Anda di halaman 1dari 38

Selamat datang...

Saya pastikan bahwa setelah membaca


ebook ini Anda akan begitu lancar dalam
menulis, ide mengalir dengan deras tanpa
ambatan. Karena ebook ini begitu singkat
jadi Anda akan begitu mudah membacanya
sampai tuntas...
Lalu, Anda pun akan dengan cepat
mempraktekan arahan dalam ebook ini,
karena ebook ini didesin sesimpel dan
sepraktis mungkin.
“Jika anda punya impian ingin
menulis buku sendiri tapi tidak mau
meluangkan waktu, menyempatkan diri
menulis setiap setiap hari, maka
lupakanlah impian Anda itu...”
—Tubagus Salim, Penulis buku dan
founder Edwrite Publishing
Kata Pengantar

Semoga Anda semua yang membaca ebook ini senantiasa


dalam keadaan sehat, semangat, dan selalu berada di dalam
lindungan Allah SWT serta terus istiqomah dalam jalan
kebaikan dan kemanfaatan. Sengaja saya susun ebook ini
dengan tujuan untuk membantu teman-teman yang saat ini
sedang berjuang untuk menuntaskan tulisannya menjadi
buku.
Tujuan kedua adalah untuk terus memberikan edukasi
untuk komunitas yang saya bina. Kami melakukan banyak
sekali edukasi, membuka kelas diskusi, mengadakan event,
membuka pelatihan intensif dan lain sebagainya. Kami pun
sedang menyiapkan banyak sekali bahan belajar yang fokus
pada penulisan dan literasi, baik berupa ebook, buku-buku,
videobook, audiobook. dan ebook ini adalah salah satunya.
Saya berharap setelah Anda membaca ebook ini,
pikiran anda terbuka dan dapat menjalankan proses menulis
dengan begitu sangat menyenangkan dan asik. Karena akan
begitu sangat berat jika Anda menulis dalam keadaan
tertekan, berat dan tidak nyaman. Melalui buku ini, beban
pikiran, hambatan saat proses menulis yang membuat
menulis dirasa begitu berat dapat disingkirkan sehingga
Anda menulis bisa lebih bebas, cepat.
Tidak bisa dipungkiri, salah satu pemicu mengapa
menulis begitu berat, kadang dimulai daari proses belajar
menulis yang membosankan, tidak praktis dan berbelit-
belit, terlalu banyak teori dan tata tertib.
Padahal sebetulnya menulis itu simpel dan sederhana
‘selama Anda tidak buta huruf dan bisa merangkai kalimat
maka itu modal yang sangat cukup untuk bisa menulis
sebah buku.’ Sebetulnya ada banyak metode, teknik yang
bisa Anda pelajari, baik belajar dengan mentor penulisan
atau belajar secara otodidak. Namun dari sekian banyak
pembelajaran maka pasti saat belajar menulis maka titik
tekannya adalah ada action, tindakan Anda melakukan
proses menulis. Melakukan kreasi pikiran dalam tulisan.
Sebagaimana saya meyakini bahwa menulis adalah proses
mengekspresikan pikiran dan perasaan ke dalam
tulisan.
Anda menumpahkan apapun yang terlintas dalam
pikiran, apaun yang tersirat dalam perasaan. Menarik
bukan? Dan itu membuat Anda lebih sehat...
Tentang ebook ini disusun dan diambil dari sebagian
materi dalam Program Kelas Nulis Buku (KNB). Jika
teman-teman join dalam banyak program belajar bersama
kami, materi dalam ebook ini sangat tidak asing.
Program KNB adalah program lanjutan dari program
Tanatangan Menulis 15 Hari disingkat TM15H yang kami
buka tiap bulan setelah selesai memberikan 5 materi dasar-
dasar penulisan di Kelas Menulis Produktif (KMP) selama
5 hari. Semua program ini gratis, untuk membantu Anda
bisa berkarya.
Bagi Anda yang mengikuti postingan saya di
facebook pasti sudah tidak asing dengan program-program
penulisan yang saya bawakan. Silahkan anda bisa baca
banyak postingan saya :
https://www.facebook.com/tubagus.salim.52 untuk ingin
daftar dalam program-program tersebut silahkan daftar di
Progam KMB ke link ini: http://bit.ly/KMPedwrite
Ada banyak materi yang bisa Anda pelajari, Anda
bisa diskusi tanya jawab dan konsultasi. Adapun materi-
materi yang bisa Anda pelajari meliputi diantaranya:
 Meteri cara membuat Anda konsisten menulis
 Materi mengembangkan ide
 Materi mengatasi stak dan mental block dalam
menulis
 Materi teknik menulis cepat
 Materi bagaimana menghasilkan uang dari
menulis.
 Materi story telling for writing
 Materi selfediting, cara mengedit naskah tulisan
sandiri
 Dan masih banyak yang lainnya. Semua itu
diberikan secara bertahap.
Semua akan Anda dapatkan secara gratis. Anda bisa
belajar bebas, bukan hanya itu Anda akan diarahkan untuk
menulis dalam program Tantang Menulis 15 Hari, itupun
gratis. Setelah selesai menuntaskan program Tantang
Menulis, anda akan direkomendasikan oleh para pengelola
grup belajar untuk mengikti program lnjutan agar tulisan
anda jadi sebuah buku di program Kelas Nulis Buku selama
10 hari.
Dalam program lanjutan itu anda akan mendapatkan
gemblengan yang luar biasa. Tujuannya sederhana, agar
buku anda bisa selesai jadi buku. Dan lagi lagi ini gratis.
Tapi Anda wajib mengikuti serangkai program mulai dari
KMP 15 Hari, Tantangan Menulis 15 Hari sampai dengan
program KNB. Jadi silahkan daftar.
Nah, untuk ebook ini akan sangat membantu Anda
dalam proses menulis. Materi-materi yang terkandung
dalam ebook ini akan memicu anda untuk berpikir cepat,
menulis cepat, menghasilkan ide kreatif lebih banyak dan
menuntaskan 1 buku akan lebih mudah.
Materi yang dalam ebook ini berisi catatan dan arahan
praktis yang bisa langsung Anda praktekan. Jika Anda
pelajari ebook ini sungguh-sungguh, percaya bahawa Anda
akan lacar menulis buku Anda sendiri. jadi silahkan baca,
cermati pelajari dan praktekan.
Lalu, jika ebook ini bermanfaat dan membantu Anda,
maka saya sebagai penulis mengizinkan Anda memakai
ebook ini untuk berbagi inspirasi dan kebaikan, seperti
membagikan ebook ini ke teman-teman Anda yang
sekiranya membutuhkannya, dengan cara membagikannya
lagi, semoga anda juga mendapatkan pahala manfaat dan
kebaikan dari apa yang disampaikan dalam buku ini. Aamin
😊
“Anda memang tidak bisa memilih
dimana ingin dilahirkan, tapi Anda
buku apa yang ingin anda tulis
sebagai bukti bahwa anda pernah
dilahirkan dan hidup di dunia ini.”
—Tubagus Salim, Penulis buku dan
founder Edwrite Publishing
Inilah Penyebab Mengapa Menulis
Terasa Begitu Berat

Yang pertama saya akan mulai dengan sebuah pertanyaan,


"apa yang harus dilakukan untuk menggerakkan diri sendiri
menuju sebuah perubahan sehingga berani mengambil
sebuah keputusan?"
Jika kita menelaah pikiran Simon Sinek, seorang
praktisi bisnis dan ilmu manusia, menjawab dalam bukunya
yang berjudul Start with Why. Simon menjelaskan dengan
memberikan penekankan bahwa, “untuk memengaruhi
orang secara maksimal, mulailah dari why (kenapa).”
Disadari atau tidak, banyak orang ketika melakukan
sesuatu hanya fokus pada what (apa) dan how (bagaimana),
bukan pada why (kenapa).
Padahal, untuk mendapatkan hasil maksimal, faktor
"why " menjadi penentu. Misalnya, katakanlah ada seorang
teman yang berhasil menuntaskan menulis buku dan
kemudian bukunya menjadi best seller dan memperoleh
penghasilan besar dari penjual buku.
Biasanya, sebagai manusia normal, kita cenderung
kepo dan bertanya, "Wih, gimana caranya? Kasih tahu dong
cara apa saja? Mau tahu dong apa saja tips yang harus
dilakukan?"
Coba perhatikan ini baik-baik!!!
Kebanyakan dari kita langsung mencari tahu how-nya
(caranya) ketimbang why-nya (alasannya) dibalik
prosesnya.
Dalam kaitannya dengan menulis, saya sadar betul
akan hal tersebut. Oleh karena itu, dalam program penulisan
yang bisa saya adakan, komposisinya 70% membangun
kesadaran menulis dan kebiasaan, sisanya 30% skill
menulis. Coba rubah cara berpikirnya dengan cara
bertanya, "Mengapa dia bisa seperti itu?" "Kenapa dia
melakukan itu?" "Kenapa dia melakukannya hal se-gila
itu?" "Kenapa dia kok bisa konsisten dan seistiqomah itu?"
Kenapa? Kenapa? Kenapa? Selalu berpikir: "kenapa", start
with why...
Sekarang, mari kita bicara soal nulis buku... Ingat ya,
only why, why, and why.
Coba pikirkan, apakah Anda sudah memiliki jawaban
yang kuat atas pertanyaan-pertanyaan berikut ini:
1. Kenapa Anda memutuskan menulis buku?
2. Kenapa Anda memilih tema itu?
3. Kenapa Anda harus menulis setiap hari?
4. Kenapa Anda tidak malu menuangkan gagasan
dalam tulisan?
5. Kenapa Anda tidak takut dikritik dan ditolak
orang?
6. Kenapa Anda tidak peduli dengan cibiran orang?
7. Kenapa Anda ngotot ingin menulis buku?
8. Kenapa Anda istiqomah melakukannya?
Kenapa...?
Kenapa...?
Kenapa...?
Lalu jawablah itu dalam diri Anda sendiri?
Sekarang saya mau tanya lagi, kenapa orang
hidupnya gitu-gitu aja, tidak ada perubahan? Karena bisa
jadi why-nya untuk hidup maju nggak jelas dan dia punya
why yang lain untuk bertahan dalam hidupnya. Bagaimana
dengan Anda?
Jika keinginan berkarya dan nulis buku hanya sebatas
dilamunan, keinginan doang? Cari tips, strategi sana sini
tapi lupa bertanya why-nya. Maka tidak akan memberikan
pengaruh besar. Nggak ada kemajuan, nggak ada action
sungguh-sungguh.
Cara ini kok sulit, tips ini kok susah yah. Saya malas,
saya kok malas... coba deh mau cari dan belajar di tempat
lain. cari terus tips. Tapi tetep gak bisa nyelesaikan satu
buku pun. Nulis makin males. Gampang ngantuk, dan
rapuh, mudah putus asa.
Jika Anda begitu, pasti anda tidak punya why yang
kuat yang menjadi alasan untuk terus berjuang dan
bertahan.
Jika why anda tidak jelas sudah pasti hasilnya hanya
cukup sampai keinginan dan lamunan saja.
Kalau why-nya sudah jelas dan kuat, solusi akan
hadir dengan sendirinya. Jalannya akan terbuka. Energi
menulis tiba-tiba meletup kuat. Anda tidak akan kehabisn
ide.
Kenapa banyak orang tiba-tiba berhenti nulis di
tengah jalan? Karena why-nya nggak jelas.
Kenapa banyak orang menyerah dan putus asa hanya
karena naskahnya dianggap tidak layak, dikritik netizen dan
langsung minder, itu juga karena whynya nggak jelas.
Coba tuliskan ulang di kertas atau note Anda, jangan
cuma di pikiran dan hati saja. Lalu, tempelkan di dinding
agar setiap hari Anda ingat itu. Disadari atau tidak, jawaban
atas pertanyaan tersebut akan memberikan energi tersendiri
saat kita melakukannya. Dari jawaban itulah yang akan
membuat kita bersemangat untuk mencapai target-target di
kehidupan yang akan membuat kita bertahan disaat adanya
ujian, cibiran, cacian, dan makian. Why akan
menumbuhkan alasan kuat yang akan membuat kita
berjuang keras untuk melakukan yang terbaik setiap
harinya.
Ingin jadi seperti apakah Anda? Ingat ini ya!
Setiap orang tahu apa yang mereka lakukan. (what)
Beberapa orang tahu bagaimana mereka melakukannya.
(how). Tapi hanya sedikit orang yang tahu mengapa mereka
melakukannya (why).
Mulailah membangun kehidupan Anda dan semangat
menulis dengan miliki alasan yang jelas & kuat.

Cara membuat why yang kuat, yang membuat anda bisa


bertahan dan terus konsisten...
Pertama, Buatlah alasan yang membuat Anda mendapatkan
kerugian besar jika tidak melakukannya. Contohnya,
kenapa anda harus menyelesaikan skripsi, nulis skipsi di
tahun ini?
Karena, jika gak selesai saya harus bayar uang
semester depan.
Karena jika gak selesai usia saya semakin tua, orang
tua akan berhenti membiayai kuliah saya.
Karena berapapun lamanya saya kuliah, jika tidak
menyelesaikan skipsi saya gak akan pernah lulus.

Kedua, buatlah kondisi dimana anda harus terus


menuntaskan tulisan, jika enggak Anda akan rugi.
Misalnya, kumpulkan 10 orang teman anda, teman kerja,
kuliah atau teman apapun, lalu umumkan bahwa bulan
depan saya akan menyesesaikan tulisan saya. Jika saya
gagal, saya akan mentraktir semua teman-teman yang saya
kumpulkan ini selama 1 minggu full. 1 orang dapat 50 ribu,
jika 10 orang maka sehari 500.000,- kali 7 hari jadi
3.500.000,-Tulis di sebuah kertas lalu tanda tangani.
Kasihkan lembaran kertas itu. Dan teman-teman Anda
boleh nagih jika saya gagal.
Sekarang jika sudah begitu Anda akan sungguh-
sungguh gak nyelesaikan tulisan Anda? Kalau enggak anda
harus traktir teman Anda sebesar 3.500.000,- berani? Jika
berani saya pastikan Anda bisa nulis buku.

Ketiga, ikutan belajar di kelas berbayar. Pasti Anda akan


belajar sungguh-sungguh. Karena jika enggak Anda akan
rugi. Makanya banyak dari peserta MMB yang bisa selesai
nulis buku karena mereka harus bayar. Kalau gak selesai
yang rugi mereka.
Jadi makin besar kerugian maka kita akan
menghindari kerugian itu sekuat tenaga. Itu sifat alami
manusia. Kalau kerugiannya kecil ya komitmennya juga
kecil, apalagi gak rugi sama sekali. Komitmenya sangat
lemah.
Coba ikut kelas gratisan. Dikasih tugas juga males-
malesan dan jika ada tantangan sedikit saja, kebanyakan
milih nyerah. Keluar dari grup dengan damai. Karena gak
gak ngerasa rugi.
Kebanyakan orang tidak merasa rugi jika tidak
mendapatkan ilmu, tapi akan merasa begitu rugi jika
kehilangan uang atau gak dapat uang. Coba renungi,
betulkan?
Ilmu sebetulnya gratis, yang mahal adalah
menemukan orang yang sungguh ingin belajar. Karena itu
untuk mengikat komitmennya maka ilmu itu dipremiumkan
dan saya adalah orang yang sangat setuju jika sekolah,
kuliah itu berbayar, enggak gratis.
Alasannya sebagai komitmen, kalau bayar maka
orang tua akan betul-betul mendukung anak sekolah, coba
kalau gratis biasa saja. Perjuangan kita gak akan sungguh-
sungguh. Gurunya akan bisa-biasa saja dalam mengajar,
tidak ada beban moral ditidak ada lingkungan yang
menuntut untuk profesional. Karena gratis.
Kemudian, jika gratis, semua orang bisa kuliah, maka
jadi mahasiswa tidak ada kebanggaannya. Anda tidak akan
bangga bisa lulus S1. Karena semua orang bisa. Sama
seperti orang tidak begitu bangga karena punya ijazah SD,
bukan merendahkan, alasannya karena hampir semua orang
bisa lulus sekolah SD.
Tapi semua ini pendapat saya, tidak mutlak benar,
tidak mutlak juga salah karena ini berdasarkan pengalaman.
Sekarang apa yang apa kerugian yang akan anda
dapatkan jika bulan ini Anda tidak menulis buku?
Rugi waktu... rugi tenagga... sekali lagi banya orang
yang tidak sadar waktu, tenaga sebagai sebuah kerugian.
Tapi jika kehilangan uang atau suatu benda berharga, baru
merasa rugi.
Satu lagi contoh yang ingin saya tunjukan tentang
kerugian dan orang berbondong-bondong untuk
menghindari kerugian walaupun sebetulnya tetap rugi.
Karus kreadit kendaraan. Motor misalnya. Karena
alasan kebutuhan akhirnya Anda datang ke dealer motor
terdekat karena dapat rekomendasi dari teman atau salesnya
langsung. Anda pilih motor Honda Beat misalkan (ini
bukan promosi yah...)
Setelah Anda hitung-hitung dan pertimbangkan.
Dpnya misalkan 1 juta, cicilanya 800 ribu perbulan selama
35 bulan. Karena merasa mampu bayar cicilan akhirnya
Anda berani, datang ke dealer lalu bayar Dp motor beberapa
hari kemudian datang ke rumah Anda. Akhirnya anda
punya motor. Berangkat kerja pake motor, nganter istri
belanja pake motor, anter anak sekolah dan les pake motor.
Anda senang. Bahagia.
Jika dikalkulasi secara detail Anda rugi, 800 ribu x 35
bulan jadi 28 juta + 1 juta jadi 29 juta anda membeli motor,
yang sebetulnya jika beli cash maka hanya 17 juta-an.
Secara kalkulasi anda rugi 12 juta-an.
Setelah 4 tahun, motor Anda tidak seenak dulu pas
awal kreadit. Banyak yang sudah service dan yang jelas jika
dijual motor Anda hanya laku sekitar 7 jutaan. Nah nah jika
ditotal berapa kerugian Anda sebenarnya, uang Anda terus
berkurang dan merugi sekitar 22 jutaan.
Sudah tahu rugi tapi masih banyak yang mau, kenapa
karena butuh. Belum bayar cicilan bulanan yang begitu
berat, kenapa masih mau karena butuh. Kalau gak dibayar
rugi, uang setoran hangus, DP hilang, motor ditarik. Jadi
dengan sekuat tenaga bayar cicilan dengan tepat. Alasanya
kuatkan, walapun sudah tahu secara kalkulai merugi.
Pahamkan?
Nah jika Anda sudah alasan yang kuat dan jelas
kerugiannya, maka barulah saya kasih strategi dan tipsnya
untuk bisa menuntaskan tulisan Anda.
Jadi kita sudah tahu alasan yang kuat, why-nya jelas.
Maka strategi dan tips dibutuhkan agar kita tidak jatuh pada
kerugian. Itulah fungsinya. Kalau alasan kuat belum anda
temukan banyak apapun tips dan strategi yang anda tahu,
sebetulnya tidak akan banyak memberikan pengaruh
signifikan, karena saat mempraktekan strategi dan tips anda
akan menemukan tantangan sampai strategi itu bisa
berjalan seperti yang diharapkan.
Jika alasanya lemah, saat anda pakai strategi dan
melaksanakan tips kemudian ada tantangan anda akan
menyerah karen dorongan motivasinya juga lemah. Jadi
why yang jelas akan memuncukan motivasi yang kuat.
Begitu...
Sekarang anda sudah siapa? Sudah punya alasan yang
jelas? Jika sudah silahkan baca bab selanjutnya.
Saya akan berikan tips bagaimana caranya agar anda
bisa menulis dengan cepat dan lancar tanpa hambatan
menulis buku...
Kesadaran dan komitmen untuk berhasil
Dari pengalaman saya membuka berbagai kelas penulisan
dari yang gratis sampai yang premum/ berbayar. Tidak
semuanya hal yang saya sampaikan betul, tergantung
orangnya dan kesadarannya. Seperti saat saya membuat
program Tantangan Menulis dan kemudian lanjut ke
program KNB, program yang didesain khusus untuk
menuntaskan tulisan yang ikuta program Tantangan
Menulis selama 15 hari. Walaupun programnya gratis
banyak juga yang punya komitmen tinggi. Serius, fokus dan
memaksakan diri menulis, akhirnya bukunya selesai juga,
tapi tidak banyak.
Jika yang ikutan diawal mencapai 300 orang, maka
yang berhasil sekilar 30-50 orang saja. Sisanya hilang tanpa
jejak. Keluar begitu saja.
Artinya tidak semua orang punya komitment dan
kesadaran sendiri yang kuat. Jika Anda termasuk yang
punya kesadaran yang kuat maka apa yang saya sampaikan
diatas tidak berpengaruh.
Tapi sayangnya orang seperti diatas jarang dan butuh
terus diedukasi.
Sementara jika menyadari bahwa Anda lemah dalam
komitmen, mood-moodan, gampang hilang semangat maka
apa yang abang sampaikan akan sangat membantu.
Buatlah kondisi dimana Anda merasa rugi jika tidak
berkomitmen. Belajarlah dengan materi-materi yang
premium agar saat belajar anda akan lebih termotivasi
karena jika tidak Anda akan rugi.
Itupun sama dalam soal berbinis. Saat Anda ikut
bisnis berbayar misalnya jadi reseller, tapi diawal anda
harus bayar dulu pendaftaran dan stok barang maka
komitmen anda akan terbangun. Beda dengan join bisnis
gratisan.
Saya sendiri, meskipun dalam soal menulis cukup
komitmen tapi dalam hal berbisnis terutama belajar ilmu-
ilmu bisnis memilih belajar yang premium. Karna efek
yang saya dapatkan jauh berkali-kali lipat dari yang
gratisan.
Fokus saya meningkat dan saat saya action lebih luar
biasa. Maka bukan maksud membanggakan, tapi semoga
menjadi inspirasi bagi anda semua. Dalam 2,5 tahun ini
saya membangu perusahaan Edwrite yang kini sudah
berkembang sangat pesat. Ratusan judul buku sudah kami
terbitkan. Kami juga punya aplikasi. Punya percetakan
sendiri, dan lini bisnis lainya. Semua itu pondasinya
menulis dan dimulai dari menulis buku. Omsetnya sudah
lebih dari ratusan juta perbulan dan kami masuk juga
kesektor investasi.
Semua itu dibangun karena belajar dan komitmen.
Saya perlu menyampaikan ini karena saat Anda
memutuskan untuk membaca ebook ini sampai di kalimat
ini, saya yakin seyakin yakinnya anda pasti ingin berhasil
dan karya dan juga dalam sisi finansial. Iyakan? Nanti saya
akan buatkah buku khusus yang membahas soal
writerpreneur.
Sebuah buku yang membahas secara detail
bagaimana saya menulis buku, menjual buku, mendirikan
perusahaan, menjalankan perusahaan sampai bisa
berkembang semua dengan satu modal yaitu menulis. Asik
kan...!!!
Menggeluti hoby sampai hobi itu membiayai semua
kehidupan saya, tanpa saya harus nyambi usaha sana sini.
Saya percaya, apapun bidang, hobi, profesi yang anda geluti
jika Anda pelajari cara bisnisnya maka kita semua akan
fokus dan bangga terhadap pilihan kita, dan saya memilih
menulis sebagai jalan hidup saya.
Ok di bab selanjutnya kita akan bahas dulu
bagaimana cara menulis cepat tanpa hambatan...
#tips 1
Terserah tulisan apapun itu....

Anda mau nulis novel, cerpen, puisi, non-fiksi atau apapun


terserah selama tulisan Anda mengandung “pesan-pesan”
kebaikan dan kemanfaatan, maka tulisan yang sedang Anda
tulisan sangatlah layak untuk diterima dan dibaca.
Saya percaya Anda sudah terbiasa menulis, kenapa?
Karena sekarang adalah eranya menulis. Semua orang
dipaksa untuk menulis. Mulai dari posting dimedsos
(seperti Facebook, instagram atau twitter) atau chat pribadi
seperti WhatsAap dan semacamnya. Kita semua menulis.
Menulis untuk mengirim pesan. Komunikasi.
Maka saya katakan aktifitas menulis Anda tersebut
adalah sebuah modal besar jika Anda ingin meniti karir di
jalan penulisan, membuat karya dan menjadi penulis.
Tapi tantangannya adalah bagaimana aktifitas
menulis bisa menghantarkan Anda menulis sebuah buku
dan yang lebi penting lagi menulis dan menuntaskan buku
dengan cepat, menyenangkan/bahagia dan hati Anda puas.
Mungkin bisa selesai dalam 90 hari (2 bulan)...
Selesai dalam 30 hari (sebulan)
15 hari...
10 hari...
Atau mungkin bisa 3 hari saja selesai nulis 1 buku.
Semua itu tergantung kesiapan Anda. Saya juga percaya
bahwa setiap orang punya persiapan masing-masing dalam
menulis dan menjadi penulis.
Kesiapan itu diperoleh dengan banyak cara, seperti
persiapan membaca, persiapan karena suka menulis,
persiapan karena Anda orang yang suka diskusi sehingga
terbersit pikiran ingin menuangkan gagasan Anda dan
menyusunnya menjadi buku.
Setiap orang punya persiapan yang berbeda-beda.
Karena berbeda-beda, satu orang dengan yang lain punya
keunikan masing-masing. Karena unik, maka ada
keistimewaan di dalamnya. Keistimewaan itu bisa jadi
menjadi salah satu keunggulan tulisan Anda.
Yang jelas apapun tulisan Anda, apapun latar
belakang Anda dan bagaimana pun isi yang disajikan
tulisan Anda. Karena Anda istimewa pasti ada
kelebihannya. Sebagai penulis Anda harus percaya itu.
Dengan kepercayaan itu maka akan tumbuh
kepercayaan atas apapun yang Anda tulis. Jadi walaupun
Anda penulis pemula Anda punya perasaan berharga dan
merasa karya yang Anda lahirkan adalah sesuatu yang
layak.
Tidak bagus jika satu penulis dengan penulis lainnya
saling membandingkan. Karena bagaimana gak bisa
dibandingkan, jika setiap tulisan punya keunikan dan
kelebihan masing-masing. Apa lagi punya asumsi tulisan
saya gak layak, saya gak pede, tulisan saya jelek... itu tidak
boleh. Itu namanya mental block. Sebuah mental yang
menghambat Anda untuk maju dan terus berkreasi.
Ingat Anda adalah istimewa. Anda satu-satunya di
dunia ini, tidak ada duplikatnya. Sehingga semua tentang
Anda, kehidupan, pemikiran, pengalaman termasuk tulisan
Anda (buah pemikiran) adalah istimewa.
Jadi dari sinilah Anda membangun kepercayaan diri
bahwa tulisan saya istimewa. Saya percaya atas tulisan
saya, karena saya menulis untuk menebarkan kebaikan dan
sharing manfaat. Ini menjadi pondasi Anda sebelum
memutuskan diri menjadi kreator dalam tulisan. Menjadi
penulis.
“Untuk membangun budaya literasi
yang kuat, maka mulailah dengan
menulis. Banyak yang suka baca tapi
belum tentu suka menulis, tapi mereka
yang menulis pasti membaca. Minimal
mau membaca hasil tulisannya
sendiri.”
—Tubagus Salim, Penulis buku dan
founder Edwrite Publishing
#Tips 2
Menulis harus punya deadline

Setelah Anda percaya diri, maka mulailah menulis.


Menulislah dengan apapun yang anda miliki. Ok, saya
punya pertanyaan. Tolong jawab yah... lalu jawaban Anda
tulis/posting di medsos, mau Facebook atau Instagram
silahkan, tulis dan tag/tandai saya. Nanti jawaban Anda
akan saya komentari. Pertanyaanya adalah:
Dari semua kehidupan Anda, kira-kira bagian mana
dari kisah hidup Anda yang ingin Anda tulis untuk
jadi buku? Mengapa Anda memilih bagian itu,
jelaskan?
Kapanpun Anda membaca ebook ini, silahkan jawab,
tulis dan tandai saya, maka saya akan berikan komentar.
Insyallah komentarnya akan memberikan arahan apakah
kisah anda layak dijadikan buku atau tidak, lalu saya
arahkan tahapan apa yang harus anda lakukan agar kisah
Anda bisa jadi buku. Jawab yah, saya tunggu. Jangan lupa
tandai medos saya.
Berbicara soal nulis buku, saya punya banyak
pengalaman menulis buku dan melatih para penulis pemula
sehingga mereka bisa pecah telor buku pertama dan bisa
menulis buku-buku lain selanjutnya. Seperti di kata
pengantar saya jelaskan banyak program, mulai dari yang
free (gratis) sampai yang premium. Salah satu program
unggulan kami yang sudah melahirkan ratusan buku dan
menerbitkannya, yaitu program Mentoring Menulis Buku
30 Hari, silahkan cek buku-buku yang sudah kami
terbitkan. Cek di akun medsos Facebook Penerbit Edwrite
https://www.facebook.com/profile.php?id=100016547922
270 atau di akun resmi Instagram
https://www.instagram.com/edwriteindonesia/ maka saya
menemukan tulisan anda selesai adalah cara Anda
menentukan rencana penulisan.
Dalam menentukan dan menyusun rencana penulisan,
hal yang tidak boleh diabaikan adalah tenggat waktu
penyelesaian, deadline. Makanya dalam pelatihan menulis
yang saya bawakan, saya begitu ketat dalam soal deadline.
Urutannya sebagai berikut.
1. Target halaman buku yang ditulis, misalnya 180
halaman.
2. Terget waktu penyelesaian tulisan, misalkan 30
hari.
3. Terget halaman perhari yang harus ditulis. 180
halaman dibagi 30 hari : 6 halaman/hari
4. Terget watu harian menulis menulis, misalnya 2
jam. Jadi dalam 2 jam Anda tuntas dalam 12
halaman. 1 jam 3 halaman.
Sebagai cacatan, buatlah waktu nulis sefleksibel
mungkin. 2 jam itu akan saya bagi menjadi 2. 1 jam sebelum
tidur atau 1 jam setelah bagus tidur. Atau Anda ambil
cicilan tulisan saat ada waktu senggang. Ini pelajaran paling
pundamental atau paling dasar yang harus dimiliki oleh
penulis. Memfokuskan diri untuk bisa mencapai target
penulisan harian.
"Eh, bang gimana caranya nulis 1 jam bisa 3 halaman.
Soalnya saya 1 halaman juga bisa berjam-jam." Mungkin
itu yang dialami di benak teman-teman semua saat menulis.
Baik. Di bab selanjutnya saya akan jelaskan cara
menulis cepat tanpa hambatan, sehingga berapa target yang
anda tetapkan bisa dicapai dengan mudah, santai dan
menyenangkan. Tapi sebelum kita bahas dan masuk pada
bab selanjutnya, silahkan isi pertanyaan dibawah ini.
1. Tulisankan target halaman buku yang akan Anda
selesaikan?
2. Tuliskan berapa lama waktu yang ingin Anda
selesaikan untuk menuntaskan buku Anda? (saya
sarankan 30 hari ke bawah)
3. Tulisankan target harian halaman Anda untuk bisa
mencapai target?
4. Tulisankan waktu yang Anda siapkan untuk terget
harian agar bisa mencapai target?

Silakan tulisan dulu, belajarlah dan paksakan untuk


menulis rencana anda. Saya doakan jika anda menulis
rencana maka 50% target anda sudah tercapai. Keberhasilan
sebuah kerjaan ditentukan dari bagaimana anda
merencanakannya.
Lalu mulailah menulis, kerjakan apa yang sudah
Anda rencanakan dan tulis apa yang akan anda rencanakan.
Semoga dengan cara itulah Anda akan berhasil. Aamiin 😊
“Tidak ada cara yang lebih ampuh
untuk membuat anda konsisten menulis
selain Anda sendiri memaksakan diri
untuk menulis.”
—Tubagus Salim, Penulis buku dan
founder Edwrite Publishing
#tips 3
Agar bisa menulis dengan cepat

Saya akan berikan ilustrasi sederhana...


Bayangkan Anda sedang kuliah dan besok akan ada
akan ikutan ujian yang menentukan kelulusan Anda.
Selama 4 tahun Anda kuliah dengan mengorbankan banyak
hal sehingga ujian besok adalah penetu kelulusan Anda.
Ujiannya esai semua sebanyak 20 soal. Anda harus
mengisinya dalam penjelasan dan uraian sebanyak 4
halaman kertas HVS full. Ujian besok akan dilakukan jam
08.00-10.00 (2 jam)
Eh ternyata Anda kesiangan. Bangun jam 08.00.
Karena kaget tanpa pikir panjang Anda langsung siap-siap
pergi ke kampus. Jarak perjalanan yang Anda tempuh untuk
ke kampus sekitar 1 jam. Setelah kabut akhirnya pas jam
09.00 Anda nyampe kampus dan terlambat. Waktu tinggal
1 jam lagi. Karena kasian akhir petugas ujian
mempersilahkan Anda masuk untuk mengerjakan soal.
Tapi ada syaratnya Anda harus bisa menjawab semua soal
esai full 4 halaman HVS seperti yang lain dan harus tepat
wakru.
Jika tidak diisi full maka Anda dinyatakan gagal.
Kira-kira apa yang akan Anda lakukan untuk mengisinya?
Yah Anda akan ngebut isi semua soal.
Mengerahkan semua pikiran. Fokus ngebut.
Gak peduli isi tulisan berantakan atau kurang rapi,
yang jelas gimana caranya semua soal terjawab full 4
halaman HVS. Nanti kalau masih ada waktu mungkin bisa
dikoreksi hasil jawabannya, pikir Anda.
Lalu Anda kerjakan soal. Anda tumpahkan semua isi
dalam kepala untuk menjawab semua soal. Tangan Anda
tidak berhenti menulis. Pegel, pusing, tapi Anda tidak
berhenti sampai target tercapai. Soal terisi semua dengan
waktu 1 jam yang disediakan. Iyakan?
Bahkan saking ngebutnya Anda tidak sempat
mengecek hasil jawaban Anda karena buru-buru takut gak
kekejar isi semua halaman. Dengan seluruh kekuatan,
pikiran, fokus, tenaga dalam 1 jam semua soal bisa Anda isi
full.
Akhirnya dengan seluruh kekuatan, pikiran, fokus,
tenaga dalam 1 jam semua soal bisa Anda isi full.
Setelah semua jawaban Anda isi, lembaran jawaban
Anda kumpulkan, pikiran perasaan tiba-tiba merasa ploong
seperti beban yang beberapa saat lalu menumpuk berat di
pundak, hilang begitu saja, Anda puas karena bisa
menuntaskan semua soal, padahal jika ukuran normal,
santai, tidak dikejar-kejar mengerjakan soal dan menulis 4
halaman HVS bisa dikejarkan 2 jam bahkan lebih, apalagi
jika diselingi dengan ngopi-ngopi bisa makin lama.

Kondisi dan perasaan tersebut bisa juga Anda gunakan


untuk menulis. Jika target Anda 1 jam 4 halaman. Maka
buatlah kondisi seperti diatas, sedang terlambat ujian.
Target nulis Anda 4 halaman dengan waktu yang
disiapkan 1 jam saja.
"Tapi bang, nanti tulisan saya berantakan. Tulisan
saya gak karuan. Gimana kalau begitu?"
Saya jawab biarkan saja. Sama saat Anda mengisi
soal ujian itu, memang jawaban Anda brantakan, tapi
daripada gagal isi semua soal, gagal pula semuanya.
"Nanti tulisan gak berkualitas. Sembarangan."
Saya jawab biarkan saja. Memang tulisan Anda akan
tidak berkualitas. Tapi apakah dengan nulis berjam-jam,
lambat akan berkualitas juga. Belum tentu...
Jika 1 jam betul-betul Anda gunakan untuk menulis
sampai target tercapai. Anda fokus nulis. Ngebut. Sampai
gak sempat baca ulang tulisan Anda, sampai gak sempat
memperbaiki tulisan Anda, tulian Anda gak karuan,
berantakan... tapi positifnya Anda bisa menulis sesuai
terget, dengan waktu yang cepat. Pikiran Anda lancar
menulis, tanpa hambatan dan anda puas karena bisa menulis
banyak.
“Tapi kalau cara nulis kebut-kebutan kaya gini kan
jadi Aneh, bang!” Bantahan Anda, lalu, “Saya itu nulis
harus tenang, nyantai, tulisan dibaca-baca berulang-ulang
sampai pas.”
Baik, jika masih ragu saya akan jelaskan alasan
kenapa Anda harus nulis cepat. Begini:

#1. Pada tahapan menulis, yang Anda butuhkan adalah


fokus mengeluarkan apa yang ada dalam isi kepela
Anda sesuai dengan arah tulisan Anda. Seperti jawab
soal tadi.
Yang jelas dalam konteks menulis Anda gak bisa
bebas nulis begitu saja. Sema saat Anda mengisi soal maka
yang anda tulis jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ujian.
Anda nulis karena ada pertanyaan yang mengarahkan Anda
untuk menulis (jawab pertanyaan)
Begitupun dengan menulis tulisan Anda untuk jadi
buku, anda harus punya pertanyaan-pertanyaan yang harus
Anda jawab dalam tulisan, pertanyaan-pertanyaan itu
muncul saat Anda menyiapkannya dalam bentuk kerangka
tulisan. Nanti kita akan bahas bagaimana cara membuat
karenagka tulisan, apa fungsinya di bab-bab berikutnya.
Sekarang anda pahami dulu agar pikiran Anda
terbuka...
#2. Menulis cepat maka fokus kita akan terjaga. Sadar
atau enggak saat dalam kondisi tersebut pikiran anda akan
terpicu untuk menghasilkan banyak ide yang akan Anda
tulis. Jadi seperti anda memakasa kepada pikiran Anda
untuk lebih produktif dan cepat menghasilkan ide-ide yang
akan Anda tulis.
Pokoknya apa yang terlintas dipikiran dan tersirat
dalam perasaan akan Anda tulis!
gak masalah tulisan Anda jelek asalkan semuanya
sudah ditumpahkan dalam tulisan. Kan ada fase editing.
Setelah tulisan jadi, selesai ditulis baru dibaca, baru
diperbaiki. Itulah fase editing. Percaya deh semua tulisan
dari dari penulis apapun, bahkan yang sudah profesional
pasti akan diedit. Itu hal yang biasa. Tapi diedit diperbaiki,
ditingkatkan kualiasanya saat tulisan sudah selesai.
Jangan sampai tulisan masih di tengah jalan, belum
selesai, sudah dibaca ulang dan diperbaiki, diedit.
Kira-kira ada yang begitu?
Pantesan tulisan gak selesai...
Kenapa? Karena saat Anda menulis, lalu baca ulang
dan perbaiki tulisan sebelum tulisan itu selesai apalagi
nulisnya lambat itu akan membuat Anda lelah. Pikiran
Anda cape sendiri.
Coba deh nulis, setelah halaman baca hasil tulisan
Anda diawal, maka pasti gereget ini memperbaiki tulisan.
Sudah diperbaiki, lanjut lagi nulis akhirnya dapat satu
halaman. Terus anda baca lagi dari awal, pasti anda akan
tergoda memperbaiki tulisan. Lanjut lagi, 2 halaman baca
ulang, perbaiki, begitu terus. Lama-lama pikiran Anda
cape, lelah.
Karena merasa menulis Anda begitu lambat. Nulis 2
halaman bisa jadi berjam-jam Anda selesaikan. Tanpa
disadari Anda akan mengambil keputusan dalam diri,
bahwa nulis itu berat, nulis itu lama, nulis bikin habis
waktu, akhirnya Anda malas melanjutkan tulis, tulisan jadi
terbengkalai dan gak selesai.
Siapa yang begitu angkat tangan? (angkat tanganya
dalam hati saja)
Lalu bagaimana cara mengatasinya...
Saat nulis fokus nulis jangan sambil ngedit, atau baca
hasil tulisan sebelum selesai. Karena pikiran kita hanya bisa
fokus pada satu aktivitas. Sementara baca, tulis, edit adalah
disiplin yang berbeda. Jika dilakukan bersamaan kan
membuat pikiran Anda lelah, tenaga terkuras. Menulis akan
menjadi hal yang sangat membosankan.
Kalau di program Mentoring Menulis Buku 30 hari
(MMB) lebih ekstrim lagi. Saya melarang total peserta baca
ulang dan memperbaiki tulisan sebelum 1 buku selesai
dalam 30 hari.
Hasilnya luar biasa. Bahkan baru 20 hari ada yang
sudah selesai novel setebal 300-350 halaman. Pikiran para
peserta bebas, fokus ke nulis saja dan menulis jadi begitu
sangat ringan, perasaan peserta puas karena terlihat
hasilnya. Menulis cepat, hasilnya banyak.
Baru tulisan setelah selesai dieditlah tulisan Anda
dengan menggunakan teknik self editing. Pertanyaanya
bagaimana cara atau teknik Self Editing? Jika Anda
mengikuti program Mentoring Menulis Buku 30 hari,
pembahasan detail soal self editing saya jelaskan jelaskan
secara terperinci. Jadi Anda bisa jadi editor untuk tulisan
Anda sendiri. ini sangat powerfull, saya tidak bisa
menjelaskannya disini, selain itu materi premium,
pembahasan di ebook ini fokus di menulis saja.
Jika anda ingin mengikuti program MMB silahkan
hubungi orang yang membagikan ebook ini atau bisa daftar
ke link ini : http://bit.ly/MMBedwrite Anda akan
mendapatkan kesempatan:
1. Dilatih selama 30 hari dengan 21 materi
penulisan
2. Diarahkan untuk menuntaskan menulis buku
selama 30 hari
3. Naskah Anda akan diterbitkan di Edwrite
Publishing
4. Anda akan mendapatkan 4 eksemplar buku
Anda
5. Anda akan mendapatkan fasilitas promosi buku
+ royalti jika bersedia menjadi penulis kami.
Program Mentoring Menulis Buku 30 hari full online
via grup WA premium. Belajar agar lebih simpel dan
bisa kapan saja tanpa mengganggu bagi aktivitas utama
Anda.
Selama 30 hari Anda akan dipandu oleh mentor-mentor
penulis Edwrite dan dipandu langsung oleh bang Tebbe,
panggilan akrab bang Tubagus Salim.
Nanti jika dalam 30 berhasil menuntaskan 1 naskah
maka dapat bonus diterbitkan bukunya + dapat 4
eksemplar buku karya Anda yang sudah dapat ISBN.
Jika Anda ingin ikut buku dijual sehingga bisa dapat
komisi penjualan + royalti tim edwrite akan membantu
promosi, membuatkan benner promosi, merekrut tim
penjualan buku Anda dan lainnya.
Agar dalam waktu 4-6 bulan buku Anda menjadi best
seller

Anda mungkin juga menyukai