Anda di halaman 1dari 13

KUMPULAN TIPS TEHNIS

MENULIS ALINEAKU
[Document subtitle]

KMO ALINEAKU
Kapankah seseorang ahli menulis? Cukupkah ia
mempelajari teori tulis menulis? Tentu saja tidak.
Ilmu kepenulisan diperlukan sebagai bekal awal,
namun yang sangat menentukan adalah latihan,
latihan dan latihan. Terus berlatih, membiasakan
diri setiap hari menulis. Maka ia akan segera trampil
dan mahir menulis, semudah bernafas. Menulis
tanpa dipikir. Bahkan bisa dilakukan sambil
mengobrol dan menerima telpon dari teman.

Page | 1
A. NON FIKSI

Karangan nonfiksi yaitu karangan yang dibuat berdasarkan fakta, realita, atau hal-hal yang
benar-benar dan terjadi dalam keidupan kita sehari-hari. Tulisan nonfiktif biasanya
berbentuk tulisan ilmiah dan ilmiah populer,
laporan, artikel, feature, skripsi, tesis, desertasi, makalah, dan sebagainya.

Non fiksi adalah sebuah tulisan atau karangan yang dihasilkan dalam bentuk cerita nyata.
Atau, cerita kehidupan sehari-hari yang dituangkan dalam bentuk tulisan.

Dengan kata lain, Non Fiksi adalah karya seni yang bersifat faktual. Hal-hal yang
terkandung di dalamnya adalah nyata, benar-benar ada dalam kehidupan kita.

1. TIPS AGAR TETAP KONSISTEN DALAM MENULIS

Agar termotivasi menulis, mulailah dengan mencari sebanyak mungkin alasan mengapa
anda harus menulis. Buatlah target dan lanjut dengan tradisi menulis.
Agar konsisten maka miliki 3 asosiasi dalam menulis.

Asosiasi tempat

Asosiasi waktu dan

Asosiasi alat.

Berlatihlah untuk memiliki kebiasaan menulis di suatu tempat tertentu, pada waktu tertentu
dan dengan alat tertentu. Misal, anda memilih tempat nyaman untuk menulis, apakah di
kamar ataundi ruang kerja. Anda menulis tiap jam 5 pagi, atau tiap jam 8 pagi dan anda
menulis dengan memakai laptop atau pc yang sama.

Lakukan secara konsisten hingga menjadi kebiasaan. Sekalipun suatu saat anda tak bisa
menuliskan sesuatu, tetap coba untuk menulis. Nanti lama-kelamaan akan makin mydah
untuk mengeluarkan ide. Hingga suatu saat, anda dapat menulis tanpa tergantung temoat
dan waktu.

Page | 2
2. CARA MENGUBAH PENGALAMAN PRIBADI MENJADI SEBUAH ARTIKEL
YANG MENARIK
pengalaman pribadi ditulis ringkas di bagian pendahuluan, kemudian diulas pada bagian
isi untuk mengambil pelajaran dan hikmah dari pengalaman tersebut. Cara kedua,
pengalaman pribadi ditulis sebagai kisah anonim, tanpa menyebut bahwa itu adalah anda,
untuk menghindari kesan curhat. Tentang menarik atau tidak, itu masih terkait dengan
banyak faktor lainnya, seperti pemilihan kosa kata, pemilihan sudut pandang, cara
penyampaian, dan lain sebagainya.

Namun yang harus anda lakukan pertama kali adalah, tuliskan dulu tanpa merisaukan
apakah tulisan anda menarik atau tidak. Jika anda terlampau terpaku pada kekhawatiran
tulisan tidak menarik, maka bisa jadi anda tidak akan pernah menulis selamanya.
Dampaknya, anda akan kehilangan kesempatan belajar. Sangat jarang ada orang sekali
menulis langsung bisa menarik.

3. KESALAHAN YANG SERING DI LAKUKAN OLEH PENULIS PEMULA :


Menganggap menulis itu sulit. Persepsi inilah yang menjadikan kesulitan menulisKurang
kemauan, kurang tekad dalam menulisMenjadikan mood sebagai kambing
hitamMembandingkan kualitas tulisannya dengan tulisan para penulis hebat, sehingga
merasa tidak PD ketika hendak mempublikasikan hasil karyaMencampuradukkan aktivitas
menulis dengan aktivitas mengedit tulisanPada beberapa orang: kebanyakan keinginan,
tidak fokus
Tetapkan tujuan. Saat menulis, tujuan anda apa? Untuk apa anda menulis? Kejelasan
tujuan, akan membuat kemudahan dalam menulis. Saya menulis, memiliki tujuan untuk
bertutur, menasehati diri sendiri dan orang lain. Mengingatkan diri sendiri dan orang lain.
Maka saya terus menulis, terserah orang menganggap tulisan saya bagus atau tidak,
menarik atau tidak, yang penting tulisan saya bermanfaat bagi orang banyak. Ini contoh
kejelasan tujuan.

Page | 3
4. TIPS AGAR MOOD SAAT MENULIS TETAP STABIL
Apakah mood itu ada gunanya ? tentu ada. Apa guna nya ? untuk memperbagus kualitas
tulisan kita. Jadi mood itu kita gunakan dalam rangka untuk memperbagus kualitas tulisan
bukan untuk memutuskan apakah menulis atau tidak menulis. Bagaimana caranya supaya
kemudian kita tetap menulis walaupun tanpa mood, maka buatlah 3(tiga) asosiasi yang
selalu saya sarankan.
a. Pertama adalah asosiasi waktu:
Jam berapa biasanya anda akan menulis, tetapkan waktu yang paling mungkin
bagi anda. Setiap hari anda harus menetakan jam berapa sampai jam berapa
menulis. Ketika sampai pada jam itu maka tulislah apapun. Anda bisa menulis
apapun yang mudah untuk anda tulis pada waktu itu. Entah ada mood atau tidak
tetapi kalau sudah ada jam yang anda sepakati sampai pada waktu yang anda
buat sendiri untuk menulis maka tulis lah apapun yang bisa anda tulis pada
waktu itu
b. Asosiasi Tempat :
Dimana anda akan menulis setiap hari nya di tempat yang spesifik yang anda
merasa aman dan nyaman di tempat tersebut
c. Asosiasi Alat :
Dengan alat apa anda akan menulis setiap harinya. Apakah menggunakan
laptop atau PC atau Smartphone dan lainnya. Mana alat yang mudah bagi anda
untuk menulis bahkan sebagian orang lebih suka menulis dengan buku dan
pena.

Sebagai contoh .Setiap hari anda bertemu di waktu yang sudah sepakati, misalnya anda
membuat waktu jam 5 pagi setiap hari nya sampai jam 6, kemudian tempatnya di ruang
keluarga ada meja dan kursi yang berada di ruang keluarga itu dan anda duduk di tempat
tersebut. Kemudian yang ketiga alatnya adalah laptop merk tertentu dan berwarna hitam
misalnya. Lalu setiap pagi jam 5 anda akan selalu teringat bahwa itu adalah waktu untuk
menulis. Setiap kali keruang keluarga melihat ada meja dan kursi itu anda teringat untuk
menulis. Dan setiap kali anda melihat laptop merk itu berwarna hitam anda akan teringat
untuk menulis dan apabila ketiga nya bertemu dalam waktu yang bersamaan jam 5 pagi di

Page | 4
ruang itu , dengan meja dan kursi itu dan melihat laptop berwarna hitam itu maka
asosiasinya sangat kuat untuk menulis.

Jadi mood itu kita gunakan hanya untuk supaya tulisan kita semakin berbobot, semakin
bagus tetapi tidak kita gunakan untuk memutuskan apakah itu untuk menulis atau tidak
menulis. Tetaplah menulis walaupun pada waktu itu tidak ada mood.

5. CARA MENEMUKAN GAYA KEPENULISAN


a. Sering lah menulis di blog atau website dan media lainnya. Semakin sering anda
menulis dan mempublikasikannya otomatis anda akan menemukan gaya kepenulisan
yang cocok untuk anda sendiri.
b. Dari berbagai macam tulisan anda tersebut, anda juga bisa mendapatkan
masukan/insight dari banyak pembaca yang koment di artikel/tulisan yang anda publish
tersebut. Dari koment tersebut anda bisa tau mana tulisan yang memiliki banyak
kometar bagus berarti di tulisan tersebut lah Gaya Kepenulisan anda yang banyak di
minati. Dan semakin sering anda mengunakan gaya itu maka itu lah Gaya Kepenulisan
anda yang sebenarnya

Tipe/Gaya Kepenulisan itu bisa berubah setiap saat. Saat awal menulis kita mempunyai
gaya tertentu, setelah semakin lama menulis kita merasakan lebih tepat menggunakan gaya
yang lain. Lalu anda mengubah gaya dan corak kepenulisan anda. Dan di kurun waktu yang
lain anda merasa menemukan gaya kepenulisan yang lain, maka anda akan mengubah lagi
gaya kepenulisannya.

Jadi umur kita akan menentukan, berapa lama kita menulis juga ikut menentukan. Jadi
berubah itu tidak mejadi masalah. Suatu saat kita memiliki tipe dan gaya kepenulisan tentu
itu bisa berubah di waktu-waktu yang lain.

Page | 5
6. TIPS MENYUSUN ALUR TULISAN
Buatlah kerangka tulisan atau yang di sebut sebagai outline. Kerangka tulisan itu bisa
tertulis bisa virtual. Kalau tertulis berarti anda menulisnya di laptop atau di alat anda untuk
menulis itu. Anda tulis alur dari apa yang akan anda tuliskan itu.
Contoh kerangka untuk tulisan non fiksi :
a. Judul
b. Pendahuluan
c. Isi
d. Penutup
e. daftar pustaka wajib untuk artikel ilmiah murni (bersifat opsional dalam tulisan yang
coraknya artikel ilmiah popular tidak harus diletakkan pada bagian bawah)

Lalu mulailah menulis dari bagian paling mudah terlebih dahulu. Anda tidak harus
memulai menulis dari membuat judul baru pendahuluan lalu isi lalu penutup. Bisa saja
anda menulis dari bagian isi terlebih dahulu, setelah isi selesai anda menyusun
pendahuluan, setelah itu selesai anda menyusun penutup. Setelah itu selesai baru anda
membuat judul. Artinya tidak harus urut dalam proses pengerjannya, tetapi yang paling
penting kerjakan mana yang paling mudah bagi anda. Jadi supaya mudah untuk menulis
tulisan non fiksi, maka buatlah kerangka tulisannya. Kerangka bisa berupa tulisan atau
virtual (atau hanya sebatas terbayang di otak/pikiran)

7. TIPS MEMBUAT TULISAN YANG MENARIK


Kita belajar menulis tentu ada prosesnya tidak masalah ketika awal-awal tulisan kita tidak
menarik kemudian kehilangan kosa kata. Itu lah bagian dari proses pembelajaran, yang
penting terus menerus untuk menulis supaya kemudian semakin lama semakin lancar.
Kaidah menarik itu harus dimulai dari siapa yang akan kita tuju. Pembaca anda itu siapa,
anda menulis untuk siapa. Jadi menarik itu tidak ada yang general. Menarik untuk anak-
anak itu tidak menarik untuk orang dewasa. Menarik untuk remaja tidak menarik untuk
anak-anak dan begitu seterusnya. Jadi tentukan dahulu siapa yang akan menjadi pembaca
tulisan anda. Lalu pahami karakter pembaca yang anda harapkan. Kalau pembaca adalah
remaja harus memahami karakter pembaca. Misal anda akan membuat ilustrasi, ilustrasi

Page | 6
yang menarik untuk anak-anak berbeda ilustrasi yang menarik untuk remaja. Pada cerita
anda supaya menarik berikan ilustrasi-ilustrasi cerita, kisah dan seterusnya. Tetapi tidak
bisa general, karena itu sesuatu yang sifatnya berbeda-beda untuk tingkat usia atau profesi
atau yang lainnya. Jadi kalau kehabisan kosa kata, kita sebagai penulis harus punya waktu
untuk belajar kosa kata. Sesekali waktu kita membuka dan membaca kamus. Dari kamus
kita akan menemukan banyak kosa kata yang tidak pernah kita gunakan selama ini. Padahal
itu kosa kata resmi bahasa Indonesia. Jadi jika kita menggunakan kosa kata yang jarang
kita gunakan, itu bisa menjadi daya Tarik dari tulisan kita.

8. TIPS MENYUSUN IDE TULISAN


Cara menyusun ide.
Pertama temukan dulu ide. Berikut tips menyusun ide.
1. Banyak membaca.
2. Perhatikan peristiwa yang sedang hangat.
3. Nonton film atau TV.
4. Mendengarkan musik.
5. Melakukan perjalanan.

Jika ide telah dapat, maka eksplorasi dengan misalnya mind map. Anda tulis ide itu di
kertas. Buat cabang terkait ide tersebut sebanyak yang anda bisa. Teruus sampai habis-
habisan. Anda bisa gugling untuk melihat contoh mind map.
Setelah itu lakukan pengembangan kemampuan menulis diantaranya melalui tiga cara,
yaitu eksplorasi, elaborasi dan sintesis.

Agar Anda tidak bingung, sekedar menambah wawasan ketiga cara ini masing-masing
akan dijelaskan.

Dalam bahasa sederhana, eksplorasi berarti menggali sesuatu yang baru. Penulis
hendaknya keluar dari zona nyaman, yakni keluar dari menulis yang itu-itu saja. Memang,
menulis dengan gaya yang sudah melekat dengan diri penulis membuat tulisan menjadi

Page | 7
aman. Dalam artian kualitasnya bisa lebih terjaga. Namun, tulisan-tulisan yang tercipta bisa
terkesan monoton. Pembaca bisa menjadi merasa bosan. Nah, menjadi tugas Anda untuk
terus mencoba mencari sesuatu yang baru baik dari segi teknik menulis, tema, pesan, dan
sebagainya tanpa harus meninggalkan ciri khasnya.

Sementara elaborasi, berarti penggarapan secara tekun dan cermat. Demikian juga dalam
menulis. Anda seyogyanya menggarapnya dengan tekun dan cermat. Sehingga
kemampuan menulis Anda dapat tercapai dengan lebih maksimal.

Elaborasi dapat dilakukan dengan berbagai aktivitas sebelum, selama, dan sesudah
berkarya. Misalnya, Anda melakukan riset sebelum menulis, memperhatikan EBI,
mempublikasikan karya ke media tertentu dan sebagainya.

Sedangkan sintesis, artinya pencampuran untuk menghasilkan sesuatu yang baru.


Memodifikasi tulisan juga bisa dilakukan untuk mendapatkan sesuatu yang baru dari
tulisan Anda. Seperti contoh, Anda mencoba mencampur gaya menulis penulis-penulis
ternama dengan gaya menulis Anda.

9. JUDUL YANG MENARIK UNTUK ARTIKEL POPULER DAN OPINI


Ada beberapa hal yang bisa menjadi daya Tarik dari sebuah judul diantaranya adalah
kalimat pertanyaan. Pertanyaan itu di anggap lebih menggelitik untuk membuat daya Tarik
dibanding dengan sebuah pernyataan yang biasa. Kalau saya menulis tema keluarga lalu
kemudian saya membuat judul. “Alasan – Alasan Suami Selingkuh” itu sebuah
pernyataan. Kalau saya buat menjadi pertanyaan, maka judulnya menjadi seperti ini
“Taukah Anda Apa Alasan Suami Selingkuh ?” . Maka pertanyaan seperti itu lebih
menggelitik dibandingkan dengan kalimat yang sifatnya pernyataan. Kemudian diantara
hal yang menarik lagi dalam hal judul adalah angka. Kalau kita membuat angka, misalnya
“Lima Alasan Suami Selingkuh”. Ada lima ini sudah menjadi daya Tarik sendiri. Orang
akan mencari lima itu apa saja, kemudian diantara yang menarik lagi adalah ketika kita
menyatakan misteri atau rahasia. Misalnya “Membongkar Rahasia Dibalik

Page | 8
Perselingkuhan Para Suami”. contoh seperti ini itu ada rahasia yang di tawarkan kepada
pembaca. Untuk membuat judul itu menarik memang di butuhkan waktu yang cukup untuk
mengolahnya. Tulislah dulu semua bagian, setelah itu selesai lalu pikirkan lah judulnya.
Buatlah beberapa alternative, lalu pertimbangkan dan fikirkan dengan cermat dari berbagai
alternative yang dibuat, lalu pilihlah salah satu dari sekian banyak judul. Membuat Judul
butuh keterampilan tersendiri untuk mengolahnya. Jadi tidak masalah kalau kemudian kita
pada saat awal itu merasa kurang bagus untuk membuat judul dan itu dialami oleh semua
penulis. Dan kita akan semakin bisa menentukan judul yang lebih menarik ketika kemudian
kita sudah terbiasa menulis.

10. CARA MENGUMPULKAN DATA/RISET UNTUK MENDUKUNG TULISAN


Mengumpulkan data/riset untuk tulisan bisa menggunakan sumber yang langsung ada juga
yang tidak langsung. Bisa riset yang kita buat sendiri, bisa riset yang di buat orang lain.
Kalau riset itu kita buat sendiri, maka kita juga publikasikan disitu bahwa riset ini kita
lakukan dengan metode begini dilaksanakan kapan dan hasilnya bagaimana itu riset kita
sendiri. Tapi bisa jadi kita menggunakan risetnya orang lain, seperti kalau saya menulis
contohnya dalam tema keluarga saya menulis tentang “Lima Bahasa Cinta” itu adalah hasil
riset yang panjang yang dilakukan oleh Garry C, jadi itu bukan riset saya. Oleh karena itu
risetnya orang lain, maka wajib bagi saya untuk mencantumkan referensinya. Itu saya
ambil dari buku apa, judulnya apa, pembuat siapa, penerbitnya apa dan tahun berapa
terbitnya. Jadi kalau kita merujuk dari hasil survernya orang lain, dari hasil risetnya orang
lain. Maka harus kita cantumkan rujukannya. Dari mana kita mendapatkan hasil riset orang
lain itu. Banyak sekali orang mempublikasikan tulisan, riset, survey dll mereka dalam
jurnal ilmiah entah itu melalui jurnal yang sifatnya tercetak maupun jurnal yang sifatnya
terpublish di internet menggunakan model-model seperti publikasi di website, blog dll.
Kita menggumpulkan data dengan cara langsung yang kita kumpulkan sendiri ataupun kita
menggunakan data yang di pakai oleh orang lain atau risetnya orang lain, maka kedua-
duanya harus tetap kita cantumkan sumbernya. Kalau ini merupakan riset kita sendiri atau
data kita sendiri harus di cantumkan data kita ambil kapan, dimana risetnya kita lakukan.
Atau kalau kemudian itu dari orang lain, maka kita juga menyebutkan sumbernya. Kalau

Page | 9
yang paling penting publikasi itu adalah mencantumkan sumber apakah dari kita sendiri
atau dari riset orang lain.

11. TIPS MENGATASI KETAKUTAN TERKAIT KURANG AKURATNYA DALAM


MENGUNTIP SUATU SUMBER/REFERANSI TULISAN
Jika tidak yakin kebenaran dari suatu sumber atau referensi, jangan dikutip. Ingat tiga
prinsip menulis yang sudah saya sampaikan dalam materi pertemuan pertama. Ada prinsip
kebenaran yang harus dipegangi dalam menulis. Jika masih ragu akan suatu data, lakukan
upaya mencari rujukan pembanding, sampai merasa yakin. Jika tetap tidak yakin
kebenarannya, jangan dikutip. Dalam artikel ilmiah populer tidak ada keharusan mengutip
sesuatu. Jangan memaksakan diri untuk mengutip, apalagi jika tidak yakin.

12. KEMAMPUAN MEMILAH DAN MEMILIH BAHAN YANG MENDUKUNG


TULISAN
Jika anda sudah memiliki tema yang akan ditulis, pasti menjadi mudah untuk memilah dan
memilih bahan yang mendukung tulisan. Kecuali jika anda belum menentukan tema
menulis, pasti akan sulit memilah dan memilih, karena tidak tahu akan menulis apa. Maka
tentukan tema yang spesifik yang akan anda tulis. Dengan itu anda mengetahui mana bahan
yang mendukung tulisan.

13. MEMASTIKAN BAHWA TULISAN TIDAK PLAGIAT


Cara paling sederhana adalah dengan melihat cara anda menulis. Jika anda langsung
menulis tanpa copas atau tanpa merujuk, maka itu pasti tidak plagiat. Itu adalah murni
tulisan anda sendiri. Dengan kejujuran diri, anda akan mudah mengatakan mana asli mana
plagiat. Jika anda adalah seorang juri atau redaksi yang bertugas memeriksa tulisan orang
lain, maka sudah ada software untuk memeriksa apakah sebuah naskah ada unsur
plagiarisme, dengan kadar berapa persen. Ini lebih mudah lagi.

Page | 10
14. LANDASAN TEORI YANG COCOK DALAM SEBUAH TULISAN
Jika anda menulis artikel ilmiah populer dengan jumlah karakter sekitar 5.000 sampai
10.000 karakter, maka ini bukan artikel panjang. Landasan teori —jika diperlukan, cukup
di bagian pendahuluan atau pengantar tulisan. Namun jika anda membuat buku yang tebal,
apalagi buku ilmiah, tentu harus memiliki porsi yang memadai. Tidak ada ketentuan
tentang hal ini, apalagi dalam artikel ilmiah populer. Tidak ada keharusan untuk
mencantumkan landasan teori sebagaimana dalam karya ilmiah murni.

15. TIPS MENGEDIT TULISAN


Kita sebagai penulis harus memiliki ilmu mengedit tulisan karena mengedit itu lebih sulit
dari pada menulis. Menulis itu mudah, mengedit itu rumit. Karena mengedit butuh
pengetahuan yang benar tentang PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahsa Indonesia). Jadi
PUEBI itu harus di kuasai oleh seorang editor sehingga dia bisa mengetahui mana bagian
yang salah, mana bagian yang benar. Ada editing yang sifatnya itu global lalu ada juga
editing yang sifatnya bagian demi bagian. Kalau editing yang sifatnya global maka kita
membaca keseluruhan dari situ kemudian kita akan menemukan ada bagian yang tidak
logis, ada bagian yang tidak nyambung, ada bagian yang tidak pada tempatnya itu jika kita
sudah membaca keseluruhannya. Review keseluruhan itu akan membuat kita menjadi
mengetahui adakah bagian bagian disitu yang kemudian tidak pada tempatnya.

Page | 11
B. FIKSI

Suka berkhayal? Bermimpi? Atau kesal dengan segala sesuatu yang terjadi mulai
hal remeh temeh sampai hal besar dalam kehidupan? Carilah dalam dunia fiksi. Dunia
khayalan dan imajinasi. Tetapi fiksi bukanlah sebuah rekreasi. Fiksi adalah pembelajaran,
perenungan, pengambilan kesimpulan dan pada akhirnya, pembaca akan digiring menuju
titik tertentu. Sebuah fiksi dapat memiliki dampak besar.

Di zaman canggih, manusia dapat memprediksi kejahatan. Tetapi menangkap orang


yang masih berniat jahat tapi belum berlaku jahat, apakah itu bijak? Ternyata,
secanggihnya manusia, masih salah memprediksi masa depan. Ada yang berniat jahat,
ternyata akhirnya tidak jadi melakukan kejahatan. Demikian pula sebaliknya. Bila kita
ingin menjadi penulis, nilai/tema/value apakah yang ingin kita sampaikan?

Pada prinsipnya, fiksi adalah cerita khayal dan cerita bebas. Mau nulis horor,
kriminal, thriller, sensual, erotis, heroik, puitis, profetik; sah-sah saja tetapi ingat. Ketika
karya yang kita tulisan menemukan keberuntungan dan mendunia, jangan sampai tema
yang tersampaikan adalah tema negatif. Duh, tidak terbayang apa yang kita ‘tanam’.

Page | 12

Anda mungkin juga menyukai