Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL UJIAN KOMPETENSI KEAHLIAN MULTIMEDIA

“FILM DOKUMENTER”
 

                                                           

Disusun Oleh:
Ajeng Putri Pratiwi
XII Multimedia

SMK NU LASEM
Tahun Ajaran 2014/2015
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap syukur Alhamdulillah atas kehadirat Allah SWT
yang telah memberikan rahmat dan karunianya kepada saya (penulis)
sehingga saya dapat menyelesaikan proposal ujian kompetensi keahlian
multimedia ini dengan baik dan lancar.
Penyusunan proposal ujian kompetensi keahlian multimedia ini
adalah salah satu syarat untuk mengikuti ujian akhir serkolah (UAS) dan
Ujian akhir Nasional (UAN) tahun diklat 2014/2015 dan laporan ini juga
sebagai bukti bahwa saya penulis telah melaksanakan dan
menyelesaikan proposal hasil pembuatan film documenter yang telah
saya buat yang berjudul “Menggapai Mimpi” . proposal ini dapat
diselesaikan dengan adanya bantuan dari pihak narasumber,crew, serta
pemateri oleh karena itu saya mengucapkan banyak terima kasih
kepada :
1. Achmad Multazam Makkiy, S.Kom., selaku pemateri disekolah
2. Fatur Rohman S.Kom, selaku pemateri disekolah
3. Sodikin S.Kom, selaku pemateri disekolah
4. Arif Dimyati S.Ag, selaku kepala SMK NU LASEM
5. Moch. Jabir selaku Narasumber
6. Siti Maysaroh Selaku crew pembantu
7. Shofiatul Ima Selaku crew pembantu
8. Laili Rahmawati Selaku crew pembantu
9. Sofa Maulidi s. Selaku Crew Pembantu

Penyusun                

Ajeng Putri P.         

Daftar isi :
Kata
Pengantar ...............................................................
Daftar
Isi .........................................................................

BAB I PENDAHULUAN..............................
1.1.Latar
Belakang .........................................................
a.Pengertian Film Dokumenter .....................................
b.Pengertian
Editing ......................................................
c.Pengertian Story
Board ...............................................
d.Teknik
Kamera ............................................................
e.Kamera
Angle ..............................................................
f.Tahapan - Tahapan Produksi ......................................
g.Tahapan - Tahapan
Editing .........................................
1.2.Tujuan Pembuatan Film Dokumenter ...................
BAB II PROSES PRODUKSI.........................
2.1.Waktu dan Tempat Pelaksanaan ...........................
2.2.Alat dan
Bahan .........................................................
2.3.Gambar Alur kerja (flowchart) ................................
BAB III DIRECTOR TREATMENT................
3.1.Kru
Produksi .............................................................
3.2.Naskah ..............................................................
........
3.3.Rancangan Film Dokumenter .................................
3.4.Biaya ................................................................
.........
3.5.Gambar
Singkat .......................................................
BAB IV PENUTUP .....................................
4.1.Kesimpulan..........................................................
......
4.2.Saran ................................................................
.........
         
                                        Bab 1
PENDAHULUAN
1.1       Latar Belakang               
Salah satu alasan serta tujuan saya membuat film dokumenter
yang berjudul “Menggapai Mimpi” ini agar kita semua dapat memetik
hikmah serta suri tauladan yang baik dari seorang laki-laki yang
berjuang dan terus berjuang untuk mendapatkan hasil yang terbaik dan
menjadi orang sukses.
A.  Pengertian Film Dokumenter
Film dokumenter adalah film yang menceritakan kehidupan
seseorang mulai dari awal sampai akhir hidupnya. Real dan nyata tanpa
ada penipuan.
B.  Pengertian Editing
Editing adalah proses penyambungan gambar dari banyak short
tunggal sehingga menjadi kesatuan cerita yang utuh, struktur editing
dalam pekerjaannya dapat dibagi menjadi 2 yaitu :
        Linear Editing (Dengan menyusun gambar satu per satu secara
berurutan)
        Non Linear Editing ( Menyusun gambar secara acak)
C.Pengertian Storyboard
Storyboard adalah sketsa gambar yang disusun berurutan sesuai
dengan naskah. Pada  awalnya storyboard merupakan kumpulan dari
kertas gambar yang berisi rangkaian – rangkaian kejadian dalam
produksi film, termasuk film animasi. Storyboard juga berguna bagi
editor untuk membantu menyusun scene yang berbeda – beda menjadi
sesuai dengan scenario dengan lebih mudah dan cepat..
Secara lebih rinci storyboard dalam pembuatan film documenter
diperlukan agar :
1.   Memahami alur gambar / cerita yang dibuat secara sistematis sehingga
kecil kemungkinan ada bagian yang penting yang terlewatkan
2.   Tidak lupa dengan alur gambar / cerita yang sudah kita rencanakan
( sebagai pedoman atau pengingat) pada saat pengambilan gambar
atau video maupun editing gambar / video yang telah diambil
3.   Mudah membaca isi cerita secara visual
Pada umumnya penulisan storyboard dan storyline sering menjadi satu
kesatuan yang saling mendukung terdiri dan beberapa adegan yang
tersusun dan didalamnya terdapat:
a.   Bentuk adegan / potongan – potongan gambar sketsa
b.   Bentuk (alur cerita) untuk memperjelas gambar sketsa
D.Teknik Kamera
Ada beberapa teknik untuk pengambilan gambar kamera atau video,
yakni sebagai berikut :
        ELS (Extreme Long Shot)
Shot sangat jauh, menyajikan bidang pandangan yang lebih luas,
kamera mengambil keseluruhan pandangan
        LS (Long Shot)
Shot yang menyajikan bidang pandangan yang lebih dekat dibandingka
dengan ELS, objek masih didominasi oleh latar belakang yang lebih luas
        MLS (Medium Long Shot)
Shot yang menyajikan bidang pandangan yang lebih dekat dari pada
Long shot, objek manusia biasanya ditampilkan dari atas lutut sampai
diatas kepala.
        MS (Medium Shot)
Pengambilan gambar sebatas kepala hingga pinggan. Fungsinya
memperlihatkan sosok objek secara jelas.
        MCU (Medium Close Up)
Gambar yang diambil sebatas dari ujung kepala hingga dada, fungsinya
untuk mempertegas profil seseorang sehingga penonton jelas.
        CU (Close Up)
Pengambilan gambar  untuk objek manusia biasanya ditampilkan wajah
dari bahu sampai atas kepala.
        ECU (Extreme Close Up)
Pengambilan gambar sangat dekat sekali, hanya menampilkan bagian
tertentu pada tubuh objek. Fungsinya untuk kedetailan suatu objek.
        Kamera Angle
Jenis – Jenis Kamera Angle dalam shooting
        High Angle
Posisi kamera lebih tinggi dari objek sehingga tampak objek dari atas
dengan memiliki sudut kemiringan.
        Top Angle
Posisi kamera ada diatas objek sehingga posisi dari atas kebawah
        Bird Eye View
Posisi High Angle tapi jarak lebih jauh
        Low Angle
Posisi kamera lebih rendah dari objek dengan mengambil posisi
membentuk sudut miring
        Frog Eye
Posisi kamera ada dibawah paha
        Eye Level
Pengambilan dengan ketinggian sedang atau mendatar dengan objek
        Profil Shot
Sama dengan Eye Level akan tetapi dengan posisi kemiringan atau
mempunyai sudut.
        Over Sholuder
Pengambilan gambar dari posisi belakang punggung objek
C.  Tahapan – tahapan produksi
Tahapan Pelakasanaan Produksi
Suatu produksi audio video yang melibatkan banyak orang, biaya
yang besar dan banyak peralatan maka perlu pengorganisasian yang
rapi dan perlu suatu tahapan produksi yang jelas. Tahapan produksi
terdiri dari tiga bagian yang lazim di industri televisi dikenal dengan
istilah standard operation procedure (SOP), seperti berikut

a.Pra Produksi (ide, perencanaan dan persiapan)


Tahap ini sangat penting, sebab pekerjaan jika dilakukan secara
terperinci maka sebagian pekerjaan dr produksi sudah beres.
Tahapan pra produksi meliputi tiga bagian:
1.Penemuan ide
Tahap ini ketika seorang produser menemukan ide atau gagasan ,
membuat riset dan menuliskan naskah agar gagasan semakin
berkembang.
2. Perencanaan
Tahap ini meliputi penetapan jangka waktu kerja(time schedule),
penyempurnaan naskah, pemilihan artis, lokasi dan crew.
3. Persiapan
Tahap ini meliputi pemberesan semua kontrak, perizinan dan surat
menyurat.Latihan para talent dan pembuatan setting, meneliti dan
melengkapi peralatan yang diperlukan. Kunci keberhasilan produksi
program audio video sangat ditentukan oleh keberhasilan pada tahap
perencanaan dan persiapan ini.
b.Produksi (Pelaksanaan)
Setelah perencanaan dan persiapan selesai, maka pelaksanaan
produksin dimulai. Sutradara bekerja sama dengan para artis dan crew
mencoba mewujudkan apa yang direncanakan dalam kertas dan tulisan
(shooting script) menjadi gambar, susunan gambar yg dapat
bercerita.Semua shot yang dibuat dicatat mulai dari saat pengambilan ,
isi shot dan time code pd akhir pengambilan gambar. Catatan kode
waktu ini sangat berguna dalm proses editing.
c. Paska produksi (penyelesaiaan dan penayangan)
Pengertian- pengertian:
- Menyusun, memotong dan memadukan kembali (film/rekaman)
menjadi sebuah cerita utuh dan lengkap
- Usaha menciptakan kontinuitas gambar yang baik, wajar dan logis
sehingga dapat dinikmati oleh penonton.
- Manajemen terhadap gambar bergerak, image, title, dll yang
bersumber dari kamera, vtr, char gen, dll
- Menggabungkan beberapa hasil pengambilan gambar dan suara
dengan urutan
- urutan yang benar sesuai dengan naskah / script, dan juga menurut
panjang dan irama tertentu yang tepat dengan keadaan cerita atau
irama musik
D.  Tahapan – tahapan Editing
1. Logging
    Mencatat dan memilih gambar yang kita pilih berdasarkan time code
yang ada dalam masing-masing kaset berdasarkan script continuity
report (catatan time code)
2. Capturing
    Proses pemilihan (transfer) gambar yang terdapat dalam kaset video
(tape) kedalam komputer.

 3. Offline Editing


     Proses pemilihan (selection) dan penyusunan shot (juxta position)
sesuai dengan susunan skenario tanpa menerapkan efek-efek tertentu
4.  Online Editing
     Proses penambahan efek-efek tertentu seperti efek transisi, efek
warna, efek gerak, caption, dan efek-efek lainnya sesuai dengan
kebutuhan cerita
5.  Sound Scoring
     Proses pemilihan materi audio seperti ilustrasi musik, atmosfir, dan
sound effect sesuai dengan kebutuhan cerita
6.  Mixing
     Proses pencampuran dan pengaturan materi audio mulai dari
pengaturan level suara hingga pengaturan filler ilustrasi musik untuk
menekankan kondisi emosi tertentu
7. Rendering
    Proses penyatuan seluruh format file yang ada dalam timeline
menjadi satu kesatuan yang utuh
8. Eksport
    Proses pemilihan (transfer) hasil penyuntingan kedalam bentuk yang
sesuai dengan kebutuhan seperti VCD, DVD, mauoun kaset video (tape)
1.2       Tujuan Pembuatan Film Dokumenter
1.   Mengembangkan kemampuan yang dimiliki
2.   Untuk menarik perhatian kepada audience
3.   Untuk memenuhi nilai produktif MULTIMEDIA
4.   Menyampaikan ise dan gagasan secara visualisasi

BAB II
PROSES PRODUKSI
2.1. Waktu Dan Tempat Pelaksanaan
Waktu
Pra Produksi
Produksi
Pasca Produksi
Tempat Pelaksanaan
2.2. Alat dan Bahan
 Alat - Alat yang digunakan:
        Kamera Vidio
        Komputer Editing
        Flashdisk
Bahan – Bahan yang digunakan:
        Mini DV
        Converter/ Pitting
        DVD-R

2.3 Gambar ALUR kerja ( flowchart)


Alur kerja yang saya lakukan adalah :

PRA PRODUKSI
PASCA PRODUKSI
PRODUKSI
 
  Pemberian materi   Proses editing film
pembelajaran dimulai dari :
  Proses shooting film
Video Editing Capturing, Editing,
dokumenter
  Melakukan Riset Mixing, Finishing,
  Pembuatan naskah Rendering
film documenter   Pemberian hasil
  Pencarian pemeran karya atau
film packaging
  Pembuatan   Premiere karya
visualisasi script/ siswa SMK NU
Storyboard dan izin LASEM kelas XI
lokasi syuting jurusan Multimedia
  Workshop
Kameramen dan
Ass. Kameramen
  Pembuatan Proposal

BAB III
DIRECTOR TREATMENT
3.1       Crew Produksi
Produser
Ajeng Putri Pratiwi
Sutradara
Ajeng Putri Pratiwi
Narasumber
Moch. Jabir
Pemeran
Sofa Maulidi sjani
Laili Rahmawati
Kameramen
Siti Maysaroh
Ass.Kameramen
Sofiatul Ima
Penulis Naskah
Ajeng Putri Pratiwi
Editor
Ajeng Putri Pratiwi

3.2 Naskah
Scene 1
EXT. PERPUSTAKAAN
Diperpustakaan Bapak Moch.Jabir selaku narasumber bercerita
mengenai masa kecilnya dari pertama sekolah sampai menjadi PNS di
Pemda Gresik.
Scene 2
EXT. HALAMAN RUMAH
Ada anak berseragam SMP yang berpamitan kepada ibunya untuk
berangkat kesekolah.
MJ    : Saya berangkat kesekolah dulu mak..
M      : Iya nak, belajar yang pintar ya? Hati – hati dijalan.
MJ    : iya mak, Assalamu’alaikum
M      : Wa’alaikumsalam
Scene 3
EXT. JALAN RAYA
MJ berangkat sekolah biasa dengan jalan kaki, tetapi saat itu ia bertemu
dengan temannya yang menaiki sepeda.
E       : Eh, kamu bareng sama aku yuk.. daripada jalan kaki..
MJ    : iya.. makasih ya..
Scene 4
EXT.SEKOLAH
MJ sampai disekolah dan kemudian masuk gerbang untuk menuju ke
kelasnya dan mengikuti pelajaran.
Scene 5
EXT. GERBANG SEKOLAH
MJ pulang dari sekolah
   
Scene 6
EXT.RUMAH, SIANG
 (dalam Keadaan SMA)
Setelah sampai dirumah MJ mengajak adiknya pergi ke ladang untuk
membantu pekerjaan Orang tuanya.
MJ    : Dik, ayo ikut saya ke ladang
A       : Ayo mas..!
Scene 7
EXT. Depan Perusahaan
Setelah lulus SMA MJ melamar kerja diperusaahan untuk menambah
pengalaman dan untuk mencukupi kebutuhan ibu dan keluarganya.
Scene 8
EXT.RUMAH
Setelah diterima diperusahaan tersebut MJ juga membuat surat lamaran
kerja ke instansi pemerintahan yang sekiranya sesuai dengan
keinginannya
Scene 9
EXT. JALAN
Pada saat itu MJ keluar masuk perusahaan karena tidak ada kecocokan
dalam pekerjaan tersebut. Dan tiba – tiba dijalan MJ bertemu
saudaranya yang menawarkan pekerjaan sebagai pekerja honoran di
kantornya yaitu BRI.
S       : “Kamu darimana kok kelihatannya murung..?? kok tidak
bekerja?”
MJ    : “Aku keluar dari perusahaan itu.. karena tidak cocok dengan
pekerjaan itu”
S       : “Bagaimana kalo kamu kerja dikantorku saja tetapi sebagai
pekerja honoran. Hanya mencari nasabah saja”
MJ    : (Dia berfikir sambil menunggu panggilan dari PNS lebih baik
bekerja sementara di kantor saudaranya)
          “ Baiklah.. aku terima tawaran itu”

Scene 10
EXT.RUMAH
3 Tahun berjalan, pada saat itu MJ duduk di depan rumahnya tiba” ada
seorang petugas menghampirinya untuk memberinya surat. Kemudian
MJ membaca surat itu, Surat tersebut berisi panggilan kerja dari PNS di
kantor Gubernur Gresik dan ditugaskan untuk mendata seluruh
karyawan Perusahaan di wilayah gresik.
Scene 11
EXT.DEPAN PERUSAHAAN
Paginya, MJ akan masuk Perusahaan tersebut dengan membawa
beberapa buku untuk mendata karyawan perusahaan.
Scene 12
EXT.DITEPI JALAN RAYA
Selang beberapa tahun terjadilah otonomi daerah yang menjadikan
semua instansi menjadi campur aduk, akhirnya MJ diturunkan di kantor
satpol PP. Dia ditugaskan untuk mengatur dan menjadikan kota tersebut
indah tanpa adanya pedagang – pedagang yang jualan di tepi jalan
Scene 13
EXT.KANTOR ARSIP PERPUSTAKAAN
Setelah setahun di kantor satpol PP, MJ dipindah di kantor
Perpustakaan dan arsip dan ditugaskan untuk melayani pinjam buku
dan melayani penyimpanan arsip.

3.2       Rancangan Film Dokumenter


Tema Cerita
Jenis Cerita        : Film Dokumenter
Judul                             : Menggapai Mimpi
List Interview
Nama Narasumber : Moch. Jabir
Pemain

NO NAMA AKTRIS/AKTOR PERAN

1 Sofa Maulidi Sjani Peran Utama

2 Laili Rahmawati

3 Ajeng Putri Pratiwi


BAB IV
PENUTUP
4.1               Kesimpulan
Menampilkan sebuah karya yang baik dan dapat diterima oleh orang lain
tidak semudah yang dibayangkan, kita memerlukan kerjasama yang baik
untuk mengerjakannya. Banyak pengetahuan yang dapat diambil dan
dimanfaatkan selanjutnya.
4.2                Saran
Kami menyadari bahwa dalam pembuatan film ini masih jauh dari
kesempurnaan, dikarenakan keterbatasan ilmu pengetahuan yang kami
miliki, untuk kritik dan saran yang bersifat membangun, sangat kami
butuhkan untuk pengembangan ilmu kami dikemudian hari.

Sipnosis
          “ Menggapai Mimpi” Adalah sebuah cerita dari seorang laki – laki
yang berusaha untuk menjadi seorang yang sukses. Demi keluarganya
dan untuk mencukupi kebutuhan keluarganya dia rela bekerja kesana
kemari dari pekerjaan yang berat dan sampai akhirnya dia hanya duduk
manis di kantoran. Dia dilahirkan dari 11 bersaudara, ia anak ke 10 dari
mendiang ayahnya yang menjabat sebagai lurah didesanya. Pada saat
ia berumur 13 tahun ayahnya meninggal dunia. Ia hidup bersama ibu
dan saudara – saudaranya. Semasa hidup ia tinggal bersama ibunya
dan ia bekerja keras membantu sebagai petani untuk mensejahterahkan
keluarga.
Setelah lulus SMA ia berkerja di perusahaan untuk menambah
pengalaman dan untuk mencukupi kebutuhan keluarganya, pada saat
bekerja di perusahaan ia juga membuat surat lamaran kerja ke instansi
pemerintahan yang sekiranya sesuai dengan keinginannya, pada waktu
itu ia keluar masuk perusahaan karena tidak ada kecocokan. Akhirnya ia
bertemu saudranya yang menawari pekerjaan sebagai pegawai
sementara dikantornya yaitu BRI, sambil menunggu panggilan dari PNS
ia menerima tawaran itu.  Dikantor tersebut ia diajari bagaimana cara
untuk mencari nasabah. Setelah bekerja di kantor BRI tersebut berjalan
kurang lebihnya 3 tahun.
Pada tahun 1986 ia di panggil sebagai PNS di Kantor Gubernur
Jawa Timur, ia ditugaskan dikantor Dinas Tenaga kerja di gresik, tugas
utamanya adalah mendata seluruh karyawan perusahaan diwilayah
gresik mulai dari gaji, dan fasilitas – fasilitas diperusahaan yang ada.
Sampai pada tahun 2001 terjadilah otonomi daerah, artinya semua
instansi menjadi campur aduk, akhirnya ia jatuh di Kantor Satpol PP,
tugas utamanya adalah menjadikan dan menata kota menjadi teratur
dan indah tanpa adanya pedangan – pedagang kaki lima di tepi jalan
raya.
Setelah 1 tahun sebagai Satpol PP ia dipindah lagi pada tahun
2003 di Kantor Perpustakaan dan Arsip kabupaten Gresik. Tugas
utamanya yaitu melayani pinjam buku bagi anak – anak sekolah sampai
orang dewasa dan untuk umum, dan melayani penyimpanan arsip.
Dikantor inilah ia mengabdikan dirinya hingga sampai saat ini.

Setelah beberapa pekerjaan yang ia jalani akhirnya ia hanya


duduk manis di dalam ruangan tanpa kesana kemari di bawa terik
matahari.

Anda mungkin juga menyukai