Anda di halaman 1dari 20

#KelasLiterasiSL

“Semua Bisa Jadi Penulis”


Tanggal : 25 Juli 2019

Pembukaan
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhu semuanya, selamat malam.

Perkenalkan nama saya Elvynanda Faradiella, Sang Pecinta Senja kelahiran Jakarta, 2002.
Muda sekali yah. Saya mulai menekuni dunia literasi saat berusia 16 tahun dengan mengikuti
berbagai ajang event cipta puisi. Alhamdulillah baru saja menerbitkan 2 buku perdana
berjudul Diary Senjaku dan Meretas Rahsa. Ok, selebihnya tentang saya, insyaAllah bisa
dilihat di IG @drsj_q dan Fb: Elvynanda Faradiella.

Hari ini kita akan belajar bareng saja, tidak ada yang lebih hebat karena kita semua disini
adalah orang hebat yang sedang menuju proses sukses insyaAllah.

Materi Seminar
“Setiap Orang Bisa Menulis”

Ya. Memang benar adanya. Setiap orang bisa menulis. Tak terkecuali mereka yang
tak memahami sastra, bahkan orang yang memang dalam dirinya tak menyukai sastra pun
dapat menulis. Meski hanya sekadar kata-kata atau yang biasa kita sebut dengan quotes. Jadi
salah jika ada seseorang yang mengatakan, “Orang yang bisa menulis hanyalah orang sastra.”

Setiap penulis akan memulai karyanya dari nol. Tidak ada penulis yang lahir di dunia
sastra dalam keadaaan “Kaya Ilmu,” sukses. Dalam kehidupan sastra mungkin kita sering
bercengkerama dengan para penulis terkenal yang sukses. Apa motivasi mereka untuk bisa
sukses? Tekad dan bersungguh-sungguh. Mereka para penulis yang sukses tak pernah
mengeluh tentang apa yang mereka hadapi. Mereka selalu bersungguh-sungguh dalam
mengerjakan atau melalui hal-hal untuk menunjang kata sukses yang akan mereka gapai. Tak
pernah mengeluh dan selalu tak merasa puas akan sebuah pelajaran yang ia dapatkan.
Apakah semua penulis sukses? Tentu, tidak. Mengapa bisa seperti itu? Karena mereka
tak bersungguh-sungguh dalam menggapai kata sukses itu. Kata sukses yang mereka
inginkan hanya sebatas angan-angan yang nyata. Beberapa dari mereka yang tak sukses
dalam berkarya bukan karena karya yang tidak bagus, tapi karena mereka tak melewati
tahapan-tahapan untuk sukses dengan sempurna. Yaps, karena semua itu memang sudah
hukumnya, kita melalui tahapan untuk sukses dengan baik dan sempurna, maka sukses itu
akan benar-benar dapat kita gapai.

Apa, sih, gunanya menulis? Seberapa banyak nominal yang dihasilkan dengan kita
menulis? Pertanyaan ini mungkin sering sekali kita dengar, bahkan tak jarang kita pun akan
merasa bosan ketika banyak orang menanyakan hal serupa pada kita. Biasanya orang yang
sudah membicarakan tentang nominal dalam kehidupan menulis merasa tak yakin akan
sukses di dunia literasi.

Bagaimana cara kita menanggapinya? Mudah sekali. Mari kita balikkan saja semua
pertanyaan itu. Apakah sukses harus dinilai dari seberapa banyak nominal yang kita
dapatkan? Tentu saja, tidak. Apakah dengan kita memahami sebagian dari kehidupan dunia
ini kita sudah sukses? Ya, seperti itulah perumpamaan sederhana dari sukses. Sukses tak
harus bersandingan dengan nominal yang kita dapatkan. Lantas apa gunanya menulis?
Banyak sekali. Yang paling mendasar yaitu setidaknya dengan menulis kita dapat
mengungkapkan semua rasa yang sedang kita rasakan melalui kata-kata yang kita tuliskan.

Lalu bagaimana dengan hambatan seorang penulis? Pasti setiap penulis memiliki
hambatannya tersendiri. Begitu pun dengan kita para penulis pemula. Terlebih ketika kita
memendam bakat tersebut tanpa diketahui seorang pun. Pasti ada saja, kata-kata yang tak
enak untuk didengar hadir menghampiri. Ada saja sikap seseorang yang membuat kita risih
dan biasanya itu sangat berpengaruh saat kita sedang memulai berkarya.

Belum lagi dukungan yang tak hadir dari orang tua, semua itu pasti akan membuat
kita menjadi lebih down dan mungkin saja terlintas di benak kita untuk menyudahi semua
usaha kita dalam berkarya untuk menggapai kata sukses itu. Setiap apa yang kita kerjakan,
setiap apa yang kita tulis selalu salah di matanya sebagai pembaca. Ya, sudah. Biarkan saja,
biarkan perkataan itu berlalu bersama hembusan angin.
Cukup jadikan motivasimu selangkah lebih maju dan buktikan suatu saat nanti bahwa
kamu bisa dan tak seperti apa yang mereka lihat dan nilai. Simple, bukan? Yaps, sangat
sederhana tapi susah untuk dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Kenapa? Karena setiap
manusia terlahir memiliki hati yang tak bisa disakiti sedikit pun. Wajar.

Apa inti dari semua ini? Yups, benar sekali. Sabar dan ikhlas yang disejajarkan
dengan tekad yang bersungguh-sungguh. Karena untuk menjadi penulis itu mudah selagi kita
mau mengikuti alurnya, selagi kita rajin untuk mengembangkan bakat kita dan satu lagi,
selagi kita terus mau belajar, belajar dan belajar. Perkara semua hambatan yang datang itu
sudah menjadi suatu hal yang wajib, ketika kita mulai menekuni suatu bidang di mana minat
bakat kita terasah dan bermanfaat bukan hanya untuk diri kita tapi juga untuk orang lain.

Tanya Jawab
 Tanya : Saya Gema Adelia ingin bertanya. Apa sih yang jadi inspirasi buat menulis,
siapa tokoh yang menjadi idola dalam dunia tulis menulis, dan juga gimana kita
ngembangin tulisan kita?

Jawab : Tokoh idola saya dalam dunia literasi yaitu Bunda Asma Nadia dan Bunda Helvy
Tiana Rosa. Semua hal yang saya lihat akan menjadi inspirasi ketika mood saya
menyeimbanginya untuk berinspirasi. Dan ketika kita sudah mendapatkan inspirasi, genggam
kuat-kuat, karena inspirasi tak datang dua kali. Lebih banyak membaca dan terus belajar.
Apapun itu. Karena dengan membaca kita pun akan mendapatkan kosa kata baru yang belum
pernah kita dengar dan perbanyak berlatih.

Nah, ketika kita membaca tulisan kita yang sudah kita buat/tulis dan sekiranya ada kata atau
bahasa yang kurang, maka perbaikilah. Karena disaat itu adalah kesempatan kita untuk terus
berkembang dan tanpa disadari ketika kita sedang merevisi tulisan kita, inspirasi akan datang
dengan sendirinya

 Tanya : Assalamualaikum kak, saya mau bertanya, gimana sih cara menanamkan rasa
percaya diri dalam menulis? Dan saat kita menulis, pastilah kita banyak mengalami
hambatan seperti yang tertulis pada materi yang di kirim di grup. Nah cara agar kita
selalu semangat dan tidak putus asa itu gimana ya kak? Trimakasih

Jawab : Menanamkan rasa percaya diri itu memang tak mudah, tapi kalau diniatkan pasti
bisa. Tak percaya diri karena selalu menilai tulisannya tak berguna, hei para penulis pemula,
termasuk diriku. Bagaimana bisa kita percaya diri sedangkan kita tak pernah mencoba, tak
pernah positif thinking. Tulis semua yang ada difikiran kita, tak usah takut salah, tak usaj
merasa itu tulisan adalah tulisan terburuk kita. Tak usah. Tulis saja semuanya dalam tiap
lembaran, perkara revisi itu terakhir.
Toh ketika ratusan orang tak menyukai tulisan kita, masih ada ratusan ribu orang yang
mendukung kita. Tetap semangat dan terus menulis!

 Tanya : Saya Ghea Delsia, asal Palembang. Saya ingin bertanya terkait kesuksesan
Elvynanda yang saat ini telah menerbitkan 2 buku dalam waktu yang begitu singkat.
Beliau mengatakan bahwa dirinya baru tertarik dengan dunia literasi saat beliau umur
16 tahun yang diawali dengan mengikuti lomba puisi. Lalu, usaha apa saja yang
beliau lakukan selama ini sehingga dapat menerbitkan 2 buku tersebut dengan waktu
yang sangat cepat? Jika dilihat dari riwayat tanggal lahirnya, beliau kelahiran tahun
2002 (umur 17 tahun) yang berarti beliau hanya membutuhkan waktu 1 tahun untuk
dapat menerbitkan 2 buku tersebut.

Jawab : Yaps. Genre menulis saya itu berpuisi, awalnya hanya mengenal puisi sebatas
pelajaran disekolah tak tertarik, itu ketika berusia 15 tahun dan akhirnya saya bertemu dengan
salah seorang penulis, beliau kakak kelas saya, mengajak saya untuk menekuni dunia sastra
ketika berusia 16 tahun dan mulai berkarya dan terus berkarya. Saya membuat naskah dua
buku itu cukup lama tapi lebih lama saya memendam ditumpukan file-file laptop. Kenapa?
Karena saya tak percaya diri lantaran karya saya selalu mendapatkan nilai negatif dari teman-
teman saya. Maka ketika kak Laditri bertanya apa hambatan saya ketika menulis dengan
cepat saya menjawab teman.

Pernahkah kalian merasakan dihina? Merasakan karya yang selalu dibilang tak pantas untuk
terbit? Bahkan bagaimana perasaan kalian ketik naskah kalian disamakan dengan sampah?.
Saya sudah kenyang dengan itu semua. Mungkin disini banyak yg mengalami hal serupa
namun lebih menyakitkan. Oleh sebab itu saya memendam naskah saya kurang lebih 1,5
tahun. Waktu yang singkat atau lama?

Lalu bagaimana menanggapinya? Biarkan saja, mungkin awalnya hati mental tempe kalau
lembek, tapi seiring berjalannya waktu, hati akan berubah, mental baja. Sudah biarkan saja,
anggap saja tak ada, jadikan pacuan diri kita untuk sukses. Buktikan kalau kita tak seperti
mereka fikirkan. Dan ketika benar-benar dapat membuktikannya, maka berterimakasihlah
pada mereka yang telah menghina kita. Tanpa merekapun kita tidak akan seperti ini. Itulah
yang saya lakukan setelah 2 buku saya terbit.

 Tanya : Saya Sonang Ambarita dari Batam. Pertanyaan saya:


1. Apa yang harus dilakukan oleh penulis terlebih pemula disaat karya mereka di nilai
buruk oleh orang lain?
2. Tindakan seperti apa yang tepat untuk menghindari kebosanan dalam menulis?
3. Bagaimana kita menyikapi orang tua yang menentang kita untuk menjadi penulis?
4. Bagaimana kita bisa meyakinkan diri bahwa nita bisa sukses dengan menulis?
Jawab :

1. Biarkan saja tak usah peduli dengan ucapan itu, rangkum semua untuk motivasi dan terus
menulis.

2. Refreshing.

3. Ikuti saja dulu alurnya, karena orang tua saya awalnya pun tak mendukung. Jangan pernah
berhenti menulis meski sedetik saja, untuk apa? Untuk membuktikan bahwa kita bisa dan
bersungguh-sungguh.

4. Saya rasa jawaban atas pertanyaan ini ada pada diri kita masing-masing. Seberapa kuat
tekad, nekad dan usaha kita untuk menulis, seberapa besar impian kita untuk menulis?
Pastinya akan menimbulkan kepercayaan diri bahwasanya ya, aku akan sukses menjadi
seorang penulis.

 Tanya : Kendala Paling Berat ketika Menulis itu apa aja kak? Dan point paling
penting ketika Menulis itu apa ya?

Jawab : Kendala terbesar atau terberat, menurut pendapat saya ya.. Ketika konsentrasi dan
inspirasi susah didapat dan begitu mudah untuk menghilang karena perkara sepele.
Sepertinya yang sudah saya sampaikan inspirasi itu jarang datangnya, mahal dia. Kalau diluar
itu pasti banyak tergantung tingkat penulis menghadapinya. Point pentingnya bersabar.

 Tanya : Saya Dessy Tree Utami izin bertanya. Bagaimana cara memulai untuk
menjadi seorang penulis?

Jawab : Menulis. Itulah yang penulis lakukan ketika memulai karyanya untuk menjadi
seorang penulis

 Tanya : Assalamu'alaikum kak. Saya mau nanya nih, kalau misalnya orang tua tidak
mendukung tapi kitanya keukeuh, itu gimana ya kak caranya yakinin keduanya biar
bisa dukung kita?

Jawab : Wa'alaikumussalam. Buktikan dan terbitkan karya kita agar orang tua kita tahu
bahwa kita bersungguh-sungguh untuk menjadi seorang penulis.
#KelasLiterasiSL
“Semua Bisa Jadi Penulis”
Tanggal : 26 Juli 2019

Biodata Pemateri

Nama Lengkap : Ilham

Nama panggilan : Ilham

TTL : Palembang 10 Maret 1995

Domisili : Desa Campang Tiga Ulu Kecamatan Cempaka OKU TIMUR


SUMSEL

Pekerjaan : GURU SD

Kesibukan : Mengajar, Menulis, dan Selalu memotivasi diri

Akun media sosial :

Instagram : @ilham_bungsuu fb : Ilham Putra Saibungsu

Jejak karya : Buku Motivasi "Kayu Manis"

Motivasi hidup : Tebarkanlah manfaat dimanapun berada. Tetap selalu


husnuzon kepada Allah dan kepada sesama

Motivasi menulis : "Kuatkan Mimpi"


Pembukaan
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhu semuanya. Selamat malam, salam sejahtera
untuk kita semua. Disini kita sama-sama untuk belajar ya teman-teman.

Materi Seminar
“Ingin Jadi Penulis?”

Semua orang bisa jadi penulis. Tidak ada yang tidak bisa. Namun, bagaimana kita harus
memulainya? Malas? Tidak jadi alasan utama jika malas menghambat kita untuk menulis.
Hanya saja kita kurang motivasi diri, kurang semangat untuk menyemangati diri sendiri, dan
melawan kemalasan itu sebenarnya sangat mudah. Tak ada alasan banyak pekerjaan, kerjaan
numpuk, kegiatan banyak. Justru banyak kesibukkan akan muncul inspirasi mendadak untuk
dijadikan sebuah cerita yang menarik dan dapat dituangkan ke dalam sebuah buku. Akhirnya,
jadi penulis. Gampang, kan? Hehe. Tapi, tak segampang yang kita pikirkan dan ternyata
menulis itu mudah. Tanya saja ke Laditri.

Berapa bulan bukuku kemarin? Satu Minggu sudah PO, lho. Bahkan Jumat kirim naskah.
Kamisnya PO dan booming ke mana-mana. Ternyata rasa kekhawatiran saya pun berbanding
terbalik dengan yang saya bayangkan. Alhamdulillah ... Buku saya laris manis semanis
judulnya, "Kayu Manis." Padahal buku itu adalah buku pertama yang saya tulis. Dan sudah
bisa ke mana-mana. Bandung, Cilacap, Jogja, Malang, Serang, Palembang, Emat Lawang,
Baturaja, dan masih banyak lagi. Ingat, itu buku pertama, lho. Dan lebih bangganya lagi,
yang baca bukunya adalah Duta Literasi Provinsi.

Kembali lagi tentang semua bisa jadi penulis dan kenapa buku saya bisa selesai. Kalau mau
tahu, buku itu saya susun bulan Januari akhir dan selesainya Februari akhir. Dengan halaman
kurang lebih 100-an, saya bisa menyelesaikannya dalam waktu sesingkat itu. Ternyata, sangat
mudah menulis itu hanya motivasi diri sendiri dan tekat yang dibutuhkan. Jujur, nih. Saya
sebenarnya tidak senang membaca. Dan bisa dihitung, buku-buku yang saya baca hanya
beberapa saja. Itu pun buku pelajaran saja. Jenis buku seperti novel, saya tidak suka. Namun,
setelah saya menulis, akhirnya minat baca itu muncul sendiri dan hikmahnya perlahan senang
membaca. Jadi, intinya, menulis itu sangat mudah. Yang susah itu mengawalinya. Ketika
sudah memulai, jari dan pemikiran pun bersatu untuk membentuk ribuan kalimat. Dan
akhirnya, jadilah sebuah karya menjadi buku. Di bawah ini ada beberapa tips tentang
bagaimana menjadi seorang penulis.
Ini dia 11 Tips untuk Menjadi Penulis Pemula,

1. Tentukan apa yang ingin kamu tulis.

Tips untuk menjadi penulis pemula yang pertama adalah tentukan apa yang ingin kamu tulis.
Apakah berbentuk puisi, cerpen, novel, artikel atau tulisan bebas yang kreatif? Apakah
tulisan itu bersifat fiksi atau kisah nyata, komedi, sedih, romantis? Bersifat misteri atau
rohani? Pikirkan juga bacaan apa yang membuat kamu tertarik selama ini. Selama belum
menentukan, maka kamu akan kebingungan dengan apa yang seharusnya kamu tulis.

2. Latihan menulis.

Cara kedua adalah berlatih. Tanpa latihan kamu tidak akan menjadi pandai dalam bidang
apapun. Seorang atlet yang memenangkan pertandingan adalah atlet yang terus berlatih setiap
hari. Sama seperti saat menaiki sepeda, kamu akan segera mahir jika terus berlatih. Begitu
juga dengan menulis, semakin sering kamu menulis akan semakin lancar kamu menuangkan
idemu ke dalam kertas.

3. Nikmatilah proses menulis.

Menjalani proses menulis sangat penting supaya kamu tidak cepat bosan dengan apa yang
sedang kamu tulis. Nikmatilah, jangan sekali-kali kamu merasa terbebani dengan perkataan,
“Aku harus nulis, tapi sebaiknya berpikirlah bahwa, “Aku menikmati waktu menulisku. “Aku
senang bisa menulis. Aku bisa berekspresi dengan menulis.”

4. Bereksperimen.

Kamu harus membiarkan kebebasan untuk bereksperimen dalam menulis. Artinya, kamu
tidak harus terfokus pada satu genre cerita saja. Ini adalah salah satu cara untuk mengenali
potensi kamu dalam menulis. Apakah kamu lebih cocok menulis genre yang satu atau yang
lainnya. Kamu pun boleh keluar dari zona nyaman menulismu. Misal, jika selama ini kamu
menulis fiksi, sesekali tulislah sebuah artikel. Ini akan meningkatkan keterampilan menulis
kamu.

5. Tentukan waktu menulis yang teratur.

Gunakanlah satu sampai dua jam dalam sehari di sela-sela kegiatanmu. Lebih baik menulis
sedikit daripada tidak sama sekali. Ini akan membuatmu lebih terbiasa menjadi penulis.

6. Bacalah lebih banyak buku.

Sehari setidaknya ambil waktu untuk membaca buku, menonton berita di TV, atau informasi
di internet. Ini akan membuat kosakata kamu lebih banyak dan membuatmu tahu tentang
informasi yang sedang nge-trend saat ini. Ingat, kamu menulis tujuannya juga untuk dibaca
orang lain, maka pastikan kalau apa yang kamu tulis itu menarik.
7. Temukan wadah untuk menyimpan semua tulisanmu.

Temukan buku catatan untuk menyimpan semua tulisanmu. Dengan begitu kamu bisa melihat
kembali apa yang sudah kamu tulis dan kemajuan apa yang kamu dapatkan. Entah itu buku,
komputer, flashdisk atau blog. Kamu bisa memilih blog untuk menyimpan semua karya-
karya yang mungkin sudah kamu kirim dan muat. Untuk yang belum dimuat sebaiknya kamu
simpan ke dalam wadah yang lebih pribadi. Ingat, ide itu mahal. Kamu tidak mau, kan, orang
lain mencuri tulisanmu?

8. Minta teman untuk membaca tulisanmu.

Cara paling mudah untuk mengetahui apakah tulisanmu sudah enak untuk dibaca adalah
dengan meminta temanmu membaca hasil karyamu. Mintalah juga saran dan pendapat
darinya, tapi jangan sebal, ya, jika temanmu berkomentar miring. Jadikan itu sebagai
pendongkrak semangatmu untuk menulis yang lebih baik lagi.

9. Catatlah semua ide yang kamu dapatkan.

Jika kamu mendadak menangkap ide, cepat-cepatlah menulis semua ide itu ke dalam sebuah
buku, kertas, atau catatan di HP. Tulislah sebelum ide itu lenyap bila waktunya
memungkinkan.

10. Carilah mentor dalam menulis.

Terkadang kita memerlukan orang lain untuk membagi pengalaman dalam menulis. Tak ada
salahnya kamu berkenalan dengan penulis-penulis yang sudah lebih senior untuk menimba
ilmu. Sekarang ada banyak penulis yang memiliki media sosial, bertemanlah dengan mereka.
Amati postingannya, tirulah sedikit cara mereka menulis. Ingat, bukan plagiat, ya!
Berdialoglah dengan mereka, terkadang mereka justru senang berbagi ilmu dengan penulis
pemula. Bahkan ada yang mengadakan kursus menulis gratis bagi para penulis pemula.

11. Jangan menyerah.

Intinya, jangan mudah menyerah jika karyamu ternyata belum berhasil dimuat. Coba tulis
lainnya dan kirim lagi. Belum dimuat bukan berarti tulisanmu jelek, kok. Siapa tahu hanya
belum pas saja dengan media yang kamu kirimi itu. Mungkin isinya kurang sesuai dengan
misi dan visi media tersebut. Selalu perbaiki tulisanmu hari demi hari.

Dari sebelas tips di atas, satu kuncinya adalah besarkan mimpimu. Jika kamu memiliki mimpi
yang besar maka kamu akan menjadikan mimpi itu sebagai motivasi. Tak ada yang tak
mungkin. Jadikan mimpimu sebagai dorongan untuk menyelesaikan buku yang ingin ditulis.
Kendala Menulis bagi Penulis Pemula

Pada intinya tidak ada aturan yang pasti dalam menulis, hanya jika ingin tulisan kita bisa
dibaca oleh banyak orang, maka sebaiknya kita mempelajari tata bahasa yang mudah
dimengerti. Tips untuk menjadi penulis pemula ini hanya sebagai saran buat kamu yang mau
mulai menulis. Banyak membaca, mencari informasi, dan memperluas wawasan dalam
berbagai bidang adalah suatu keharusan.

https://www.google.com/amp/s/www.shopback.co.id/blog/tips-untuk-menjadi-penulis-
pemula/amp

Benarkah menulis semudah berbicara seperti yang dikatakan Lasa Hs. dalam bukunya? Saya
yakin pertanyaan ini pasti pernah timbul di benak penulis pemula. Setelah membaca berbagai
cara penulisan artikel sebagai penulis pemula biasanya ingin mempraktikkannya. Walaupun
oleh penulis profesional sudah dijabarkan secara gamblang. Alhasil, penulis pemula masih
saja menemui banyak kendala dan kemacetan dalam menuangkan gagasan.

Jika setiap pribadi penulis pemula menyadari bahwa melakukan sesuatu pasti tak lepas dari
kendala, tentu seorang penulis akan berusaha mencari jalan untuk menghindari kendala
tersebut. Dengan dilandasi kesabaran dan ketekunan, Insya Allah, penulis pemula tak akan
mundur sebelum menghasilkan sebuah karya.

Kendala yang umum ditemui oleh penulis pemula adalah:

Pertama, rasa malas mencari sumber referensi. Mencari referensi dengan membaca buku-
buku, media massa baik cetak maupun elektronik, atau berselancar di dunia maya adalah
pekerjaan yang menyebalkan bagi sebagian banyak orang. Namun, kebiasaan membaca perlu
ditumbuhkan. Apalagi bagi mereka yang ingin menjadi penulis. Jika rasa malas
menghinggapi diri penulis, jangan mengharap impian dapat tercapai. Lebih-lebih malas
mencari sumber referensi, sebab dari referensi itu akan diperoleh informasi dan wawasan
serta pengetahuan yang luas sebagai bahan untuk menulis.

Kedua, krisis ide. Seorang penulis profesional pun bisa saja mengalami krisis ide, apalagi
bagi penulis pemula. Untuk itu, sebagai penulis pemula harus kreatif dalam mencari ide yang
akan dibahas. Ide bisa didapat kapan saja dan di mana saja.

Ketiga, kurang latihan. Kurangnya latihan dalam menulis akan berakibat:

a. Ketidakmampuan mengembangkan masalah. Padahal ide tulisan sudah menumpuk dalam


pikiran, akibatnya terjadi kemacetan dalam menulis.

b. Kaku dalam penyusunan kalimat yang menyebabkan artikel yang dihasilkan sumbang dan
tidak enak dibaca.

Keempat, takut salah. Rasa takut salah biasanya diikuti takut dikritik. Apabila perasaan
takut salah dan takut dikritik masih hinggap pada diri penulis pemula, jangan harap bisa
mencapai keberhasilan. Padahal dengan menemui kesalahan dan banyaknya kritikkan akan
menunjang keberhasilan dalam menulis.
Kelima, takut gagal. Bila kegagalan pertama sudah menjadi momok bagi penulis pemula,
keberhasilan pun tak akan tercapai. Ada pepatah mengatakan, kegagalan adalah keberhasilan
yang tertunda. Maka, jadikan kegagalan itu sebagai tonggak keberhasilan.

Keenam, finansial/honorarium. Honorarium bagi penulis pemula mungkin dipandang tidak


seberapa. Bahkan apabila tulisan itu dimuat di media cetak, penulis harus menunggu waktu
yang cukup lama dan tidak menentu. Akibatnya, bagi yang tidak sabar akan beralih ke
pekerjaan lain yang hasilnya lebih memuaskan.

Dengan adanya berbagai kendala inilah tak sedikit penulis pemula mengundurkan diri untuk
menjadi penulis. Sebenarnya bila disadari, semua kendala itu dapat diatasi hanya dengan
kesabaran, ketekunan, dan loyalitas yang tinggi. Di samping itu dapat juga memanfaatkan
berbagai media online.

Tanya Jawab
 Tanya : Bagaimana mengatasi diri yang suka down karena menganggap diri tidak bisa
atau tidak mampu? Apasih yang membuat kakak termotivasi dalam menulis?

Jawab : Cukup 1, Kuatkan mimpinya supaya menjadi kenyataan. Pengalaman kakak sendiri
ni ya menulis pertama itu bangkit gara-gara down. Kaka menulis termotivasi sampai selesai
karena tidak lulus cpns . ketika itu cpns dimulai November dan dinyatakan saya tidak lulus.
Akhirnya sayapun mencoba untuk menulis. Dengan motivasi. Saya harus viral ! dan saya
harus terkenal ! dengan 2 kalimat itu tertanam . udah gak lulus PNS tidak ada bukti nyata
saya memiliki karya dan potensi . Akhirnya dengan tekad tinggi dengan waktu satu bulan
buku bisa selesai. Dan bukunyapun meskipun viral hanya di kecamatan, tapi setidaknya
mereka tahu bahkan kita orang hebat dan bisa mengeluarkan karya dan bisa memotivasi. Dan
lebih bahagia ketika karya kita booming kemana-mana. Jujur kakak adalah penulis pemula.
Tapi kbahagia ketika karya kita sudah keluar kota, lintas kab. Keluar provinsi. Dan bahkan
semua termotivasi. Ada kebanggan kita sendiri melihatnya. Padahal itu karya pertama.Intinya
coba motivasi diri kita dengan cara niatkan dan yakinkan harus selesai dan mimpikan karya
kita akan viral . itulah kuncinya menurut kakak ketika kita down dan malas.

 Tanya : Apa saja yang harus difokuskan dalam mengetik naskah untuk dijadikan buku
agar nantinya buku dapat menarik minat pembaca?

Jawab : Yang harus diperhatikan adalah Judul buku dan sub Judul buku. Ketika judul dan
Subnya menarik maka akan ada minat baca bagi mereka. Selain itu Jika anda ingin tulisan
anda disukai pembaca, maka coba anda sisipkan humor pada tulisan yang akan anda buat.
Humor dapat membuat suatu hiburan tersendiri bagi pembaca. Hanya saja, humor yang anda
buat jangan sampai mengandung unsur kebohongan karena ini tidak boleh dalam Islam.
Humor yang terselip humor dalam tulisan dapat membuat pembaca tersenyum dan merasa
senang.
Misalnya saat anda membuat cerita yang serius dan tiba – tiba terselip humor di dalam cerita
tersebut, maka hal itu akan membuat pembaca terhibur dan menimbulkan rasa senang
terhadap tulisan anda.

 Tanya : Bismillah, kak saya mau tanya, biasanya kan di tengah2 kita menulis kita
biasa kandas di tengah jalan sperti nggak tahu kelanjutan tulisan atau kekurangan
kata2 nah makanya tulisan kita nggak selesai2. Gimana caranya mengatasi hal itu
kak?

Jawab : Untuk mencapai suatu titik kesuksesan menulis anda harus memiliki target atau
tujuan. Hal ini penting sebagai motivasi anda dalam menjaga ritme dan gairah anda dalam
menulis. Oleh karena itu segera temukan motivasi sukses anda. Untuk hal ini anda bisa
menghadirkan motivasi berupa target menulis artikel dan bisa masuk situs berita terkenal
seperti Kompasiana.com, Viva.co.id, Liputan6.com atau media berita lainnya. Selain itu anda
bisa mengunci target bahwa dengan sering menulis anda berharap dapat menulis buku dan
menerbitkan buku melalui perusahaan penerbit buku. Atau dengan sering menulis setidaknya
anda bisa memasang target menulis e-book (buku digital) dan mempublikasikannya diinternet
atau menjual e-book tersebut untuk mendapatkan penghasilan tambaha. Melalui tips
menemukan motivasi sukses saya rasa anda akan semangat lagi untuk menulis. Bermimpilah ,
jangan takut karya kita tidak diterima.

 Tanya : Saya ingin bertanya terkait waktu yang tepat untuk menulis bagi penulis
pemula. Sebelumnya kak ilham telah memberi tahu bahwa banyak pekerjaan, kerjaan
numpuk, kegiatan banyak bukanlah alasan. Kemudian telah disampaikan juga tentang
menentukan waktu menulis yang teratur, yakni menggunakan waktu 1-2 jam di sela-
sela kegiatan. Namun, selama saya kuliah waktu saya banyak tersita untuk tugas-tugas
saya bahkan istirahat pun hanya sebentar. Lalu, apa yang dapat saya lakukan agar
saya tetap dapat menulis di waktu yang seperti ini?

Jawab : Kuatkan mimpimu. Dan kakak menulis hasil dari kesibukan. Ketika di jalan menuju
sekolah kakak mendapatkan insifirasi.Liat debu malah jadi sub bab, liat Setelah sampai
catatlah garis besar inspirasi yang kita temukan dimana saja. Ketika untuk mengetik naskah
maka akan muncul sendiri dan bahkan menjadikan banyak paragraf karena sudah ada sub
baba yang kita catat. Bagaimana menghilangkan kemalasannya ? Kita tetap pada mimpi kita.
Saya akan buktikan kepada semuanya bahwa saya memiliki karya dan karya saya bisa
memotivasi orang lain.

 Tanya : Saya sudah terbiasa nulis dengan membuat kerangka terlebih dulu. Bahkan
saat ini saya punya banyak. Tapi yang jadi masalah, action nulisnya yang belum bisa
terlaksana. Setiap dapat satu dua paragraf, pasti berhenti. Saya paksa malah mood
menulis hilang. Pertanyaan saya, bisa berikan tips untuk masalah yang saya hadapi.

Jawab : Memang actionlah yang serng menjadi masalah. Masih jawabannya besarkan
mimpimu biar bisa terkenal. Tipsnya, Kerjakanlah disela kesibukanmu. 5 Menit ketika sibuk
dan terpikir dengan tulisan kita maka sangatlah berarti dan mendapat beberapa paragraf.
Langsung lakukan ketika semangat dan muncul inspirasi. Janagn dinda-tunda.
Tidak apa sehari hanya beberapa yang penting jalan. Sedikit akan menjadi banyak. Daripada
tidak sama sekali.

 Tanya : Kalau misalnya mau mengirim karya tulis kita, prosesnya apa aja ya kak?
Bagaimana kita mengirim naskahnya agar bisa terbit?

Jawab : Untuk penulis pemula, kita banyak kok untuk penerbitan online dan siap terbit.
Memang ketika kita ingin menerbitkan sebuah karya itu tidak semudah makan, hehehehe.
Tapi kita punya niat dan kemauan, serta percaya diri dengan karya kita. Carilah penerbitan
Indie awalnya, karena untuk sukses tidak langsung buku masuk ke Gramedia. Kayak Tere
Liye dia tidak langsung terkenal dan sehebat sekarang. Tapi butuh proses terlebih dahulu.
Nah kalau memang udah ada naskah, coba diterbitin. Kakak kasih rekomendasi ke kak
Laditri.
#KelasLiterasiSL
“Semua Bisa Jadi Penulis”
Tanggal : 27 Juli 2019

Biodata Pemateri

Nama Lengkap : Intan Mauliddiana

Nama panggilan : Intan

TTL : Banyuwangi, 30 Agustus 1994

Domisili : Pamekasan

Pekerjaan : IRT

Kesibukan : Membersamai anak, suami, mengurus rumah tangga, menulis, nge-


vlog

Akun media sosial :

Instagram : @intan_mauliddiana

Wattpad : -

Channel YouTube: Ammar Family

Jejak karya : Tentang Kita yang Selalu Punya Kisah

Prestasi yang pernah diraih:

- Di dunia literasi:

Lolos menjadi penulis terpilih (kontributor) dalam 10 lomba antologi cerpen


kepenulisan fiksi.

Motivasi hidup : Bahagia itu jika kita bisa berbagi dan bermanfaat untuk sekitar.
Every time, every where.

Motivasi menulis : Tulislah kebaikan-kebaikan hingga pada akhirnya kebaikan


itu kelak akan datang dan menolongmu di saat tak ada lagi yang bisa
menolongmu.
Pembukaan
Assalamualaikum teman teman. Semoga pada kesempatan kali ini kita bisa sama-sama
belajar yaa.

Materi Seminar
“LIKA-LIKU PUNYA BUKU”

Assalamualaikum...

Hallo guys... Masih semangat menjalani hari-hari yang diberi Allah kan? Hari-hari yang
sebenarnya Allah kasih buat kita bukan untuk bersantai, diam di zona nyaman, lama-lama di
gadget tanpa manfaat yang jelas, ngelamun mikirian si dia, #eh... Hehehe... dan semua deh,
aktifitas pasif yang sebenarnya ngga bisa bikin kita melejit tinggi, ngga bisa bikin kita
bersinar, bahasa sederhananya; ngga bisa bikin kita sukses. Tapi, aku percaya teman-teman di
sini adalah anak-anak muda Indonesia yang punya semangat tinggi untuk berkarya. Cieeee...

Sudah tau kan, kalau kita diciptakan oleh Allah lengkap dengan keistimewaan masing-
masing. Dan keistimewaan itu ngga cuman satu, tapi pasti lebih dari itu. Salah satu
keistimewaan aku dan kalian di sini adalah di bidang tulis menulis nih, atau biasa disebut
dengan bidang literasi, ya kan??? Kak, kok kakak tau? Yaiyalah... Kan kalian ada di grup ini
karena kalian sadar kalau kalian suka menulis, jadi ingin mendalami lebih jauh deh. Itu
artinya, kalian sudah tau keistimewaan kalian di bidang apa. Itu salah satu hal yang butuh
disyukuri lho, karena mungkin masih banyak orang yang belum tau apa keistimewaan dia --
minat dan bakat.

Kalian pasti tau JK Rowling, Tere Liye, Andrea Hirata, dan penulis terkenal lainnya kan? Ya,
Mereka adalah bintang. Nah, mereka semua adalah beberapa manusia yang mampu
melejitkan dirinya dengan keistimewaan (bakat) yang Allah berikan. Kita pasti juga punya
kesempatan yang sama dengan mereka. Pasti itu. Cuman yang menjadi beda adalah ikhtiar
dan doa kita nih. Kalau kita percaya kita bisa kayak mereka berarti usaha dan doa kita harus
lebih kencang dari yang sudah mereka lakukan, minimal sama lah dengan ikhtiar dan doa
mereka. Hehehe. Tahu Atta Halilintar kan? Dia bisa di titik itu karena dia ngga pernah
nyentuh zona nyaman, Bro and Sis... dia jarang tidur, dia berkarya terus dan teruuuus. Tapi
jangan lupa jaga kesehatan ya, karena "berkarya" butuh otak dan badan yang sehat.
Sepakat???

Nah, orang-orang hebat yang kusebutkan tadi punya titik nol perjalanan guys, punya titik
awal. Ngga mungkin dia tiba-tiba terkenal dengan image baik tanpa ada start. Dan ketika
masih di titik nol, mereka pasti belum terkenal, belum siapa-siapa. Terkenalnya ya waktu
ikhtiar dan doanya udah banyak yang dikeluarin. Itulah yang disebut dengan "hasil tidak
pernah mengkhianati usaha". Pastinya nih ya, mereka membuang jauh-jauh rasa malas. Nah,
apakah kita juga sudah membuang rasa malas itu untuk menerbitkan buku? Hehehehe.... Eh
btw, kamu sudah memulai titik nol kah? Kuharap sudah. Kalau belum, mulailah dari
sekarang.
Alhamdulillah setelah sekian purnama aku berhasil mengalahkan rasa malasku, hingga
lahirlah dengan selamat ke dunia buku pertamaku yang berjudul "Tentang Kita yang Selalu
Punya Kisah".

"Wah kak, mau dong kayak gitu." Boleh, silahkan dicoba. Ngga sulit kok. Seriusss.

"Kak, kayak mulus aja nerbitinnya. Ngga ada hambatannya nih?" Wadaw wadidaww.... Ya
adalah yess.... Ngga satu, banyak lho. Macem jerawat aja. Wkwk

"Hambatannya apa aja kak? Serius mau tau!" Okey baiklah. Kukasih tau ya, sini baca baik-
baik.

Hambatanku dalam menulis buku:

1. Rasa Malas.

Ketika Si Malas ini datang, aku langsung usir dia guys. Ngga kubukain pintu, apalagi bukain
hati, #eh. Soalnya kalau dia kubolehin masuk sedikit saja, maka aku tidak akan pernah bisa
memulai, melangkah, menjejak. Hingga pada akhirnya, mimpi menerbitkan buku tetaplah
hanya sebuah mimpi yang tidak pernah bisa terwujud. Ngga mau gitu kan? Kalau ngga mau,
cepat kalahkan rasa malasmu mulai dari sekarang. Sekarang juga. Aku sudah buktikan lho,
usahaku melawan rasa malas selama ini finally membuahkan hasil. Ketika mereka sibuk
bergadget ria aku sibuk dengan tuts-tust laptop, ketika mereka masih terlelap dalam mimpi
tidur, aku terbangun mewujudkan mimpiku. Hingga pada akhirnya aku bisa sedikit bersinar
dengan karya pertama. Mashaallah....

2. Bingung Mau Nulis Apa.

Sering banget nih situasi kayak gini menimpaku. Kalau kaliann??? Ide banyak banget, tapi
kalau sudah di depan laptop seolah-olah mereka lari gitu aja, ngga pakai permisi juga.
Akhirnya bingung mau nulis apa. Boro-boro nulis kerangka cerita, ceritanya aja ngga tau.

Nah, kalau udah kayak gini apa yang harus dilakuin? Jangan tutup laptopnya ya, nanti
malasnya hinggap. Ketidaktahuan kalian mau nulis apa bisa lho dijadikan bahan tulisan. Tulis
aja tentang cerita kalian yang ngga tau mau nulis apa. Yang penting nulis. Nulis teruuusss.
Apapun bisa kalian tulis, jadi jangan membatasi ide ya. Jangan banyak alasan, misal: ide
tulisannya jelek lah, ngga masuk akal lah, dan apalah-apalah lah... kalau kalian banyak mikir
endingnya malah ngga jadi yang mau mulai nulis.

Mangkanya, kalau ada ide di kepala langsung di catat. Ngga bawa catatan? Aduh, sekarang
mah canggih, kalian punya gadget jutaan kan? Itu lebih cukup buat nampung ide-ide liar
kalian. Banyakin baca ya. Karena semua penulis itu pasti suka baca. Karena membaca itu
terbukti ampuh buat kita jago nulis. Ngga percaya? Coba aja.
3. Ngga tau yang memulai kata-kata pertama.

Yang ini juga sering nih menimpaku. Suka bingung mau mulai nulis dari mana. Gimana dong
kak caranya? Sebenarnya ini adalah bagian dari perjuangan guys. Nikmati ya proses ini.
Karena kalau kita menikmati setiap prosesnya itu nikmat lho.

Awalan cerita ngga usah dibikin bingung guys. Tulis aja apapun. Misal, bisa diawali dengan
dialog, bisa juga dengan deskripsi suasana tempat, bisa juga dengan suasana hati tokohnya,
atau juga bisa dengan sebuah lirik lagu. Semua bisa dijadikan awalan cerita. Tulis aja
menurut versi kalian masing-masing. Karena setiap kita punya keunikan masing-masing
dalam menulis. Jadi, jangan takut salah ya.

4. Ngga percaya diri kalau dibaca orang

Kalau kita menulis niatnya hanya untuk konsumsi pribadi, ya ngga perlu dibaca orang kan.
Tapi eman nih, kita punya bakat di bidang menulis tapi ngga kita manfaatin untuk
kebermanfaatan. Nah, kalau mau tulisan kita mendatangkan manfaat utnuk orang lain maka
harus dibaca dong sama orang. Jadi kamu harus PD guys. Ngga usah minder. Ngga usah
malu. Taruhlah malu pada tempatnya. Jangan takut tulisannya dikomentari, justru dengan
dikomentari bisa membuat tulisan kita lebih bagus lho. Malah, sebelum kamu kirim naskah,
lebih baik kamu minta tolong orang terdekatmu membaca karyamu itu, lalu mintalah
pendapat dan sarannya. Mungkin dengan pendapatnya, kita bisa edit dan membuatnya lebih
bagus dari sebelumnya.

5. Ngga paham banyak ilmu kepenulisan

Please guys. Jangan nunggu kamu menguasai ilmu kepenulisan dulu baru kamu berani nulis.
Please please. Jangan ya. Kita bisa learning by doing kok. Tenang aja. Kalau kamu nunggu
ilmu kepenulisanmu sempurna, kapan mulai nulisnya? Yang penting kamu tulis aja dulu.
Sampai selesai ya. Nanti kita masih punya waktu kok buat edit dan revisi. Learning by doing
ya. Jangan learning dulu baru doing.

Btw, sering-sering lah membaca buku. Belajarlah dari situ. Amati setiap kalimat yang tertulis.
Karena kalimat-kalimat di buku pasti sudah benar, sudah sesuai dengan kaidah kepenulisan.
Jadi sering-sering baca ya.

Itu aja sih hambatanku dalam menulis selama ini. Semoga sedikit ilmu ini bisa bermanfaat ya.
Btw aku juga masih belajar lho. Jadi kita sama-sama belajar ya. Semangat! Semangat
menjadi manusia yang penuh manfaat. Salam literasi.
Tanya Jawab
 Tanya : Kak mau bertanya, kira-kira berhak marah atau tidak ketika kita seorang
penulis sajak dan puisi dibilang seorang bucin akut?

Jawab : Wahhhh... Kalau menurutku sih stay biasa aja. Karena jika komentar orang membuat
kita malah down, ngga semangat lagi, yg rugi kan kita.. jadikan komen itu sebagai pemicu
semangat kita..

 Tanya : Siang kak saya Chairunnisa ingin bertanya. Bagaimana cara agar lebih mudah
dalam membuat/memilih judul?

Jawab : Caranya sih gampang aja, sesuaikan dengan isinya. Maksudnya masih nyambung
dengan konten isinya. Cari judul yang sekiranya bisa buat orang penasaran dengan isinya.
Harus sering baca juga nih, biar banyak diksi yang terserap ke otak.

 Tanya : Kak mau nanya nih. Gimana cara nyediain waktu buat nulis dibalik
banyaknya kesibukan kita?

Jawab : Kita harus punya daily schedule dan kita harus disiplin dengan list list kegiatan yang
sudah kita susun. Kasih reward pada dirimu sendiri jika semua list kegiatan bisa
dilaksanakan. Dan kasih punishmant jika kamu ngga disiplin.. hehehehe, berat yak. Yang
jelas, kalau kita benar2 bertekad berkarya (goal: nerbitin buku atau juara lomba lomba
menulis), pasto kita akan sangat meluangkan waktu untuk menulis, karena di otaknya sudah
tertanam target-target yang akan dia wujudkan.. Semangat yaaah

 Tanya : Kak saya Siska dari Banyumas ingin bertanya, apa yang harus menjadi
pegangan utama agar penulis pemula tetap konsisten menulis meskipun banyak
keraguan?

Jawab : Yang menjadi pegangan mu adalah impain dan target2mu. Kalau kamu punya mimpi
menjadi penulis dan ingin menerbitkan bukumu sendiri maka kamu harus benar2 ikhtiar
mewujudukannya. Caranya gimana? Harus sering nulis nulis nulis. Baca baca baca. Penulis
terkenal pasti ngga akan berhenti melakukan dua aktivitas ini. Semangat yaaah.. karena
menjadi penulis butuh banyak usaha, bukan butuh banyak wacana. Hehehe.

 Tanya : Kak mau tanya, gimana sih kak cara kita menemukan ide apa yg dapat
dituangkan dalam menulis?

Jawab : Ide itu banyaaaak banget lo. Bertebaran di mana mana. Tinggal kita mau ambil yang
mana. Hehehe. Jadi, kalau kamu lagi terbesit ide langsung dicatat ya biar ngga lupa. Apalagi
jaman udah secanggih ini. Hp kita menurutku lebih dari cukuo untuk menyimpan ide-ide liar
yg hinggap di kepala.
Kamu bisa dapat ide dari:

1. Pure pengalaman hidupmu

2. Pengalaman orang

3. Kisah di buku

4. Kisah di film/drama

5. Kejadian yang pernah kamu lihat

6. Lirik kagu

7. Lirik puisi

 Tanya : Assalamualaikum kak saya Miftah Rahmawati. Mau bertanya, gimana sih
caranya ngebuat diri sendiri biar percaya diri ketika tulisan kita dibaca orang lain?
Selama ini saya selalu merasa tidak percaya diri. Tulisan saya kurang bagus lah, trus
dihantui rasa takut lainnya. Gimana ya ka?

Jawab : Kalau kita minder dalam menulis karena kita udah baca karya orang lain yg luar
biasa sedangkan karya kita masih segini aja, please guys jangan. Ini bukan saatnya untuk
minder. hehehehe. penulis2 hebat di sana, dulu juga memulai tulisannya ngga sebagus
sekarang, ada banyak kekurangan, nah karena mereka stay percaya diri sembari terus
mencoba menulis, terus membaca buku maupun membaca kejadian, jadi deh mereka seperti
sekarang atas ijin Allah. so,kalian ngga perlu malu, ngga perlu minder, taruhlah minder pada
tempatnya. Silahkan eksplore keistimewaan diri yang sudah diberi Tuhan. Semangat yaah.
Kamu harus percaya kalau kamu bisa, kalau kamu sendiri ngga percaya dg dirimu sendiri
lantas bagaimana mimpimu bisa kami wujudkan? Semangat.

 Tanya : Kak mau tanya, terkadang saya hilang begitu saja semangat dan motivasi utk
jadi penulis.. dan saya pun jadi putus asa begitu. Bagaimana sih kak caranya
membangkitkan semangat dan motivasi kita untuk menjadi seorang penulis hebat?

Jawab : Caranya kamu harus ingat lagi ttg mimpi yang sudah kamu bangun. Ingat lagi list-list
target yg ingin kamu seleseikan. Dg begitu kamu akan menjadi semangat lagi. Kalau dua hal
itu ngga membuat kamu bangkiry, maka ya brati kamu ngga sungguh sungguh mau jadi
penulis. Guys, yang bisa mewujudkanmu jadi penulis bukan orang lain, maka dirimu
sendirilah yang bisa mengikhtiarkannya. Semangat.

 Tanya : Assalamualaikum. Kak, mau tanya. Kalau mau jadi penulis kan katanya harus
banyak baca. Nah ini yang sulit, kalau mau baca itu rasanya malas banget. Apalagi
lihat buku yang tebal banget. Bisa kasih tips untuk menumbuhkan minat membaca?

Jawab : Betul banget. Kalau kamu mau jadi penulis kamu harus sering lahap buku niih. Baca
buku apa aja. Nah kalau bukunya tebal dan isinya buku non fiksi mungkin bakalan bosen ya.
Tapi kalau buku tebal isinya fiksi, wah kamu ngga bakalan bosen deh. Kamu coba baca dulu,
ntar dengan sendirinya kamu akan terbawa ceritanya sehingga kamu sendiri yg ingin
menghatamkan. Baca dulu yang kamu suka. Nah biar ada progress, kamu bikin challenge
dengan dirimu sendiri. Misal sehari baca 10 halaman. Hari ke dua naik jadi 20 halaman.
Begitu selanjutnya. Nanti tambah challengenya seminggu hatam 1 buku. Dengan begitu kamu
akan terbiasa membaca. Biar terbiasa lakuinnya jangan cuman sebulan dua bulan ya, kalau
bisa minimal 5 bulan lah, biar bisa benar-benar jadi kebiasaan. Nah, kalau misal kamu bisa
seleseikan challengenya dengan baik, kamu kasih reward ke dirimu sendiri. Kalau failed,
kamu kasih punishmant buat dirimu sendiri. Semangat yaaah.

 Tanya : Saya mau tanya bagaimana agar tulisan kita menjadi menarik dan orang-
orang bisa tertarik untuk membacanya?

Jawab : Sebenarnya setiap orang punya keunikan sendiri-sendiri dalam cara menulis. Nah
kalau kamu pingin tulisanmu menarik kamu harus rajin mencoba untuk menulis. Kalau masih
2kali nulis dan kamu ingin tulisanmu bisa nice itu kayaknya sulit sih. hahaha. Kecuali emang
dark sononya dah bakaaat bgt nulis. Hehehe.. jadi kamu harus terus coba nulis nulis dan
nulis. Selain itu kamu juga harus rajin baca-baca-baca. Hehe. Dengan sering membaca maka
wawasanmu semakin luas, kosakatamu semakin banyak, dan pola-pola tulisan bisa otomatis
terekam oleh otakmu. So semangat baca dan nulisnya yaaah.

 Tanya : Saya Najwa mau bertanya, tips-tips menulis buat pemula? Terus apa yang
pantas ditulis oleh remaja 14 tahun yang kurang banyak membaca seperti saya?

Jawab :

1. Tulis dulu mimpi-mimpi dan tergetmu

2. Mulai nulis. Nulis apapun, boleh puisi, cerpen, quote, artikel bebas, atau novel.

3. Kamu bikin dialy schedule mu ttg aktivitas literasmu, baca dan nulis. Misal pagi baca,
malamnya nulis, atau terserah kamu gimana ntar.

4. harus konsisten dg schedule yg kamu buat. Terapin reward dan penushmant.

5. Gabung group2 nulis, kalau kamu berinteraksi dg orang yg sevisi sama kamu. Insyaallah
kamu akan bisa jaga semangat nulismu.

6. Jangan malu share tulisanmu ke orang lain buat mereka baca, minat saran dan
pendapatnya.

7. Jangan ragu ikut lomba. Semakin sering kamu ikut akan semakin sering kamu nulis. Selain
itu, kalau ikut lomba, kamu bisa ukur kemampuan menulismu

8. Semangat, berusaha istiqomah.

9. Yakin, pasti bisa.

Anda mungkin juga menyukai