Konsep naskah di sini yang memuat, visi, misi, tujuan film dibuat, jenis/genre
film, durasi, segmentasi penontonnya dan perangkat-perangkat dasar yang
melatarbelakangi sebuah film dibuat/diproduksi. Jika dalam konteks masakan atau
makanan, konsep dasar sebuah film bias diibaratkan sebuah planning makanan apa yang
kita buat? Dengan bahan apa?, berapa takaran bahan dan bumbu apa saja? Bagaimana
teknis memasaknya? . film pun sama. Maka konsepnya harus jelas. Konsep film fiksi
tentu berbeda dengan film non fiksi semua ada dalam konsep dasar.
2. Membuat Sinopsis
Sinopsis adalah suatu ringkasan cerita atau bentuk pemendekan suatu naskah
yang tetap memperhatikan unsur-unsur instrinsiknya seperti tokoh dan penokohan,
alur, amanat, gaya bahasa, dll. Dalam sinopsis, keindahan gaya bahasa, iliustrasi, dan
penjelasan-penjelasan dihilangkan tetapi tetap mempertahankan isi dan gagasan umum
pengarangnya.
Sinopsis umumnya digunakan sebagai prolog dalam suatu naskah, baik naskah
pendek atau panjang untuk suatu pementasan drama, film, dan juga teater panggung.
Sinopsis tersebut digunakan untuk mengetahui dan memahami secara singkat tentang
sebuah naskah yang akan dipentaskan ataupun dibaca. Dalam penulisannya umumnya
sinopsis dibatasi dengan jumlah halaman, contohnya 1 sampai 3 halaman atau
seperlima dari naskah aslinya.
Ciri-Ciri Sinopsis
a. Alur ataupun jalan ceritanya disusun secara berurutan ataupun kronologis serta
tepat. Alur atau plot sinopsis lebih baiknya sama dengan alur cerita aslinya.
b. Bahasa yang digunakan hendaknya mengenakan jenis persuasif ataupun berupa
ajakan dan membujuk agar calon pembaca mau dan tertarik membaca.
c. Adanya suatu ajakan ataupun motivasi bagi para pembaca, untuk membaca buku
itu serta dikemas sebaik mungkin agar pembaca tertarik untuk membaca buku
tersebut.
d. Menampilkan konflik secara singkat serta yang menarik.
e. Menimbulkan rasa penasaran bagi calon pembacanya.
Fungsi Sinopsis
Fungsi sinopsis pada umumnya, yakni:
1. Memberi sebuah gambaran ringkas serta singkat tentang isi cerita atau naskah.
2. Memberi gambaran yang jelas secara sederhana mengenai urutan ataupun
kronologi ceritanya.
3. Sebagai prolog ataupun epilog dari sebuah naskah yang akan dipentaskan.
4. Sebagai draft pedoman bagi pemain ataupun pemeran untuk melakukan
improvisasi.
Menulis skenario adalah bagian terpenting dalam proses produksi sebuah film.
Skenario termasuk unsur yang dibutuhkan paling awal dan juga paling penting sebagai
rancangan membuat film.skenario/Screenplay menurut KBBI adalah rencana lakon
sandiwara atau film berupa adegan demi adegan yang tertulis secara terperinci atau
sebuah naskah cerita yang di dalamnya terdapat uraian adegan, tempat, keadaan, dan
dialog yang berurutan.
Skenario bukan hanya digunakan dalam film, melainkan juga untuk program
televisi. Sedangkan orang yang membuat skenario disebut scriptwritter. Biasanya,
tulisan standar untuk skenario adalah courier ukuran 12. Beberapa program komputer
yang dibuat khusus untuk membuat skenario, seperti Celtx, DreamaScript, Final Draft,
Movie Outline 3.0, FiveSprockets, Montage, dll.
b. Visualisasi gambar
Peran audio dalam sebuah film sangat krusial. Coba bayangkan sebuah
film horor tanpa ada effect audio yang menyeramkan. Pasti tak akan terasa
sebuah film horor, bahkan penonton akan merasa datar-datar saja, dan feel-
nya tak masuk dalam ruang dan suasana horor. Maka dalam bedah naskah,
perlu deskripsi dan diskusi antara sutradara dengan Sound Designer, agar feel
penonton akan terbawa pada suasana yang diharapkan oleh sutradara.
5. Survey Lokasi
Setelah naskah dibedah dalam scrypt conference, maka akan muncul gambaran
lokasi yang diinginkan dan disepakati oleh sutradara dan tim yang lain. Maka Location
Manajer bertugas untuk survey lokasi yang sesuai dengan naskah tersebut. Dalam
kegiatan ini sebaiknya seorang manajer lokasi didampingi oleh sutradara, pimpinan
produksi dan unit manajer, agar survey lokasi menjadi lebih efektif dan hemat waktu.
Yang perlu diperhatikan :
a. Lokasi/daerah secara umum. Kampung, perkotaan, atau daerah tertentu yang
sesuai dengan naskah. Diharapkan beberapa titik lokasi terkumpul dalam satu
wilayah (berdekatan), agar produksi film menjadi efektif.
b. Lokasi/ruang wardrobe dan makeup talent (aktor).
c. Lokasi/titik monitor sutradara dan pos properti.
d. Tempat/ruang transit talent (aktor).
e. Tempat Parkir baik untuk kru (tim produksi) maupun talent.
f. Tempat Genset
g. Tempat/ruang PU (Pelaksana Umum).
h. Toilet (MCK)
Semua titik lokasi tentu perlu dipertimbangkan perijinannya. Baik prosedurnya maupun
pembiayaannya.
6. Breakdown Skenario