Anda di halaman 1dari 12

CARA PERCAYA DIRI DENGAN TULISAN SENDIRI

Insecure, tidak percaya diri, tidak yakin akan tulisan


yang kita tulis kerap kali dirasakan oleh para penulis
terutama yang baru pertama kali menulis. Di sini, aku
akan membahas beberapa hal tentang ini menurut
versi aku. Semoga, bisa mudah kalian pahami ya

1. Ingatlah bahwa semua punya kesempatan yang sama.


Kebanyakan penulis memulai semuanya dari 0.

Kebanyakan penulis, termasuk aku sekalipun memulai


menulis dari 0. Karena aku menulis di Wattpad, aku
menulis cerita pertamaku yang ku publish di Wattpad
dengan judul "The Other Side" saat followers Wattpad
aku masih 0.
Dan saat ini, Alhamdulillah, The Other Side sudah
diterbitkan oleh salah satu penerbit mayor yang ada di
Indonesia.
Dari awalnya aku yang bukan siapa-siapa, bukan lahir
dari keluarga penulis, tetapi sekarang aku bisa
mewujudkan mimpiku.
Dan kita semua sama, kita punya kesempatan yang
sama. Kalau kita mau terus menulis dan belajar tentang
kepenulisan, pasti hasil akan mengikuti usaha yang telah
kita jalani.

2. Tumbuhkan rasa cinta dalam dunia kepenulisan.


Dengan itu, kita akan selalu bahagia ketika kita menulis.

Readers, voters, atau jumlah komen bukanlah patokan


utama sosok itu bisa dikatakan penulis atau tidak. Yang
terpenting adalah menulis dengan jujur dan dari hati.
Kalau kita cinta dengan dunia kepenulisan, otomatis kita
akan cinta dengan tulisan kita sendiri. Karena tulisan
kita adalah jerih payah yang telah kita upayakan, jadi
tidak seharusnya kita membandingkan karya kita
dengan karya orang lain.

3. Tidak sempurna lebih baik dibandingkan tidak


mencoba sama sekali.

Aku selalu ingat akan sebuah quotes jika penyesalan


terbesar adalah ketika kita tidak pernah mencoba. Jadi,
tidak masalah jika cerita kita belum sebagus dan
seprofesional penulis yang sudah terkenal.
Setidaknya kita sudah mencoba dan proses itu memang
tidak mudah dan tidak sebentar, tetapi itu semua harus
dilewati.

Seiring jalannya waktu, kalau kita terus belajar, karya


kita pasti akan berkembang secara perlahan-lahan.

4. Bedakan antara kritik membangun dan kritik yang


menjatuhkan.

Kritik dari orang lain akan cerita kita juga bisa membuat
kita insecure untuk terus menulis. Padahal, kita bisa loh
untuk membedakan antara kritik yang membangun dan
juga menjatuhkan.
Kritik yang membangun adalah kritik yang memberikan
saran, masukan, dan dorongan untuk membuat karya
kita jadi lebih baik lagi. Ketika orang lain memberikan
kritik yang membangun, bersyukurlah, karena tandanya
dia benar-benar membaca dan peduli akan cerita kita. Ia
juga mau kita jauh lebih baik lagi.
Sedangkan kritik menjatuhkan, menurutku tidak usah
digubris dan dihiraukan. Karena penulis yang benar-
benar hebat rasanya tidak akan menjatuhkan dan
menghina karya orang lain, karena mereka tahu
bagaimana rasanya berjuang dari bawah. Oleh karena
itu, tidak usah hiraukan orang yang menghina kita.
Cukup buktikan kalau kita bisa dan tidak seperti yang dia
ucapkan kepada kita.

5. Memperbaiki Tulisan

Daripada terus-terusan insecure, lebih baik kita


memperbaiki tulisan yang kita punya dengan banyak
membaca buku-buku tentang kepenulisan, belajar EYD,
PUEBI, termasuk ikut seminar online seperti sekarang.
Dengan begitu, kualitas tulisan yang kita punya akan
lebih baik dan itu akan membuat kita semakin percaya
diri dengan kemampuan yang kita punya.

6. Semua hanya soal waktu.

Tidak ada yang tidak mungkin. Semua hanya soal waktu.


Suatu saat nanti, kita pasti bisa mencapai apa pun yang
kita inginkan jika kita mau berusaha dan doa.
Ketika kita melihat seorang penulis yang sukses,
ceritanya bagus, jangan insecure, tanamkan dalam diri
kita bahwa: "Dia hebat, kalau dia bisa, gue juga pasti
bisa. Mungkin enggak sekarang, tapi nanti gue bisa."
Semangat ya, menulis bukan hanya permasalahan
voters, readers, ataupun jumlah pembaca. Semua orang
yang memiliki cerita itu adalah penulis. Jadi, jangan
insecure dan teruskan mimpi kalian semua ya
Mungkin segitu aja saran dan tips dari aku, semoga
kalian paham dan bermanfaat untuk kalian semua ya.
Jika ada yang belum dimengerti, bisa ditanyakan di sesi
tanya jawab nanti. Terima kasih.
SESI TANYA JAWAB

*Format pertanyaan*

Nama : Rose
Domisili : Semarang

Pertanyaan : Selamat malam, Kak Alya.


Saya mau nanya nih.

Jika kita sudah berusaha sebaik mungkin menulis


dengan benar, tapi ada aja orang yang kritik tulisan kita
tuh masih kurang bagus. Harus di ini itu dsb. Hal itu bisa
membuat _down_ bahkan ada keinginan _unpublish_
cerita. Bagaimana cara mengatasinya ya, Kak? Kira-kira
apa solusinya?

Terima kasih
Hai hai, kalau aku biasanya tergantung tentang kritiknya
ya. Semisal kritiknya yang membangun, misal
menyarankan cerita kita untuk jadi lebih baik (dari segi
cara menulis, penokohan, alur). Tampung aja ya
kritiknya, lalu kita gunakan untuk instropeksi dan
memperbaiki karya kita ke depannya.

Kalau semisal komentar bikin _down_ dan dia tidak


memberikan solusi atau tidak memberikan kritik yang
membangun, malah justru menjatuhkan, abaikan saja.

Biasanya, caraku mengatasinya adalah mengingat


pembaca yang membaca ceritaku. Banyak atau sedikit,
walaupun hanya satu atau dua, mereka sangat berharga
dan membuatku jadi semangat menulis lagi
*Format pertanyaan*

Nama : Nafa
Domisili : Sidoarjo
Pertanyaan : Selamat malam kak Alya
Mau tanya bagaimana cara mengubah rasa incure
menjadi sebuah karya ?

Terimakasih

Caranya adalah mengalahkan rasa insecure tersebut,


mulailah menulis sebuah cerita yang benar-benar ingin
kamu tulis. Tulislah sebuah karya yang membuat kamu
bahagia ketika menulisnya. Dengan begitu, rasa
insecure bisa berubah menjadi sebuah karya
*Format pertanyaan*

Nama : Adell

Domisili : jatim
Pertanyaan : hai kak @⁨Alya Ranti⁨, izin bertanya kak,
maaf agak keluar tema, bagaimana caranya
menghadapi keinginan orang tua, yang tidak setuju saat
saya menjadi penulis.

Terima kasih

Tanya dan bicarakan baik-baik alasan mengapa


orangtua tidak menyetujui keinginan kamu. Setelah itu,
buktikan. Mulai menulislah dan buktikan pada orang
tuamu kalau kamu bisa menulis. Kalau menulis juga
merupakan hal yang baik. Kalau kamu juga bisa sukses
melalui menulis. Biasanya, jika orang tua melihat hasil
dari pencapaianmu, hati orang tua bisa melunak seiring
jalannya waktu. Begitu ya menurutku
*Format pertanyaan*

Nama : Rose
Domisili : Semarang
Pertanyaan : Terima kasih karena sudah
memperbolehkan saya untuk bertanya lagi.
Begini, Kak Alya.
Ada saatnya kita merasa bosen, sedih, sampai pengen
hiatus gara-gara capek dikritik terus. Sudah dibetulkan
masih saja ada aja kurangnya. Suka bingung cara
mengatasi mereka juga. Sudah dituruti ini, minta itu.
Rasanya tuh pengen "geprek" Menurut kakak,
sebaiknya langkah apa yang harus diambil?

Terima kasih

Kalau misal kritiknya memberi saran yang memang baik


untuk ceritanya, nggak apa2 ditampung untuk jadi
masukan atau instropeksi diri ya
Tapi, nggak selamanya kita harus ngikutin kemauan
orang lain. Karena kalau seperti itu, lama-lama akan
membuat kita lelah. Cobalah menulis semaksimal
mungkin. Jika memang kamu sudah menulis dengan
maksimal, coba cintai tulisanmu sendiri dan jangan
terlalu mendengarkan orang lain yang tidak suka.
Menurutku begitu ya

*Format pertanyaan*

Nama :Azizah Salsabil


Domisili :Wonosobo
Pertanyaan : kak dulu tuh aku pernah menulis tapi krn
something rasa menulisku lama-lama ilang gitu aja.
Sekarang pengen nulis lg tapi ntah knp kaya buntu ngga
ada ide buat menulis kak. Bisa kasih solusi atau saran?

Untuk mencari ide baru, cobalah membaca buku,


mendengarkan musik, menonton film, atau amati
sekitar. Tapi, bukan berarti untuk memplagiasi ya. Itu
hanya untuk membangkitkan mood dan semangat kita.
Kian lama, pasti akan ada ide-ide segar untuk dijadikan
bahan cerita

Anda mungkin juga menyukai