Mokodaser Wilsen Grivin
Alamat e‐mail (wilsenmokodaser@gmail.com)
Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Klabat
Abstrak‐Media pembelajaran sangat membantu jika media tersebut dapat memberikan informasi yang tepat
dan media tersebut dapat dirasakan menarik untuk tetap terus digunakan. Penambahan animasi akan sangat
membantu dalam sebuah media pembelajaran. Dalam multimedia animasi dapat mengubah gambar yang
dimasukkan sehingga terlihat seperti hidup.
Kata kunci : pembelajaran, multimedia, animasi.
I. PENDAHULUAN 5) Program permainan instruksional, yaitu
Pengembang media pembelajaran dan program yang digunakan untuk permainan
pemrograman, dapat memberikan kontribusi dengan menggunakan instruksi‐instruksi
dalam hal penyediaan media berupa software‐ komputer dengan tujuan untuk
software yang dapat menunjang suatu meningkatkan pemahaman materi yang
pembelajaran. Bagi peseta didik terutama diajarkan.
calon pendidik, perhatian dapat diarahkan Jika merujuk pada pengklasifikasian
pada upaya penyusunan program penggunaan komputer dalam pembelajaran di
pembelajaran dengan menggunakan aplikasi sekolah, maka model pembelajaran berbasis
program komputer. Pembelajaran dengan komputer ini mencakup program tutorial,
menggunakan animasi komputer memberikan program demonstrasi dan program simulasi.
kesempatan kepada peseta didik untuk belajar
secara dinamis dan interaktif. Untuk itulah II. TINJAUAN PUSTAKA
dalam pemanfaatan multimedia untuk
pembelajaran animasi merupakan salah satu A. Jenis‐jenis Animasi
factor yang sangat penting untuk menjadikan Animasi yang dulunya mempunyai prinsip
sebuah aplikasi pembelajarn semakin menarik. yang sederhana, sekarang telah berkembang
Software‐software untuk menambahkan menjadi beberapa jenis, yaitu animasi 2D,
animasi telah banyak tersedia. animasi 3D dan animasi tanah liat.
Pemanfaatannya merupakan suatu hal yang 1) Animasi 2D (Dua Dimensi)
harus digunakan secara tepat. Penggunaan Animasi ini yang paling akrab dengan
komputer dalam pembelajaran di sekolah, keseharian kita. Biasa disebut juga
dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa jenis, dengan film kartun. Kartun sendiri
yaitu: berasal dari kata Cartoon, yang berarti
1) Program latihan (drill and practice), yaitu gambar yang lucu. Memang, film kartun
program yang dirancang untuk digunakan ini kebanyakan film yang lucu.
pembelajar dalam melakukan latihan‐ 2) Animasi 3D (Tiga Dimensi)
latihan soal. Perkembangan teknologi dan dunia
2) Program tutorial, yaitu program yang computer membuat teknik pembuatan
dirancang agar komputer dapat berlaku animasi 3D semakin berkembang dan
sebagai tutor dalam proses pembelajaran. maju pesat. Animasi 3D adalah
3) Program demonstrasi, yaitu program perkembangan dari animasi 2D. Dengan
yang digunakan untuk memvisualisasikan animasi 3D, karakter yang diperlihatkan
konsep yang abstrak. semakin hidup dan nyata, mendekati
4) Program simulasi, yaitu program yang wujud aslinya.
digunakan untuk memvisualisasikan proses 3) Animasi Tanah Liat (Clay Animation)
yang dinamik.
Meski namanya Clay (tanah liat), namun sketsa yang dibuat nantinya dibentuk
yang dipakai bukanlah tanah liat biasa. dalam model 3D di tahap produksi.
Animasi ini menggunakan palsticin, 5) Storyboard
bahan lentur seperti permen karet yang Pada saat scenario dan concept art sudah
ditemukan pada tahun 1897. Tokohtokoh rampung, sekarang anda tinggal
pada animasi clay dibuat dengan menuangkan ide cerita tersebut ke dalam
menggunakan rangka yang khusus untuk visual sehingga orang lain bisa memahami
kerangka tubuhnya. Film animasi clay. apa yang anda maksud.
6) Animatic Storyboard
B. Proses Pembuatan Animasi Tahap ini bisa dianggap film sudah
Proses pembuatan animasi terdiri dari mempunyai kerangka acuan, karena alur
sepuluh tahap yang harus dilalui yaitu pra cerita sudah jelas dikarenakan
produksi, ide cerita, naskah cerita/scenario, gambargambar dari storyboard yang
consep art, storyboard, animatic storyboard, discanning sudah ditampilkan dengan
casting and recording, sound FX and music, tambahan sound dialog, narasi, sound FX
produksi dan post produksi dan lain sebagainya.
1) Pra Produksi 7) Casting and Recording
Pada tahap ini direncakan mulai dari tema, Tahap ini dibuat setelah scenario rampung,
lalu dikembangkan menjadi synopsis, karena pada pengisi suara membaca dialog
synopsi dikembangakan menjadi storyline, berdasarkan scenario yang telah dibuat.
hingga ke tahap animatic. Para pengisi suara biasanya dipilih melalui
2) Ide Cerita casting. Setelah terpilih selanjutnya
Tahap ini sebenarnya inti dari sebuah melakukan rekaman untuk mengisi dialog
cerita. Gagasan serta ide‐ide yang unik sang karakter yang diperankan masing
sangat mahal harganya. Kalau anda sedang masing pengisi suara tersebut. Tentunya
mood, mungkin pada waktu yang singkat setelah melakukan latihan, supaya tercipta
ide yang unik sudah bisa anda temukan. penghayatan pada peran yang diperankan
3) Naskah Cerita/ Skenario masingmasing pengisi suara tersebut.
Ide cerita yang anda dapatkan, Tentunya setelah melakukan latihan,
dikembangkan menjadi sebuah synopsis. supaya tercipta penghayatan pada peran
Perkembangan dari synopsis kemudian yang diberikan.
menjadi storyline. Pada storyline semua 8) Sound FX and Music
keadaan cerita sudah jelas, dalam artian Hampir semua film baik itu berupa animasi,
bahwa peran‐peran yang ada, suasana live action atau gabungan keduanya,
sekitar, keadaan tempat sang karakter terdapat sound‐sound pendukung supaya
sudah mulai terbaca, karena storyline tidak film terasa lebih hidup. Biasanya lagu tema
jauh beda jika anda membaca sebuah dibuat berdasarkan alur cerita yang ada.
cerpen, novel atau sejenisnya. Contoh Sebelum menciptakan lagu, pencipta lagu
panduan untuk ke tahap berikutnya, biasanya membaca dulu script atau naskah
misalnya modeling character, setting dari film tadi, sehingga alur cerita dan tema
lingkungan dan property. Dari synopsis lagu bisa sejalan.
kemudian diperlebar lagi menjadi skenario, 9) Produksi
dimana pada skenario sudah lebih detail, Pada tahap inilah sebenarnya tahap
mulai dari suasana lingkungan, durasi, pembuatan film animasi itu berlangsung.
dialog, pergerakan kamera, hingga FX Dimulai dari tahap modeling dari 2D ke
(suasana riuh, angin, petir dan lain‐lain) bentuk 3D, pemberian teksture dan post
4) Concep Art produksi. Modelling 2D ke 3D Modelling
Pada tahap ini anda sudah mulai membuat dimulai dengan mentransfer objek 2D yang
gambar‐gambar sketsa, mulai dari para dibuat menjadi objek 3D. Baik itu Head
pemeran, property, sketsa lingkungan Modelling, maupun Body modelling.
sekitar (interior dan eksterior). Semua Pemberian Tekstur Supaya karakter yagn
anda buat mempunyai tekstur kulit yang
alami atau natural, maka dilakukan tahap multimedia akan meransang beberapa indera
yang dinamakan Mapping Texture penting
Character, untuk pemetaan material kulit manusia, seperti : Penglihatan,
pada karakter anda. Penganimasian Proses 4) pendengaran, aksi maupun suara. Dalam
penganimasian disini mencakup proses pengaplikasiannya multimedia akan sangat
rigging, skinning dan animasi. Rendering membantu penggunanya, terutama bagi
Proses untuk menghasilkan output berupa pengguna awam.
image atau movie. Cepat lambatnya render
yang berlangsung tergantung pada III. KESIMPULAN
spesifikasi computer anda Dalam pembahasan mengenai animasi
10) Post Produksi dalam pembelajaran kesimpulannya adalah
Proses produksi disini mencakup proses sebagai berikut:
compositing dan editing. Kedua proses ini ¾ Dalam penggunaan animasi 3 dimensi
adalah hal yang sangat utama dalam merupakan yang paling banyak
proses post produksi. Compositing and digunakan untuk membantu proses
Editing Dalam pembuatan film animasi baik pembelajaran.
itu 2D maupun 3D, pengkomposisian dan ¾ Ide adalah hal yang penting dalam
editing adalah hal yang sangat utama. penggunaan animasi, saat kita
Karena pada tahap inilah adegan‐adegan menentukan ide itu akan menjadi
dari hasil render disatukan dan dirangkai, patokan dalam pembuatan animasi
karena tidak akan mungkin anda selanjutnya, animasi akan terlihat baik
melakukan semuanya pada software jika ide yang dituangkan dalam bentuk
animasi, meskipun hal tersebut bisa saja scenario jelas.
terjadi, namun yang perlu anda perhatikan ¾ Tujuan penggunaan animasi adalah
adalah spesifikasi dari computer anda. untuk merangsang panca indera yang
Rendering dan Penentuan Video dimiliki manusia itulah sebabnya dalam
Composition Code Tahap dimana animasi pemilihan gambar maupun suara
yang anda buat siap dijadikan output, baik dalam animasi sangat penting.
output dalam VCD ataupun DVD. ¾ Dengan adanya multimedia maka
proses pembelajaran dapat dibuat
C. Tujuan Penggunaan Multimedia dalam lebih menarik dan interaktif, hal ini
Pembelajaran dikarenakan objek yang akan dipelajari
multimedia dapat digunakan untuk bisa di rasakan oleh indra manusia baik
bermacam‐macam bidang pekerjaan, lewat pandangan maupun
tergantung dari kreatifitas untuk pendengaran
mengembangkannya. Setelah mengetahui
defenisi dari multimedia serta elemen‐elemen DAFTAR PUSTAKA
multimedia yang ada, serta aplikas‐iaplikasi
yang saat ini digunakan pada bidang kehidupan [1] Irma Basri, Muhammad Adri, “Pemanfaatan Animasi
manusia, maka dapat diketahui bahwa tujuan Multimedia pada Mata Kuliah Teknik untuk
Peningkatan Pemahaman Mahasiswa Terhadap
dari penggunaan multimedia adalah sebagai Konsep Ikatan Kimia”, Jurnal Teknologi Informasi &
berikut : Pendidikan, Vol 4 No.1 September 2011, ISNN : 2086‐
1) Multimedia dalam penggunaannya dapat 4981.
meningkatkan efektivitas dari penyampaian
suatu informasi. [2] Yunita Syahfitri, “Teknik Film Animasi Dalam Dunia
2) Penggunaan multimedia dalam lingkungan Komputer”, Jurnal SAINTIKOM Vol. 10. No.3,
September 2011.
dapat mendorong partisipasi, keterlibatan
serta eksplorasi [3] Hasrul, “Langkah‐Langkah Pengembangan
pengguna tersebut. Pembelajaran Multimedia Interaktif”, Jurnal MEDTEK
3) Aplikasi multimedia dapat meransang panca Vol 2, No.1, April 2010.
indera, karena dengan penggunaannya
[4] Eka Fitrajaya R, Rizky Rahman J, Wawan Setiawan,
“Optimalisasi Macromedia Flash Untuk Mendukung
Pembelajaran Berbasis Komputer pada Program Studi
Ilmu Komputer FPMIPA UPI”, Jurnal Pendidikan
Teknologi Informasi Dan Komunikasi, Vol 1, No.2,
Desember 2008, ISNN: 1979‐9264.
[5] Bambang Eka Purnama, Indah Uly Wardati, Leno
Sambodo, “Animasi 3 Dimensi Sosialisasi Tsunami
Early Warning System”, Indonesian Jurnal on
Computer Sciece‐Speed (IJCSS), ISSN: 1979‐9330.
[6] Fiftin Noviyanto S.T, “Membangun Sistem
Pembelajaran Pengenalan Bentuk Untuk Anak
Berbasis Multimedia Dengan Game Interaktif”, Jurnal
Informatika Vol 2, No.1, Januari 2008.
[7] Dwi Agus Diartono, “Media Pembelajaran Desain
Grafis Menggunakan Photoshop Berbasis
Multimedia”, Jurnal Teknologi Informasi DINAMIKA,
Vol XIII, No.2, Juli 2008.