Proses editing memilih atau penyunting gambar dari hasil shooting dengan
cara memotong-motong (cut to cut), kemudian menggabungkan gambar-gambar
tersebut menjadi satu kesatuan video. Lebih lanjut lagi, kita akan menambahkan judul
(title). Efek, motion grafis, memberikan transisi pada perubahan waktu dan tempat ,
dan lain sebagainya.
Pra Produksi
135
Tahap pra produksi merupakan tahap yang sangat penting dalam proses
pembuatan suatu karya audio visual, karena dengan adanya tahap pra produksi inilah
suatu konsep ide atau perencanaan dasar diciptakan, dan keberhasilan tahap produksi
dan pasca produksi tergantung dari kesiapan dan kematangan konsep di tahap pra
produksi. Tidak heran jika tahapan pra produksi membutuhkan waktu dan kesiapan
yang cukup lama.
Di dalam tahap pra produksi ini para tim produksi yakni Sutradara, Produser,
dan Penulis naskah ,merumuskan konsep atau ide cerita yang akan dibuat. Pada tahap
ini pula penulis sebagai editor diharapkan dapat mengambil bagian guna memberi
masukan kepada sutradara dalam mengkonsepkan gaya pengemasan karya audio
visual yang akan dibuat.
Tidak sampai disitu saja, skenario yang telah dipilih pun terus mengalami
perubahan kearah yang lebih baik seiring berjalannya waktu pada tahap pra produksi
ini. Dengan tujuan agar mendapatkan hasil yang lebih baik penulis produser dan tim
produksi selalu melakukan diskusi dalam mengambil keputusan, sehingga nantinya
dapat tercipta visi dan misi antara penulis dan tim produksi.
telah dibuat oleh sutradara. Setelah director treatment telah disepakati lalu penulis
beserta sutradara, penulis naskah, produser , sutradara dan penata kamera
mengadakan casting pemain dengan tujuan untuk mendapatkan pemeran yang dapat
mencerminkan karakter yang sesuai dengan tuntutan skenario.
Produksi
penulis dalam tahap produksi ini akan memudahkan dalam tahap pasca produksi
nanti, dikarenakan penulis sudah mendapatkan gambaran mengenai keseluruhan
proses pengambilan gambar.
Pasca Produksi
Pada tahap awal penulis penyunting gambar penulis meriview materi yang
ingin di masukan kedalam time-line menjait video dan mendiskusikan kepada
sutradara shoot yang harus di pakai sesuai dengan konsep pada saat produksi, pada
saat bekerjanya editing konsep yang sudah di terapkan pada saat pra dan produksi
pada akhirnya merubah konsep, di karnakan ada berapa shot yang kurang dan akrinya
sutradara dan punyuting gambar merubah cerita konsep pra dan produksi sehinggal ke
janggalan gambar atau shoot yang di ambil ubah .
Peran dan tanggung jawab penyunting gambar suatu perose pemilihan shoot
dan menyusun sebuah rangkaian bahan audio visual hingga menjadi satu cerita yang
utuh seorang penyuntinggambar menurut penulis pada umumnya penyunting gambar
harus memahami keseluruhan cerita yang di sajikan sebelum dia melakukan peroses
editing memahami tema,plot/alur,komposisi dan lain lain, yang harus di ambil
kedalam tim-line kerja editing.
Maka terbentuklah suatu karya audio visual yang utuh.Penulis sebagai editor mencari
hubungan dramatik dari setiap shotnya, sehingga kesan, emosi, serta dampak sosial
dari sebuah karya audio visual dapat tersampaikan.
a. Konsep kreatif
Untuk membuat karya audio visual menjadi lebih, penulis sebagai editor
mencoba memilih soundtrack yang menarik menegangkan dan ilustrasi musik yang
sesuai dengan adegan-adegan pada Drama televisi ini. Penulis juga menggunakan
transisi fade to black,flash back dengan memberikan effect sephia, dan sedikit effect
speed motion serta memberi sentuhan suara. Hal ini penulis lakukan dengan tujuan
agar penonton dapat merasakan ketegangan yang di rasakan oleh para tokoh.Dalam
beberapa adegan, seperti adegan ketika para tokoh sedang menjelajahi rumah tua,
penulis banyak menggunakanperpindahan tempat masing-masing tokoh ditempat
yang berbeda agar penjelasan cerita dapat memberikan suasana menegangkan dan
140
tidak membosankan. Di akhir cerita, penulis memasukan suara voice over tokoh
utama guna menambah sentuhan dramatik sehingga pesan moral dapat tersampaikan
dengan baik kepada penonton.
b. Konsep Produksi
Dalam pembuatan Drama televisi “‟Vecation Hunter” ini, tim produksi terdiri
dari tujuh orang termasuk penulis sendiri yang bertugas sebagai editor. Dalam
melakukan proses produksi, tugas seorang editor memang belum maksimal. Namun
dikarenakan jumlah tim produksi yang terbatas maka untuk membantu kinerja pada
saat produksi penulis merangkap sebagai pencatat adegan dan clipper.
Untuk membuat hasil editing yang sesuai dengan konsep kreatif, maka penulis
menggunakan software Adobe Premiere Cs 6 Hal ini dipilih karena dalam software
ini dibutuhkan dalam pembuatan Drama televisi ini.Selain itu software ini juga dapat
menghasilkan gambar yang lebih baik dari pada software lainnya.
Proses ini adalah tahapan awal bagi seorang editor, dimana editor mulai
melakukan proses editing dari bahan baku yang masih bersifat kasar sampai proses
fine cut (menyusun atau merapikan gambar).
2. Preview Screening
Pada tahap ini penulis sudah menerima keseluruhan materi shooting berupa kaset
mini DV yang ditonton bersama dengan sutradara. Hal ini dimaksudkan agar penulis
mengenali semua bahan baku yang didapat, dari shot yang di nilai baik, pilihan,
maupun tidak baik. Selain itu juga untuk menilai hasil kerja rekan satu tim dalam
proses produksi.
3. Capture
141
Di tahap ini editor melakukan pemindahan gambar atau transfer file video hasil
rekaman yang masih berbentuk pita kaset (mini Dv) ke dalam hardisk komputer
sehingga menjadi bentuk digital dengan format video AVI, untuk selanjutnya masuk
ke dalam tahap proses penyuntingan gambar atau editing.
1. Logging picture
Dalam tahap ini seorang editor melihat catatan atau menyesuaikan shot-shot
berdasarkan laporan time code agar nantinya juga dapat memudahkan seorang editor
untuk memilah shot-shot yang sesuai dengan laporan time code, dan sesuai dengan
kebutuhan scenario.
2. Assembling
Pada tahap ini, editor mulai menyusun dan menyambung setiap shot berdasarkan
urutan scene pada skenario. Tapi penyambungan yang dilakukan masih sangat kasar
dan masih menggunakan durasi yang sebenarnya (menurut laporan time code).
3. Rough Cut
Pada tahap ini, editor Melakukan penyusunan pertama sebuah film yang
dipersiapkan penyuting dari ambilan (take) sesuai dengan urutan dalam sekenario,tapi
kesempurnaan tempo/ritme dan editing itu sendiri masih harus dikerjakan pada tahap
berikutnya, Lalu memilih shot-shot yang dianggap sudah mewakili apa yang
diinginkan atau dibutuhkan skenario dari sekian banyak shot yang nantinya untuk
disusun.
Tujuan dari tahap ini adalah agar alur cerita tersusun baik dengan insert shot yang
tepat.
5. On Line
Online editing adalah proses editing ketika penulis mulai memperhalus hasil off
line, memperbaiki kualitas hasil dan memberi tambahan transisi serta effect khusus
yang dibutuhkan.
6. Colour Grading
Setiap gambar yang telah selesai di edit perlu dikoreksi warnanya agar didapat
persamaan warna, karena bukan tidak mungkin pada saat produksi berlangsung ada
kendala pencahayaan yang akhirnya mempengaruhi warna dalam gambar.
7. Titling
Ini tahap untuk memberikan title, editor menggunakan software pendukung yang
dibutuhkan editor dan yang sudah tersedia pada media editing yang digunakan Audio
Mixing Corel Video Studio pro X3. Mixing, berkaitan dengan proses audio dan juga
memberi ilustrasi musik maupun audio effect. Yang harus di mixing pada tahap ini
adalah dialog, effect, dan musik.
8. Release Master
Setelah proses editing selesai dan editor telah melakukan berbagai perbaikan,
sebelumnya editor dan rekan satu tim mengadakan pertemuan untuk menonton Non
Drama Televisi karya ini dalam bentuk DVD yang sudah jadi sebelum diserahkan
kepada dosen pembimbing. Setelah melakukan perbaikan, maka hasil akhir Drama
Televisi ‘’Vacation Hunter’’ ini dicetak atau ditransfer ke dalam bentuk VCD, DVD,
dan pita kaset atau kaset Mini DV untuk proses outputting.
Masalah yang editor alami pada saat melakukan proses pembuatan Drama
Televisi atau karya akhir ini adalah :
LOGGING PICTURE
4. 00:00:15:07- UCL
00:00:20:01
5. 00:00:20:01- Bridging
00:00:39:14
6. 00:00:39:14- Bumper in
00:01:22:20
00:15:25:05
LAPORAN EDITING
EXT Ms 18
EXT LS+ms
2 1 Host Cutting 21
menegendarai
detik
motor
EXT Ms\Cu 19
sepatu host
EXT Ls 6
EXT CU 3
EXT CU 17
EXT CU 22
7 1
8 1 EXT CU 8
10 1 EXT Cu 4
11 EXT MS 3
12 EXT MS Cutting 8
153
1 Host detik
Memberikan
steatment
13 1 EXT MS 27
14 1 EXT BCU
detik
15 EXT MS Cutting
1 Host 4
memberikan
detik
steatment
menjelaskan
rasa makanan
1
154
16 EXT MS to CU Cutting 27
1 Host detik
memberikan
steatment
menjelaskan
rasa makanan
2
17 EXT MS
1 Host Cunda 10
memberikan
detik
steatment
menjelaskan
rasa makanan
Host detik
memberikan
Cutting
155
steatment
19 1 EXT LS to MS 30
20 EXT LS to MS
21 EXT LS 4
22 EXT MS
156
23 2 EXT MS 8
24 2 EXT MS Cunda 3
25 2 EXT MS 20
157
26 2 EXT LS 7
27 2 EXT MS 10
27 2 EXT LS 3
peletok
28 2 EXT MCU 6
29 2 EXT LS Cutting 7
Steatment detik
jaseng
30 2 EXT LS Cutting 3
Steatment detik
jaseng closig
31 2 EXT BA Cutting 21
32 2 EXT LS Template
33 3 EXT MS Template
Jaseng Cunda 3
mengendari
detik
motor
34 3 EXT CU Template
Masuk ke Cunda
daerah blok M
2
bulungan
detik
35 3 EXT MS Template
Jaseng Cunda 3
memparkir
detik
motor
160
35 3 EXT LS Template 3
36 3 EXT LS Template
Jaseng Cunda 3
memberikan
detik
staetment
37 3 EXT LS Template
Jaseng Cunda 3
memesan
detik
jajanan gultik
39 3 EXT BA Template
161
Jaseng Cunda 3
bertanya
Detik
Tanya kepada
punjual
40 3 EXT BA Template
Jaseng Cunda 2
memesan 1
Detik
gulai
41 3 EXT BA Template
Detik
42 3 EXT BA Template
Jaseng Cunda 2
melihatkan
detik
cara penjaian
gulai
162
44 3 EXT MS 7
45 3 EXT LS 16
46 3 EXT MS 5
47 3 EXT LS 3
48 3 EXT LS 4
49 3 EXT BA 3
50 3 EXT LS
Jaseng Cunda 4
membayar
detik
tukang gulai
164
51 3 EXT LS Cutting
Jaseng 6
memberikan
detik
statement
closing
52 3 EXT LS Cutting
Jaseng 11
menuju
detik
parkiran
53 3 EXT MS Cutting 40
Jaseng detik
mengendarai
motor
COUNTING LEADER
166
BUMPER
JUDUL PROGRAM
167
KONTEN PROGRAM
CREDIT TITTLE
168
Untuk membuat hasil editing yang sesuai dengan konsep kreatif, maka penulis
menggunakan software Adobe Premiere Cc2017.Hal ini dipilih karena dalam
software ini dibutuhkan dalam pembuatan Drama televisi ini. Selain itu software
ini juga dapat menghasilkan gambar yang lebih baik dari pada software lainnya.
Dalam menunjang proses editing, penulis juga menggunakan perangkat komputer
dengan spesifikasi seperti: