Anda di halaman 1dari 6

1.

SINOPSIS
Sinopsis merupakan ringkasan atau garis besar naskah yang menggambarkan isi dari sebuah film,
buku, atau pementasan yang dilakukan baik secara konkrit maupun secara abstrack. Biasanya
digunakan sebagai prolog yang bertujuan memudahkan penonton memahami secara singkat isi yang
ada pada naskah.
Langkah langkah membuat sinopsis film :

1. Mulailah dengan sebuah hook — sesuatu yang menarik untuk menarik minat penonton atau
bagian bagian dari cerita yang mudah diingat penonton.
2. Berikan ringkasan yang jelas tentang karya tersebut.
3. Perkenalkan karakter utama (protagonis, antagonis, karakter pendukung terkenal )
4. Buat garis besar poin plot utama. (Plot atau alur adalah rentetan peristiwa dalam suatu fiksi,
baik novel atau cerpen. Tersusun dalam uraian waktu dan berdasarkan hukum sebab akibat.
Plot sama dengan kerangka cerita yang menjadi susunan struktur cerita)

Contoh Sinopsis :

KKN Di Desa Penari diadaptasi dari salah satu cerita horror yang telah viral di tahun 2019
melalui Twitter, menurut sang penulis, cerita ini diambil dari sebuah kisah nyata
sekelompok mahasiswa yang tengah melakukan program KKN (Kuliah
Kerja Nyata) di Desa Penari. Tak berjalan mulus, serentetan pengalaman
horror pun menghantui mereka hingga program KKN tersebut berakhir
tragis.

2. Treatment
Karena skenario dibuat berdasarkan treatment. Tapi, treatment bukanlah skenario. Treatment
adalah kerangka skenario berupa urutan kejadian atau adegan yang ditulis secara ringkas, padat dan
jelas. Dalam treatment, selain adegan, pokok dialog juga perlu dimasukkan.
Treatment memberikan gambaran yang lebih deskriptif dari tema yang akan di- videokan. Kalau
sinopsis memberikan ringkasan cerita yang sangat singkat, treatment memberikan gambaran
deskriptif tentang alur cerita yang akan di- videokan.

3. Skenario
Skenario atau screenplay adalah sebuah naskah cerita yang menguraikan urutan-urutan adegan,
tempat keadaan dan dialog yang disusun dalam konteks struktur dramatik.
5 Langkah Menulis Skenario Film

1. Menentukan tema film

Tema adalah unsur yang penting dalam suatu cerita, baik dalam bentuk film, novel, cerpen maupun
manga. Salah satu fungsi tema adalah sebagai sebuah masukan untuk menentukan ide terhadap unsur-
unsur lain dalam cerita seperti plot, tokoh dan latar. Dalam menentukan tema film, seorang penulis
buku,novel dan cerpen dapat menentukan tema melalui inti pembahasan dalam tulisannya. Seperti
Raditya Dika, yang sering kali membuat film berdasarkan kisah-kisah utama yang diadaptasi dari
novelnya seperti Kambing Jantan,Cinta Brontosaurus, dan Manusia Setengah Salmon.

Seseorang yang suka menulis novel dan cerpen memang lebih mudah untuk merumuskan tema yang
akan dia angkat menjadi film, karena sebelumnya sudah memiliki sumber cerita sendiri. Namun untuk
yang tidak suka menulis, bukan berarti kalian tidak bisa jadi penulis skenario, karena membangun
sebuah cerita tidak hanya menggunakan diksi semata tetapi juga imajinasi yang kuat.

2. Membuat premis dan logline sebagai intisari cerita melalui kata-kata singkat

Premis dan logline dapat dikatakan sebagai intisari cerita yang menggambarkan keseluruhan cerita
secara singkat. Dalam menentukan premis dan logline biasanya dirumuskan dengan (Karakter +
punya tujuan + memiliki halangan). Dalam penulisan premis, keseluruhan cerita digambarkan dalam
satu kalimat saja. Namun dalam logline ulasan cerita berisi lebih panjang dan dapat mencapai satu
paragraf. Premis dan logline juga dapat berfungsi sebagai acuan cerita, yang dapat membatasi penulis
agar pada saat memasuki tahap penyusunan plot, agar tidak keluar dari fokus cerita.
3. Menyusun alur cerita/plot yang disesuaikan dengan durasi film

Tahap ini adalah salah satu tahap yang sulit dalam fase Pra produksi dan dapat memakan waktu
sangat lama. Pada proses ini, penyusunan plot dilakukan dengan cara penyesuaian terhadap jenis film
yang akan dibuat. Dalam produksi film panjang maupun film pendek, biasanya alur cerita akan dibuat
berdasarkan tiga babak cerita yang terdiri dari perkenalan karakter, petualangan karakter dan
kesimpulan.

Dalam satu susunan plot, cerita akan dibagi menjadi beberapa sequence. Dimana pada babak
petualangan memiliki sequence yang lebih panjang dari babak lainnya, lalu pada babak perkenalan
dan babak kesimpulan biasanya memiliki panjang waktu yang sama. Jadi jika ada delapan sequence
dalam satu alur cerita, babak perkenalan karakter dan kesimpulan memiliki dua sequence, dan babak
petualangan empat sequence. Tahap selanjutnya dilanjutkan dengan memberikan beat atau isi cerita
yang berisi mengenai kegiatan karakter yang nantinya akan tergambar menjadi sebuah cerita yang
mengisi setiap sequence dalam alur cerita.
4. Membuat list adegan sebagai isi cerita dari sequence pada alur yang telah disusun

Langkah keempat ini sebenarnya masih menjadi salah satu bagian dalam penyusunan plot cerita.
Detak cerita (beat) yang akan mengisi sequence dari alur yang telah disusun, lebih baik dicatat pada
notes kertas atau digital, agar dapat memudahkan penulisan penyusunan plot dan tidak hilang, serta
bisa menjadi rujukan kembali untuk mengisi cerita pada naskah. 

5. Menulis script yang berisi keseluruhan cerita film sampai menjadi final draft
Dalam pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah, biasanya naskah dialog hanya di tulis dengan format
nama dan ucapan karakter saja. Namun dalam naskah film panjang maupun pendek format penulisan
naskah akan menjadi lebih kompleks. Naskah akan terdiri dari keterangan waktu, tempat secara rinci,
kondisi karakter, bahkan jenis shoot yang akan dilakukan saat proses produksi. Jadi seorang script
writer yang handal tidak cukup hanya memiliki kemampuan menulis yang baik. Imajinasi,
pemahaman teknik pengambilan gambar, dan kondisi lapangan juga sangat penting dimiliki seorang
penulis naskah yang baik.

Oleh karena itu ,tahap akhir dalam fase penulisan skenario ini juga bukan perkara mudah untuk
diselesaikan, karena naskah harus sesuai dengan apa yang diinginkan oleh produser. Penulis naskah
juga harus memiliki kesabaran dan keteguhan hati yang kuat, karena revisi draft-perdraft naskah
sudah pasti menjadi sebuah hal yang akan dirasakan pahitnya dalam pekerjaan, demi meraih manisnya
final draft yang menandakan sudah diperbolehkanya naskah untuk di produksi menjadi sebuah film.

Anda mungkin juga menyukai