Anda di halaman 1dari 11

#IKUTBELAJAR

Via WhatsApp

Tema : “Siapapun Bisa Jadi Penulis”

Bersama Neni Yulianti (Sastrawan, Ibu dari tiga anak dan Pengusaha
Cirebon)

Menulis Itu Mudah

Perlukah Berlatih Agar Menjadi Seorang Penulis?

Menulis adalah kegiatan menuangkan gagasan atau ide yang berada di kepala untuk
dibentuk tulisan sehingga bisa dibaca oleh orang lain. Mungkin bagi sebagian orang, menulis
dianggap sebagai pekerjaan yang sulit dan melelahkan. Namun, tidak ada kata sulit dalam menulis
jika kita tahu menulis itu mudah. Semudah kita jatuh cinta pada sesuatu yang indah. Oleh karena
itu, mulai sekarang marilah belajar menulis. Menulislah dengan hati, maka hati pun akan berbicara
dengan cinta dan mudah untuk disampaikan kepada pembaca. Siapapun Anda dengan latar
belakang, profesi, dan usia yang berbeda-beda tak menjadi persoalan untuk menjadi seorang
penulis. Seperti apa yang pernah disampaikan oleh Imam Ghozali : “Jika kau bukan anak Raja,
menulislah!”

Lalu bagaimana cara belajar agar bisa menjadi seorang penulis? Tak ada jawaban yang lain
kecuali dengan membaca dan menulis. Jika kegiatan membaca diibaratkan vitamin yang
menyehatkan dan kegiatan menulis itu diibaratkan sebagai tubuh dan jiwa yang sehat, maka di
dalam tubuh yang sehat karena sudah banyak mencerna segala nutrisi dan vitamin akan
menghasilkan energi maksimal yang dapat dipergunakan untuk melakukan kegiatan positif sehari-
hari. Begitu pun dengan menulis, semakin seseorang banyak membaca, maka semakin banyak
pembendaharaan kata yang ia miliki. Semakin banyak pembendaharaan kata yang dimiliki, maka
semakin banyak diksi atau pemilihan kata yang tepat untuk dijadikan sebagai tulisan yang baik.
Sekali lagi saya katakan menulis itu mudah karena jika seseorang sudah terbiasa menulis dari
memulai merangkai huruf demi huruf menjadi kata-kata, merangkai kata-kata menjadi kalimat,
dan seterusnya hingga akhirnya terbentuk tulisan yang bernas dan bermakna. Kunci agar sukses
menjadi penulis yaitu banyak membaca dan berlatih menulis. Dan di dunia ini tidak ada yang
instant. Menjadi penulis yang hebat perlu menjalani proses dalam dunia kepenulisannya. Walau
seberat apapun rintangan seorang penulis dalam menjalankan profesinya, rintangan tersebut tak
mampu menyurutkan semangat seorang penulis untuk terus menyalakan tulisannya. Banyak
penulis hebat yang jam terbangnya sudah tinggi pun telah mampu melalui prosesnya dengan sangat
baik. Mereka percaya diri mengambil peluang yang ada dan tidak pernah takut dikritik tulisannya
oleh orang lain juga tidak pernah putus asa ketika naskahnya berkali-kali ditolak redaktur media
massa ataupun penerbit mayor. Tetap semangat dan akhirnya mereka berhasil menjadi penulis
yang professional dan terkenal.

Di sini saya akan berusaha membeberkan tips agar Anda bisa menjadi seorang penulis.
Sebagaimana dari pengalaman saya yang hanya seorang ibu yang sibuk bekerja tapi memiliki
semangat tinggi untuk terus menulis baik di buku cetak, berbagai event nusantara maupun media
massa.

1. Ada maupun tidak ada ide, tulis saat itu juga

Ide lahir setiap saat, kapan saja dan di mana saja. Ide tiba-tiba datang tanpa diundang dan pergi
begitu saja. Oleh karena itu, agar ide tak lekas hilang di kepala, usahakan saat itu juga ide tersebut
segera ditulis di sebuah kertas atau laptop. Kalau saya sering menulis ide di aplikasi notes dan
WPS Office pada layar handphone karena mudah dan sering di bawa ke mana-mana. Anggap ide
adalah sesuatu yang berharga dan mudah dikembangkan menjadi tulisan yang baik. Lalu,
bagaimana jika ide itu tidak muncul sama sekali di kepala? Biarkanlah dan berikanlah jeda. Ide
bisa dipancing dengan umpan yang bagus, seperti halnya otak perlu penyegaran dari rutinitas
harian yang menjenuhkan. Pancinglah ide dengan traveling, menonton film atau berita, membaca
koran atau buku, dan masih banyak lagi cara yang lain untuk dijadikan inspirasi menulis.

2. Tulis saja apa yang ada di otak dan hati Anda

Semua yang hadir di dalam otak dan hati Anda tulis saja. Biarkan jemari Anda terlatih menekan
tuts keyboard pada komputer atau laptop. Bukankah Anda sudah terlatih menulis pesan pada
whatsapp atau menulis status di media sosial semacam facebook? Sangat mudah menulis dari apa
yang kita pikirkan dan dari apa yang kita rasakan.

Tulislah tanpa perlu mengingat EYD dan tanda baca. Setelah selesai menulis, baru kemudian
revisi berulang-ulang dengan melakukan penyuntingan dan pengeditan. Begitu pun dengan naskah
yang akan dikirimkan ke media massa atau penerbit. Usahakan jari, otak, dan perasaan Anda
dilatih untuk berkreasi positif pada layar Word komputer Anda. Benahi apa yang kurang dan belum
pas. Revisi tanda baca dan EYD yang belum benar. Lalu baca berulang-ulang hingga naskah
dianggap sudah sempurna dan layak dikirimkan ke penerbit buku atau media massa.

Intinya menulis itu tidak membutuhkan teori, tetapi berlatih dan berlatihlah terus adalah
kuncinya. Buat apa Anda banyak mengikuti kursus menulis dari yang gratis hingga berbayar mahal
jika Anda tidak rajin berlatih menulis. Ubah mindset Anda yang semula tidak bisa menulis menjadi
bisa menulis. Menulis dari hal yang sederhana hingga ke hal yang disukai Anda. Tingkatkan
kepercayaan diri dan semangat Anda. Pantang menyerah ketika bersaing dengan ratusan bahkan
ribuan penulis lainnya. Seperti kata bijak dari Tim Maleeny “ Ini adalah masalah stamina, jadi
jangan putus asa jika Anda menemui gang buntu dan harus memulai dari awal, atau jika Anda
menerima surat penolakan lagi. Semua penulis sukses pernah menjalani itu, namun mereka terus
menulis dan tidak menyerah hingga tercapai tujuan mereka.”

3. Perluas jaringan dengan banyak berteman sesama penulis

Seorang penulis perlu memperluas jaringan kepenulisannya dengan banyak berteman sesama
penulis. Jika Anda menyukai puisi, maka perbanyaklah pertemanan dengan penyair. Jika Anda
menyukai artikel, maka perbanyaklah pertemanan dengan esais. Jika Anda menyukai cerpen, maka
perbanyaklah pertemanan dengan cerpenis. Hal itu dimaksudkan untuk mempermudah seorang
penulis mendapatkan informasi yang akurat sekitar perkembangan literasi yang dicintainya.
Informasi tersebut bisa berupa pengumuman lomba, pengumuman event nusantara, saling berbagi
email media massa, dan saling berbagi info komunitas yang menyediakan wadah kepenulisan.

Rawatlah jaringan pertemanan dengan baik dan bangunlah hubungan positif yang saling
menguntungkan. Tebarkanlah energi positif di dalamnya dan petiklah manfaat dari hubungan yang
solid antara sesama penulis. Dari hubungan pertemanan, Anda juga bisa saling mengoreksi tulisan
dengan teman Anda, saling berbagi alamat email, grup kepenulisan, dan juga blog yang
menampung banyak ide dari kreatifitas Anda.

4. Percaya diri menerbitkan tulisan

Menulis itu mudah dan menyenangkan. Kenapa saya bisa bilang begitu? Karena naskah Anda
yang sudah direvisi menjadi tulisan yang bernas bisa segera diterbitkan baik diterbitkan secara
cetak di dalam buku dan koran atau diterbitkan secara online di blog pribadi atau website yang
menyediakan honor di dalamnya seperti basabasi.com. Tidak perlu takut tulisan kita ditolak
redaktur koran atau penerbit mayor. Teruslah pupuk semangat Anda karena sejatinya menulis
tujuan utamanya adalah untuk memanusiakan manusia dan selebihnya adalah apresiasi dari
menulis. Menulis dapat melatih emosi dan kesabaran Anda hingga berbuah manis pada akhirnya.
Percayalah pada Tuhan selalu ada untuk hambanya yang mau berusaha dan berdoa. Semakin Anda
yakin bisa! Semakin dekat pula impian Anda menjadi penulis yang professional.

Anda juga dapat memanfaatkan media sosial untuk wadah mengembangkan kreasi
kepenulisan. Kenapa saya bisa bilang begitu? Coba Anda bayangkan, di zaman milenial sekarang
orang-orang banyak menghabiskan waktu dengan gadgetnya. Mereka banyak mempublikasikan
kegiatan mereka dari hal yang publik yang menyinggung soal negara sampai ke hal paling privasi
yang menyinggung kehidupan pribadinya sendiri. Daripada media sosial digunakan dengan status
yang tidak bermanfaat, agar lebih bijak Anda dapat mengunggah status positif yang di dalamnya
mengandung dakwah atau ilmu. Status itu bisa dibuat menjadi quotes, puisi, artikel dan cerpen.
Jangan lupa membubuhkan nama dan titimangsa di status Anda agar menghindari upaya orang
lain memplagiasi karya Anda.

5. Eksistensi sebagai penulis


Eksistensi seorang penulis biasanya dijadikan sebagai acuan pembuktian diri bahwa kegiatan
atau pekerjaan menulis yang dilakukannya itu dapat berguna dan mendapat nilai yang baik di mata
orang lain. Lalu bagaimana agar eksistensi sebagai penulis agar tetap berkibar di dunia
kepenulisannya? Pertama, miliki ruang pribadi Anda yang jauh dari keramaian.

Ruang pribadi tersebut bisa di halaman belakang rumah atau di kamar yang biasa untuk
dijadikan tempat favorit menulis Anda. Memiliki ruang pribadi bertujuan agar anggota keluarga
tahu bahwa Anda tidak mau diganggu ketika Anda sedang asyik menulis. Kedua, catat semua
pengumuman tentang lomba kepenulisan beserta deadlinenya. Hal ini dimaksud agar Anda
termotivasi mencapai target yang diinginkan. Ketiga, cari banyak referensi dengan membaca buku
atau mencari informasi di halaman Google. Keempat, Anda pupuk semangat untuk selalu berkreasi
dan pantang menyerah mengirimkan naskah Anda ke berbagai media massa dan penerbit. Kelima,
sembari menunggu diterima atau tidaknya naskah Anda, sebaiknya Anda mulai menulis lagi.
Anggap saja naskah yang akan dikirimkan sudah tidak diingat lagi. Jika ditolak, Anda tak perlu
berkecil hati. Anda bisa memperbaiki tulisan tersebut dan mengirimkannya ke alamat penerbit
mayor atau redaksi lain.

Ingat, Anda perlu menguasai teknik pengiriman karya Anda melalui email. Email yang baik
yaitu subjek pada email ditulis singkat, contoh subjek email: Puisi Tema Rindu. Di badan email
sebaiknya tidak dikosongkan. Isi seperti Anda membuat surat permohonan, tapi lebih singkat dari
surat permohonan. Jangan lupa di badan email bubuhkan nama Anda dan nomer Handphone yang
bisa dihubungi. Lalu lampirkan naskah Anda berupa attachment bisa berupa word atau pdf. Di
dalam naskah Anda jangan lupa pada halaman pertama tulis surat keaslian karya lalu halaman
berikutnya isi naskah Anda dan terakhir adalah biodata penulis. Jika ingin mengirim naskah ke
majalah atau redaksi koran, jangan lupa Anda bubuhkan nomer HP beserta nomer rekening Anda.
Hal ini untuk memudahkan redaktur mengirimkan honor ketika naskah Anda diterima.

Selalu mengikuti lomba atau event yang tertebar di media sosial terutama event nusantara yang
diadakan oleh pemerintah atau event kepenulisan lainnya yang pengumumannya melalui media
sosial seperti Facebook dan Instagram. Hal ini dikarenakan sebagai pemantik Anda untuk rajin
menulis dan membaca. Tetap semangat berkarya!

6. Personal Branding
Ketika Anda sudah menekuni profesi sebagai penulis, menulis saja tidak cukup. Anda perlu
membangun personal branding Anda sebagai seorang penulis. Bagaimana caranya? Membangun
personal branding sebagai penulis sama seperti saat kita menciptakan merk apapun, yaitu
mengenalkan ke public bahwa Anda adalah seorang penulis. Anda dapat membangun platform
penulis. Gunanya platform penulis diciptakan untuk meningkatkan visibilitas Anda sebagai
penulis. Anda dapat memanfaatkan dunia digital. Karena pada zaman sekarang semua orang sudah
lekat dengan yang namanya Twitter, Facebook, Instagram, dan Youtube.

Bila Anda sudah memiliki buku yang sudah diterbitkan. Bukan hanya ilmu marketing saja yang
perlu dikuasai. Anda perlu membangun kuat personal branding Anda sebagai penulis. Agar
seorang penulis dapat menjadi top of mind di publik. Sebagai contoh: Jika saya sedang
mengadakan lomba cipta tulis puisi dan yang saya butuhkan adalah seorang juri yang bisa
mengkurasi karya peserta lomba, yang latar belakang sudah banyak pengalaman di bidang
kesustraan dan dikenal di public sebagai sastrawan yang sudah banyak melintang di event-event
nusantara serta menjuarai lomba puisi. Lalu siapa yang saya ajak untuk bekerja sama? Saya
teringat akan kawan saya yaitu Kurnia Effendi. Beliau sering mengupload perjalanan
kepenulisannya dan sering mengkurasi beberapa event-event nusantara, serta beliau adalah jebolan
dari Ubud Writers. Tapi, bagaimana jika saya membutuhkan seorang motivator di acara seminar
saya? Saya teringat akan Ipho Santosa. Beliau sudah teruji dengan profesi sebagai motivator,
inspirator, juga penulis buku-buku best seller. Lalu bagaimana Kurnia Effendi menyapa kepada
pembacanya? Kurnia Effendi aktif mengunggah kegiatan menulis pada akun Facebook dan
membalas komentar para penggemarnya, begitu pun dengan Ipho Santosa sangat eksis di beberapa
seminar.

Siapapun Bisa Jadi Penulis

Menulis adalah suatu kegiatan yang mudah dan sangat menyenangkan. Semua orang sudah
tentu bisa menulis. Entah menulis surat atau menulis laporan kerja. Menulis merupakan pekerjaan
yang bisa dilakukan semua orang karena sebuah profesi. Tapi, kebanyakan pada praktiknya,
profesi ini belum dianggap sebagai mata pencaharian.

Para penulis kebanyakan berasal dari akademisi. Mereka adalah dosen dan pengajar di
perguruan tinggi ataupun di sekolah. Mereka sering menulis buku tentang ilmu yang mereka
kuasai. Namun demikian belum tentu profesi dosen harus melulu menulis tentang bidang profesi
dosennya. Banyak penulis Indonesia yang latar belakangnya bukan yang professional seperti dosen
maupun ahli sastra mampu menulis buku dan menulis ke media massa. Karena menulis dapat
dilakukan oleh siapa saja tanpa memandang profesi, gelar, umur, latar belakang, dan sebagainya.
Tidak memandang apakah dia seorang ahli sastra jebolan fakultas sastra, seniman, dosen, dan
profesi lainnya yang harus memiliki ijazah pendidikan tertentu. Seperti dengan saya. Saya hanya
perempuan biasa yang tidak pernah mengenyam pendidikan sastra. Hanya seorang Ibu dari tiga
anak yang berusaha menafkahi anak-anak di bidang listrik.

Siapapun Anda, Menulislah!

Saya sudah menjelaskan bahwa menulis tidak memandang profesi, tidak harus orang
berpendidikan tinggi, bisa dikerjakan di mana saja, tidak ada batasan usia, tidak mengenal bentuk
fisik seseorang, dan tidak diperuntukkan bagi orang yang punya luang. Sebagai contoh lagi kawan
saya Riri Satria yang seorang professor di bidang IT tapi telah banyak meluncurkan buku tentang
puisi dan beliau selain dosen dan anggota kepolisian, beliau juga seorang sastrawan. Asma Nadia
yang tidak mengenyam pendidikan tinggi telah mampu melahirkan buku-buku best seller dan
sebagian novelnya telah banyak diangkat ke layar lebar. Azka Nikola Corbuzier, putra sewayang
Deddy Corbuzier telah mampu menulis buku Story Of My Life yang berkisah tentang kehidupan
pribadi bersama orangtuanya pasca perceraian kedua orangtuanya.

Gol A gong yang telah kehilangan tangan kirinya tak membuat Gol A Gong menjadi orang difabel
yang minder. Walaupun hanya satu tangan, beliau telah banyak melahirkan buku-buku best seller.
Masih banyak penulis hebat lainnya yang sudah terkenal dan menjadi inspirasi orang lain untuk
mengikuti jejaknya.

Menulis Ternyata Banyak Manfaat

Ternyata kegiatan menulis selain merupakan kegiatan yang mudahdilakukan, menulis juga mampu
memberikan banyak manfaat. Apa saja manfaatnya?

1. Sebagai terapi kesehatan

James W Pennebaker seorang guru psikologi University of Texas telah melakukan penelitian
selama 15 tahun untuk mengetahui efek menulis terhadap kesehatan yaitu di antaranya untuk
katalis (pelepasan emosi ketegangan), dapat meningkatkan daya tubuh, dan dapat mengurangi
beban psikis dalam kehidupan Anda. Beliau juga mengatakan bahwa menulis dapat memperkuat
sel-sel kekebalan tubuh yang dikenal dengan T-lymphocyctes yang dapat menguatkan sel
kekebalan di dalam tubuh manusia. Tingkat imunitas seorang penulis lebih tinggi dibandingkan
yang bukan seorang penulis.

Asma Nadia salah satu penulis best seller produktif di Indonesia. Perempuan yang memiliki
nama asli Asmarani Rosalba sebelumnya pernah mengalami gegar otak, sakit jantung, dan paru-
paru. Namun berkat menulis sedikit demi sedikit kesehatan Asma Nadia pun membaik.

2. Mendatangkan rezeki

Kata siapa menulis adalah pekerjaan sia-sia? Sudah banyak di antara mereka yang merasakan
nikmatnya menjadi seorang penulis. Bahkan, uang yang dihasilkan dari menulis buku bisa
mencapai ratusan juta hingga miliaran rupiah. Sudah banyak contoh penulis yang kaya sejahtera
dari hasil menulis. Asma Nadia, Tere Liye, Ipho Santosa, Habiburrahman Elshirazy, dan lain
sebagainya telah mendapatkan royalti hingga miliaran rupiah.

Jadi, seorang penulis yang memang fokus dalam dunia kepenulisannya telah memetik buah
manis dengan limpahan royalti dari buku-bukunya. Seperti apa yang pernah dikatakan M. Fauzil
Adhim, seorang penulis buku-buku parenting dalam sebuah seminar mengatakan bahwa profesi
menulis dapat memberikan kesejahteraan lebih dengan syarat harus total dan professional. Penulis
yang sudah dikenal publik sangat berpeluang besar mendapatkan royalti lebih besar. Bagaimana
dengan Anda? Menulis ternyata sangat mudah dan menjamin kehidupan.

3. Sebagai terapi psikologis

Seorang Clinical Psychologist dari University of New South Wales yang bernama Karen
Baikie, mengatakan bahwa ketika kita menuliskan peristiwa-peristiwa yang penuh tekanan, emosi
dan bersifat traumatis, kesehatan fisik dan mental kita dapat menjadi lebih baik dibandingkan
ketika kita menulis dengan topik yang netral. Menurut Baikie, terapi menulis ekspresif bisa
meningkatkan kadar stress, suasana hati yang negatif, gejala-gejala fisik, serta penurunan suasana
hati yang positif di awal. Akan tetapi dalam jangka panjang, seperti telah banyak riset studi yang
telah membuktikan bahwa menulis bermanfaat bagi kesehatan. Mereka dapat lebih baik dan sehat
fisik maupun mental setelah selesai menulis.
Seperti apa yang telah dialami Bapak Habibi mantan presiden Indonesia, saat beliau ditinggal
Ibu Ainun selamanya sangat mengalami kesedihan teramat dalam. Ditinggalkan pasangan hidup
seakan tak lagi berdaya dan tak berarti. Kemudian Pak Habibi banyak meluangkan waktu untuk
menghadapi beban traumatiknya dengan menulis semua kisah hidup bersama istri tercintanya
Ainun dalam bentuk sebuah novel yang diunggah ke layar lebar. Novel yang luar biasa karena
banyak syarat emosional, pendidikan nasionalisme dan cinta keluarga.

4. Mengasah kecerdasan otak

Mark Levy membuktikan kalau seseorang ingin genius dapat ditempuh melalui menulis.
Karena otak diberi stimulus untuk mengungkapkan pikiran dan pengalamannya kepada orang lain.
Otak manusia terdiri dari miliaran sel yang saling berhubungan. Jika kita terus berpikir, maka sel-
sel otak akan terus aktif dan membuatnya tetap hidup. Daya ingat akan meningkat. Sebaliknya,
berhenti berpikir akan membuat sel-sel otak berhenti beraktivitas. Otomatis daya ingat akan
menurun. Otak kiri dan otak kanan dipacu agar dapat bekerja dengan seimbang. Dengan menulis
bisa menyingkirkan hambatan mental dan menggunakan semua daya otak untuk memahami diri
sendiri, orang-orang sekitar, serta lingkungan sekitar dengan baik.

Apa motivasi Anda menjadi seorang penulis?

Beberapa motif yang dapat memotivasi seseorang agar segera menulis dan mencintai pekerjaan
menulis di antaranya :

- Dapat menyalurkan hobi


- Sebagai ungkapan cinta dan kasih sayang
- Supaya popular dan terkenal
- Sebagai ungkapan hati dan tempat curhat
- Berbagi ilmu dan pengalaman
- Mengagumi seseorang
- Untuk wadah berdakwah
- Karena sudah panggilan jiwa
- Menginspirasi dan memotivasi orang lain
- Meningkatkan kesejahteraan hidup

Bagaimana Agar Anda Selalu Semangat Menulis?


Anda ingin selalu semangat menulis maka perbanyaklah membaca. Karena seseorang yang
banyak membaca sangat berguna menambah pembendaharaan kata dan memperkaya ruang
batinnya yang nantinya akan dituang ke dalam tulisan-tulisannya. Biasakan diri Anda meluangkan
waktu tiap hari membaca. Cukup 2-3 lembar saja. Bisa membaca buku, koran, majalah atau
internet.

Jadikan diri Anda yang haus akan ilmu dan banyak bergaul dengan sesama pecinta literasi.
Karena dengan banyak berteman sesama penulis telah mampu menularkan virus membaca dan
menulis. Otomatis Anda akan ketularan semangat menulis dan membaca. Gunakan internet
sebagai sumber referensi serta ide penulisan. Bangun komitmen pada diri Anda untuk
membiasakan menulis dan membaca. Anda pun bisa membangun perpustakaan pribadi di rumah.
Jika jenuh di rumah, Anda bisa meluangkan waktu untuk berkunjung ke pusat perbukuan semacam
toko buku Gramedia di sekitar kota Anda. Rajinlah menulis di blog Anda dan bangunlah jaring
media sosial Anda dengan banyak mengikuti grup atau komunitas kepenulisan.

Bagaimana Jika Ada yang Hina atau Mengkritik Tulisan Anda?

Jika ada yang berani menghina tulisan Anda di ruang publik. Sebaiknya Anda tidak perlu
berkecil hati. Sebab, mereka yang menghina belum tentu semampu Anda. Mereka hanya iri.
Balaslah dengan positif yaitu dengan mengabaikan mereka dan tetap semangat berkarya.
Tunjukkan pada mereka bahwa Anda bisa lebih baik dan lebih sukses dari mereka. Tetapi jika ada
yang megkritik tulisan Anda maka balaslah dengan senyuman dan ucapkanlah terima kasih.
Kerena dari kritikan dapat melihat di mana kekurangan tulisan Anda dan bisa memperbaiki tulisan
agar ke depan bisa lebih baik lagi. Intinya jadi penulis perlu memiliki sikap legowo dan berani
menerima kritik dan masukan. Pancarkan selalu pikiran positif Anda dan tebarkanlah energi positif
ke sekitar. Karena niat yang baik akan menuai kebaikan, begitu pun dengan sebaliknya.

Tips Sukses Jadi Penulis

Cintai passion Anda. Jika menulis adalah passion Anda, maka buatlah bergairah di
dalamnya. Anda telah mencintai dunia menulis dengan tulus, suatu saat yakinlah passion Anda di
bidang menulis akan lebih mencintai Anda dan banyak mengundang kebaikan positif yang sangat
berguna di kehidupan Anda bersama keluarga tercinta. Selalu tanam pikiran positif dan ubah
mindset yang dahulu banyak berkata saya tidak bisa menjadi saya bisa! Usahakan sebelum tidur
selalu berdoa dan memvisualisasikan apa yang menjadi impian Anda. Bangun tidur di sekitar
pukul 3-4 pagi hari sangat memudahkan alam bawah sadar untuk merekam apa yang Anda cita-
citakan. Ulangi doa dan visualisasi impian Anda ketika Anda bangun tidur. Sugestikan bahwa
Anda bisa menjadi penulis yang sukses. Terakhir, selalu bersyukur kepada Tuhan dan yakin bahwa
Tuhan selalu memberikan yang terbaik dalam kehidupan Anda. Terima apapun yang diberikan
Tuhan serta tebarkan kebaikan dalam kehidupan sehari-hari.

Semangat Anda bisa menjadi penulis! Siapapun bisa jadi penulis!

Anda mungkin juga menyukai