraknya. Kalau berpidatao atau berbicara kita menggunakan mulut dan,
terkadang, langsung berhadapan dengan audiens.
Ketika mendengar orang berbicara menggunakan Senjata-Senjata ini, maka kita akan
mudah paham atau bahkan kita akan tergugah dibuatnya. Demikian juga, bila kita
membaca tulisan yang menerapkan Senjata Pamungkas ini, kita akan lebih jelas akan
maksud dan tujuan sebuah tulisan dan tentu saja bisa tergugah oleh tulisan tersebut.
Berikut ini adalah 10 Senjata pamungkas yang dapat membuat tulisan Anda
“bergizi” dan sulit ditolak. Juga saya akan menjelaskan cara penggunaannya dengan
memaparkan beberapa contoh.
6
1. Penjelasan Adalah Pokok
Penjelasan melingkupi apa saja yang berkaitan dengan kejelasan waktu, tempat,
orang, benda, alasan, dan cara guna. Penjelasan meliputi juga definisi dan
keterangan-keterangan lain tentang suatu fakta.
“Seperti dugaanku, jika hujan pertama jatuh pada 23 Oktober sampai Maret
berikutnya, ia akan masih berinai-inai, namun pudar menjelang pukul tiga sore
bersama redupnya alunan azan asar. Setelah itu, matahari kembali merekah.”
Pada paragraf pembuka novel “Cinta di Dalam Gelas” diatas, Andrea menjelaskan
suasana musim hujan antara Oktober hingga Maret. “Kebiasaan” hujan itu adalah
gerimis di sore hari menjelang magrib.
Apakah Anda merasa melihat hujan turun seperti yang Andrea tuliskan?
Contoh lain penjelasan dengan sebuah definisi. “Cara Menulis Buku Dengan Cepat
Metode 2JT adalah sebuah metode menulis buku yang mengajarkan penulis untuk
tidak memikirkan lama-lama apa yang akan ditulis, tidak mengkritik tulisannya
sendiri ketika menulis, dan megajarkan penulis untuk menulis yang banyak
sehingga orang yang menerapkanya bisa menulis dengan cepat dan lancar.”
Definisi diatas menjelaskan hakekat Metode Menulis 2JT. Metode ini mengajarkan
cara menulis buku dengan CEPAT dan LANCAR.
“Oh, iya. Kakak belum ngenalin diri, ya!” perempuan cantik itu tersenyum.
“Kakak ‘Rosa’! Katanya.
“Saya ‘Susi’!” Temannya ikut memperkenalkan diri.
“Kami dari rumah produksi…”
“Ngg.., apa itu?” Tanya Sinta.
“Kami yang bikin acara televisi reality show…”
“Keluarga kami nggak punya televisi, Kak… “ jelas Sinta.
7
Dialog di atas menjelaskan nama, dan pekerjaan tokoh di dalam cerita.
Contoh lain dari buku Best Seller, Setengah Isi Setengah Kosong.
Suatu hari sang raja menantang para tamu untuk menyeberangi kolam penuh buaya.
Siapa yang berhasil, dia diberi 3 opsi.
8
2. Gunakan Pengulangan
Bila kata-kata dilontarkan sekali saja, ia tak akan menggugah. Bila berkali-kali, ia
akan membentuk arus menjadi gelombang sehingga membentur akal yang jumud
lalu mencerahkannya serta menggugah jiwa yang layu lalu menggerakkannya. Bila
hanya riakan saja, air tak akan menghanyutkan. Bila hanya ombak kecil, air tak akan
menggerakkan banyak hal. Karena hanya gelombang besar yang bisa menggerakkan
kapal. Gugahlah akal dan jiwa manusia berkali-kali, terus-menerus bak gelombang
di lautan, agar terwujud perubahan.
Ya, keampuhan pengulangan itu seperti iklan produk yang sering diulang-ulang di
TV. Semakin sering diulang semakin nancap image produk tersebut dibenak
konsumen dan semakin tinggi pula keinginan untuk membeli produk.
“Iman artinya percaya, seratus persen bukan sembilan puluh sembilan persen, bukan
enam puluh tujuh persen apalagi empat puluh satu persen.”
Kata “persen” diatas menyedot pikiran Anda untuk terus membaca sampai selesai,
tanpa mau beranjak....
Dahsyat!
Bagaimana dengan tulisan Andrea Hirata? Yuks kita simak tulisannya yang
mengandung Senjata Pengulangan dalam puisinya yang berjudul “Seperti” dalam
Novel Maryamah Karpov, Halaman 500:
9
Seperti
10
3. Sisipkan Kutipan
Ini adalah cara paling ampuh menghadapi pembaca yang susah percaya pada
penulis. Sudah sewajarnya bila mereka bersikap hati-hati dalam menerima informasi
karena mereka ingin menjadikan informasi itu sebagai pegangan hidup. Dan tentu
juga karena mereka belum kenal siapa Anda.
Dengan mengutip pendapat orang lain, pembaca akan percaya pada Anda karena
bukan Anda yang berpendapat melainkan “orang penting”. Bila seorang anak SD
mengatakan, “BBM akan naik pada bulan depan.” Orang tidak akan percaya karena
yang ngomong seorang anak kecil. Namun bila anak SD itu mengutip dari sebuah
berita TV, dan melanjutkan perkataannya “Tadi, saya dengar Pak Menteri Bilang di
TV, loh!”
Maka, orang akan percaya perkataannya karena bukan dia yang bicara tapi “orang
penting” di TV.
Ingat! Serendah apapun status sosial Anda, bila Anda menulis dengan mengutip
pendapat “orang penting”, maka tulisan Anda akan menjadi penting dan orang akan
percaya tulisan Anda. Yakinlah!
Berikut ini, saya akan mengutip “pesan kehidupan” yang disampaikan Andrea
Hirata dalam novel “Cinta di Dalam Gelas”:
“Berikan aku sesuatu yang paling sulit, aku akan belajar” Kata perempuan yang baru
tamat SD itu.
Perhatikan! Apakah Anda menangkap pesan yang kuat pada kutipan diatas?
Ya, melalui perkataan perempuan itu, Andrea ingin menyampaikan pesan kepada
pembaca bahwa mereka harus memiliki kegigihan dan “kerakusan” dalam menuntut
ilmu.
"Riset ini menunjukkan bahwa jaring sutra itu berfungsi sebagai sinyal bagi para
kumbang bahwa bahaya ada di dekatnya," ungkap Rypstra seperti
dikutip Livescience.
11
Bila Anda menulis karya ilmiah dan Anda menyisipkan kutipan pendapat seorang
Ahli, maka tulisan Anda akan menjadi penting dan pembaca akan percaya pada
Anda.
Kutipan KATA BIJAK atau HIKMAH atau AYAT SUCI juga termasuk dalam
“Senjata Kutipan” ini. Ketiganya memiliki kekuatan yang menggugah akal dan jiwa.
Ketiganya mampu merobohkan tembok kezoliman, bahkan mampu meluluhkan hati
yang membatu dan merasukinya tetes demi tetes seperti air embun menetes dan
melubangi batu di dalam gua.
Contoh kata bijak atau hikmah dari seorang imam yang bernama Asy Syafii, ia
berkata, “Ilmu itu seperti binatang buruan, ikatlah ia dengan pena.”
Mmm.... dahsyat sekali petuah sang Iman. Anda akan merasakan getaran yang hebat
setelah membacanya...
Keren...
12
4. Positif- negatif Itu Menyegarkan
Bila dua kutub yang sama dipertemukan (positif dan positif atau negatif dan
negatif), maka tidak akan ada daya tarik-menarik bahkan akan saling menjauh.
Namun bila sebaliknya, bila dua kutub yang berbeda dipertemukan, bila kutub
positif dihadapkan dengan kutub negatif, maka akan lahir daya tarik-menarik yang
sangat kuat.
Begitu juga dalam tulisan. Bila keadaan atau fakta positif dihadapkan dengan
keadaan atau fakta negatif, maka akan lahir daya tarik-menarik yang sangat kuat.
Caranya adalah dengan meletakkan yang buruk disamping yang baik atau
sebaliknya. Meletakkan yang atas setelah yang bawah atau sebaliknya. Meletakkan
yang kiri setelah yang kanan atau sebaliknya.
Ini dia contoh tulisan Andrea Hirata yang mengandung Senjata Positif-negatif:
Bagi para pesakitan, waktu adalah musuh yang mereka tipu saban hari dengan
harapan. Namun, disana, di balik jeruji yang dingin itu, waktu menjadi paduka raja,
tak pernah terkalahkan. Bagi para politisi dan olahragawan, waktu adalah
kesempatan yang singkat, brutal, dan mahal. (Novel Padang Bulan Halaman 83)
Contoh lagi:
Biar pun hidup susah. Makan sekali sehari. Tidur di bawah kolong jembatan namun
urusan sekolah anak-anaknya tetap dinomorsatukan.
“Janjinya mau beliin mobil-mobilan untuk Adek tapi ayah malah beli rumah-
rumahan. Pokoknya Adek nggak mau!”
13
Oya, dengan Senjata Positif-negatif ini, Anda juga bisa membuat cerita lucu, loh!
Perhatikan contoh berikut:
Gadis cantik itu melirik saya. Lantas sayapun memberanikan diri melihat ke
arahanya. Ternyata dia anak baru. Langsung saja kudekati.
Ya, dengan menggunakan Senjata positif-negatif, Anda akan membawa emosi dan
pikiran pembaca meliak-liuk, ke kiri dan ke kanan, ke atas dan ke bawah, naik dan
turun. Dan hal itu membuat orang senang, tertantang, gembira, tertawa bahkan
kecele.
Karena selalu ada pemandangan baru, antara lereng dan puncak. Sudut pandang
akan selalu berubah, antara atas dan bawah. Kondisi selau bertukar antar naik dan
turun. Asyik sekali. Pernahkan Anda merasakan sensasinya?
14
5. Sentil Dengan Pertanyaan Retoris
Contoh:
Allah telah berjanji bahwa Dia akan membantu orang-orang bertakwa keluar dari
segala masalah hidup. Allah telah berjanji bahwa Dia akan memberi rizki dari segala
arah yang tidak terduga kepada orang-orang yang bertakwa. Allah telah berjanji
bahwa Dia akan memudahkan segala urusan orang-orang yang bertakwa. Duhai,
perhatikanlah kebaikan-kebaikan Allah itu. Dia akan siap sedia menolong kita
dengan cara yang tidak biasa bahkan luar biasa karena Dia menyatakan pertolongan
dengan janji....
(Setelah membuat pernyataan, barulah disusul dengan pertanyaan retoris di akhir paragraf)
........Wahai orang yang berpikir, perhatikanlah pernyataan Allah itu. Dia akan
menolong kita dengan rela. Tidakkah kita tertarik? Dia akan membantu kita keluar
dari masalah hidup, tidakkah kita mau bertakwa?
Begitulah cara membuat pertanyaan retoris. Anda akan menyentil pembaca bila
menggunakannya.
.....Memberi poin pada guru biologi itu akan membuat Maryamah melaju ke partai
berikutnya. (pernyataan)
Namun, celaka. Maryamah membabat guru biologi itu dua kosong telak. Kami
terbelalak. Seluruh penonton terpaku tak dapat berkata apa-apa melihat tindakan
nekad Maryamah itu. Mengapa dia begitu bodoh? (pertanyaan retoris)
15
Contoh lain dalam salah satu novel karangan Mira W.
Nenek memang sudah demikian yakin, Heri-lah yang bersalah (menzinai Sinta).
...................... Hanya dengan dia Sinta pernah tampak begitu dekat. Tetapi... bolehkah
sembarangan menuduh orang (hanya dengan sangkaan, tanpa ada bukti jelas)?
Itu bagus! Bila pembaca merasa dekat dengan Anda, mereka akan sudi membaca
semua buku yang Anda tulis. Asyik, kan?
16
6. Penjelasan Berjenjang yang Memukau
Dua kata “Sejurus kemudian” dan satu kata “lalu” adalah kata pembantu untuk
menaikkan atau menurunkan jenjang sebuah kejadian.
Contoh lain:
Tahun 2009 tingkat kecelakaan di jalan raya di Indonesia 30%. Tahun 2010
bertambah menjadi 45% dan pada tahun 2011 meningkat lagi menjadi 50%. Sungguh
memprihatinkan!
Bila tak ada orang yang memberitahu, kita tak akan paham. Bila tak paham, orang
tak akan melaksanakan. Bila orang tak melaksanakan perintah, kita akan dipecat.
Bila dipecat, anak-anak kita mau makan apa?
Kemaren bayar uang kebersihan dua ratus ribu. Sekarang mau minta uang
keamanan lagi. Gimana, sih, keamana komplek ini, apa mereka tidak digaji?
17
Ya, begitulah Senjata “penjelasan Berjenjang” sangat menarik untuk dibaca. Ia
mengajak pikiran dan emosi pembaca untuk naik dan naik lagi ke yang lebih tinggi.
Atau sebaliknya, mengajak emosi dan pikiran pembaca untuk turun, lebih jauh dan
jauh lagi. Ia membuat pembaca merasa asyik, terbuai dan tergugah. Karena itu,
gunakanlah ia sebaik mungkin untuk menguatkan ide Anda !
18
7. Statistik Itu Keren Banget
Statistik juga dapat membuat tulisan Anda bernilai tinggi. Ia merupakan hasil
penelitian. Dan tentu saja sangat ampuh menarik kepercayaan. Cantumkan ia dalam
tulisan Anda.
Tahun 2009 tingkat kecelakaan di jalan raya di Indonesia agak sedikit. Tahun 2010
bertambah sedikit dari sebelumnya dan pada tahun 2011 meningkat lagi sedikit.
Sungguh memprihatinkan!
Atau
Menurut data Polantas, Tahun 2009 tingkat kecelakaan di jalan raya di Indonesia
30%. Tahun 2010 bertambah menjadi 45% dan pada tahun 2011 meningkat lagi
menjadi 50%. Sungguh memprihatinkan!
Ya, Senjata statistik memang ampuh menggiring kepercayaan pembaca. Tapi ingat!
Behati-hatilah menggunakannya dalam tulisan fiksi. Kalaupun Anda ingin
menggunkannya maka gantilah angka-angka menjadi huruf.
Contoh:
Angka “75%” tulis menjadi “tujuh puluh lima persen”.
Angka rumit “45,32%” tulis menjadi “Sekitar empat puluh lima persen.”
19
8. Deskripsi Yang Hebat
Deskripsi adalah sebuah gambaran keadaan atau potret gambar. Seorang wartawan
adalah orang yang biasa mendeskripsikan sesuatu. Bila tidak dengan kamera, maka
dengan tulisan. Mendeskripsikan sesuatu dengan tulisan tentu agak lebih rumit
dengan hanya jepret sana jepret sini. Menggambarkan suatu fakta dengan tulisan
butuh teknik tertentu.
Bagaimana cara mendeskripsikan suatu fakta dengan tulisan? Berikut ini 5 tips dari
saya:
Anjing berkaki empat, berbulu kunig, hitam dan agak sedikit putih di ekornya
itu, mengejar Budi yang menggunakan seragam sepak bola bertuliskan
“Ronaldo” di punggung dan kata “Adidas” di paha kanan.
Cukup tulis begini: Anjing galak berwarna hitam itu mengejar budi yang baru
saja pulang main bola.
Contoh lain “potret” kesusahan menulis peserta Training Menulis Cepat Metode
2JT.
Pada awal training Metode 2JT, saya melihat banyak peserta menulis sebuah
kalimat, lalu berhenti dan berpikir, lalu mencoretnya dan memulai kalimat lain.
begitu seterusnya dan seterusnya... Mereka mendengarkan otak editor mereka, si
peragu.
3. Kaitkan dengan obyek atau subyek tulisan. Jangan sampai tidak nyambung.
Misalnya: Nafasnya memburu ketika hujan turun?#@$%.
20
4. Gunakan sinonim yang lebih hidup. Sinonim adalah dua kata atau lebih yang
memiliki arti yang sama. Misalnya "bau" adalah sinonim dari “semerbak”. Atau,
“Besar” sinonimnya "raya", "agung", dll.
Contoh:
Asyiiik...!
5. Gunakan majas Hiperbola dan majas Simile. Apakah Anda masih ingat majas?
Hiperbola (si Lebai) yaitu majas yang melebih-lebihkan gambaran fakta dari
yang sebenarnya.
Contoh:
Simile (si Peniru), yaitu menyamakan dua hal berbeda yang memiliki
kemiripan salah satu bagian atau sifatnya.
Contoh:
Kau bagaikan Rahwana menculik Dewi Shinta dari tangan Sri Rama.
Wajahmu laksana bulan.
Hubungan kita berdua bagaikan bumi dan langit.
Mau liat contoh penerapan dua majas itu pada karya sastra?
21
langkah seribu (majas hiperbola) sambil berteriak minta perlindungan,
“Tolooong...!”
Ya, Andrea telah berhasil “memotret” gambar sang profesor dengan baik.
Andrea Hirata telah memerikan contoh deskripsi yang sangat baik dan jelas
sehingga Anda dapat membayangkan sosok sang profesor di dalam benak Anda
dengan jelas pula. Hebat, kan?
22
9. Buat Contoh
Membuat contoh hukumnya wajib bagi penulis yang ingin membuat tulisannya
bergizi. Saya rasa hal ini sudah Anda temukan banyak dalam tulisan ini. Tanpa
contoh pembaca tidak menemukan sesuatu yang berhak untuk diteladani dan atau
untuk ditinggalkan.
23
10. Analogi Is The Best
Analogi adalah cara nalar yang membandingkan dua hal yang mengandung banyak
persamaan sehingga dapat ditarik kesimpulan yang sama.
Dengan analogi, persoalan yang sulit dapat kita nalarkan dengan sesuatu yang
mudah dan dekat dengan kehidupan kita. Analogi membantu mempercepat
pemahaman pembaca akan ide utama Anda.
Contoh menganalogikan jiwa seorang bayi yang suci dengan kertas putih.
Seorang anak yang baru lahir masih suci. Baik buruknya anak tersebut kelak
bergantung pada perlakuan orang tua dan lingkungan dalam mendidik dan
mempengaruhinya. Demikian pula kertas putih yang belum bernoda. Apa jadinya
kertas tersebut tergantung pada apa yang akan digoreskan diatasnya.
Kata yang bergaris bawah pada contoh mengandung persamaan nalar. Kata “suci”
adalah hasil nalar dari dua kata “kertas putih”. Kumpulan kata “perlakuan orang
tua dan lingkungan” adalah hasil nalar dari kumpulan kata “apa yang akan
digoreskan”. Dengan menganalogikan bayi yang suci dengan kertas putih,
diharapkan pembaca bisa membayangkan bersihnya jiwa sang bayi seperti kertas
putih tanpa noda. Orang tua dan lingkungannyalah yang akan memberikan warna
dalam hidupnya, apakah warna itu kebaikan atau keburukan.
Berikut ini adalah contoh Senjata Analogi dalam Cerita Lucu Nasrudin Hoja. Selamat
menyimak.
24
“Mengajar Keledai Membaca”
Nasrudin berlalu, dan dua minggu kemudian ia kembali ke istana. Tanpa banyak
bicara, Timur Lenk menunjuk ke sebuah buku besar. Nasrudin menggiring
keledainya ke buku itu, dan membuka sampulnya.
Si keledai menatap buku itu, dan tak lama mulai membalik halamannya dengan
lidahnya. Terus-menerus, dibaliknya setiap halaman sampai ke halaman akhir.
Setelah itu si keledai menatap Nasrudin.
“Tapi,” tukas Timur Lenk tidak puas, “Bukankah ia tidak mengerti apa yang
dibacanya ?”
25
C. Bagaimana Cara Menerapkan Senjata Itu Dalam Tulisan?
Gunakan Metode 2JT. Apa yang Anda rasa, apa yang Anda pikirkan, apa yang
Anda alami. Tuliskan dengan lancar mengalir... Tulis yang sederhana yang
dimengerti siapapun termasuk anak-anak.
26
2. Dukung Ide dengan Senjata
Ketika menerapkan Metode 2JT, maka tulisan Anda masih dalam bentuk draft
kasar. Tulisan Anda masih belum bergizi. Dan tentu masih mudah dibantah dan
dikritik. Karena itu, dukunglah ia dengan Senjata Pamungkas. Dengan
menyisipkan Senjata ke dalam tulisan Anda, maka ide-ide yang berupa pemikiran,
perasaan dan keadaan akan mudah dipahami, akan terasa lebih menyentuh dan
akan tergambar lebih nyata.
Rumus
Contoh:
Senjata 1, Penjelasan: Tidak pantas aku tidur di atas kasur empuk ini. Aku takut lupa
daratan. Lupa sama emak yang sedang menungguku pulang (Penjelasan) di gubuk reot.
Nuraniku berbisik.
Tidak pantas aku tidur di atas kasur empuk ini. Aku takut lupa daratan. Lupa sama emak
yang sedang menungguku pulang di gubuk reot. Nuraniku berbisik.
Ya, Anda dapat membayangkan seorang yang enggan tidur di kasur empuk karena
takut keenakan dan lupa daratan. Bagaimana Anda bisa membayangkan seperti
itu? Ya, karena Anda sedang membaca Senjata penjelasan. Dengan menggunakan
Senjata penjelasan Anda menggiring orang untuk tahu.
Atau, Anda juga bisa menggabungkan DUA ATAU TIGA Senjata itu untuk
mendukung gagasan Anda. Setelah menyatakan gagasan, BARISKAN Senjata
untuk mendukungnya sehingga tulisan Anda lebih Dahsyat. Rumusnya menjadi
seperti dibawah ini:
27
Rumus
Gagasan + SP. 1 + SP. 2 = Tulisan Lebih Bergizi
Contoh:
Senjata 2, Kutipan: Aidh Al Qarni berkata, “Kebanyakan orang yang selalu gundah
dan hidup dalam kecemasan adalah mereka yang terlalu banyak waktu
senggangnya dan sedikit aktivitasnya.”
Hendaknya kita banyak berbuat dan beraktivitas: bekerja, mencari rizki, membaca,
menulis, mengunjungi sahabat atau rekreasi. Gunakan waktu sebaik-baiknya dan
jangan biarkan semenitpun terbuang sia-sia. Karena bila kita diam, maka
disibukkan dengan kegundahan dan kecemasan. Aidh Al Qarni berkata,
“Kebanyakan orang yang selalu gundah dan hidup dalam kecemasan adalah
mereka yang terlalu banyak waktu senggangnya dan sedikit aktivitasnya.”
Ya, pendapat Anda akan terlihat dahsyat ketika menggunakan Senjata, dalam hal
ini adalah Senjata kutipan pendapat “orang penting”. Bila pendapat Anda
digabung pendapat “orang penting” maka hasilnya........ Pendapat Anda Menjadi
Pendapat yang Lebih Penting dan pasti di-IYA-kan oleh siapa saja yang
membacanya.
28
Atau, Gunakan Senjata Pendukung Lebih Banyak Dari Dua. Rumusnya dibawah ini
Rumus
Contoh:
Senjata 3, kutipan: “Maaf Din, uangnya terpaksa aku gunakan untuk biaya
berobat.” Begitu ia memelas kepadaku kemaren.
Senjata 4 dan 5, Deskripsi dan Kutipan: “Kemaren aku tanya tetangga istrimu
tidak sakit. Malah sering terlihat arisan dan ngerumpi sama tetangga, dasar
pembohong!.” Bentakku dengan Suara meninggi (Deskripsi)
Badu molor mengembalikan uang yang ia pinjamkan lima bulan yang lalu. Katanya
ia ingin mengembalikannya minggu ini namun karena istrinya sakit, terpaksa
uangnya digunakan untuk biaya berobat.
“Maaf Din, uangnya terpaksa aku gunakan untuk biaya berobat.” Begitu ia
memelas kepadaku kemaren.
“Kemaren aku tanya tetangga istrimu tidak sakit. Malah sering terlihat arisan dan
ngerumpi sama tetangga, dasar pembohong!.” Bentakku dengan Suara meninggi.
29
Catatan Penting:
Pada tahapan kedua ini, ada kalanya Anda membutuhkan OTAK ENJOY dan ada
kalanya juga Anda membutuhkan OTAK EDITOR.
OTAK ENJYOY Anda butuhkan ketika sedang menulis mengalir dengan METODE
2JT. Ketika proses menulis itu berlangsung dan Anda ingin menguatkan gagasan
Anda dengan Senjata Pamungkas, misalanya Anda menulis tentang perilaku seks
bebas di kalangan remaja Indonesia. Anda ingat angka statistik jumlah remaja yang
telah melakukan seks bebas diluar nikah, namun hanya setengah ingatan. Anda
hanya ingat 64,...%. Sedangkan koma sekian persennya Anda lupa. Maka Anda
tulis apa yang Anda ingat saja dan mengabaikan yang Anda lupa. Namun Anda
berjanji akan mencari tahu detailnya dilain waktu.
Artinya, OTAK ENJOY dibutuhkan ketika Anda sedang menulis mengalir, ketika
Anda menulis apa yang Anda ingat saja.
Sedangkan OTAK EDITOR Anda butuhkan setelah selesai menulis cepat dan
mengalir. Dimana kondisi Anda sedang masuk pada tahapan mengedit dan
menyempurnakan tulisan.
Senjata Pamungkas yang belum sempurna itu Anda sempurnakan. Anda cari
literaturnya. Anda lacak Sumbernya. Misalnya tentang angka statistik yang Anda
lupa tadi. Anda cari di internet. Lalu Anda tulis ulang dengan lengkap
persentasenya beserta sumber atau lembaga yang melakukan penelitian tersebut.
Memang benar, OTAK ENJOY dan OTAK EDITOR sama-sama dibutuhkan dalam
menulis, tapi tidak pada saat bersamaan. Ketika sedang membuat draft awal, maka
pakailah OTAK ENJOY. Namun ketika sedang mengedit dan menyempurnakan
tulisan, pakailah OTAK EDITOR. Dari itu, poin ketiga “Memanfaatkan Pertanyaan
Ajaib” ini biasa saya gunakan ketika mengedit tulisan saya.
30
3. Menggunakan Pertanyaan Ajaib
“Perhatian! Ini adalah Rahasia pribadi saya dalam menulis cerdas dan kritis.
Saya akan membocorkannya untuk Anda. Saya ingin Anda bisa menulis dengan
cerdas dan kritis dengan menggunakan pertanyaan ajaib ini.”
Begini...
Dalam membaca, orang sering mengkritisi apa yang mereka baca. Meraka sering
menanyakan hal-hal kritis di dalam benak mereka. Saya yakin, Anda juga
melakukannya ketika membaca. Perhatikan Pertanyaan Ajaib yang dilontarkan
pembaca dibawah ini:
Dari itu, Anda harus antisipasi segera pertanyaan itu dengan jawaban yang
mantap. Gunakan Senjata Pamungkas untuk membantu Anda menjawabnya.
Jawab pertanyaan itu dalam proses menulis Anda, segera! Katakan seperti ini:
“Anda tidak percaya argumen saya? Ini buktinya....saya mengutip pendapat
para ahli, loh!”
Jawab: Oke, oke saya akan mendiskripsikan lagi. Juga saya akan menambahkan
analogi biar Anda cepat menggambarkan ide saya dalam benak.
31
Dalam proses menulis, berlakulah seperti mendialogkan pikiran Anda dengan
pembaca. Anda wajib mengantisipasi pertanyaan kritis pembaca itu. Sisipkan
Senjata pamungkas ketika menulis. Jawab pertanyaan itu dengan bijak. Jejerkan
beberapa Senjata Untuk Mendukung Ide Utama Paragraf Anda.
Sebelum orang lain menanyakan pertanyaan ajaib ini, lebih baik Anda
tanyakan dulu pada diri Anda. Apa kelemahan tulisan Anda. Ide apa yang
belum jelas.
Perhatikan secara teliti. Lontarkan Pertanyaan Ajaib di atas pada tiap paragraf
yang Anda tulis sehingga tulisan Anda padat gizi dan sulit ditolak.
Setiap Paragraf tulisan Anda Harus Nendang. Setiap paragraf tulisan Anda
harus bergizi. Setiap paragraf tulisan Anda harus cantik. Tidak boleh ada yang
hambar. Jangan sampai mudah dikritik. Bila beberapa paragraf saja yang
kurang bergizi, maka pembaca tidak akan suka membacanya. Mereka akan
meninggalkan tulisan Anda karena bosan.
TIGA PERTANYAAN AJAIB di atas juga dapat membantu Anda mengedit buku,
mengkritisi dan menulis ulang tulisan Anda.
32
Cara Terbaik Mengedit Buku (Materi Tambahan)
Cara terbaik mengedit dan menulis ulang tulisan Anda adalah dengan tiga cara
berikut ini:
1. Menggunakan tiga pertanyaan ajaib di atas. Baca ulang tulisan Anda. Edit bila
Ada tulisan dan logika yang salah atau kurang tepat.
2. Endapkan satu atau dua jam, satu atau dua hari. Jagalah jarak dengan tulisan
anda. Ketika anda mengambil jarak dengan sesuatu anda akan menjadi lebih
kritis. Menjaga jarak dengan tulisan anda dapat diibaratkan seperti melihat
pakaian anda yang terkena kotoran. Anda tidak dapat mengindera dengan
jelas kotoran tersebut bila terlalu dekat dengan anda. Karena itu, anda harus
membuka pakaian anda, maka anda akan melihat jelas kotoran tersebut.
Seperti Saya pernah beberapa kali menulis dan berhenti. Berminggu atau
berbulan kemudian, saya tidak sengaja menemukan tulisan itu dan
membacanya. Idenya sangat bagus namun saya dengan mudah menemukan
kelemahan didalamnya. Mengapa demikian? Karena saya telah menganggap
seolah tulisan itu bukan milik saya karena sudah sekian lama “berpisah”.
dengan demikian, saya menjadi lebih kritis. Apakah Anda pernah mengalami
hal yang sama?
Bila anda melihat dahi mereka berkerut, Tanyakan pada pembaca, hal apa
yang membuat mereka belum mengerti. Terbukalah terhadap masukan dan
kritikan. Catat feed back mereka. Dan segera perbaiki tulisan Anda sampai
sesempurna mungkin.
Baca lagi tulisan Anda, kritisi, lalu tulis ulang. Endapkan tulisan Anda, kritisi
lalu tulis ulang. Minta feed back orang lain, catat masukan dan kritikan, lalu
tulis ulang lagi. Baca ulang, kritisi, minta feed back lalu tulis ulang lagi. Itu
adalah pesan yang bagus. Seorang Penulis ebook Best Seller, “Hypnotic
33
Writing” Joe Vitale berkata, “Tidak ada tulisan awal yang bagus. Yang ada
adalah tulisan ulang yang bagus.”
34
Bedah Tulisan Fiksi Dengan Sepuluh Senjata Pamungkas
Agar Anda mudah belajar, saya bedah cerpen di bawah ini per paragraf. Agar
Anda mudah belajar, saya tandai dengan HURUF TEBAL ide utama pada tiap
paragraf cerpen di bawah ini. Saya tandai dengan GARIS BAWAH setiap tulisan
yang mengandung Senjata. Saya letakkan dalam kurung nama Senjatanya dengan
tulisan tebal (SENJATA).
Aini duduk di pos ronda. Karung teronggok di tiang. Dia menyeka keningya.
Punggung tangannya basah. Ini hari panas sekali. (Deskripsi)....Mungkin pertanda
akan hujan. Dia baru sekitar 1 jam mengelilingi perumahan; mencari-cari
rongsokan. Karungnya baru terisi seperempat. Di bak sampah tikungan jalan
komplek, dia hanya memperoleh beberapa botol minuman plastik. Di bak sampah
rumah nomor 9, hanya ada 2 botol plastik minuman ukuran besar. (Penjelasan)
Kerongkongannya kering. Yang dia bayangkan adalah air es. Tapi dia sedang
puasa. Sudah seminggu puasa berjalan, tubuhnya terasa lemah. Setiap sahur, tiada
yang bisa dimakannya selain air teh dan ubi rebus. (Penjelasan)
Sekali pernah ayahnya membawa pulang seliter beras. Dengan garam dan daun
singkong, dia dan adiknya merasakan sahur yang nikmat sekali. Setelah BBM naik,
harga-harga di pasar berlipat-lipat jadinya (Penjelasan). Ayahnya hanya penyapu
jalanan. Tak mampu berbuat banyak.
Aini hanya meminta pada ayah mereka, bahwa sekolah didahulukan. Biar makan
sekali sehari ditambah puasa Senin Kamis, urusan sekolah tetap dinomorsatukan.
(Positif-Negatif)....Aini termasuk murid yang cerdas di sekolahnya, sehingga pihak
sekolah meringankan segala biaya tambahan. (Penjelasan)
Sebuah mobil sedan tiba-tiba berhenti di depannya. Kaca jendelanya turun. Aini
tersenyum kepada para penumpangnya; dua wanita cantik-cantik. Hmm, pasti
35
tubuhnya harum. Aini membayankan dirinya secantik mereka. Tapi, wajahnya
jelek. Kulitnya hitam terbakar matahari. Rambutnya kemerahan. (Deskripsi)
Aini mundur beberapa langkah. Pintu mobil terbuka. Perempuan cantik itu
tersenyum. Aini semakin mundur ke pos ronda. Tangan kanannya meraih ujung
karung. (Penjelasan Bertingkat dan Deskripsi)
Sesekali dia menoleh. Mobil sedan itu mengikutinya. Dia bingung, harus meminta
tolong pada siapa. Dadanya turun-naik. Napasnya tersengal-sengal. Dia menoleh
lagi. Mobil sedan itu hanya beberapa meter saja di belakangnya. Dia
mengumpulkan tenaga lagi. Napasnya sudah berada di ujung tenggorokan;
tersengal-sengal. Dia membelok ke jalan tanah, yang hanya bisa dilewati becak.
Terus membelok ke arah persawahan. Dia yakin, mobil itu tidak akan mengejarnya
lagi. Dia berhenti. Menarik napas. Betul, mobil sedan itu tidak mengikutinya
lagi. Aini bernapas lega. Dia melompati selokan dan meniti pematang sawah.
Rumahnya di perkampungan di seberang sungai irigasi. (deskripsi)
***
Aini baru saja membongkar isi karungnya di halaman belakang rumah, ketika
terdengar Latifah berteriak memanggil namanya, “Kak Aiiin!”(Penjelasan)
Aini mencuci kedua tangannya di ember. Ada tamu membawa oleh-oleh? Siapa
mereka? Apa nggak salah alamat? Lalu air di ember itu disiramkan ke kedua
kakinya. Bergegas dia masuk ke dalam rumah. SAndal jepitnya tidak dilepas,
karena rumahnya yang berdinding anyaman bambu masih beralaskan tanah.
(Deskripsi)
37
Yups, saya telah memberikan contoh penerapan Senjata untuk menguatkan ide
utama paragraf. Senjata yang paling banyak digunakan adalah: Penjelasan,
deskripsi, kutipan, positif-negatif...
Pada bagian selanjutnya giliran Anda untuk mengisikan kekosongan pada
paragraf-paragraf dibawah ini, oke! Saya hanya akan memandu menandai Senjata
yang belum terdapat pada paragraf di atas.
“Asalamualaikum…”
Aini kaget. Dia berdiri mematung.
“Kamu masih puasa, Ain?”
Aini mengangguk.
“Pasti tadi capek lari ‘kan?”
Aini mengangguk malu.
Dia melihat Latifa asyik membongkar oleh-oleh dengan perempuan yang tadi
menyetir mobil. Dia melihat ada baju baru, sepatu baru, kueh kaleng, dan beberapa
susu kaleng.
“Kok, Kakak tahu rumah Ain di sini?”
“Ternyata kamu top banget di kampung ini. Nanya di ujung kampung aja, semua
udah pada tau.”
“Iya, kamu top abis!”
“Kakak ini, siapa?”
“Oh, iya. Kakak belum ngenalin, ya!” perempuan cantik itu tertawa.
“Kakak ‘Rosa’!
“Saya ‘Susi’!”
“Kami dari rumah produksi…”
“Ngg.., apa itu?”
“Kami yang bikin acara televisi reality show…”
“Kami nggak punya televisi, Kak…
”Rosa bingung, melirik kepada temannya.
“Nggak apa-apa,” Susi mengambil alih pembicaraan, ketika melihat Rosa sudah
kehabisan cara. “Gini, Ain. Kamu, adikmu, dan ayahmu, mau kami masukkan ke
televisi. Nanti kalian tidur di hotel, rumahmu kami bangun lagi biar bagus. Nanti
kalian terkenal, karena masuk televisi. Gimana?”
Aini merasa kepalanya membesar, diisi oleh segala macam hal. Dia tidak pernah
menonton acara itu. Tapi, di sekolah sering mendengar cerita teman-temannya,
bahwa banyak orang miskin yang kayak mendadak setelah masuk televisi. Di
dalam hatinya, dia ingin sekali jadi orang kaya. Dia ingin keluar dari kemiskinan.
Apakah Allah mengabulkan doa-doanya selama ini? Bukankah puasa adalah bula
38
tempat dimana kita meminta? Bulan dimana doa-doa kita akan didengar
Allah?(Pertanyaan retoris) “Mau, mau! Ipah mau masuk televisi, Kak!”
***
Ain menangis tiada henti, ketika melihat dirinya, ayahnya, dan Ipah ada di
televisi.Setiap gerak-gerik mereka direkam oleh televisi. Kehidupan mereka sebagai
oran miskin yang berubah jadi orang kaya mendadak ditampilkan di televisi.
Ayahnya yang penyapu jalanan, dirinya yang menjadi pemulung sepulang sekolah,
dan adiknya yang tidak sekolah, tidur di hotel brebintang, makan di restoran
mewah, dan belanja pakaian di mal. Uang jutaan rupiah di tangan mereka. Rumah
mereka yang jelek tiba-tiba jadi warna-warni. Perabotan mahal dan modern
mengisi rumah mereka. Televisi, kulkas, kipas angin, vcd player, dispencer, kipas
angin, dan magic jar!
Malam ini Aini sedang duduk di ruang tengah rumanya. Kini ada sofa menghiasi
ruang tengah rumahnya. Ipah dipangku ayahnya. Adiknya kini bisa masuk sekolah
di kelas satu. Puluhan orang memenuhi ruang tengah rumahnya. Ada yang duduk
di sofa, tapi ada juga yang tidur-tiduran di karpet. Beberapa belas orang berdiri di
jendela. Supaya tidak gerah, kipas angin terus dijalankan. Mereka semua sedang
menonton televisi, dimana Aini, Ipah, dan ayah mereka menjadi pemeran utama.
Semua orang berdecak kagum. Semua orang dengan rakus menikmati makanan
dan minuman. Semakin malam, tamu-tamu tidak berkurang, tapi terus bertambah.
Bahkan ketika tayangan televisi sudah usai, orang-orang belum mau beranjak dari
rumah Aini. Sampai Aini tertidur di kursi an Ipah tertidur di pangkuan ayahnya,
semua orang belum mau beranjak.
“Kami biar tidur di sini saja. Sambil ngejaga rumah Pak komar. Siapa tahu ada
pencuri. Bahaya ‘kan!” kata para tetangna.
“Ayo, Pak Komar tidur di kamar saja. Jangan kuatir.”
Pak Komar akhirnya memangku Aini dan Latifh ke dalam kamar. Dia tidak merasa
khawatir, karena tetangga-tetangganya menjagai rumahnya. Pak Komar yakin,
tetangga-tetanggnya menolong tanpa pamrih.
Oh, Andai saja istrinya masih hidup. Pasti kebahagiaan ini terasa komplet. Hanya
saja Pak Komar harus tahu diri. Tidak ada yang gratis di dunia ini. Maka keesokan
paginya, Pak Komar membeli sarapan yang banyak, rokok berbungkus-bungkus,
kopi bergelas-gelas,(Pengulangan) dan tentu amplop dengan isi uang alakadarnya
untuk transportasi mereka pulang. Bukankah rezeki it harus dibagi-bagi, agr semua
orang ikut merasakannya kebahagian yang sedang dirasakan? Begitu suara hati Pak
Komar.
***
39
Kini Aini berangkat ke sekolah dengan perasan lain. Dia tidak lagi berjalan kaki.
Tapi bersepeda. Di sepanjang perjalanan ke sekolah, berkali-kali dia dicegat orang-
orang. Gadis pemulung itu tiba-tiba merasa aneh. Kenapa kini semua orang
mengenalnya? Bahkan Pak Camat, yang tidak pernah dikenalnya, berhenti di
tengah jalan hanya untuk bercakap-cakap dengannya. Kemudian Pak Bupati di
kotanya. Akibatnya, dia terlambat di sekolah. Tapi, semua orang di sekolahnya
mneyambutnya bak pahlawan. Hari itu tidak ada kegiatan belajar. Semua orang
bekumpul di lapangan basket, mengadakan upacra kehormatan bagi Aini. Kepala
sekolah dan guru-guru merasa bangga, karena Aini sudah masuk televisi. Sekolah
mereka jadi terkenal ke seluruh penjuru Indonesia berkat Aini.
Di rumah, Aini memberikan surat itu pada ayahnya. Tiba-tiba saja ayahnya
berteriak kaget, “Dari mana kita harus membayar ini?” Aini mengambil surat itu.
ternyata isinya, Aini harus membayar tunggakan iuran sekolah selama ini. Juga
Aini diharuskan mebayar segala macam pungutan sekolah. Yang paling parah, Aini
harus membayar uang bangunan sekolah, yang akan ditingkatkan kualitas pisiknya
menjadi dua lantai. (Penjelasan Bertingkat) Masing-masing murid kena beban 3
juta rupiah. Sedangkan Aini mendapat uang dari televisi sebesar 3 juta rupiah.
.
“Uangnya sudah habis untuk orang-orang kampung. Mereka setiap hari datang ke
sini. Meminta makan, rokok, dan sebagainya. Bapak jadi pusing!”
“Kita jual lagi aja barang-barangnya, Pak,” usul Aini. “Aini pingin sekolah. Aini
pingin jadi dokter…”
Ayahnya mengangguk pasrah.
“Tapi, boneka Barbie Ipah nggak dijual ‘kan?”
Aini menggeleng dan memeluk adiknya. Dia berencana, setelah sahur, akan
keliling komplek mecari barang rongsokan lagi.
***
Rumah dunia, Kampung Ciloang, awal Oktober 2005
40
Catatan Penting:
2. Untuk menguasai Senjata pamungkas, Anda harus rajin membaca dan mengkaji
sampai Anda berada pada taraf keyakinan yang tinggi tentang kebenaran fakta
Senjata Pamungkas diatas. Sebagian besar Senjata diatas menuntut Anda untuk
terjun lapangan mengamati fakta dan membaca buku, koran, hasil penelitian yan
berkaitan dengan tulisan Anda. Jangan coba-coba menulis apapun jika Anda tidak
secara jujur meyakini apa yang Anda tulis.
Bila tulisan Anda non fiksi, kumpulkan fakta lewat riset. Fakta adalah daging,
tulang penyangga tulisan Anda. Tanpanya, tulisan Anda hanyalah cerita hayalan,
tidak ada pada kenyataan.
41
D. Penutup
Demikian 10 Senjata pamungkas dalam menulis buku. Gunakanlah ia dengan bijak
dan logis sehingga tulisan Anda terasa padat “gizi” dan sulit ditolak.
42