Anda di halaman 1dari 5

PENCAHAYAAN

Gambar 2.1 ilustrasi cahaya dan pencahayaan


Sumber: https://gimanacuk.com/blog/lighting-dalam-proses-pembuatan-film/

Cahaya merupakan salah satu elemen penting dalam sebuah produksi acara
televisi. Pencahayaan memiliki fungsi untuk memberi cahaya dan mengontrol
bayangan. Selain itu, melalui pencahayaan yang baik mampu menunjukkan tekstur
wajah, meningkatkan dramatisasi gambar sehingga ini bisa mendukung elemen-
elemen lain dalam produksi.
Dalam penataan cahaya pada produksi acara televisi, ada 3 hal yang harus
dipenuhi, diantaranya adalah....
1. Secara Teknis
Penataan cahaya harus memenuhi standar yang berlaku seperti temperatur
warna yang tepat, intensitas cahaya yang cukup, kejelasan setting tempat yang
ditampilkan.
2. Secara Artistik
Penataan cahaya yang baik harus memenuhi tingkat keberhasilan penataan
cahaya dalam mendukung dan menampilkan estetika gambar dari suatu naskah
drama atau cerita dengan dapat membangun suatu suasana atau mood yang
diinginkan.
3. Secara Pragmatis
Penataan cahaya yang baik harus memenuhi tingkat keberhasilan suatu
penataan cahaya dalam menggali dan menampakkan kedalaman isi naskah
melalui penggunaan feel yang diwakilinya. Pencahayaan berfungsi untuk
mendukung dan menyesuaikan sesuai yang dibutuhkan dalam paket produksi.
Ketiga hal tersebut harus dipenuhi sehingga cahaya mampu mendukung dalam
kreativitas gambar. Kemudian siapa yang bertanggung jawab dalam menata cahaya
sesuai dengan kreativitas gambar yang dibutuhkan?
KAMERA, PENCAHAYAAN
DAN TATA SUARA

MATERI PEMBELAJARAN

Gambar 2.2 penata cahaya


Sumber:https://www.lynda.com/Video-Production-tutorials/Advanced-Cinematic-Video-
Lighting/500662-2.html

A. Peran dan Tugas Penata Cahaya


Dalam sebuah proses produksi audio visual, salah satu elemen kru yang
terlibat dalam proses membantu interpretasi sutradara adalah penata cahaya.
Menurut Karsito (2008:62) penata cahaya adalah orang yang bertugas mengatur
tata cahaya di lokasi shooting atas permintaan sinematografer. Sedangkan
menurut Achlina dan Suwandi (2011:102) Lighting Director dapat didefinisikan
sebagai penanggung jawab pengaturan dan pelaksaan keberhasilan tata cahaya
dalam produksi studio” Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa
penata cahaya adalah seseorang yang dapat mengoperasikan lighting
sebagaimana mestinya, sesuai dengan kebutuhan dalam naskah dan dapat
merealisasikannya dengan baik.
Tugas penata cahaya bukan hanya sekadar menghidupkan dan mematikan
lampu saja. Lebih dari itu, penata cahaya memiliki peran penting dalam proses
produksi. Untuk memastikan tugas penata cahaya dalam produksi agar berjalan
baik dan sesuai arahan, perlu adanya langkah kerja atau prosedur yang harus
dilaksanakan terlebih dahulu. Langkah kerja dalam proses pra produksi pada
dasarnya dibuat untuk mempermudah kerja seseorang. Untuk itu penata cahaya
perlu melaksanakan prosedur sebagai berikut:
1. Mempersiapkan semua kebutuhan dalam segi pencahayaan, baik dari
spesifikasi lighting hingga filter yang akan digunakan.
2. Memeriksa semua peralatan yang akan dipergunakan serta berkordinasi
dengan kru.
3. Mempelajari naskah yang akan diproduksi.
4. Berdiskusi dengan sutradara, setelah mempelajari naskah dan
mendapatkan gambaran keseluruhan kejadian peristiwa lakon, penata
cahaya perlu mengetahui interpretasi dan keinginan sutradara mengenai
lakon yang akan dimainkan tersebut.
Saat proses produksi atau syuting, sutradara akan memberikan pengarahan
kepada penata cahaya tentang rencana visual atau tata letidak lighting serta
mood/ rasa yang diinginkan sutradara. Rencana-rencana tersebut dibuat ke
dalam format breakdown script. Format breakdown script akan memudahkan
semua elemen kru dalam berkerja nantinya dan mudah memahami keinginan
sutradara.
PRODUKSI DAN SIARAN
PROGRAM TELEVISI 27
Dalam kebutuhan pencahayaan, sutradara bersama penata cahaya
mendiskusikan blocking lighting dan mood/rasa yang akan dibangun. Untuk
mendukung interpretasi sutradara dalam membangun mood/rasa dalam frame,
penata cahaya perlu memperhatikan hal berikut:
1. Memperhatikan perbandingan hight light (bagian ruang yang paling terang)
dan shade ( bagian yang tegak ) agar tidak terlalu tinggi atau biasa disebut
hight contrast.
2. Perlu memperhatikan karakteristik tata cahaya dalam kaitannya dengan
kamera yang digunakan.
3. Menjaga semua peralatan tata cahaya yang digunakan.
4. Bekerja sama dengan kamerawan dan sutradara dalam penempatan
lighting dan segi penataan cahaya agar sesuai dengan scene dan shoot yang
diambil.

Saat proses produksi hal yang banyak dilakukan oleh penata cahaya adalah
sebagai berikut:
1. Merawat semua equipment yang telah dipakai, agar dapat beroperasi dan
digunakan untuk pembuatan/tahap selanjutnya.
2. Mereview hasil tata cahaya yang telah di record produksi oleh editor.
3. Presentasi dan evaluasi
4. Peran dan tanggung jawab
Seperti profesi lainnya, penata cahaya merupakan bagian dari kru produksi film
dan televisi yang mempunyai tugas dan tanggung jawab spesifik. Pada umumnya
seorang penata cahaya tidak bekerja sendirian (kecuali untuk hal tertentu), dan
secara umum tugas serta tanggung jawab penata cahaya meliputi:
1. Berdiskusi dengan produser membahas tentang rencana produksi.
2. Mempelajari naskah.
3. Mengimplementasikan sebuah adegan atau scene
4. Memberi masukan bagaimana agar bisa mendapatkan mood/rasa
pencahayaan yang baik.
5. Memilih peralatan lighting serta penunjangnya.
6. Bekerja sama dengan sutradara dan operator kamera/cameraman.
7. Melakukan setup lighting, atau blocking lighting sesuai keinginan
sutradara. Kendala dan kesalahan bisa terjadi pada siapapun, demikian juga bisa
terjadi pada seorang penata cahaya. Kesalahan bisa diminimalisasi bahkan
seharusnya bisa dihindari jika kita bisa melewati semua prosedur dengan baik.
Kesalahan- kesalahan yang sering dihadapi di lapangan oleh penata cahaya
adalah sebagai berikut:
1. Kurangnya pencahayaan yang memadai karena beberapa lampu bohlam ada
yang putus.
2. Susahnya menghilangkan bayangan karena intensitas lighting tidak sama.
3. Susahnya mencari listrik di daerah tempat shooting.
Langkah yang bisa dilakukan untuk meminimalisasi kesalahan-kesalahan tersebut
antara lain :
1. Melakukan hunting lokasi sebelum shooting agar lebih mudah beradaptasi
dengan lokasi yang akan diambil gambar dan set penempatan lighting
dalam proses shooting nanti.
2. Persiapan yang matang sebelum shooting dari pra produksi, produksi, hingga
paska produksi.
3. Pelajari semua konsep, teknis dan fungsi yang ada pada lighting, terlebih jika
peralatan tersebut jenis terbaru dan belum pernah digunakan secara detail
fungsinya.
4. Selalu menjaga hubungan baik terhadap semua kru terutama sutradara, karena
sutradaralah yang bertanggung jawab dalam sebuah produksi

Dalam proses kerjanya penata cahaya tidak bisa terlepas dari prosedur,
termasuk membuat lembar kerja. Lembar kerja dibuat untuk memudahkan dalam
proses pekerjaan nantinya. Lembar kerja yang harus dibuat oleh penata cahaya
meliputi:
1. Lighting Sheet
2. Floorplan Lighting
3. Spesifikasi Lighting

Anda mungkin juga menyukai