Anda di halaman 1dari 16

CARA MENULIS

NASKAH
Teguh Wibowo
MEMAHAMI DEFINISI
NASKAH. 
 Naskah atau skenario, menguraikan semua unsur-unsur (suara, visual, action dan dialog) yang
dibutuhkan untuk menceritakan sebuah cerita melalui film atau TV. Sebuah naskah hampir
tidak pernah merupakan hasil kerja satu orang. Tetapi, naskah melalui banyak revisi dan
penulisan ulang, hingga akhirnya diinterpretasikan oleh produser, direktur, dan aktor.
 Film dan TV adalah media visual. Artinya, perlu penulisan naskah dengan cara yang meliputi
aspek visual dan pendengaran cerita. Fokuslah pada penulisan gambar dan suara.
BACALAH NASKAH-
NASKAH FILM FAVORIT. 
 Temukan naskah film daring dan tentukan bagian yang kamu sukai (dan tidak sukai)
dari naskah tersebut. Hayati cara menggambarkan action, menulis dialog, dan
mengembangkan karakter.
SEMPURNAKAN KONSEP
 Dengan asumsi sudah memiliki ide yang ingin ditulis,
tuliskan semua rincian alur cerita, hubungan antar karakter,
dan karakteristik yang dibutuhkan, yang akan memandu
cerita. Unsur mana yang paling penting untuk sebuah
konsep? Bagaimana cara karakter berinteraksi dan
mengapa? Apakah inti cerita yang lebih besar? Apakah ada
celah dalam alur cerita? Tuliskan catatan mengenai hal ini
dengan format yang diinginkan
TULISKAN CERITA DALAM
TIGA BABAK. 
Kunci dari sebuah skenario adalah Tiga Babak. Setiap babak memiliki cerita
masing-masing dan ketika digabungkan menciptakan keseluruhan perjalanan
sebuah cerita.
 Babak Pertama: Ini adalah setting untuk cerita. Perkenalkan dunia cerita dan
karakternya. Aturlah nada ceritanya (komedi, action, romansa, dan lainnya).
Perkenalkan aktor protagonis, dan mulailah mengembangkan konflik yang
akan mengatur cerita. Saat protagonis sudah menentukan tujuan, maka
Babak Dua dimulai. Untuk drama,
 Babak Kedua: Babak ini adalah bagian utama cerita. Protagonis akan
menemukan masalah saat akan menyelesaikan konflik. Sub-sub alur cerita
biasanya diperkenalkan dalam babak kedua. Sepanjang babak kedua,
protagonis harus menunjukkan tanda-tanda perubahan.
 Babak Ketiga: Dalam babak ketiga, cerita mencapai penyelesaian. Babak
ketiga berisi twist cerita, dan berakhir dengan konfontrasi akhir dari tujuan.
Karena cerita sudah diceritakan dalam babak kedua, babak ketiga
memiliki pace yang lebih cepat dan padat.
15 BEATS Tips membuat skenario film dari sang pemilik Copy of my Mind,
Joko Anwar. 
 Babak yang terbagi lagi menjadi 15 bagian. Rumit? Siapa bilang menulis skenario itu mudah?
Begitu juga orang-orang yang menganggap menulis cerpen, novel, bahkan artikel itu mudah.
Namun inilah tantangannya, menjadikan hal rumit menjadi mudah karena terbiasa. 
 1. Opening Image, Gambar pertama yang muncul di film. fungsinya untuk menyusun "nada" (Set
up the tone) dari film tersebut. Gambar yang memunculkan snapshot dari karakter utama dan
permasalahannya. Bagian ini cukup penting untuk menarik perhatian penonton.
 2. Theme Stated, kira-kira di halaman kelima, tema film sudah muncul dan sudah jelas. Contoh di
film Janji Joni, di gambar kelima sudah terlihat tentang seorang pengantar film yang setia dan
berdedikasi yang harus mengantar film dengan cepat. sekali lagi ini temanya, bukan premis.
 3. Set-up, perluasan dari opening image. Penontoh akan 'lebih' mendapatkan karakter utama dari
film. Set up dari halaman pertama sampai halaman sepuluh. 
 4. Catalyst, kira-kira berada di halaman 12. Bagian ini memunculkan karakter utama terhadap
momen yang mengubah kehidupannya. Contoh di Film Janji Joni, Joni bertemu dengan seorang
wanita muda yang ia sukai dan mengubah hidupnya.
 5. Debate, Ketika karakter utama dihadapkan  peristiwa yang mengharuskan dirinya mengambil
keputusan. Bagian yang biasanya mengambarkan keraguan atau timbulnya pertanyaan-pertanyaan
dari kepala karakter utama, haruskah ia melakukannya atau tidak. Contoh di Film Janji Joni, ketika
bertemu wanita hamil besar yang akan segera melahirkan. Saat itu Joni harus mengantarkan film
dengan cepat. Ia pun menjadi dilema. 
15 BEATS
 6. Break Into Two, karakter utama membuat pilihan dan 'perjalanan' pun
dimulai. 
 7. B Story, biasa di bagian ini mengambarkan kisah cinta dari karakter utama. 
 8. The Promise of the Premise, saat karakter utama mengeksplorasi kisahnya
dan penonton dihibur oleh premis dari film tersebut.
 9. Midpoint, bagian ini tergantung dari cerita. Momen yang menceritakan hal
paling indah atau yang paling buruk. Atau mengenai keinginan yang tercapai
atau gagal. Namun bukan akhir dari cerita.
 10. Bad Guys Close in, keraguan, cemburu, ketakutan, dan karakter yang
berlawanan (misal musuh) menguasai secara fisik atau emosional karakter -
yang mematahkan tujuan sang karakter.
15 BEATS
 11. All is Lost, bagian ini berlawanan dari Midpoint, bisa menjadi indah atau
mengerikan.
 12. Dark Night of The Soul, karakter utama merasa putus asa, patah, atau
kehilangan.
 13. Break Into Theree, karakter utama mendapatkan semangat,  ide atau
inspirasi baru. Biasa karena soal cinta, misal karena wanita yang dicintainnya. 
 14. Finale, dalam bagian ini karakter utama dikaitkan dengan tema film dan B
Story. Bagian babak ketiga yang menyatukan dua atau lebih karakter. Misal
film Janji Joni, akhirnya mereka bersama, bersatu. 
 15. Final Image, gambar terakhir yang kebalikan/berlawanan dari Opening
Image. Gambar terakhir yang memunculkan perubahan karakter utama
tersebut.
MULAILAH MENULIS
ADEGAN.
  Adegan adalah kejadian film. Adegan mengambil lokasi tertentu dan selalu bertujuan untuk
membuat alur cerita maju. Jika sebuah adegan tidak memiliki tujuan ini, maka adegan tersebut
harus dibuang dari naskah. Adegan yang tidak memiliki tujuan akan dianggap sebagai
kekurangan dan menghancurkan cerita.
MULAILAH MENULIS
DIALOG.
  Jika kamu sudah memiliki adegan, kamu harus membuat karaktermu berinteraksi. Dialog bisa
menjadi salah satu hal yang paling sulit untuk ditulis. Setiap karakter membutuhkan suara
yang berbeda dan dapat dipercaya.Dialog nyata tidak selalu berarti dialog yang baik. Dialog
harus fokus pada cerita yang maju ke depan dan pengembangan karakter. Kamu tidak perlu
khawatir untuk mencoba menampilkan kenyataan melalui dialog, karena percakapan nyata
seringkali terlihat kaku dan tidak mengena.
 Bacalah dialogmu keras-keras. Apakah terdengar terpatah-patah, terlalu umum, atau
berlebihan? Apakah semua karaktermu berbicara dengan cara yang sama?
BUANGLAH HAL-HAL YANG
BISA MENGHANCURKAN
NASKAH
 Sekarang, setelah semua ide sudah tertulis di kertas, carilah kaitan cerita yang lemah, pengalih
perhatian cerita, atau apapun yang mengganggu. Apakah cerita pernah berubah alur? Apakah
ada rincian atau pengulangan yang tidak perlu? Apakah sudah memberikan yang terbaik pada
pembaca? Jika terlalu banyak penjelasan atau ceritanya tidak maju, buang bagian tersebut.
TUNJUKKAN NASKAH YANG SUDAH
SELESAI PADA BEBERAPA TEMAN
 Pilihlah teman yang memiliki selera dan latar belakang berbeda untuk mendapatkan
bermacam-macam pendapat. Pastikan untuk meminta kebenaran yang sesungguhnya; jika
menginginkan kritik yang membangun, bukan kebohongan atau pujian.
REVISI NASKAH SEBANYAK
YANG DIBUTUHKAN. 
 Hal ini mungkin terasa tidak enak pada awalnya, tetapi setelah semua selesai, akan terasa puas
karena menghabiskan waktu untuk memperbaiki naskah dan menghasilkan karya yang dapat
diterima banyak orang.
FORMAT UNSUR-UNSUR
NASKAHMU.
 Ada beberapa bagian naskah yang membutuhkan format khusus sehingga sesuai dengan standar industri:
 Scene Heading: Yang disebut juga slug line. Bagian ini mengatur stage untuk pembaca dengan mendeskripsikan lokasi. Scene
heading ditulis dengan huruf kapital. Pertama, nyatakan adegan interior dan eksterior dengan menulis INT. atau EXT. . Kemudian, diikuti
dengan lokasi dan waktu. Jangan pernah mengakhiri sebuah halaman dengan scene heading yang dilanjutkan ke halaman selanjutnya.
 Action : Ini adalah teks deskriptif dari naskah film. Tulislah menggunakan kalimat aktif. Tuliskan paragraf yang singkat untuk menjaga
perhatian pembaca. Paragraf yang baik terdiri dari 3-5 baris.
 Nama Karakter: Sebelum dialog dimulai, kata-kata yang diucapkan karakter diketik dengan huruf kapital dan 3,5” dari margin kiri.
Namanya bisa nama asli karakter, deskripsi karakter jika tidak memiliki nama di filmnya, atau pekerjaannya. Jika karakter berbicara di
luar film, tuliskan (O.S) (off-screen) di sebelah nama karakter. Jika karakter membacakan narasi, (V.O) (voice over) ditulis di sebelah
karakternya.
 Parenthetical :Parenthetical adalah pentunjuk aksi atau ekspresi yang harus dilakukan oleh karakter dalam mengucapkan dialog.
Misalnya emosi, sedih, menangis, tersenyum, tertawa, dan sebagainya. Parenthetical direction dalam dialog memiliki margin kiri 3,4″ dan
margin kanan 3,1″.
 Dialog: Saat seorang karakter berbicara, dialog ditulis 2,5” dari margin kiri dan antara 2-2,5” dari kanan. Dialog ditulis tepat di bawah
nama karakter.
 contoh
 "Skenario adalah bagian terpenting dari sebuah film. Film yang bagus, pasti memiliki
skenario yang juga bagus.“ – JOKO ANWAR

Anda mungkin juga menyukai