Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

Ayat Al qur'an tentang Tauhid Rububiyah dan Tauhid


Uluhiyah
Disusun Untuk Memenuhi Mata Kuliah Pendidikan Al-qur’an dan Hadist

Dosen pengampu :
Muhammad Imron, S.Pd, M.Pd

Di Susun oleh :
Hazim Nabhan
Muhammad Ustman Afandi Al Asfai

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS SULTAN FATAH DEMAK
TAHUN AJARAN 2020/2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seseorang hanya boleh tawakkal kepada Allah SWT semata, tidak memohon
kepada makhluk serta tidak memperdulikan celaan mereka. Ia ridha kepada Allah
SWT, mencintaiNya dan tunduk kepada hukumNya.
Tauhid adalah pegangan pokok dan sangat menentukan bagi kehidupan
manusia, karena tauhid menjadi landasan bagi setiap amal yang dilakukan. Hanya
amal yang dilandasi dengan tauhidullah, menurut tuntunan Islam, yang akan
menghantarkan manusia kepada kehidupan yang baik dan kebahagiaan yang hakiki
di alam akhirat nanti.
Siapa yang mengakui Tauhid Rububiyah saja, niscaya dia bukanlah seorang
yang bertauhid dan bukan pula seorang muslim, serta tidak dihormati/diharamkan
darah dan hartanya sampai dia mengakui dan menjalankan Tauhid Uluhiyah.
Sehingga dia bersaksi bahwa tidak ada Ilah (sesembahan) yang berhak disembah
selain Allah SWT semata, tidak ada sekutu bagiNya. Dan dia mengakui hanya
Allah SWT saja yang berhak disembah, bukan yang lainnya. dan konsekuensinya
adalah hanya beribadah kepada Allah SWT saja, tidak ada sekutu bagiNya.
Oleh sebab itu disini kami menekankan pembahasan tentang tauhid uluhiyah
B. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini kami akan membahas masalah Tauhid Uluhiyah dalam
Islam yaitu sebagai berikut :
1) Pengertian Tauhid Uluhiyah
2) Pengertian Tauhid Rububiyyah

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Tauhid Uluhiyah Dan Ia Adalah Inti Dakwah Para Rasul


Tauhid, yaitu seorang hamba meyakini bahwa Allah SWT adalah Esa, tidak
ada sekutu bagi-Nya dalam rububiyah (ketuhanan), uluhiyah (ibadah), Asma` dan
Sifat-Nya. dan Uluhiyah adalah ibadah sedangkan Tauhid Uluhiyah adalah
mengesakan Allah dengan perbuatan para hamba berdasarkan niat yang
disyari’atkan seperti do’a, nadzar, kurban, raja’ (pengharapan), takut, inabah
(kembali/taubat), dll. Dan juga memiiki arti segala peribatan yang mengesakan
Allah SWT, yang sesuai dengan syari’at. Dan segala peribatan tersebut tidak boleh
di palingkan kepada siapa pun, apakah nabi yang diutus atau malaikat yang dekat
disisi Allah, bahkan terlebih kepada orang lain intinya kita beribah hanya kepada
Allah. Dan tauhid uluhiyan ini adalah inti dakwah para rasul, mulai rasul yang
pertama hingga yang terakhir. Allah SWT berfirman :
َّ ‫ ِه‬8‫دَى هّٰللا ُ َو ِم ۡنهُمۡ َّم ۡن َحقَّ ۡت َعلَ ۡي‬8َ‫وا الطَّا ُغ ۡو ۚتَ‌ فَ ِم ۡنهُمۡ َّم ۡن ه‬88ُ‫اجتَنِب‬
ؕ ُ‫ ٰللَ ‌ة‬8‫الض‬ ۡ ‫دُوا هّٰللا َ َو‬8ُ‫اعب‬ ُ ‫َولَـقَ ۡد بَ َع ۡثنَا فِ ۡى ُك ِّل اُ َّم ٍة ر‬
ۡ ‫ ۡواًل اَ ِن‬8‫َّس‬
َ‫ض فَا ْنظُر ُۡوا َك ۡيفَ َكانَ عَاقِبَةُ ۡال ُم َك ِّذبِ ۡين‬ ‫اۡل‬
ِ ‫فَ ِس ۡير ُۡوا فِ ۡى ا َ ۡر‬
“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk
menyerukan): Sembahlah Allah (Saja), dan jauhilah thaghut iu’.” (An-
Nahl:36)
‫ك ِم ْن َّرسُوْ ٍل اِاَّل نُوْ ِح ْٓي اِلَ ْي ِه اَنَّهٗ ٓاَل اِ ٰلهَ آِاَّل اَن َ۠ا فَا ْعبُ ُدوْ ِن‬
َ ِ‫َو َمٓا اَرْ َس ْلنَا ِم ْن قَ ْبل‬

“Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum kamu, melainkan Kami
wahyukan kepadanya, ‘Bahawasannya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan
Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku’.” (Al-Anbiya’: 25).

Setiap rasul selalu memulai dakwahnya dengan perintah tauhid uluhiyah,


sebagaimana yang diucapkan oleh Nabi Nuh, Hud, Shalih, Syu’aib, dan lain-lain.

3
َ‫ال لِقَوْ ِم ِه ا ْعبُدُوا هّٰللا َ َواتَّقُوْ هُ ٰۗذلِ ُك ْم َخ ْي ٌر لَّ ُك ْم اِ ْن ُك ْنتُ ْم تَ ْعلَ ُموْ ن‬
َ َ‫َواِب ْٰر ِه ْي َم ِا ْذ ق‬

“Dan ingatlah Ibrahim, ketika ia berkata kepada kaumnya, ‘Sembahlah


olehmu Allah dan bertakwalah kepada-Nya’.” (Al-Ankabut: 16).

Dan, diwahyukan kepada Nabi Muhammad saw.,

َ‫ت اَ ْن اَ ْعبُ َد هّٰللا َ ُم ْخلِصًا لَّهُ ال ِّد ْين‬


ُ ْ‫قُلْ اِنِّ ْٓي اُ ِمر‬

“Katakanlah: ‘Sesungguhnya aku diperintahkan supaya menyembah Allah


dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama’.” (Az-
Zumar: 11).

Rasulullah saw. Sendiri bersabda,

“Saya diperintahkan untuk memerangi manusia sampai mereka bersaksi bahwa


tiada ilah (sesembahan) yang hak kecuali Allah, dan bahwa Muhammad adalah
rasulullah.” (HR Bukhari dan Muslim).

Kewajiban awal bagi setiap mukallaf adalah bersaksi laa ilaaha illallaah (tidak
ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah) serta mengamalkannya. Allah
SWT berfirman,

‫ت َوهّٰللا ُ يَ ْعلَ ُم ُمتَقَلَّبَ ُك ْم َو َم ْث ٰوى ُك ْم‬ َ ِ‫فَا ْعلَ ْم اَنَّهٗ ٓاَل اِ ٰلهَ اِاَّل هّٰللا ُ َوا ْستَ ْغفِرْ لِ َذ ۢ ْنب‬
ِ ۚ ‫ك َولِ ْل ُم ْؤ ِمنِ ْينَ َو ْال ُم ْؤ ِم ٰن‬

“Maka ketahuilah bahwa tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan
Allah, dan mohonlah ampunan bagi dosamu ….” (Muhammad: 19).

Dan, kewajiban pertama bagi orang yang ingin masuk Islam adalah
mengikrarkan dua kalimah syahadah.

4
Jadi, jelaslah bahawa tauhid uluhiyyah adalah maksud dari dakwah para rasul.
Disebut demikian, kerana uluhiyyah adalah sifat Allah yang ditunjukkan oleh
nama-Nya, “Allah”, yang artinya dzul uluhiyyah (yang memiliki uluhiyyah).

Juga, disebut “tauhid ibadah”, kerana ubudiyyah adalah sifat ‘abd (hamba)
yang wajib menyembah Allah secara ikhlas, karena ketergantungan mereka
kepadanya.
Syeikh Islam Ibnu Taimiyah mengatakan, “Ketahuilah, keperluan seorang
hamba untuk menyembah Allah tanpa menyekutukan-Nya dengan sesuatu pun
tidak memiliki bandingan yang dapat dikiaskan, tetapi dari sebagian segi mirip
dengan keperluan jasad kepada makanan dan minuman. Akan tetapi, di antara
keduanya ini terdapat perbedaan mendasar. Karena, hakikat seorang hamba adalah
hati dan rohnya, ia tidak boleh baik, kecuali dengan Allah yang tiada Tuhan selain-
Nya. Ia tidak boleh tenang di dunia, kecuali dengan mengingat-Nya. Seandainya
hamba memperolehi kenikmatan dan kesenangan tanpa Allah, maka hal itu tidak
akan berlangsung lama, tetapi akan berpindah-pindah dari satu macam ke macam
yang lain, dari satu orang kepada orang lain. Adapun Tuhannya, maka Dia
diperlukan setiap saat dan setiap waktu; di mana pun ia berada, maka Dia selalu
bersamanya.” (Majmu Fatawa, I/24).

Tauhid ini adalah inti dari dakwah para rasul, karena ia adalah asas dan fondasi
tempat dibangunnya seluruh amal. Tanpa merealisasikannya, semua amal ibadah
tidak akan diterima. Karna, kalau ia tidak wujud, menanglah lawannya, yaitu syirik.
Sedangkan Allah SWT berfirman,

َ‫ك هُدَى هّٰللا ِ يَ ْه ِديْ بِ ٖه َم ْن يَّش َۤا ُء ِم ْن ِعبَا ِد ٖه َۗولَوْ اَ ْش َر ُكوْ ا لَ َحبِطَ َع ْنهُ ْم َّما كَانُوْ ا يَ ْع َملُوْ ن‬
َ ِ‫ٰذل‬

“… Seandainya mereka mempersekutukan Allah, nicaya lenyaplah dari


mereka amalan yang telah mereka kerjakan.” (Al-An’am: 88).

5
‫هّٰللا‬
ِ ُ‫ار ْال ُجن‬8
‫ب‬ ِ 8‫رْ ٰبى َو ْال َج‬88ُ‫ار ِذى ْالق‬88
ِ ‫ ِك ْي ِن َو ْال َج‬88‫رْ ٰبى َو ْاليَ ٰتمٰ ى َو ْال َم ٰس‬88ُ‫ ِذى ْالق‬88ِ‫انًا َّوب‬8 ‫ َدي ِْن اِحْ َس‬88ِ‫ا َّوبِ ْال َوال‬8[ًٔ‫ه َش ْئـ‬88
ٖ ِ‫ ِر ُكوْ ا ب‬88‫دُوا َ َواَل تُ ْش‬8 ُ‫َوا ْعب‬
‫َت اَ ْي َمانُ ُك ْم ۗ اِ َّن هّٰللا َ اَل ي ُِحبُّ َم ْن َكانَ ُم ْختَااًل فَ ُخوْ ر ًۙا‬
ْ ‫ب َوا ْب ِن ال َّسبِ ْي ۙ ِل َو َما َملَك‬ ِ ‫ب بِ ْال َج ۢ ْن‬ ِ ‫َّاح‬
ِ ‫َوالص‬

Dan, tauhid jenis ini adalah kewajiban pertama segenap hamba. Allah SWT
berfirman, “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya
dengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang tua ibu bapak ….”
(An-Nisa’: 36).

Dan, beberapa ayat-ayat lainnya yang isinya tentang hal ini.

B. Pengertian Tauhid Rububiyah

Tauhid Rububiyah adalah beriman dengan adanya Allah subhanahu wa ta'ala,


dan menyakini ke-Esaanya dalam perbuatan-perbuatan-Nya. Diantara pengertian
yang lain: menyakini bahwa Allah subhanahu wa ta'ala adalah satu-satunya sang
pencipta, pemberi rezeki, penguasa segala sesuatu, tidak ada sekutu bagi-Nya.

       Pengertian ini mencakup perkara berikut:


1. Iman tentang adanya Allah subhanahu wa ta'ala .
2. Menetapkan bahwa Allah subhanahu wa ta'ala sang pencipta segala
sesuatu, pemiliknya, pemberi rezkinya. Dan bahwa Dia yang
menghidupkan, mematikan, pemberi manfaat.
Dalil-dalil Al-Qur'an dan Sunnah banyak menetapkan Rububiyah
Allah subhanahu wa ta'ala, setiap nash yang ada kata "Ar-Robb" ( ُ‫رَّب‬88‫ )ال‬atau
menyebutkan kekhususan-khususan Allah subhanahu wa ta'ala, seperti penciptaan,
rezeki, pemilikan, taqdir, dan lainnya itu merupakan dalil-dalil rububiyah.

Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:
َ‫اَ ْل َح ْم ُد هّٰلِل ِ َربِّ ْال ٰعلَ ِم ْي ۙن‬

"Segala puji bagi Allah, Robb semesta alam". (QS. Al-Fatihah [1]: 2)

6
ُ ْ‫قُلْ َم ۢ ْن بِيَ ِد ٖه َملَ ُكو‬
َ‫ت ُك ِّل َش ْي ٍء َّوهُ َو ي ُِج ْي ُر َواَل يُ َجا ُر َعلَ ْي ِه اِ ْن ُك ْنتُ ْم تَ ْعلَ ُموْ ن‬

"Katakanlah: "Siapakah yang di tangan-Nya berada kekuasaan atas segala


sesuatu". (QS. Al-Mu'minun [23]: 88)

Allah subhanahu wa ta'ala telah memerintahkan hamba-hambanya untuk


senantiasa melihat dan bertafakkur dalam ayat-ayat Allah kauniyah (dari ciptaanya
dilangit dan dibumi) supaya dapat mengetahui Rububiyah Allah subhanahu wa
ta'ala.

Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:
ِ ‫) َوفِي أَ ْنفُ ِس ُك ْم أَفَال تُب‬20( َ‫ات لِ ْل ُموقِنِين‬
َ‫ْصرُون‬ ٌ َ‫ض آي‬
ِ ْ‫َوفِي األر‬
"Dan di bumi itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang
yang yakin. Dan (juga) pada diri kalian sendiri. Maka Apakah kalian tidak
memperhatikan?". 

(QS. Adz-Dzariyat [51]: 20-21)

Dalam ayat ini, Allah subhanahu wa ta'ala memberitahukan bahwa dibumi


terdapat ayat dan tanda-tanda yang menunjukkan keagungan penciptanya,
kemampuannya. Diantara yang telah diciptakan didalamnya adalah berbagai
macam tumbuhan, hewan, gunung, padang pasir, debu, lautan,dan sungai-sungai.

Begitu juga diantara ayat-ayat yang terdapat pada manusia adalah susunan organ
tubuh manusia yang teratur ditempat yang dibutuhkan, bermacam-macamnya
bahasa, warna kulit, berbeda-bedanya akal, pemahaman, gerakan tubuh, tabiat, dan
kekuatan manusia. Dipermulaan penciptaannya dari setetes air mani,kemudian
segumpal darah, kemudian segumpal daging, kemudian dijadikan tulang-belulang,
kemudian ditiupakan ruh kedalamnya. Tiba-tiba dia dapat mendengar dan melihat,
kemudian dia dikeluarkan dari perut ibunya dalam keadaan kecil, kekuatan dan
geraknya lemah. Kemudian tatkala bertambah umurnya bertambah kekuatannya
dan gerakannya, hingga dia dapat membangun kota dan benteng, bertamasya

7
kedaerah-daerah dibumi, mencari dan mengumpulkan harta. Dia mempunyai
pikiran, pendapat, ilmu setiap itu sesuai kemampuannya. Maha Suci Allah dari
kemampuan, perjalanan dan perbuatan mereka dalam berbagai macam mata
pencahariaan. Dan perbedaan tingkat diantara mereka dalam ilmu, pikiran,
kekayaan, kemiskinan dan lainnya.
Tauhid rububiyyah berarti mentauhidkan segala apa yang dikerjakan Allah swt
baik mencipta, memberi rizki menghidupkan dan mematikan serta bahwasanya dia
adalah raja, penguasa dan yang mengatur segala sesuatu. 

8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah di uraikan di atas dapat lah kita menarik
kesimpulan bahwa tauhid uluhiyah adalah kewajiban yang pertama bagi setiap
manusia, karena sebagai intisari peribadatan manusia, dan tauhid ini juga inti
dakwah dari para rasul, dan mnusia di syariatkan hanya menyembah kepada Allah
SWT saja dan tidak boleh menyembah selainnya baik Rasul maupun malaikat,
bahkan terlebih kepada orang lain.
Tauhid Al-Rububiyah adalah diambil dari salah satu nama Allah al- Rabb,
yang memiliki beberapa makna yaitu : pemeliharaan, pengasuh, pendamai,
pelindung, penolong dan penguasa. Tauhid rububiyyah berarti mentauhidkan segala
apa yang dikerjakan Allah swt baik mencipta, memberi rizki menghidupkan dan
mematikan serta bahwasanya dia adalah raja, penguasa dan yang mengatur segala
sesuatu.

9
DAFTAR PUSTAKA

Dr. Shalih Bin Fauzan Bin Abdullah Al Fauzan, Kitab Tauhid Jakarta: Akafa press,
1998, Cet.ke- 1.
Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Tauhid Uluhiyah,
(HTTP;//Almanhaj.or.id)
Maktabah Abu Syeikha Bin Imam Al Magety, Rahasia di balik kalimat Tauhid
dalam ayat-ayat Al Quran,
(http://www.4shared.com/file/41066124/ed75e1eb/RAHASIA_KALIMAT_TA
UHID.html?s=1, 2008)
Syaikh Muhammad At-Tamimi, Dasar-dasar Memahami Tauhid,
(www.perpustakaan-islam.com, Islamic Digital Library, 2001)
http://id.wikipedia.org/wiki/Tauhid_Rububiyah

http://nurulilmi.com/maudhui/iman/13-iman/593-tauhid-rububiyah.html

http://majalahtauhid.wordpress.com/2009/08/26/tauhid-rububiyah-dan-tuntutannya/

http://mimbar-tajdid.blogspot.com/2010/07/menggugat-definisi-tauhid-
rububiyah.html

10

Anda mungkin juga menyukai