Kata Pengantar
Kata Pengantar
Salam #MembacaItuNikmat
Daftar Isi
Kata Pengantar .............................................................................................. i
Daftar Isi ...................................................................................................... iv
Prolog Review Buku, Cara Baca Buku Jaman Now ....................................... 1
Bab 1 Buat Apa Review Buku? ...................................................................... 6
Melengkapi Cara Belajar dengan Benar ...................................................... 7
Cara Efektif Meningkatkan Minat Baca ....................................................... 9
Berbagi Ilmu Pengetahuan ....................................................................... 12
Bab 2 Cara Asyik Review Buku .................................................................... 15
Judul yang Menarik .................................................................................. 16
Konten yang Berisi ................................................................................... 18
Foto yang Unik ......................................................................................... 20
Bab 3 Tips Membuat Review Buku ............................................................. 23
Membuat Catatan saat Membaca ............................................................. 23
Pilih Satu Konten Utama .......................................................................... 24
Aturan 300 kata ....................................................................................... 25
Persiapan Matang .................................................................................... 26
Menyebarkan di Media dan Waktu yang Tepat ......................................... 27
Perbaikan Sepanjang Waktu .................................................................... 28
Bab 4 Contoh Review Buku......................................................................... 32
1. Review Buku : Disruption ................................................................. 33
Prolog
Review Buku,
Cara Baca Buku Jaman Now
Jika saat ini ramai orang membuat status atau mengirimkan foto
di media sosial mereka tentang makanan, perjalanan, kejadian unik dan
lain-lain, maka tak ada salahnya dan bahkan banyak manfaatnya jika kita
selipkan salah satunya adalah review buku. Semoga suatu hari nanti,
kiriman status dan foto seseorang itu akan ramai dengan review banyak
buku.
BAB 1
Sudah berapa banyak buku yang Anda baca? Apa yang sudah
Anda pelajari dari semua buku itu? Masih Anda ingat semuanya? Saya
sendiri sejak di Sekolah Dasar sudah keranjingan membaca buku. Tetapi
saya tak punya dokumentasi hasil bacaan yang banyak itu.
Dari sini kita jadi “belajar” bersama buku. Dalam bukunya, “How
to Read a Book”, Mortimer Adler mengangkat hal ini yaitu bahwa
membaca adalah aktivitas belajar tetapi tanpa guru. Apa bedanya? Jika
belajar dengan guru, maka kita bisa bertanya jika ada kesulitan. Hasil
yang sudah kita pahami bisa dinilai oleh guru apakah kita sudah benar
atau tidak.
Saat baru satu ada dua kali, mungkin belum terlalu terlihat
kualitasnya. Biasanya setelah tiga kali, dan review buku yang dibuat
semakin bagus, akan ada yang tertarik untuk membaca buku yang sudah
kita review. Apalagi jika yang kita review adalah buku yang baru terbit.
Saya pernah melakukannya dan kemudian ada yang bertanya di mana
dia bisa membeli buku tersebut. Saya kemudian menyebutkan sebuah
toko online tempat saya membeli buku itu.
Saya yakin jika riak-riak kecil ini terus dilakukan, maka suatu hari
nanti dia akan bersatu menjadi gelombang yang besar. Sehingga bukan
tidak mungkin, lilin-lilin kecil tadi akan bisa menjadi lampu sorot yang
tajam menerangi kegelapan literasi negeri ini.
BAB 2
Judul ibarat etalase di sebuah toko. Jika rumah, maka dia adalah
berandanya. Sama dengan penulisan jurnalistik populer, pemilihan
judul yang tepat akan membantu mendatangkan daya tarik pembaca di
awal saat pertama kali mendapatkan review buku.
1. Hindari mengulang 100% judul buku itu sendiri. Hal ini penting
agar review buku lebih bervariasi dan tidak membosankan.
Mengulang judul buku sebagai judul review buku akan
mendatangkan kesan review buku ini biasa-biasa saja atau
bahkan tidak terlalu menarik apalagi penting. Jika demikian,
akan sia-sia review yang kita buat. Kalaupun perlu menampilkan
judul buku, perlu ditambahkan beberapa kata penjelasnya.
Contoh:
a. Happy Little Soul : Kisah Perjuangan Ibu Pembelajar
b. Ya Allah Beri Aku Satu Saja: Belajar Sabar Menanti Buah Hati
c. Menemukan Sejarah : Pencarian Panjang dan Langka
2. Cari satu kalimat yang merepresentasikan sebagian besar isi
buku. Ini memang tidak mudah. Kita perlu memilliki
perbendaharaan kosa kata yang banyak. Selain itu juga perlu
kecerdasan pemilihan dan penyusunan kata yang apik sehingga
BAB 3
Jika Anda mau jumlah kata dalam 1 kali review kurang dari 300
kata pun sebenarnya tidak masalah. Yang utama hasil review buku itu
nikmat dibaca oleh orang lain.
Review Buku
1. Membuat Catatan saat Membaca
2. Pilih Satu Konten Utama
3. Aturan 300 Kata
4. Persiapan yang Matang
5. Menyebarkan di Media dan Waktu
yang tepat
6. Perbaikan Sepanjang Waktu
BAB 4
Apa yang terjadi ketika suatu hari nanti, profesi atau tempat bekerja
kita hilang dan tidak beroperasi lagi karena ada orang atau organisasi lain
yang sudah menggantikan bahkan melakukan dengan lebih baik apa yang
kita kerjakan hari ini? Ya, Anda boleh menyangkal bahwa hal itu tidak akan
terjadi. Sama seperti Nokia, Kodak dan juga Blackberry yang menyangkal
akan adanya lawan yang tak terlihat di luar mereka. Dan akhirnya kita sama-
sama tahu nasib mereka hari ini.
Lanjut ke bagian ketiga (bab 8 s.d 9) giliran kita belajar jurus ampuh
menghadapi serangan “Disruption”. Tag line-nya “disrupting or disrupted”
(bukan lagi “change or die”). Startegi pertama adalah self disruption atau
melakukan disruption pada diri kita sendiri. Hal yang terdengar agak aneh
karena sebaik apa pun keadaan kita hari ini, kita dipaksa untuk mengakui
bahwa masih ada banyak kekurangan yang menuntut segera diubah. Kelak
kita akan menyadari bahwa memang justru itu yang harus dilakukan.
Strategi berikutnya yaitu “reshape” dan atau “create” sesuatu yang baru
pada organisasi atau perusahaan kita demi melawan gelombang disruption
tersebut.
Pada Bagian ke empat (bab 11 s.d 13) alur konflik dalam “film”
Disruption pada buku ini mulai menurun. Saya membayangkan jika pada
bagian sebelumnya otak kita panas, tegang, dan kacau balau membaca
fakta, data dan analisis dan prediksi tentang disruption, maka pada bagian
ini semuanya ditata kembali sehingga menjadi disruptive mindset yang
tertanam kuat. Membantu kita memiliki cara pandang baru tentang
disruption sedang yang terjadi di sekitar kita dan bahkan di masa
mendatang.
Bagian ke lima (bab 14 s.d 16) adalah penutup dari “pentas lakon”
disruption. Sedikit antiklimaks sepertinya. Tetapi isinya sangat Indonesianis.
Bercerita tentang individu atau organisasi pemerintah dan swasta di
Indonesia yang sudah berhasil melawan gelombang disruption. Dan
semuanya ditutup dengan fenomena perubahan yang mengarah pada trend
Penyajian buku ini memiliki gaya yang khas yaitu kaya dengan data
dan fakta yang relevan dan tepat di setiap analisisnya. Diselingi dengan
beberapa artikel penulis yang terbit di berbagai media nasional sebelumnya
atau kutipan dari buku-buku yang pernah ditulis. Namun yang tidak kalah
penting adalah kemampuan penulis mengambil dan menempatkan konteks
ke-Indonesia-an dari fenomena besar yang terjadi di dunia.
Review buku yang kedua adalah buku Magnet Rezeki. Ini adalah
buku pengembangan diri (self development) yang berkisah tentang
bagaimana memperbaiki cara pandang dan cara mendapatkan rezeki.
Bukunya sendiri tidak terlalu tebal 234 halaman. Namun karena isinya
berbobot, reviewnya saya buat agak panjang. Yang menarik dari review
buku ini adalah saya sempat berkomunikasi dengan penulisnya
langsung. Kebetulan saya kenal beliau yang satu almamater saat di
Kampus dulu.
Sejak Ramadhan kemarin saya mulai membaca buku ini. Baru selesai
belakangan karena keasyikan menikmati dan mempelajari isinya. Judulnya
Rahasia Magnet Rezeki diterbikan oleh Elex Media Komputindo.
Penulisnya saya kenal baik, Ustadz Nasrullah. Kakak kelas saya di Kimia UI
dulu. Kami punya kesamaan, sama-sama “keluar” dari bidang ilmu yang
dipelajari . Bedanya, beliau lebih senior dan kaya pengalaman spiritual
serta pengalaman jatuh bangun dalam kehidupan. Buku ini adalah salah
satu buktinya.
Judul buku ini memang tentang Magnet Rezeki. Tetapi jangan bayangkan di
dalamnya ada aktivitas teknis untuk mendapatkan rezeki seperti pekerjaan-
pekerjaan tertentu. Perumpamaan yang tepatnya dijelaskan di bagian akhir
buku ini yaitu seperti orang yang ingin menikmati keindahan kupu-kupu.
Ada yang fokus pada bagaimana menangkap kupu-kupu yang indah. Tetapi
yang lain fokus pada bagaimana membuat taman yang indah sehingga
kupu-kupu itu sendiri yang akan datang menghampiri. Buku ini adalah cara
membuat taman itu sehingga menarik datangnya rezeki.
Buku ini cocok untuk Anda yang merasa buntu atau kesulitan mencari solusi
seputar rezeki. Sederhananya buku ini adalah pengembangan dzikir
Subhanallah, Alhamdulillah, Allahu Akbar yang dikombinasikan dengan
konsep rezeki sehingga melahirkan semangat Positive Thinking, Positive
Feeling dan Positive Motivation. Ketiga konsep Positive ini kemudian
menjadi judul tiga dari empat Bab buku yang dijelaskan dengan bahasa
sederhana, mengalir dan dalam maknanya.
Menariknya buku ini amat kaya dengan pengalaman nyata dan langka.
Inilah yang menurut saya keunggulan utamanya. Bukan hanya teori atau
kecap manis di tulisan saja. Dari awal buku ini sudah dibuka dengan kisah
“ajaib” beliau mendapatkan 18 sertifikat tanah asli dari pemiliknya di Depok
tanpa mengeluarkan uang. Selebihnya banyak kisah-kisah lain dari
pengalaman penulis atau testimoni dari mereka yang sudah menerapkan
konsep RMR ini. Kabar terbaru yang saya dapatkan, buku ini menjadi best
seller kategori Self Development versi Toko Gramedia.
Salah satu kisah yang menginspirasi di dalamnya yaitu tentang ilmu Garpu
Tala. Dimana ada seorang Ibu yang mendapati anaknya wafat di depan
matanya sendiri (kisah lengkapnya sangat menyedihkan). Singkat cerita
berkonsultasi ke Ustadz Nasrullah. Setelah itu diarahkan untuk berwudhu,
ditenangkan hatinya, lalu diminta membuka Al Quran secara acak.
Sebenarnya ilmu ini seperti prinsip Garpu Tala, yang akan meresonansi
suara yang sefrekuensi dengannya. Saat hati si Ibu membutuhkan petunjuk
yang tepat, dengan kejiwaan yang tenang dan pasrah, terbukalah Surat Al
Kahfi ayat 4 sampai 7 yang membuat hati si Ibu lapang kembali.
Buku ini ada trainingnya. Sudah ada sejak tahun 2009. Silakan cek di
www.rahasiamagnetrezeki.com. Kalau belum sempat ikut trainingnya tidak
perlu khawatir karena Ustadz Nasrullah sudah berbaik hati membagi
ilmunya di Channel Telegram @rahasiamagnetrezeki. Subscribernya saat ini
ada 85.780 user. Saya sudah ikut banyak Channel Telegram dalam dan luar
negeri dan belum ada Channel yang subsribernya lebih banyak dari ini
kecuali channel resmi Telegram sendiri. Melalui Channel itu pula Ustadz
Nasrullah berbagi gratis puluhan audio singkat gratis yang bisa didengar
sambil santai di pagi atau sore hari. Isinya sangat mencerahkan.
Sudah dua kali saya membaca buku ini dan masih terus belajar menerapkan
ilmu-ilmu di dalamnya. Ada yang sudah berhasil dan ada yang masih
berproses. Yang jelas, banyak pertanyaan-pertanyaan yang selama ini
membingungkan seputar rezeki dan kehidupan bahkan produktifitas, saya
temukan jawabannya di sini. Jika Anda tertarik, tidak ada salahnya Anda
baca dan buktikan sendiri cara menguak rahasia magnet rezeki dari buku
ini.
“Tak ada yang baru di bawah matahari yang sama.” Mungkin pernah Anda
dengar kata mutiara ini. Kadang, begitu pula dengan buku-buku yang lahir
hari ini. Sebagian besar adalah kompilasi dari buku atau pemikiran yang
lama. Namun dihadirkan dengan cara dan wajah yang baru.
Tiga kata yang bisa saya sematkan pada buku ini: Lengkap, Baru dan
Sistematis.
Baru, maksudnya relevan dengan kondisi hari ini. Disertai referensi buku-
buku produktifitas populer seperti 7 Habitnya Covey, The Power of Habitnya
Charles Duhigg. Bedanya, yang ini dibingkai dalam kacamata Islam. Ayat,
hadis dan kisah-kisah yang pernah kita baca sebelumnya dirajut dengan
indah seperti kita baru mengetahuinya.
Novel terbaru karya penulis favorit Tere Liye berjudul “Bintang” ini
membawa kita pada imajinasi dunia paralel selain Bumi. Ada dunia lain yaitu
Klan Bulan, Klan Matahari dan Klan Bintang. Masing-masing memiliki
kehidupan dengan ciri khasnya. Hanya sebagian orang saja yang tahu dan
bisa memasuki kesemua dunia paralel ini.
Adalah Raib, Sela dan Ali yang menjadi tiga tokoh utama dalam sepanjang
kisah rangkaian novel laris ini. Mereka adalah anak muda penduduk Bumi
kelas sebelas. Ada kekacauan dunia paralel yang terjadi di setiap seri novel.
Dan mereka menjadi tokoh utama penyelamatnya.
Kali ini mereka bertugas menyelamatkan dunia paralel dari rencana jahat
Sekretaris Dewan Kota Klan Bintang yang berencana meruntuhkan pasak
Saya baru membaca seri ini tapi tetap bisa mengikutinya tanpa harus
membaca seri sebelumnya. Karena kisahnya disajikan utuh untuk satu buah
novel. Penulis mampu membuat relasi cerita dengan kisah pada seri
sebelumnya sehingga kesemuanya menjadi sebuah kesatuan.
Plot alur ceritanya juga tidak mudah terbaca. Sebanyak 380 halaman selalu
membuat penasaran bagaimana akhir ceritanya. Sampai kemudian ditutup
dengan fakta baru, ternyata masih ada Klan yang lain lagi dan akan menjadi
buku berikutnya. Apa itu? Ah, nanti saya dituduh penyebar spoiler. Silakan
baca sendiri yo :)
Alasan kedua yaitu buku ini adalah kumpulan pengalaman nyata dari
penulis yang sehari-hari menjadi pengajar di Findlandia. Penulis melakukan
observasi selama 2 tahun, lebih dari 100 jam pelajaran dan praktikum yang
disupervisi oleh 2 guru veteran Findlandia. Hal itu dilakukan dalam upanya
mencapai gelar magister di Amerika di bidang pendidikan dasar.
Alasan ketiga buku ini disusun sistematis, praktikal, sederhana namun tidak
luput dari prinsip-prinsip yang mendasarinya. Ada 5 bagian utama yaitu:
kesejahteraan, rasa dimiliki, kemandirian, penguasaan dan pola pikir. Setiap
bagiannya terdiri dari beberapa artikel yang bersifat praktis dengan jumlah
total sebanyak 33 artikel. Edisi terjemahan terbitan Grasindo ini pun tidak
Tidak banyak buku yang ketika saya baca, lalu saya highlight berwarna. Buku
ini salah satunya. Hampir di setiap halamannya tak luput dari coretan warna
hijau saya mengingat penting dan menariknya informasi atau pembelajaran
yang disampaikan.
Setelah membaca buku ini saya sadari bahwa melakukan perubahan sistem
pendidikan kita tdk bisa dilakukan sekaligus apalagi hanya dibebankan
kepada guru saja. Harus ada peran pemerintah dan masyarakat untuk
mewujudkannya. Buku ini bisa menjadi awal yang baik bagi siapa saja yang
ingin memiliki pemahaman dan pengetahuan bagaimana perubahan itu
seharusnya.
Siapa tak kenal Abraham Lincoln? Presiden AS ke-16 ini menjadi icon
bagaimana demokrasi semestinya berjalan. Dengan sangat apik, A. Faidi,
penulis buku biografi Lincoln ini, menjelaskan bahwa bagi Lincoln,
memperjuangkan demokrasi adalah memperjuangkan kesetaraan.
Cerita dimulai dari masa kecil Lincoln yang penuh derita, hidup dalam
kemiskinan, namun Lincoln mengajarkan arti pembelajaran sejati. Buku ini
benar-benar menjelaskan dengan detail kehidupan pribadi Lincoln,
termasuk kisah cintanya dengan Mary Todd, istri setia yang terkadang
dipenuhi konflik asmara.
Epilog
Ukuran yang kedua dari review buku yang bagus yaitu respon
dari lingkungan. Sederhana saja, karena review buku informal ini dikirim
menggunakan akun media sosial pribadi kita, maka dengan mudah kita
bisa melihat respon orang lain yang membaca review tersebut. Respon
Dua ukuran review buku yang bagus tadi yaitu kepuasan kita
sebagai pembuat review buku dan respon lingkungan tidak selamanya
harus berjalan beriringan. Saya bisa merasa puas membuat review
sebuah buku tetapi minim sekali respon dari lingkungan. Sebaliknya ada
yang saya buat “seadanya” saja malah mendapat respon yang lebih baik
dari lingkungan.
Salam #MembacaItuNikmat
Perkenalkan saya Adi Wahyu Adji biasa disapa Adji. Saat ini
saya beraktifitas di Rumah Kepemimpinan sebagai Direktur Bidang
Pemberdayaan Peserta dan Pengembangan Alumni. Sejak tahun 2006
saya berada di institusi NGO ini.
Saya mengeyam pendidikan jejang S1 di Kimia FMIPA UI. Lalu
melanjutkan jenjang S2 di Ilmu Manajemen SDM FEB UI. Beberapa
pendidikan informal yang pernah saya dapatkan yaitu Concultancy for
Change (C4C) yang diselenggarakan oleh NAMA Foundation yang
bertujuan menghasilkan konsultan khusus untuk NGO.
Saya memiliki kesukaan membaca buku sejak kecil. Namun
baru pada enam bulan terakhir sejak Pertengahan Mei 2017 mulai
serius membuat review buku-buku yang sudah pernah saya baca.
Total dalam 6 bulan berikutnya tidak kurang dari 40 judul buku yang
saya review. Semuanya bisa dinikmati di akun instgram atau facebook
saya.
Kontak :
facebook.com/adi.wahyu.adji
instagram.com/@adi_wahyu_adji
www.membacaitunikmat.com