“FILM DOKUMENTER”
Disusun Oleh:
XII Multimedia
SMK NU LASEM
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap syukur Alhamdulillah atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunianya kepada saya (penulis) sehingga saya dapat menyelesaikan proposal ujian kompetensi keahlian
multimedia ini dengan baik dan lancar.
Penyusunan proposal ujian kompetensi keahlian multimedia ini adalah salah satu syarat untuk mengikuti
ujian akhir serkolah (UAS) dan Ujian akhir Nasional (UAN) tahun diklat 2014/2015 dan laporan ini juga
sebagai bukti bahwa saya penulis telah melaksanakan dan menyelesaikan proposal hasil pembuatan film
documenter yang telah saya buat yang berjudul “Menggapai Mimpi” . proposal ini dapat diselesaikan
dengan adanya bantuan dari pihak narasumber,crew, serta pemateri oleh karena itu saya mengucapkan
banyak terima kasih kepada :
Penyusun
Ajeng Putri P.
Daftar isi :
3.2.Naskah ......................................................................
3.4.Biaya .........................................................................
4.1.Kesimpulan................................................................
4.2.Saran .........................................................................
Bab 1
PENDAHULUAN
Salah satu alasan serta tujuan saya membuat film dokumenter yang berjudul “Menggapai Mimpi” ini
agar kita semua dapat memetik hikmah serta suri tauladan yang baik dari seorang laki-laki yang berjuang
dan terus berjuang untuk mendapatkan hasil yang terbaik dan menjadi orang sukses.
Film dokumenter adalah film yang menceritakan kehidupan seseorang mulai dari awal sampai akhir
hidupnya. Real dan nyata tanpa ada penipuan.
B. Pengertian Editing
Editing adalah proses penyambungan gambar dari banyak short tunggal sehingga menjadi kesatuan
cerita yang utuh, struktur editing dalam pekerjaannya dapat dibagi menjadi 2 yaitu :
· Linear Editing (Dengan menyusun gambar satu per satu secara berurutan)
C.Pengertian Storyboard
Storyboard adalah sketsa gambar yang disusun berurutan sesuai dengan naskah. Pada awalnya
storyboard merupakan kumpulan dari kertas gambar yang berisi rangkaian – rangkaian kejadian dalam
produksi film, termasuk film animasi. Storyboard juga berguna bagi editor untuk membantu menyusun
scene yang berbeda – beda menjadi sesuai dengan scenario dengan lebih mudah dan cepat..
Secara lebih rinci storyboard dalam pembuatan film documenter diperlukan agar :
1. Memahami alur gambar / cerita yang dibuat secara sistematis sehingga kecil kemungkinan ada
bagian yang penting yang terlewatkan
2. Tidak lupa dengan alur gambar / cerita yang sudah kita rencanakan ( sebagai pedoman atau
pengingat) pada saat pengambilan gambar atau video maupun editing gambar / video yang telah diambil
D.Teknik Kamera
Ada beberapa teknik untuk pengambilan gambar kamera atau video, yakni sebagai berikut :
Shot sangat jauh, menyajikan bidang pandangan yang lebih luas, kamera mengambil keseluruhan
pandangan
· LS (Long Shot)
Shot yang menyajikan bidang pandangan yang lebih dekat dibandingka dengan ELS, objek masih
didominasi oleh latar belakang yang lebih luas
Shot yang menyajikan bidang pandangan yang lebih dekat dari pada Long shot, objek manusia biasanya
ditampilkan dari atas lutut sampai diatas kepala.
· MS (Medium Shot)
Pengambilan gambar sebatas kepala hingga pinggan. Fungsinya memperlihatkan sosok objek secara
jelas.
Gambar yang diambil sebatas dari ujung kepala hingga dada, fungsinya untuk mempertegas profil
seseorang sehingga penonton jelas.
· CU (Close Up)
Pengambilan gambar untuk objek manusia biasanya ditampilkan wajah dari bahu sampai atas kepala.
Pengambilan gambar sangat dekat sekali, hanya menampilkan bagian tertentu pada tubuh objek.
Fungsinya untuk kedetailan suatu objek.
· Kamera Angle
Jenis – Jenis Kamera Angle dalam shooting
· High Angle
Posisi kamera lebih tinggi dari objek sehingga tampak objek dari atas dengan memiliki sudut kemiringan.
· Top Angle
Posisi kamera ada diatas objek sehingga posisi dari atas kebawah
· Low Angle
Posisi kamera lebih rendah dari objek dengan mengambil posisi membentuk sudut miring
· Frog Eye
· Eye Level
· Profil Shot
Sama dengan Eye Level akan tetapi dengan posisi kemiringan atau mempunyai sudut.
· Over Sholuder
Suatu produksi audio video yang melibatkan banyak orang, biaya yang besar dan banyak peralatan maka
perlu pengorganisasian yang rapi dan perlu suatu tahapan produksi yang jelas. Tahapan produksi terdiri
dari tiga bagian yang lazim di industri televisi dikenal dengan istilah standard operation procedure (SOP),
seperti berikut
a.Pra Produksi (ide, perencanaan dan persiapan)
Tahap ini sangat penting, sebab pekerjaan jika dilakukan secara terperinci maka sebagian pekerjaan dr
produksi sudah beres.
1.Penemuan ide
Tahap ini ketika seorang produser menemukan ide atau gagasan , membuat riset dan menuliskan naskah
agar gagasan semakin berkembang.
2. Perencanaan
Tahap ini meliputi penetapan jangka waktu kerja(time schedule), penyempurnaan naskah, pemilihan
artis, lokasi dan crew.
3. Persiapan
Tahap ini meliputi pemberesan semua kontrak, perizinan dan surat menyurat.Latihan para talent dan
pembuatan setting, meneliti dan melengkapi peralatan yang diperlukan. Kunci keberhasilan produksi
program audio video sangat ditentukan oleh keberhasilan pada tahap perencanaan dan persiapan ini.
b.Produksi (Pelaksanaan)
Setelah perencanaan dan persiapan selesai, maka pelaksanaan produksin dimulai. Sutradara bekerja
sama dengan para artis dan crew mencoba mewujudkan apa yang direncanakan dalam kertas dan tulisan
(shooting script) menjadi gambar, susunan gambar yg dapat bercerita.Semua shot yang dibuat dicatat
mulai dari saat pengambilan , isi shot dan time code pd akhir pengambilan gambar. Catatan kode waktu
ini sangat berguna dalm proses editing.
Pengertian- pengertian:
- Menyusun, memotong dan memadukan kembali (film/rekaman) menjadi sebuah cerita utuh dan
lengkap
- Usaha menciptakan kontinuitas gambar yang baik, wajar dan logis sehingga dapat dinikmati oleh
penonton.
- Manajemen terhadap gambar bergerak, image, title, dll yang bersumber dari kamera, vtr, char gen, dll
- urutan yang benar sesuai dengan naskah / script, dan juga menurut panjang dan irama tertentu yang
tepat dengan keadaan cerita atau irama musik
1. Logging
Mencatat dan memilih gambar yang kita pilih berdasarkan time code yang ada dalam masing-masing
kaset berdasarkan script continuity report (catatan time code)
2. Capturing
Proses pemilihan (transfer) gambar yang terdapat dalam kaset video (tape) kedalam komputer.
3. Offline Editing
Proses pemilihan (selection) dan penyusunan shot (juxta position) sesuai dengan susunan skenario
tanpa menerapkan efek-efek tertentu
4. Online Editing
Proses penambahan efek-efek tertentu seperti efek transisi, efek warna, efek gerak, caption, dan efek-
efek lainnya sesuai dengan kebutuhan cerita
5. Sound Scoring
Proses pemilihan materi audio seperti ilustrasi musik, atmosfir, dan sound effect sesuai dengan
kebutuhan cerita
6. Mixing
Proses pencampuran dan pengaturan materi audio mulai dari pengaturan level suara hingga
pengaturan filler ilustrasi musik untuk menekankan kondisi emosi tertentu
7. Rendering
Proses penyatuan seluruh format file yang ada dalam timeline menjadi satu kesatuan yang utuh
8. Eksport
Proses pemilihan (transfer) hasil penyuntingan kedalam bentuk yang sesuai dengan kebutuhan seperti
VCD, DVD, mauoun kaset video (tape)
BAB II
PROSES PRODUKSI
Waktu
Pra Produksi
Produksi
Pasca Produksi
Tempat Pelaksanaan
· Kamera Vidio
· Komputer Editing
· Flashdisk
· Mini DV
· Converter/ Pitting
· DVD-R
PRA PRODUKSI
PASCA PRODUKSI
PRODUKSI
§ Pemberian materi pembelajaran Video Editing
§ Melakukan Riset
§ Pembuatan Proposal
§ Proses editing film dimulai dari : Capturing, Editing, Mixing, Finishing, Rendering
BAB III
DIRECTOR TREATMENT
Produser
Ajeng Putri Pratiwi
Sutradara
Narasumber
Moch. Jabir
Pemeran
Laili Rahmawati
Kameramen
Siti Maysaroh
Ass.Kameramen
Sofiatul Ima
Penulis Naskah
Editor
Scene 1
EXT. PERPUSTAKAAN
Diperpustakaan Bapak Moch.Jabir selaku narasumber bercerita mengenai masa kecilnya dari pertama
sekolah sampai menjadi PNS di Pemda Gresik.
Scene 2
Ada anak berseragam SMP yang berpamitan kepada ibunya untuk berangkat kesekolah.
M : Wa’alaikumsalam
Scene 3
MJ berangkat sekolah biasa dengan jalan kaki, tetapi saat itu ia bertemu dengan temannya yang menaiki
sepeda.
Scene 4
EXT.SEKOLAH
MJ sampai disekolah dan kemudian masuk gerbang untuk menuju ke kelasnya dan mengikuti pelajaran.
Scene 5
Scene 6
EXT.RUMAH, SIANG
Setelah sampai dirumah MJ mengajak adiknya pergi ke ladang untuk membantu pekerjaan Orang tuanya.
A : Ayo mas..!
Scene 7
Setelah lulus SMA MJ melamar kerja diperusaahan untuk menambah pengalaman dan untuk mencukupi
kebutuhan ibu dan keluarganya.
Scene 8
EXT.RUMAH
Setelah diterima diperusahaan tersebut MJ juga membuat surat lamaran kerja ke instansi pemerintahan
yang sekiranya sesuai dengan keinginannya
Scene 9
EXT. JALAN
Pada saat itu MJ keluar masuk perusahaan karena tidak ada kecocokan dalam pekerjaan tersebut. Dan
tiba – tiba dijalan MJ bertemu saudaranya yang menawarkan pekerjaan sebagai pekerja honoran di
kantornya yaitu BRI.
S : “Kamu darimana kok kelihatannya murung..?? kok tidak bekerja?”
MJ : “Aku keluar dari perusahaan itu.. karena tidak cocok dengan pekerjaan itu”
S : “Bagaimana kalo kamu kerja dikantorku saja tetapi sebagai pekerja honoran. Hanya mencari
nasabah saja”
MJ : (Dia berfikir sambil menunggu panggilan dari PNS lebih baik bekerja sementara di kantor
saudaranya)
Scene 10
EXT.RUMAH
3 Tahun berjalan, pada saat itu MJ duduk di depan rumahnya tiba” ada seorang petugas
menghampirinya untuk memberinya surat. Kemudian MJ membaca surat itu, Surat tersebut berisi
panggilan kerja dari PNS di kantor Gubernur Gresik dan ditugaskan untuk mendata seluruh karyawan
Perusahaan di wilayah gresik.
Scene 11
EXT.DEPAN PERUSAHAAN
Paginya, MJ akan masuk Perusahaan tersebut dengan membawa beberapa buku untuk mendata
karyawan perusahaan.
Scene 12
Selang beberapa tahun terjadilah otonomi daerah yang menjadikan semua instansi menjadi campur
aduk, akhirnya MJ diturunkan di kantor satpol PP. Dia ditugaskan untuk mengatur dan menjadikan kota
tersebut indah tanpa adanya pedagang – pedagang yang jualan di tepi jalan
Scene 13
EXT.KANTOR ARSIP PERPUSTAKAAN
Setelah setahun di kantor satpol PP, MJ dipindah di kantor Perpustakaan dan arsip dan ditugaskan untuk
melayani pinjam buku dan melayani penyimpanan arsip.
Tema Cerita
List Interview
Pemain
NO
NAMA AKTRIS/AKTOR
PERAN
Laili Rahmawati
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Menampilkan sebuah karya yang baik dan dapat diterima oleh orang lain tidak semudah yang
dibayangkan, kita memerlukan kerjasama yang baik untuk mengerjakannya. Banyak pengetahuan yang
dapat diambil dan dimanfaatkan selanjutnya.
4.2 Saran
Kami menyadari bahwa dalam pembuatan film ini masih jauh dari kesempurnaan, dikarenakan
keterbatasan ilmu pengetahuan yang kami miliki, untuk kritik dan saran yang bersifat membangun,
sangat kami butuhkan untuk pengembangan ilmu kami dikemudian hari.
Sipnosis
“ Menggapai Mimpi” Adalah sebuah cerita dari seorang laki – laki yang berusaha untuk menjadi
seorang yang sukses. Demi keluarganya dan untuk mencukupi kebutuhan keluarganya dia rela bekerja
kesana kemari dari pekerjaan yang berat dan sampai akhirnya dia hanya duduk manis di kantoran. Dia
dilahirkan dari 11 bersaudara, ia anak ke 10 dari mendiang ayahnya yang menjabat sebagai lurah
didesanya. Pada saat ia berumur 13 tahun ayahnya meninggal dunia. Ia hidup bersama ibu dan saudara –
saudaranya. Semasa hidup ia tinggal bersama ibunya dan ia bekerja keras membantu sebagai petani
untuk mensejahterahkan keluarga.
Setelah lulus SMA ia berkerja di perusahaan untuk menambah pengalaman dan untuk mencukupi
kebutuhan keluarganya, pada saat bekerja di perusahaan ia juga membuat surat lamaran kerja ke instansi
pemerintahan yang sekiranya sesuai dengan keinginannya, pada waktu itu ia keluar masuk perusahaan
karena tidak ada kecocokan. Akhirnya ia bertemu saudranya yang menawari pekerjaan sebagai pegawai
sementara dikantornya yaitu BRI, sambil menunggu panggilan dari PNS ia menerima tawaran itu.
Dikantor tersebut ia diajari bagaimana cara untuk mencari nasabah. Setelah bekerja di kantor BRI
tersebut berjalan kurang lebihnya 3 tahun.
Pada tahun 1986 ia di panggil sebagai PNS di Kantor Gubernur Jawa Timur, ia ditugaskan dikantor Dinas
Tenaga kerja di gresik, tugas utamanya adalah mendata seluruh karyawan perusahaan diwilayah gresik
mulai dari gaji, dan fasilitas – fasilitas diperusahaan yang ada.
Sampai pada tahun 2001 terjadilah otonomi daerah, artinya semua instansi menjadi campur aduk,
akhirnya ia jatuh di Kantor Satpol PP, tugas utamanya adalah menjadikan dan menata kota menjadi
teratur dan indah tanpa adanya pedangan – pedagang kaki lima di tepi jalan raya.
Setelah 1 tahun sebagai Satpol PP ia dipindah lagi pada tahun 2003 di Kantor Perpustakaan dan Arsip
kabupaten Gresik. Tugas utamanya yaitu melayani pinjam buku bagi anak – anak sekolah sampai orang
dewasa dan untuk umum, dan melayani penyimpanan arsip. Dikantor inilah ia mengabdikan dirinya
hingga sampai saat ini.
Setelah beberapa pekerjaan yang ia jalani akhirnya ia hanya duduk manis di dalam ruangan tanpa kesana
kemari di bawa terik matahari.