Anda di halaman 1dari 11

PROSES PRODUKSI

MULTIMEDIA
Tegar Surya Finuja, S.Pd
A. Proses Produksi
 Pelaksanaan produksi video jika dilakukan secara
profesional melalui sebuah proses yang tidak
sederhana dan terperinci. Oleh karena itu, dalam
pelaksanaannya, proses produksi Video
mempunyai standar operasional yang harus
dilakukan. Standar operasional proses produksi ini
dilakukan untuk membantu manajemen produksi
agar lebih baik dan terperinci, sehingga tidak ada
proses yang terlewatkan mulai dari perencanaan
hingga penyelesaian proses.
1. Pre production
 Pre-production atau pra-produksi merupakan
tahapan perencanaan, yang secara umum bisa
diartikan sebagai tahapan persiapan sebelum
memulai proses produksi (shooting film atau
video). Beberapa tahap yang perlu dilakukan di
tahap pra-produksi ini yaitu :
a. Pencarian dan Penemuan Ide
 Proses ini dilakukan untuk menemukan tema dari
Video yang akan dibuat. Cara-cara untuk
menggali ide ini bisa dilakukan dengan berbagai
macam cara, tergantung jenis produksi video
yang akan diproduksi. Beberapa langkah untuk
pembuatan tema jika dilihat dari jenis video yang
akan diproduksi antara lain:
1) Video non-commercial use
digunakan untuk menyampaikan informasi yang tidak bertujuan untuk mendapatkan
keuntungan. Isi informasi dari Video ini biasanya bersifat mendidik untuk
memberikan stimulus tentang kesadaran akan sesuatu hal yang bersifat sosial.
2) Video Liputan/Dokumentasi
merupakan rekaman Video tentang sebuah peristiwa yang terjadi tanpa adanya
unsur rekayasa. Video liputan atau dokumenter ini dapat dibuat oleh perorangan,
kelompok! organisasi, atau institusi pemerintah dan swasta dengan berdasarkan
maksud dan tujuan yang diinginkan.
3) Video Company Profile
merupakan sebuah video yang berisi informasi mengenai penjelasan sebuah
perusahaan beserta produk-produknya. Informasi yang ditayangkan oleh video ini
secara garis besar akan mencerminkan nilai-nilai perusahaan (corporate value) dari
perusahaan tersebut.
b. Pembuatan Sinopsis, Treatment,
Storyboard, dan Shooting Script
 Langkah ini sangat perlu untuk dilakukan karena akan
memudahkan pada saat produksi di lapangan Tingkat
kerumitan dari keseluruhan naskah ini berbeda-beda
tergantung dari panjang pendeknya produksi video dan
tema atau subjek yang akan diangkat. Untuk sebuah
video dokumentasi event atau pernikahan, tentunya
akan sangat berbeda kedetailannya ketika membuat
video dokumenter jurnalistik atau video company
profile. Sinopsis, treatment, storyboard dan shooting
script akan dijabarkan sebagai berikut:
1) Sinopsis
Merupakan ringkasan cerita yang digunakan untuk
menyampaikan pesan secara singkat dari sebuah karya tulis
maupun film. Dalam pelaksanaan produksi video, sinopsis
digunakan untuk memberikan gambaran singkat, padat dan
jelas tentang tema dari materi yang akan diproduksi.
Tujuannya adalah untuk mempermudah menangkap pesan
dari konsep yang akan di videokan. Konsep sinopsis dalam
produksi Video tidak diuraikan dalam tulisan yang panjang,
akan tetapi cukup dengan beberapa kalimat sederhana dan
jelas yang bisa mencakup tema dan alur dari video tersebut.
2) Treatment
treatment memberikan gambaran yang lebih mendetail dan
tidak tematis. Treatment memberikan gambaran yang lebih
deskriptif dari tema yang akan divideokan. Jika sinopsis
memberikan ringkasan cerita yang sangat singkat, treatment
memberikan gambaran deskriptif tentang alur cerita yang
akan divideokan. Dimulai dari awal mula kemunculan
gambar sampai akhir cerita yang diceritakan secara
kronologis. Akan tetapi di dalam treatment ini tidak
diuraikan teknisteknis pengambilan gambar yang akan
dilakukan.
3) Storyboard
sketsa gambar yang disusun berurutan sesuai dengan naskah, dengan
storyboard kita dapat menyampaikan ide cerita kita kepada orang lain
dengan lebih mudah, karena kita dapat menggiring khayalan
seseorang mengikuti gambar-gambar yang tersaji, sehingga
menghasilkan persepsi yang sama pada ide cerita kita. Storyboard juga
digunakan untuk memberikan gambaran tentang Video yang akan
diproduksi dan melihat kesinambungan alur cerita yang akan direkam.
Penggambaran dalam storyboard ini tidak dilakukan secara detail akan
tetapi lebih ke gambaran umum tentang peristiwa yang akan direkam.
Biasanya storyboard ini tidak sering dilakukan dalam produksi Video,
karena semuanya akan dirangkum ke dalam skenario dan shooting
script.
4) Shooting script
› Shooting script ini digunakan sebagai panduan produksi ketika di
lapangan. Panduan ini berguna untuk seluruh tim produksi yang
sedang melakukan pengambilan gambar Video. Shooting script
ini berisi tentang petunjuk operasional dalam proses pelaksanaan
produksi Video. bahasa yang digunakan dalam shooting script ini
biasanya menggunakan bahasa-bahasa produksi audiovisual.
› Untuk membuat shooting script secara detail diperlukan
pemahaman tentang bahasa-bahasa pengambilan gambar dalam
produksi Video. Bahasa-bahasa tersebut merupakan bahasa
pengambilan gambar yang berguna untuk mendetailkan tipe
pengambilan gambar di dalam Shooting script.
c. Istilah-Istilah Pengambilan
Gambar dalam Produksi Video
1) Shoot
2) Two shoot
3) Group shoot

4) VWS / ELS (View Wide shoot / Extreme Long shoot) all


5) LS (Long Shoot) p&o
6) MLS (Medium Long Shoot) kep-lut
7) MS (Medium Shoot) kep-ping
8) MCU (Medium Close Up) kep-bah
9) CU (Close UP) kep all
10) BCU (Big Close UP) dah-dag
11) ECU (Extreme Close UP) detail

12) BE / HA (Bird Eye / High Angle)


13) EL (Eye Level)
14) FA / LA (frog Angle / Low Angle)

15) Pan
16) Tilt
17) Zoom
18) follow

Anda mungkin juga menyukai