Anda di halaman 1dari 3

Pengalaman membaca

Suatu ketika saat waktu luang dikantor, aq bertemu dengan salah satu pegawai kementerian
keuangan dari unit lain yang saat ini bertugas atau dinas luar di kantorku. Sebelumnya kami sudah
berteman cukup lama mungkin kurang lebih beberapa builan lalu kami saling mengenal. Kami
sebagai pegawai yang sangat doyan merokok merasa memiliki teman sefrekuensi. Bagaimana tidak,
karena rokok merupakan kenikmatan yang dapat dirasakan segelintir orang saja sehingga siapapun
yang menikmatinya pasti merasa cocok dengan oenikmat lain. Di pertemuan yang tak disengaja itu
kami mulai mengobrol masalah sehari-hari mulai dari pegawai yang berprestasi, lingkungan kerja di
kemenkeu pusat yang ada di lapangan banteng dan sebagainya. Tibalah suatu obrolan yang menarik
saya saat itu. Teman saya menyampaikan bahwa dia senang sekali membaca buku. Aku kaget karena
ternyata ada orang yang senang membaca buku. Hal tersebut aku kira buku hanya dinikmati oleh
orang tertentu yang sangat introvert. Aq tidak menyangka bahwa temanku ini yang menurutku tidak
introvert ternyata juga suka dengan buku. Dia bercerita bahwa apa yang dia suka awalnya berupa
komik. Dari komik tersebut akhirnya berkembang ke buku-buku lain. Aq berrtanya padanya, apakah
buku membuatnya mengantuk ketika membacanya? Dia menyampaikan bahwa kadang juga
mengantuk. Namun hal tersebut wajar. Dia menjelaskan bahwa pada dasarnya seseorang yang
membaca buku namun mengantuk ada dua kemungkinan, pertama kemungkinan memang badan
kita capek sehingga mengantuk dan kemungkinan kedua buku yang kita baca jelek. Kemungkinan
kedua itu yang biasanya kita alami. Dari penjelasan tersebut aku jadi berpikir bahwa tidak semua
buku itu baik. Memang ada buku buku yang secara personal tidak menarik bagi kita. Kita pun jangan
terlalu menyalahkan diri sendiri bila mengantuk, mengantuk itu wajar. Namun dia menambahkan
bahwa kuncinya adalah terbiasa. Jikakita terbiasa membaca buku maka kita tidak akan mudah
mengantuk. Terbiasa menjadi hal yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Jika kita terbiasa
melakukan sesuatu, maka akan mudah untuk melakukan hal itu termasuk membaca. Dari obrolan
tersebut, aku jadi lebih optimis untuk mulai membaca lagi. Dan aku bertekad untuk mulai membaca
lagi. Jika mengingat masa lalu saat aku gemar gemarnya membaca, membaca memberiku banyak
manfaat. Salah satunya adalah memperbanyak kosakataku atau mempermudahkan aku Menyusun
kata di kehidupan sehari-hari. Baik melalui chat whatsapp, maupun pekerjaan sehari-hari yang
memerlukan penyusunan kata. Aku pun mulai membaca lagi. Saat mulai membaca aku mulai berpikir
bahwa membaca adalah sebuah kegiatan yang mengalir, mengikuti frekuensi seperti kita menyetir
mobil. Dalam menyetir mobil kita akan menjalankan mobil di jalan raya dan seperti mengalir
disebuah arus namun bukan arus yang mengalirkan kita, tapi kitalah yang menjadi arus itu.
Membaca pun demikian, setiap buku yang kita baca adalah jalan raya yang harus kita lewati. Setiap
kata adalah setiap jengkal sepanjang 1 meter yang kita lalui. Satu meter demi satu meter kita lewati,
seperti satu kata demi satu kata yang kita baca dalam buku. Kita baca terus seperti kita melewati
meter meter yang Menyusun kilometer menuju arah yang kita tuju. Namun prinsip itu tenyata tidak
semudah itu. Dalam membaca halaman demi halaman, bab demi bab, paragraph demi paragraph,
dan kata demi kata, kita akan menemui sebuah titik dalam diri kita dimana kita seolah olah ditahan
oleh sesuatu yang halus namun kuat. Apa itu? Itu adalah dorongan untuk berhenti membaca.
Dorongan itu terasa menyatu dalam pikiran kita, dan menyatu dengan raga kita yang membuat kita
jadi merasa berat intuk membaca lagi. Apa dorongan itu sebenarnya? Aku pernah melihat tayangan
bob proctor tentang subconsious mind atau alam bawah sadar. Alam bawah sadar adalah diri kita
yang tak tampak namun mempengaruhi yang tampak pada kita. Alam bawah sadar itu katanya 27
kali lebih kuat dari pikiran kita. Artinya jika pikiran bawah sadar itu muncul pikiran sadar akan tunduk
dengan membuat pembenaran pembenarah bahwa pikiran bawah sadar adalah pikiran yang benar
sehingga Tindakan kita akan sesuai dengan pikiran bawah sadar kita. Pikiran bawah sadar bisa
menjadi penolong maupun menjadi penghalang kita dalam mencapai sesuatu. Untuk menjadi gemar
membaca kita perlu melawan pikiran bawah sadar kita yang tak terbiasa membaca banyak kata.
Hambatan dalam diri yang menghalangi kita membaca itu terasa sangat kuat yang ditandai dengan
mulai mengantuknya kita dalam membaca. Rasa kantuk itu mulai menyebar dan menyebar lalu kita
sadar untuk sadar lagi. Lalu kusruput kopi yang ada disampingku dan berharap rasa kantuk ini segera
hilang. Setelah itu aku dapat membaca lagi dengan santai. Lalu lama-lama rasa kantuk itu muncul
Kembali. Rasa kantuk yang sama beratnya seperti semula. Pelan namun pasti mataku Kembali sayu
dan menutup pelan pelan. Akupun berusaha sadar Kembali dan mencoba untuk bangkit dari rasa
kantuk itu. Akupun sadar dan membaca lagi, aku merasa harus melawan rasa itu. Dorongan alam
bawah sadarku yang menyuruhku untuk tidur harus kulawan karena aku tidak mau kegiatan
membaca ini berhenti. Rasa ngantuk dan bangkit mulai aku alami berkali kali sampai pada suatu
momen aku benar benar terlelap untuk beberapa detik. Seketika aku bangun dan tersenggal senggal
karena rasa kantuk itu benar benar nyata. Sepertinya alam bawah sadarku mulai marah karena aku
memaksanya. Alam bawah sadarku benar – benar menunjukkan bahwa dia ada dalam diriku, yang
berarti ada juga dalam diri setiap orang. Alam bawah sadar benar benar kuat yang menyuruhku
untuk berhenti membaca dengan cara membuatku mengantuk. Namun alhamdulillah aku berhasil
melewatinya. Aku berusaha dan berhasil. Aku sangat senang. Hingga akhir buku itu habis aku bisa
menyelesaikannya. Aku pun bersemangat denga napa yang sudah aku raih dan aku berniat untuk
mengalahkannya di bidang bidang lain yang harus aku ubah dari diriku. Aku yakin selama ini yang
membuatku berat dalam melakukan sesuatu salah satunya disebabkan oleh alam bawah sadarku
yang memberontak. Aku senang sekali bisa membaca banyak halaman dalam sekali membaca. Aku
merasa bahwa aku telah mengalahkan diriku sendiri dan naik level. Aku saat ini bersemangat untuk
menaikkan ke level level yang lain. Aku akan berjuang. Di bidang membaca aku juga sangat
bersemangat untuk membaca buku-buku lain yang ingin aku taklukkan. Kini aku tau siapa musuhku.
Musuhku adalah diriku sendiri. Diriku ternyata dibatasi oleh keterbatasan alam bawah sadarku yang
mungkin disebut strawberry mentality atau strawberry generation. Dalam hidup ini aku ingin
menjadi generasi elang, eagle generation, generasi yang menaklukkan, I want to be conqueror eagle,
sang elang penakluk. Ternyata selama ini bukannya malas musuhku, tapi alam bawah sadarku yang
tidak ingin pindah dari posisi nyamannya. Untuk bisa menjadi generasi tersebut sepertinya cara
menaklukkan ngantuk tadi harus dilakukan. Yaitu dengan melawan secara face to face apa yang aku
rasakan. Tidak berhenti meskipun tarikan itu merasuk dalam diri. Alam bawah sadarku sejatinya
pernah berubah. Aku dulu adalah orang yang cupu. Tidak punya nyali untuk menghadapi
masyarakat, society is dangerous and I very shame, aku malu, gak pede, gak berani, mereka
berbahaya, menjadi pikiran disaat aku sendiri. Namun itu berubah saat SMA. Aku bebas bergaul dan
akhirnya aku dapat berubah menjadi pribadi yang berbeda. Ternyata apa yang aku alami akan
mengubah kepribadianku. Aku senang sakali dengan perubahan dari SMP ke SMA. Menjadi anak
yang popular ternyata mengasyikkan. Aku dikenal, famous, banyak yang mengagumi. Aku keren, aku
jahat namun banyak yang kagum. Bahkan cewek yang aku lirik juga kagum denganku. Memang diri
ini perlu perubahan. Meskipun berat harus dilawan. Kita harus berubah agar nasib kita berubah
menjadi lebih baik. Melawan alam bawah sadar tidaklah mudah. Alam bawah sadar memiliki
kemampuan 27 kali lebih kuat daripada pikiran sadar kita. Pikiran sadar adalah pikiran yang kita
sadari, misalnya ap akita mau saat ini, apa yang kita rasakan dan apa yang kita renungi saat ini.
Pikiran bawah sadara adalah pikiran dasar kita. Pikiran tersebut tidak tampak dan pelan pelan
menggiring kita dalam melakukan sesuatu. Contohnya, seseorang tidak pernah bangun pagi dan saat
bangun akan membuka sosial media. Oikiran bawahg sadar orang tersebut sudah terpatri seperti itu.
Suatu saat ketika dia ingin bangun pagi, ada saja yang membuat dia gagal. Misalnya dia sudah
bangun pagi lalu hujan, dia akan memilih tidur lagi karena alas an hujuan. Keesokan harinya dia
sudah bangun pagi, namun tiba tiba dia teringat akan kejadian semalam yang seru lalu dia tetap
berada di tempat tidur dan melanjutkan scroll scroll sosial medianya. Apa yang dia lakukan diduga
dipengaruhi oleh alam bawah sadar. Saat hujan dia bisa memilih untuk bangun dan menikmati hujan
di pagi hari. Saat ada kejadian yang seru dia bisa bangun dan sejenak memaknainya sambal berdiri.
Namun kedua hal tersebut tidak dilakukannya karena dia telah terpengaruh oleh alam bawah sadar.
Alam bawah sadar membawanya ke kegiatan yang dimau oleh alam bawah sadar itu. Alam bawah
sadar hanya tau apa yang sudah terjadi padanya. Bila belum terjadi sulit bagi alam bawah sadar
mengarahkan kita kesana. Membaca dan menghadapi alam bawah sadar kita secara langsung adalah
hal yang sangat baik. Dengan menemuinya secara face to face kita jadi bisa menemukan apa yang
selama ini menghambat kita dan kita jadi bisa menghadapinya. Bila kita kalah, saat itu juga selesai.
Tidak akan ada perubahan dalam diri kita, jika kita menang dapat dipastikan kita mulai berubah.
Perubahan ternyata adalah bagaimana kita mengubah alam bawah sadar. Alam bawah sadar sendiri
adalah pondasi dari pikiran kita yang menjalankan kegiatan kita sehari-hari. Bagaimana mengetahui
alam bawah sadar menggiring kita? Kita bisa mengetahuinya dengan melakukan evaluasi rasa saat
melakukan sesuatu. Saat kita ingin melakukan sesuatu lalu tiba-tiba kita berat melakukannya maka
alam bawah sadar sudah menarik kita dengan kekuatan yang dimilikinya, yaitu pondasi pikiran kita.
Mengganti pondasi pikiran kita adalah hal yang sangat sulit. Karena pondasi merupakan dasar dari
pikiran atau pijakan kita berpikir. Lalu bagaimana menghadapinya, untuk menghadapinya kita perlu
memiliki nyali dan kekuatan untuk stay on position. Ketika kita berat dalam melakukan sesuatu
bertahanlah pada posisi kita semula. Meskipun alam bawah sadar lawan yang Tangguh ternyata
alam bawah sadar tidak melawan kita terlalu lama. Mungkin hanya 30 atau 1 jam paling lama kita
bergelut dengan pikiran bawah sadar tersebut. Setelah kita bertahan melawan dorongan itu
meskipun tertatih tatih selama waktu itu terlewat maka alam bawah sadar akan mulai melemah dan
tunduk pada kita bahkan mungkin membantu kita dengan pikiran bawah sadar yang lain. Namun
pikiran bawah sadar juga dapat melawan balik di waktu-waktu tertentu saat kita melemah, saat itu
terjadi lakukan Langkah semula yaitu bertahanlah, lawanlah jangan biarkan dorongan itu menang.
Karena jika menang maka perjuangan kita sebelumnya dan apa yang sudah kita capai dapat sia-sia.
Dengan kita melawan pikiran bawah sadar kita secara terus menerus alam bawah sadar akan
melemah dan mulai mendukung kita. Dengan kata lain alam bawah sadar akan menjadi pondasi
baru. Saat alam bawah sadar menjadi pondasi baru dan pondasi itu sudah sejalan dengan apa yang
kita mau, maka pertahankanlah pondasi tersebut. Jangan biarkan pondasi itu runtuh, terus pupuk
pondasi itu hingga ia berdiri sendiri dan mengantar kita kepada yang kita mau. Tulisan ini adalah
hasil yang saya lakukan setelah membaca buku. Tidak hanya kita mendapat ilmu pengetahuan tapi
juga mendapat pemikiran baru yang positif. Saya sangat bersyukur karena ALLAH SWT sudah
memberi kesempatan untuk membaca buku pagi ini. Di tanggal ini jumat 17 Februari 2023 mudah-
mudahan menjadi cilkal bakal perubahanku kedepannya. Bismillah mudah mudahan hal baik lain
juga terjadi. Bismillah aku berharap dapat menjadi eagle generation yang kuat dan tidak lembek.
Dapat istiqomah dalam berusaha menjadi insan yang lebih baik. Sepertinya harus diajarkan juga ke
orang lain yang mau percaya apa yang aku katakana. Aku juga berharap dapat menamatkan buku-
buku lain untuk merasakan feedback positif lainnya. Meskipun berat ternyata reward yang didapat
juga sangat sebanding atau mungkin lebih dari yang bisa aku pikirkan. Berubah menjadi sosok yang
lebih baik dapat dimulai dari mana saja termasuk dari membaca buku. Hari ini aku mendapat
mengalaman yang sangat manis dan sekaligus motivasi untuk melakukan hal-hal positif lain
selanjutnya. Yaa ALLAH kuatkan hamba, jadikan hamba insan yang lebih baik yaa ALLAH. Semoga aku
bisa sesuai rencana yang aku susun dalam kepalaku saat ini. Mudah-mudahan ALLAH memudahkan
jalanku. Aku sangat bersemangat dan sangat antusias. Mulai sekarang mari membaca buku. Apapun
itu bacalah, bila tak suka isinya minimal kita mendapat ilmu dari yang tersaji di buku tersebut. Dan
jadilah kuat agar kita bisa menjadi generasi yang lebih baik. Jangan takut tantangan karena rasa
takut adalah perlawanan dari alam bawah sadar kita sendiri dan bisa dikalahkan. Ryan Surya K.

Anda mungkin juga menyukai