Menulis skrip atau skenario adalah cara yang bagus untuk melatih kreativitas melalui pembuatan
film pendek, film, atau acara TV. Tiap skrip dimulai dengan premis dan plot yang bagus dan
membawa tokoh pada petualangan yang mengubah hidupnya. Dengan mempelajari penulisan dan
format yang benar, Anda bisa menulis skrip sendiri dan mengembangkan kreatifitas anda.
1
Bagian
Memilih Genre
• Jika Anda suka latar besar dan ledakan, pertimbangkan menulis skrip aksi.
• Jika Anda ingin membuat orang takut, cobalah menulis skrip horor.
• Jika Anda ingin bercerita tentang hubungan, cobalah menulis skrip drama atau komedi
romantis.
• Jika Anda menyukai banyak efek khusus atau apa yang terjadi di masa depan, tulis skrip
film fiksi ilmiah.
3. Pilih latar.
Pastikan latar sesuai dengan cerita atau tema. Buat daftar yang berisi sedikitnya 3–4 latar
yang dikunjungi tokoh supaya tetap menarik.
• Misalnya, jika salah satu tema Anda adalah isolasi, Anda bisa memilih latar rumah
terbengkalai.
• Genre yang dipilih juga membantu Anda memilih latar. Misalnya, sepertinya tidak
mungkin Anda menjadikan kota New York sebagai latar cerita koboi.
Setelah menuliskan ide di kartu, letakkan di atas meja atau lantai dan atur dalam urutan
kronologis. Lihat bagaimana peristiwa tertentu mengarah ke peristiwa lain untuk
mengetahui apakah urutannya masuk akal. Jika tidak, ambil kartu indeks tersebut dan cari
apakah lebih baik apabila diletakkan di urutan lain.
• Letakkan peristiwa yang terjadi di masa depan pada awal film jika Anda ingin
membuat film yang membuat pemirsa bingung dan penasaran, seperti Inception.
3. Pikirkan sepenting apa tiap adegan yang akan dimasukkan.
Ajukan pertanyaan seperti, “Apa poin utama adegan ini?” atau “Bagaimana adegan ini
membawa cerita ke depan?” Pelajari tiap adegan untuk melihat apakah adegan tersebut
menambahkan sesuatu pada cerita atau hanya mengisi ruang kosong. Jika adegan tidak
memiliki poin tertentu atau menggerakkan cerita, Anda bisa menghapusnya.
• Misalnya, jika dalam adegan hanya ada tokoh yang belanja kebutuhan sehari-hari, itu
tidak menambahkan apa pun dalam cerita. Akan tetapi, jika tokoh tersebut bertemu
seseorang di toko dan obrolan mereka terkait dengan ide utama film, silakan
dipertahankan.
Jeda babak membantu memisahkan cerita jadi 3 bagian: perkenalan, konfrontasi, dan resolusi.
Perkenalan, atau Babak I, dimulai pada awal cerita dan berakhir ketika tokoh mengambil pilihan
yang mengubah hidup mereka selamanya. Di sepanjang konfrontasi, atau Bab II, protagonis akan
berusaha mencapai tujuan dan berinteraksi dengan antagonis yang mengarah ke titik klimaks
cerita. Resolusi, atau Babak III, terjadi setelah klimaks, menampilkan apa yang terjadi sesudahnya.
Bagian3
Memformat Skrip
Tulis judul skrip dalam huruf besar semua di tengah halaman. Beri spasi setelah judul,
kemudian tulis “Ditulis oleh”. Tambahkan spasi lagi sebelum menuliskan nama Anda.
Sertakan informasi kontak, seperti alamat surel dan nomor telepon di margin kiri bawah.
• Jika skrip Anda berdasarkan cerita atau film lain, tambahkan beberapa baris ekstra
dengan frasa “Didasarkan pada cerita oleh” diikuti oleh nama penulis orisinalnya.
Blok tindakan harus dibuat rata kiri dan ditulis dalam struktur kalimat biasa. Gunakan
kalimat aksi untuk menunjukkan apa yang dilakukan tokoh dan memberi deskripsi singkat
tentang peristiwa yang terjadi. Susun dalam kalimat singkat supaya tidak berlebihan bagi
pembaca.
• Hindari menuliskan apa yang dipikirkan tokoh. Aturan umumnya, jika pikiran itu tidak
bisa diperlihatkan di layar, jangan masukkan dalam blok tindakan. Jadi, daripada menulis,
“Budi berpikir untuk menarik tuas, tetapi dia tidak yakin,” lebih baik tuliskan, “Tangan
Budi bergetar di dekat tuas. Dia menggertakkan gigi dan mengerutkan alis.”
• Apabila Anda memperkenalkan tokoh untuk pertama kalinya dalam blok tindakan, tulis
nama mereka dalam huruf besar semua. Setelah itu, tulis seperti biasa.
Pastikan margin diatur 3,7 inci (9,4 cm) dari sisi kiri halaman. Tulis nama tokoh dalam
huruf besar semua supaya pembaca atau aktor dapat melihat kapan dialog mereka
muncul. Ketika Anda menulis dialog, pastikan jaraknya 2½ inci (6,4 cm) dari sisi kiri
halaman.
• Jika Anda ingin menunjukkan perasaan tokoh, tuliskan jenis emosi dalam tanda kurung
setelah nama tokoh tersebut. Misalnya, (bersemangat) atau (tegang). Pastikan tanda
kurung berjarak 3,1 cm (7,9 cm) dari sisi kiri halaman.
Tuliskan imajinasi
#TulisAjaDulu