Audio : Suara
1. Video proses yang pengambilan gambarnya dilakukan dengan kamera video, baik
yangterpasang pada telpon genggam dan perangkat gaget lainnya, maupun pada kamera
khusus untuk perekaman video, termasuk camcorder.
2. Screen recording adalah pengambilan gambar dari layar komputer dengan menggunakan
aplikasi rekam layar dan dapat ditambahkan penggunaan lensa yang terpasang pada laptop
atau webcam yang sengaja dipasang untuk perekaman gambar.
Presentasi video adalah video untuk mengomunikasikan ide atau gagasan, yang digunakan untuk
memperkenalkan produk atau cara kerja yang dibuat melalui proses merekam gambar dan suara,
menata urutan dan menyambung atau memotong gambar dan menyatukannya menjadi kesatuan
yang utuh.
Jenis Video
Berdasarkan tujuan pembuatannya, video dapat diperuntukan:
1. Cerita
Video yang bertujuan untuk memaparkan cerita.
1. Dokumenter
Video yang bertujuan merekam sebuah kejadian atau peristiwa dalam kehidupan
nyata.
1. Berita
Video yang bertujuan memaparkan sebuah berita.
1. Pembelajaran
Video yang bertujuan untuk memberikan materi pembelajaran agar mudah diserap
1. Presentasi
Video yang bertujuan untuk mengomunikasikan ide atau gagasan
CIRI-CIRI PRESENTASI VIDEO
mengomunikasikan ide
menunjukkan solusi
mengomunikasikan produk dan jasa
menunjukkan cara kerja
Pembuatan video memerlukan beberapa tahapan proses meliputi praproduksi, produksi,
dan pascaproduksi. Praproduksi merupakan tahapan perencanaan, produksi merupakan tahapan
pengambilan gambar, dan pascaproduksi merupakan tahap penyelesaian video.
Secara umum praproduksi merupakan tahapan persiapan sebelum memulai proses
produksi (shooting film atau video).
Pada intinya tujuan praproduksi adalah mempersiapkan segala sesuatunya agar proses
produksi dapat berjalan sesuai konsep dan menghasilkan suatu karya video sesuai dengan
harapan.
Untuk memulai praproduksi dibutuhkan beberapa langkah, sebagai berikut:
1. Merumuskan Masalah
2. Ide/gagasan
3. Sinopsis
4. Treatmentt
5. Naskah
1. Merumuskan Masalah
Masalah merupakan kesenjangan antara kondisi ideal dengan kondisi nyata. Setiap orang
menginginkan kondisi yang ideal sesuai keinginannya namun pada kenyataannya banyak kendala
yang menyebabkan tidak tercapainya kondisi ideal.
2. Ide
Ide/gagasan adalah rancangan yang tersusun dalam pikiran, berarti sama dengan gagasan.
Gagasan menyebabkan timbulnya konsep. Secara sederhana ide dapat dikatakan sebuah gagasan,
sebuah rencana, pendapat.
3. Sinopsis
Sinopsis adalah suatu peristiwa atau rekaan yang dikisahkan dalam bentuk cerita singkat,
ringkas, padat dan jelas, tanpa menghilangkan unsur – unsur pentingnya. Dengan membaca
sinopsis mendapatkan gambaran utuh dari sebuah cerita.
4. Treatmentt
Treatment adalah langkah menyusun urutan adegan, sehingga adegan tersebut menjadi cerita
yang menarik. Di dalam penyusunan treatment ini tidak dibutuhkan dialog melainkan
menggambarkan kondisi adegan yang harus dilakukan oleh pelaku atau aktor.
5. Naskah
Naskah adalah suatu teks yang berisi gambaran alur cerita. yang akan terlihat di layar, naskah
dalam pembuatan video kali ini dibuat agar sang presenter mengerti detail dari presentasi yang
akan disampaikan. Penulisan naskah dapat disederhanakan sesuai keperluan tetapi masih
mengandung dimengerti oleh pendukung akan memproduksi.
Proses Pembuatan Digital Animation
PRAPRODUKSI
Pada tahap ini film belum dibuat tetapi persiapan telah direncanakan mulai dari tema, dan
dikembangkan menjadi sinopsis, sinopsis dikembangkan menjadi storyline, storyboard.
Concept Art
Pada tahap ini mulai dibuat gambar-gambar sketsa. Semua sketsa yang dibuat akan dibentuk
dalam model 3D dalam tahap produksi.
Storyboard
Pada saat skenario dan concept art telah selesai, tuangkan ide cerita tersebut ke dalam bentuk
visual sehingga orang lain dapat memahami maksudnya.
Animatic Storyboard
Tahap ini dapat dianggap film telah memiliki kerangka acuan, karena alur cerita jelas dan
gambar-gambar dari storyboard yang telah di scanning akan ditampilkan dengan
tambahan sound dialog, narasi, sound FX.
Sound efect dan Music
Lagu tema dibuat berdasarkan alur cerita yang ada. Sebelum menciptakan lagu, pencipta lagu
akan membaca script, sehingga alur cerita dan tema lagu dapat sejalan.
PRODUKSI
Modelling 2D ke 3D
Tahap ini merupakan tahap pembuatan film animasi yang berlangsung. Diawali dengan
menstransfer objek 2D yang dibuat menjadi objek 3D. Body modeling,atau modeling lainnya
yang masih dalam bentuk gambar 2D, dikonversikan ke dalam objek 3D.
Rendering
Pada tahapan ini objek 3D yang sudah selesai diteruskan dengan pemberian pencahayaan dan
sifat bahan atau kulit pada objek, sehingga memberikan kesan yang lebih alamiah terhadap objek
3D.
POSTPRODUKSI
3D Animation
Pada tahapan ini dilakukan pergerakan pada objek atau dikenal dengan istilah animasi. Sama
halnya dengan modeling dan tekstur.
Video Effect
Proses yang terjadi pada tahapan ini adalah klip animasi yang dihasilkan oleh tahapan 3D tadi
diolah sedemikian rupa melalui efek-efek khusus yang tidak bisa atau kurang efisien jika
dilakukan pada tahap 3D tadi.
Final Compositing
Tahapan ini merupakan tahapan akhir dimana semua elemen gambar, tulisan, dan klip animasi
diproses dan disusun sehingga memperoleh sebuah rangkaian animasi akhir. Untuk memperkaya
hasil animasi biasanya ditunjang oleh proses manipulasi suara yang dilakukan melalui
teknik sound effect.
Analisis Video Animasi
1. Sweet Cocoon
IDE : Distraxion adalah contoh animasi reel yang dalam pembuatan nya cukup sulit, namun ide
dalam video animasi ini sangat unik dan banyak juga terjadi di sekitar kita, ide yang di dasari
suatu pengalaman biasanya akan lebih mudah untuk di sampaikan kepada orang lain.
SINOPSIS & PLOT : Seekor ulat masuk ke tempat di mana dia merasa aman menjalani
metamorfosisnya. Kepompongnya terlalu kecil baginya untuk masuk, untungnya ada dua
serangga lain yang bisa membantunya.
Trio ini akan membawa kita ke beberapa situasi lucu tapi juga kupu-kupu yang indah.
KONSEP : Konsep video ini mendasar dengan back sound dan sound effect yang sesuai
sehinnga membuat video ini tidak monoton, pembedaan karakter dengan musik sebagai mediator
pembedanya , sangatlah konsep yang biasa namun memang sangat menyenangkan untuk di lihat
dan di sajikan kepada para penikmat film / video animasi.
CHARACTER OF ANIMATION : Tiga karakter yang berbeda antara seekor ulat yang akan
bermetamarfosis dengan 2 ekor kumbang. Ulat yang terus berusaha masuk kedalam
kepompongnya hampir putus asa, kemudian lewatlah temannya, 2 ekor kumbang yang
membantunya masuk ke dalam kepompong. Musik dan instrumen lucu serta background dari
animasi sanggat menarik untuk dilihat.
COLOUR & SHARP IMAGE : warna dan ketajaman gambar Sangat baik untuk sekelas
ANIMASI 3D.
IDE : Distraxion adalah contoh animasi reel yang dalam pembuatan nya cukup sulit, namun ide
dalam video animasi ini sangat unik dan banyak juga terjadi di sekitar kita, ide yang di dasari
suatu pengalaman biasanya akan lebih mudah untuk di sampaikan kepada orang lain.
SINOPSIS & PLOT : Menceritakan sebuah kisah mendalam tentang seekor anak burung yang
bernama Piper, tokoh utamanya, adalah seorang sandpiper kecil yang berhak mendapatkan
semua makanannya jatuh ke dalam mulutnya oleh ibunya sementara burung kecil itu tinggal jauh
dari pasang surut yang menumbuhkan makanan lezatnya. Suatu hari, ibu tidak menurunkan
makanan di mulutnya lagi tapi meminta Piper untuk bergabung dengannya dalam ketakutan yang
tidak diketahui tentang pemulungan tiram. Piper memiliki waktu yang sulit untuk mempelajari
ujung tombak ketekunan, tapi cukup tangguh untuk mengatasi trauma yang menimpanya.
KONSEP : Sebuah alegori tentang cara anak belajar dari orang tua mereka dan dari anak-anak
lain, Piper adalah sebuah cerita tentang menaklukkan dan mengatasi ketakutan pribadi seseorang.
Gaya fotorealistik enam menit yang bergaya mengikuti puyuh lapar Piper, yang harus mengatasi
rasa takutnya akan air agar bisa makan.
CHARACTER OF ANIMATION : Seekor anak burung yang lapar, menunggu makanan dari
ibunya, yang ingin mengajarkannya langsung cara mencari makan dipesisir pantai dengan ombak
yang pasang surut. Ketika burung-burung lain yang berlarian saat ombak pasang. Ia belajar
menghindari ombak dari 3 ekor kumang laut yang bersembunyi dibawah pasir.
COLOUR & SHARP IMAGE : warna dan ketajaman gambar Sangat baik untuk sekelas
ANIMASI 3D.
1) Miikrofon
Mikrofon merupakan barisan terdepan dalam sebuah proses rekaman. Karena alat ini merupakan
tranducer yang dapat mengubah
gelombang suara di udara menjadi variasi tegangan yang nantinya akan diubah menjadi data
digital oleh sebuah converter. Berdasarkan tipe sensifitasnya, mikrofon dibedakan menjadi dua,
yaitu omni directional dan uni directional.
2) Mixer console
3) Speaker monitor
Open reel adalah alat produksi media audio yang berguna untuk perekaman analog. Selain itu,
open reel digunakan juga sebagai alat untuk editing.Seiring perkembangan teknologi di
dunia audio recording, yang mengarah pada produksi audio digital alat ini sudah ajarang
diggunnakan.
5) Digital audio work station
Digiatal Audio Workkstation adalah perangkat yan digunakan khusus untuk proses rekaman
audio digital. Perangkat ini pada dasarnya adalah sebuah komputer yang dapat melakukan fungsi
perekam, sinthesizier, tigital to analog converter, mixing, sound effect. Untuk memenuhi fungsi-
fungsinya, komputer ini harus memiliki perangkat keras tambahan yaitu:
1. a)Audio converter
Pada prinsipnya audio converter mempunyai fungsi utama sama dengan sebuah sound card,
meskipun demikian audio converter yang dimaksud berbeda pada sound card pada komputer-
komputer biasa. Fungsi-fungsi audio converter ini, diantaranya:
Sintheszier
MIDI interface
Pengkonversi data analog ke digital, misalnya merekam suara dari mikrofon
Pengonversi data dari digital ke analog.
1. b)Multi Track audio software
Perekam lunak yang digunakan untuk aplikasi perekaman. Selain itu, perangkat lunak ini juga
mempunyai fasilitas untuk mixing dan editing suara. Ada pun beberapa perangkat lunak ini
misalnya:
Alat ini menggunakan bahan baku kaset. Hasil rekaman yang diperoleh berupa data analog.
Selain dapat merekam tape recorder juga dapat memutar kaset audio.
Alat ini dapat merekam suara dan menyimpannya dalam bentuk data digital.
a) Telaah Materi
Dalam mengembangkan media untuk pembelajaran, semestinya mengacu pada kurikulum yang
berlaku dan sesuai dengan jenjang pendidikan yang akan dibuat medianya. Kurikulum dijadikan
acuan utama, agar media pembelajaran yang dibuat sesuai tujuan dan tepat sasaran.
Telaah kurikulum meliputi telaah tujuan (kompetensi dasar) yang ingin dicapai, anlisis
karakteristik materi ajar dan analisis karakteristik siswa. Media audio yang akan dibuat harus
sesuai dengan kompetensi yang diharapkan dari peserta didik. Bila media yang dibuat tidak
sesuai dengan tujuan pembelajaran, maka media tersebut tidak akan banyak membantu peserta
didik.
b) Pencarian Ide
Setelah analisis kurikulum, akan diperoleh gambaran tentang materi-materi yang membutuhkan
media audio. Selanjutnya, tinggal memilih materi mana yang lebih dulu akan dibuat medianya
dan menetapkan format sajian media audio yang akan diproduksi. Bermacam-macam bentuk
sajian yang dapat dipilih misalnya dialog, drama, narasi, pantun dan lain-lain.
Telaah kurikulum sebaiknya dilakukan oleh guru atau pengembang media, dan dikaji oleh ahli
materi dan ahli media. Peranan guru adalah menentukan materi dalam media yang dapat
mewakili kompetensi yang tercantum dalam silabus dan RPP. Peranan ahli materi yaitu untuk
menjaga agar materi tetap harus benar dan sesuai dengan sasaran tidak lebih dan tidak kurang. Di
samping itu ahli materi juga harus menginformasikan perkembangan ilmu tersebut yang terkini.
Peranan ahli media harus mengkaji dan memastikan pemilihan materi yang akan diangkat ke
dalam media audio sesuai dengan karakteristik media tersebut, karena tidak semua materi yang
ada di kurikulum dapat dibuat ke dalam media audio secara menarik.
c)Penulisan Naskah
Langkah selanjutnya yaitu penulisan naskah program. Naskah ditulis oleh orang yang dianggap
mampu untuk menulis naskah audio. Naskah yang ditulis akan dikaji oleh ahli materi dan ahli
media. Ahli materi akan mengkaji kebenaran, kecukupan, dan ketepatan pemilihan aplikasi atau
contohnya. Sedangkan ahli media akan mengkaji kemenarikan penyampaian materi tersebut
sesuai karateristik media audio, misalnya pemain, perwatakan, pilihan kata/bahasa, konflik,
musik, sound effect, dan lain-lain. Tahapan penulisan naskah yaitu persiapan, penelitian,
pengorganisasian informasi, penulisan sinopsis dan treatment, dan skenario/naskah.
Format naskah audio yang umum digunakan adalah menggunakan format dua kolom
1) Tahap produksi
Produksi media audio ini diawali dengan diterimanya naskah oleh team produksi. Setelah itu
dilakukan langkah-langkah produksi, yaitu: pembentukan tim produksi, rembuk naskah,
pemilihan pemain, latihan kering, rekaman, editing dan mixing, preview, pembuatan master.
a) Membentuk Tim Produksi
Produksi media audio ini merupakan kerja kolaboratif (team work), yaitu beberapa orang dengan
keahlian atau keterampilan berbeda bekerja secara bersama-sama dalam menyelesaikan media.
Di sini, diperlukan koordinasi antar anggota tim sehingga terwujud media audio yang baik,
menarik dan komunikatif. Anggota tim tersebut yaitu:
Sutradara, yaitu: orang yang bertanggung jawab atas semua aspek manajemen dan artistik
dari sebuah produksi.
Operator, mempersiapkan peralatan rekam dan bertanggung jawab atas hasil perekaman.
Teknisi, mengontrol dan memastikan semua peralatan dalam keadaan siap pakai.
Penata musik, menyiapkan musik dan sound effectsesuai dengan naskah.
Editor, melakukan koreksi terhadap hasil rekaman dan melakukan mixing tutur
(dialog/drama) dengan musik dan sound effect yang diperlukan sesuai naskah.
b) Rembuk naskah (script conference)
Setelah sutradara mempelajari naskah program media, kemudian dilakukan rembuk naskah
dengan penulis naskah, ahli materi dan ahli media dan pihak-pihak terkait.rembuk naskah
dilakukan untuk menyamakan persepsi dan pemahaman terhadap isi naskah, sehingga apabila
diproduksi tidak terjadi kesalahan yang fatal. Setelah penyamaan persepsi selesai, maka
sutradara segera mengubah naskah menjadi bahasa audio(skenario) yang menarik minat, enak
didengar, mudah dipahami, menyenagkan dan bermanfaat.
c) Menyusun Storyboard/skenario
Skenario adalah naskah panduan operasional dalam kegiatan produksi (perekaman), oleh karena
itu perlu disusun secara jelas dengan bahasa yang mudah dipahami dan mearik minat pendengar.
Pada skenario sudah tergambar dengan jelas dan secara rinci mengenai siapa pemerannya,
dimana lokasinya, berapa lama durasinya, jenis musik dan lain-lain.
d) Penyusunan anggaran
Anggaran adalah total biaya yang dibutuhkan untuk pembuatan media tersebut, mulai dari
perencanaan hingga kegiatan pasca produksi. Penyusunan anggaran harus mempertimbangkan
beberapa faktor, seperti: lamanya syuting, jumlah tim produksi, lokasi, biaya editing baik
didalam studio maupun diluar studio, jauh dekatnya dan berapa tempat, pemain: bintang atau
bukan dan jumlahnya, peralatan yang dipakai, setting dan properti yang diperlukan, faktor
kesulitan (stuntman, animasi), musik (buat sendiri atau beli hak cipta) dan lain sebagainya
e) Pemilihan pemain
Setelah rembuk naskah dilakukan, langkah selanjutnya adalah pemilihan pemain. Pemain disini
adalah orang yang akan memerankan tokoh dalam naskah. Pemilihan pemain yang baik, sesuai
dengan karakter tokoh yang dituntut dalam naskah sehingga akan membuat media audio bagus
dan menarik.
f) Latihan kering
Latihan kering maksudnya, para pemain diberi kesempatan untuk mempelajari naskah dan
berlatih sebelum rekaman, agar mereka benar-benar paham akan isi pesan, alur cerita dan peran
masing-masing dalam naskah tersebut. Hal untuk menghindari bnayak kesalahan pada saat
rekaman.
g) Rekaman (recording)
Rekaman adalah proses pengambilan suara dari masing-masing pemain. Sutradara adalah
pengendali sepenuhnya jalanya rekaman. Sutradara bertanggung jawab atas kualitas hasil
rekaman.
Editing maksudnya adalah membuang atau memotong kata-kata salah yang dianggap tidak perlu
atau juga menambah efek, misalnya echo. Mixing mksudnya mencampur atau menambah musik
dan soundeffectsehingga media audio terkesan menarik.
a) Preview
Preview adalah kegiatan evaluasi terhadap hasil produksi. Preview ini dilakukan oleh tim yang
melibatkan pengkaji materi, pengkaji media, dan sutradara sebagai penanggung jawab
produksinya. Evaluasi terhadap hasil produksi ini di tinjau dari segi materi dan media. Dari segi
materi misalnya ketepatan pengucapan. Tinjauan media, misalnya ketepatan penggunaan musik,
efek suara (soundeffect), kualitas suara (ada tidaknya noise), ksetabilan volume. Jika hasil
produksi belum dinyatakan layak, maka harus dilakukan perbaikan sesuai dengan masukan
tim preview.
2) Pembuatan Master Audio Pembelajaran
Menyimpan atau merekam hasil produksi media audio pembelajaran ini dalam kaseet, CD, atau
media penyimpanan lainnya. Master media audio pembelajaran ini yang kemudian akan
dijadikan master jika diperlukan penggandaan.
MENGEVALUASI PASCA PRODUKSI VIDEO ANIMASI DAN MUSIK DIGITAL
Jika tahap produksi sudah berhasil dilewati, kali ini menuju ke tahap Pasca Produksi
sebagai akhir dari keseluruhan proses dasar pembuatan animasi 2D. Tahap pasca produksi
merupakan proses finishing, tahap ini menugaskan kita untuk dapat menambahkan modifikasi
akhir yang dapat membuat animasi terlihat lebih bagus. Tetapi jangan terlalu banyak
menambahkan modifikasi atau hiasan akhir, dan usahakan agar hasil akhir tetap didalam jalur
atau tidak terlalu rumit untuk ditonton. Terdapat beberapa proses didalamnya seperti
Compositing, Color Correcting, Dubbing / Musik / Sound Effects, dan Final Output.
1. Compositing
Compositing atau bisa juga disebut dengan proses penggabungan hasil render dari
tahap produksi sebelumnya, proses ini sangatlah membutuhkan keterampilan dalam video
editing. Kalian harus memotong cuplikan yang tidak dibutuhkan dan menggabungkan scene-
scene yang terdapat didalam animasi yang sedang dibuat. Biasanya dalam proses ini,
penambahan transisi video selalu diaplikasikan. Compositing sangat mempengaruhi durasi
film beserta scene didalam nya.
2. Color Correcting
Bagaimanapun, warna adalah unsur penting dalam suatu gambar tetap ataupun gerak.
Warna dapat menghidupkan bahkan menghasilkan aura tertentu. Maka dari itu, Color
Correcting sangatlah penting dalam tahap Paksa Produksi. Proses ini dapat mengubah
panorama film sesuai mood, kita bisa gunakan beberapa efek warna untuk diaplikasikan ke
film animasi yang sedang kita buat. Diantaranya Color Corrector, Color Channel, RGB
Settings, Hue/Saturation, dan lainnya.