🌻 Pembukaan
🌻 Perkenalan Moderator
🌻 Penyambutan Pemateri
🌻 Perkenalan pemateri
🌻 Penyampaian Materi
🌻 Penutupan
2
“Cara Menulis Alur Cerita Yang Menarik.”
With Kak Gitlicious.
```Perkenalan Moderator```
```Perkenalan Pemateri```
Nama : gitlicious penulis
novel :
1. my lecturer my husband
2. dua disi
3. ombak di Palung hati
4. Looking for Mate
3
```Penyampain Materi```
Pertama, apa itu alur? Sebagian besar mengenal alur ini sebagai
plot. Plot adalah peristiwa berurutan yang disertai sebab
akibatnya. Plot dalam novel akan sangat mempengaruhi para
pembaca untuk meneruskan bacaannya hingga akhir atau tidak,
dan untuk mengundang rasa penasaran dan rasa ingin tahu
tentang apa yang akan terjadi sebelum atau selanjutnya
Peran plot sangat penting untuk memberikan pembaca
pemahaman tentang bagaimana suatu peristiwa dapat
berhubungan dengan peristiwa lain. Plot ini juga bisa
mengungkapkan mengapa dan bagaimana sebuah konflik bisa
terjadi, supaya apa yang ingin disampaikan penulis bisa dipahami
oleh pembaca.
Sebelum masuk ke dalam inti materi mengenai bagaimana cara
membuat alur cerita menarik, kita buka dulu dengan hal dasar,
yaitu cara membuat cerita.
4
*Eksposisi merupakan bagian awal karya sastra yang
berisi tentang tokoh dan latar
*Insiden pemicu merupakan percikan di mana masalah mulai
dimunculkan
*Peningkatan aksi merupakan bagaimana tokoh mengatasi
masalah (biasanya di sini ditambahkan tantangan sebelum
masuk ke klimaks untuk menambah rasa penasaran)
*Klimaks merupakan puncak cerita,
*Penurunan aksi untuk meringkas apa yang terjadi setelah
penyelesaian masalah
*resolusi atau bagian akhir.
5
Nah, ada kaidah dalam membuat alur cerita sehingga
membuatnya menarik. Apa saja?
1. Plausibilitas (Kepercayaan)
Alur sebuah cerita harus memiliki sifat plausibel atau dapat
dipercaya oleh pembaca, sesuai dengan logika. Pengembangan
cerita yang tidak sesuai atau cacat logika akan membingungkan
dan meragukan pembaca hingga sulit untuk masuk ke dalam
alur yang kita ciptakan
3. Surprise (Keterkejutan)
Setelah memunculkan perkiraan akan
kemungkinankemungkinan yang terjadi di dalam benak
pembaca, kita bisa melanjutkannya dengan kejadian-kejadian
yang menyimpang, atau bahkan bertentangan dengan harapan
para pembaca
6
```Sesi Pertanyaan```
1. Nama : Puspa
Pertanyaan :
Kak apa yang kakak lakuin jika alur yang kakak buat melenceng
dari perkiraan kakak, terus kalo kakak lagi nulis cerita hal apa
yang bisa bikin kakak fokus? Kalo mood itu bisa
mempengaruhi karya kita gak kak?
Jawaban :
1. Halo Puspa, agar tidak melenceng dari perkiraan saya sudah
membuat mind map sebelumnya sehingga cerita saya lebih
terarah, scene penting, poin-poin yang akan disampaikan ke
pembaca akan saya catat sehingga tidak melenceng dari
rencana awal membuat cerita, oleh karena itu saya
menyampaikan materi tentang cara membuat cerita juga.
Untuk fokus, biasanya saya punya target, misalnya saya
harus menerbitkan satu buku tahun ini, satu karya yang
paling matang dan yang sudah paling banyak saya kerjakan
akan saya pilih, dan memfokuskan diri ke karya tersebut.
Untuk mood jelas bisa mempengaruhi karya, jika punya
mind map mungkin tidak berpengaruh ke segi alur yang
dibuat, namun lebih ke waktu dan proses pengerjaan yang
cenderung lebih lama
7
2. Nama: Angel
Pertanyaan:
kak izin bertanya, kalau misal saya suka bikin cerita tu
diwaktu waktu tertentu trs terkadang malas untuk
melanjutkannya krn sudah kebingungan dlm alurnya itu apa
kakak ada tips utk mengatasi itu?? Dan setelah mrnulis cerita
apa perlu dibaca ulang utk revisi? Terima kasih
Jawaban :
Terima kasih atas pertanyaannya Angel. Jika punya ide cerita
yang tiba-tiba muncul, catat saja, entah di cerita yang kalian
kerjakan sekarang atau kelak kalian kerjakan siapa tahu ide
cerita itu berguna. Jika kebingungan menentukan alur
selanjutnya (saya asumsikan kamu tidak punya mind map),
biasanya saya akan membaca ulang karya saya sehingga timbul
pertanyaan-pertanyaan yang sekiranya bisa saya jadikan untuk
menulis scene/part selanjutnya. Untuk revisi, saya sarankan
untuk melakukan revisi setelah cerita selesai karena kalau
direvisi namun cerita masih on going, sangat rentan plot hole
dll, kalau setelah cerita selesai kita bisa menilai secara
keseluruhan akan cerita tersebut dan menentukan lebih baik
lagi di mana kurangnya cerita tersebut, bagian mana yang
harus ditambahkan, diganti, maupun ditambal
8
3. Nama : Anni Cahya Ningsih
Jawaban :
Halo Anni, kalau tidak punya mind map saya sarankan kalian
selalu berpegang pada konflik puncak dan ending, di
pertengahan kalian bisa menciptakan alur untuk membangun
hal-hal yang berkaitan dengan tujuan konflik puncak tersebut
atau untuk menyelesaikan permasalahan.
9
4. Nama: Reva
Jawaban :
Halo Reva, sepertinya untuk pertanyaan ini tidak berkaitan
dengan materi seminar hari ini, namun akan tetap saya jawab.
Menguatkan sifat tokoh itu ada caranya, dan berkaitan dengan
sudut pandang yang digunakan. Sudut pandang yang
digunakan pada umumnya adalah sudut pandang orang
pertama dan orang ketiga, penguatan tokoh dari dua sudut
pandang tersebut berbeda caranya, saya tidak akan bahas
secara mendetail karena bukan materi untuk hari ini, hanya
intinya saja. Jika menggunakan sudut pandang orang pertama,
posisikan diri sebagai tokoh utama, jadi bisa menggambarkan
sifat orang-orang di sekitar sosok ‘aku’ dengan lebih baik,
untuk sudut pandang orang ketiga akan lebih banyak cara lagi
yang bisa digunakan
10
5. Nama : Raodatunisa
Pertanyaan :
Kalau membuat kerangka cerita lengkap, kadang kala saya suka
mentok, atau lebih tepatnya kayak kurang pas gitu. Mau di
ubah, tapi alurnya nanti bengkok dan gak tahu kemana-mana.
Supaya gak gitu, gimana caranya kak?
Dan bisa gak sih, kalau membuat kerangka cerita setengah dulu
kak, soalnya saya lebih suka nulis
Jawaban :
Halo Raodatunisa, saya paham karena saya juga beberapakali
mengalami hal itu, untuk mengakalinya saya hanya membuat
poin, tidak pernah membuat kerangka menjadi utuh sehingga
saat proses menulis akan lebih fleksibel untuk mengisi ruang
plot yang akan dituliskan. Contoh untuk cerita saya yang dua
sisi, waktu itu saya hanya membuat poin-poin penting seperti
tokoh utama perempuan bermasalah dengan keluarganya,
punya dendam di masa lalu dengan pacar pemeran utama pria,
terjebak pernikahan kontrak, saling jatuh cinta, happy ending
(Sebetulnya poin-poinnya lebih kompleks dan panjang namun
tak bisa saya jabarkan semua di sini jadi ini contoh
sederhananya saja). Dari poin tersebut saya ciptakan
scenescene yang terkait, saya ciptakan konflik yang menunjang
latar belakang tokoh dan dendamnya di masa lalu dll. Hal itu
lebih mudah dibandingkan saya membuat kerangka besar yang
cukup lengkap tentang alur cerita secara keseluruhan.
11
6. Nama : Via
Pertanyaan :
Cara menghindari plot hole itu gimana ? Dan cara
menggabungkan alur yang baik?
Jawaban :
Plot hole sulit dihindari, terlebih jika kita menulis tidak secara
kontinyu, kemungkinan lupa dengan scene yang sudah
dituliskan di part-part sebelumnya sangat besar. Cara paling
mudah menghindarinya adalah dengan membaca ulang
partpart yang sudah ditulis sehingga meminimalisir hal yang
bertentangan dengan plot yang sudah ditulis, dan juga
perubahan yang secara tiba-tiba dalam sebuah cerita.
Pertanyaan:
ijin bertanya kak. Bagaimana cara membuat cerita dengan alur
campuran yang rapi. Terimakasih
Jawaban :
Ada banyak cara, namun yang umum digunakan dua, beberapa
memakai cara dengan menuliskan keterangan waktu (contoh
dua tahun yang lalu, dua bulan yang lalu, dsb), atau menulis
keterangan dalam bentuk narasi
12
8. Nama : Siti Papat Patimah
Pertanyaan :
Bagaimana kak tips untuk memilih ide ketika hendak akan
menuangkannya dalam cerita? Terkadang saking banyaknya
ide sehingga bingung harus memakai ide yang mana.
Terimakasih kak sebelumnya🙏
Jawaban :
Pilih ide terbaik yang sekiranya jarang orang pakai,
menggabungkan beberapa ide juga bisa digunakan dalam
membuat cerita kok, penulis harus pintar-pintar mengolah
idenya menjadi kesatuan yang baik
13
```Penutupan```
14