Anda di halaman 1dari 5

TAHAPAN MEMBUAT

ANIMASI 2D
Mengutip peryataan konseptor dan produser film Batlle of Surabaya, M. Suyanto,
meyakini bahwa peluang emas masa depan bangsa Indonesia tahun 2025 adalah
Animated Picture Film, Kenapa? yang pertama karena harganya sangat mahal,
SDA/sumber dayanya tidak terbatas (jualan ide), sumber daya manusianya/SDM sangat
melimpah (animator), dan ada perlindungan hak patent produk terjamin (jualan lisensi).

Apa perbedaan animasi 2D dan 3D?


Artinya animasi secara umum adalah rangkaian gambar yang bergerak.
Animasi 2D adalah biasa disebut dengan film kartun. animasi ini dibuat dengan
menggunakan beberapa gambar yang memiliki layer terpisah yang berarti tanpa
menggunakan rangka virtual. Contohnya Tom and Jerry dan Doraemon. Rumpun dari
animasi 2D disebut Animasi Vektor karena menggunakan software Adobe Animate dan
Flash. Animasi 3D adalah pengembangan dari animasi 2D karakter yang diperlihatkan
semakin hidup dan nyata, mempunyai dimensi ruang dan kedalaman bayangan. Saat ini
popular disebut dengan Computer Generated Imagery (CGI). Contohnya Adit dan Sopo
Jarwo dan Ipin Upin.

Pra Produksi
Pada tahapan ini Anda disarankan untuk menggambar obyek bebas atau menggambar
bentuk benda apapun agar tangan jadi luwes, diteruskan mencari ide ceritanya. Semakin
sering menggambar atau sketsa akan semakin mudah untuk melakukan tahapan-
tahapan menggambar desain karakter dan seterusnya.

1. Membuat Ide Cerita


Cerita yang bagus adalah sederhana, lucu, tidak mudah ditebak, dan mempunyai
pesan moral yang baik. Bisa datang dari mana saja misal, permintaan klien, wahyu
dari Tuhan, partisipasi dalam sebuah kompetisi atau sekedar keinginan untuk
berkarya..

2. Menulis Skrip
Adalah sebuah naskah cerita yang mengurutkan adegan, tempat, keadaan, dan
dialog, yang disusun jelas sebagai petunjuk kerja dalam pembuatan animasinya.
3. Menggambar Desain Karakter
Desain karakter harus kuat identitasnya antara tokoh yang satu dengan tokoh yang
lain misal, jenis kelamin, usia, bentuk tubuh, sifat dan berperan sebagai apa,
kemudian dibuat berbagai angle/posisi sebagai acuan para key animator, inbetween
animator, dan standar warna bagi acuan colourist, untuk proses mewarnai tokoh
tersebut.

4. Membuat Storyboard
Adalah sketsa gambar panel-panel sebagai rancangan jalan cerita yang disusun
berurutan sesuai dengan skrip lengkap dengan perlakuan kameranya yakni sudut dan
gerak kamera. Fungsi lain untuk memberikan pemahaman yang sama bagi para kru
animasi tentang tampilan visual mulai dari tempat, suasana maupun aksi, gestur dan
ekspresi tokoh-tokoh dalam cerita tersebut.

5. Membuat Animatic
Animatic berfungsi untuk rekayasa gerakan seperti simulasi gerakkan yang akan
dicapai. Dengab cara ini langsung ada gambaran adegan-peradegan yang tersusun
hidup, hal ini dilakukan untuk meminimalisir kesalahan. Semua pergerakkan
bergantung kepada storyboard, dimana setiap adegan sudah dicatat dengan jelas..
Sehingga animator mempunyai bayangan bagaimana menggerakan karakter agar
sesuai dengan story board.

Produksi
Tahap produksi adalah inti dari keseluruhan proses, tahap ini sangat mempengaruhi
visual dan kualitas gambar pada hasil akhir. Terdapat beberapa proses didalamnya
seperti menggambar gerak dasar keyframe dan cara memecah keyframe kemudian
menggambar diantaranya yang disebut inbetween. Dibutuhkan ketelitian dan kesabaran
untuk merangkai gambar dari yang satu ke yang lainnya agar dapat bergerak. Ditahap
inilah yang disebut animasi.

1. Menggambar Keyframe
Proses membuat gambar-gambar/pose paling ekstrem dari sebuah gerakan.
Disertakan juga keterangan timing adegan yang dituangkan dalam time sheet.

2. Menggambar Inbetween
Membuat gambar gerak antara dari dua buah keyframe yang telah dibuat oleh key
animator. Seorang In beetweener selain memiliki pengetahuan gambar terutama
anatomi gambar juga memilki kecepatan dalam menggambar.

3. Menggambar Background
Background sangat memilki pengaruh besar pada hasil karya film animasi selain
gambar menjadi lebih riel suasana film akan terasa lebih hidup, ini dikerjakan oleh
seorang background artist. Agar background terasa makin hidup kita gambar
pendukungnya/asetnya, contohnya bunga, rumput, kupu-kupu, burung, dan lain-lain.

4. Mewarnai/Coloring
Setelah gambar di Scan, kemudian dibersihkan dari noda pencil supaya gambar
jelas dan mempermudah proses coloring. Untuk modenya pilih yang menggunakan
line art (black white). Hasil scan gambar kemudian diwarnai oleh seorang coloring
artis. Sebagai panduan warna digunakan standar warna yang telah dibuat terlebih
dahulu.

5. Membuat Reposisi Obyek


Reposisi objek adalah menata ulang kembali posisi file-file hasil scan agar
pergerakan objek/karakter antar file yang satu ke file yang lain sesuai hasil kerja
manual.

6. Membuat Dubbing dan Lipsync


Setelah merekam pengisian suara atau dubbing, hasilnya akan dipecah/track frame
by frame berdasarkan vokal dan konsonan hasil dubbing sebagai panduan key
animator untuk menggambar gerak posisi bibir si karakter tersebut.

7. Editing desain karakter


Menciptakan kesinambungan gerakan desain karakter dari gambar pertama sampai
gambar terakhir agar dapat bergerak dengan wajar dan logis...Diediting ini Anda
harus teliti sebab banyaknya gambar yang dipakai berulang-ulang dan acak/random.

8. Editing background dan Aset


Menciptakan kesinambungan unsur-unsur visual dari sumber terpisah menjadi satu
tampilan yang dramatik, sering untuk menciptakan ilusi bahwa semua aset adalah
bagian dari adegan yang sama.
9. Compositing desain karakter dan Background
Compositing atau bisa juga disebut dengan proses penggabungan hasil editing
sebelumnya. Tugas utama editor menggabungkan semua scene yang diperlukan
dalam sebuah film animasi. Kita tidak lupa memberi opening title dan closing title
sebelum masuk ke paska produksi.

Paska Produksi
Paska produksi merupakan salah satu tahap akhir dari proses pembuatan film animasi.
Tahap ini dilakukan setelah tahap produksi film animasi selesai dilakukan. Pada tahap ini
terdapat beberapa aktivitas seperti pemberian efek-efek khusus seperti VFX dan SFX
juga pengoreksian warna. Setelah pasca-produksi selesai maka film animasi siap untuk
didistribusikan sesuai medium yang diinginkan.

1. Memberi Visual Effects (VFX)


Visual effect sangat dibutuhkan karena untuk menghiasi film animasi yang akan kita
buat, unsur elemennya meliputi api, air, asap, cahaya, petir dan masih banyak lagi.
VFX cenderung diaplikasikan untuk kebutuhan yang sulit dibuat dengan gambar
manual. Efek ini dibuat menggunakan fitur-fitur visual efek yang tersedia disoftware
atau dengan cara menggabungkan greescreen.

2. Memberi Sound Effects (SFX)


Sebuah film animasi tanpa backsound akan terasa garing. Sound bisa berupa effect,
arrangement dan dubbing atau pengisian suara karakter, maka pemberian SFX akan
menambah nilai lebih sebuah film animasi.

3. Final Render
Adalah proses akhir dan setelah itu tidak akan ada lagi proses penyuntingan yang
dibutuhkan. Proses ini adalah puncak dari keseluruhan produktivitas pembuatan film
Animasi 2D kemudian dilakukan dengan proses exporting atau rendering. Pada
proses ini, Anda akan mengatur atau menentukan opsi akhir secara detail untuk
format film sesuai dengan kebutuhannya..Beberapa pilihan format yang dianjurkan
adalah, AVI, MP4, MPEG, Quicktime dan WMV.
4. Mastering
Adalah suatu proses menyimpan file masternya yang dikemudian hari akan diedit lagi
atau akan diproses ulang.

Selesai

Anda mungkin juga menyukai