Dalam kitab
Al-Ulum al-Fakhirah fi al-Nazhri fi Umur al-Akhirab, Sayyid `Abdurrahman bin Muhammad al Tsa`labi al-Ja`fari al-Maghribi, yang dimakamkan di Aijazair,
mengemukakan riwayat Anas r.a. yang menceritakan bahwa Rasulullah Saw berkata kepada Fariah, Sesungguhnya anak laki-lakimu, Ibrahim, telah mati.
Fariah lalu berkata, Sungguhkah,ya Rasululullah? Rasul menjawab, Ya. Fariah lalu berdoa, Segala puji bagi Allah. Ya Allah, Engkau tahu bahwa aku berhijrah
kepadaMu dan kepada Nabi-Mu dengan harapan agar Engkau menolongku dalam setiap kesulitan. Oleh karena itu, jangan Engkau timpakan musibah ini atasku.
Rasulullah membuka penutup wajah anak Fariah, kemudian anak itu hidup kembali dan makan bersama kami.
Hikayat ini juga dituturkan oleh Ibnu Qattan dan `Iyadh dari Anas r.a. dengan redaksi, `Ada seorang pemuda dari golongan Anshar meninggal dunia. Ia
mempunyai seorang ibu yang lemah dan buta. Kami mengafani jenazahnya dan menghibur hati ibunya agar sabar. Kemudian ibunya bertanya, `Benarkah putraku
telah mati? Kami menjawab, `Ya. Ibunya lalu berdoa, `Ya Allah, Engkau tahu bahwa aku benar-benar berhijrah kepada-Mu dan kepada Nabi-Mu. Kisah
selanjutnya sama dengan hadis di atas. Riwayat lain dan Ibnu Qattan menceritakan bahwa ketika itu, Allah Swt. menghidupkan anaknya, lalu anak itu makan di
hadapan Rasululahh Saw.
Kisah tersebut juga saya kemukakan dalam bab IV kitab Hujjatullah ala al-Alamin. Anas r.a. berkata, Ketika kami sedang berada di beranda masjid di hadapan
Rasulullah Saw, datanglah seorang perempuan tua dan buta yang ikut hijrah membawa putranya yang telah baligh. Tak lama kemudian, putranya terkena
penyakit yang scdang mewabah di Madinah. Anak itu sakit beberapa hari, kemudian meninggal dunia. Nabi Saw. menutupkan mata anak itu dan memerintahkan
kami untuk mempersiapkan pemakamannya. Ketika kami akan memandikannya, Rasulullah Saw berkata, Anas, panggillah ibunya dan beritahukan kabar ini
kepadanya. Aku memberitahu ibunya, ia datang lalu duduk di depan kedua kaki anaknya. Ia memegang kedua kaki anaknya, dan bertanya, Benarkah anakku
mati? Kami menjawab, Ya. Ibu itu berdoa, Ya Allah, Engkau tahu aku benar-benar telah menyerahkan diri kepada-Mu dengan sukarela, meninggalkan berhalaberhala dengan sungguh-sungguh, dan berhijrah kepada-Mu karena rasa cinta.Ya Allah, janganlah Engkau masukkan aku ke dalam golongan penyembah berhala,
dan janganlah Engkau timpakan musibah yang tidak mampu aku pikul. Demi Allah, belum sempat ibu itu menyelesaikan doanya, kedua kaki anaknya bergerakgerak dan menyibakkan pakaian yang menutupi wajahnya. Kemudian anak itu makan bersama kami dan Rasulullah Saw. Anak itu hidup kembali sampai Nabi
Saw dan ibunya wafat. (HR Ibnu Adiy, Ibnu Abi Dunya, Al-Baihagi, dan Abu Naim)
Dikisahkan sebuah kisah seorang lelaki yang berkata kepada Nabi saw, Saya tidak akan beriman kepadamu sehingga kamu mampu
menghidupkan putriku untukku. Dalam kisah itu disebutkan bahwa Nabi mendatangi kuburannya lalu berkata, Wahai fulanah. Lalu
anak itu berkata, Aku sambut panggilanmu dan dengan setia menerima perintahmu serta semoga kebahagiaan senantiasa dilimpahkan
kepada baginda Rasulallah.
Dalailun Nubuwwah karya Imam Bayhaqi
Fudayk bercerita bahwa ayahnya datang menemui Rasulullah SAW mengeluhkan matanya yang putih, dan tidak bisa melihat. Rasulullah
bertanya apa yang menyebabkannya? Beliau menjawab: Aku pernah menginjak telur ular, pecah dan mengenai mataku hingga akhirnya
buta. Rasulullah SAW meniup mata Abu Fudayk dan dia bisa melihat kembali.
(Hadits riwayat Ibn Abi Syaibah, Ibn Sakan, al Baghawi, dan Abu Nuaim serta at Tabari)
Menurut syariat Islam, tidak ada mukjizat yang diberikan Allah kepada seorang nabi melainkan mukjizat itu pun diberikan kepada Nabi saw. Untuk itu, kita
patut mensyukuri nikmat iman yang diberikan oleh Allah melalui kehadiran seorang nabi mulia, sang utusan, manusia terdekat dengan Tuhan, sekaligus
wakil Tuhan di muka bumi. Karena Rasulullah-lah kita mengenal Tuhan dengan lebih baik.
Semua mukjizat itu merupakan bukti kedekatannya dengan Tuhan yang melaluinya Tuhan menggambarkan kekuasaan-Nya yang tidak mungkin dilakukan
oleh manusia. Tidak sepatutnya kita/mereka membandingkan keagungan Nabi Muhammad terhadap mukjizat-mukjizat yang dimiliki oleh nabi-nabi
sebelumnya.
Perhatikanlah, bagaimana mereka membuat perbandingan-perbandingan tentang kamu (Muhammad), lalu sesatlah mereka, mereka
tidak sanggup (mendapatkan) jalan (untuk menentang kerasulanmu).
(QS. Al-Furqaan, 25:9)
orang-orang yang jahil. 68 Mereka menjawab: Mohonlah kepada Tuhanmu untuk kami, agar Dia menerangkan kepada kami sapi betina apakah
itu? Musa menjawab: Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi betina yang tidak tua dan tidak muda pertengahan antara
itu maka kerjakanlah apa yang telah diperintahkan kepadamu. 69 Mereka berkata: Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami agar Dia
menerangkan kepada kami apakah warnanya. Musa menjawab: Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi betina yang
kuning tua warnanya, lagi menyenangkan orang-orang yang memandangnya. 70 Mereka berkata: Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami
agar Dia menerangkan kepada kami bagaimana hakikat sapi betina itu, karena sesungguhnya sapi itu (masih) samar bagi kami dan
sesungguhnya kami insya-Allah akan dat petunjuk. 71 Musa berkata: Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina adalah sapi betina yang
belum pernah dipakai untuk membajak tanah dan tidak pula untuk mengairi tanaman, tidak cacat, tidak ada belangnya. Mereka berkata:
Sekarang barulah kamu menerangkan hakikat sapi betina yang sebenar. Kemudian mereka menyembelihnya dan hampir saja mereka tidak
melaksanakan perintah itu. 72 Dan (ingatlah) ketika kamu membunuh seorang manusia lalu kamu saling tuduh menuduh tentang itu. Dan Allah
hendak menyingkapkan apa yang selama ini kamu sembunyikan. 73 Lalu Kami berfirman: Pukullah mayat itu dengan sebahagian anggota sapi
betina itu. Demikianlah Allah menghidupkan kembali orang-orang yang telah mati dan memperlihatkan padamu tanda-tanda kekuasaan-Nya
agar kamu mengerti. ( Al-Baqarah : 67 73 )
Nabi
Ibrahim
AS
Qs.2 Baqarah:260. Dan ketika Ibrahim berkata: "Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang-orang
mati." Allah berfirman: "Belum yakinkah kamu ?" Ibrahim menjawab: "Aku telah meyakinkannya, akan tetapi agar hatiku tetap yakin. Allah
berfirman: "Ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah semuanya olehmu. Lalu letakkan diatas tiap-tiap satu bukit satu bagian dari
bagian- bagian itu, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera." Dan ketahuilah bahwa Allah Maha
Perkasa lagi Maha Bijaksana.
Qs.2 Baqarah:259. Atau apakah orang yang melalui suatu negeri yang (temboknya) telah roboh menutupi atapnya. Dia berkata:
"Bagaimana Allah menghidupkan kembali negeri ini setelah hancur?" Maka Allah mematikan orang itu seratus tahun, kemudian
menghidupkannya kembali. Allah bertanya: "Berapakah lamanya kamu tinggal di sini?" Ia menjawab: "Saya tinggal di sini sehari atau
setengah hari." Allah berfirman: "Sebenarnya kamu telah tinggal di sini seratus tahun lamanya; lihatlah kepada makanan dan minumanmu
yang belum lagi beubah; dan lihatlah kepada keledai kamu; Kami akan menjadikan kamu tanda kekuasaan Kami bagi manusia; dan lihatlah
kepada tulang belulang keledai itu, kemudian Kami menyusunnya kembali, kemudian Kami membalutnya dengan daging." Maka tatkala
telah nyata kepadanya, diapun berkata: "Saya yakin bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu."
Muhammad SAW?"
Kemudian Al Jaelani meminta kepada orang nasrani supaya
menujukan kuburan yang mana yang ingin dihidupkan lagi
hingga sampailah mereka pada kuburan yang dituju. Sebelum
dihidupkan, Al Jaelani menjelaskan dulu perihal orang yang
telah mati tersebut dulunya semasih hidup didunia.
Al Jaelani berkata" dahulu orang ini adalah seorang penyanyi,,,
Bagaimana kalau ahli kubur ini saya bangunkan dan saya suruh
dia bernyanyi..?"
"Silahkan saja,,," dengan nada tak percaya dan bingung bahwa
Al Jaelani mampu menghidupkan orang tersebut.
Sesaat kemudian Al Jaelani melangkah kedepan kuburan lalu dia
berkata seperti apa yang diucapkan Nabi Isa ketika
menghidupkan orang yang sudah mati. ''Bangunlah Dengan Izin
Allah"
Serta merta kuburan itupun bergerak dan membelah seketika,
dan munculah orang yang sudah mati tersebut dan Al Jaelani
menyuruhnya bernyanyi.
Dengan rasa tak percaya dan takjub dengan kejadian tersebut
kedua orang tersebut saling bertatapan keheranan. Namun
kejadian itu adalah kejadian yang nyata yang dilihat dengan
kedua mata mereka sendiri. Dan akhirnya AL Isuwi mau
mengakui Nabi Muhammad SAW sebagai Nabinya dan diapun
masuk Islam dihadapan AL Jaelani.
Kisah Ini Diambil Dari "Sejuta Keajaiban Dalam Dunia Sufi"
Dajjal datang dan diharamkan masuk jalan Madinah. Lalu ia singgah di lokasi yang tak ada tetumbuhan dekat
Madinah. Kemudian ada seseorang yang mendatanginya, dan ia adalah di antara manusia terbaik, dia berkata, Saya
bersaksi bahwa engkau adalah Dajjal yang telah diceritaan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Kemudian Dajjal
mengatakan, Apa pendapat kalian jika aku membunuh orang ini lantas aku menghidupkannya, apakah kalian masih
ragu terhadap perkara ini?
Tidak. Jawab mereka.
Dajjalpun membunuh orang ini kemudian menghidupkannya.
Orang tersebut mengatakan, Demi Allah, pada hari ini aku semakin yakin bahwa kamu dajjal. Lantas Dajjal ingin
membunuh orang itu, namun ia tak mampu membunuhnya. (HR. Bukhari 7132)
Dalam riwayat lain, terdapat keterangan tambahan,
:
:
:
:
:
:
:
:
Lalu Dajjal memerintahkan agar orang itu digergaji dari ujung kepala hingga pertengahan antara kedua kaki. Setelah
itu Dajjal berjalan di antara dua potongan tubuh itu lalu berkata, Berdirilah! Tubuh itu pun berdiri utuh. Selanjutnya
Dajjal bertanya padanya, Apa kau beriman padaku? Ia menjawab, Aku semakin yakin tentang siapa kamu.
Setelah itu orang itu berkata, Wahai sekalian manusia, sesungguhnya tidak ada seorang pun yang dilakukan seperti ini
setelahku. (HR. Muslim 2938).