Anda di halaman 1dari 10

MENULIS DRAMA

Mata Kuliah: Menulis Kreatif

Dosen Pengampu: Maguna Eliastuti, M.Pd.

Anggota Kelompok 7:

Bambang Laksono 201921500315


Fajar Bayu pengestu 201921500592
Ismi Wardah 201921500324
Lukman Rizaldi 202121570003
Lestari 201921500437
Pengertian Naskah Drama

Drama merupakan karya sastra yang bertujuan untuk menggambarkan kehidupan dengan
menyampaikan konflik dan emosi melalui gerak serta dialog yang dipentaskan. Menulis naskah drama
penting dilakukan mengingat pementasan drama sangat membutuhkan naskah. Naskah digunakan sebagai
acuan untuk bermain drama. Wiyanto dalam Komaidi (2011:187) menyatakan jika kita mengadakan
pementasan drama, hal pertama yang dibutuhkan adalah naskah. Oleh karena itu, kegiatan menulis
naskah drama sangat penting dalam apresiasi sastra.
Naskah drama atau disebut juga dengan naskah, atau ada juga yang disebut skrip, atau jika mengikuti
istilah barat, naskah drama disebut script play atau playscript adalah naskah yang berisi dialog antar tokoh
yang menggulirkan sebuah cerita yang ditulis pada pertunjukan drama.
Skenario drama umumnya ditulis untuk pertunjukan atau setidaknya untuk pembacaan dramatis.
Penulis skenario drama biasanya disebut sebagai Dramawan atau Playwright.
Unsur-Unsur Naskah Drama
• Tema
Seperti karya tulis lainnya, skenario drama membutuhkan tema. Tema yang digunakan dalam skenario drama tidak jauh
berbeda dengan tema yang digunakan dalam fiksi dan karya sastra pada umumnya. Terkadang perbedaannya hanya pada
kedalaman pembahasan suatu topik dalam cerita.

• Sinopsis
Sinopsis naskah teater tidak jauh berbeda dengan sinopsis karya sastra atau tulisan fiksi lainnya. Mulai dari teknik penulisan,
isi dan strukturnya pun tidak jauh berbeda. Panjang sinopsis biasanya hanya 500 kata.

• Tokoh dan Penokohan


Menurut Satoto (2012) Tokoh dan penokohan dalam naskah drama sedikit berbeda dengan tokoh dan penokohan dalam karya
prosa. Tokoh, seperti halnya prosa yang memiliki tokoh, drama juga memilikinya. Namun, dalam penokohan, drama
menyajikan ciri-ciri tokoh melalui dialog atau dalam kaitannya dengan penokohan. Dalam prosa, teknik penokohan yang
digunakan adalah teknik dramatisasi.

• Latar
Latar dalam naskah drama biasanya tidak ditulis detail seperti dalam bentuk prosa umum. Dalam sebuah drama, setting hanya
disebutkan secara garis besar. Pembagian latar dalam skenario drama juga serupa dengan pembagian latar dalam fiksi dan
prosa pada umumnya, yaitu dibagi menjadi tiga yaitu tempat, waktu, dan suasana.

• Babak dan Adegan


Babak dan Adegan merupakan pembagian cerita dalam drama. Pada sebuah drama, dapat terdiri dari satu atau lebih babak.
Dalam satu babak dapat terdiri dari satu atau lebih adegan.
• Kramagung
Kramagung merupakan petunjuk adegan yang terdapat dalam naskah drama. Istilah asing untuk kramagung adalah stage
direction. Kramagung adalah panduan bagi para aktor drama untuk membangun sebuah adegan dan mengarahkan cerita.
Petunjuk-petunjuk yang terdapat dalam kramagung tidak hanya berupa sebatas petunjuk perilaku bagi pemainnya, tapi juga
kadang-kadang petujuk peristiwa yang terjadi dalam suatu adegan atau babak. Kramagung ditulis sebelum dialog, atau di
dalam dialog ditulis dengan mengunakan tanda kurung.

• Percakapan
Percakapan, atau disebut juga wawancang merupakan teks atau kalimat yang harus dibaca atau diucapkan oleh pelaku drama
agar cerita menjadi hidup. Percakapan juga merupakan elemen terpenting dari sebuah narasi. Percakapan dibuat atau disusun
untuk menentukan siapa yang berbicara terlebih dahulu, siapa yang merespon, dan bagaimana pendengar atau lawan bicara
merespon.

• Perlengkapan
Perlengkapan adalah unsur khas teater berupa objek atau benda yang dibutuhkan untuk pelengkap cerita, misalnya
perlengkapan tokoh, kostum, dan perlengkapan panggung. Perlengkapan disesuaikan dengan kebutuhan cerita.

• Bahasa
Bahasa pada drama konvensional juga tunduk terhadap konvensi stilistika. Misalnya, para tokoh berdialog menggunakan
ragam bahasa yang sesuai dengan lingkungan sosial serta watak mereka. Selain itu, seorang tokoh berkomunikasi dengan
tokoh lain untuk menyampaikan amanat. Kemudian, diharapkan terjadi dialog bermakna yang menyebabkan cerita
berkembang.
Struktur dan Perangkat Menulis Naskah
Drama

1. Struktur Naskah Drama 2. Perangkat Menulis Drama

Struktur naskah menciptakan kerangka Saat memasuki proses menulis


naratif yang kokoh yang akan naskah, selain menggunakan
menghadirkan tema melalui interaksi perangkat menulis biasa, menulis
dunia cerita, karakter, dan peristiwa. Hal naskah drama juga bisa dibantu
itu membentuk pengalaman penonton dengan perangkat lunak agar
pada cerita yang dibuat. Struktur yang membantu memudahkan proses
buruk –akibat kurangnya struktur yang menulis naskah. Salah satunya adalah
muncul – merupakan kelemahan umum Celtx.
dalam skrip.
Langkah-Langkah Menulis Naskah Drama

Menulis naskah drama berbeda dengan menulis puisi, cerpen atau novel, Jika puisi ditulis dalam
bentuk baris dan bait, cerpen dan novel ditulis dalam bentuk kalimat yang membentuk paragraf-
paragraf disertai percakapan. Sedangkan drama ditulis dua bagian. Bagian pertama berisi percakapan
dan bagian kedua berisi petunjuk pemanggungan, misalnya ketentuan gerak, mimik para pemain
drama atau situasi panggung.
Lalu, bagaimana cara menulis naskah drama? Meskipun tidak ada cara yang benar atau salah, tetapi
ada cara khusus untuk menulis sebuah drama. Keterampilan menulis kreatif adalah hal sangat
penting. Membaca drama lain pun dapat membantu kita mempelajari keterampilan menulis drama.

Berikut ini ada beberapa langkah menulis naskah drama.

1. Tentukanlah ide 2. Latar tempat, waktu, 3. Tokoh dan


atau tema dan suasana Penokohoan

5. Menciptakan
4. Percakapan
Cerita
Format Penulisan Naskah Drama
Format contoh ini untuk naskah drama realis. Namun tidak menutup
kemungkinan bisa digunakan untuk naskah drama yang lainnya.
1. Tema dan Judul
Pilihlah tema yang ingin dijadikan dasar cerita. Kemudian pilih judul menarik untuk cerita drama yang akan ditulis.

2. Sinopsis
Setelah halaman sampul, tulis sinopsis naskah dramanya.

3. Tokoh dan Penokohan


Halaman berikutnya, tuliskanlah tokoh-tokoh yang ada dalam drama. Dimulai dengan menulis nama tokoh dengan
menggunakan huruf kapital, diikuti oleh usia, kemudian diikuti oleh watak para tokoh atau identitas lainnya.

PARA TOKOH
ASEP 31 tahun, Perkasa, pendiam, bersuara keras
UDIN 31 tahun, Lemah, Ceret, bersuara lembut
BATU 100 tahun, gelap
KAPAS 100 tahun, terang
4. Kepala Naskah

• Contoh gambar tersebut ditulis menggunakan Celtx.


• Tulisan BABAK 1 dan Adegan 1 adalah bagian dari kepala naskah, dengan format tulisan rata
tengah (center) jika menggunakan Microsoft Word.

5. Latar dan Stage direction


Tulisan deskripsi latar dan peristiwa serta stage direction ditulis tepat di bawah kepala naskah.
Penulisannya menggunakan huruf kapital dan dimiringkan.

6. Percakapan dan Tokoh


• Nama tokoh ditulis menggunakan huruf kapital.
• Cara menulis dialog yaitu di bawah nama tokoh lalu gunakan satu kali tombol tab.

7. Kramagung
Untuk penulisan kramagung yaitu gunakan tombol tab sebanyak dua kali lalu berikan keterangannya.
Kesimpulan
Naskah Drama selalu melibatkan peristiwa dan perbuatan sebagai
tindakannya paling murni. Yang dibutuhkan ialah menciptakan tokoh dan
bahasa. Jika hendak bergabung dengan barisan Rendra, Arifin, Nano, dan
Putu, perlulah mengembangkan cerita berani yang digerakkan oleh karakter
untuk dimainkan dalam pertunjukan drama. Dengan visi yang bagus, tulisan
yang bagus, dan sedikit keberuntungan, kita akan merasakan sensasi melihat
naskah yang telah ditulis ketika selesai dimainkan. Apakah kita menulis
drama untuk ditampilkan di televisi atau hanya sekedar menulis untuk
bersenang-senang sekalipun, hal itu menyenangkan dicoba. Entah ditulis
minggu lalu atau seratus tahun yang lalu, karya penulis naskah adalah sumber
dari semua yang terjadi di atas panggung. Penulis naskah menciptakan dunia
khayal di mana audiens dapat belajar, terlibat, dan terhibur.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai