Anda di halaman 1dari 7

*ALUR & PLOT*

Kalian gak usah pusing mikirin alur cerita tuh harus dibuat kek gimana dan harus apa? Alur tuh
simple banget guys, gampang.

Alur ini mudah, cuma 3

1. maju, dari awal ke akhir waktunya maju, hari ini, besok, lusa, minggu depan, tahun depan,
begitu seterusnya. ini alur yang paling sering dipakai.

2. Mundur. dari awal sampe akhir waktunya mundur. Bisa jadi dia di part awal, lalu ceritanya
mundur ke belakang untuk menceritakan apa yang terjadi di masa lalu.

3. campuran. Ini bolak balik. Mungkin part awal langsung konflik, lalu mundur ke perkenalan,
maju lagi ke konflik, mundur lagi, maju lagi, begitu terus sampai penyelesaian.

*Babak Cerita.*

Untuk mempermudah, dalam menulis biasanya saya membagi cerita ke dalam 5 babak utama.

*1. Perkenalan* .

Di bagian ini jelaskan habis habisan tentang ke 3D-an tokohmu, bagaimana kehidupannya,
bagaimana dia merumuskan tujuannya.

*2. Pra konflik.*

Di sini, jelaskan awal mula konflikmu, ketika dia merasa kecewa karena ternyata tujuannya tidak
semudah itu dicapai, atau ketika dia merumuskan aksi apa yang harus dipersiapkan untuk
dilakukan.

*3. Konflik.*

Antara tujuan dan hambatan tabrakan. di sini terjadi masalah yang mutlak. apakah nanti tujuannya
berhasil dicapai atau tidak, mau dibuat twisted atau tidak, langkah besarnya ada di babak ini.

*4. Pasca konflik.*

Di sini penyelesaian. resolusi. apa yang dia dapat. apakah tujuannya tercapai? apakah tidak?
bagaimana hasil akhir aksinya?

*5. Penutup.* (atau disebut juga dengan resolusi)

Bagaimana dia deal with hasil akhir yang dia dapat.


kadang, bagian penutup ini sengaja dibuat menggantung atau open ending, jadi, begitu selesai
resolusi, langsung ditutup tanpa menjelaskan apa yang terjadi selanjutnya.

terakhir banget, tips dikit, setiap plotting perbabak dan saat kamu merangkai adegan, usahakan
setiap adegan dan kalimat yang kamu gunakan itu mengandung:

1. informasi tentang adegannya


2. memperkenalkan karakter tokoh lebih dalam
3. memajukan cerita
4. mempertahankan feel pembaca biar mereka ga pergi.

_Dikutip dari beberapa sumber_

Lah, pasti pada bertanya-tanya nih. Alur sama plot beda atau sama?

So, jelasnya *beda*

Alur tuh rangkaian


Plot tuh jalan

Begini nih analoginya

Alur adalah pergerakan cerita, atau rangkaian peristiwa demi peristiwa dari awal sampai akhir
cerita. Ada alur progresif yang bergerak runtut dari awal sampai akhir (A-B-C). Alur kilas balik
(flash back) yang dimulai dari akhir cerita kemudian bergerak ke awal cerita kemudian kembali ke
ending (C-B-A-C). Dan, ada alur campuran antar kedua alur yang disebutkan di atas, tidak runut
(maju mundur, mundur maju lagi, hehe…). Keep smile :")

Alur dibangun oleh narasi, deskripsi, dialog, dan aksi/laku (action) dari tokoh-tokoh cerita.

Alur yang baik akan sangat membantu pembaca untuk menangkap gambaran utuh cerita yang
disuguhkan dalam cerpen. Bagi penulis, penguasaan alur cerita sangat menolong agar tidak
kehilangan jejak, atau mentok di tengah jalan. Ia mampu melacak sampai di mana jalannya cerita,
mengatur ritme ketegangan pada bagian mana harus menempatkan konflik, dan penyelesaiannya.

Sebaiknya sebelum mulai menulis dibuat terlebih dahulu kerangka alur ceritanya atau disebut juga
dengan outline, bahasa kerennya kalian tuh outline. Ini khususnya bagi penulis pemula. Mereka
yang sedang tahap belajar menulis sering kehilangan gambaran utuh cerita ketika menulis.
Terkadang juga ceritanya melebar ke mana-mana. Atau sering meluas pada hal-hal yang tidak ada
hubungannya dengan tema cerita. Oleh karena itu, butuh diikat dan dipandu dengan bantuan
kerangka alur cerita. Hal ini untuk memudahkan kamu saat menulis nantinya. Walaupun begitu,
kita tidak diharuskan terlalu kaku memegang teguh kerangka cerita tersebut. Karena biasanya
ketika menulis, pergerakan alur cerita akan berkembang dengan sendirinya.
Kerangka alur cerita cukup dengan beberapa kalimat saja, sekitar lima kalimat sudah cukup. Lebih
pun boleh asal jangan terlalu detail. Cukup gambaran kasar saja ketika sang ide datang.
Sebelum menulis, cobalah untuk buat coretan di kertas atau di note hp kalian lah mesti ada.
Apa yang tergambar di imajinasimu tentang alur cerita bisa langsung dituliskan. Inilah alur
ceritanya.

At least, kabar baiknya ketika kita punya ide sebenarnya sudah ada gambaran awal mau ditulis
seperti apa ceritanya. Untuk itu, kita butuh mendalami lagi ide itu, langkah awal kita tulis, lalu
diperluas dengan tambahan informasi bisa dari membaca, diskusi, riset, dll. Kemudian lakukan
pengendapan minimal dua hari (sebaiknya) bagi para pecinta deadline kek ya beda haluan, lalu
perenungan, untuk mendapatkan gambaran ceritanya secara utuh. Setelah tahapan ini, ketika
menulis biasanya akan sangat lancar seperti menggeber si kuda besi di jalanan lengang tanpa
hadangan berarti.
Awokawok. Kek jalan tol🤣

Q&A

1. Q : Kak, Mega izin bertanya gimana sih cara buat penggambaran alur campuran supaya
pembaca itu gak bingung?
Sebelumnya terima kasih atas materinya kak🙏
A : Gampang kok beb. Misalnya kamu tampilkan di awalan konfliknya kek gimana terus
flashback ke awal mula terjadinya masalah, lalu balik lagi ke konfliknya terus ke penyelesaian.

Misalnya gini,

Mega gagal dalam ujian SBMPTN dia sangat sedih, frustasi terus blablabla dst.
Kamu flashback ke scene Mega gagal kenapa? O, ya gak belajar, kurang motivasi, gak didukung
sama keluarga, atau jurusannya passing gradenya terlalu tinggi.
Lah, endingnya gimana?
Itu keputusan kamu sebagai penulis. Apakah Mega milih jurusan lain, atau dia gap year dsb.

Seperti itu.

Atau contoh lain misalnya,

Mega diselingkuhi sama pacarnya.


Flashbacknya, ketika Mega ingat masa dia masih pacaran, masih romantis dan baper-baperan gitu.
Epicnya ada orang ketiga.
Ternyata orang ketiga itu adalah sahabatnya sendiri. Mampus dah tuh😗🤣
Itu bisa dibuat plot twist juga. Bakalan epic sih. The real of drama🤣

Nah, gimana cara menempatkan flashback?


Cara termudah itu kamu beda scene. Jadi, pembaca tau. Ouh ini lagi flashback. Ouh ini dah balik
lagi ke cerita awal. Ouh, ternyata tuh gini kejadian gitu. Biasanya kalau beda scene, narasinya
dibikin italic atau cetak miring.

Boleh satu scene. Gimana caranya? Kamu pakai narasi. Boleh showing atau pun telling, no
problem. Kalau satu scene tulisannya biasa aja enggak apa-apa.

Gimana? Masih bingung?

2. Q : Maaf Mak...
Ada gk contoh cerita yg gambarin alur maju, mundur, atau campuran? Ambil dikit aja ceritanya.
Soalnya kadang masih bingung nentuin, ini tuh alur maju atau mundur atau campuran.🤕
A : Maju itu bisa dilihat dari narasi waktunya beb. Kaya penjelasan di atas. Misalnya gini

Salsa pagi ini berangkat sekolah, terus ketemu cogan diboncengin sampai peluk-pelukan di jalan.
Di sekolah mereka selalu bersama blablabla dst.
Keesokan harinya, Salsa minta ketemuan sama cogan itu. Ternyata pertemuannya gagal karena si
cogan sibuk. Akhirnya Salsa ngambek.
Dua minggu kemudian, mereka bertemu setelah terakhir adegan berboncengan ke sekolah. Salsa
masih cuek sama cogan. Cogannya untung peka jadi dia minta maaf sama Salsa.

Itu maju.

Dua minggu yang lalu, Salsa berboncengan dengan cogan. Lalu dia minta ketemuan, tapi cogan
sibuk ada urusan. Alhasil Salsa ngambek dan cuek sama cogan. Akhirnya, cogan peka dan minta
maaf ke Salsa. Kini, mereka jadi sepasang kekasih.

Itu mundur.

Salsa ngambek karena pengen ketemuan sama cogan. Tapi cogannya sibuk karena ada urusan.
Padahal dua minggu yang lalu Salsa baru merasakan kebahagiaan bisa berboncengan sama cogan.
Salsa baper dan pengen ketemuan lagi. Sayang, semua gagal gegara kesibukan cogan.
Keesokan harinya, cogan minta maaf pada Salsa masalah pertemuan yang gagal. Salsa masih
menyayangi cogan, akhirnya dimaafkan. Kini, mereka jadi sepasang kekasih.

Itu campuran.

Masih bingung?

*****
Okay, malam ini kita bahas plot.

Plot, apa sih itu? Udah gak asing banget di telinga kalian apalagi pecinta cerita dengan alur
ekstrem. Kek semacam plot twist. So, sebelum kita bahas plot twist. Alangkah baiknya kita bahas
plot, kata mendasar setelah alur.

Seperti yang kalian ketahui, alur itu serangkaian peristiwa berdasarkan waktu. Udah paham ya,
kemarin dah dijelaskan.
Okay, so Any further do. Sit about to go down!

Plot adalah hubungan yang mengaitkan satu kejadian dengan kejadian lainnya sehingga
membangun jalinan cerita, membangun ketegangan (suspend) demi ketegangan yang
menggerakkan cerita memicu terjadinya krisis sampai ke klimaks (puncak konflik), serta
penurunan konflik (antiklimaks) sampai ending.

Dengan kata lain, plot inilah yang menjadi ruh cerita. Ada tulisan yang hanya ada alur tapi tidak
punya plot, maka itu belum bisa disebut cerpen. Contoh esai perjalanan hidup seorang tokoh,
reportase, dll. Plot yang menggerakan cerita dari awal sampai akhir, menghiasi jalannya cerita
tersebut dengan ketegangan, konflik dan penyelesaian (ending).

*Plot ini bisa disebut rute cerita* dari awal sampai ending, yang berisikan peristiwa saling
berhubungan, ada ketegangan di dalamnya, konflik, antiklimaks, penyelesaian masalah lalu
ending.

Aku tegaskan lagi, Plot itu rute cerita. Yups.

Plot ini sifatnya tetap ya, bisa juga disebut pola cerita. Tinggal kamu mau mulai menulis dari awal,
tengah atau akhir (alur).

Okey, lanjut

Dalam plot, persoalan-persoalan yang dihadapi para tokoh cerita saling digesekkan dan
dibenturkan satu sama lain mulai dari yang sederhana menjadi persoalan yang lebih kompleks,
yang kemudian diseret ke puncak krisis, lalu dicari pemecahan dan penyelesaiannya menuju akhir
cerita (ending). Plot digerakkan oleh tokoh cerita, gesekan yang timbul karena pergerakan plot
inilah yang melahirkan ketegangan (suspend) yang menyulut api konflik. Plot inilah yang
mengkondisikan tokoh cerita berusaha untuk mencari jalan keluar dari konflik yang terjadi
tersebut untuk menurunkan tensinya sampai menemukan titik akhir pada ending.

Analoginya gini.
Kamu mau ke Bandung. Sedangkan, rute Jakarta-Bandung itu bisa lewat jalan tol maupun jalan
alternatif.

Nah, jalan inilah yang disebut plot.

Plot itu jalannya atau rute perjalanan mencapai tujuan

Jadi, jika plotnya atau Rutenya mau dibelokkan kek misalnya twist. Tidak masalah karena
tujuannya masih sama, yaitu kota Bandung

Okey, kalau masih gak paham sama analogi di atas. Aku perjelas lagi dengan perumpamaan yang
lebih sederhana

Ada yang menyamakan alur dan plot, tapi hakikat fungsinya berbeda.

Ilustrasi sederhananya begini. Anggap kamu lagi pergi ke suatu tempat rutenya: *A >> B >> C*

Ada 3 titik yang kamu lalui, yakni titik A, B dan C. Anggap A itu awal cerita, B itu konflik, C itu
ending.

Nah, alur itu adalah urutan cerita yang kamu tulis. Misalnya mulai dari A terus ke B sampai C
(alur maju). Kalau mulai dari C lalu B setelah itu A dan balik lagi ke C (alur mundur). Atau, kamu
mulai dari B, terus ke A lalu lompat ke C (alur campuran).

Ini aku singgung tentang alur, biar kalian gak salfok sama alur dan plot

*Lalu, bagaimana dengan plot cerita?*

Plot sederhananya adalah pergerakan cerita dalam rute tertentu (alur), yang di dalamnya ada
keterkaitan satu kejadian dalam cerita dengan kejadian lainnya, yang masih dalam konteks cerita
(tidak keluar dari topik). Mau diputar balik seperti apapun alur ceritanya, plotnya tetap sama, tidak
berubah.

Bedanya, dalam plot juga memuat ketegangan cerita (suspend), yang menggerakan lahirnya
konflik, antiklimaks, dan penyelesaian.

Sedangkan alur itu urutan cerita dari awal sampai ending yang kamu tulis dalam cerpen.

Dari ilustrasi di atas, rute yang kamu lalui dari A ke B sampai C itulah plot ceritanya.

Mau mulai bikin alur dari titik mana saja, rute ceritanya tetap sama. Tidak berubah, dan plot ini
harus ditulis konsisten, ya.

Nah, ada yang bilang kok plotnya "melompat", itu apa maksudnya?
Lompatan plot itu mudah sekali mendeteksinya. Ketika kamu sudah bikin plot cerita dari A-B-C,
tiba-tiba kamu jalan ke titik D atau makin jauh sampai Z, itu kan rute di luar plot cerita. Jadi,
mudah sekali mengetahui plot yang melompat seperti ini. Kalau kamu baca ulang, bakal ketahuan
ceritamu melompat dari plot awal.

Karena itulah pentingnya membuat plot cerita, khususnya bagi pemula. Hal ini sangat membantu
supaya tidak terpancing menulis yang melebar di luar topik ceritanya.

Terpenting lagi, kamu harus sering latihan menulis. Supaya makin akrab sama si alur dan si plot
ini. Itulah alasan kenapa bisa karena biasa.

Dari ilustrasi sederhana ini, mudah-mudahan kamu sudah bisa membedakan alur dan plot serta
bisa menulisnya dengan baik.

Gini sayang.

Alur maju = A => B => C


Alur mundur = C => B => A
Alur campuran = B => C => A

Plot = A => B => C


Tanda => itu disebut rute atau jalannya.
Intinya plot itu jalur atau jalan A menuju B, jalur jalan B menuju C.

Dah paham belum?

Dari gambar ini mau diputer kek gimana pun, A pasti ketemu B
B pasti ketemu A
So, gak keluar jalur A malah nyasar ke D🤣

Anda mungkin juga menyukai