Anda di halaman 1dari 62

Cara Asyik Review Buku | i

Kata Pengantar
Kata Pengantar

Membaca buku buat sebagian orang masih dianggap sebagai


aktivitas yang eksklusif. Seakan-akan itu adalah aktivitas yang hanya bisa
dimiliki oleh manusia jenis tertentu. Memiliki keahliannya adalah hal
yang sangat istimewa. Buat sebagian besar orang rasanya harus melalui
perjuangan yang keras untuk bisa membaca buku dengan aktif.
Apakah benar demikian? Saya sudah menuliskan jawabannya di
buku “One Week One Book”. Singkat cerita, aktivitas membaca
sebenarnya (dan seharusnya) aktivitas yang biasa saja. Untuk
mendapatkannnya memang ada usaha, tetapi tidak sesulit yang
dibayangkan. Di buku tersebut bahkan saya memandu pembaca untuk
bisa menamatkan satu buku dalam setiap satu minggu.
Jika membaca buku saja sudah sulit, bagaimana lagi mereview
buku? Ya, sekilas sepertinya dua hal ini terlihat terpisah dan sama-sama
berat untuk dilakukan. Tapi sebenarnya justru ini adalah paket “combo”
yang bisa saling menguatkan.
Tahukah Anda cara mencuci tangan setelah memakan buah
durian utuh sehingga bau tajamnya hilang? Pakai air yang ditaruh di
bekas bagian dalam kulit durian yang kita makan. Kurang lebih
membaca buku dan mereview buku bisa seperti aktivitas memakan buah
durian utuh dan cuci tangannya yang khas itu. Membaca dan mereview
buku bisa menjadi satu paket yang akan meningkatkan kenikmatan
membaca itu sendiri.

Cara Asyik Review Buku | i


Review buku ada 2 jenis, formal dan informal. Review buku
formal adalah review buku yang biasa kita lihat di media publik seperti
koran, majalah, website berita resmi dan lain-lain. Bahasa yang
digunakan juga harus mengikuti aturan baku. Buku yang direview pun
biasanya buku-buku baru yang terbit sekitar 1 tahun ke belakang. E-book
ini tidak membahas jenis review formal seperti ini.
Satu lagi jenis review buku yaitu yang bersifat informal.
Aturannya adalah: tidak ada aturan. Karena media yang digunakan
adalah media sosial pribadi. Bahasanya tidak harus formal bahkan
cenderung bahasa santai sehari-hari. Buku yang direview pun tak selalu
harus yang baru, buku lama bertahun-tahun sebelumnya bisa saja
“dihidupkan” kembali. Nah, ebook ini ini akan membahas jenis review
informal.
Saat ini, sudah menjadi hal yang wajar dan biasa pada setiap
momen-momen istimewa, mendapatkan objek yang menarik, segera
saja kita mengabadikannya menggunakan gawai pribadi. Tak lama
kemudian muncul di timeline sosial media kita beserta cerita yang
mengiringinya.
Bicara soal konten yang dibagi tersebut, sejak enam bulan
terakhir saya memulai kebiasaan baru yaitu berbagi review buku. Saya
sendiri bukan orang yang terlalu suka berbagi hal-hal yang pribadi
seperti aktivitas keseharian atau perjalanan. Namun, kesukaan saya
pada buku membuat saya senang juga berbagi hasil bacaan saya.
E-book ini berisi pengalaman saya membuat review buku
sehingga menjadi aktivitas yang mengasyikkan. Banyak sekali manfaat
yang bisa saya dapatkan setelah melakukannya. Saya berusaha untuk
berbagi kebahagiaan itu dan tentu bagaimana cara saya melakukannya.

Cara Asyik Review Buku | ii


Satu manfaat utama yang saya dapatkan adalah saya jadi
semakin suka dengan aktivitas membaca buku itu sendiri. Setiap selesai
saya mereview satu buku, maka itu menjadi tanda saya harus membaca
buku lagi dan membuat review buku. Semoga setelah membaca e-book
ini Anda juga merasakan pengalaman dan manfaat yang sama itu.

Salam #MembacaItuNikmat

Jakarta, Januari 2018


Adi Wahyu Adji
Penikmat Buku

Cara Asyik Review Buku | iii


Daftar Isi
Daftar Isi

Daftar Isi
Kata Pengantar .............................................................................................. i
Daftar Isi ...................................................................................................... iv
Prolog Review Buku, Cara Baca Buku Jaman Now ....................................... 1
Bab 1 Buat Apa Review Buku? ...................................................................... 6
Melengkapi Cara Belajar dengan Benar ...................................................... 7
Cara Efektif Meningkatkan Minat Baca ....................................................... 9
Berbagi Ilmu Pengetahuan ....................................................................... 12
Bab 2 Cara Asyik Review Buku .................................................................... 15
Judul yang Menarik .................................................................................. 16
Konten yang Berisi ................................................................................... 18
Foto yang Unik ......................................................................................... 20
Bab 3 Tips Membuat Review Buku ............................................................. 23
Membuat Catatan saat Membaca ............................................................. 23
Pilih Satu Konten Utama .......................................................................... 24
Aturan 300 kata ....................................................................................... 25
Persiapan Matang .................................................................................... 26
Menyebarkan di Media dan Waktu yang Tepat ......................................... 27
Perbaikan Sepanjang Waktu .................................................................... 28
Bab 4 Contoh Review Buku......................................................................... 32
1. Review Buku : Disruption ................................................................. 33

Cara Asyik Review Buku | iv


2. Review Buku Magnet Rezeki ............................................................. 37
3. Review Buku : Muslim Produktif ....................................................... 41
4. Review Buku Bintang ....................................................................... 43
5. Review Buku Teach Like Findland ..................................................... 46
6. Mini Review Buku: Abraham Lincoln................................................. 49
Epilog : Bagaimana Review Buku Yang Terbaik? ........................................ 51
Profil Penulis ............................................................................................... 55

Cara Asyik Review Buku | v


Prolog Review Buku, Cara Baca Buku Jaman Now

Prolog

Review Buku,
Cara Baca Buku Jaman Now

Apa yang terbayang dalam pikiran Anda tentang Review Buku?


Ringkasan Buku. Betul. Apakah Anda tertarik untuk membuatnya?
Hmm… sepertinya tidak. Saya duga Anda akan keberatan. Jangankan
untuk membuat review buku, membaca buku saja boleh jadi sudah
memberatkan. Bagaimana mungkin akhirnya bisa juga membuat review
buku, mungkin tak terbayangkan sebelumnya.

Kira-kira siapa ya orang yang rela membuat review buku? Yang


pertama adalah penerbit buku. Mereka ingin agar bukunya dibeli. Agar
dibeli maka perlu diberikan review atau dalam kata lain resensi buku.
Sehingga calon pembaca dapat tertarik dan mau membeli buku tersebut.

Cara Asyik Review Buku | 1


Yang kedua adalah mereka yang suka dan rajin membaca buku.
Mereka membuat review buku sebagai kesenangannya setelah selesai
membaca sebuah buku. Dilakukan atas dasar sukarela dengan harapan
yang membaca bisa mendapatkan manfaat dari hasil bacaannya. Syukur
jika akhirnya bisa membuat calon pembaca mengikuti jejaknya, ikut
membaca buku tersebut. Buku ini akan berbicara tentang aktivitas
review buku jenis kedua ini.

Saat ini saya tengah menggalakkan kampanye


#OneWeekOneBook, gerakan membaca tuntas 1 buku dalam 1 minggu.
Saya sudah menuliskan e-book tersendiri tentang kampanye gerakan
tersebut. Di bagian akhir tentang tips agar sukses memiliki kebiasaan
tersebut yaitu dengan berbagi. Dengan kata lain, membuat review buku.

Kombinasi membaca satu buku dalam satu pekan ditambah


dengan membuat review buku menurut saya adalah kekuatan yang
besar untuk meningkatkan minat baca saya, Anda dan lingkungan kita.
Saya tidak akan membahas soal teknisnya, itu ada di bagian lain dari
buku ini. Namun saya akan menyorotinya dari kondisi saat ini.

Rhenald Kasali dalam bukunya “Strawberry Generation”


menggambarkan bagaimana teknologi mengubah keluarga kita. Ada
sepasang suami istri yang sibuk mendokumentasikan lalu kemudian
menyebarkan peristiwa kritis, kelahiran anak mereka. Juga bagaiman

Cara Asyik Review Buku | 2


ponsel membuat yang jauh menjadi dekat, yang dekat menjadi jauh.
Seperti fenomena satu keluarga yang duduk makan bersama di sebuah
restoran papan atas namun, semuanya sibuk menatap layar gawainya.

Begitulah, zaman telah berubah. Maka mindset dan aktivitas kita


juga sangat perlu berubah. Termasuk aktivitas membaca. Aktivitas
membaca buku perlu dibuat lebih kreatif bukan hanya sekedar membaca
dan selesai. Dalam buku sebelumnya saya menjelaskan tentang
pentingnya kita merobohkan cara pandang sesat tentang baca buku.
Begitu pula dengan aktivitas review buku sebenarnya adalah bagian
untuk kreatif dalam membaca buku.

Jika saat ini ramai orang membuat status atau mengirimkan foto
di media sosial mereka tentang makanan, perjalanan, kejadian unik dan
lain-lain, maka tak ada salahnya dan bahkan banyak manfaatnya jika kita
selipkan salah satunya adalah review buku. Semoga suatu hari nanti,
kiriman status dan foto seseorang itu akan ramai dengan review banyak
buku.

Saya sendiri sudah melakukannya dalam 6 bulan terakhir. Tidak


kurang 40 review buku sudah saya buat dan saya kirim di akun Instagram
dan Facebook saya. Alhamdulillah tanggapannya positif. Ada yang
berterima kasih karena saya telah membagi informasi dalam sebuah
buku. Ada yang sudah memiliki buku yang saya review tetapi belum

Cara Asyik Review Buku | 3


tuntas dan jadi bersemangat untuk ikut menuntaskan membaca buku
tersebut. Ada pula yang menanyakan dari mana saya mendapatkan buku
tersebut karena tertarik ingin memiliki dan lalu membacanya.

Buat saya sendiri, review buku sudah menjadi sebuah lingkaran


kebiasaan yang menimbulkan efek candu. Mengambil loop
kebiasaannya Charless Duhigg, saya sudah mendapatkan TANDA yaitu
setiap pagi atau bahkan setiap awal pekan saya bertanya kepada diri saya
sendiri, buku apa yang akan saya review pekan ini?

Lalu berlanjut pada AKTIVITAS-nya yaitu membaca buku.


Untungya saya sudah mengetahui rahasia menikmati membaca buku
sehingga membaca satu buku dalam satu pekan bukan hal yang
memberatkan lagi buat saya, bahkan bisa lebih cepat dari itu untuk
beberapa buku.

Kemudian berlanjut dengan membuat review buku dari apa yang


sudah saya baca. Setelah rampung, saya ambil foto buku dengan sedikit
teknik amatir agar terlihat menarik. Dan saya mendapatkan REWARD
yaitu kepuasan membuat review buku yang tidak ternilai bahagianya. Ini
kemudian menjadi sebuah lingkaran kebiasaan baru buat saya.

Banyak manfaat yang saya dapat dari lingkaran kebiasaaan ini.


Pada bagian berikutnya akan diuraikan lebih dalam satu per satu. Pada
bagian ini saya hanya ingin menjadikan aktivitas membuat review buku

Cara Asyik Review Buku | 4


sebagai tren cara membaca buku jaman now. Buat Anda yang bingung
bagaiamana meningkatkan minat baca Anda, mungkin juga keluarga,
atau juga lingkungan aktivitas Anda sehari-hari, saya ajak untuk juga
memiliki kebiasaan mengasyikkan ini.

Tuntaskan saja dulu membaca e-book ini. Pada akhirnya silakan


uji pernyataan saya ini: percayalah, review buku bukan hanya mudah
tetapi asyik dilakukan. Anda bisa!<>

Cara Asyik Review Buku | 5


Bab 1 Buat Apa Review Buku?

BAB 1

Buat Apa Review Buku?

Ini adalah bagian awal perjalanan kita membedah tentang


review buku. Sebelum masuk kepada hal-hal yang teknis, saya akan
memberikan manfaat apa saja yang bisa didapat dengan melakukan
aktivitas Review Buku.

Manfaat ini penting untuk diketahui agar jelas untuk apa


nantinya kita menghabiskan waktu dan pikiran membuat review buku.
Pengetahuan manfaat ini nantinya juga akan menjadi energi seperi
bensin dalam sebuah mobil. Jika banyak manfaat yang diketahui, maka
jarak yang bisa ditempuh sama seperti mobil yang banyak pula
bensinnya.

Cara Asyik Review Buku | 6


Yang perlu dicatat, aktivitas membuat review buku hanya dapat
dilakukan setelah membaca buku. Sehingga apa saja manfaat membaca
buku maka itu adalah manfaat dari me-review buku. Karenanya yang
akan saya jelaskan setelah ini adalah manfaat yang hanya diperoleh
ketika aktivitas membaca buku dilanjutkan dengan membuat review
buku.

Melengkapi Cara Belajar dengan Benar

Sudah berapa banyak buku yang Anda baca? Apa yang sudah
Anda pelajari dari semua buku itu? Masih Anda ingat semuanya? Saya
sendiri sejak di Sekolah Dasar sudah keranjingan membaca buku. Tetapi
saya tak punya dokumentasi hasil bacaan yang banyak itu.

Membuat review buku secara tidak langsung membantu untuk


mendokumentasikan pembelajaran apa yang didapat dari buku
tersebut. Suatu hari nanti ketika lama tidak menyentuh buku yang sudah
kita baca, lalu kita ingin mengetahui apa yang sudah kita baca, cukup
membaca review yang sudah kita buat. Maka memori masa lalu saat
membaca buku itu akan kita datang kembali ke hari ini.

Saat mulai membuat review buku, biasanya akan ditemui


kesulitan dari mana atau bagaimana mengawalinya. Karena review buku
hanya bisa dilakukan jika kita benar-benar memahami apa yang kita

Cara Asyik Review Buku | 7


baca. Membuat review buku akan menguji sejauh mana kita memahami
dengan baik apa yang sudah kita baca. Jika kita kurang paham, maka kita
akan membuka lagi sebagian halaman yang sudah kita baca.

Dari sini kita jadi “belajar” bersama buku. Dalam bukunya, “How
to Read a Book”, Mortimer Adler mengangkat hal ini yaitu bahwa
membaca adalah aktivitas belajar tetapi tanpa guru. Apa bedanya? Jika
belajar dengan guru, maka kita bisa bertanya jika ada kesulitan. Hasil
yang sudah kita pahami bisa dinilai oleh guru apakah kita sudah benar
atau tidak.

Sedangkan membaca tidak bisa begitu. Jika kita tidak paham


akan sesuatu yang dijelakan oleh buku, kita dipaksa untuk mencari
jawabannya sendiri. Jika pun menemui jawabannya, penulis buku tak
akan bisa menilai, mengapresiasi atau memperbaiki jawaban kita. Hal ini
akan dibantu tentunya dengan membuat review buku.

Saat membuat review buku, kita pun berhak menuliskan apa


yang kita pahami. Dan boleh jadi, dau orang dengan buku yang sama,
akan membuat review buku yang berbeda. Saya yakin 100%. Karena
setiap orang memiliki pengetahuan, pengalaman hidup dan
kemampuan analisa yang berbeda. Dan saat sebuah buku itu jadi,
penulis pada dasarnya tidak punya hak untuk memaksa pembaca buku
akan satu pengertian saja.

Cara Asyik Review Buku | 8


Semakin banyak membuat review buku, kemampuan analisa
dan terutama kemampuan menulis kita menjadi terasah. Diksi kata yang
digunakan, alur isi yang dibuat, angle yang dipakai semuanya tanpa sadar
menjadi terlatih dan semakin baik. Karenanya, review buku akan
menjadi sarana pembelajaran untuk melatih keterampilan menulis.
Sebagaimana menulis juga membutuhkan ide dan gagasan, maka
dengan membuat review buku, kita tak pernah kehabisan ide dan gagaan
untuk dituliskan.

Cara Efektif Meningkatkan Minat Baca

Review buku yang sudah dibuat, baiknya tidak disimpan sendiri.


Di sinilah saya ingini mengajak kepada Anda semua para pembaca buku
ini untuk memanfaatkan situasi dan gaya hidup saat ini. Yaitu ketika
hampir setiap saat semua orang mengabarkan apa-apa yang dia lihat
dan dengar melalui media sosialnya. Saya mengajak untuk melakukan
hal yang sedikit berbeda yaitu berbagi hasil review buku melalui jejaring
sosial pribadi kita masing-masing.

Dari pengalaman saya pribadi dan beberapa orang yang saya


bimbing untuk membentuk kebiasaan review buku, yang sulit memang
adalah membuat 1 review buku pertama. Karena ini seperti

Cara Asyik Review Buku | 9


menghancurkan tembok besar yang selama ini menghalangi untuk
mengubah kebiasaan lama menjadi kebiasaan baru. Tetapi sekalinya
tembok ini berhasil diruntuhkan, maka muncullah kepercayaan diri
bahwa membuat review buku itu mudah, tidak sulit.

Apa kelanjutannya setelah itu? Tidak jarang akhirnya adalah


tertarik untuk membuat review buku lagi. Otomatis tertarik untuk
membaca buku yang baru dan nantinya akan direview lagi. Maka
masuklah mereka ke dalam loop kebiasaan seperti yang dijelaskan oleh
Charless Duhigg dalam bukunya, The Power of Habit.

Loop kebiasaan itu ada 3: tanda, kebiasaan dan hasil. Tanda


kebiasaan review buku bisa bermacam-macam. Bisa dari ketertarikan
akan sebuah buku, keinginan untuk berbagi, kepuasan untuk
menyelesaikan membaca buku dan lain sebagainya. Lalu dimulailah
kebiasaan membaca dan membuat review buku.

Hasilnya? Banyak. Sebut saja seperti kepuasan setelah membuat


review buku, apresiasi dari teman dan sahabat, kesadaran bahwa masih
banyak ilmu dan pengetahuan yang belum diketahui dan lain
sebagainya. Salah satu yang lainnya itu adalah membuat ketertarikan
orang lain yang membaca review buku kita sehingga ingin ikut membaca
juga. Karena review buku membantu orang lain mengetahui gambaran

Cara Asyik Review Buku | 10


awal sebuah buku untuk kemudian dia putuskan apakah akan ikut
membaca buku tersebut atau tidak.

Saat baru satu ada dua kali, mungkin belum terlalu terlihat
kualitasnya. Biasanya setelah tiga kali, dan review buku yang dibuat
semakin bagus, akan ada yang tertarik untuk membaca buku yang sudah
kita review. Apalagi jika yang kita review adalah buku yang baru terbit.
Saya pernah melakukannya dan kemudian ada yang bertanya di mana
dia bisa membeli buku tersebut. Saya kemudian menyebutkan sebuah
toko online tempat saya membeli buku itu.

Fenomena ini buat saya adalah sebuah kebahagiaan tersendiri.


Bahwa negara kita adalah negara yang terpuruk dua dari bawah untuk
kategori tingkat literasi dari 61 negara yang disurvey itu sudah sama-
sama kita mafhum adanya. Namun, saya tak ingin kita terus menggerutu
dan meratapi itu. Lebih baik menyalakan lilin dari pada mengutuk
kegelapan.

Saya menyalakan lilin dengan mengajak banyak orang aktif


membaca. Bukan hanya itu saja tetapi dibundling dengan membuat
review buku. Karena ternyata itu satu paket combo yang efektif
meningkatkan minat baca.

Bagi pembuat review buku, dia akan mendapatkan efek


ketagihan membaca buku karena dari review buku yang dibuat, ada

Cara Asyik Review Buku | 11


manfaat yang sudah dia dapatkan. Buat orang lain, sedikit banyak akan
muncul ketertarikan juga sedikit demi sedikit untuk mulai membaca
buku.

Saya yakin jika riak-riak kecil ini terus dilakukan, maka suatu hari
nanti dia akan bersatu menjadi gelombang yang besar. Sehingga bukan
tidak mungkin, lilin-lilin kecil tadi akan bisa menjadi lampu sorot yang
tajam menerangi kegelapan literasi negeri ini.

Berbagi Ilmu Pengetahuan

Salah satu perbedaan review buku informal yang mana kita


berbagi melalui jejaring sosial pribadi kita adalah adanya interaksi
antara kita dengan teman jejaring sosial kita. Interaksi ini tidak
didapatkan dari review buku formal yang biasa kita lihat di media koran
atau situs online lembaga tertentu.

Saat saya berbagi review buku “Teach Like Findland” di sebuah


grup WhatsApp yang saya ikuti, setelah itu muncul tanggapan yang
beragam. Mulai dari apresiasinya kepada sistem pendidkan di
Findlandia, strategi kuncinya, sampai kemudian mempertanyakan
apakah itu bisa diterapkan di Indonesia. Ada yang mengangkat pula

Cara Asyik Review Buku | 12


pendidikan a la pesantren di Indonesia yang perlu dihidupkan kembali.
Dan lain sebagainya.

Membuat review buku lalu membagikannya kepada orang lain


secara tidak langsung adalah aktivitas berbagi ilmu pengetahuan. Benar
bahwa review buku bukanlah isi buku secara keseluruhan. Tetapi review
buku yang bagus tidak jarang akan sangat membantu orang lain yang
belum membaca buku tersebut ikut mendapatkan sebagian manfaat
dari buku yang direview.

Saya pernah membuat review buku “Disruption” Karya Rhenald


Kasali. Buku ini termasuk buku populer di tahun 2017 karena tema dan
penulisnya. Bukan hanya dalam bentuk artikel, saya juga mebuatnya
dalam bentuk slide presentasi. Saya bagi tulisan itu di akun Instagram,
Facebook, website pribadi dan beberapa grup Whatsapp yang saya ikuti.
Banyak yang mengapresiasi dan kemudian mengajak diskusi. Saya pun
sempat diajak berbagi tentang buku tersebut di sebuah komunitas.

Jika dipikir, saya bukanlah penulis langsung buku “Disruption”,


hanya pe-review saja. Tetapi, berbekal pemahaman bacaan yang cukup,
yang ditunjukkan salah satunya dengan review buku yang saya buat,
ternyata saya bisa turut berbagi ilmu tersebut kepada orang lain.

Cara Asyik Review Buku | 13


Buat Apa Review Buku?

1. Melengkapi Cara Belajar dengan


Benar
2. Cara Efektif Meningkatkan Minat
Baca
3. Berbagi Ilmu Pengetahuan

Cara Asyik Review Buku | 14


Bab 2 Cara Asyik Review Buku

BAB 2

Cara Asyik Review Buku

Sekedar mengingatkan kembali, yang saya maksud dengan


review buku di e-book ini adalah review buku informal. Di mana review
buku jenis ini memang tidak ada aturan bakunya mengingat media
penyampaiannya adalah akun pribadi masing-masing individu.

Walau begitu, bukan berarti review buku yang dibuat hanya


sekedarnya saja lagi minim kualitas. Agar mendapatkan manfaat review
buku seperti yang dijelaskan pada bab sebelumnya, maka kita perlu
menjaga kualitas review buku yang dibuat. Ada tiga cara utama yang
akan dibahas satu per satu di bab ini. Selanjutnya nanti akan saya bagi
pula beberapa tips pendukung di bab setelah ini.

Cara Asyik Review Buku | 15


Judul yang Menarik

Judul ibarat etalase di sebuah toko. Jika rumah, maka dia adalah
berandanya. Sama dengan penulisan jurnalistik populer, pemilihan
judul yang tepat akan membantu mendatangkan daya tarik pembaca di
awal saat pertama kali mendapatkan review buku.

Beberapa tips membuat judul yang menarik ini yaitu:

1. Hindari mengulang 100% judul buku itu sendiri. Hal ini penting
agar review buku lebih bervariasi dan tidak membosankan.
Mengulang judul buku sebagai judul review buku akan
mendatangkan kesan review buku ini biasa-biasa saja atau
bahkan tidak terlalu menarik apalagi penting. Jika demikian,
akan sia-sia review yang kita buat. Kalaupun perlu menampilkan
judul buku, perlu ditambahkan beberapa kata penjelasnya.
Contoh:
a. Happy Little Soul : Kisah Perjuangan Ibu Pembelajar
b. Ya Allah Beri Aku Satu Saja: Belajar Sabar Menanti Buah Hati
c. Menemukan Sejarah : Pencarian Panjang dan Langka
2. Cari satu kalimat yang merepresentasikan sebagian besar isi
buku. Ini memang tidak mudah. Kita perlu memilliki
perbendaharaan kosa kata yang banyak. Selain itu juga perlu
kecerdasan pemilihan dan penyusunan kata yang apik sehingga

Cara Asyik Review Buku | 16


dari judul saya bisa diketahui gambaran besar (big picture) buku
yang kita review.
Contoh yang sudah saya buat diantaranya:
a. Terapi Berpikir Positif: Panduan Lengkap Positive
b. Heroic Leadership : Ilmu Kepemimpinan dari Jesuit
c. Creative Notes : Tips Kreatif dari Ahlinya
3. Ungkap fakta yang wow dari buku. Ada beberapa buku yang
memiliki data dan fakta menarik. Ini bisa dijadikan bahan bagus
judul buku. Contoh yang saya buat yaitu:
a. Dua Belas Kali Cetak : Young On Top
b. Bang Imad : The Lion of Indonesia
c. Talents Mapping : “Mazhab” baru Tes Kepribadian
4. Gunakan bahasa indah. Bayangkan saja membuat judul ini
seperti membuat puisi. Keindahan kata akan memberikan daya
tarik tersendiri sebagai judul review buku. Contohnya sebagai
berikut:
a. Diet Kenyang, Sehat Pun Datang
b. Tasawuf Modern: Lama tapi Tetap Modern
c. Paradoks Marketing: Menyatukan yang Bertentangan

Cara Asyik Review Buku | 17


Konten yang Berisi

Konten adalah hal utama dari review buku. Setelah pembaca


dibuat tertarik dengan judul yang menarik, lalu mereka akan membaca
review yang kita buat. Buatlah pembaca berlanjut kepuasannya ketika
semakin masuk ke dalam isi review buku. Karena yang benar-benar
disuguhkan adalah review buku itu sendiri.

Dalam review buku yang formal, konten biasanya berupa analisis


mendalam dari sebuah buku. Disusun secara sistematis dan dilengkapi
pula tanggapan dari penulis reiew buku. Karena review buku yang dibuat
adalah informal, maka tidak ada aturan baku konten yang harus
ditampilkan. Inilah kenikmatan tersendiri membuat review buku karena
tersedia ruang kosong untuk kita berkreasi menampilkan konten yang
kita mau.

Walau demikian, tetap saja kita harus menjaga kualitas konten


kita sehingga mendapatkan tanggapan positif dari pembaca. Berikut ini
adalah alternatif-alternatif konten yang bisa dimasukkan dalam review
buku:

1. Alasan memilih buku. Silakan Anda ungkapkan mengapa


Anda memilih buku ini untuk dibaca. Entah karena temanya,
penulisnya, atau mungkin bagaimana sulitnya Anda

Cara Asyik Review Buku | 18


mendapatkan buku tersebut. Dalam review buku Teach Like
Findland misalnya saya ungkapkan ada 3 alasan utama buku
itu menjadi pilihan.
2. Kalimat yang menginspirasi. Setelah membaca buku,
biasanya ada satu atau dua kalimat yang menginspirasi dan
mewakili isi hati kita. Bisa pula kalimat tersebut penting
untuk juga diketahui oleh pembaca. Silakan kutip secara
utuh kalimat tersebut dan tambahkan analisis atau
penjelasan makna yang Anda tangkap dari kalimat tersebut.
Pada review buku Paradoks Marketing saya kutip pernyataan
penulisnya yang menarik yaitu: Segmentasi terbaik adalah
dengan tidak mensegmentasikan.
3. Perbandingan dengan buku sejenis lainnya. Hal in berlaku
untuk misalnya buku yang ditulis oleh penulis yang sama.
Tema yang sama juga bisa jadi bahan perbandingan konten
review buku. Apa yang dibandingkan tidak selalu tentang sisi
keunggulannya saja. Jika memang ada, bisa diungkapkan sisi
kekurangan dari buku tersebut dari buku lainnya. Karena
tema yang hampir sejenis yaitu seputar kebahagiaan, buku
“Bahagia Itu Mudah dan Ilmiah” karya Deny JA saya
bandingkan dengan buku “Tasawuf Modern” jarya HAMKA.

Cara Asyik Review Buku | 19


4. Pembelajaran yang didapatkan. Saya selalu punya
pembelajaran baru dari setiap buku yang saya baca. Ada
pengetahuan baru yang saya dapatkan. Saat membuat
review buku “Belajar Goblok dari Om Bob Sadino” saya
ungkapkan bagaimana saya belajar memaknai lagi kata
“bodoh” yang sebenarnya.
5. Kisah pribadi yang relevan. Ini bagian yang menarik juga soal
konten. Karena setiap kita cenderung senang menyampaikan
pengalaman pribadinya. Saat membuat review buku Magnet
Rezeki saya sampaikan pengalaman saya mencari makna
seputar rezeki dan juga tentu mendapatkannya.

Masih banyak sebenarnya konten-konten yang bisa diungkapkan.


Bahkan Anda bisa mendapatkannya sendiri. Itulah sebabnya saya hanya
sampaikan sebagian saja agar ada ruang untuk Anda sendiri membuat
konten yang berbeda.

Foto yang Unik

Inilah salah satu perbedaan review buku informal yang paling


mencolok dibandingkan dengan review buku formal. Review buku akan
menjadi menarik jika didukung dengan tampilan foto buku yang “eye

Cara Asyik Review Buku | 20


cathcing”. Foto tidak harus menggunakan kamera profesional yang mahal
dan mungkin belum terjangkau.

Beberapa tips yang bisa saya berikan untuk mendapatkan foto


yang unik yaitu:

1. Gunakan latar belakang (back ground) yang sesuai. Latar belakang


bisa apa saja seperti pemandangan di luar, kain bermotif, meja
baca, dan lain-lain. Bisa pula diberikan properti hiasan di dekat
buku yang akan diambil fotonya.
2. Gunakan aplikasi tambahan. Jika Anda mengambil foto buku
dengan kamera dari gawai Anda, silakan diedit dengan
menggunakan aplikasi pihak ketiga. Saya biasanya memakai
alikasi “Foto Perfect” dan “Fotor” yang tersedia di OS Android.
3. Selain foto cover buku, Anda bisa pula menyajikan foto back
covernya, daftar isi, halaman yang bagus dan penting. Ini
memang cenderung tidak lazim. Saya melakukannya di hampir
setiap review buku saya. Semata-mata untuk memancing
pembaca agar lebih mengetahui isi buku sebenarnya.

Cara Asyik Review Buku | 21


Cara Asyik
Review Buku

1. Judul yang Menarik


2. Konten yang Berisi
3. Foto yang Unik

Cara Asyik Review Buku | 22


Bab 3 Tips Membuat Review Buku

BAB 3

Tips Membuat Review Buku

Bagaimana, sudah mulai paham cara membuat review buku?


Apa yang sudah dijelaskan di Bab sebelumnya baru sebagian saja dan
merupakan kerangka utama atau fondasi dalam membuat review buku.
Pada bab ini saya akan berbagi berbagai tips yang juga akan membantu
Anda membuat review buku berkualitas.

Membuat Catatan saat Membaca

Membuat review buku artinya mengambil intisari dari apa yang


sudah kita baca. Agar memudahkan, tidak jarang saya membuat catatan

Cara Asyik Review Buku | 23


ketika membaca buku. Bentuknya bisa bermacam-macam. Ada dalam
bentuk mind mapping (peta pikiran), catatan bebas di buku khusus, atau
bisa juga di bukunya langsung (biasanya di halaman berisi area kosong
atau langsung di dekat bacaan yang relevan).

Catatan ini akan membantu saat kita sudah selesai membaca


buku kemudian ingin mengingat kembali secara keseluruhan apa yang
sudah kita baca. Pastikan juga kita bisa mendapatkan pandangan
menyeluruh buku yang sudah kita baca (helicopter view ).

Pilih Satu Konten Utama

Sebuah buku sebenarnya terlalu “kejam” jika harus direview yang


artinya hanya menampilkan sebagian dari isi buku yang pastinya tidak
selengkap buku aslinya. Tetapi di sanalah tantangannya. Yaitu
bagaimana kita bisa memilih satu atau beberapa bagian dari buku yang
sudah kita baca untuk diangkat masuk ke dalam review buku.

Apalagi untuk buku-buku yang berbobot dengan jumlah


halaman di atas 300 halaman. Biasanya saya akan memetakan apa saja
konten utama buku tersebut. Bisa dilihat dari Daftar isinya. Namun,
karena keterbatasan ruang, kita harus memilih bagian mana yang akan
menjadi bahan utama review buku.

Cara Asyik Review Buku | 24


Sebagai contoh misalnya saat saya mereview buku “Soul
Travelers” yang berisi 39 kisah perjalanan ke luar negeri, saya hanya
memilih 5 kisah yang paling berkesan buat saya. Lalu saya “menjahitnya”
menjadi satu.

Aturan 300 kata

Memang tidak ada aturan baku berapa jumlah kata yang


merepresentasikan 1 review buku. Standar review buku formal minimal
500 kata. Untuk beberapa media tertentu ada sebagian kecil yang
dibawah itu.

Saya sendiri mengambil pengalaman saat memasukkan review


buku ke dalam akun Instagram saya. Ternyata ada limit maksimum kata
dalam satu kali posting yaitu maksimum 300 kata. Tidak jarang limit ini
justru jadi penganggu saat review yang sudah saya buat seringnya
melebihi dari 300 kata. Sehingga perlu effort tersendiri melakukan
penghapusan kata atau kalimat.

Jika Anda mau jumlah kata dalam 1 kali review kurang dari 300
kata pun sebenarnya tidak masalah. Yang utama hasil review buku itu
nikmat dibaca oleh orang lain.

Cara Asyik Review Buku | 25


Persiapan Matang

Dari pengalaman saya pribadi, rata-rata waktu yang dibutuhkan


untuk membuat review buku berkisar antara 1 sampai 2 jam. Hal ini
utamanya bergantung pada kualitas isi buku. Buku yang padat dan
berbobot isinya akan membutuhkan waktu lebih lama karena harus
memilih apa yang mau ditampilkan dan merangkainya menjadi satu
cerita menarik.

Karenanya, lakukan persiapan yang matang dimulai dari


menyediakan waktu khusus untuk melakukan review buku. Waktu ini
diluar dari waktu membaca buku itu sendiri. Pastikan juga waktu itu
cukup untuk sekaligus dari awal sampai akhir membuat review buku.
Akan sangat menyulitkan jika pembuatan review buku terpotong atau
ada jeda di antaranya.

Biasanya saya membuat review buku di pagi hari sebelum


berangkat kerja atau sore hari sebelum pulang ke rumah. Di masa awal
saya menyediakan waktu khusus di akhir pekan yang mana itu bisa
menghabiskan 3-4 jam. Faktor kesiapan teknis juga berpengaruh mulai
dari pengambilan foto atau screeshot buku sampai juga memindahkan
materi dari satu aplikasi di laptop ke gawai dan seterusnya.

Cara Asyik Review Buku | 26


Selain waktu, jangan dilalaikan hal teknis lain yang akan
mengganggu jika tidak dipersiapkan dengan matang. Beberapa
persiapan itu seperti: alat tulis (saya menggunakan laptop, bisa juga
gawai), catatan-catatan hasil bacaan buku, tempat yang nyaman dan
kondusif (minim gangguan).

Menyebarkan di Media dan Waktu yang Tepat

Setelah review buku selesai dibuat maka langkah terakhir adalah


menyajikannya ke publik melalui media sosial kita masing-masing. Saya
menggunakan dua media yang utama Instagram dan Facebook yang
keduanya bisa disinkronisasi secara bersamaan. Artinya satu kali
pengiriman menggunakan Instagram bisa diatur menjadi sekaligus
pengiriman di Facebook. Media yang lainnya yaitu grup WhatsApp,
Channel Telegram Membaca Itu Nikmat dan website
membacaitunikmat.com.

Yang perlu diperhatikan adalah kesesuaian media dan waktu


yang tepat. Mengingat masing-masing media memiliki karakter
lingkungan yang tidak sama. Instagram dan facebook cenderung mirip di
mana semua orang bebas mengirim dan juga merespon apa yang ada di
sana.

Cara Asyik Review Buku | 27


Sedangkan untuk WhatsApp sedikit berbeda khususnya dalam
hal waktu dan lingkungan. Perlu diperhatikan etika dan aturan yang
berlaku di dalamnya. Misalnya jika grup WhatsApp yang akan kita
kirimkan adalah grup Kantor atau teman sebaya maka perlu dilihat
apakah review buku yang kita buat cocok dan nyaman bagi anggota yang
lain. Apalagi jika sedang mendiskusikan topik khusus yang tidak ada
kaitannya dengan review yang kita buat. Kecuali justru itu adalah grup
yang sejak awal memang membahas soal review buku.

Perbaikan Sepanjang Waktu

Review buku secara informal memang tidak memiliki aturan


yang baku. Tetapi bukan berarti kita juga mengabaikan kualitasnya.
Dengan membuat dan menyebarkan review buku kita juga bisa
mengevaluasi sejauh mana kualitas review buku yang sudah kita buat.
Sederhananya, jika bagus maka akan semakin banyak orang yang
menyukai review tersebut. Di media sosial bisa diukur dari banyaknya
love atau like yang diberikan pada kiriman review buku kita.

Ukuran lain misalnya sejauh mana interaksi yang dihasilkan.


Entah dalam bentuk bertanya di mana memperoleh buku tersebut,
tentang satu bagian yang belum jelas di review buku yang kita buat,

Cara Asyik Review Buku | 28


tentang perbandingan dengan buku yang lain, dan sebagainya. Apalagi
dalam sebuah grup khusus, biasanya interaksi bisa sangat intens.

Dari sinilah kemudian kita bisa dan harus terus memperbaiki


kualitas review buku kita. Mana yang sedikit diminati, sedikit interaksi
bisa kita evaluasi apa kekurangannya. Mana yang banyak disukai dan
memunculkan interaksi lebih kita periksa apa yang menyebabkannya.
Yang kurang baik diperbaik, yang sudah baik kita asah dan terus
tingkatkan.

Bisa juga secara spesifik kita meminta tanggapan kepada yang


biasa membaca buku atau membuat review buku. Saya sendiri sering
dimintai hal seperti ini. Tentu dengan senang hati saya melakukannya.
Pernah saya memberikan masukan bahkan hingga lima kali revisi. Tetapi
lebih sering yang tidak terlalu banyak masukan kecuali perbaikan kecil
saja.

Cara yang lebih efektif lagi adalah meminta masukan review


buku dari penulis bukunya langsung. Dengan mereview sebuah buku
sebenarnya kita mecoba menceritakan ulang isi sebuah buku daripada
orang lain membacanya secara utuh. Cara kita menceritakan ulang itu
tentunya akan menimbulkan bias dari apa yang sebenarya diinginkan
oleh penulis aslinya. Oleh sebab itu, jika dimungkinkan, cek saja

Cara Asyik Review Buku | 29


langsung kepada si penulis buku apakah review buku yang sudah kita
buat sudah sesuai dengan yang diinginkannya.

Saya pernah melakuka ini saat membuat review buku “Magnet


Rezeki” karya Ustadz Nasrullah. Kebetulan saya kenal secara pribadi
dengan beliau yang satu almamater saat di Kampus dulu. Saat saya
memberikan draft pertama review buku beliau, ada satu masukan
penting dari beliau. Kemudian saya melakukan perbaikan hingga tiga
kali sebelum akhirnya saya selesaikan dan sebarkan.

Poin utama yang ingin saya sampaikan adalah semangat untuk


terus memperbaiki kualitas review buku yang sudah kita buat. Caranya
bisa bermacam-macam seperti yang sudah saya jelaskan di atas. Atau
Anda mungkin bisa memiliki cara yang lain sendiri, boleh saja. Dengan
semangat perbaikan sepanjang waktu, review buku kita akan semakin
baik dan memberikan manfaat yang banyak.

Cara Asyik Review Buku | 30


Tips Membuat

Review Buku
1. Membuat Catatan saat Membaca
2. Pilih Satu Konten Utama
3. Aturan 300 Kata
4. Persiapan yang Matang
5. Menyebarkan di Media dan Waktu
yang tepat
6. Perbaikan Sepanjang Waktu

Cara Asyik Review Buku | 31


Bab 4 Contoh Review Buku

BAB 4

Contoh Review Buku

Pada bagian sebelumnya sudah dijelaskan tentang manfaat


review buku, cara membuatnya dan beberapa tips yang memudahkan.
Kali ini saya akan berbagai contoh nyata review bukunya. Tentu dengan
persepsi yang sama bahwa yang saya maksud adalah review buku
informal.

Namun sebelum saya menampilkan contohnya, saya juga akan


berbagi tentang “Review Buku Mini”. Apakah itu? Ini hanya istilah yang
saya buat dalam Workshop Membaca Itu Nikmat ketika peserta diajak

Cara Asyik Review Buku | 32


untuk membuat Review Buku. Mereka diberi waktu 10 menit membaca
cepat buku dan kemudian membuat review singkatnya dari apa yang
sudah dibaca.

Ini tentu bukan review buku yang sebenarnya. Hanya sekedar


berbagi hasil bacaan yang sedang dikerjakan. Belum tuntas memang.
Tapi tidak salah dilakukan. Apa tujuannya? Pertama adalah berbagi.
Kedua melatih membuat review buku yang sebenarnya. Ketiga
“memancing” respon publik yang memiliki minat hal yang sama.

1. Review Buku : Disruption

Review buku yang pertama adalah buku Disruption karya Prof.


Rhenald Kasali. Total ada 752 kata. Ini termasuk review buku yang cukup
panjang. Kebetulan bukunya pun juga cukup tebal, 496 halaman. Isi
utamanya adalah uraian 5 bagian utama dari buku ini. Ditambah dengan
sedikit paparan profil penulis dan pentingnya buku ini. Judulnya pun
saya buat pendek sesuai isi buku.

Cara Asyik Review Buku | 33


SADAR DISRUPTION

Review buku Disruption karya Rhenald Kasali

Apa yang terjadi ketika suatu hari nanti, profesi atau tempat bekerja
kita hilang dan tidak beroperasi lagi karena ada orang atau organisasi lain
yang sudah menggantikan bahkan melakukan dengan lebih baik apa yang
kita kerjakan hari ini? Ya, Anda boleh menyangkal bahwa hal itu tidak akan
terjadi. Sama seperti Nokia, Kodak dan juga Blackberry yang menyangkal
akan adanya lawan yang tak terlihat di luar mereka. Dan akhirnya kita sama-
sama tahu nasib mereka hari ini.

Membaca buku “Disruption” karya pakar manajemen perubahan,


Rhenald Kasali, bagi saya seperti belajar untuk menerima bahwa
kemungkinan kisah di atas adalah pasti terjadi. Kabar baiknya, penulis
bukan saja menyajikan kemungkinan terburuk sebagai akibat disruption,
tetapi juga membekali dengan berbagai jurus ampuh agar kita justru
menjadi pemenang dari fenomena tak terelakkan ini.

Buku ke-32 penulis yang mendirikan institusi Rumah Perubahan ini


terbilang segar karena baru diterbitkan Januari tahun 2017. Dengan tebal
hampil 1 rim (496 halaman) buku ini mengupas tuntas segala hal yang
berhubungan dengan “Disruption”. Buat yang awan tentang “Disruption”
sekalipun, buku ini bisa menyulap Anda seakan menjadi pakar Disruption
jika Anda bersedia untuk membedah dan mengeksplorasinya dalam-dalam.

Tersusun atas 16 bab dengan 5 pembagian utama. Jika


diumpamakan sebuah film bioskop, kira kira alurnya seperti ini. Pada bagian
pembuka (bab 1 s.d 3) penulis memberikan shock therapy kepada pembaca
tentang hadirnya setingan baru dunia kita hari ini. Ada lawan-lawan yang
tak terlihat yang membuat pasar digital (digital marketplace) baru serta
penjelasan fenomena “Disruption” yang bahkan sudah terjadi sejak lama
sebelum teori ini ditemukan.

Cara Asyik Review Buku | 34


Pada bagian kedua (bab 4 s.d.7), keluarlah keahlian mengajar
penulis di dalam kelas, karena beliau seakan mengajar di dalam kelas untuk
1 mata kuliah berjudul “Disruption”. Mulai dari kisah pada saat Clayton M.
Chritenseen melahirkan bayi teori Disruption pada tahun 1997, kritik yang
muncul atas teori tersebut, sampai pertarungan teori tersebut dengan
teori-teori lainnya sampai hari ini, 20 tahun usianya. Menariknya, penulis
menyajikan dengan gaya bercerita (story telling) yang menarik, sehingga
kuliah dalam kelas berubah seperti membaca sebuah novel perjuangan
heroik.

Lanjut ke bagian ketiga (bab 8 s.d 9) giliran kita belajar jurus ampuh
menghadapi serangan “Disruption”. Tag line-nya “disrupting or disrupted”
(bukan lagi “change or die”). Startegi pertama adalah self disruption atau
melakukan disruption pada diri kita sendiri. Hal yang terdengar agak aneh
karena sebaik apa pun keadaan kita hari ini, kita dipaksa untuk mengakui
bahwa masih ada banyak kekurangan yang menuntut segera diubah. Kelak
kita akan menyadari bahwa memang justru itu yang harus dilakukan.
Strategi berikutnya yaitu “reshape” dan atau “create” sesuatu yang baru
pada organisasi atau perusahaan kita demi melawan gelombang disruption
tersebut.

Pada Bagian ke empat (bab 11 s.d 13) alur konflik dalam “film”
Disruption pada buku ini mulai menurun. Saya membayangkan jika pada
bagian sebelumnya otak kita panas, tegang, dan kacau balau membaca
fakta, data dan analisis dan prediksi tentang disruption, maka pada bagian
ini semuanya ditata kembali sehingga menjadi disruptive mindset yang
tertanam kuat. Membantu kita memiliki cara pandang baru tentang
disruption sedang yang terjadi di sekitar kita dan bahkan di masa
mendatang.

Bagian ke lima (bab 14 s.d 16) adalah penutup dari “pentas lakon”
disruption. Sedikit antiklimaks sepertinya. Tetapi isinya sangat Indonesianis.
Bercerita tentang individu atau organisasi pemerintah dan swasta di
Indonesia yang sudah berhasil melawan gelombang disruption. Dan
semuanya ditutup dengan fenomena perubahan yang mengarah pada trend

Cara Asyik Review Buku | 35


break atau akhir zaman yang berkembang di dunia saat ini dengan ciri 3S
(speed, surprise dan sudden shift).

Penyajian buku ini memiliki gaya yang khas yaitu kaya dengan data
dan fakta yang relevan dan tepat di setiap analisisnya. Diselingi dengan
beberapa artikel penulis yang terbit di berbagai media nasional sebelumnya
atau kutipan dari buku-buku yang pernah ditulis. Namun yang tidak kalah
penting adalah kemampuan penulis mengambil dan menempatkan konteks
ke-Indonesia-an dari fenomena besar yang terjadi di dunia.

Buku ini sangat direkomendasikan bagi siapa saja pengambil


kebijakan di berbagai organisasi pemerintah, swasta dan non profit di
Indonesia. Baik itu “pemain besar” agar tidak mudah limbung karena
kesombongan yang sudah ditampilkan banyak contoh sebelumnya. Atau
juga para “pemain baru” yang akan memasuki dunia persaingan sehingga
tidak berkecil hati melihat raksasa-raksasa besar kompetitornya hari ini.

Dalam perspektif sempit saya, mindset “Sadar Disruption” ini


penting kita miliki sebagai individu. Karena sejatinya fenomena ini bukan
hanya berlaku untuk organisasi atau perusahaan saja. Terlebih lagi adalah
bagi kita manusia yang hidup di zaman baru ini. Agar kita tidak kehilangan
eksistensi atau bahkan mati. “Pernah lihat orang mati? Ya, orang mati kaku
dan dingin. Kalau Anda masih hidup tapi “kaku” dan “dingin”, sebenarnya
Anda sudah mati” (hal. 193).

Cara Asyik Review Buku | 36


2. Review Buku Magnet Rezeki

Review buku yang kedua adalah buku Magnet Rezeki. Ini adalah
buku pengembangan diri (self development) yang berkisah tentang
bagaimana memperbaiki cara pandang dan cara mendapatkan rezeki.
Bukunya sendiri tidak terlalu tebal 234 halaman. Namun karena isinya
berbobot, reviewnya saya buat agak panjang. Yang menarik dari review
buku ini adalah saya sempat berkomunikasi dengan penulisnya
langsung. Kebetulan saya kenal beliau yang satu almamater saat di
Kampus dulu.

Cara Asyik Review Buku | 37


Rahasia Magnet Rezeki (RMR) : Buktikan Sendiri

Sejak Ramadhan kemarin saya mulai membaca buku ini. Baru selesai
belakangan karena keasyikan menikmati dan mempelajari isinya. Judulnya
Rahasia Magnet Rezeki diterbikan oleh Elex Media Komputindo.

Penulisnya saya kenal baik, Ustadz Nasrullah. Kakak kelas saya di Kimia UI
dulu. Kami punya kesamaan, sama-sama “keluar” dari bidang ilmu yang
dipelajari . Bedanya, beliau lebih senior dan kaya pengalaman spiritual
serta pengalaman jatuh bangun dalam kehidupan. Buku ini adalah salah
satu buktinya.

Judul buku ini memang tentang Magnet Rezeki. Tetapi jangan bayangkan di
dalamnya ada aktivitas teknis untuk mendapatkan rezeki seperti pekerjaan-
pekerjaan tertentu. Perumpamaan yang tepatnya dijelaskan di bagian akhir
buku ini yaitu seperti orang yang ingin menikmati keindahan kupu-kupu.
Ada yang fokus pada bagaimana menangkap kupu-kupu yang indah. Tetapi
yang lain fokus pada bagaimana membuat taman yang indah sehingga
kupu-kupu itu sendiri yang akan datang menghampiri. Buku ini adalah cara
membuat taman itu sehingga menarik datangnya rezeki.

Buku ini cocok untuk Anda yang merasa buntu atau kesulitan mencari solusi
seputar rezeki. Sederhananya buku ini adalah pengembangan dzikir
Subhanallah, Alhamdulillah, Allahu Akbar yang dikombinasikan dengan
konsep rezeki sehingga melahirkan semangat Positive Thinking, Positive
Feeling dan Positive Motivation. Ketiga konsep Positive ini kemudian
menjadi judul tiga dari empat Bab buku yang dijelaskan dengan bahasa
sederhana, mengalir dan dalam maknanya.

Cara Asyik Review Buku | 38


Buat sebagian kalangan, buku ini mungkin akan dipertanyakan daripada
dipahami. Referensi akademiknya tidak banyak. Ada memang dua halaman
di mana penulis menyebutkan referensi seperti Dr.Masaru Emoto, Roger
Hamilton, Rhonda Byrne, Ippo Santosa, dll. Pun penulis juga bukan seorang
motivator atau trainer tentang pengembangan diri yang sudah dikenal
secara luas secara nasional. Walau menurut saya pribadi, ini cuma soal
waktu saja.

Menariknya buku ini amat kaya dengan pengalaman nyata dan langka.
Inilah yang menurut saya keunggulan utamanya. Bukan hanya teori atau
kecap manis di tulisan saja. Dari awal buku ini sudah dibuka dengan kisah
“ajaib” beliau mendapatkan 18 sertifikat tanah asli dari pemiliknya di Depok
tanpa mengeluarkan uang. Selebihnya banyak kisah-kisah lain dari
pengalaman penulis atau testimoni dari mereka yang sudah menerapkan
konsep RMR ini. Kabar terbaru yang saya dapatkan, buku ini menjadi best
seller kategori Self Development versi Toko Gramedia.

Salah satu kisah yang menginspirasi di dalamnya yaitu tentang ilmu Garpu
Tala. Dimana ada seorang Ibu yang mendapati anaknya wafat di depan
matanya sendiri (kisah lengkapnya sangat menyedihkan). Singkat cerita
berkonsultasi ke Ustadz Nasrullah. Setelah itu diarahkan untuk berwudhu,
ditenangkan hatinya, lalu diminta membuka Al Quran secara acak.
Sebenarnya ilmu ini seperti prinsip Garpu Tala, yang akan meresonansi
suara yang sefrekuensi dengannya. Saat hati si Ibu membutuhkan petunjuk
yang tepat, dengan kejiwaan yang tenang dan pasrah, terbukalah Surat Al
Kahfi ayat 4 sampai 7 yang membuat hati si Ibu lapang kembali.

Cara Asyik Review Buku | 39


Saya juga suka dengan tools Spiritual Meter yang merupakan kreasi penulis
dari hasil bacaan beberapa referensi luar (Danah Zohar, dll). Tools ini
membantu mengklasifikasi kualitas jiwa kita dalam skala -8 sampai +8.
Dengan tools ini kita bisa mengetahui di mana posisi kita lalu ke mana dan
bagaimana meningkatkannya.

Buku ini ada trainingnya. Sudah ada sejak tahun 2009. Silakan cek di
www.rahasiamagnetrezeki.com. Kalau belum sempat ikut trainingnya tidak
perlu khawatir karena Ustadz Nasrullah sudah berbaik hati membagi
ilmunya di Channel Telegram @rahasiamagnetrezeki. Subscribernya saat ini
ada 85.780 user. Saya sudah ikut banyak Channel Telegram dalam dan luar
negeri dan belum ada Channel yang subsribernya lebih banyak dari ini
kecuali channel resmi Telegram sendiri. Melalui Channel itu pula Ustadz
Nasrullah berbagi gratis puluhan audio singkat gratis yang bisa didengar
sambil santai di pagi atau sore hari. Isinya sangat mencerahkan.

Sudah dua kali saya membaca buku ini dan masih terus belajar menerapkan
ilmu-ilmu di dalamnya. Ada yang sudah berhasil dan ada yang masih
berproses. Yang jelas, banyak pertanyaan-pertanyaan yang selama ini
membingungkan seputar rezeki dan kehidupan bahkan produktifitas, saya
temukan jawabannya di sini. Jika Anda tertarik, tidak ada salahnya Anda
baca dan buktikan sendiri cara menguak rahasia magnet rezeki dari buku
ini.

Cara Asyik Review Buku | 40


3. Review Buku : Muslim Produktif

Buku termasuk yang awal saat saya melakukan


#30dayschallenge review buku di tahun 2017 lalu. Buku karya
Muhammed Faris ini sengaja saya pilih karena momen yang tepat yaitu
memasuki bulan Ramadhan. Penulisnya pun sudah aktif membuat
website: muslimproductive.com. Hal menariknya saat saya mengirim
review ini, ternyata ada respon dari penerbit bukunya, Quanta.

Cara Asyik Review Buku | 41


MUSLIM PRODUKTIF : BUKU KOMPILASI PRODUKTIFTAS

“Tak ada yang baru di bawah matahari yang sama.” Mungkin pernah Anda
dengar kata mutiara ini. Kadang, begitu pula dengan buku-buku yang lahir
hari ini. Sebagian besar adalah kompilasi dari buku atau pemikiran yang
lama. Namun dihadirkan dengan cara dan wajah yang baru.

Buku “Muslim Produktif” karya Muhammed Faris ini adalah contohnya.


Berawal dari keinginan pribadinya menjadi muslim yang produktif,
muncullah karyanya dalam bentuk tulisan, video, infografis yang terangkum
di website productivemuslim.com.

Tiga kata yang bisa saya sematkan pada buku ini: Lengkap, Baru dan
Sistematis.

Lengkap karena memuat hampir semua hal tentang bagaimana agar


seorang muslim menjadi produktif. Bukan hanya menyoroti aspek spiritual
saja tetapi juga aspek fisik dan sosial. Bahkan untuk membahas tentang
tidur saja sampai menghabiskan 30 halaman sendiri.

Baru, maksudnya relevan dengan kondisi hari ini. Disertai referensi buku-
buku produktifitas populer seperti 7 Habitnya Covey, The Power of Habitnya
Charles Duhigg. Bedanya, yang ini dibingkai dalam kacamata Islam. Ayat,
hadis dan kisah-kisah yang pernah kita baca sebelumnya dirajut dengan
indah seperti kita baru mengetahuinya.

Sistematis karena penyajiannya terstruktur. Memudahkan untuk pembaca


memahami bagiannya satu per satu. Di setiap akhir Bab ada infografis yang
meringkaskan pembahasan sebelumnya. Desain penulisannya dibuat
sedemikian rupa untuk kita mudah mencari hal-hal penting yang mungkin
terlewat.

Cara Asyik Review Buku | 42


Memasuki bulan Ramadhan, saya sangat sangat sangat (3x)
merekomendasikan Anda memiliki buku ini. Karena Anda bisa langsung
mengamalkan tips-tips yang banyak disajikan. Apalagi ada satu Bab sendiri
berjudul tentang Ramadhan dan Produktifitas.

Selamat menjadi Muslim Produktif!

4. Review Buku Bintang

Buku Bintang karya Tere Liye adalah sebuah novel tetralogi.


Review jenis novel sedikit berbeda dibanding review buku non fiksi.
Salah satu kenikmatan membaca novel adalah kebelumtahuan ujung

Cara Asyik Review Buku | 43


dari kisah yang disajikan. Karenanya review buku jenis novel tidak boleh
“mengganggu” kenikmatan ini dengan membocorkan (spoiler) seluruh
isi bukunya. Justru tantangannya bagaimana pereview buku menyajikan
angle yang diangkat dan memancing tanda tanya pembaca review buku
untuk mendapatkan jawaban dengan membaca bukunya langsung.

Bintang, Dunia Paralel Keempat

Membaca mengasah imajinasi. Satu kata dapat melahirkan banyak


imajinasi. Bagaimana jika terangkai menjadi sebuah kalimat. Dan kalimat
membentuk paragraf. Hingga akhirnya menjadi sebuah kisah.

Novel terbaru karya penulis favorit Tere Liye berjudul “Bintang” ini
membawa kita pada imajinasi dunia paralel selain Bumi. Ada dunia lain yaitu
Klan Bulan, Klan Matahari dan Klan Bintang. Masing-masing memiliki
kehidupan dengan ciri khasnya. Hanya sebagian orang saja yang tahu dan
bisa memasuki kesemua dunia paralel ini.

Adalah Raib, Sela dan Ali yang menjadi tiga tokoh utama dalam sepanjang
kisah rangkaian novel laris ini. Mereka adalah anak muda penduduk Bumi
kelas sebelas. Ada kekacauan dunia paralel yang terjadi di setiap seri novel.
Dan mereka menjadi tokoh utama penyelamatnya.

Kali ini mereka bertugas menyelamatkan dunia paralel dari rencana jahat
Sekretaris Dewan Kota Klan Bintang yang berencana meruntuhkan pasak

Cara Asyik Review Buku | 44


bumi. Jika itu terjadi, seluruh Klan di permukaan akan hancur kecuali Klan
Bintang. Klan Bintang adalah Klan dengan teknologi tertinggi dibanding Klan
yang lainnya. Letaknya 2.000 km di perut bumi. Mereka memiliki ruang-
ruang simetris dengan berbagai macam ukuran.

Saya suka dengan detail-detail kisah petualanan dalam novel ini.


Penggambaran ruang-ruang di Klan Bintang seperti Padang Sampah,
Padang Rumput, Kota Zaramaraz, dll. Juga imajinasi teknologi yang
dihadirkan seperti baju yang bisa mencuci sendiri, mobil terbang, Robot Z,
dan banyak lainnya.

Saya baru membaca seri ini tapi tetap bisa mengikutinya tanpa harus
membaca seri sebelumnya. Karena kisahnya disajikan utuh untuk satu buah
novel. Penulis mampu membuat relasi cerita dengan kisah pada seri
sebelumnya sehingga kesemuanya menjadi sebuah kesatuan.

Plot alur ceritanya juga tidak mudah terbaca. Sebanyak 380 halaman selalu
membuat penasaran bagaimana akhir ceritanya. Sampai kemudian ditutup
dengan fakta baru, ternyata masih ada Klan yang lain lagi dan akan menjadi
buku berikutnya. Apa itu? Ah, nanti saya dituduh penyebar spoiler. Silakan
baca sendiri yo :)

Cara Asyik Review Buku | 45


5. Review Buku Teach Like Findland

Teach Like Findland adalah salah satu buku best seller


internasional. Saat pertama kali terbit, saya segera membelinya dan
membacanya. Banyak hal positif yang saya dapatkan tentang bagaimana
pendidikan terbaik di dunia ini dilaksanakan. Review bukunya pun
segera saya buat. Tetapi pada review ini saya hanya mengungkapkan 3

Cara Asyik Review Buku | 46


alasan mengapa buku ini bagus. Ini adalah sekedar contoh bahwa review
buku tidak selalu harus tentang isi buku secara langsung.

Teach Like Findland : Tahu Lebih Dalam Pendidikan Terbaik a la


Findlandia

Tahun 2001 OECD mengumumkan Findlandia sebagai negara dgn kualitas


pendidikan terbaik di dunia (standar PISA: Programme for International
Student Assessment). Sejak itu byk pemberitaan dan diskusi ttg apa dan
bagaimana pendidikan di Findlandia. Buku “Teach Like Findland” ini kelak
akan jadi salah satu referensi yg sangat direkomendasikan untuk hal
tersebut.

Tiga alasan yg membuat buku ini bagus adalah pertama, penulisnya ,


Timothy D. Walker, adalah mantan guru Sekolah Dasar di Amerika yang
telah merasakan langsung sistem pendidikan di sana (dan membuatnya
frustasi) hingga akhirnya pindah menjadi guru Sekolah Dasar di Findlandia.
Sehingga kita akan mendapatkan perbandingan yang cukup lengkap dari
dua sistem pendidikan di kedua negara tersebut. Secara tidak langsung
akhirnya ada kutub dimana yang satu diposisikan sebagai “pendidikan
gagal” dan yang satunya lagi sebagai “solusinya”.

Alasan kedua yaitu buku ini adalah kumpulan pengalaman nyata dari
penulis yang sehari-hari menjadi pengajar di Findlandia. Penulis melakukan
observasi selama 2 tahun, lebih dari 100 jam pelajaran dan praktikum yang
disupervisi oleh 2 guru veteran Findlandia. Hal itu dilakukan dalam upanya
mencapai gelar magister di Amerika di bidang pendidikan dasar.

Alasan ketiga buku ini disusun sistematis, praktikal, sederhana namun tidak
luput dari prinsip-prinsip yang mendasarinya. Ada 5 bagian utama yaitu:
kesejahteraan, rasa dimiliki, kemandirian, penguasaan dan pola pikir. Setiap
bagiannya terdiri dari beberapa artikel yang bersifat praktis dengan jumlah
total sebanyak 33 artikel. Edisi terjemahan terbitan Grasindo ini pun tidak

Cara Asyik Review Buku | 47


terlalu tebal, 197 halaman saja. Namun isinya sudah sangat banyak untuk
kita mengenal bagaiman kesuksesan pendidikan di Findlandia.

Tidak banyak buku yang ketika saya baca, lalu saya highlight berwarna. Buku
ini salah satunya. Hampir di setiap halamannya tak luput dari coretan warna
hijau saya mengingat penting dan menariknya informasi atau pembelajaran
yang disampaikan.

Setelah membaca buku ini saya sadari bahwa melakukan perubahan sistem
pendidikan kita tdk bisa dilakukan sekaligus apalagi hanya dibebankan
kepada guru saja. Harus ada peran pemerintah dan masyarakat untuk
mewujudkannya. Buku ini bisa menjadi awal yang baik bagi siapa saja yang
ingin memiliki pemahaman dan pengetahuan bagaimana perubahan itu
seharusnya.

Cara Asyik Review Buku | 48


6. Mini Review Buku: Abraham Lincoln

Seperti yang sudah saya jelaskan, saya akan memberikan contoh


Mini Review Buku. Saya ambil dari karya salah seorang peserta
Workshop Membaca Itu Nikmat, Grady Nagara. Hanya 155 kata. Ya,
karena waktunya terbatas hanya 10 menit saja dibuat. Tetapi jika dibaca
sudah cukup untuk mendapatkan gambaran bukunya. Berani mencoba
cara ini?

Inspirasi dari Lincoln: Hapuskan Perbudakan Sedunia!

Siapa tak kenal Abraham Lincoln? Presiden AS ke-16 ini menjadi icon
bagaimana demokrasi semestinya berjalan. Dengan sangat apik, A. Faidi,
penulis buku biografi Lincoln ini, menjelaskan bahwa bagi Lincoln,
memperjuangkan demokrasi adalah memperjuangkan kesetaraan.

Cerita dimulai dari masa kecil Lincoln yang penuh derita, hidup dalam
kemiskinan, namun Lincoln mengajarkan arti pembelajaran sejati. Buku ini
benar-benar menjelaskan dengan detail kehidupan pribadi Lincoln,
termasuk kisah cintanya dengan Mary Todd, istri setia yang terkadang
dipenuhi konflik asmara.

Lincoln adalah ahli hukum yang terjun ke politik. Satu-satunya pejuang di


masa itu yang ingin menghapuskan sistem perbudakan di tanah Amerika,
dan menyatukan antara Amerika Utara dan Selatan. Banyak orang
membencinya, dan tak sedikit pula yang mengaguminya. Tragis, akhir
hidupnya harus dibunuh oleh lawan politik saat menonton teater
favoritnya.

Kini, nama Lincoln abadi. Ide-idenya untuk menghilangkan perbudakan


menjadi inspirasi dunia dalam mempraktikkan demokrasi. Lincoln

Cara Asyik Review Buku | 49


mengajarkan kita bagaimana menjadi politisi yang tangguh dalam
memperjuangkan orang-orang tertindas.

Itulah di atas sebagian saja contoh review buku. Selengkapnya


Anda bisa melihat di akun Instagram saya: adi_wahyu_adji atau
facebook saya. Di sana Anda bisa melihat lebih lengkap bagaimana saya
juga menampilkan foto bagian lain dari buku yang saya review seperti
daftar isi, contoh halaman penting, profil penulis, dan lain-lain.

Cara Asyik Review Buku | 50


Epilog : Bagaimana Review Buku Yang Terbaik?

Epilog

Bagaimana Review Buku


Yang Terbaik?

Pada saat-saat awal saya membuat review buku yang dikirimkan


melalui akun media sosial saya, pertanyaan di atas seringkali berkelebat
dalam pikiran. Semata-mata untuk mendapatkan kualitas review yang
bagus tentunya. Namun, dalam perjalanannya hal ini semakin jarang
saya pikirkan. Karena aktivitas review buku sudah mengalir saja saya
lakukan dari waktu ke waktu setiap selesai membaca buku.

Cara Asyik Review Buku | 51


Namun setidaknya ada dua hal yang dapat menjadi acuan
sederhana bagaimana review buku yang bagus yaitu kepuasan pembuat
review buku dan respon dari lingkungan.

Ukuran pertama yaitu kepuasan pembuat review buku. Memang


hal ini sangat subyektif dan abstrak. Hanya Anda yang tahu apakah
review buku yang sudah Anda buat sudah memuaskan keinginan Anda
sendiri. Dari pengalaman, tidak jarang saya harus mengedit pada tahap
akhir beberapa review buku yang saya buat. Entah karena ada kalimat
yang janggal, atau mungkin pemilihan topik atau alur yang kurang tepat.

Seringkali akhirnya saya batasi waktu pengerjaannya. Karena


semakin lama, ada saja yang ingin saya perbaiki agar review buku yang
saya buat lebih baik lagi. Hal yang biasanya membuat saya puas adalah
ketika selesai membaca review yang saya buat, saya ingat hal utama apa
saja yang saya dapatkan saat membaca buku tersebut sebelumnya.
Review buku penjadi semacam pintu pembuka dari ruangan berisi
memori ingatan saya ketika membaca buku sebelumnya.

Ukuran yang kedua dari review buku yang bagus yaitu respon
dari lingkungan. Sederhana saja, karena review buku informal ini dikirim
menggunakan akun media sosial pribadi kita, maka dengan mudah kita
bisa melihat respon orang lain yang membaca review tersebut. Respon

Cara Asyik Review Buku | 52


paling sederhana adalah jumlah love (instagram) dan like (facebook) yang
didapat.

Respon lanjutannya adalah komentar dari pembaca entah


memberikan apresiasi atau pertanyaan. Respon yang lebih lanjutnya
yaitu review buku yang kita buat membuat tertarik orang lain untuk
membaca buku tersebut. Hal ini bisa dilihat misalnya jika ada yang
menanyakan di mana atau bagaimana cara mendapatkan buku tersbut.

Dua ukuran review buku yang bagus tadi yaitu kepuasan kita
sebagai pembuat review buku dan respon lingkungan tidak selamanya
harus berjalan beriringan. Saya bisa merasa puas membuat review
sebuah buku tetapi minim sekali respon dari lingkungan. Sebaliknya ada
yang saya buat “seadanya” saja malah mendapat respon yang lebih baik
dari lingkungan.

Walaupun keduanya bisa menjadi alat bantu untuk kita


melakukan perbaikan. Misalnya, kita bisa membaca mengapa satu
review buku mendapatkan respon lebih baik dari review buku yang
lainnya. Bisa jadi karena temanya, pemilihan bukunya, alur
penulisannya, atau mungkin juga karena fotonya.

Ada satu tips sederhana bagi Anda yang ingin melakukan


kebiasaan review buku tetapi belum pernah atau jarang melakukannya
agar mendapatkan review buku yang bagus. Apakah itu? Review buku

Cara Asyik Review Buku | 53


yang bagus adalah review buku yang selesai . Jangan terlalu berpikir
apakah review ini akan mendapatkan respon yang banyak atau tidak.
Apakah kata-katanya sudah menarik dan menginspirasi atau belum.
Apakah datanya sudah lengkap atau belum? Dan bisa jadi masih banyak
lagi pertanyaan lainnya. Abaikan saja itu dulu, yang penting adalah Anda
bisa membuat 1 review buku pertama.

Selanjutnya? Perbaiki di review buku kedua, ketiga dan


seterusnya, sampai Anda tak lagi memikirkan apa kriteria review buku
yang bagus itu. Bisa jadi karena Anda sudah mengetahuinya dan tak
perlu berpikir keras lagi karena Anda sudah mengalir saja melakukannya.

Salam #MembacaItuNikmat

Cara Asyik Review Buku | 54


Profil Penulis
Profil Penulis

Adi Wahyu Adji

Perkenalkan saya Adi Wahyu Adji biasa disapa Adji. Saat ini
saya beraktifitas di Rumah Kepemimpinan sebagai Direktur Bidang
Pemberdayaan Peserta dan Pengembangan Alumni. Sejak tahun 2006
saya berada di institusi NGO ini.
Saya mengeyam pendidikan jejang S1 di Kimia FMIPA UI. Lalu
melanjutkan jenjang S2 di Ilmu Manajemen SDM FEB UI. Beberapa
pendidikan informal yang pernah saya dapatkan yaitu Concultancy for
Change (C4C) yang diselenggarakan oleh NAMA Foundation yang
bertujuan menghasilkan konsultan khusus untuk NGO.
Saya memiliki kesukaan membaca buku sejak kecil. Namun
baru pada enam bulan terakhir sejak Pertengahan Mei 2017 mulai
serius membuat review buku-buku yang sudah pernah saya baca.
Total dalam 6 bulan berikutnya tidak kurang dari 40 judul buku yang
saya review. Semuanya bisa dinikmati di akun instgram atau facebook
saya.

Cara Asyik Review Buku | 55


Saat ini saya tengah mempopulerkan semangat
#OneWeekOneBook sebagai bagian dari upaya meningkatkan minat
baca masyarakat. Selain itu saya membuat satu paket training dan
workshop ”Membaca Itu Nikmat”. Alhamdulillah sejak September
2017 lalu, Workshop ini sudah terlaksana dengan sukses 12 Angkatan
di Jakarta, Bogor, Yogyakarta, Surabaya, Samarinda, Medan dan
Ambon.
Ini adalah ebook kedua saya setelah sebelumnya berjudul One
Week One Book. Karena sebenarnya kedua ebook ini saling berkaitan
satu sama lain. Membaca buku itu nikmat dan akan semakin nikmat
jika bisa membuat reviewnya. Setelah nikmat membuat review buku,
biasanya akan kembali ingin membaca buku yang lain. Begitulah
seterusnya.
Jika ada saran dan masukan atas e-book ini bisa sampaikan
kepada saya dengan kontak di bawah ini.
#Salam Membaca Itu Nikmat

Kontak :

facebook.com/adi.wahyu.adji

instagram.com/@adi_wahyu_adji

www.membacaitunikmat.com

Channel Telegram : https://t.me/membacaitunikmat

Cara Asyik Review Buku | 56

Anda mungkin juga menyukai