Anda di halaman 1dari 11

Teknik Pengolahan Audio dan Video

Materi Pembahasan
Alur Proses Produksi Multimedia

Oleh
Istilah Multimedia

Multimedia terbentuk dari dua frasa,


Yaitu multi dan media.
Multi : Banyak
Media : Sesuatu/Alat untuk menyampaikan.

Pemanfaatan komputer sebagai


media untuk membuat dan juga
menyatukan data gambar, teks,
grafik, animasi dan audio/video
dengan menggunakan perangkat
lunak yang memungkinkan
pemakai untuk berkreasi,
berinteraksi dan berkomunikasi.
TAHAPAN PROSES PRODUKSI
MULTIMEDIA
Pada dasarnya, tahapan proses produksi produk multimedia terbagi menjadi tiga tahap:

Pre-Production
Pre-production

Pre-production atau pra produksi merupakan


tahapan perencanaan. Secara umum, merupakan
tahapan persiapan sebelum memulai proses
produksi (shooting film atau video). 

Pada intinya tujuan pra produksi adalah


mempersiapkan segala sesuatunya agar proses
produksi dapat berjalan sesuai konsep dan
menghasilkan suatu karya video sesuai dengan
harapan.
Beberapa elemen yang perlu dipertimbangkan
dalam proses pre-production:
1. Apa tujuan dan pesan yang ingin disampaikan?
2. Siapa penonton yang menjadi target?
3. Apakah sarana dan prasarana yang menunjang untuk
pembuatan proyek telah terpenuhi?
4. Perangkat lunak yang dibutuhkan.
5. Orang yang terlibat serta pembagian tanggung jawabnya.
6. Membuat jadwal kerja. dll
Tahapan kegiatan pre-production

1) Ide
Ide merupakan tantangan pertama dalam membuat sebuah proyek yang
memutuskan apa yang akan diungkapkan dan bagaimana cara untuk
mengungkapkannya.
2) Penulisan
Penulisan script/Skenario merupakan bentuk transformasi ide menjadi bagian yang
lebih detail. selanjutnya setiap bagian dipecah menjadi sebuah cerita, setiap cerita
terdiri dari bagian pembuka, inti cerita dan penutup.
3) Pra visualisasi
Menterjemahkan teks ke dalam bentuk gambar/storyboard yang menggunakan
perangkat lunak atau kertas dan pensil. Dapat pula berupa gambar diam untuk
frame-frame kunci dalam tiap segmen. Dapat pula menggunakan kamera video
untuk membuat draft kasar dari script yang telah ditulis.
4) Perencanaan produksi
Perencanaan produksi yaitu pembuatan perencanaan berdasarkan semua bidang
pekerjaan yang akan dilakukan sehingga proses syuting akan berjalan lancar.
Sebagai contoh, jika ada sepuluh scene pada script yang mengambil setting
lingkungan di dalam rumah, maka syuting kesepuluh scene ini dapat dilakukan
dalam waktu bersamaan sehingga menghemat waktu dan mengurangi kerepotan
Proses Pembuatan
Film
Outline
Outline mejabarkan point-point penting pekerjaan yang berfungsi membantu kita
mengidentifikasi material apa saja yang harus dibuat, didapatkan, atau disusun supaya
pekerjaan kita dapat berjalan.

Script/Skenario
Dengan menggunakan outline saja sebenarnya sudah cukup untuk memulai tahapan
pelaksanaan produksi, tetapi dalam berbagai model proyek video, seperti iklan televisi,
company profile, sinetron, drama televisi, film cerita dan film animasi tetap membutuhkan
skenario formal yang berisi dialog, narasi, catatan tentang setting lokasi, action, lighting,
sudut dan pergerakan kamera, sound atmosfir, dan lain sebagainya.

Storyboard
Apabila kurang cukup dengan outline dan scenario, maka kita dapat pula menyertakan
storyboard dalam rangkaian perencanaan proses produksi kita. Storyboard merupakan
coretan gambar/sketsa seperti gambar komik yang menggambarkan kejadian dalam film. Di
dalam gambar tersebut juga berisi catatan mengenai adegan, sound, sudut dan pergerakan
kamera, dan lain sebagainya. Penggunaan storyboard jelas akan mempermudah pelaksanaan
dalam proses produksi nantinya

Rencana Anggaran Biaya


Production

Proses pelaksanaan produksi (shoting) yang mengacu pada persiapan


yang dihasilkan dari proses PreProduction.
Shooting
Proses pengambilan gambar film. Dalam proses ini di lakukan dalam
lapangan. Proses pengambilan film atau yang biasa di sebut shooting
harus sesuai dengan scenario yang telah di buat, untuk itu
cameramen perlu memahami betul isi dari scenario. Peran sutradara
sangat penting dalam proses ini, agar shooting tidak melenceng jauh
dari scenario.

Evaluasi
Tahapan evaluasi dilakukan untuk mengevaluasi jalanya proses
produksi yang telah dilakukan. Agar kekurangan dari proses produksi
yang dihasilkan minim dan dapat menemukan cara yang lebih kreatif
da efisien.
Penguasaan Kamera & Teknik
Shoting
Anggle : sudut pandang pengambilan gambar yang dapat dilihat dari viewfinder
pada
sebuah kamera film/video. Dimana pemilihan anggel sangat berperan penting
dalam
menciptakan unsur artistik dan pemahaman cerita dalam pengadeganan sesuai
dengan
script/naskah.

Lighting/Pencahayaan : Dalam sebuah proses pengambilan gambar diperlukan


adanya aset pencahayaan yang memadai. Baik itu didapat dari sumber natural
(sinar matahari) pada shoting exterior/luar ruang, ataupun melalui bantuan sinar
lampu pada shoting interior/dalam ruang.

Komposisi : Merupakan teknik pengaturan posisi gambar, ukuran & kedalaman


ruang, perspektif & mood adegan untuk menghasilkan citra sesuai dengan tuntutan
script/naskah.

Log/Catatan Shoting : Diperlukan adanya log/catatan yang dibuat menjelaskan


penandaan setiap gambar peradegan yang sudah selesai diambil, dilengkapi dengan
keterangan koordinat waktu (timecode) pada rekaman yang digunakan. Proses ini
POST - Production

Editing
Kegiatan editing dalam produksi video adalah proses merangkai dan menyusun
potongan-potongan adegan film, menambahkan efek, transisi, serta musik ataupun
narasi agar menjadi satu kesatuan sehingga sesuai dengan naskah. Potongan-
potongan film tersebut diperoleh pada saat kegiatan pengambilan gambar
berlangsung.

Presentasi
Setelah semua proses selesai hingga editing, dilakukan tahap presentasi hasil dari
produksi suatu film, proses ini merupakan proses puncak dari pembuatan film.

Tahap presentasi film adalah tahapan mempublikasikan film agar dapat di


apresiasikan oleh pennton.

Re editing
Proses peng-editan ulang film yang telah dibuat agar film yang di hasilkan benar
benar sesuai dengan scenario yang telah di buat.

Finish
Secara garis besar ada tiga jenis proyek multimedia berupa video

1)    Proyek Naratif
Proyek naratif yang menceritakan sebuah kisah, yang harus mengetahui jalan ceritanya,
harus memiliki script yang berisi semua dialog yang akan dilakukan oleh aktor, deskripsi
tempat dan suasana. Ada 3 Unsur :

o   Karakter
Pelaku utama dari setiap kejadian yang diceritakan dalam kisah tersebut. Karakter yang
dipilih sebaiknya menarik dan memberi arti pada penonton.
o   Situasi
Sebuah kisah tentang karakter dalam situasi tertentu. Kita perlu mengetahui situasi seperti
apa yang akan dihadapi oleh karakter.
o   Setting lokasi
Cerita yang dibuat harus terjadi disuatu tempat.

2)    Proyek Dokumenter
Proyek dokumenter memiliki tujuan utama untuk melaporkan suatu fakta yang terjadi.
Kebanyakan proyek dokumenter berbentuk naratif dengan tambahan wawancara
didalamnya. 

3)    Proyek non-naratif/seni/Iklan
Proyek non-naratif tidak menceritakan sebuah kisah tertentu. Misalnya video seni atau
paduan suara. Dalam sebuah proyek seni, tetap harus dibuat pula tahapan pra produksinya.

Anda mungkin juga menyukai