Anda di halaman 1dari 11

Kata Pengantar

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah dengan judul “Penerapan Teknik
Pengambilan Gambar dalam Pembuatan Film Dokumenter.”
Makalah ini disusun sebagai pedoman supaya para pembaca khususnya para pelajar
yang akan membuat Film Dokumenter bisa menambah wawasan serta memperluas ilmu
pengetahuan mengenai tata cara dan peralatan teknis dalam melakukan Teknik
Pengambilan Gambar serta pembuatan film dokumenter.
Informasi yang disajikan dalam makalah ini membahas tentang pengenalan
peralatan produksi berupa kamera video dan proses penggunaannya hingga langkah –
langkah pembuatan Film Dokumenter.
Penulis menyadari bahwa makalah ini dapat terwujud berkat bantuan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih atas dukungannya sehingga
penulis mampu menyelesaikan makalah ini.
Terlepas dari segala kekurangan, penulis berharap semoga karya tulis ini dapat
bermanfaat bagi pihak – pihak yang memerlukan.

Kudus, 05 Februari 2014

Penulis
Daftar Isi

Halaman Judul .............................................................................................. i


Kata Pengantar ............................................................................................. ii
Daftar Isi ....................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1... Latar Belakang ........................................................................................ 1
2... Rumusan Masalah ................................................................................... 1
3... Tujuan ..................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
1. . Pembahasan Teknik Pengambilan Gambar ............................................. 3
a... Komponen Utama Kamera Video .................................................... 3
b. . Alat Penunjang Produksi Film .......................................................... 3
c. . Bagian – Bagian Kamera .................................................................. 4
d. . Prosedur Pengoperasian Kamera ...................................................... 5
e. . Teknik Pengambilan Gambar ............................................................ 6
f. .. Bidang Pandang Kamera pada Saat Merekam ................................. 6
g. . Pergerakan Kamera dalam Pengambilan Gambar ............................. 8
2. . Pembuatan Film Dokumenter.................................................................. 9
a... Menentukan Ide ................................................................................ 9
b. . Menulis Film Statement ................................................................... 9
c. . Menbuat Treatment atau Outline ...................................................... 9
d. . Mencatat Shooting ............................................................................ 10
e. . Editing Script .................................................................................... 10
BAB III PENUTUP
1. . Simpulan ................................................................................................. 11
2. . Saran ....................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1) Latar Belakang
Masyarakat pada umumnya hanya mengetahui secara umum mengenai teknik
pengambilan gambar. Baik bagian – bagian dari kamera video maupun cara
penggunaannya. Dalam makalah ini penulis akan memberi informasi secara mendetail
tentang Teknik Pengambilan Gambar dan langkah – langkah Pembuatan Film Dokumenter
kepada para pembaca, lebih dikhususkan lagi diperuntukkan kepada para siswa.
Makalah ini berisi pengetahuan tentang Teknik Pengambilan Gambar beserta langkah
Pembuatan Film Dokumenter. Dimulai dari mengenal dan memahami prosedur
pengoperasian kamera video, sistem operasi kamera video, mengoperasikan kamera video,
dan langkah Pembuatan Film Dokumenter.
2) Rumusan Masalah
Apa saja komponen utama kamera video ?
Apa saja alat penunjang produksi film ?
Apa saja bagian – bagian dari kamera video itu ?
Bagaimana pengoperasian kamera video ?
Apa saja teknik dalam pengambilan gambar ?
Apa saja bidang pandang kamera pada saat merekam ?
Apa saja pergerakan kamera dalam pengambilan gambar ?
Apa saja yang harus dipersiapkan dalam pembuatan Film Dokumenter ?
Bagaimana langkah – langkah pembuatan film dokumenter ?
3) Tujuan
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk :
1. Bagi para pelajar, untuk menambah wawasan mengenai Teknik Pengambilan Gambar
dalam Pembuatan Film Dokumenter.
2. Memberi informasi kepada pembaca bagaimana cara pengoperasian kamera video yang
sesuai prosedur yang telah ditentukan.
3. Menambah pengetahuan mengenai bagaimana langkah – langkah dalam Pembuatan Film
Dokumenter.
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pembahasan Teknik Pengambilan Gambar


a. Komponen Utama Kamera Video
Pada dasarnya setiap kamera video terdiri atas tiga bagian utama, diantaranya :
1) Lensa
Lensa berfungsi untuk menangkap sebuah obyek secara optik yang menghasilkan
gambar.
2) Tubuh kamera
Tubuh kamera berfungsi untuk mengubah gambar optik yang dihasilkan lensa menjadi
sinyal elektrik.
3) Recorder/Alat Perekam
Yaitu alat perekam gambar dan suara.
b. Alat Penunjang Produksi Film
Beberapa alat penunjang dalam memproduksi film adalah sebagai berikut :
1) Tripod
Tripod atau kaki tiga adalah alat untuk membantu agar badan kamera bias berdiri tegak
dan tegar.
2) Lighting
Dalam memproduksi film, cahaya yang dibutuhkan untuk membantu menyinari objek.
Pencahayaan berfungsi untuk menyinari objek, menciptakan gambar yang artistik, serta
menghilangkan bayangan yang tidak diperlukan.
c. Bagian – Bagian Kamera

1. Ring fokus 7. Sekrup pengunci pelindung lensa


2. Sensor white balance 8. Switch mode
3. Lampu tanda record 9. Mode selector
4. Sensor remot kontrol 10. Tombol penunjuk / kursor
5. Lensa 11. Tombol power LCD
6. Pelindung lensa 12. Tombol menu
13. pelindung mata 17. Tombol reset
14. layar display kecil 18. Pengatur focus display kecil
15. layar LCD Monitor 19. Speaker
16. tombol pembuka LCD Monitor

20. dudukan peralatan eksternal 23. Pengatur zoom


21. michrophone internal 24. Sabuk penahan tangan
22. socket external mic

d. Prosedur Pengoperasian Kamera


1) Pasang baterai kamera pada tempatnya, pastikan bahwa baterai sudah terisi penuh.
2) Buka pelindung lensa.
3) Nyalakan tombol power kamera.
4) Masukkan memory ke tempat penyimpanan kaset mini DV (media penyimpan hasil
rekaman).
5) Pasang kamera dan tempatkan tangan Anda di tempat pemegang kamera yang telah
tersedia.

e. Teknik Pengambilan Gambar


1) Sudut pandang mata burung (bird’s eye view)
Sudut pengambilan gambar kamera dari arah atas objek, seperti mata seekor burung
yang sedang terbang melihat ke arah bawah.
2) Sudut pandang tinggi (high view)
Pengambilan gambar kamera dari arah atas, sedikit dibawah sudut pandang mata
burung.
3) Sudut pandang normal (normal view)
Arah pandang kamera tegak lurus, sejajar dengan objek.
4) Sudut pandang rendah (low view)
Sudut pandang ini kamera mengambil gambar dari arah bawah.
5) Sudut pandang mata kodok (frog eye view)
Sudut pandang kamera dari arah bawah objek, lebih ke bawah lagi dari low view.
Diibaratkan mata seekor kodok yang berada di tanah memandang ke arah objek.

f. Bidang Pandang Kamera pada Saat Merekam


1) Bidang pandang yang sangat jauh (ELS/Extreme Long Shot)
ELS merupakan pengambilan gambar yang sangat jauh, menampilkan bidang pandang
yang sangat luas, lensa kamera menangkap keseluruhan pandangan. Objek utama dan latar
belakang yang ditampilkan menjadi sangat kecil.

2) Bidang pandang jauh (LS/Long Shot)


Objek yang diambil menjadi lebih dekat jika dibanding dengan ELS. Tetapi objek
utama yang diambil masih didominasi oleh latar belakang yang lebih luas.
3) Bidang pandang panjang sedang (MLS/Medium Long Shot)
Objek utama yang ditangkap berupa tiga perempat dari objek utamanya. Jika objek
yang diambil adalah manusia, berarti yang ditampilkan adalah bidang lutut sampai ke atas
kepala.
4) Bidang pandang sedang (MS/Medium Shot)
Objek utama yang diambil kurang lebih setengah dari bidang objek utama. Jika objek
yang diambil adalah manusia, maka yang ditangkap oleh lensa adalah bagian pinggang
sampai ke atas kepala.
5) Close Up sedang (MCU/Medium Close Up)
Bidang pandang yang diambil kurang lebih satu perempat bagian dari objek utama. Jika
objek yang diambil adalah manusia, maka yang ditangkap oleh lensa adalah bagian dada
sampai ke atas kepala.
6) Close Up
Bidang pandang ini terpusat pada objek utama, kurang lebih seperdelapan bagian dari
objek utama. Jika objek yang diambil adalah manusia, maka yang ditangkap oleh lensa
adalah bagian bahu sampai ke atas kepala.
7) Close Up besar (BCU/Big Close Up)
Bidang pandang hanya menampilkan bagian tertentu dari objek utama. Objek utama
tersebut mengisi seluruh layar yang tertangkap oleh lensa kamera. Jika objek yang diambil
adalah manusia, maka yang ditangkap oleh lensa adalah bagian mukanya saja.
8) Close Up extreme (Extreme Close Up)
Bidang pandang yang ditampilkan hanya bagian tertentu dari objek utama, lebih
mendetail dari Big Close Up. Jika objek yang diambil adalah manusia, maka yang
ditangkap oleh lensa adalah hanya bagian mata atau hidungnya saja.

g. Pergerakan Kamera dalam Pengambilan Gambar


Dalam pengoperasian kamera (pada saat mengambil gambar), ada beberapa teknik
dasar pergerakan kamera yang dibantu oleh beberapa alat bantu pergerakan kamera.
Teknik – teknik ini adalah sebagai berikut :
1) Gerakan kamera secara mendatar, dari kiri ke kanan (pan right) atau sebaliknya dari kanan
ke kiri (pan left). Pergerakan kamera ini dikenal dengan istilah panning.
2) Gerakan kamera secara vertikal, dari bawah ke atas (tilt up) atau sebaliknya dari atas ke
bawah (tilt down). Pergerakan kamera ini dikenal dengan istilahtilting.
3) Gerakan kamera yang berada di atas alat bantu dolly, bergerak mendekati objek (dolly in)
atau sebaliknya bergerak menjauhi objek (dolly uot). Pergerakan kamera ini dikenal dengan
istilah dolly/track.
4) Pedestal adalah gerakan kamera di atas pedestal (sejenis tripod yang mempunyai belalai
dan roda di bagian bawahnya) yang bisa digerakkan naik – turun. Pedestal up adalah
gerakan kamera yang terpasang pada pedestal bergerak naik ke atas. Sedangakan, pedestal
down adalah gerakan kamera bergerak ke bawah.
5) Crab adalah gerakan kamera secara vertikal menyamping, berjalan sejajar dengan subjek
yang sedang berjalan. Crab left adalah gerakan kamera secara vertikal bergerak ke arah
kiri. Crab right adalah gerakan
kamera secara vertikal bergerak ke arah kanan.
6) Arc adalah gerakan kamera denagn arah memutar mengitari objek dari arah kiri ke kanan
atau sebaliknya.
2. Pembuatan Film Dokumenter
Berikut langkah – langkah yang harus ditempuh dalam membuat film dokumenter :
a. Menentukan ide
Langkah paling awal dalam membuat film dokumenter adalah menentukan ide.
b. Menulis film statement
Film statement yaitu penulisan ide dalam kertas sebagai panduan saat pengambilan
gambar. Jadi pada langkah kedua ini harus menyelesaikan skenario film dan
memperbanyak referensi sehingga film yang akan dibuat telah dikuasai seluk – beluknya.
c. Membuat threatment atau outline
Outline atau disebut juga script adalah cerita rekaan tentang film yang dibuat. Script
juga dapat dikatakan sebagai suatu gambar kerja keseluruhan dalam memproduksi film.
Ada beberapa fungsi script :
1) Script adalah alat struktural dan organizing yang dapat dijadikan referensi dan guide bagi
semua orang yang terlibat. Jadi, dengan script kita dapat mengkomunikasikan ide film ke
seluruh crew produksi. Oleh karena itu script harus jelas dan imajinatif.
2) Script penting untuk kerja kameramen. Karena dengan membaca script kameramen akan
menangkap mood peristiwa ataupun masalah teknis yang berhubungan dengan kerja
kameramen.
3) Script juga menjadi dasar kerja bagian produksi, karena dengan membaca script dapat
diketahui kebutuhan dan yang kita butuhkan untuk memproduksi film.
d. Mencatat Shooting
Dalam langkah keempat ini ada dua yang harus kita catat yaitu shooting list dan
shooting schedule. Shooting list yaitu catatan yang berisi perkiraan apa saja gambar yang
dibutuhkan untuk flim yang kita buat. Sedangkan shooting schedule adalah mencatat atau
merencanakan terlebih dahulu jadwal shooting yang akan kita lakukan dalam pembuatan
film.
e. Editing script
Biasa disebut juga dengan pasca produksi. Dalam melakukan pengeditan kita harus
menyiapkan tiga hal adalah menbuat transkip wawancara, membuat logging gambar, dan
membuat editing script.
Dalam membuat transkipsi wawancara kita harus menuliskan secara mendetail dan
terperinci data wawancara kita dengan subjek dengan jelas. Membuat logging gambar
maksudnya, membuat daftar gambar dari kaset hasil shooting dengan detail. Terakhir
merupakan membuat editing script yang membutuhkan kesabaran karena harus mereview
kembali hasil rekaman hasil pengambilan gambar tadi. Dengan begitu kita akan mebuat
sebuah gabungan dari Outline atau cerita rekaan menjadi sebuah kenyataan yang dapat
menjadi petunjuk bagi editor.

BAB III
PENUTUP

1. Simpulan
Dalam makalah ini penulis telah menjelaskan mengenai hal – hal yang berkaitan
dengan teknik pengambilan gambar serta penerapan dalam pembuatan film dokumenter.
Dalam makalah ini penulis juga memberikan informasi lebih mendetail mengenai tema
makalah ini. Mengenai pertanyaan yang diajukan di rumusan masalah semuanya sudah
dijelaskan dalam makalah ini.
2. Saran
Demikianlah yang dapat penulis paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini. Penulis banyak berharap kepada para pembaca untuk
memberikan kritik dan saran yang membangun demi sempurnanya makalah ini.Semoga
makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada
umumnya.

Daftar Pustaka
Tara, Swana. 2013. Cara Membuat Film Dokumenter Sederhana. [online].
Tersedia : http://swantara.blogspot.com/2013/09/cara-membuat-film-
dokumenter-sederhana.html. [8 Februari 2014].
FIfi. 2012. Kamera MD-10000. [online]. Tersedia : http://multimediavhiephiey
blogsite.blogspot.com/2012/04/pengenalan-kamera-md-10000.html.
[8 Februari 2014].

Anda mungkin juga menyukai