Khuthbah Pertama
ْ َمن،ت َأ ْع َمالِنَا َ ْسنَا َو ِمن
ِ سيَِّئا ِ ُش ُر ْو ِر َأ ْنف
ُ ْ َونَ ُع ْو ُذ باهلل ِمن،ُستَ ْغفِ ُره ْ َِإنَّ ا ْل َح ْم َد هلل نَ ْح َم ُدهُ َون
ْ َست َِع ْينُهُ َون
َّش َه ُد َأن
ْ َوَأ،ُش ِر ْيكَ لَهَ ش َه ُد َأنْ اَل إله إال هللا َو ْح َدهُ اَل ْ َأ،ُي لَه َ ضلِ ْل فَاَل هَا ِدْ ُض َّل لَهُ َو َمنْ ي ِ يَ ْه ِد ِه هللا فَاَل ُم
.ُس ْولُه
ُ ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َر
: أما بعد، صلى هللا عليه وعلى آله وأصحابه وسلم تسليما مزيدا
{يَاَأيُّها َ الَّ ِذينَ َءا َمنُوا اتَّقُوا هللا:فقد قال هللا تبارك وتعالى ، اتقوا هللا تعالى: أيها المؤمنون عباد هللا
ْ ق تُقَاتِ ِه َوالَ تَ ُموتُنَّ ِإالَّ َوَأنتُم ُّم
} َسلِ ُمون َّ َح
Saya selaku khathib menasehati diri saya sendiri khususnya dan anda
semuanya untuk bertakwa kepada Allah Ta’ala, karena Allah Ta’alatelah
: berfirman
Suatu saat malaikat yang paling mulia dari seluruh malaikat, yaitu
Jibril ‘alaihis salam duduk ngaji didepan guru besar kita, utusan Allah yang
paling mulia Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Malaikat
Jibril ‘alaihis salambertanya tentang beberapa hal, diantaranya
:beliau bertanya
وأن محمدا أن تشهد أن ال إله إال هللا:اإلسالم :فقال رسول هللا ﷺ ، أخبرني عن اإلسالم،يا محمد
. وتحج البيت إن استطعت إليه سبيال، وتصوم رمضان، وتؤتي الزكاة، وتقيم الصالة،رسول هللا
“Islam adalah engkau bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak
disembah kecuali Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah,
menegakkan shalat, menunaikan zakat, berpuasa Ramadhan, serta
menunaikan haji jika mampu melakukannya” [HR. Muslim]
Inilah yang kemudian disebut para ulama dengan sebutan : Rukun Islam.
Di ayat ini kita diperintahkan untuk mengetahui tentang kalimat Tauhid َاَل ِإ ٰلَه
ُ ِإاَّل هَّللا, dan tidak bisa kita mengetahuinya kecuali dengan mempelajarinya.
Penjelasan makna ُ اَل ِإ ٰلَهَ ِإاَّل هَّللا yang ada dalam Rukun Islam
pertama
Makna ُ اَل ِإ ٰلَهَ ِإاَّل هَّللا adalah Tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali
Allah.
Ini disebut kalimat Tauhid, karena mengandung dua rukunnya: peniadaan dan
penetapan.
Peniadaan saja bukan Tauhid, dan penetapan saja juga bukan Tauhid, Tauhid
itu harus gabungan keduanya.
Peniadaan seluruh tuhan, itu ateis, sedangkan penetapan tuhan itu Allah tanpa
meniadakan tuhan-tuhan selain-Nya itu berarti tidak mengingkari kesyirikan.
Kalimat Tauhid “La ilaha illallah” ini mengandung dua rukun, yaitu :
Khuthbah Kedua
وأشهد، الحمد هلل الذي أرسل رسوله بالهدى ودين الحق ليظهره على الدين كله وكفى باهلل شهيدا
صلى هللا، وأشهد أن محمداً عبده ورسوله، إقرارا به وتوحيدا، أن ال إله إال هللا وحده ال شريك له
: أما بعد، عليه وعلى آله وأصحابه وسلم تسليما مزيدا
قال هللا تبارك، الزاد اتقوا هللا تعالى ؛ فإن تقوى هللا جل وعال خير: أيها المؤمنون عباد هللا
]197:ب}[البقرة ِ ون يَا ُأولِي اَأْل ْلبَا
ِ ُ{وتَزَ َّودُوا فَِإنَّ َخ ْي َر ال َّزا ِد التَّ ْق َوى َواتَّق
َ :وتعالى
Dalam kalimat Tauhid ُ اَل ِإ ٰلَهَ ِإاَّل هَّللاterdapat nama Allah yang teragung , yaitu
Allah. Nama Allah itu banyak, namun yang teragung adalah “Allah”,
berdasarkan Hadits shahih riwayat Imam Ahmad dan yang lainnya.
Allah adalah Yang memiliki hak untuk diibadahi atas seluruh makhluq-Nya.
Inilah Tauhid, dasar dan inti dari agama Islam. Diantara kedudukan tinggi
Tauhid dalam bangunan ajaran Islam adalah :
“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Rasul pada setiap umat (untuk
menyerukan): “Beribadalah kepada Allah (saja) dan jauhilah sesembahan
selain-Nya. (QS. An – Nahl: 36
KELAS : XI IPS 1
ABSEN : 11