Gerakan sosial berbeda dengan berbagai bentuk aksi massa, seperti kerumunan dan
kerusuhan, pemberontakan, dan revolusi. Kerumunan merupakan aksi massa yang
tidak memiliki sebentuk organisasi, sangat cair, meletup, dan hilang secara tiba-tiba.
Kerusuhan adalah kekacauan massal yang meletup secara tiba-tiba, dalam periode
singkat, dan melakukan perusakan atau menyerang kelompok tertentu. Bedanya
dengan kerumunan ialah kerusuhan selalu menggunakan kekerasan. Pemberontakan
merupakan aksi terorganisasi untuk menentang atau memisahkan diri dari sistem dan
otoritas yang dianggap mapan. Revolusi mengandaikan partisipasi seluruh masyarakat
dalam keseluruhan wilayah suatu negara untuk menggulingkan dan menggantikan
tatanan politik dengan suatu yang baru. Revolusi, dalam pengertian ini, merupakan
upaya menyusun kembali tatanan sosial, politik, dan ekonomi dengan memasukkan
perubahan fundamental dalam struktur masyarakat.
Dewasa ini, pemuda memiliki peranan penting dalam menjadi lokomotif utama
penggerak dalam menkritisi kebijakan yang dilahirkan demokrasi. Fenomena
Indonesia menunjukan bahwa pemuda akan segera memasuki musim seminya yang
ditandai dengan presentasi tertinggi usia yang dikategorikan pemuda 18-35 dalam
sebaran pendudukanya atau yang sering disebut bonus demografi. Potensi besar
pemuda Indonesia menjadi angina segar untuk pembangunan demokrasi, salah
satunya melalui gerakan sosial. Faktor pendukung lainnya adalah digitalisasi media
komunikasi yang dapat membuat gerakan sosial semakin efektif dan massif dalam
pembangunan gerakan sosial di Indonesia.
Orang tidak perlu bertemu, tidak perlu saling kenal untuk bisa berpartisipasi.
Partisipasi tak eksklusif pada anggota inti organisasi, tapi juga menarik simpatisan
dan orang luar yang membantu menyebarkan gagasan, menyumbang dana, atau ikut
turun ke jalan. Tidak seperti long march atau revolusi tahun 1960-1980an yang
umumnya dikomando serikat pekerja, mahasiswa, atau elit parpol, gerakan sosial
kontemporer lebih cair, tidak terbatas ideologi, dan beragam level partisipasinya.
Era media digital sangat dekat dan lahir beriringan dengan kemunculan pemuda
yang hari ini menjadi tumpuan utama masa depan Indonesia. Ditambah dengan
jumlah yang sangat besar, gerakan sosial mempunyai masa depan cerah dalam
pembangunan demokrasi di Indonesia jika mampu dimanfaatkan dengan baik.
Daftar pustaka
Della Porta, Donatella and Mario Diani. 1999. Social Movements: An Introduction.
Oxford: Blackwell.