ebook ini Anda akan begitu lancar dalam menulis, ide mengalir dengan deras tanpa ambatan. Karena ebook ini begitu singkat jadi Anda akan begitu mudah membacanya sampai tuntas... Lalu, Anda pun akan dengan cepat mempraktekan arahan dalam ebook ini, karena ebook ini didesin sesimpel dan sepraktis mungkin. “Jika anda punya impian ingin menulis buku sendiri tapi tidak mau meluangkan waktu, menyempatkan diri menulis setiap setiap hari, maka lupakanlah impian Anda itu...” —Tubagus Salim, Penulis buku dan founder Edwrite Publishing Kata Pengantar
Semoga Anda semua yang membaca ebook ini senantiasa
dalam keadaan sehat, semangat, dan selalu berada di dalam lindungan Allah SWT serta terus istiqomah dalam jalan kebaikan dan kemanfaatan. Sengaja saya susun ebook ini dengan tujuan untuk membantu teman-teman yang saat ini sedang berjuang untuk menuntaskan tulisannya menjadi buku. Tujuan kedua adalah untuk terus memberikan edukasi untuk komunitas yang saya bina. Kami melakukan banyak sekali edukasi, membuka kelas diskusi, mengadakan event, membuka pelatihan intensif dan lain sebagainya. Kami pun sedang menyiapkan banyak sekali bahan belajar yang fokus pada penulisan dan literasi, baik berupa ebook, buku-buku, videobook, audiobook. dan ebook ini adalah salah satunya. Saya berharap setelah Anda membaca ebook ini, pikiran anda terbuka dan dapat menjalankan proses menulis dengan begitu sangat menyenangkan dan asik. Karena akan begitu sangat berat jika Anda menulis dalam keadaan tertekan, berat dan tidak nyaman. Melalui buku ini, beban pikiran, hambatan saat proses menulis yang membuat menulis dirasa begitu berat dapat disingkirkan sehingga Anda menulis bisa lebih bebas, cepat. Tidak bisa dipungkiri, salah satu pemicu mengapa menulis begitu berat, kadang dimulai daari proses belajar menulis yang membosankan, tidak praktis dan berbelit- belit, terlalu banyak teori dan tata tertib. Padahal sebetulnya menulis itu simpel dan sederhana ‘selama Anda tidak buta huruf dan bisa merangkai kalimat maka itu modal yang sangat cukup untuk bisa menulis sebah buku.’ Sebetulnya ada banyak metode, teknik yang bisa Anda pelajari, baik belajar dengan mentor penulisan atau belajar secara otodidak. Namun dari sekian banyak pembelajaran maka pasti saat belajar menulis maka titik tekannya adalah ada action, tindakan Anda melakukan proses menulis. Melakukan kreasi pikiran dalam tulisan. Sebagaimana saya meyakini bahwa menulis adalah proses mengekspresikan pikiran dan perasaan ke dalam tulisan. Anda menumpahkan apapun yang terlintas dalam pikiran, apaun yang tersirat dalam perasaan. Menarik bukan? Dan itu membuat Anda lebih sehat... Tentang ebook ini disusun dan diambil dari sebagian materi dalam Program Kelas Nulis Buku (KNB). Jika teman-teman join dalam banyak program belajar bersama kami, materi dalam ebook ini sangat tidak asing. Program KNB adalah program lanjutan dari program Tanatangan Menulis 15 Hari disingkat TM15H yang kami buka tiap bulan setelah selesai memberikan 5 materi dasar- dasar penulisan di Kelas Menulis Produktif (KMP) selama 5 hari. Semua program ini gratis, untuk membantu Anda bisa berkarya. Bagi Anda yang mengikuti postingan saya di facebook pasti sudah tidak asing dengan program-program penulisan yang saya bawakan. Silahkan anda bisa baca banyak postingan saya : https://www.facebook.com/tubagus.salim.52 untuk ingin daftar dalam program-program tersebut silahkan daftar di Progam KMB ke link ini: http://bit.ly/KMPedwrite Ada banyak materi yang bisa Anda pelajari, Anda bisa diskusi tanya jawab dan konsultasi. Adapun materi- materi yang bisa Anda pelajari meliputi diantaranya: Meteri cara membuat Anda konsisten menulis Materi mengembangkan ide Materi mengatasi stak dan mental block dalam menulis Materi teknik menulis cepat Materi bagaimana menghasilkan uang dari menulis. Materi story telling for writing Materi selfediting, cara mengedit naskah tulisan sandiri Dan masih banyak yang lainnya. Semua itu diberikan secara bertahap. Semua akan Anda dapatkan secara gratis. Anda bisa belajar bebas, bukan hanya itu Anda akan diarahkan untuk menulis dalam program Tantang Menulis 15 Hari, itupun gratis. Setelah selesai menuntaskan program Tantang Menulis, anda akan direkomendasikan oleh para pengelola grup belajar untuk mengikti program lnjutan agar tulisan anda jadi sebuah buku di program Kelas Nulis Buku selama 10 hari. Dalam program lanjutan itu anda akan mendapatkan gemblengan yang luar biasa. Tujuannya sederhana, agar buku anda bisa selesai jadi buku. Dan lagi lagi ini gratis. Tapi Anda wajib mengikuti serangkai program mulai dari KMP 15 Hari, Tantangan Menulis 15 Hari sampai dengan program KNB. Jadi silahkan daftar. Nah, untuk ebook ini akan sangat membantu Anda dalam proses menulis. Materi-materi yang terkandung dalam ebook ini akan memicu anda untuk berpikir cepat, menulis cepat, menghasilkan ide kreatif lebih banyak dan menuntaskan 1 buku akan lebih mudah. Materi yang dalam ebook ini berisi catatan dan arahan praktis yang bisa langsung Anda praktekan. Jika Anda pelajari ebook ini sungguh-sungguh, percaya bahawa Anda akan lacar menulis buku Anda sendiri. jadi silahkan baca, cermati pelajari dan praktekan. Lalu, jika ebook ini bermanfaat dan membantu Anda, maka saya sebagai penulis mengizinkan Anda memakai ebook ini untuk berbagi inspirasi dan kebaikan, seperti membagikan ebook ini ke teman-teman Anda yang sekiranya membutuhkannya, dengan cara membagikannya lagi, semoga anda juga mendapatkan pahala manfaat dan kebaikan dari apa yang disampaikan dalam buku ini. Aamin 😊 “Anda memang tidak bisa memilih dimana ingin dilahirkan, tapi Anda buku apa yang ingin anda tulis sebagai bukti bahwa anda pernah dilahirkan dan hidup di dunia ini.” —Tubagus Salim, Penulis buku dan founder Edwrite Publishing Inilah Penyebab Mengapa Menulis Terasa Begitu Berat
Yang pertama saya akan mulai dengan sebuah pertanyaan,
"apa yang harus dilakukan untuk menggerakkan diri sendiri menuju sebuah perubahan sehingga berani mengambil sebuah keputusan?" Jika kita menelaah pikiran Simon Sinek, seorang praktisi bisnis dan ilmu manusia, menjawab dalam bukunya yang berjudul Start with Why. Simon menjelaskan dengan memberikan penekankan bahwa, “untuk memengaruhi orang secara maksimal, mulailah dari why (kenapa).” Disadari atau tidak, banyak orang ketika melakukan sesuatu hanya fokus pada what (apa) dan how (bagaimana), bukan pada why (kenapa). Padahal, untuk mendapatkan hasil maksimal, faktor "why " menjadi penentu. Misalnya, katakanlah ada seorang teman yang berhasil menuntaskan menulis buku dan kemudian bukunya menjadi best seller dan memperoleh penghasilan besar dari penjual buku. Biasanya, sebagai manusia normal, kita cenderung kepo dan bertanya, "Wih, gimana caranya? Kasih tahu dong cara apa saja? Mau tahu dong apa saja tips yang harus dilakukan?" Coba perhatikan ini baik-baik!!! Kebanyakan dari kita langsung mencari tahu how-nya (caranya) ketimbang why-nya (alasannya) dibalik prosesnya. Dalam kaitannya dengan menulis, saya sadar betul akan hal tersebut. Oleh karena itu, dalam program penulisan yang bisa saya adakan, komposisinya 70% membangun kesadaran menulis dan kebiasaan, sisanya 30% skill menulis. Coba rubah cara berpikirnya dengan cara bertanya, "Mengapa dia bisa seperti itu?" "Kenapa dia melakukan itu?" "Kenapa dia melakukannya hal se-gila itu?" "Kenapa dia kok bisa konsisten dan seistiqomah itu?" Kenapa? Kenapa? Kenapa? Selalu berpikir: "kenapa", start with why... Sekarang, mari kita bicara soal nulis buku... Ingat ya, only why, why, and why. Coba pikirkan, apakah Anda sudah memiliki jawaban yang kuat atas pertanyaan-pertanyaan berikut ini: 1. Kenapa Anda memutuskan menulis buku? 2. Kenapa Anda memilih tema itu? 3. Kenapa Anda harus menulis setiap hari? 4. Kenapa Anda tidak malu menuangkan gagasan dalam tulisan? 5. Kenapa Anda tidak takut dikritik dan ditolak orang? 6. Kenapa Anda tidak peduli dengan cibiran orang? 7. Kenapa Anda ngotot ingin menulis buku? 8. Kenapa Anda istiqomah melakukannya? Kenapa...? Kenapa...? Kenapa...? Lalu jawablah itu dalam diri Anda sendiri? Sekarang saya mau tanya lagi, kenapa orang hidupnya gitu-gitu aja, tidak ada perubahan? Karena bisa jadi why-nya untuk hidup maju nggak jelas dan dia punya why yang lain untuk bertahan dalam hidupnya. Bagaimana dengan Anda? Jika keinginan berkarya dan nulis buku hanya sebatas dilamunan, keinginan doang? Cari tips, strategi sana sini tapi lupa bertanya why-nya. Maka tidak akan memberikan pengaruh besar. Nggak ada kemajuan, nggak ada action sungguh-sungguh. Cara ini kok sulit, tips ini kok susah yah. Saya malas, saya kok malas... coba deh mau cari dan belajar di tempat lain. cari terus tips. Tapi tetep gak bisa nyelesaikan satu buku pun. Nulis makin males. Gampang ngantuk, dan rapuh, mudah putus asa. Jika Anda begitu, pasti anda tidak punya why yang kuat yang menjadi alasan untuk terus berjuang dan bertahan. Jika why anda tidak jelas sudah pasti hasilnya hanya cukup sampai keinginan dan lamunan saja. Kalau why-nya sudah jelas dan kuat, solusi akan hadir dengan sendirinya. Jalannya akan terbuka. Energi menulis tiba-tiba meletup kuat. Anda tidak akan kehabisn ide. Kenapa banyak orang tiba-tiba berhenti nulis di tengah jalan? Karena why-nya nggak jelas. Kenapa banyak orang menyerah dan putus asa hanya karena naskahnya dianggap tidak layak, dikritik netizen dan langsung minder, itu juga karena whynya nggak jelas. Coba tuliskan ulang di kertas atau note Anda, jangan cuma di pikiran dan hati saja. Lalu, tempelkan di dinding agar setiap hari Anda ingat itu. Disadari atau tidak, jawaban atas pertanyaan tersebut akan memberikan energi tersendiri saat kita melakukannya. Dari jawaban itulah yang akan membuat kita bersemangat untuk mencapai target-target di kehidupan yang akan membuat kita bertahan disaat adanya ujian, cibiran, cacian, dan makian. Why akan menumbuhkan alasan kuat yang akan membuat kita berjuang keras untuk melakukan yang terbaik setiap harinya. Ingin jadi seperti apakah Anda? Ingat ini ya! Setiap orang tahu apa yang mereka lakukan. (what) Beberapa orang tahu bagaimana mereka melakukannya. (how). Tapi hanya sedikit orang yang tahu mengapa mereka melakukannya (why). Mulailah membangun kehidupan Anda dan semangat menulis dengan miliki alasan yang jelas & kuat.
Cara membuat why yang kuat, yang membuat anda bisa
bertahan dan terus konsisten... Pertama, Buatlah alasan yang membuat Anda mendapatkan kerugian besar jika tidak melakukannya. Contohnya, kenapa anda harus menyelesaikan skripsi, nulis skipsi di tahun ini? Karena, jika gak selesai saya harus bayar uang semester depan. Karena jika gak selesai usia saya semakin tua, orang tua akan berhenti membiayai kuliah saya. Karena berapapun lamanya saya kuliah, jika tidak menyelesaikan skipsi saya gak akan pernah lulus.
Kedua, buatlah kondisi dimana anda harus terus
menuntaskan tulisan, jika enggak Anda akan rugi. Misalnya, kumpulkan 10 orang teman anda, teman kerja, kuliah atau teman apapun, lalu umumkan bahwa bulan depan saya akan menyesesaikan tulisan saya. Jika saya gagal, saya akan mentraktir semua teman-teman yang saya kumpulkan ini selama 1 minggu full. 1 orang dapat 50 ribu, jika 10 orang maka sehari 500.000,- kali 7 hari jadi 3.500.000,-Tulis di sebuah kertas lalu tanda tangani. Kasihkan lembaran kertas itu. Dan teman-teman Anda boleh nagih jika saya gagal. Sekarang jika sudah begitu Anda akan sungguh- sungguh gak nyelesaikan tulisan Anda? Kalau enggak anda harus traktir teman Anda sebesar 3.500.000,- berani? Jika berani saya pastikan Anda bisa nulis buku.
Ketiga, ikutan belajar di kelas berbayar. Pasti Anda akan
belajar sungguh-sungguh. Karena jika enggak Anda akan rugi. Makanya banyak dari peserta MMB yang bisa selesai nulis buku karena mereka harus bayar. Kalau gak selesai yang rugi mereka. Jadi makin besar kerugian maka kita akan menghindari kerugian itu sekuat tenaga. Itu sifat alami manusia. Kalau kerugiannya kecil ya komitmennya juga kecil, apalagi gak rugi sama sekali. Komitmenya sangat lemah. Coba ikut kelas gratisan. Dikasih tugas juga males- malesan dan jika ada tantangan sedikit saja, kebanyakan milih nyerah. Keluar dari grup dengan damai. Karena gak gak ngerasa rugi. Kebanyakan orang tidak merasa rugi jika tidak mendapatkan ilmu, tapi akan merasa begitu rugi jika kehilangan uang atau gak dapat uang. Coba renungi, betulkan? Ilmu sebetulnya gratis, yang mahal adalah menemukan orang yang sungguh ingin belajar. Karena itu untuk mengikat komitmennya maka ilmu itu dipremiumkan dan saya adalah orang yang sangat setuju jika sekolah, kuliah itu berbayar, enggak gratis. Alasannya sebagai komitmen, kalau bayar maka orang tua akan betul-betul mendukung anak sekolah, coba kalau gratis biasa saja. Perjuangan kita gak akan sungguh- sungguh. Gurunya akan bisa-biasa saja dalam mengajar, tidak ada beban moral ditidak ada lingkungan yang menuntut untuk profesional. Karena gratis. Kemudian, jika gratis, semua orang bisa kuliah, maka jadi mahasiswa tidak ada kebanggaannya. Anda tidak akan bangga bisa lulus S1. Karena semua orang bisa. Sama seperti orang tidak begitu bangga karena punya ijazah SD, bukan merendahkan, alasannya karena hampir semua orang bisa lulus sekolah SD. Tapi semua ini pendapat saya, tidak mutlak benar, tidak mutlak juga salah karena ini berdasarkan pengalaman. Sekarang apa yang apa kerugian yang akan anda dapatkan jika bulan ini Anda tidak menulis buku? Rugi waktu... rugi tenagga... sekali lagi banya orang yang tidak sadar waktu, tenaga sebagai sebuah kerugian. Tapi jika kehilangan uang atau suatu benda berharga, baru merasa rugi. Satu lagi contoh yang ingin saya tunjukan tentang kerugian dan orang berbondong-bondong untuk menghindari kerugian walaupun sebetulnya tetap rugi. Karus kreadit kendaraan. Motor misalnya. Karena alasan kebutuhan akhirnya Anda datang ke dealer motor terdekat karena dapat rekomendasi dari teman atau salesnya langsung. Anda pilih motor Honda Beat misalkan (ini bukan promosi yah...) Setelah Anda hitung-hitung dan pertimbangkan. Dpnya misalkan 1 juta, cicilanya 800 ribu perbulan selama 35 bulan. Karena merasa mampu bayar cicilan akhirnya Anda berani, datang ke dealer lalu bayar Dp motor beberapa hari kemudian datang ke rumah Anda. Akhirnya anda punya motor. Berangkat kerja pake motor, nganter istri belanja pake motor, anter anak sekolah dan les pake motor. Anda senang. Bahagia. Jika dikalkulasi secara detail Anda rugi, 800 ribu x 35 bulan jadi 28 juta + 1 juta jadi 29 juta anda membeli motor, yang sebetulnya jika beli cash maka hanya 17 juta-an. Secara kalkulasi anda rugi 12 juta-an. Setelah 4 tahun, motor Anda tidak seenak dulu pas awal kreadit. Banyak yang sudah service dan yang jelas jika dijual motor Anda hanya laku sekitar 7 jutaan. Nah nah jika ditotal berapa kerugian Anda sebenarnya, uang Anda terus berkurang dan merugi sekitar 22 jutaan. Sudah tahu rugi tapi masih banyak yang mau, kenapa karena butuh. Belum bayar cicilan bulanan yang begitu berat, kenapa masih mau karena butuh. Kalau gak dibayar rugi, uang setoran hangus, DP hilang, motor ditarik. Jadi dengan sekuat tenaga bayar cicilan dengan tepat. Alasanya kuatkan, walapun sudah tahu secara kalkulai merugi. Pahamkan? Nah jika Anda sudah alasan yang kuat dan jelas kerugiannya, maka barulah saya kasih strategi dan tipsnya untuk bisa menuntaskan tulisan Anda. Jadi kita sudah tahu alasan yang kuat, why-nya jelas. Maka strategi dan tips dibutuhkan agar kita tidak jatuh pada kerugian. Itulah fungsinya. Kalau alasan kuat belum anda temukan banyak apapun tips dan strategi yang anda tahu, sebetulnya tidak akan banyak memberikan pengaruh signifikan, karena saat mempraktekan strategi dan tips anda akan menemukan tantangan sampai strategi itu bisa berjalan seperti yang diharapkan. Jika alasanya lemah, saat anda pakai strategi dan melaksanakan tips kemudian ada tantangan anda akan menyerah karen dorongan motivasinya juga lemah. Jadi why yang jelas akan memuncukan motivasi yang kuat. Begitu... Sekarang anda sudah siapa? Sudah punya alasan yang jelas? Jika sudah silahkan baca bab selanjutnya. Saya akan berikan tips bagaimana caranya agar anda bisa menulis dengan cepat dan lancar tanpa hambatan menulis buku... Kesadaran dan komitmen untuk berhasil Dari pengalaman saya membuka berbagai kelas penulisan dari yang gratis sampai yang premum/ berbayar. Tidak semuanya hal yang saya sampaikan betul, tergantung orangnya dan kesadarannya. Seperti saat saya membuat program Tantangan Menulis dan kemudian lanjut ke program KNB, program yang didesain khusus untuk menuntaskan tulisan yang ikuta program Tantangan Menulis selama 15 hari. Walaupun programnya gratis banyak juga yang punya komitmen tinggi. Serius, fokus dan memaksakan diri menulis, akhirnya bukunya selesai juga, tapi tidak banyak. Jika yang ikutan diawal mencapai 300 orang, maka yang berhasil sekilar 30-50 orang saja. Sisanya hilang tanpa jejak. Keluar begitu saja. Artinya tidak semua orang punya komitment dan kesadaran sendiri yang kuat. Jika Anda termasuk yang punya kesadaran yang kuat maka apa yang saya sampaikan diatas tidak berpengaruh. Tapi sayangnya orang seperti diatas jarang dan butuh terus diedukasi. Sementara jika menyadari bahwa Anda lemah dalam komitmen, mood-moodan, gampang hilang semangat maka apa yang abang sampaikan akan sangat membantu. Buatlah kondisi dimana Anda merasa rugi jika tidak berkomitmen. Belajarlah dengan materi-materi yang premium agar saat belajar anda akan lebih termotivasi karena jika tidak Anda akan rugi. Itupun sama dalam soal berbinis. Saat Anda ikut bisnis berbayar misalnya jadi reseller, tapi diawal anda harus bayar dulu pendaftaran dan stok barang maka komitmen anda akan terbangun. Beda dengan join bisnis gratisan. Saya sendiri, meskipun dalam soal menulis cukup komitmen tapi dalam hal berbisnis terutama belajar ilmu- ilmu bisnis memilih belajar yang premium. Karna efek yang saya dapatkan jauh berkali-kali lipat dari yang gratisan. Fokus saya meningkat dan saat saya action lebih luar biasa. Maka bukan maksud membanggakan, tapi semoga menjadi inspirasi bagi anda semua. Dalam 2,5 tahun ini saya membangu perusahaan Edwrite yang kini sudah berkembang sangat pesat. Ratusan judul buku sudah kami terbitkan. Kami juga punya aplikasi. Punya percetakan sendiri, dan lini bisnis lainya. Semua itu pondasinya menulis dan dimulai dari menulis buku. Omsetnya sudah lebih dari ratusan juta perbulan dan kami masuk juga kesektor investasi. Semua itu dibangun karena belajar dan komitmen. Saya perlu menyampaikan ini karena saat Anda memutuskan untuk membaca ebook ini sampai di kalimat ini, saya yakin seyakin yakinnya anda pasti ingin berhasil dan karya dan juga dalam sisi finansial. Iyakan? Nanti saya akan buatkah buku khusus yang membahas soal writerpreneur. Sebuah buku yang membahas secara detail bagaimana saya menulis buku, menjual buku, mendirikan perusahaan, menjalankan perusahaan sampai bisa berkembang semua dengan satu modal yaitu menulis. Asik kan...!!! Menggeluti hoby sampai hobi itu membiayai semua kehidupan saya, tanpa saya harus nyambi usaha sana sini. Saya percaya, apapun bidang, hobi, profesi yang anda geluti jika Anda pelajari cara bisnisnya maka kita semua akan fokus dan bangga terhadap pilihan kita, dan saya memilih menulis sebagai jalan hidup saya. Ok di bab selanjutnya kita akan bahas dulu bagaimana cara menulis cepat tanpa hambatan... #tips 1 Terserah tulisan apapun itu....
Anda mau nulis novel, cerpen, puisi, non-fiksi atau apapun
terserah selama tulisan Anda mengandung “pesan-pesan” kebaikan dan kemanfaatan, maka tulisan yang sedang Anda tulisan sangatlah layak untuk diterima dan dibaca. Saya percaya Anda sudah terbiasa menulis, kenapa? Karena sekarang adalah eranya menulis. Semua orang dipaksa untuk menulis. Mulai dari posting dimedsos (seperti Facebook, instagram atau twitter) atau chat pribadi seperti WhatsAap dan semacamnya. Kita semua menulis. Menulis untuk mengirim pesan. Komunikasi. Maka saya katakan aktifitas menulis Anda tersebut adalah sebuah modal besar jika Anda ingin meniti karir di jalan penulisan, membuat karya dan menjadi penulis. Tapi tantangannya adalah bagaimana aktifitas menulis bisa menghantarkan Anda menulis sebuah buku dan yang lebi penting lagi menulis dan menuntaskan buku dengan cepat, menyenangkan/bahagia dan hati Anda puas. Mungkin bisa selesai dalam 90 hari (2 bulan)... Selesai dalam 30 hari (sebulan) 15 hari... 10 hari... Atau mungkin bisa 3 hari saja selesai nulis 1 buku. Semua itu tergantung kesiapan Anda. Saya juga percaya bahwa setiap orang punya persiapan masing-masing dalam menulis dan menjadi penulis. Kesiapan itu diperoleh dengan banyak cara, seperti persiapan membaca, persiapan karena suka menulis, persiapan karena Anda orang yang suka diskusi sehingga terbersit pikiran ingin menuangkan gagasan Anda dan menyusunnya menjadi buku. Setiap orang punya persiapan yang berbeda-beda. Karena berbeda-beda, satu orang dengan yang lain punya keunikan masing-masing. Karena unik, maka ada keistimewaan di dalamnya. Keistimewaan itu bisa jadi menjadi salah satu keunggulan tulisan Anda. Yang jelas apapun tulisan Anda, apapun latar belakang Anda dan bagaimana pun isi yang disajikan tulisan Anda. Karena Anda istimewa pasti ada kelebihannya. Sebagai penulis Anda harus percaya itu. Dengan kepercayaan itu maka akan tumbuh kepercayaan atas apapun yang Anda tulis. Jadi walaupun Anda penulis pemula Anda punya perasaan berharga dan merasa karya yang Anda lahirkan adalah sesuatu yang layak. Tidak bagus jika satu penulis dengan penulis lainnya saling membandingkan. Karena bagaimana gak bisa dibandingkan, jika setiap tulisan punya keunikan dan kelebihan masing-masing. Apa lagi punya asumsi tulisan saya gak layak, saya gak pede, tulisan saya jelek... itu tidak boleh. Itu namanya mental block. Sebuah mental yang menghambat Anda untuk maju dan terus berkreasi. Ingat Anda adalah istimewa. Anda satu-satunya di dunia ini, tidak ada duplikatnya. Sehingga semua tentang Anda, kehidupan, pemikiran, pengalaman termasuk tulisan Anda (buah pemikiran) adalah istimewa. Jadi dari sinilah Anda membangun kepercayaan diri bahwa tulisan saya istimewa. Saya percaya atas tulisan saya, karena saya menulis untuk menebarkan kebaikan dan sharing manfaat. Ini menjadi pondasi Anda sebelum memutuskan diri menjadi kreator dalam tulisan. Menjadi penulis. “Untuk membangun budaya literasi yang kuat, maka mulailah dengan menulis. Banyak yang suka baca tapi belum tentu suka menulis, tapi mereka yang menulis pasti membaca. Minimal mau membaca hasil tulisannya sendiri.” —Tubagus Salim, Penulis buku dan founder Edwrite Publishing #Tips 2 Menulis harus punya deadline
Setelah Anda percaya diri, maka mulailah menulis.
Menulislah dengan apapun yang anda miliki. Ok, saya punya pertanyaan. Tolong jawab yah... lalu jawaban Anda tulis/posting di medsos, mau Facebook atau Instagram silahkan, tulis dan tag/tandai saya. Nanti jawaban Anda akan saya komentari. Pertanyaanya adalah: Dari semua kehidupan Anda, kira-kira bagian mana dari kisah hidup Anda yang ingin Anda tulis untuk jadi buku? Mengapa Anda memilih bagian itu, jelaskan? Kapanpun Anda membaca ebook ini, silahkan jawab, tulis dan tandai saya, maka saya akan berikan komentar. Insyallah komentarnya akan memberikan arahan apakah kisah anda layak dijadikan buku atau tidak, lalu saya arahkan tahapan apa yang harus anda lakukan agar kisah Anda bisa jadi buku. Jawab yah, saya tunggu. Jangan lupa tandai medos saya. Berbicara soal nulis buku, saya punya banyak pengalaman menulis buku dan melatih para penulis pemula sehingga mereka bisa pecah telor buku pertama dan bisa menulis buku-buku lain selanjutnya. Seperti di kata pengantar saya jelaskan banyak program, mulai dari yang free (gratis) sampai yang premium. Salah satu program unggulan kami yang sudah melahirkan ratusan buku dan menerbitkannya, yaitu program Mentoring Menulis Buku 30 Hari, silahkan cek buku-buku yang sudah kami terbitkan. Cek di akun medsos Facebook Penerbit Edwrite https://www.facebook.com/profile.php?id=100016547922 270 atau di akun resmi Instagram https://www.instagram.com/edwriteindonesia/ maka saya menemukan tulisan anda selesai adalah cara Anda menentukan rencana penulisan. Dalam menentukan dan menyusun rencana penulisan, hal yang tidak boleh diabaikan adalah tenggat waktu penyelesaian, deadline. Makanya dalam pelatihan menulis yang saya bawakan, saya begitu ketat dalam soal deadline. Urutannya sebagai berikut. 1. Target halaman buku yang ditulis, misalnya 180 halaman. 2. Terget waktu penyelesaian tulisan, misalkan 30 hari. 3. Terget halaman perhari yang harus ditulis. 180 halaman dibagi 30 hari : 6 halaman/hari 4. Terget watu harian menulis menulis, misalnya 2 jam. Jadi dalam 2 jam Anda tuntas dalam 12 halaman. 1 jam 3 halaman. Sebagai cacatan, buatlah waktu nulis sefleksibel mungkin. 2 jam itu akan saya bagi menjadi 2. 1 jam sebelum tidur atau 1 jam setelah bagus tidur. Atau Anda ambil cicilan tulisan saat ada waktu senggang. Ini pelajaran paling pundamental atau paling dasar yang harus dimiliki oleh penulis. Memfokuskan diri untuk bisa mencapai target penulisan harian. "Eh, bang gimana caranya nulis 1 jam bisa 3 halaman. Soalnya saya 1 halaman juga bisa berjam-jam." Mungkin itu yang dialami di benak teman-teman semua saat menulis. Baik. Di bab selanjutnya saya akan jelaskan cara menulis cepat tanpa hambatan, sehingga berapa target yang anda tetapkan bisa dicapai dengan mudah, santai dan menyenangkan. Tapi sebelum kita bahas dan masuk pada bab selanjutnya, silahkan isi pertanyaan dibawah ini. 1. Tulisankan target halaman buku yang akan Anda selesaikan? 2. Tuliskan berapa lama waktu yang ingin Anda selesaikan untuk menuntaskan buku Anda? (saya sarankan 30 hari ke bawah) 3. Tulisankan target harian halaman Anda untuk bisa mencapai target? 4. Tulisankan waktu yang Anda siapkan untuk terget harian agar bisa mencapai target?
Silakan tulisan dulu, belajarlah dan paksakan untuk
menulis rencana anda. Saya doakan jika anda menulis rencana maka 50% target anda sudah tercapai. Keberhasilan sebuah kerjaan ditentukan dari bagaimana anda merencanakannya. Lalu mulailah menulis, kerjakan apa yang sudah Anda rencanakan dan tulis apa yang akan anda rencanakan. Semoga dengan cara itulah Anda akan berhasil. Aamiin 😊 “Tidak ada cara yang lebih ampuh untuk membuat anda konsisten menulis selain Anda sendiri memaksakan diri untuk menulis.” —Tubagus Salim, Penulis buku dan founder Edwrite Publishing #tips 3 Agar bisa menulis dengan cepat
Saya akan berikan ilustrasi sederhana...
Bayangkan Anda sedang kuliah dan besok akan ada akan ikutan ujian yang menentukan kelulusan Anda. Selama 4 tahun Anda kuliah dengan mengorbankan banyak hal sehingga ujian besok adalah penetu kelulusan Anda. Ujiannya esai semua sebanyak 20 soal. Anda harus mengisinya dalam penjelasan dan uraian sebanyak 4 halaman kertas HVS full. Ujian besok akan dilakukan jam 08.00-10.00 (2 jam) Eh ternyata Anda kesiangan. Bangun jam 08.00. Karena kaget tanpa pikir panjang Anda langsung siap-siap pergi ke kampus. Jarak perjalanan yang Anda tempuh untuk ke kampus sekitar 1 jam. Setelah kabut akhirnya pas jam 09.00 Anda nyampe kampus dan terlambat. Waktu tinggal 1 jam lagi. Karena kasian akhir petugas ujian mempersilahkan Anda masuk untuk mengerjakan soal. Tapi ada syaratnya Anda harus bisa menjawab semua soal esai full 4 halaman HVS seperti yang lain dan harus tepat wakru. Jika tidak diisi full maka Anda dinyatakan gagal. Kira-kira apa yang akan Anda lakukan untuk mengisinya? Yah Anda akan ngebut isi semua soal. Mengerahkan semua pikiran. Fokus ngebut. Gak peduli isi tulisan berantakan atau kurang rapi, yang jelas gimana caranya semua soal terjawab full 4 halaman HVS. Nanti kalau masih ada waktu mungkin bisa dikoreksi hasil jawabannya, pikir Anda. Lalu Anda kerjakan soal. Anda tumpahkan semua isi dalam kepala untuk menjawab semua soal. Tangan Anda tidak berhenti menulis. Pegel, pusing, tapi Anda tidak berhenti sampai target tercapai. Soal terisi semua dengan waktu 1 jam yang disediakan. Iyakan? Bahkan saking ngebutnya Anda tidak sempat mengecek hasil jawaban Anda karena buru-buru takut gak kekejar isi semua halaman. Dengan seluruh kekuatan, pikiran, fokus, tenaga dalam 1 jam semua soal bisa Anda isi full. Akhirnya dengan seluruh kekuatan, pikiran, fokus, tenaga dalam 1 jam semua soal bisa Anda isi full. Setelah semua jawaban Anda isi, lembaran jawaban Anda kumpulkan, pikiran perasaan tiba-tiba merasa ploong seperti beban yang beberapa saat lalu menumpuk berat di pundak, hilang begitu saja, Anda puas karena bisa menuntaskan semua soal, padahal jika ukuran normal, santai, tidak dikejar-kejar mengerjakan soal dan menulis 4 halaman HVS bisa dikejarkan 2 jam bahkan lebih, apalagi jika diselingi dengan ngopi-ngopi bisa makin lama.
Kondisi dan perasaan tersebut bisa juga Anda gunakan
untuk menulis. Jika target Anda 1 jam 4 halaman. Maka buatlah kondisi seperti diatas, sedang terlambat ujian. Target nulis Anda 4 halaman dengan waktu yang disiapkan 1 jam saja. "Tapi bang, nanti tulisan saya berantakan. Tulisan saya gak karuan. Gimana kalau begitu?" Saya jawab biarkan saja. Sama saat Anda mengisi soal ujian itu, memang jawaban Anda brantakan, tapi daripada gagal isi semua soal, gagal pula semuanya. "Nanti tulisan gak berkualitas. Sembarangan." Saya jawab biarkan saja. Memang tulisan Anda akan tidak berkualitas. Tapi apakah dengan nulis berjam-jam, lambat akan berkualitas juga. Belum tentu... Jika 1 jam betul-betul Anda gunakan untuk menulis sampai target tercapai. Anda fokus nulis. Ngebut. Sampai gak sempat baca ulang tulisan Anda, sampai gak sempat memperbaiki tulisan Anda, tulian Anda gak karuan, berantakan... tapi positifnya Anda bisa menulis sesuai terget, dengan waktu yang cepat. Pikiran Anda lancar menulis, tanpa hambatan dan anda puas karena bisa menulis banyak. “Tapi kalau cara nulis kebut-kebutan kaya gini kan jadi Aneh, bang!” Bantahan Anda, lalu, “Saya itu nulis harus tenang, nyantai, tulisan dibaca-baca berulang-ulang sampai pas.” Baik, jika masih ragu saya akan jelaskan alasan kenapa Anda harus nulis cepat. Begini:
#1. Pada tahapan menulis, yang Anda butuhkan adalah
fokus mengeluarkan apa yang ada dalam isi kepela Anda sesuai dengan arah tulisan Anda. Seperti jawab soal tadi. Yang jelas dalam konteks menulis Anda gak bisa bebas nulis begitu saja. Sema saat Anda mengisi soal maka yang anda tulis jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ujian. Anda nulis karena ada pertanyaan yang mengarahkan Anda untuk menulis (jawab pertanyaan) Begitupun dengan menulis tulisan Anda untuk jadi buku, anda harus punya pertanyaan-pertanyaan yang harus Anda jawab dalam tulisan, pertanyaan-pertanyaan itu muncul saat Anda menyiapkannya dalam bentuk kerangka tulisan. Nanti kita akan bahas bagaimana cara membuat karenagka tulisan, apa fungsinya di bab-bab berikutnya. Sekarang anda pahami dulu agar pikiran Anda terbuka... #2. Menulis cepat maka fokus kita akan terjaga. Sadar atau enggak saat dalam kondisi tersebut pikiran anda akan terpicu untuk menghasilkan banyak ide yang akan Anda tulis. Jadi seperti anda memakasa kepada pikiran Anda untuk lebih produktif dan cepat menghasilkan ide-ide yang akan Anda tulis. Pokoknya apa yang terlintas dipikiran dan tersirat dalam perasaan akan Anda tulis! gak masalah tulisan Anda jelek asalkan semuanya sudah ditumpahkan dalam tulisan. Kan ada fase editing. Setelah tulisan jadi, selesai ditulis baru dibaca, baru diperbaiki. Itulah fase editing. Percaya deh semua tulisan dari dari penulis apapun, bahkan yang sudah profesional pasti akan diedit. Itu hal yang biasa. Tapi diedit diperbaiki, ditingkatkan kualiasanya saat tulisan sudah selesai. Jangan sampai tulisan masih di tengah jalan, belum selesai, sudah dibaca ulang dan diperbaiki, diedit. Kira-kira ada yang begitu? Pantesan tulisan gak selesai... Kenapa? Karena saat Anda menulis, lalu baca ulang dan perbaiki tulisan sebelum tulisan itu selesai apalagi nulisnya lambat itu akan membuat Anda lelah. Pikiran Anda cape sendiri. Coba deh nulis, setelah halaman baca hasil tulisan Anda diawal, maka pasti gereget ini memperbaiki tulisan. Sudah diperbaiki, lanjut lagi nulis akhirnya dapat satu halaman. Terus anda baca lagi dari awal, pasti anda akan tergoda memperbaiki tulisan. Lanjut lagi, 2 halaman baca ulang, perbaiki, begitu terus. Lama-lama pikiran Anda cape, lelah. Karena merasa menulis Anda begitu lambat. Nulis 2 halaman bisa jadi berjam-jam Anda selesaikan. Tanpa disadari Anda akan mengambil keputusan dalam diri, bahwa nulis itu berat, nulis itu lama, nulis bikin habis waktu, akhirnya Anda malas melanjutkan tulis, tulisan jadi terbengkalai dan gak selesai. Siapa yang begitu angkat tangan? (angkat tanganya dalam hati saja) Lalu bagaimana cara mengatasinya... Saat nulis fokus nulis jangan sambil ngedit, atau baca hasil tulisan sebelum selesai. Karena pikiran kita hanya bisa fokus pada satu aktivitas. Sementara baca, tulis, edit adalah disiplin yang berbeda. Jika dilakukan bersamaan kan membuat pikiran Anda lelah, tenaga terkuras. Menulis akan menjadi hal yang sangat membosankan. Kalau di program Mentoring Menulis Buku 30 hari (MMB) lebih ekstrim lagi. Saya melarang total peserta baca ulang dan memperbaiki tulisan sebelum 1 buku selesai dalam 30 hari. Hasilnya luar biasa. Bahkan baru 20 hari ada yang sudah selesai novel setebal 300-350 halaman. Pikiran para peserta bebas, fokus ke nulis saja dan menulis jadi begitu sangat ringan, perasaan peserta puas karena terlihat hasilnya. Menulis cepat, hasilnya banyak. Baru tulisan setelah selesai dieditlah tulisan Anda dengan menggunakan teknik self editing. Pertanyaanya bagaimana cara atau teknik Self Editing? Jika Anda mengikuti program Mentoring Menulis Buku 30 hari, pembahasan detail soal self editing saya jelaskan jelaskan secara terperinci. Jadi Anda bisa jadi editor untuk tulisan Anda sendiri. ini sangat powerfull, saya tidak bisa menjelaskannya disini, selain itu materi premium, pembahasan di ebook ini fokus di menulis saja. Jika anda ingin mengikuti program MMB silahkan hubungi orang yang membagikan ebook ini atau bisa daftar ke link ini : http://bit.ly/MMBedwrite Anda akan mendapatkan kesempatan: 1. Dilatih selama 30 hari dengan 21 materi penulisan 2. Diarahkan untuk menuntaskan menulis buku selama 30 hari 3. Naskah Anda akan diterbitkan di Edwrite Publishing 4. Anda akan mendapatkan 4 eksemplar buku Anda 5. Anda akan mendapatkan fasilitas promosi buku + royalti jika bersedia menjadi penulis kami. Program Mentoring Menulis Buku 30 hari full online via grup WA premium. Belajar agar lebih simpel dan bisa kapan saja tanpa mengganggu bagi aktivitas utama Anda. Selama 30 hari Anda akan dipandu oleh mentor-mentor penulis Edwrite dan dipandu langsung oleh bang Tebbe, panggilan akrab bang Tubagus Salim. Nanti jika dalam 30 berhasil menuntaskan 1 naskah maka dapat bonus diterbitkan bukunya + dapat 4 eksemplar buku karya Anda yang sudah dapat ISBN. Jika Anda ingin ikut buku dijual sehingga bisa dapat komisi penjualan + royalti tim edwrite akan membantu promosi, membuatkan benner promosi, merekrut tim penjualan buku Anda dan lainnya. Agar dalam waktu 4-6 bulan buku Anda menjadi best seller