Anda di halaman 1dari 1

Di dalam bukunya Al-Khilafah wal Mulk yang sempat menggemparkan dunia Islam, Abul

Ala al-Maududi, seorang alim Pakistan bermazhab Hanafi, menulis : Ketika pada
zaman Muawiyah dimulai kebiasaan mengutuk Sayyidina Ali dari atas mimbar-mimbar
dan pencaci-makian serta pencercaan terhadap pribadinya secara terang-terangan, di
siang hari maupun di malam hari, kaum muslimin di mana-mana merasa sedih dan
sakit hati sungguh pun mereka terpaksa harus berdiam diri menekan perasaannya itu.
Kecuali Hujur bin Adi, yang tidak dapat menyabarkan dirinya (Abul Ala al-Maududi,
Khilafah dan Kerajaan, hlm. 209-210, Penerbit Mizan, Cet. VII, 1998, Bandung)

AzZamakhsyari dalam RabialAbrar dan Suyuthi menceritakan: Di zaman Umayyah


lebih dari 70.000 mimbar digunakan untuk melaknat Ali bin Abi Thalib. Mimbar-
mimbar ini menyebar di seluruh wilayah dari ufuk Timur ke ufuk Barat. AlHamawi
berkata: Ali bin Abi Thalib dilaknat di atas mimbarmimbar masjid dari Timur sampai
ke Barat kecuali masjid jami di Sijistan. Di masjid ini hanya sekali terjadi khatib
melaknat Ali. Tetapi pelaknatan di mimbar Haramain, Makkah dan Madinah, berjalan
terus.

Anda mungkin juga menyukai