Anda di halaman 1dari 30

MATERI PEMBELAJARAN DIKDAS DKV 2022

Organisasi Kelas Perkenalan; Penjelasan Proglat; Pembentukan Struktur Organisasi Kelas


Teori DKV Penjelasan mengenai DKV (Prinsip DKV, Pra Produksi, Produksi, Pasca Produksi)
Story Board Design brief; Project Brief; Membuat story board Film Pendek
Teori Dasar Photoshop Pengenalan Tools Photoshop; Color Grading; Blending; Silhoute Effect
Adobe Photosop Membuat Poster Untuk Media Promosi Paket Pelatihan Yang Akan Berjalan di BLKK masing-masing
CDR / AI / PS Pembuatan Lower Third Untuk Project Film
Pengenalan Dasar Teknik Penggunaan Kamera (ISO, Apperture / Diagframa, Shutter Speed); Camera Angle & Shot type
Kamera Dalam Pembuatan Film; Multi Camera
CDR / AI / PS Teori Filosofi Logo; Pembuatan Logo
Pengambilan Footage Teknik penggunaan Kamera , Camera Angle & Shot type, Pengerjaan Project Film Pendek
Adobe Premiere Pengenalan tools Adobe Premiere Pro; Multi Camera; Key Frame; Ultra Key
Adobe Premiere Pembuatan Bumper Menggunakan Adobe Premiere
Adobe Premiere Editing Video Film Pendek di Adobe Premiere (Masking)
Adobe Premiere Editing Video Film Pendek di Adobe Premiere (Color Grading)
Adobe Premiere Editing Video Film Pendek di Adobe Premiere (Time Remapping)
Pengambilan Footage Teknik penggunaan Kamera dan Camera Angle & Shot type, Perbaikan / retake Footage
Adobe Premiere Editing Video Film Pendek di Adobe Premiere (Transisition Effect)
Adobe Premiere Editing Video Film Pendek di Adobe Premiere (Subtitle & Smoothing Video)
Adobe Premiere Editing Video Film Pendek di Adobe Premiere (Smoothing Video)
Adobe Photoshop Membuat Poster Untuk Media Promosi dari Project Film Pendek
Adobe Photoshop,
Review dan Simulasi UJK
Adobe Premiere
OUTPUT PELATIHAN

1) Poster Program Pelatihan di BLKK masing-masing *)


2) Story board & naskah film (video)
3) Poster program BLKK & poster film
4) Film (video) pendek (durasi 5 menit)

Dibuat dalam 5 kelompok (@4 orang)

*) masing-masing
TAHAP DASAR
PRODUKSI
FILM/VIDEO
Oleh : Rina Dwiana
Kejuruan TIK-BBPLK Bekasi
TAHAP UTAMA PRODUKSI FILM
I. Pra Produksi, melalui beberapa tahap berikut :
1. Outline (Story spine)
2. Naskah (Scenario)
3. Storyboard
4. Rencana Anggaran
II. Produksi
III. Pasca Produksi
I. PREPRODUCTION/PRAPRODUKSI

Preproduction atau Pra Produksi merupakan tahapan perencanaan. Secara


umum merupakan tahapan persiapan sebelum memulai proses produksi
(shooting film atau video). Dengan lahirnya teknologi digital video dan
metode nonlinear editing maka proses produksi video menjadi lebih mudah.
Ketika kita akan memulai sebuah proyek, terkadang kita telah memiliki stock-
shoot/footage video yang kita butuhkan, untuk itu kita harus melakukan
peninjauan ulang segala kebutuhan sesuai dengan cerita yang akan kita buat.
I. PREPRODUCTION/PRAPRODUKSI
(LANJUTAN)
Artinya, kita harus mempersiapkan footage video yang telah ada, fotografi,
diagram dan grafik, gambar ilustrasi, atau animasinya. Tetapi banyak pula
para videographer yang memulai dari awal atau dari nol. Pada intinya tujuan
pra produksi adalah mempersiapkan segala sesuatunya agar proses produksi
dapat berjalan sesuai konsep dan menghasilkan suatu karya digital video
sesuai dengan harapan.
TAHAPAN PRA
PRODUKSI
1. OUTLINE
Untuk mempermudah membuat proyek video, maka kita harus
membuat sebuah rencana kasar sebagai dasar pelaksanaan. Outline
dijabarkan dengan membuat point-point pekerjaan yang berfungsi
membantu kita mengidentifikasi material apa saja yang harus dibuat,
didapatkan, atau disusun supaya pekerjaan kita dapat berjalan. Outline
dapat disusun dengan rekan kerja atau dengan klien kita, supaya
kita dapat menghasilkan sebuah visi dan persepsi yang sama tentang
langkah pelaksanaan proyek yang akan dibuat.
2. SCRIPT/SKENARIO

Dengan menggunakan outline saja sebenarnya sudah cukup untuk


memulai tahapan pelaksanaan produksi, tetapi dalam berbagai model
proyek video, seperti iklan televisi, company profile, sinetron, drama
televisi, film cerita dan film animasi tetap membutuhkan skenario
formal yang berisi dialog, narasi, catatan tentang setting lokasi, action,
lighting, sudut dan pergerakan kamera, sound atmosfir, dan lain
sebagainya.
ANATOMI SKENARIO FILM
3. STORYBOARD

Storyboard merupakan coretan gambar/sketsa seperti gambar komik yang


menggambarkan kejadian dalam film. Di dalam gambar tersebut juga berisi
catatan mengenai adegan, sound, sudut dan pergerakan kamera, dan
lain sebagainya. Penggunaan storyboard jelas memudahkan dalam
memvisualisasikan alur cerita yang baik serta juga memudahkan komunikasi
dengan penata kameramen serta bisa mengurangi miss interpretasi secara
visual antara sutradara dan penata kamera sehingga akan mempermudah
pelaksanaan dalam proses produksi nantinya.
APLIKASI STORYBOARD

1) Storyboarder
• aplikasi dan gratis (open source)
• menggambar bentuk dan karakter dengan cepat.
• menulis dialog,
• informasi waktu
• Shot type.
• Dapat diedit di Photoshop,
• Dapat mengekspor ke Premiere, Final Cut, Avid, PDF, atau GIF Animasi.
2) Canva
• Banyak template yang dapat dipilih
• bisa mengunggah foto kamu sendiri,
• Tersedia tambahan frame untuk mengatur adegan yang kamu inginkan.
• dapat memilih jenis font, warna, dan termasuk header dan sub judul.
• dapat memberikan akses untuk kolaborasi, dan membagikan desain
dengan tim kamu melalui email atau sebagai file PDF.
3) OpenToonz

• alternatif open source gratis yang masih dalam pengembangan, tetapi


sudah memiliki banyak fitur yang rapi.
• didasarkan pada program menggambar 2D asli Toonz yang digunakan dan
disesuaikan oleh Studio Ghibli.
• Fitur yang lebih mengesankan adalah story mapping, dimana
memungkinkan kita menghubungkan adegan yang berbeda bersama-
sama dan mengatur alur cerita kamu dalam bagan alur.
4) Studio binder
• dapat menyesuaikan setiap aspek visualisasi,
• menawarkan alat untuk menyaring kolom
• menyesuaikan urutan adegan yang kamu miliki
• mengunggah gambar
• mengubah rasio aspek
• pemotretan kode warna
• menambahkan catatan, dan banyak lagi.
• memudahkan kolaborasi, dengan fitur manajemen proyek untuk menetapkan
tugas dan menambahkan komentar.
• menyediakan mode presentasi yang bagus. Opsi ini baik untuk tim yang perlu
berkolaborasi pada berbagai tahap proses produksi video, dan lebih suka alat yang
dapat disesuaikan
4. RENCANA ANGGARAN BIAYA
Ketika kita sedang mengerjakan proyek professional ataupun pribadi, maka sangat
dianjurkan untuk merencanakan anggaran biaya produksi. Dalam proyek
professional, rencana anggaran biaya berguna untuk mengamankan keuangan
perusahaan. Tanpa anggaran biaya yang terencana, dan hanya mengandalkan
spekulasi, maka prosentase kerugian akan menjadi besar. Rencana anggaran biaya
meliputi gaji untuk kita, rekan kerja, actor dan talent lainnya (effect specialist,
graphics designer, musisi, narrator, dan animal trainers), begitu pula dengan
pembelian kaset DV, biaya sewa lokasi, kostum, properties, sewa peralatan, catering
dan yang lainnya.
CARA MEMBUAT STORYBOARD
1. Memilih media yang paling cocok digunakan untuk dibuat template storyboard.

Anda bisa menggunakan papan putih yang dibagi – bagi perkolom untuk menggambarkan
setiap adegan, namun ukuran yang digunakan haruslah yang lumayan besar. Jika ingin
menggunakan software, Anda dapat menggunakan “Adobe Illustrator”,
“storyboardthat.com”, “Microsoft PowerPoint”, “Amazon’s Storyteller”, atau “inDesign” untuk
membuat template storyboard dalam bentuk vertikal maupun horisontal.

2. Membuat daftar kronologi cerita (story-spine)

Seperti halnya dalam komik, storyboard yang anda buat juga harus memuat kronologi cerita
secara runtut dan tentunya logis. Buatlah dalam rumusan: Perkenalan Tokoh-Tujuan-
Kendala dalam mencapai tujuan-Resolusi-Penutup. Setiap adegan juga harus dapat
menggambarkan dengan jelas tentang waktu dan tempat terjadinya, serta suasana yang
ada.
3. Tentukan jalan cerita secara terperinci
Setiap adegan dalam storyboard juga harus mampu menjelaskan cerita secara
keseluruhan. Ingatlah bahwa inti storyboard adalah untuk memberikan kejelasan visual
dan untuk membuat setiap penonton memiliki pemahaman yang sama. Jika film yang
anda buat berdurasi pendek, maka perhitungkanlah berapa banyak adegan yang sudah
harus mampu melukiskan jalan cerita secara keseluruhan.

4. Isi deskripsi pada setiap kolom storyboard


Agar setiap adegan pada storyboard anda dapat menggambarkan cerita yang ada pada
setiap adegan, tulislah deskripsi bagian – bagian terpenting dari setiap adegan yang ada.
Hal – hal tersebut bisa berupa: latar belakang, suasana, waktu, tempat, sudut
pengambilan gambar,  pencahayaan, atau pelengkap lainnya yang nantinya ada saat
proses pengambilan gambar.
5. Buat dan desain sketsa gambar / adegan film
Mulailah membuat adegan dengan menggambar pada storyboard anda. Karena
namanya adalah sketsa, sehingga anda tidak harus menyelesaikan setiap gambar dengan
sempurna. Perhatikan juga komposisi, sudut pengambilan gambar oleh kamera, jenis
pengambilan film/shot, properti, aktor, dan juga efek khusus yang ada dalam setiap
adegan film pendek anda.

6. Tambahkan informasi dan deskripsi penting


Informasi penting ini dapat berupa dialog yang terjadi pada setiap adegan, dan juga
berapa lama waktu pengambilan gambar tersebut. Anda juga bisa memberikan nomor
pada setiap kolom yang ada agar mudah dijadikan referensi ketika storyboard itu
didiskusikan dengan orang lain.

7. Berikan sentuhan akhir dan selesaikan storyboard anda


Pada tahap akhir, berikan sentuhan akhir berupa pengembangan storyboard, pewarnaan,
property, dll
PERSPEKTIF (CAMERA ANGLE VIEW)

Penting memperhatikan sudut pengambilan gambar (perspektif).


Dengan berbagai variasi sudut pengambilan akan memberi kesan
gambar lebih dramatis, lebih estetis sehingga lebih menarik.
Perspektif dimaksud adalah :

frog eye (Low angle);

eye level ; atau

bird eye (high angle).


CAMERA ANGLE VIEW

Bird Eye View


Eye Level View

Frog Eye
View
CAMERA SHOT TYPE
Untuk mencegah gambar monoton, variasikan juga jenis camera shot. Ada
berbagai jenis shot camera, yaitu :
1. Extreme long shot > mengutamakan gambar suasana atau situasi meskipun
objek tidak tampak jelas.
2. Longshot > menunjukkan kegitan objek dalam suasana atau situasi sekitar
3. Full shot > Merekam kegiatan objek full body
4. Knee Shot > Merekam kegiatan objek hingga setinggi lutut
5. Medium Close up > Merekam wajah objek hingga dada (seukuran pas foto)
6. Close up > Merekam wajah objek dari dagu sampai puncak kepala dengan
menyisakan head-room
7. Extreme close up > Merekam bagian wajah objek sangat dekat agar tampak
jelas ekspresinya
8. Dan lain-lain
CAMERA SHOOT TYPE

Extreme long
shot

Full Close up
shot shot

Long Knee Extreme Close up


shot shot shot
TUGAS:
MEMBUAT STORYBOARD
1) Buka aplikasi Canva. Daftar ke Canva menggunakan email, akun Facebook, maupun Google. Jika
sudah menjadi pengguna, Anda dapat langsung masuk. Cari “Storyboard” untuk mulai membuat
desain.

2) Temukan template storyboard untuk setiap tema. Persempit pencarian dengan menambahkan kata
kunci yang sesuai dengan template yang Anda cari. Sebagian besar template storyboard terdiri atas
beberapa halaman, mencakup set ilustrasi dan balon percakapan.

3) Temukan fitur berupa jutaan gambar, ikon, stiker, ilustrasi, dan grafis lainnya. Coba berbagai skema
warna dan kombinasi font. Gunakan alat bantu tarik dan lepas untuk memindahkan elemen.

4) Tambahkan lebih banyak gaya ke storyboard dengan mengatur ulang layout atau
memadupadankan elemen dari perpustakaan Canva. Unggah foto, gambar, dan karya seni milik
Anda untuk menampilkan keunikan diri Anda pada desain.
II. PRODUCTION/PRODUKSI
“Quiet on the set! Action! and Roll ’em!”, kata-kata tersebut seringkali terdengar saat
shooting berlangsung, pada intinya merekam kejadian langsung, adegan animasi
dan suara pada film, videotape atau DV untuk menghasilkan footage/clip disebut
dengan “production” atau proses produksi.

Selama proses produksi berlangsung, selain menyesuaikan naskah dan storyboard,


yang juga perlu menjadi perhatian adalah :

• Lighting/pencahayaan

• Blocking (dimana dan bagaimana aktor atau subyek kita bergerak); dan

• Shooting (bagaimana pergerakan kamera dan dari sudut mana scene kita dilihat).
III. POST PRODUCTION/PASKA PRODUKSI
Setelah proses produksi maka akan dihasilkan footage atau koleksi klip video. Untuk
membangun dan menyampaikan cerita, maka harus mengedit dan menyusun klip-
klip tersebut dan tentu saja menambahkan visual effects, gambar, title dan
soundtrack. Proses diatas disebut dengan postproduction atau pasca produksi.

Berikut ini merupakan aplikasi dari Adobe yang khusus dirancang untuk proses pasca
produksi :
• Adobe Premiere Pro, aplikasi editing yang real‐time dalam bidang digital video
production.
• Adobe After Effect, sebuah aplikasi khusus untuk Motion Graphics dan Visual Effect.
III. POST PRODUCTION/PASKA PRODUKSI
(LANJUTAN)
• Adobe Audition™, aplikasi professional untuk pengolahan audio digital.
• Adobe Encore™ DVD, aplikasi professional untuk DVD authoring.

Selain aplikasi-aplikasi diatas, dikenal pula dua aplikasi grafis professional yang juga
memainkan peranan penting dalam menghasilkan elemen grafis berkualitas
tinggi, aplikasi tersebut adalah Adobe Photoshop® dan Adobe Illustrator®.

Anda mungkin juga menyukai