Anda di halaman 1dari 27

KIAT-KIAT PENULISAN SKENARIO

Buku saku penulisan Skenario oleh Novia


SKENARIO
Sering sekali kalian mendengar kata 'skenario' tapi sebenarnya apa itu skenario?

Skenario merupakan cetak biru untuk sebuah film, teater, iklan televisi, dokumenter.
Serta biasanya skenario merupakan realisasi dari sebuah kata-kata seorang produser.
Karena bagaimanapun, akar sebuah film adalah seorang Produser. Produser adalah orang
orang yang paling utama di proses produksi sebuah film. Jika kalian tidak asing, maka
kalian pasti sangat mengetahui apa itu triangle system dalam film:

PRODUSER →SUTRADARA→ PENULIS SKENARIO


Produser bertanggung jawab atas pembuatan film dari mulai tahap Development sampai
Pasca Produksi (atau biasanya disebut dengan sebutan Postproduction)

Banyak film yang biasanya ide ceritanya datang dari produser. Untuk merealisasi ide di
benaknya, seorang produser akan bertemu dengan dua orang di atas. Berbincang dan juga
bernegosiasi akan biaya. Setelah mereka deal, kini tugasnya Penulis Skenario untuk
merumuskan formulasi yang tepat untuk cerita dan tentunya setelah penulis skenario
menemukan formulasi yang tepat, dia akan menulis skenario.

Menulis Skenario tidak hanya satu atau dua hari saja. Bisa berminggu-minggu, berbula-
bulan atau setidaknya hingga skenario masuk draft final atau sutradara akhirnya
menyetujui.

Tapi, apakah harus selalu Produser yang mempunyai ide cerita?


Jawabannya adalah Tidak.

Penulis skenario juga bisa mempunyai ide cerita, sutradara juga bisa menyumbangkan ide
ceritanya. Jika ketiganya mempunyai ide cerita, biasanya mereka akan coba berbincang
secara intens menemukan cerita yang bagus untuk diangkat menjadi film dan jika
ditemukan kesepakatan maka, naiklah perbincangan itu kepada tahap Development
(pengembangan cerita):

 BASIC STORY: Ini di mana kalian menuliskan cerita singkat kalian. Biasanya di sini
kalian belum harus melakukan riset, tetapi jika ingin memasukan data riset juga
tidak masalah. Basic Story tidak boleh panjang, maximal hanya satu halaman dan
paling sedikit adalah enam kalimat. Tanamkan aja gambaran kasar tentang film
kalian di basic story. Tetapi ingat ini harus singkat dan jelas!
Unsur-Unsur yang harus ada di Basic Story adalah: Protagonis dan Antagonis,
Latar (waktu, tempat) , Hambatan dan Goals.

 SINOPSIS: Hampir sama dengan basic, tetapi penulisan dalam sinopsis adalah
penulisan seluruh cerita kalian. Dari awal sampai akhir. Di sini, kalian paling
diwajibkan untuk melakukan riset dan memasukan data riset tersebut kedalam
sinopsis.

Sinopsis bertujuan untuk mengembangkan cerita terutama membuat konflik.


Sinopsis bebas berapa halaman. Tetapi biasanya untuk cerita pendek, sinopsis
hanya sepanjang dua halaman saja.

 TREATMENT: Treatment sejatinya sudah dekat dengan skenario, tetapi tetap saja
ada hal yang berbeda dari penulisan treatment dan skenario. Di treatment yang
harus kalian tulis adalah sesuatu yang 'fix' akan ada di skenario. Dalam treatment
kalian mulai menyusun rapih cerita kalian dari sinopsis. Tentukan mana yang ingin
dijadikan scene awal (Babak pertama) dan mana yang ingin menjadi scene middle
(Babak dua), lalu scene penutup (babak tiga). Dalam treatment kalian bisa
menambah atau mengurangi part-part cerita kalian dari sinopsis. Intinya
treatment itu tempat kalian memilih-milih mana yang bagus untuk cerita
kalian.

Tema dan Ide Pokok


Di sinilah kalian menentukan cerita apa yang ingin kalian sampaikan kepada penoton dan
amanat apa yang ingin disampaikan kalian.

 Apakah itu IDE POKOK?

Ide pokok adalah satu kalimat perenungan yang ingin disampaikan pembuat film
pada penonton. Pada akhirnya, kalian akan mengenali bahwa ide pokok adalah
sebuah amanat. Ide pokok tidak boleh ditulis berparagraf, cukup satu kalimat saja.
 Apakah itu TEMA?

Mungkin ada yang dengan asal menembak bahwa TEMA adalah JUDUL atau kalian
segera googling dan menemukan bahwa:

“Tema merupakan suatu gagasan pokok atau ide pikiran


tentang suatu hal, salah satunya dalam membuat suatu
tulisan.”

Tapi jika dibaca pengertian di atas, saya yakin kalian pasti cukup kebingungan.
Maka saya akan persingkat:

“Formulasi cerita dalam satu atau dua kalimat pernyataan


yang menejelaskan inti cerita.”

Dan jika kalian masih cukup bingung, maka ini adalah formulasi tema:

Tentang ...(protagonis)..., yang ...(melakukan aksi) (Hambatan)


*) Biasanya hambatan tidak digunakan, tetapi ini adalah contoh formulasi tema lengkap.

Mungkin dipikiran kalian, protagonis merupakan tokoh yang terlihat baik. Tokoh-
tokoh yang rajin menolong orang, beribadah, dan kebaikan lainnya yang kalian
masukkan kepada tokoh kalian itu. Maka saya sarankan, ketika menulis Skenario
kalian harus buang pemikiran itu. Protagonis bukanlah tokoh yang mempunyai sifat
baik di saat kalian menulis skenario.

Protagonis dalam skenario merupakan Karakter Utama dalam cerita kalian. Mau
tokoh kalian penjahat sekalipun jika ia karakter utama dia tetaplah seorang
protagonis cerita kalian – tetapi dengan garis bawah dia bukanlah tokoh yang
baik, dia hanya seorang tokoh utama.

Lalu apa yang dimaksud dengan aksi yang ditulis dalam formula di atas?

AKSI adalah hal yang dilakukan oleh protagonis dalam cerita.

Jadi jika dibulatkan: Tema itu bertutur tentang SIAPA yang MELAKUKAN
APA.
 Membuat Tema dan Ide Pokok.

Terlihat mudah, tetapi kalian mungkin akan merasa frustasi dengan hal berbau tema
serta ide pokok ini. Yang membuat tema dan ide pokok sulit untuk dibuat adalah
saling keterkaitan mereka ide pokok harus menopang tema dan begitu juga dengan
tema yang harus menopang ide pokok:

TEMA = IDE POKOK

Contoh ide pokok dan tema yang salah:

 IDE POKOK: Jangan mudah menyerah dalam meraih tujuan karena banyak
jalan untuk mencapainya.
 TEMA: Tentang seorang Koala yang mengadakan kompetisi bernyanyi
untuk mempertahankan theater miliknya.

*) ide pokok dan tema di atas berasa dari film animasi SING! (2016)

Jika kalian lihat dengan seksama, ide pokok dan tema di atas tidak saling menopang
satu sama lain.

Contoh ide pokok dan tema yang benar:

 IDE POKOK: Sahabat akan selalu ada untuk menolongmu.


 TEMA: Tentang seseorang lelaki yang selalu mendapatkan pertolongan dari
sahabat perempuannya dalam mengatasi penindasan di sekolah.

*)ide pokok dan tema dari film Bridge Of Therabithia.


Tokoh
Dalam skenario, unsur pembangun cerita adalah:

Tokoh dan Aksi


Tokoh dalam skenario ada 2 yaitu protagonis dan antagonis. Seperti yang kalian baca di
bab sebelumnya bahwa Protagonis gak akan selalu orang baik, protagonis pun bisa
menjadi orang jahat. Contohnya cerita dalam Robin Hood. Dia suka mencuri tetapi dia
masih mempunyai kebaikan seperti memberikan hasil curiannya kepada orang yang kurang
mampu. Tetap saja dia seorang pencuri dan dalam kehidupan sosial normal, Robin Hood
merupakan orang jahat. Tetapi karena ini cerita tentang dirinya, maka Robin Hood adalah
protagonisnya.

Nah, pengertian dari protagonis adalah tokoh yang sanggup menceritakan proses
identifikasi.

Proses Identifikasi itu juga memuat ikatan emosional, agar terjadi sebuah proses Identfikasi
maka kalian harus menentukan kebaikan apa yang ingin kalian beri kepada tokoh
protagonis. Robin Hood, walau dia suka mencuri dia juga membagikan hasil curiannya
kepada rakyat miskin, maka itu merupakan kebaikan dari tokoh kalian. Setelah kebaikan
maka akan terciptalah Simpati dan identifikasi.

Cara membuat penonton menjadi simpati dengan tokoh protagonis kita adalah
memperlihatkan kebaikan, keteguhan, penderitaan dan juga pengorbanan untuk
mencapai tujuannya.

Identifikasi adalah saat penonton menyamakan diri mereka dengan protagonis, sehingga
merasakan suka dukanya. Jadi, Proses Identifikasi itu:

Kebaikan → Simpati → Identifikasi


Nah, dalam cara membuat penonton bersimpati kepada tokoh dalam film kita, kita akan
menemukan sebuah hal yang dinamakan dengan aksi. Aksi merupakan usaha protagonis
kita dalam mencapai goals, dalam menghilangkan ketergangguan.
Kenapa aksi bisa terjadi?

Aksi terjadi di saat tokoh kita yang semula baik-baik saja atau lebih dikenal dengan posisi
tanpa ketergangguan, diserang oleh ketergangguan. Ketergangguan itu bisa menyerupai
dalam bentuk serangan secara fisik, psikologi. Ketergangguan adalah alasan akan lahirnya
sebuah kehendak untuk menghilangkan ketergangguan. Ketika Kehendak itu berjalan
maka itu adalah aksi.

Ketika tokoh Protagonis kita menjalani aksinya maka akan selalu ada hambatan yang entah
itu besar entah itu kecil, pasif ataupun aktif. Di tengah hambatan juga akan ada konflik
(perbenturan antara kehendak dan hambatan.)

 Hambatan pasif, merupakan sebuah hambatan yang datang secara tidak langsung.
Misalkan: Protagonis terjebak macet, protagonis terjebak hujan atau terjebak
bencana alam lainnya.

 Hambatan Aktif adalah seorang antagonis dan hampir sama seperti seorang
protagonis. Antagonis bukanlah tokoh yang mempunyai kepribadian yang jahat.
Contoh, kalian menulis cerita tentang pemuda yang ingin menikahi seorang
perempuan tapi ayahnya selalu menghalangi pemuda itu– maka ayahnya merupakan
seorang tokoh antagonis, walaupun kita sebagai penulis tahu, bahawa ayahnya ini
merupakan orang yang sangat baik. Dia hanya tak ingin anaknya jatuh ke tangan
yang salah.

Ketika Protagonis sudah mengarungi hambatan-hambatan yang ada maka kini kita bertemu
dengan ending. Ending adalah sesuatu yang penting dan ini adalah elemen terpenting dari
sebuah film. Ending diwajibkan bisa memberi jawaban kepada penonton yang awalnya
penasara. Dalam ending terbagi menjadi dua:

 Happy Ending merupakan ending di mana tokoh Protagonis mencapai tujuannya.


Jadi Happy ending bukan hanya sekedar tokohnya berhasil. Kita tarik contoh cerita
Life is Beautiful 1997. Ceritanya tentang seorang lelaki yahudi yang berusaha
menyelamatkan keluarganya dari kamp konsentrasi Nazi. Di akhir cerita, protagonis
kita meninggal, tetapi keluarganya selamat. Film itu Happy Ending, karena
keluarganya selamat.

 Sad Ending adalah saat protagonis gagal mencapai tujuannya. Paling mudah adalah
film Avengers: Infinity Wars 2018. Antagonis kita berhasil mencapai tujuannya dan
para pahlawan, protagonis, tidak bisa mencapai tujuannya.

Ketika kalian memutuskan film kalian adalah Sad Ending, kalian harus menentukan
amanat apa yang akan didapatkan penonton ketika tokohnya gagal mencapai tujuannya.
Misal ketika Protagonis kalah dalam lomba lari, kalian akan memberikan amanat bahwa
kemenangan bukan hanya diukur oleh kalian mencapai garis finish, tapi bagaimana proses
kalian dalam mencapai garis finish atau disingkat, tidak ada usaha yang sia-sia.

Ketika kalian menentukan Sad Ending tanpa amanat maka skenario dan film kalian
merupakan Loser Story.

Proses Development I: Basic Story


Namanya juga Basic Story, jadi ini adalah rangkuman garis besar cerita kalian.

Apakah kalian harus menulis selalu menulis basic story ketika ingin membuat cerita? Ini
bukanlah kewajiban yang jika ditinggalkan kalian dosa. Ini seperti kewajiban jika kalian
ingin menolong diri kalian sendiri, ingin mempermudah diri kalian sendiri dalam mebuat
cerita. Maka buatlah basic story. Basic Story dibuat agar cerita kalian tidak melenceng
kemana-mana.

Jika di novel, basic story sama seperti dengan sinopsis yang sering kalian lihat di sampul
bagian belakang novel, tapi tentu saja basic story tidaklah sama seperti sinopsis singkat
novel. Pada novel, sinopsis singkatnya mempunya cliffhanger di mana membuat pembaca
tertarik dan penasaran. Tetapi pada basic story kalian harus menulis garis besar cerita
secara ringkas dan jelas.

Contoh Basic Story yang salah:

DEVONNA LAWRANCE (17) merupakan seorang perempuan yang selalu tinggal


dikamarnya, dia ketakutan untuk keluar. Hanya saja ketika JOEY ALEXANDER (18)
lelaki yang baru pindah dikawasan rumahnya membuat dia merasa aneh. Setiap melihat
lelaki itu Devonna selalu tersenyum tanpa sebab, dia selalu merasakan darahnya mengalir
dengan cepat secepat bunyi detak jantungnya. Suatu saat Joey datang ke rumahnya dan
mengajak Devonna bermain. Apakah Joey berhasil membujuk Devonna?

Kenapa sih gak boleh menulis seperti itu? Atau kenapa sih itu salah?
Jawaban:
 Visualisasi dan for the fuck sake… ini cerita kan kalian yang baca, masa kalian
ngasih cliffhanger sendiri untuk diri kalian. Visualisasi film kalian akan rumit.
Dalam penulisan Basic Story, Sinopsis, Treatment, tulisan kalian harus gambaran
yang ada di layar atau bisa kalian sebut dengan Mise En Scene.
Gimana kalian ingin menggambarkan atau mengambil shot jantung yang berdetak,
bagaimana cara kalian bisa mengambil shot darah yang mengalir. Apakah kalian akan
mengoprasi pemain kalian demi shot yang cuma beberapa detik itu? Dan setelah shot itu
diambil apakah ada peluang besar bisa masuk final cut aka editing? Apakah shot itu worth
it?

Intermezzo:

Dari sini… kalian bisa berpikir kembali, kalian mau masuk dunia film atau tidak.
Ahahaha

Contoh ide pokok, tema, dan basic story yang benar:

Ide Pokok: Takdir dapat diubah, tetapi takdir juga sebuah ketetapan yang tak dapat
dihindari.

Tema: Tentang Professor Yahya yang pergi ke masa lalu untuk memperbaiki kesalahannya,
tetapi gagal karena kelalaiannya.

Basic Story:

Tahun 2057 di sebuah kawasan sepi, Yahya (41) berjalan hingga langkahnya terhenti
karena robot bersenjata datang untuk memeriksa dirinya, setelah dinyatakan aman robot
itu pergi dan Yahya kembali berjalan. Dia ingin mengubah keadaan itu, di rumahnya Yahya
mengambil bola orbs yang memunculkan portal menuju tahun 2037, tepatnya pada sebuah
laboratorium. Yahya menyamar menjadi seseorang ilmuan baru dan di sanalah dirinya
bertemu dengan Patra XA dan Patra XA1. Patra XA menerima Yahya dengan terbuka,
sedangkan Patra XA1 menaruh kecurigaan kepada Yahya yang akhirnya terbayar ketika
Patra XA1 menyadari bahwa Yahya adalah penyusup. Keadaan semakin menegang hingga
terjadi pukulan di antara mereka berdua dan Yahya berhasil membuat Patra XA1 berlari
keluar dari ruangan meninggalkan Patra XA di dalam laboratorium sendiri. Yahya
mengambil sebuah motherboard dari meja dan memberi tahu Patra XA untuk
menghancurkannya, Patra XA tidak ingin melakukan itu dan membuat Yahya terpaksa
melakukannya sendiri. Dia membuang mesin motherboard itu ke dalam mesin waktu dan
Patra XA menangkapnya, sedangkan Yahya yang berada di luar menutup pintu mesin
waktu dan mengatur destinasi waktu untuk membuang Patra XA. Patra XA bertanya
kepada Yahya akan identitas dirinya yang sebenarnya dan Yahya menunjukkan sebuah
bola orbs yang berada di kantungnya. Setelah urusan Yahya selesai, dia kembali ke masa
depan dan mendapati bahwa keadaan tidak berubah, malah semakin buruk karena para
robot menangkapnya.
Karakter dan Karakterisasi
Sebelum melangkah lebih jauh, kali ini saya akan membahas tentang karakter dan
karakterisasi. Seperti yang kalian tahu karakter dan karakterisasi merupakan sifat manusia.
Karakterisasi dimasukkan kedalam tokoh kita agar karakter terasa dimensional dan
mungkin bagi diri saja, karakterisasi ada agar penonton bisa mengidentifikasikan
protagonis menjadi seperti diri mereka..

Dalam bukunya yang berjudul Substance, Structure, Style and the Principles of
Screenwriting Robert McKee menjelaskan bahwa:

A character is no more a human being than the Venus de Milo is a real woman.
A character is a work of art, a metaphor for human nature. We relate to
characters as if they were real, but they're superior to reality. Their aspects are
designed to be clear and know-able; whereas our fellow humans are difficult to
understand, if not enigmatic. We know characters better than we know our
friends because a character is eternal and unchanging, while people shift--just
when we think we understand them, we don't.

Untuk mempelajarinya lebih lanjut saya sarankan anda membaca buku Robert McKee ini.
Saya di sini akan memberikan sedikit saja penjelasannya.

Dalam film dan penulisan skenario bahkan atau novel, kalian harus menghindari dua
karakter ini:

 Karakter datar
 karakter klise

Karakter datar biasanya bisa kalian lihat dalam acara televisi anak-anak. Protagonisnya
akan baik dan akan selalu baik, tidak ada dimensionalnya sama sekali.

Karakter Klise adalah karakter dengan penggamabaran yang sudah terlalu sering dilihat
oleh orang-orang, hingga menyebabkan penonton bosan. Seperti contohnya dengan nenek
penyihir. Jika kalian membayangkan penyihir mungkin yang kalian ingat adalah, nenek-
nenek dengan jubah panjang hitam atau hijau, hidung yang cukup besar, rambut kelabu
yang panjang. Bisa juga seperti karakter seseorang professor yang cenderung lelaki,
berambut putih, memakai jaket laboratorium, dan kaca mata.
Karakter-karakter seperti ini yang harus sebisa mungkin kalian hindari dari cerita kalian.

Saya berikan contoh karakterisasi yang mempunyai dimensional:

Seorang protagonis dalam cerita kita, dia jahat tapi apakah dia akan selalu jahat?
Bagaimana jika kita tambahkan:

 Jahat
 Pintar
 Percaya diri
 Setia

Nah, ini yang namanya karakter dimensional. Jika di buku, Robert McKee akan
memberikan seperti kutipan tentang "Karakter tiga dimensi" yang mana sama saja seperti
karakter dimensional.

Apakah karakteriasi tokoh kita boleh berubah? Boleh.

Bagaimana cara merubah karakteriasi tokoh kita berubah?

1. Ingat terlebih dahulu, film mempunyai keterbatasan waktu.


2. Perubahan karakteriasi, bisa dilakukan perlahan seiring cerita berjalan. Karena
tokoh kita berjalan, belajar tentang apa yang terjadi. Jika misalkan perubahan terjadi
secara mendadak, sangat besar kemungkinan penonton menjadi bingung. Jangan
membuat penonton bingung. (Ini namanya character arc dan film yang bagus untuk
mempelajari ini adalah film Iron Man)

Karakterisasi juga dibagi menjadi dua:

Karakter Utama:

 Protagonis: Yang dapat menjalankan proses identifikasi


 Antagonis: Secara aktif menghambat protagonis.

Saya yakin masih banyak yang bingung maksud saya bahwa protagonis dan antagonis tak
selalu tokoh yang jahat dan baik. Contoh paling signifikan adalah film Captain America:
Civil War.
Kalian tau tokoh Tony Stark merupakan karakter yang baik bukan? Di film ini dia jadi
tokoh Antagonis, begitu juga dengan spiderman, vision, dan lain-lain yang berada di kubu
Iron Man. Mengapa dapat terjadi demikian?

Karena Iron Man menghalangi Captain America. Niat dia baik tapi tetap saja, dia secara
aktif menghalangi niat Captain America dalam menyelamatkan Bucky. Jika kalian
pendukung Team Iron Man, maka kalian akan melihat Captain America sebagai Antagonis.

 Romance: Tokoh yang dicintai oleh Protagonis dalam pemahaman seksualitas.


(Pacar protagonis kita, tokoh yang disukai oleh protagonis. Seperti Joey suka
dengan Olivia)
 Refleksi: Tokoh yang digunakan untuk mengeluarkan pikiran, perasaa, sikap, dan
rencana protagonis. (Seperti tokoh Mentor, apa yang dikatakan oleh mentor,
protagonis akan melakukannya atau menjalankannya.)

Karakter Sekunder:

 Tokoh Relaitas: Untuk memenuhi kebutuhan relaitas ( seperti extras pada film)
 Tokoh yang mengkarakterisasi tokoh utama: Bertugas untuk memperlihatkan
karakter utama.
 Tokoh penambah dimensi film: Karakter yang ditambahkan untuk membuat film
lebih berdimensi. (Contoh film horror, tetapi ada karakter yang lucu.)

Karakter tematik:

 POV: Karakter ini digunakan pada film-film yang tidak masuk akal. (Misal film
Narnia the Voyage of The Dawn Treader. Eustace adalah karakter tematik bagian
POV)
 Penyeimbang: Biasanya dibutuhkan pada film-film dengan isu-isu yang sesitif.
(Contohnya pada film 12 Years Slave, seorang kulit hitam yang dijadikan babu.
Seluruh kulit putih jahat padanya tetapi dia menemukan satu kulit putih yang baik
kepadanya.)
Proses Development II: Sinopsis
Sinopsis sejatinya merupakan perkembangan dari basic story. Di sini kalian menambahkan
konflik yang di hadapi oleh seorang protagonis dalam mencapai tujuannya (goals) .
Sinopsis tidaklah sama dengan sinopsis buku atau novel ya, ini berbeda. Karena ini lebih
mendetail tapi juga tak boleh detail, karena yang detail itu hanya ditulis dalam Skenario
saja.

Contoh sinopsis dari film saya LA2I dan coba kalian bandingkan dengan basic story saya.

Tahun 2057, Yahya (41) Lelaki tua yang sedang berjalan di sebuah kawasan sepi. Langkah
kakinya terhenti ketika sebuah robot yang bersenjata menghampirinya. Robot tersebut
melakukan pemindaian, setelah Yahya dianggap tidak berbahwa robot itu segera keluar
pergi kembali. Yahya menoleh melihat robot tersebut dan memakai kembali tudung
kepalanya sebelum dia berjalan kembali mejuru rumahnya.

Sampai di rumah, tepatnya pada ruangan laboratoriumnya yang tidak terlalu besar, Yahya
berjalan mendekati meja yang mana di atasnya terdapat bola orbs yang tersusun rapi di
kotak kaca. Yahya mengambil salah satu orbs tersebut, dia melemparnya ke atas lantai
hingga sebuah portal ke masa lalu muncul. Yahya melangkah masuk ke dalam portal itu
dan setelahnya mengambil kembali bola orbsnya.

Kini Yahya berada di sebuah lorong laboratorium, dia merapihkan bajunya dan melihat
keujung lorong, di mana terdengar langkah kaki seseorang. Yahya segera mengumpat di
balik dinding yang berada di belakangnya, menunggu dan hingga akhirnya seorang lelaki
melewatinya. Dengan cepat Yahya menarik lelaki itu, menutup mata dan mngapit lehernya
dengan sikunya hingga lelaki itu tak sadarkan diri. Yahya melucuti pakaian lelaki itu dan
meninggalkannya dengan hanya pakaian dalam saja, setelah itu lanjut berjalan menyusuri
lorong yang panjang dan remang itu.

Yahya masuk ke dalam sebuah laboratorium, di mana terdapat dua lelaki muda yang
sedang duduk sambil mengerjakan sesuatu di mejanya masing-masing. Kedua lelaki itu
merupakan Patra XA dan Patra XA1, mereka menatap Yahya dengan bingung. Yahya
memperkenalkan dirinya sebagai ilmuan baru dan Patra XA mempersilahkannya masuk.
Yaya mencoba untuk menenangkan dirinya, dia berjalan memasuki laboratorium itu sambil
menatap semua alat-alat yang berada di ruangan tersebut, matanya terpaut pada sebuah
bola-bola kecil yang berada di atas kertas bluprints di meja. Yahya mengangkatnya dan
melihat bola tersebut. Patra XA menjelaskan apa bola-bola itu dan Yahya kembali menaruh
bola tersebut lalu berjalan mengelilingi laboratorium.
Patra XA1 yang fokus bekerja, sesekali mengalihkan perhatiannya kepada Yahya yang
berjalan mengitari ruangan. Tak seperti Patra XA yang menerima Yahya dengan terbuka,
Patra XA1 menaruh kecurigaan terhadap Yahya. Yahya mengangkat sebuah papan
motherboard dari meja, melihat seluruh bagiannya, saat itu juga Patra XA1 melihat name
tag yang tergantung di saku baju laboratorium Yahya. Patra XA1 bangkit dan mengambil
name tag tersebut sebelum menunjukkannya kepada Yahya.

Yahya menjadi tegang, dia mundur perlahan mendekati meja dan mengambil sebuah
tongkat besi dari atas sana. Yahya mengayunkan besi itu kepada Patra XA1 dan Patra XA1
berhasil menghindarinya. Mereka terjebak pada sebuah perkelahian, sedangkan Patra XA
melihat mereka dan mengkhawatirkan motherboard yang Yahya pegang. Yahya
melayangkan pukulan di pipi Patra XA1, membuat lelaki itu terjatuh ke lantai sambil
meringis kesakitan dan pergi keluar dari laboratorium meninggalkan Patra XA bersama
Yahya.

Patra XA meminta Yahya agar dia meletakan benda itu, Yahya tak mempedulikannya dan
kini malah meminta Patra XA untuk menghancurkan motherboardnya. Patra XA menolak
untuk melakukannya, karena penolakan itu Yahya akhirnya melempar benda itu kepada
mesin waktu yang berada di sudut ruangan. Patra XA berlari menggapainya, dia berhasil
menyelamatkan motherboard tersebut tetapi kini terjebak di dalam mesin waktu karenaa
Yahya sudah menutup pintunya dan mengaktifkan mesin waktu. Dari dalam mesin waktu,
Patra XA meminta untuk Yahya mengeluarkannya, tetapi Yahya tak mempedulikannya
selain berdiri menatap Patra XA yang kini tampak pasrah. Patra XA bertanya kepada
Yahya siapa dirinya sebenarnya, Yahya mengeluarkan bola orbs dan tak lama setelah itu
ledakan terjadi, membuat tubuh Yahya terpental.

..........................dan seterusnya..............................
Treatment
Selamat, anda sudah hampir bisa menulis skenario!

Ok... jadi apa itu treatment??

Treatment sejatinya tak beda dari skenario. Dalam treatment sendiri sudah ada scene
heading dan apa kalian tahu apa itu scene heading? Ini adalah scene heading:

1. EXT. JALANAN 2057 – DAY


Saya akan memberikan breakdown dari scene heading di atas. Tolong perhatikan setiap
tulisan yang saya bold dibawah, tepatnya pada scene heading:

1. EXT. JALANAN 2057 – DAY : Nomor scene, ini penting... bukan sekedar agar tulisan
rapih. Nomor scene akan berganti jika kalian
berpindah tempat ataupun waktu.

Q: Bagaimana kalau tempat sama tapi waktu berbeda?


A: Pokoknya, walaupun tempat sama waktu berbeda... itu tetap diganti.

1. EXT. JALANAN 2057 – DAY: Merupakan penanda atau setting di mana kalian
mengambil gambar.

1. EXT. JALANAN 2057 – DAY: Merupakan penanda waktu kapan cerita kalian
berlangsung. Jika pada cerita kalian malam, maka ganti dengan NIGHT

Q: Kalau dishootnya siang tapi saya mau dalam cerita saya malam, itu gimana?
A: Tetap ditulis NIGHT, itukan hanya gimana teknis shooting saja. Ingat proses
pembuatan film itu penuh dengan kebohongan. Dalam cerita kalian bisa saja settingnya
ruang tamu, tapi kalian pakainya untuk shootnya di kamar... itu bisa saja.

Dalam treatment, deskripsi visual juga sudah mulai di tulis sedemikian rupa seperti
skenario. Tapi tetap saja tidak boleh sedetail skenario. Dalam treatment kalian bisa
menambah atau mengurangi adegan-adegan dari basic story atau sinopsis . Jika misalkan
di basic dan sinopsis cerita kalian tidak ada adegan bermain basket, di sini bisa kalian
tambahkan.

Tentu pertimbangan menambah dan mengurangi atau menghapus scene di treatment juga
harus mempunyai kontribusi. Pertanyakanlah kepada diri kalian.
1. Apakah saat menambah adegan, adegan itu mempunyai kontribusi dalam aksi
protagonis atau film saya? Apakah akan menambah dramatik atau tidak?!
2. Apakah saat saya membuang adegan, cerita saya akan semakin baik atau semakin
buruk?!

Nah dari pertimbangan itu, jika menurut kalian penambahan dan pengurangan tidak akan
mengurangi nilai film kalian bahkan membuatnya malah menjadi lebih baik maka
lakukanlah.

Contoh scene pertama dari treatment dari film saya berjudul LA2I:

1. EXT. JALANAN 2057 – DAY

Siang hari. Jalanan terlihat sepi. Yahya berjalan normal. Pasukan robot berlari
melaluinya, Yahya merundukkan kepalanya. Salah satu robot berhenti untuk
memindainya, tetapi setelah itu kembali berlari setelah Yahya dianggap tidak
berbahaya. Yahya kembali mengangkat wajahnya, menoleh kebelakang melihat
robot-robot itu terus berlari. Yahya berbalik lagi, memakai tudung kepalanya dan
lanjut berjalan menuju rumahnya.

Struktur dramatik apa yang kalian pakai?


Seharusnya, bab ini saya taruh di depan—sebelum bab basic story. Hanya saja ada
beberapa pertimbangan dan membuat saya menaruhnya di sini, sesudah treatment. Saya
merasa bahwa bab-bab sebelumnya itu pemikiran kita belum matang, walaupun
sebenarnya cerita dalam treatment tidaklah boleh berubah di skenario. Treatment ditujukan
untuk kalian tinggal menambah dialog dan membenarkan deskripsi visual di setiap scene.

Nah, kali ini saya ingin memberi tahu sesuatu yang sangat pening di antara semuanya.

STRUKTUR DRAMATIK dan ALUR CERITA.

Struktur dramatik dan alur cerita dibuat agar cerita kita bagus, tertata dalam penceritaan,
tak membuat kita bingung, membuat kita tahu mana dan di mana kita harus memainkan
ploting. Ploting itu seperti cerita kalian memang sudah di plot ada alurnya, tetapi jika kalian
perbesar lagi... akan ada sesuatu seperti tension, suspense, dan release.
Di dunia ini banyak sekali Struktur dramatik dan apakah kalian tahu? Struktur dramatik
untuk film panjang dan pendek berbeda. Kalian tak bisa memasukkan struktur dramatik
film panjang ke film pendek. Tetapi walaupun begitu, mayoritas film Struktur dramatic
yang dipakai adalah

1. Babak Awal.
2. Babak Tengah.
3. Babak Akhir.

FYI: Struktur dramatik sangatlah bagus untuk cerita novel dan saya lagi dalam proses
pembuatan cerita dengan struktur dramatik.

Dalam film kita mempunyai gaya bertutur:

 Form (Cerita)
 Style (Konsep teknis: lebih memetingkan visualisasi)

Dalam form ada 2 gaya lagi:

 Naratif
 Non-Naratif

Dalam Naratif ada dua perbedaan lagi:

1. Struktur Hollywood Klasik.

Dalam Struktur Hollywood Klasik kalian akan menemukan:

 Close Ending: Di mana protagonis sampai ketujuan atau tidak sampai


tujuannya. (Happy Ending or Sad Ending)
 Sebab dan akibat jelas.
 Struktur 3 babak: Awal—Tengah—Akhir.
 Protagonis memiliki Goals, needs, dan desire.
 Goals adalah tujuan tokoh, dalam cerita LA2I, Yahya ingin sekali robot-robot
menghilang.
 Needs adalah cara yang dilakukan tokoh dalam mencapai goals-nya yang tanpa dia
sadari, biasanya disadari oleh penonton. Yahya harus menyadari dan bisa menerima
apa yang sudah terjadi dulu
 Desire adalah impian tokoh. Ini bisa 11-12 dengan goals, tetapi dalam LA2I desire
Yahya adalah hidup tenang di masa depan tanpa ada robot-robot yang
menganggunya.

Lalu setelah Struktur Hollywoodklasik, kalian akan menemukan Art Cinema


Naratif:

 Art Cinema Naratif open ending, kalian menyerahkan kepada penonton


apakah film kalian happy ending atau close ending.
 Sebab dan akibat longgar.
 Struktur 3 babak lebih longgar.
 Protagonis tidak memiliki goals, need, dan desrie.

Nah, jika misalkan kalian nulis nih dengan struktur Hollywood Klasik, tetapi pas
kalian cek kembali protagonis kalian tidak memiliki desrie—maka cerita kalian
adalah art cinema naratif. Intinya jika salah satu hilang, maka film kalian berarti Art
Cinema Naratif.

Art Cinema Naratif jarang dipakai ke film panjang yang masuk bioskop, karena
biasanya Art Cinema Naratif itu film mikir dan orang-orang datang ke bioskop
mayoritas untuk menyenangkan dirinya bukan membuat dirinya pusing karena
berpikir tentang film yang dia lihat.

HOLLYWOOD KLASIK 3 BABAK


Ini adalah struktur dramatik yang paling sering dipakai di film-film. jika kalian meminta
contoh film apa yang memakai unsur dramatik 3 babak Hollywood klasik maka cobalah
menonton film The Matrix atau Life Is Beautiful:

Dalam buku Story Structure Architec: A writer's guide to building dramatic situations &
compelling characters dari Victoria Lynn Schmidt, Ph.D. Ada 12 struktur film dan yang
paling sering digunakan dalam film-film adalah 3 babak dan 5 babak.
3 Act Structure Hollywood Classic

Diagram Struktur Dramatik 3 Babak

Nah dalam 3 babak, kalian bisa melihat bahwa dari babak satu sampai klimaks
meningkat dan setelah klimaks akan menurun perlahan. Dalam sturktur 3 babak ini
kalian akan menemukan alur perjalanan protagonis kalian.

Hero's Journey (Perjalanan pahlawan lelaki)


Alur cerita yang bersumber dari sejarah mitologi dan agama. Formulasinya adalah
Seperation—Initiation—Return. Beginilah alur perjalanan Pahlawan:

DEPATURE:

1. Ordinary World: Di mana protagonis berada di posisi kesetimbangan, tenang tanpa


masalah.
2. Call To Adventure: tentu ketika ada konflik masuk yang mengakibatkan Protagonis
kita dipanggil ke dalam petualangan.
3. Refusal Of the Call: Penolakan pada panggilan petualangan.
INITIATION:

1. Meeting the Mentor: Bertemunya Protagonis dengan orang yang akan menuntun dia
selama perjalanan pahlawannya.
2. Crossing The Threshold: Penyebrangan menuju dunia supranatural.
3. Test, Allies, Enemies: Protaonist mengetahui mana kawan dan lawan.
4. Approach the Innermost Cave
5. The Ordeal (Death & Rebirth)
6. The Reward (Seizing the Force)
7. The Road Back (to the Ordinary World)

RETURN:

1. The Ressurection
2. The Return with the Elixir

Heroine's Journey (Perjalanan pahlawan


perempuan)
Tokoh Protagonis perempuan tidak dapat disamakan dengan tokoh protagonis pria. Ini
bukan karena double standart loh ya... . Perbedaan tersebut dianggap akan memberi
perbedaan psikologis yang spesifik, bagaimana respons pria dan wanita terhadap konflik
dalam cerita.

BABAK 1:

1. Illusi dunia yang sempurna


2. Pemisahan dari sifat feminism

BABAK 2A:

1. Identifikasi dengan sifat maskulin


2. Cobaan
BABAK 2B:

1. Mati Suri.
2. Ilusi kesuksesan.
3. Perdamaian dengan sifat feminim.

BABAK 3:

1. Kelahiran kembali
2. Integrasi sifat feminim dan maskulin.

Neurotik Journey (Perjalan biasa-biasa saja)


Jika di Hero dan Heroine’s Journey, protagonisnya selalu berubah, maka dalam alur
perjalann Neurotik tidak ada. Menariknya, justru yang mendapatkan perubahan karakter
adalah orang-orang di sekeliling protagonis atau bahkan penonton, tetapi tidak dengan
protagonisnya.

Alur Neurotik Journey:

1. Dunia Normal Mengerikan


2. Berusaha lari dari dunia normal
3. Panggilan petualangan
4. Penolakan panggilan
5. Panggilan petualangan
6. Penolakan panggilan (bisa terjadi berulang-ulang)
7. Post apocalypse

FIVE ACT STRUCTURE


Struktur 5 babak memang tidak popular, tetapi bukan berarti bahwa 5 babak tidak ada
dalam film. The Avengers pertama menggunakan struktur 5 babak. Sebenarnya apa sih itu
5 babak?

5 Babak tidak ada bedanya, jika kalian cari di google 5 babak ini merupaka struktur yang
dijuluki dengan dramatic structure, Freytag's Pyramid, dan juga sturkutr 5 babak sejatinya
merupakan dramatiknya teater.

Perbedaanya struktur 5 babak dan 3 babak adalah, pemecahan pada babak dua. Jujur saja,
saya masih belum mengerti tentang 5 babak sendiri karena memang jarangnya film
menggunakan unsur ini dan ketidak popularannya dalam dunia film. Saya sempat melintas
di sebuah situs yang bilang bahwa pemakaian 5 babak itu susah dan mengerikan, pada
novel ataupun film sekalipun. Di karenakan dari yang saya pelajari setelah membaca buku
Into The Woods dari John Yorke, bahwa klimaks 5 babak itu seperti, sentilan untuk
melakukan aksi. Contoh, dalam film the avenger Nick Furry menyentil anggota the
avengers untuk melawan Loki dengan memberikan kartu yg berdarah dari salah satu
anggota SHEILD yang saya lupa namanya. Ketika mereka melawan LOKI dan
pasukannya, mereka masuk ke babak 4 dimana namanya adalah Falling Action.
STRUKTUR FILM PENDEK
Jadi setelah mempelajari struktur dramatik dalam film panjang, saya akan memberikan
struktur dramatik dalam film pendek dalam hollywood klasik 3 babak (jika ingin membuat
art cinema naratif, sama seperti di atas. Hilangkan salah satu atau jadikan open ending.)

1. Opening—Middle—End
2. Close Ending (Happy or Sad)
3. Punya Goals, Need, dan Desire
4. Sebab akibat rapat.
5. Satu plot utama
6. Every shot matter.
7. Twist
8. Repetisi untuk menunjukkan character arc.
9. Planting Information: Di mana kalian menaruh informasi yang terlihat tidak penting,
tetapi sebenarnya penting di scene selanjutnya atau di belakang.

Contoh Planting Information:

Seseorang tak dikenal membunuh perempuan di tengah malam dengan pistol warna
hitam, tapi kalian tidak memberikan penekanan pada pistol, hanya memperlihatkan
seseorang menembak perempuan.

Sedangkan keesokan harinya lelaki muda baru saja kehilangan kakak perempuannya.
Untuk menghilangkan kesedihannya maka temannya mengajak dia bermain ps di
rumahnya. Di rumahnya mereka bersama-sama main ps, lelaki ini haus dan dia pergi
ke dapur. Ketika membuka laci terdapat pistol yang sama seperti senjata pembunuh
kakaknya.

Itu namanya planting information, di depan tidak terasa penting dan di akhir terasa penting.

Lalu 1 plot utama, maksudnya di sini adalah tidak ada cerita lain di dalam cerita kalian(sub-
plot). Contoh film yang banyak menggunakan plot adalah film Wonder. Di mana setiap
karakter mempunyai waktu untuk menceritakan kehidupan mereka. Jika kalian ingin
membuat sub-plot pada cerita kalian, maka pastikan sub-plot itu mendukung plot utama.
Skenario
Akhirnya kita sampai ke bab ini juga.

Jadi untuk kali ini, saya tidak akan memberikan kalian format penulisan skenario di word
ya. Jadi tolong jika mau nulis skenario dan ini sebenarnya mempermudah kalian, download
Celtx atau Final Draft. Jadi pertama, kalian harus mengetahui bahwa skenario yang kalian
buat bukanlah skenario yang langsung jadi. Ketika kalian selesai menulis skenario maka
skenario itu merupakan Draft 1.

Ingat, di sini saya mengajarkan kalian menjadi seorang penulis skenario, seorang sutradara
atau penata kamera. Haram hukumnya jika skenario mempunyai gerak kamera (zoom in,
zoom out, panning) ukuran frame (Medium shot, Full shot, Close Up dan lain-lain), gerak
pemain (Pemain mendekati kamera, pemain menjauhi kamera). Skenario itu hanya
blueprints dari film, biarkan divisi lain bekerja – jangan mendikte karena di dikte itu gak
enak.

Skenario bisa mempunyai banyak draft dan jika sudah sampai final draft pun, skenario bisa
berubah, mengikuti kondisi dilapangana. Makanya selagi draft-draft kalian berantem lah
dengan sutradara. Rencanakan plan b, matangkanlah biar gak ada yang salah.

Element penulisan skenario sama seperti penulisan treatment. Adanya Scene heading,
deskripsi visual, dan disinilah dialog baru muncul. Pada basic dan sinopsis, dialog haram
untuk muncul,.

Karena saya sudah memberikan pemahaman tentang Scene heading di bagian treatment,
maka saya akan memeberikan pemahaman untuk deskripsi visual. Dalam deskripsi visual,
jelaskan sedetail mungkin tengan visual kalian,ingat jangan berangan-angan, langsung
kepada point-poitn. Jika ada nama tokoh maka di tulis huruf besar. Contoh:

1. EXT. JALANAN SEPI TAHUN 2057 — DAY

YAHYA (41), berjalan di sebuah jalanan sepi. Dari kejauhan


terdengar suara langkah kaki, yahya tetap berjalan hingga
sekelopok barisan robot yang berseragam lengkap dan
bersenjata berjalan melaluinya. Salah satu robot berhenti dan
di saat itu juga Yahya berhenti.

Penulisan paragraf harus sesuai dengan scene heading. Lalu jika ada karakter baru masuk
maka ditulis kembali dengan huruf besar:
3. INT. RUANG LABORATORIUM 2037 — DAY

Yahya memasuki sebuah ruangan. Di dalam ruangan tersebut


terdapat PATRA XA (21) dan PATRA XA1 (21)

PERINGATAN SEKALI LAGI: Dalam penulisan skenario anda dilarang untuk


menulis camera movement, ini dikarenakan bidang anda penulis skenario,
bukanlah Director of Photography, anda harus membiarkan masing-masing divisi
menciptakan kreatifitas mereka dalam mewjudkan visual skenario. Tapi tentu
sebagai penulis skenario kalian diharapkan mengetahui gerak kamera dan juga
editing.

INTINYA DI DALAM SKENARIO KALIAN TIDAK


BOLEH MENDIKTE DIVISI LAIN!

 lalu belanjut kepada dialog. Saya langsung kasih saja contohnya.

ROBOT (O.S)
Anda ditangkap karena melakukan kejahatan di tahun 2037.

(O.S) apa sih fungsinya?


Itu untuk menunjukkan bahwa sang tokoh berbicara tetapi dia tak terlihat di layar.
Dalam kasus ini, Robot berbicara kepada Yahya, tetapi pada layar hanya terdapat
gambar Yahya dan suara Sang Robot.

 Biasanya di antara tokoh dan dialog ada yang namanya Parenthetical. Digunakan
ketika tokoh kita sedang melakukan sesuatu ketika lagi berbicara. Parenthetical
dituliskan sesudah nama tokoh dan menggunakan tanda kurung ( )
JOEY
(menaruh figur Tom Redfille di atas meja)
Kau perempuan, mengapa kau mengkoleksi mainan lelaki
seperti ini?

Joey berjalan menuju tempat tidur, dia duduk


dipinggiran.

JOEY (CONT'D)
Kau seharusnya mengkoleksi poster seperti One Direction
atau malah Twilight.

CONT'D digunakan ketika dialog tokoh kita terputus dengan deskripsi visual. Atau
terkadang kalian bisa menggunakan seperti:
JOEY
(menaruh figur Tom Redfille di atas meja)
Kau perempuan, mengapa kau mengkoleksi mainan lelaki
seperti ini?
(beat. Joey berjalan menuju tempat tidur
dan duduk dipinggirannya)
Kau seharusnya mengkoleksi poster seperti One Direction
atau malah Twilight.

Hanya saja saran saya, kalian gunakan contoh yang pertama yang memakai cont’d

 Dalam penulisan flashback:

BEGIN OF FLASHBACK:

1. INT. RUANG KAMAR DEVONNA—DAY

Devonna berjalan mendekati meja belajarnya, ia


mengambil sebuah buku dengan cover begitu tebal
dengan kedua tangannya. Dia berbalik arah, berjalan
mendekati Joey dan duduk di pinggiran kasur, tepat
di sebelah Joey.

DEVONNA
(membuka buku)
Aku ingat pernah melihat rumus seperti itu.

Devonna terus membuka setiap halaman bukunya. Dia


terhenti. Halaman buku memperlihatkan rumus
phytagoras.

DEVONNA
Ini dia, coba kau pelajari.

Joey mengambil buku Devonna dan membaca setiap huruf


yang ada di halaman buku itu. Dia menggaruk kepalanya
dan mendecak karena tak mengerti satupun.

END OF FLASHBACK:
 Dalam penulisan pada ruangan yang entah di dalam atau di luar. Contoh tukang
tambal ban:

13. INT/EXT. Tukang tambal ban – DAY


Akri terlihat gelisah. Matanya selalu melihat ke arah
tukang tambal ban yang membetulkan ban gerobaknya yang
pecah
Akri
(Meniup asap rokok)
Bang masih lama gak?

Akhir kata, itulah sedikit dari ilmu saya. Saya hanya ingin kembali mengingatkan bahwa
setiap penulis mempunyai gayanya sendiri. Jadi tak ada patokan ini benar atau itu salah.
Hanya saja tulisan ini saya buat sebagai pedoman kalian untuk membuat skenario yang
baik hingga kalian tak salah kaprah dalam menulis skenario.

Perlu diingat, menjadi penulis terkadang tidak dihargai seperti seorang sutradara, director
of photography, atau divisi yang menangani hal teknis. Tetapi tanpa skenario… film tidak
akan bisa jalan dengan baik. Penulis skenario itu mempunyai tugas yang berat, skenario
adalah tulang punggungnya film.

Terakhir… film merupakan kerja sama tim. Satu divisi tak bergerak dengan baik, maka
percayalah – film kalian akan hancur.

Film-film yang bisa kalian tonton untuk belajar skenario, penyutradraan dan visual:

The Giver | Iron Man 1 2 3 | Thor: Ragnarok | The Matrix | Breathless (Goddard) | A
Clockwork Orange | Me and Earl and The Dying Girl | Ender’s Game | Life is Beautiful |
Ida | Saving Private Ryan | Baraka Triology

Jika salah satu dari di atas tidak muncul di google, tambahkan ‘film’ dibelakangnya.

Anda mungkin juga menyukai