Moderator: Amilia
Notulis: Wawa
Pelaksanaan: 20 April 2022
Tempat: Aula Cameba The WWG
Tentang Penulis
Nara Lahmusi🔊:
Oke, aku Nara. Bisa dipanggil Mas, Kak, Mbah, Bang, asal
jangan Mbak aja ya! Soalnya namanya kayak cewek. Aku pasien
gagal ginjal kronis sejak tahun 2010.
MATERI
Lalu, bagaimana cara membuat ending yang baik dan melekat kuat di
hati pembaca?
Untuk itu, kita belajar dulu yuk, Dek, struktur ending dalam novel.
1. Mengumpulkan Tim.
2. Mengeksekusi
Ingat, kamu perlu membuat rencana yang sulit (serasa mustahil) untuk
menyelesaikan konflik. Buatlah tokohmu sampai membatin apakah
ini benar-benar akan berhasil?
Namun, di tahap ini Adek perlu merancang tokoh kalian dan timnya
TAMPAK membuat kemajuan. Konflik di babak dua TAMPAK akan
selesai. Rencana mereka TAMPAK berhasil.
3. Kejutan
Apa yang tampaknya mudah dan tampaknya berhasil ternyata tidak
seperti penampakannya. Tokohmu mendapat kejutan, bahwa
rencananya tidak berhasil. Ternyata tak semudah itu menyelesaikan
masalahnya!
Nah, kejutan inilah yang disebut plot TWIST. Sebuah tantangan lain
yang memaksa tokoh utamamu untuk membuktikan nilai mereka.
Ingat, ya, Dek, itu hanya TAMPAK GAGAL. Kita tipu lagi pembaca.
Kuterangin sedikit tentang tema ya. Tema ini adalah nilai atau sesuatu
yang ingin adek angkat di dalam cerita adek. Misal tema tentang
mencintai diri sendiri, tentang menerima diri sendiri, tentang
kesetiaan, tentang kepercayaan, penerimaan, Tema ini semacam moral
value yang udah ada Dek, dari babak satu. Tapi, belum disadari si
tokoh utamamu. Buat tokoh utamamu salah langkah aja selama di
awal. Nah, di ending baru dia menyadari tema itu. Setelah kamu kasih
banyak masalah, ujian, konflik, baru dia sadar.
Dek, ingat, kamu ini TUHAN dalam novelmu. Kamu kasih cobaan
berat sama tokohmu agar mereka sadar, tobat, dengan tema yang
sudah kamu siapkan buat mereka. Jadi, di ending tokohmu mulai
sadar tema atau nilai atau value dari dirinya. Wis tobat pokokmen,
Dek. Hehehehe.
Ini akan memberikan efek yang luar biasa. Setelah semua konflik atau
masalah udah selesai, terakhir jangan lupa ….
c. Penutup
Closing adalah sebuah tahap paling akhir di mana kamu
harus menggambarkan perubahan tokohmu dari awal novel
hingga ending, Dek. Pembaca harus bisa mengidentifikasikan
dengan sangat jelas betapa cerita ini telah mengubah tokoh
utamamu menjadi lebih baik.
Selesai deh, novel Adek. Alhamdulillah ….
Tanya-Jawab
Jadi, untuk ending itu letaknya 80% dari total cerita Adek, berarti
tahap ending ini 20% akhir dari jumlah total bab cerita Adek. Jadi
kalau tiga puluh bab, di 6 bab terakhir, mulai bab 25, Dek. Tokohmu
harus mulai sadar. Babak tiga ini, atau ending tidak boleh hanya satu
bab. Ini akan terlalu singkat, pendek, dan tergesa-gesa.
Jadi, penyelesaian konflik yang diberikan oleh tokoh utama itu adalah
penyelesaian yang ibaratnya masih melibatkan emosi.
Jadi, di babak tiga ini, sudah nggak lagi membuat tokoh Adek salah
jalan. Kenapa? Karena itu harusnya sudah dilakukan di babak dua
(babak tengah). Di babak tengah, kamu boleh banget pontang
pantingin tokoh kamu. Nah, kalau sudah masuk ending atau 20% lagi
tamat, langsung buat tokohmu sadar ya, Dek. Kasihan atuh :(
tapi nggak dipermudah juga sih jalannya. Kan sesuai tahapan tadi
masih bisa nipu pembaca. Hehehe.
MJ Bruunow [Blue Room]
Apakah cerita di mana tokoh protagonisnya tokoh baik dan menang di
endingnya jenis cerita yang paling bagus dari segi menarik minat
pembaca? Bagaimana jika tokoh protagonisnya jahat tapi dia menang,
atau tokoh protagonisnya baik tapi dia kalah?
Perlu diingat dulu nih, Dek. Protagonis ini nggak selalu baik lho.
Protagonis ini adalah tokoh utama. Misal film Joker. Joker di film itu
menjadi protagonis, tokoh utamanya. Sedangkan Antagonis adalah
tokoh yang menghalanginya.
Plot twist cukup satu saja, Dek, biar efek mengejutkannya demage
parah. Tapi ingat, untuk membuat plot twist, harus nyebar dulu kode-
kode atau sinyal-sinyal halus yang nggak kentara. Agar pembaca
tidak merasa ditipu mentah-mentah ya ….
Kak Nara sudah menjelaskan tahap demi tahap ending dengan detail.
Saya jadi merasa bias, per tahapan itu terlihat panjang. Jadi,
bagaimanakah durasi yang baik untuk setiap tahapan ending? Apa
harus panjang supaya rinci? Juga, misal bisa fast pace, bagaimana tips
supaya poin2 di setiap tahap ending itu bisa tetap tersampaikan agar
ending tetap jadi berkesan?
Jujur, awal menulis kelemahanku adalah PENYELESAIAN
TERLALU TERBURU-BURU. Hampir semua novelku dikomentar
itu sama editor. Karena setelah hampir tamat, aku terlalu semangat
biar cepet kelar. Ternyata itu nggak bagus, Dek. Akhirnya aku revisi.
1. Sadar
2. Mengumpulkan tim
3. Eksekusi
4. Kejutan
Ini pas banget buat 6 bab akhir, Dek jika total bab 30 seperti yang
ditanyakan di awal tadi. Pas banget menurutku. Satu bab, satu tahap.
Closing bisa epilog, atau diletakkin di bab terakhir.
Saya mau bertanya tentang bagian closing ini. Kalau misalkan bagian
closing ini diserahkan ke imajinasi pembaca kita apakah akan
berkesan? Atau akan membuat pembaca marah karena justru terlihat
seperti menggantung. Misalkan saya ingin membuat akhir cerita
romance saya dengan tokoh pria yang hanya melamar tokoh utama
wanita. Tapi saya tidak memberitahukan apa jawaban tokoh utama
tersebut, endingnya hanya berakhir sampai disana saja kak.
Halal banget ya, ending menggantung. Bebas kok, Dek. Asal masalah
atau konflik di tengah cerita semua sudah terjawab. Tema yang ingin
disampaikan juga sudah disadari si tokoh utama. Jadi, boleh banget
dibuat menggantung.
Bagaimana agar ending yang kita buat itu bisa diterima pembaca?
Dalam artian logis, ga bikin pembaca nanya, “hah? Kok gini?”
Ending tidak hanya di akhir bab ya, Dek. Ending ini sebuah kumpulan
bab penyelesaian yang menjawab dari konflik atau masalah di babak
dua. Jadi, asal ending kamu logis dan menjawab (menjadi solusi) atas
konflik yang adek bangun di awal, insyaAllah pembaca akan puas.
Efek kaget, biasanya terjadi pada twist. Ini positif jika kita berhasil
menabur kode-kode dari awal. Kita telah menyebar sinyal tentang
twist itu. Namun, bisa berubah negatif, saat twist endingnya tiba-tiba.
Ngagetin sih iya, tapi ya nggak gini juga. Biasanya membuat pembaca
terkejut kesal.