Anda di halaman 1dari 11

8 LANGKAH SEDERHANA Multimedia

MEMBUAT SKENARIO SMK Pratiwi


Prabumulih
FILM PENDEK
Apa itu Skenario?
Skenario/Screenplay menurut KBBI adalah rencana lakon sandiwara atau film berupa
adegan demi adegan yang tertulis secara terperinci atau sebuah naskah cerita yang di
dalamnya terdapat uraian adegan, tempat, keadaan, dan dialog yang berurutan.

Skenario bukan hanya digunakan dalam film, melainkan juga untuk program televisi.
Sedangkan orang yang membuat skenario disebut scriptwritter. Biasanya, tulisan
standar untuk skenario adalah courier ukuran 12. Beberapa program komputer yang
dibuat khusus untuk membuat skenario, seperti Celtx, DreamaScript, Final Draft, Movie
Outline 3.0, FiveSprockets, Montage, dll.

bambangerwin@gmail.com
Write
Langkah membuat
Skenario Film.
bambangerwin@gmail.com
1. PERSIAPAN

Sebelum mulai membuat ada baiknya kamu mencari


informasi dari berbagai sumber.

Berimajinasi, Membaca berita, membaca novel, atau


Manfaatkan internet untuk melihat referensi scenario
merupakan beberapa kegiatan yang bisa mendukung
ide karyamu

2. BUAT TARGET PENYELESAIAN

Mengelola waktu lebih efisien dan efektif tentu ampuh


memotivasi kamu untuk lebih produktif lagi.
bambangerwin@gmail.com
3. MENYUSUN IDE
Menentukan tema, judul, dan premisnya.
Tentukan tema dalam film kamu, tema merupakan
suatu garis besar ide dari skenariomu.
Setelah mendapatkan tema, maka dari situ judul akan
dengan mudah kamu dapatkan.

bambangerwin@gmail.com
4. MEMBUAT PREMIS

Apa itu premis? Premis adalah pernyataan cerita dan


masalah yang menggerakan cerita. Dalam sebuah
premis terkandung (1) karakter & atributnya, (2)
aksi/tindakan, (3) situasi. Biasanya, ketika menulis
premis, nama karakter belum disebut, melainkan
menjelaskan atributnya.

Contoh premis diambil dari film Finding Nemo.

“Seekor ikan badut menantang marabahaya di


samudera lepas untuk mencari anak semata
wayangnya yang diculik oleh seorang penyelam tak
dikenal.”
bambangerwin@gmail.com
5. PENGEMBANGAN SKENARIO DAN FLOT

Setelah premis sudah dibuat, langkah selanjutnya adalah


membuat sinopsis pendek. Jabarkan 1 kalimat yang telah
dibuat tadi menjadi 3 kalimat utuh. Tuliskan hubungan sebab-
akibat. Ketiga kalimat tersebut haruslah mewakili ketiga babak,
seperti nama (1) karakter dan atributnya, (2) deskripsi
masalah, serta (3) langkah (action) apa yang harus diambil
oleh tokoh utama. Berikut contohnya;

“Marlin, seekor ikan badut pemalu hidup bersama Nemo, anak


semata wayangnya yang memiliki sirip tak sempurna. Suatu
ketika, sang anak tertangkap jaring nelayan dan dibawa ke
Sydney, Australia. Marlin pun harus menempuh perjalanan
penuh marabahaya untuk menemukan kembali anaknya.”
Maya Angelou – American Poet
6. JABARKAN MENJADI SINOPSIS PANJANG

Setelah dibuat menjadi 3 kalimat pendek, kalimat-kalimat tersebut jabarkan lagi menjadi
3 paragraf yang menjabarkan detail ceritanya. Masing-masing kalimat di langkah
sebelumnya bisa kamu jadikan topic sentence. Topic Sentence adalah kalimat utama
yang menjadi patokan pada kalimat-kalimat selanjutnya. Kalimat pendukung harus tetap
bersinggungan dan memperkuat topik utama.

Contoh:

“Marlin, seekor ikan badut pemalu hidup bersama Nemo, anak semata wayangnya yang
memiliki sirip tak sempurna.

Dikembangkan menjadi:

“Marlin, seekor ikan badut pemalu hidup bersama Nemo, anak semata wayangnya yang
memiliki sirip tak sempurna. Ia sangat menyayangi dan menjaga Nemo karena ia satu-
satunya anak yang selamat dari suatu kejadian di masa lalu. Sementara itu, Nemo mulai
kesal karena ia merasa ayahnya berlebihan dalam menjaga dan melindunginya.

bambangerwin@gmail.com
7. BUAT CERITA PENDEK

Langkah selanjutnya adalah menjabarkan lagi tiga


paragraf tersebut menjadi cerpen (cerita pendek)
yang terdiri dari beberapa paragraf. Namun, tetap
fokus pada sinopsis panjang dan premis yang telah
dibuat sebelumnya. Jangan lupakan struktur utama
ceritamu.

bambangerwin@gmail.com
8. MEMBUAT SKENARIO

Setelah membuat cerpen, minimal kamu telah memiliki 9 paragraf cerita pendek hasil
pengembangan dari sinopsis panjang yang sudah dibuat di tahap sebelumnya. Masukan
kesembilan paragraf tersebut ke dalam urutan adegan (scene). Adegan (scene) dibagi
sesuai dengan latar tempat dan waktu. Apabila suatu situasi terjadi dalam satu tempat
dan waktu, maka ia dihitung sebagai satu adegan. Jabarkan ceritamu ke dalam urutan
latar waktu dan tempat. Lalu tulis kejadiannya dengan semakin detail. Misalnya:

Scene 1 – Dapur Kos – Siang

Scene 2 – Kamar Tidur – Malam

Scene 3 – Sekolah – Pagi

Dan seterusnya…

Jika kamu sudah memiliki urutan cerita sesuai dengan latar waktu dan tempat. Kini
kamu tinggal menuangkannya ke dalam format naskah.

bambangerwin@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai