Anda di halaman 1dari 5

PENGERTIAN LIRROSUL

Disamping niat ibadah Lillah seperti penjelasan terdahulu, supaya disertai dengan niat
Lirrosul; yaitu niat taat dan mengikuti tuntunan Rosul SAW. Asal, bukan perbuatan yang
tidak diridloi Alloh, bukan perbuatan yang merugikan.

Alloh berfirman :


Dan Kami tidak mengutus seorang rosul, malinkan untuk ditaati dengan se-idzin Alloh (Qs.
An-Nisa:64)

Dan taatlah kepada Rosul, supaya kamu diberi rahmat. (Qs. An-Nur : 56)

Rosul SAW bersabda :


( )
Jika aku mencegahmu dari sesuatu maka jauhilah sesuatu itu, dan jika aku memerintahmu
sutau perkara maka kerjakanlah menurut kemampuanmu.
( )
Belum sempurna seseorang diantara kamu sekalian, sehingga hawa nafsunya mengikuti pada
apa yang sebab itu aku diutus. (HR. Turmudzi).

Pengertian mengikuti itu ada dua:Pertama, mengikuti aqwaal (ucapan).Kedua, mengikuti afal
(perbuatan).

Mengikuti ucapan adalah mengikuti apa yang diperintahkan matbu (orang yang diikuti)
meliputi; perintah, larangan dan tarqib (motivasi/dorongan).

Sedangkan mengikuti amal perbuatan adalah mengikuti semua amal-amal dan tatakrama Nabi
SAW, selain perkara yang sudah menjadi sifat khusu Nabi SAW menurut ketetapan dalil, maka
pada perkara khusus itu tidak ada perintah mengikuti.

Adapun mengikuti pada perintah ada tiga; Wajib, sunah dan jawaz :
Mengikuti perintah wajib adalah mengerjakan semua kewajiban seperti; sholat lima
waktu dan menjauhi semua larangan yang diharamkan seperti; minum khomer.
Sedangkan mengikuti perintah sunah adalah mengerjakan perkara yang disunahkan
seperti; sholat sunah sesudah sholat fardhu serta menjauhi perkara yang dimakruhkan seperti;
meninggalkan perkara-perkara yang disunahkan dalam sholat.
Adapun mengikuti perintah jawaz (boleh dikerjakan, boleh tidak) adalah mengerjakan
semua perkara yang diperbolehkan seperti; makan dan minum.
Adapun mengikuti meninggalkan larangan ada dua; haram dan makruh: Mengikuti
meninggalkan larangan haram seperti; zina dan minu khomer.Mengikuti meninggalkan
larangan makruh seperti; makan dan minum sambil berdiri.

Sedangkan mengikuti pada tarqib (motivasi/dorongan) terbagi dua; yaitu dorongan


dalam melakukan ketaatan dan dorongan dalam meninggalkan masiat.

Adapun mengikuti dorongan kataatan seperti; senang dengan pahala, surga dan
menambah nilai taat.
Sedangkan mengikuti dorongan meninggalkan masiat seperti; menyadari adanya
ancaman dan siksa atas perbuatan masiat.
Semua perbuatan mengikuti tersebut diatas bisa bernilai ibadah apabila ada niat
mengikuti tuntunan Rosul SAW. Dan apabila tidak ada niat seperti itu, maka tidak akan
bernilai ibadah, meskipun ada amal yang terkadang dinilai syah tanpa niat seperti; adzan dan
membaca Al-Quran sebagaimana syahnya meninggalkan masiat tanpa niat, namun semua itu
tidak bernilai ibadah dan tanpa pahala.

NIAT LILLAH SAJA TANPA NIAT LIRROSUL DALAM MELAKSANAKAN PERINTAH


ALLOH ???
TIDAK BOLEH, sebab ketaatan kita kepada Rosul SAW itu apabila niat karena Alloh (Lillah)
maka akan bernilai ibadah. Dan ketaatan kita kepada Alloh itu tergantung dengan ketaatan
kita kepada Rosul SAW. Maka kita taat kepada Alloh dengan disertai masiat (tidak taat)
kepada Rosul SAW tidak sempurna, karena mentaati Alloh dengan disertai masiat kepada
Rosul Saw itu tidak bernilai taat.

Ibnu Abbas ra berkata :

Sesungguhnya ketaatanmu kepada nabi Muhammad itu bernilai ketaatanmu kepada Alloh.
Maka apabila kamu mentaati Alloh dan menetang Nabi Muhammad, niscaya ketaatanmu
tidak diterima.

Alloh berfirman :
.(8 )
Barangsiapa taat kepada Rosul, maka ia benar-benar taat kepada Alloh.

Rosul SAW bersabda :


( )
barangsiapa mentaati Muhammad, maka sungguh ia telah taat kepada Alloh, dan
barangsiapa menentang Muhammad, maka sungguh ia telah menetang Alloh. Muhammad itu
berbeda diantara manusia.
Kata-kata artinya berbeda antara orang mumin dan kafir, antara orang sholeh dan
tholeh, antara kebenaran dan kebatilan. Dan beliau SAW tidak berbicara yang keluar dari
kemauan hawa nafsu, melainkan ucapan dan perbuatannya adalah wahyu yang diturunkan
kepadanya. Maka mentaati Beliau SAW dengan niat taat karena Alloh (Lillah), sungguh akan
mendapatkan keuntungan yang besar.

Alloh berfirman :

(69 )
Barangsiapa yang mentaati Alloh dan Rosul-Nya, mereka itu akan bersama-sama dengan
orang-orang yang dianugerahi niamat oleh Alloh; yaitu para nabi, Shodiqin, orang-orang yang
mati syahid dan orang-orang sholeh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya. (An-Nisa
: 69).

PENGERTIAN BIRROSUL
BIRROSUL adalah penyaksian amal perbuatan yang diridloi Alloh dan Rosul-Nya serta
menyadari semua nimat lahir batin yang dirasakan; baik nimat beragama, nimat di dunia
maupun di akhirat adalah sebab perantaraan, syafaat dan bimbingan Rosul SAW. Maka
disamping penerapan Billah seperti diatas harus menerapkan Birrosul. Akan tetapi tidak
mutlak dan menyeluruh seperti Billah. Melainkan terbatas dalam soal-soal yang tidak dilarang
oleh Alloh dan Rosul-Nya. Jadi dalam segala hal apapun, segala gerak gerik kita lahir batin,
asal bukan hal yang dilarang, disamping sadar Billah kita supaya merasa bahwa semuanya itu
mendapat jasa dari Rosul SAW.

Alloh berfirman :
(103 )
Dan kamu sekalian sudah berada ditepi jurang neraka kehancuran, kemudian Alloh
menyelamatkan kamu sekalian dari padanya. (dengan diutusnya Rosul SAW).
(23 )
Dan Alloh sekali-kali tidak akan mengadzab mereka, sedang kamu (Muhammad) berada
diantara mereka.
(64 )
Sesungguhnya jikalau mereka ketika menganiaya dirinya datang kepadamu (Muhammad),
lalu memohon ampunan kepada Alloh, dan Rosul-pun memohonkan ampun untuk mereka,
tentulah mereka mendapati Alloh Maha Penerima taubat lagi Maha penyayang. (An-Nisa :
64)
APAKAH DALIL DIATAS ITU TIDAK HANYA MENUNJUKKAN SEMASA NABI SAW
HIDUP ???
Nabi SAW bersabda :
, ,
)
(

Hidup dan matiku baik bagi kamu sekalian. Semasa aku hidup aku membuat sunah dan
syariat untuk kamu lakukan. Adapun semasa aku mati, maka semua amal perbuatanmu
diperlihatkan oleh Alloh dihadapanku. Ketika aku melihat amalmu baik aku, maka aku memuji
kepada Alloh, dan ketika aku melihat amalmu jelek, maka aku memohonkan ampun kamu
sekalian kepada Alloh. (HR. Al-Bazari dari Ibnu masud dengan sanad shoheh).

Alloh berfirman :
(82 )
Dan sesungguhnya kamu (Muhammad) benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang
lurus. ( Asy-Syuro : 82).

Alloh berfirman dalam hadist Qutsti :



Seandainya tidak karena Engkau (Muhammad), niscaya Aku (Alloh) tidak menciptakan alam
semesta.

Rosul SAW bersabda :


( )
Aku adalah manusia pertama yang diciptakan dan manusia terakhir yang diutus.

Nabi SAW bersabda :


( )

Aku sudah menjabat Nabi ketika Nabi Adam masih dalam proses antara jasad dan ruh. (HR.
Ibnu Sadin dari Ibnu Chudzaai dan Tobroni dari Ibnu Abbas dengan sanad shoheh).

Apabila Beliau SAW adalah awalnya manusia yang diciptakan, bahkan sudah menjabat sebagai
Nabi sebelum Alloh menciptakan nabi Adam, maka bimbingan dari ruhnya SAW adalah
perkara yang boleh diterima secara akal dan syariat. Karena bahwasannya ruhaniyahnya SAW
itu sebagaimana jasadnya dalam memberikan bimbingan, pertolongan, petunjuk dimana saja
dan kapan saja.

Dengan demikian bahwa Beliau SAW adalah perantara yang agung bagi kta dalam
mendapatkan nimat, maka kita wajib mulachadoh (memandang dengan pandangan batin)
kepada Beliau SAW ketika mengerjakan amal bidang Lillah dan ketika merasakan semua
nimat dengan disertai penyaksian bahwa semua amal perbuatan dan kenimatan itu adalah
sebab Rosul (Birrosul); artinya sebab perantaraan, syafaat dan bimbingan Rosul SAW. Dan cara
yang demikian ini yang dinamakan syukur kepada Rosul SAW dengan disertai hudhurnya
hati, mengagungkan dan menanamkan rasa cinta yang mendalam. Dan penerapan Lillah Billah
dan Lirrosul Birrosul ini sebagai realisasi penerapan mana dua kalimah syahadat secara hakiki.

Oleh sebab itu barangsiapa menyangka bahwasanya dia bisa mencapai keridloan Alloh
tanpa melalui Beliau SAW sebagai perantara dan wasilah, maka tersesatlah pendapatnya dan
dan sia-sia usahanya. Demikian pula barangsiapa berkeyakinan bahwasanya Nabi SAW itu
tidak bisa memberi manfaat setelah wafatnya, bahkan Beliau SAW dianggap sebagai
umumnya manusia, maka dia adalah orang yang tersesat dan menyesatkan. Naudzu Billah
Min syarrihim.
http://wahidiyah.org/buku-buku/?lang=ar

Anda mungkin juga menyukai