Anda di halaman 1dari 9

NOTULEN KULWAP 3

YAYASAN INSAN PRIANGAN

1.
Halo Ibu Kita..
Saya Asril, dari hati~
Pertanyaannya.. kan penulis itu sangat rawan terkena penyakit pembengkakan kepala, namun
bolehkah/make sense kah jika kita menyombongkan karunia, keagungan, dan kasihsayang Allah
dalam tulisan kita?

Jawaban:
Halo, Asril. Sombong sama percaya diri itu beda. Sombong itu selendangnya Allah. Kalau kita percaya
diri iþtu artinya kita menyombongkan Allah 😆
Di setiap tulisan, kita butuh kepercayaan diri. Bukan kesombongan. Cara deteksinya gampang: cek di
tulisan kita, adakah kata-kata yang mungkin tidak dimengerti orang lain. Kalau ada, bisa jadi kita
ingin terlihat pintar, bukan membuat pembaca pintar.Jangan sampai kita menyia-nyiakan potensi
dari Allah ya. Kita harus maksimal. Bentuk ketakutan kita terhadap kesombongan adalah hijab dari
kesombongan itu sendiri. Kebayang gak maksudnya? Karena orang sombong gak mungkin engeh
kalau dia sombong.

2.Kak Kartini Shalihah, ana Dhiya Fauzia dari Sumedang ^_^ Kak, yang ana alami, ketika akan
menulis, banyak hal yang ada dipikiran ana, banyak sekali keinginan menulis ini dan itu, tapi ketika di
depan laptop, nge blank mau nulis apa, gimana solusinya? Adalah tips dan trik ketika akan menulis?
Juga tips dan trik agar tulisannya bisa kena minimal di hati penulis sendiri , syukron 😆

Jawaban:
Halo, Dhiya, ratu bidadari surga. Gimana solusi biar gak ngeblank? Coba gerak-gerakin tangan kita
aja di atas keyboard. Anggep laptop atau media menulis kita itu temen. Mungkin selama ini kita
menganggap mereka musuh jadinya kita agak segan buat nulis. Gak apa-apa kita nulis acak-acakan.
Ya, mirip-mirip deh kayak curhat ke temen. Ngalir gitu aja kan?

Saya juga sering kok write in my mind. Itu namanya pengendapan atau sedimentasi karya. Saya
biasanya nulis dikit-dikit di notes kalau lagi pegang hp. Nulis kata kuncinya doang. Biar kalau pas lagi
posisi enak, saya bisa cek notes itu dan kebayang mau nulis apa.

Biar bikin tulisan kita itu ngena di hati pembaca. Ada rumus dari Ernest Hemingway. Hindari terlalu
banyak menggunakan kata sifat. Pakai aja kata kerja. InsyaAllah tulisan kita jadi kayak film. Kenapa?
Karena kita menulis untuk memperlihatkan karakter, bukan menjual emosi kita. SHOW. DON'T
TELL!

3. Assalamu'alaikum Kak kar, saya punya pertanyaan yg sama dengan @😆DhiyaF😆


Dan satu lagi, saya sering punya keinginan untuk menceritakn pengalaman prinadi, supaya menjadi
pelajaran juga buat yg lain.. Biar gk kecebur di lubang yang sama gitu kak., nah, tapi kadang suka
nggak enak sama org2 yg bersangkutan dalam cerita itu..
Kira2 baiknya gimana kak,.
Karna meskipun namanya disamarkan, org2 yg kenal kita mesti tau kejadian itu..
Mohon solusinya .

Jawaban:

Terimakasih teh :)

Jawaban:
Waalaikumsalam, Ran. Wah ini juga sering banget saya alamin. Dulu, waktu zaman ngeblog saya
sering ngomongin orang di tulisan saya. Tanpa nama samaran. Jadinya, ya pernah ada orang
kesinggung. Lambat laun saya belajar gimana mensiasati itu. Pertama, jangan fokus sama alur atau
penokohan. Tapi fokus, sama pesan.

Jadi sebagai penulis alias pengarang, kita sah-sah aja kalau sedikit melencingin alur dan tokoh biar
pembaca paham. Ini dilakukan juga sama Andrea Hirata. Karena itulah, novel Laskar Pelangi sangat
punya muatan edukasi. Bukan menjelekkan seseorang atau sesuatu.

4.Kak Kartini, saya ika dari Karawang..


Kak, motivasi Kakak prtama menulis apa c..
sampai bisa merangkai kata yg indah, mungkin sampai berubah seseorang/mengajak...he

Jwaban:
Motivasi menulis saya: RA. Kartini yang sampai dibikinin lagu. Saya pengen jadi RA Kartini abad 21.
Wkwkwk. Kenapa RA Kartini namanya lebih akrab di telinga kita daripada pahlawan lainnya? Karena
dia menulis, temaaans. Dan sekarang, saya lagi nyoba ngelurusin niat, saya ingin jadi pahlawan di
mata Allah, bukan di mata manusia, ngeraih ridha Allah. Thats it.

6.Assalamualaikum, sy hanna dari karawang.. kak izin bertanya,sya sbnrnya baru mengenal
essay,belum tau bikin essay yg baik spt apa.. apakah ada tips menulis essay kak? Terimakasih

Jawaban:
Waalaikumsalam. Esai itu kan nulis soal pendapat kita, bikin argumen. Berarti jangan straight. Kita
harus bersikap dan punya keberpihakan ke mana. Tipsnya bikin outline dulu dek.
Habis bikin outline semuanya diurai kayak kita lagi bikin ppt buat presentasi.

7.Halo kak
Izin memperkenalkan diri nama saya Fitria Suci dari Bandung nih. Ingin bertanya, kadang ya pas nulis
suka ciut kalo tulisan kita itu gabanyak yg baca suka malah ingin dihapus lagi gtu, terus syka ingin
nulis yang memotivasi tapi suka takut disangka sosoan, gimana ya ka nasihat dan sarannya? makasih
ka sebelumnya hehe 6.Assalamualaikum, sy hanna dari karawang.. kak izin bertanya,sya sbnrnya
baru mengenal essay,belum tau bikin essay yg baik spt apa.. apakah ada tips menulis essay kak?
Terimakasih

Jawaban:
Waalaikumsalam. Esai itu kan nulis soal pendapat kita, bikin argumen. Berarti jangan straight. Kita
harus bersikap dan punya keberpihakan ke mana. Tipsnya bikin outline dulu dek.
Habis bikin outline semuanya diurai kayak kita lagi bikin ppt buat presentasi.

8. Assalamu'alaikum
Perkenalkan nama saya Yuli Isnawati.saya mau tanya kak kar"saya kan sudah banyak menulis kek
curhatan intinya memotivasi.Nah pas udah banyak.pas saya baca itu terkesan membosankan.terus
kek ada rasa takut.saya sudah memberanikan untuk memposting di semua akun medsos saya.tiba2
ada rasa duh takut trus saya hapus lagi.bagaimna kak biar nambahin rasa percaya diri?dan
memunculkan kalimat yg tidak bertele2 ? Efektif tpi mengena.itu gmna kak?
Sekian dan terima kasih😊

Jawaban:
Waalaikumsalam. Wah, sering kemana-mana gitu yah? Biar gak kabur coba kandangin pakai outline
kayak yang saya bilang tadi ke Hanna. Kita usahakan bikin tulisan kita itu kayak sumur, padet tapi
dalem. Bukan kolam renang, dangkal dan meleber. Ehehehe.
Gimana nambah rasa percaya diri? Kamu harus jujur sama tulisan kamu sendiri. Efektif tapi ngena
caranya: 1. Curious 2. Konflik. 3. Surprise Ini nanti kakak jelasin yah di lain waktu. Soalnya bakal
panjanggg. Ehehehe.

9.Bismillaah.. Kak Kar, saya Nila.. Pertanyaannya sama banget dengan kak @😆DhiyaF😆 ^^ dan agak
mirip dengan kak @😆Ran 🌱 Rahmi luthfiani😆 .. Jadi kecenderungan saya kalau bikin tulisan itu
menyangkut cerita pribadi. Kira² batasan agar privasi kita bisa tetap terjaga tu gimana sih kak?
Nuhun sebelumnyah.

Jawaban:
Ini sama kayak batas antara ghibah dan enggak. Kita, kalau dirasa takut bikin seseorang tersinggung,
coba minta izin sama orangnya. Kalau perlu, pakai nama samaran atau gak usah pakai nama kayak
"perempuan itu" atau "laki-laki itu". Kita kan tujuannya bikin orang ngambil hikmah bukan bikin
pencemaran nama baik 😆
Insyaallah kalau kita minta pertolongan sama Allah, kita akan dijauhkan dari hal-hal seperti itu.

10.Halo Ika. Jujur, saya nemu gaya tulisan sendiri itu agak lama. Saya pernah nyoba gaya Raditya
Dika. Pernah nyoba gaya sastrawan adiluhung kayak Pramoedya. Tapi itu balik lagi ke kita. Apa buku
yang lagi kita baca. Itu berpengaruh banget loh. Kalau kata Emerson, You Are What You Read.
Tsaaah.

Jawaban:
Halo Ika. Jujur, saya nemu gaya tulisan sendiri itu agak lama. Saya pernah nyoba gaya Raditya Dika.
Pernah nyoba gaya sastrawan adiluhung kayak Pramoedya. Tapi itu balik lagi ke kita. Apa buku yang
lagi kita baca. Itu berpengaruh banget loh. Kalau kata Emerson, You Are What You Read. Tsaaah.

11.Hai Teh, saya Aulia dari Surabaya pertanyaannya gini teh, dalam proses editing, tips apa yang bisa
kakak berikan ke kami, karena tidak pernah merasa puas dengan hasil tulisan. Jadinya diedit mulu,
ngga pernah terpublikasikan.
Jawaban:
Hai Aulia. Bagus kalau kamu gak ngerasa puas dengan hasil karya kamu sendiri. Kita harus punya
semangat berkarya besar dan terus merasa kurang. Itu tandanya kita akan terus belajar. Kayak
Rasulullah yang terus beristigfar 70 kali dalam sehari.

Kenapa seperti itu? Karena Rasulullah gak pernah ngerasa cukup dengan amalan-amalan yang udah
dia lakukan. Karena Rasulullah percaya kalau bukan amalan yang membuat dia masuk surga,
melainkan rahmat Allah.

Biar gak diedit mulu, coba tunjukin aja kesalahan kamu ke pembaca. Perlihatkan ketidaksempurnaan
tulisan kamu. Biarlah mereka tahu bahwa kamu sedang berkembang :)
Aulia, kita harus ingat lafadz Laa ilaaha ilallah. Tiada tuhan selain Allah. Di situ ditulis TIADA. Berarti
apa? Berarti Allah mentolerir kesalahan kita. Jadi gak usah takut salah. Bukankah kita tidak akan
bertemu kebaikan kalau kita gak pernah salah? 😇

12.Asalamualaikum th kar, sya adi dri bandung. Sya mau tanya bagaimana caranya supaya kosa kata-
katanya lebih banyak untuk menulis?

Jawaban:

Waalaikumsalam Adi. Kamu ambil kamus, terus kamu telen deh. Wkwkwk. Nggak ding. Becanda.
Buat memperkaya kosa kata, perbanyak aja bacaan kita. Tapi jangan sampai kita jadi lebih sibuk
merangkai kata daripada menyampaikan gagasan.

13.Hi ka @😆Kartini F. Astuti😆 sebelumnya terimakasih atas tulisan yang kaka berikan. Alhamdulillah,
Saya mendapat ilmu baru. Saya Halimah Ka, dari cianjur. Mengenai dewasa publis ka. Saya adalah
orang yang takut jadi dewasa ka, bahkan tulisan sayapun ikut dalam ketakutan saya. Ya, salahnya
mungkin saya masih egois atau bisa jadi masih takut dengan pandangan manusia terhadap tulisan
Saya. Kiat-kiat apa yang kaka @😆Kartini F. Astuti😆 lakukan, sehingga selalu tidak sabar tulisannya
menjadi dewasa? Saya sedang perlu keberanian untuk mendewasakan(publish) tulisan Saya. Terima
kasih ka. 🙏🏻

Jawaban:
Hai Halimah. Wah kita sama-sama dari Cianjur yah. Kamu harus berkorban sayang. Kalau kakak
ibarat tulisan itu adalah anak, kamu inget-inget lagi kisah ibrahim sama ismail. Kamu harus ngelepas
tulisan kamu ke pembaca layaknya ibrahim yang rela ngelepas anaknya ditinggal sendirian di padang
pasir.

Ketakutan artinya sesuatu yang belum terjadi kan? Kalau kita takut, kita telah mendahului Allah.
Padahal bisa jadi jalan Allah lebih mudah dari yang kita bayangkan. Coba kamu share aja dulu sama
temen-temen kamu. Biar kamu punya bayangan apa aja yang harus kamu benahi.
14.Assalamu'alaikum kak. Sya Ita dari Bandung. Mau tanya. Buat cerita itu berkelanjutan
nyambung smpai akhir gmn? Biasany suka stuck di akhir. Dan judul novel atau cerita itu hrs dri awal?

Jawaban:
Waalaikumsalam. Halo Ita! Biar berkelanjutan kamu harus ngunci plot atau bikin kerangka. Bikin
judul itu gak harus dari awal. Bisa juga belakangan. Asalkan kita punya mind mapnya di kepala kita.
Kalau kamu gatel dan pengen ada judul, kasih judul aja yang ngasal. Nanti kan ada di tahap editing
kamu bisa perbaikin itu.

15.Assalamualaikum
Teh Kartini, saya Diah dari Semarang

Teh, Alhamdulillah saya sekarang sedang nggarap website sama temen, content writer
gitu. Awalnya pas mulai nulis enjoy, seneng buat ngeriset dan cari data.

Tapi kalau udah mulai dikejar sama deadline dan sudah dikoreksi sama editornya, saya sering
ngerasa pusing dan udah ngga niat buat ngelanjutin tulisannya.

Kira-kira teteh pernah ngerasain begitu ngga? Minta saran menghadapi kondisi yang seperti itu

Terimakasih teh :)

Jawaban:
Waalaikumsalam Diah, mungkin bisa diingat kembali dulu motivasi menulisnya apa. Itu bisa
menumbuhkan kembali semangat kita loh. Percaya deh.

Kakak sering ngerasain itu, bahkan sampai sekarang. Jadi Kak Kar ngebagi jam produktif Kakak. Siang
buat nulis yang ada hubungannya sama profesi. Malemnya, nulis yang ada hubungannya sama
amore. Biar imbang. Scroll lagi aja jawaban Kakak kalau mau tahu soal itu.

16.Assalamualaikum Kar, saya Rosi dari Cianjur, kita satu alumni SMANSA Cianjur, cuma beda
setaun, duluan Rosi.
Jgn mncoba mengingat yaa, pasti ga tau saya hee secara dulu saya ndak terkenal 😆😆
Oke, Ros Mau nanya nii, begini..
Rosi lg mau ikut program beasiswa LPDP, tapi agak mogok pas di kolom "essay" nya,
Ya Allah,,mngkin sdh stahun vacuum bgt dgn essay ini, jadi pas mau nulis dari satu hal, ternyata
kebuka semua ambisi2 buat nulis yang lain, kadang pemikiran pertama itu adanya ditengah,
flashbacknya tuh kemana2... Jd klo mau nulis dr "G", kadang F, E, D juga ikut keceritain gtu...
Gmna yaa mmng ada yg mnulis sprti itu?? Heee
Trus kdg setiap udh baca tulisan org, nemu kalimat yg inspiring/aku bgt gtu,jd pngen ngutip, tapi ga
niat ngikutin kok, nahh gmna yaa klo kyak gtu..☺☺
Terimakasih, mohon dijawab yaa syg, maaf panjng, krg bsa ngendaliin kta2na, tar kan bljar dari antiiii
@😆Kartini F. Astuti😆 😆😆😆

Jawaban:
Waalaikumsalam Teh Rosi. Kayaknya kenaal deh. Hehehe. Wah, keren mau ngambil program LPDP.
Rata-rata akademisi, bahkan temen-temen saya pun, mengeluhkan soal esai beasiswa. Saya pernah
ngetutorin juga. Saya malah paling seneng kalau udah ada suruhan bikin esai. Teh Rosi, walaupun
udah vakum, tetep seorang penulis kok. Buktinya Teh Rosi bisa nuntasin S1. Kan itu juga nulis. Nulis
skripsi. Wkwkwkwks.

Random gitu ya Teh Rosi orangnya? Sama kayak saya dong. Kalau saya sih dibiarin aja, nulis dari Y Z
terus ke D B A C. Yang penting itu semua tumpaaah. Saya juga sering banget terinspirasi sama kata-
kata orang.

Tentang kaidah kutipan, sbenernya gak rumit. Kalau mau plek-plekan cantumin sumbernya. Kalau
enggak, tutup tulisannya dan kita rangkai pake bahasa sendiri.

Kalau saya sih percaya bahwa semua penulis adalah pencuri profesional seperti yang dibilang Austin
Kleon. Seorang pencuri profesional kalau maling motor, dia bakal peretelin semuanya terus dia jual
satu persatu ke bengkel. Pada dasarnya gak ada yang baru di bawah matahari. Semua merupakan
tiruan, semua curian.

Makanya, perbanyak "barang curian" kita, perbanyak bahan bacaan kita. Biar semakin jadi penulis
berpengalaman.

17.Assalamualaikum teh @😆Kartini F. Astuti😆 udah kenal sama aku mah meren ya wkwk teh jadi gini,
di fakultas aku tuh mau gamau harus bisa nulis terus kan, kaya bikin jurnal dan lalala itu.. tapi aku
tuh masih jelek banget kalo bikin tulisan, serasa ga indah sama kadang tuh suka bingung kehabisan
kata kata gitu wkwk menurut teteh aku harus kaya gimana? :)) makasih pisannnnn

Jawaban:
Waalaikumsalam, Iraaa. Kehabisan kata-kata pas nulis ya? Tapi kalau ngomong gimana? Kehabisan
gak? Saya tebak, pasti kamu pinter ngomong ya? Gimana kalau direkam aja Ira sayang? Terus dari
hasil rekaman itu kita bisa nulis dengan lancar car car. Belajar terus kayak gitu. Insya Allah ke depan
kamu gak harus rekaman lagi.

Kalau bikin jurnal dan lalala itu, saya saranin satu: gak ada cara lain untuk memulai menulis selain
MULAI menulis. Yuk, mulai aja. Sejelek-jeleknya tulisan kita SEKARANG kalau jam terbangnya udah
tinggi, gak akan lebih jelek dari tulisan kita KEMARIN. Hehehe itu aja sih.

19.Assalamualaikum
Teh Kartini, saya Mida dari Kediri
Saya mau tanya ketika kita ingin menulis, mana yang lebih penting untuk kita tulis, perasaan kita
atau logika kita ? Dan bisakah kita menggabungkan antara keduannya ? Jika bisa bagaimana cara kita
untuk menyusun tulisan itu, sehingga dapat menjadikan tulisan itu lebih hidup ?

Jawaban:
Waalaikumsalam, Mida. Maaf ke-skip dan scrollnya kecepeetan. Perasaan dan logika sama-sama
pentingnya dalam menulis, sayang. Dua-duanya harus adil dan seimbang. Eits maksudnya bukan
proporsinya 50:50 ya, tetapi sejauh mana logika dan perasaan diperlukan di dalam sebuah tulisan.

Setiap topik yang dipilih memang memerlukan logika dan perasaan. Lalu, bagaimana menentukan
besarannya? Itu kembali lagi pada penulisnya. Kalau kata Fitzgerald, sebenarnya jangan jual emosi
sama pemikiran sama pembaca.

Jual aja cerita. Itu udah cukup. Maksudnya gimana? Maksudnya jangan sampai tulisan kita ini
menggurui atau memaki-maki. Satu yang pasti, setiap penulis memiliki karakternya masing2, tulisan
yang baik adalah tulisan yang berkarakter, yang mencerminkan penulisnya. :)

20.Assalamu'alaikum kak kar, saya tulus dari nganjuk ingin bertanya.


Manusia pasti mengalami pasang surut pada dirinya mungkin berkaitan dg
emosi,perasaan,pikiran,dll. Bagaimana cara menghadapi masalah ketika kita dalam kondisi"surut"
tersebut? Termasuk jg pada hal kepenulisan. Terimakasih.

Jawaban:
Waalaikumsalam Tulus. Pasang surut itu lumrah. Kok kayak iman yah? Wkwkwks. Gak apa-apa
pasang surut alias turun naik, yang penting kurvanya itu kayak undakan tangga atau kurva asimtotis.
Walaupun turun naik tapi tetep memuncak, terus bergairah, terus punya ghirah dalam berkarya. Itu
kan yang namanya istiqomah? Nah, kita gak akan pernah sampai puas, kalau kita punya ekspektasi
tentang pandangan orang-orang sama kita. Makanya ekspektasi kita kembalikan ke Allah.

21.Assalaamu'alaykum,Ka..
Saya Asri dari Telukjambe~
Mau tanya,Ka~
- Gimana sih alur nulis sampe endingnya jadi buku yang bisa didistribusikan?
- Oiya, Mengenai e-book dan book, hehe kelebihan dan kekurangan apa sih dari sisi penulis?
- Pandangan kakak untuk bayar pajak jadi penulis itu gimana?
- Saya sering nulis kejadian heroik buat saya, tapi ketika di baca ada yang protes wkwk katanya
"kamu suka yah sama dia, kok nulis tentang dia terus?" dan akhirnya, meskipun saya udah jelasin
alasannya, mereka tetep berpikir saya 'suka' sama tokoh saya itu dan endingnya malah
saya yg berhenti nulis.
- Ambigu. Nah ini ka, saya itu kalo nulis seringnya pake makna umum, bukan khusus ._. Jadi pembaca
suka salfok
- Kakak mau review tulisan saya ga? Hihi

Makasih ka untuk sesi pertanyaan dan di tunggu jawabannya

Jawaban:
Waalaikumsalam Asri. Mantaaaaap keliatan banget ini kamu semangat ngetiknya. Hihi. Saaya juga
suka nulis kejadian heroik. Emang tokohnya sama kenapa pembaca sampe hafal gitu? Coba kasih
tulisan kamu ke pembaca yang beda-beda. Siapa tahu tanggepannya beda. Atau siapa tahu itu bisa
jadi serial kayak Sherlock Holmes. Heroiknya kayak gimana, aku sbenernya gak kebayang ehe.

Aduh, masa sih berenti nulis cuma gara-gara dikatain suka sama tokohnya? Berarti nulis kamu masih
terbatas sama hobi ini mah, bukan karena misi. AYO MOVE ON!
22.Assalamu'alaikum kak kartini, saya siwi dari bogor. Apa maksudnya menulis dengan hati?
Klo udah 'bisa', pasti sampai ke hati ngga kak? ._.

Jawaban:
Waalaikumsalam, Hai Siwi, ketua studi teater. Wkwk. MENULIS DENGAN HATI. Itu kece dan
dalemmm banget maknanya sumpah. Menulis itu kan budaya berpikir. Berpikir biasanya pake otak,
bukan hati. Kalau pake otak, misalnya, mungkin kita bakal nulis tentang molekul tanah dan
sebagainya. Tapi kalau menulis pakai hati, kita bisa ngaitin tanah itu ke kondisi humaniti. Misalnya,
kita akan kembali ke tanah.

23.Assalamu'alaikum teh kar, saya riany dari bandung.


Saya pribadi lebih suka menulis memang untuk menuangkan perasaan saya teh,
Tp terkadang org yang baca, terutama teman2 saya jd salah paham.
Contohnya jika saya menulis tentang depresi dan menempatkan diri sebagai org yg depresi yg butuh
pertolongan u/mencegah hal yg tidak diinginkan, org2 malah berpikir saya sdg curhat dan saya ada
masalah dan saya butuh pertolongan,
Padahal sebenarnya itu hanya ajakan untuk kita lebih peka pada sekitar
Gimana ya teh caranya biar org2 lebih fokus ke tulisan bukan ke yang menulis?

Jawaban:
Waalaikumsalam Riany. Hahaha. Kok lucu banget yah pertanyaan kamu. Nulis tentang depresi terus
jadinya temen-temen kamu bilang, "Semangat ya Riany! Jangan sedih!" Gitu? Wah, berarti kamu
harus latihan lagi buat bikin pembaca fokus ke pesannya. Caranya, ubah tulisan curhat kamu jadi
story. Perlu ada aksi, aksi, dan aksi di setiap narasinya. Jangan kebanyakan bilang, "Aku hari ini
sedih."

Menulis yang baik, kata Joko Pinurbo, itu menjadikan ada apa-apa yang tidak ada. Kan kata "sedih"
gak kebayang tuh? Gak ada kan bentuk sedih? Nah, coba kamu deskripsiin pake kalimat, "Aku
membenamkan muka ke bantal." atau "Dia melempar gelas dan aku terdiam." Kayak gitu lah. Entar
juga pembacanya terhanyut dan masuk ke cerita, bukan ke penulisnya.

24.Assalamualaikum ka kartini, saya hani dari pekanbaru.Menulis itu menurut saya salah satu bentuk
menjadi diri kita sendiri, jujur dari hati dan fikiran.Kadang suka malu gitu kak karena tulisan yang
dibuat jauh berbeda dari sikap keseharian biasanya.Nah itu gimana kak?Mohon sarannya
kak.Terimakasih 🙏

Jawaban:
Waalaikumsalam Hani. Kayaknya ini pertanyaan terakhir yah. Mohon maaf banget buat yang lain.
Udah ditegur panitia nih. 😅

Betul bahwa manulis itu pembentukan diri, Hani. Menulis itu ya sama kayak berdakwah. Loh iya, kan
nyampein sesuatu terlepas apa pun yang disampaikannya. Gimana Umar bin Khattab dulu yang
pernah mimpin dua pertiga dunia? Apa dia berhenti berdakwah hanya karena dia berbeda dengan
apa yang dia katakan? Enggak kan?
Dia terus berdakwah karena dia tahu bahwa mulutnya lebih dekat ke telinga sendiri daripada ke
telinga orang lain. Dia berdakwah dalam rangka menasihati dirinya sendiri.

Kita pun harus jadi penulis yang terus berhijrah, terus berubah, biar apa yang kita kerjakan sesuai
dengan apa yang kita tulis. Demikian, Hani. 😘

5. Hallo Kak☺ Saya Gizka dari Banjarnegaraa.

Kak, menulis kan butuh inspirasi buat jadi bahan untuk tulisan kita. Buat mereka yang jarang
bepergian atau suka berdiam diri gimana biar mereka dapet ide buat nulis? Apakah mereka harus
mencoba keluar dari kandangnya atau dengan cara yang lain kak?

Dan menulis quote/curhat di note juga merupakan salah satu cara buat memulai menjadi
penulis?Jawaban:

Haloooo. Gizka! Kalau kata Asma Nadia, kita bisa berpergian ke mana pun dalam satu waktu.
Gimana caranya? BACA. Buku itu kan jendela dunia. Betul enggak? Hehe. Saya termasuk orang
yang jarang keman-mana tapi saya dikelilingi orang-orang hebat yang suka banget diajak diskusi.
Nulis quote bisa juga jadi jalan buat mulai nulis. Bisa kita kutip dulu kata-kata orang, biar kita
secara gak sadar, belajar soal susunan kata.

Anda mungkin juga menyukai