Anda di halaman 1dari 2

CIPTA RASA KARSA

Dari sembilan anak yang rutin saya latih raga sukma setiap sore hanya dua anak yang
belum bisa raga sukma, karena jarang masuk ngaji.

Sayapun menjelaskan ke anak-anak, “ Raga Sukma itu mempunyai banyak tahapan, yang
pertama mengeluarkan sukma dari tubuh. Yang kedua adalah mengerakan benda dengan
sukma. Yang ketiga memecah sukma menjadi banyak jumlahnya, yang keempat
mewujudkan sukma bisa dilihat. Yang kelima adalah mewujudkan sukma seperti tubuh
fisik nyata dan wujud kita lebih dari satu bisa dipegang dan bicara.”

Anak-anak bertanya, “ Berarti kita sekarang belajar mengerakkan benda dengan


sukma...?”

“ Benda-benda dohir itu adalah enerji padat, sednagkan sukma adalah enerji halus dna
lembut, maka agar sukma kita bisa memegang dna menggerakkan benda-benda, maka
kita harus memadatkan sukma kita, sehingga enerji tangan kita yang halus menjadi padat,
maka kita bisa memegangbenda dengan sukma.” Jawabku.

Anak-anak bertanya, “Bagaimana caranya memadatkan sukma kita...?”

Sayapun menjawab, “ ketika sukmamu seudah keluar dari tubuhmu, maka fokuskan
semua perasaan, pikiran dna mata kepada tanganmu, sambil mensugestikan bahwa
tanganmu menjadi padat, maka tanganmu akan terasa bergetar halus dan mulai padat, jika
sudah terasa padat buatlah untuk memegang, jika sudah terasa latihlah tanganmu untu
menggerak-gerakan.

Begitu juga tidak setiap Jin juga bisa menggerakkan benda dan mengangkatnya, hanya
mereka yang sudah kuat dan ahli bisa melakukannya.”

Lalu anak-anak saya suruh raga sukma, dan saya suruh latih, agar tangan sukmanya untuk
disugesti dna fokus memadatkan tangan, untuk belajar memegang dan menggerakan
benda dohir. Dari latihan dua hari sudah tiga anak yang bisa memegang dan merasakan
benda yang dohir.

Lalu saya berkata, “ Untuk pelajaran raga sukma tingkat ketiga sampai ke tahapan ke
lima, tidak kita publikasian atau diposting ke FB. Dalam tahapan ini kucninya satu yaitu
meditasi/dzikir yang bagus, semakin dalam dan hening meditasinya , maka semakin
bagus hasilnya.

Karena di dalam meditasi itu mengandung tiga hal yang tanpa kita sadari, yaitu cipta,
rasa dan karsa kita semakin kuat itulah kunci dari olah jiwa kita/raga sukma.

Cipta berarti keinginan menciptakan sesuatu (tahap awal berada dalam pikiran).
Dibutuhkan kekuatan visualisasi atau daya cipta terhadap keinginan itu.
Rasa atau merasakan sesuatu yang tercipta dalam pikiran. Sesuatu yang kita ciptakan
dalam pikiran seolah-olah sudah maujud dan kita dapat merasakan kehadirannya.

Setelah sesuatu tercipta dalam pikiran yang disusul dengan merasakan hasil ciptaannya,
maka dilanjutkan dengan karsa atau berupaya mewujudkan keinginan tersebut secara
nyata, sehingga dapat dilihat, disentuh dan dimanfaatkan (berdaya guna).

Itulah tiga kunci dalam belajar olah enerjil, kalian yang tekun meditasinya, nanti akan
saya berikan kunci-kunci tehniknya dengan mudah.”

Anak-anak menjawab, “ Ya mas, kami akan lebih giat dna rajin dalam meditasi.”

Sayapun menjelaskan lagi, “ Ingat agar tidak salah niat, tujuan kita meditasi nafas, bukan
untuk raga sukma dan mengolah enerji, yang kalian rasakan hasilnya sementara ini
hanyalah efek atau bonusnya. Adapun tujuan yang utama alah mencari dan ketemu
dengan sejatidiri kita, atau kata orang jawa disebut Gusti (bagusnya hati), pengeran
sejatining ingsun. Itulah guru sejatimu. Jika jiwamu sudah bersih, maka kamu akan bisa
ketemu dengan sejatimu sendiri yang wujudnya lebih bagus dan ganteng dari kamu.”

Anda mungkin juga menyukai