Anda di halaman 1dari 8

CERITA RAKYAT DAERAH MINAHASA :

IMPLEMENTASI SHORT FILM ANIMASI 3D

Hendro Saputra Suratinoyo, Hans Wowor, Jimmy Robot, Stanley Karouw


Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Sam Ratulangi
Jl. Kampus UNSRAT Bahu, Manado, 95115
Telp : (0431) 852959, Fax : (0431) 823705
E-mail : endo.blink@gmail.com

Abstrak
Multimedia bukan hanya menyediakan banyak teks, melainkan juga dengan menghidupkan teks
yang di sertai bunyi, gambar, musik, Animasi dan video. Cerita rakyat daerah minahasa : Implementasi
short film animasi 3D, didasarkan pada ide dan alur cerita yang mendukung kegiatan produksi film
animasi 3D, produksi film animasi 3D menggunakan kerangka penelitian film pendek animasi 3D.
Software yang digunakan: blender, audacity, avidemux. Objek-objek yang telah selesai dibuat akan ditata
sesuai kebutuhan adegan, animasi dilakukan dengan proses rigging serta skinning pada objek karakter.
Animasi yang telah dibuat akan dirender, render berupa potongan-potongan adegan dalam bentuk
video.Untuk jalannya audio disesuaikan dengan jalannya video. Setelah semua potongan – potongan
adegan video sudah dilengkapi dengan audio. Penggabungan adegan – adegan video, menghasilkan
keluaran video animasi 3D secara keseluruhan.

Kata kunci: Adegan, animasi, multimedia, render, software

1. PENDAHULUAN memanfaatkan segala sumber daya yang ada secara baik


Pada abad yang modern ini, seiring berkembangnya dan efisien, juga dibutuhkan kemampuan dan
teknologi semakin ketatnya kompetisi sumber daya manusia kreatifitas yang tinggi untuk bisa menghasilkan sebuah film
di Indonesia, secara langsung memberikan imbas kepada animasi yang menarik dan juga berkualitas.
masyarakat. Multimedia menjadi suatu keterampilan dasar Dengan menggunakan software open source dalam
yang sama pentingnya dengan keterampilan membaca, pembuatan film animasi 3d. Film animasi hasil karya anak
sesungguhnya multimedia pun mengubah hakikat membaca negeri diharapkan untuk lebih banyak mengangkat tema
itu sendiri. Multimedia menjadikan kegiatan membaca itu tentang nilai – nilai kearifan lokal, kebudayaan, maupun
dinamis dengan memberi dimensi baru pada kata – kata. kisah kehidupan sehari-hari. Karena selain sebagai sebuah
Dalam penyampian makna, kata – kata bisa menjadi pemicu hiburan, film animasi lokal juga diharapkan untuk dapat
yang dapat digunakan untuk memprluas cakupan teks ketika berperan sebagai media edukasi masyarakat melalui
memeriksa suatu topik tertentu. Multimedia melakukan hal penyampaian pesan - pesan moral yang tertuang melalui
ini bukan hanya menyediakan banyak teks, melainkan juga media audio dan visual yang terkandung didalamnya.
dengan menghidupkan teks yang di sertai bunyi, Dengan terobosan ini diharapkan proses pemberian
gambar,musik,animasi dan video. informasi lewat film animasi cerita rakyat daerah minahasa
Dalam hal ini, Film animasi 3 dimensi yang sering di menjadi lebih disenangi, yang dari awalnya hanya bisa kita
tayangkan di stasiun televisi banyak di senangi oleh banyak nikmati melalui bacaan saja . Seperti yang akan dibahas saat
pemirsa, tidak hanya oleh anak-anak, tetapi juga orang ini yaitu Cerita rakyat daerah minahasa : Implementasi
dewasa. Fenomena ini di karenakan film animasi dapat short film animasi 3d.
menampung segala daya imajinasi manusia di dalamnya.
Manusia ingin selalu bebas berekspresi untuk hasil karyanya
dan tidak mau di batasi oleh apapun seperti yang di temui 2. LANDASAN TEORI
pada kehidupan sehari-harinya.
Sudah selayaknya film animasi karya anak bangsa juga A. Multimedia
ikut mendapatkan perhatian dan tempat di hati masyarakat Di tinjau dari bahasanya, terdiri dari 2 kata,
khususnya penikmat hiburan film animasi. Untuk menjawab yaitu multi dan media. Multi memiliki arti
tantangan itu para animator lokal selain dituntut untuk bisa banyak atau lebih dari satu. Sedangkan media
merupakan bentuk jamak dari medium, juga
diartikan sebagai saran, wadah, atau alat. Istilah
multimedia sendiri dapat diartikan sebagai
transmisi data dan manipulasi semua bentuk
informasi, baik berbentuk kata- kata, gambar,
video, music, angka, atau tulisan tangan di mana
dalam dunia komputer, bentuk informasi tersebut
diolah dari dan dalam bentuk data digital.
multimedia adalah kombinasi dari komputer dan
video (Rosch, 1996), atau multimedia secara
umum merupakan kombinasi tiga elemen, yaitu:
suara, gambar, dan teks (Mc Cormick,1996). Di
sisi lain, multimedia adalah kombinasi dari pembagian tugas, penjadwalan, dan sebagainya:
paling sedikit dua media input atau output dari tahap produksi, berupa tahapan proses animasi:
data, di mana media tersebut dapat berupa audio tahap pasca produksi, merupakan tahapan
(suara, music), animasi, video, teks, grafik, dan editing, penggabungan hasil/dokumentasi dari
gambar (Turban dkk,2002), atau multimedia proses yang dilalui.
merupakan alat yang menciptakan persentasi
yang dinamis dan interaktif yang Gambar 1. Alur Proses Bisnis Produksi Film Animasi 3D
mengobinasikan teks, grafik, animasi, audio, dan
gambar, video. ( Robin dan Linda 2001 ). Uraian tahapan proses di produksi film animasi
Menurut Vaughan (2004), multimedia 3D sebagai berikut:
merupakan kombinasi teks, seni suara, gambar , 1. Tahap development.
animasi, dan video yang disampaikan dengan Development yaitu tahap pengumpulan
komputer atau dimanipulasi secara digital dan ide – ide hingga menuangkannya dalam bentuk
dapat disampaikan dan/atau dikontrol secara storyline. Produksi film dimulai dari tahap
interaktif. Ada tiga jenis multimedia, yaitu: development dimana proses yang terjadi di tahap
1. Multimedia interaktif ini adalah pengembangan cerita. Tahap ini adalah
Pengguna dapat mengontrol apa dan pengembangan cerita. Sebagian besar waktu
kapan elemen – elemen multimedia banyak digunakan pemilik proyek, dalam hal ini
akan dikirimkan atau ditampilkan. rumah produksi ataupun individu – individu
2. Multimedia hiperaktif untuk melemparkan sekaligus menjual ide dan
Multimedia jenis ini mempunyai suatu memproduksi film. Setelah ide terjual, proses
struktur dari elemen – elemen terkait pengembangan dan penyempurnaaan cerita
dengan pengguna yang dapat dimungkinkan sebelum film benar - benar
mengarahkannya. Dapat dikatakan diproduksi. Proses ini berarti penyempurnaan ide
bahwa multimedia jenis ini mempunyai mentah menjadi sebuah cerita yang benar – benar
banyak tautan (link) yang dapat difilmkan. Banyak rumah produksi yang
menghubungkan elemen – elemen menghabiskan waktu untuk mengembangkan
multimedia yang ada. cerita hampir sebanyak waktu yang di habiskan
3. Multimedia linear untuk masa produksi animasi sebenarnya.
Pengguna hanya menjadi penonton dan 2. Tahap Pra produksi
menikmati produk multimedia yang Pra produksi yaitu tahap dimana
disajikan dari awal dilakukan pengalamatan dan persiapan tantangan
hingga akhir. teknis yang di perlukan untuk produksi. Pra
produksi terdiri dari beberapa proses yaitu:
B. Produksi Film Animasi 3D a. Penyususnan kru
Proses detail dari business process film b. Penulisan scenario
animasi dilakukan dengan studi literature, Skenario tidak harus berupa dokumen
benchmark dengan proses film animasi biasa dan tertulis, beberapa sutradara melewatkan
proses film animasi 3D seperti Pixar serta dengan scenario dan langsung mengembangkan
wawancara mendalam dengan pihak studio storyboard sehingga mereka dapat
animasi 3 dimensi. Sehingga tiap tahapan akan memvisualisasikan filmnya.
dirincikan sesuai dengan tahapan, orang/pelaku Secara umum, scenario dalam produksi
yang terlibat di proses tersebut, proses yang di film animasi dapat berupa:
lakukan beberapa tahapan dan berdasarkan depth - Outline atau garis baris per
interview dengan pihak studio animasi kojoanima poin dari setiap aksi
serta literatur produksi film animasi, yaitu: tahap (adegan).
development, proses pengumpulan ide – ide dan - Skenario lengkap dengan
pengembangan ide: pra produksi, didalamnya dialog dan screen
proses pengembangan skenario, storyboard, direction.
c. Penyusunan Anggaran. dalam pembuatan film aniamsi. Dalam
d. Penulisan Scenario level tertinggi, suara menetukan
Skenario tidak harus berupa dokumen bagaimana penonton akan merasakan
tertulis, beberapa sutradara melewatkan suatu karakter dan sebaliknya dilakukan
scenario dan langsung mengembangkan setiap usaha agar dapat memilih suara
storyboard sehingga mereka dapat yang tepat, misalnya melalui audisi
memvisualisasikan filmnya. sejumlah actor.
Secara umum, scenario dalam produksi i. Pemodelan.
film animasi dapat berupa: Proses ini dapat dilakukan sebelum
- Outline atau garis baris per poin storyboard sehingga nanti storyboard
dari setiap aksi ( adegan ). langsung menggunakan objek 3D.
- Scenario lengkap dengan dialog Pemodelan karakter adalah membuat
dan screen direction. model 3D dari desain karakter. Jika
e. Pembuatan concept art. memahami jenis – jenis geometri dasar
Desain produksi dan karakter adalah dan alat untuk pemodelan, maka
membuat gambar atau pahatan/patung pemodelan karakter dapat dimulai.
yang dapat digunakan sebagai referensi j. Rigging
untuk memodelkan karakter atau objek Setelah karkter domodelkan, karakter
lainnya dalam suatu aplikasi 3D. harus disiapkan untuk dianimasi. Proses
Pemodelan 3D dapat menuntut desain ini disebut rigging. Tujuan rigging adalah
yang sangat teknis, sehingga karya seni menambahkan suatu rangka (skeleton)
yang dibuat harus tepat secara teknis. dan sejumlah kontrol ke model yang telah
Untuk memodelkan karakter, diperlukan dibuat sehingga animator nantinyadapat
paling tidak desain dari dua sudut memmanipulasi dan menganimasi
pandang orthographic yaitu tampak karakter tersebut. Karakter dengan
depan (front). Desain ini dapat dibuat rangka yang tepat dapat dimanipulasi
dengan menggambar, dengan cepat dan mudah untuk
memahat/mematung atau fotografi. memperoleh berbagai pose. Setelah
Seiring pengembangan cerita, sebaiknya rangka dibangun, rangka dapat
juga dilakukan pengembangan tampilan merombak bentuk (deform) karakter,
karakter dan lingkungan produksi seperti idealnya sehingga hasil rendering
property,latar belakang. Terkadang ini karakter tampak hidup bagi para
merupakan suatu proses yang bersifat penonton. Pembangunan karakter dan
back-and-forth (maju dan mundur) rigging harus dilakukan di awal produksi.
dimana keputusan desain mempengaruhi Karakter – karakter utama kemungkinan
cerita dan sebaliknya. Seiring besar sudah diketahui bahkan sebelum
pemantapan desain, artis modelling dan cerita difinalisasi. Dalam banyak
texturing dapat mulai membuat asset – produksi, karakter – karakter dibangun
asset untuk produksi. bersamaan dengan penulisan skenario.
f. Pembuatan storyboard. Kenyataannya, model kasar dari karakter
Visualisasi dari ide dalam bentuk gambar – karakter seringkali perlu dibuat pada
dilakukan dalam proses ini jika karakter – tahap awal untuk menjual ide cerita.
karakter sudah selesai dibangun, cerita k. Pembuatan music dan efek suara.
dapat divisualisasikan (storyboard dapat l. Pembuatan gambar in between.
diubah). Pelaku yang melakukan proses m. Pembuatan animatic
ini dikenal storyboardist. Selesainya Proses versi film dari storyboard terdiri
scenario dan storyboard akan semakin dari gambar diam (stiil image) dengan
memperjelas kebutuhan – kebutuhan dialog dan musik. Setelah storyboard dan
modelling, sehingga boleh saja dilakukan diaolog selesai, adalah ide yang bagus
revisi model karakter dan properti sambil untuk memotong leica reel, yang disebut
melakukan perekaman dialog dan juga sebagai animatic. Leica reel terdiri
pemotongan leica reel. dari gambar – gambar diam yang
g. Pemilihan pengsisi suara. dilengkapi dengan dialog dan musik
h. Perekaman diaolog. sesuai alur cerita. Leica reel yang telah
Setelah skenario dan storyboard selesai, selesai di ”render” berfungsi untuk
saatnya untuk merekam dialog tapi menunjukan berapa lama tiap shot dalam
sebelumnya perlu dilakukan pemilihan film akan dimainkan sehingga
(cast) pengisi suara karakter. Pemilihan menunjukkan durasi penayangan film
pengisi suara (voice talent) merupakan tersebut.
tugas sangat kritis lainnya yang dihadapi
3. Tahap Produksi B. Development
Produksi yaitu tahap pembuatan film animasi
yang meliputi: Pada tahap ini kebutuhan yang diperlukan
1) Animasi gerak karakter. untuk proses development film pendek animasi
2) Animasi lip sync dan ekspresi. 3D seperti:
3) Animasi setting/ latar belakang 1. Ide Cerita
(backround).
4) Animasi efek visual special Ide pembuatan film pendek animasi 3D
5) Animasi kamera. ini di dapatkan dari hasil pengamatan
6) Animasi pencahayaan (lighting) penulis, dan hasil konsultasi dengan
Animasi adalah seni berbasis beberapa dosen. Film pendek animasi 3D
gerakan (motion based art), dimana yang dibuat berdasarkan cerita rakyat
suatu pemahaman tentang cara bergerak daerah minahasa yang berjudul asal – usul
objek adalah sangat penting untuk burung moopoo. Di film ini diceritakan
menjadi seorang animator yang andal. tentang seorang kakek yang mempunyai
Salah satu dasar pentahapan proses seorang cucu laki – laki bernama nondo
menganimasi karakter adalah yang berubah menjadi seekor burung
menganimasi sikap/gerakan yang keras moopoo.
(strong pose).
4. Tahap pasca produksi C. Pre-Produksi
Pasca produksi yaitu tahap mengedit, Pada tahap pre produksi segala
memoles dan rendering animasi yang kebutuhan yang diperlukan untuk proses
telah dibuat sehingga menghasilkan produksi film pendek animasi 3D seperti:
master film yang siap dikemas pada
tahap selanjutnya. Setelah film 1. Set Design/Concept Art
dianimasi dan di-render, masih perlu Set design merupakan persiapan awal
dilakukan beberapa proses paska sebelum memasuki tahap produksi film animasi
produksi untuk menambahkan efek – 3D. Didalam set design ini meliputi perencanaan,
efek suara dan sinkornisasi diaolog. perancangan, dan pembuatan sketsa, konsep,
Membuat efek – efek suara yang bagus serta desain model masing-masing karakter atau
adalah seni tersendiri. Banyak efek – objek yang dibutuhkan untuk proses produksi.
efek suara yang bisa dibeli di pasaran
dengan berbagai variasi suara baik  Desain Karakter
realistic maupun kartun. Jika efek yang Karakter memegang peranan yang sangat
dipelukan belum ada, maka perlu di buat penting didalam sebuah cerita. Wujud dari
sendiri. Pembuatan efek suara karakter bisa bermacam-macam, tergantung dari
melibatkan banyak mikrofon dan kebutuhan serta peran yang akan dimainkannya
perekaman suara yang diperlukan.
.
3. METODOLOGI PENELITIAN
A. Kerangka Penelitian Film Animasi 3D
Pada perancangan ini terdapat 4 tahapan
pembuatan yaitu Development, pre production,
production, dan pasca production
.

Gambar 3. Desain karakter Kakek

 Desain Environment
Desain Environment merupakan sketsa dari
lingkungan sekitar yang akan
dijadikan latar atau background dan tempat serta
suasana yang mengelilingi objek
utama.
Gambar 2. Kerangka Penelitian Film Animasi 3D
cone, grid, monkey dan lain- lain yang bisa
dipakai sesuai kebutuhan kita.
A. Produksi
Proses produksi dari film animasi terdiri
dari beberapa tahap yaitu modeling, texturing,
animating dan rendering.
1). Modeling dan Texturing
Modeling adalah proses pembuatan sebuah
objek. Pada blender proses pembuatan objek
menggunakan tools mesh yang terdiri dari plane,
cube, circle, UV sphere, icosphere, cylinder,
cone, grid, monkey dan lain- lain yang bisa
Gambar 4. Desain Hutan dipakai sesuai kebutuhan kita.

 Desain Properti
Desain Properti adalah objek pendukung
pada sebuah adegan animasi.

Gambar 7 . Modeling Rumah Adat Minahasa

Texturing adalah proses pemberian


texture atau warna untuk material pada sebuah
Desain Gambar 5. Desain Burung objek sehingga menjadi sesuai dengan yang kita
inginkan. Proses texturing pada program blender
2. Storyboard dapat dibuat dengan menggunakan tools material
dan tools texture.
Setelah skenario telah selesai dibuat,
proses selanjutnya ide tersebut dituangkan
kedalam bentuk visual agar nantinya proses
pengerjaan film pendek animasi 3D akan
menjadi lebih mudah dan terarah.

Gambar 8. Texturing Rumah Adat Minahasa

2). Rigging
Setelah objek manusia telah selesai
dibuat maka akan dilakukan proses rigging yaitu
untuk pemberian tulang atau kerangka pada
objek manusia.

Gambar 6. Storyboard

4. PEMBAHASAN
Modeling adalah proses pembuatan sebuah
objek. Pada blender proses pembuatan objek
menggunakan tools mesh yang terdiri dari plane,
cube, circle, UV sphere, icosphere, cylinder,
Gambar 9. Hasil Proses Rigging
3). Tracking Camera
Suatu lintasan yang di buat untuk
tempat berjalannya suatu objek,kamera dan lain -
lain atau biasa kita dengar dengan sebutan
camera tracking. Dimana proses pembuatan
lintasan ini menggunakan tools pada blender.
Seperti pada tools add yang terdiri dari Bezier,
circle, nurbs curve, nurbs circle, path.

Gambar 12. Pengaturan Kamera

B. Pasca Produksi
Paska produksi merupakan bagian
terakhir dalam pembuatan film yang mencakup
editing dan komposisi,dimana file – file yang
sudah di render dengan hasil movie akan di
satukan dengan file – file audio yang sudah
Gambar 10. Tracking Camera Pada Film pendek animasi 3D sediakan,guna mendukungnya jalannya film
Cerita Rakyat Daerah Minahasa animasi 3 dimensi nanti.

4). Pencahayaan 1). Compositing dan Editing Video


Pencahayaan dalam setiap gambar dan Proses ini berupa penggabungan adegan
animasi sangat dibutuhkan untuk mendapatkan dan pemberian file-file audio agar jalannya film
hasil yang sesuai kita inginkan. Dalam blender animasi ini dapat lebih menarik.Proses editing
terdapat tools lamp untuk memberikan cahaya dimulai dengan memasukan semua adegan-
pada objek, Pada lamp terdapat lima pilihan adegan hasil render pada program avidemux,
pencahayaan,terdiri dari point, sun, spot, hemi, dengan cara open biasa atau dengan men-drag
area. Setiap jenis pencahayaan memberikan efek video (berformat apapun) ke dalam software
yang berbeda pada objek yang diterangi. avidemux.

Gambar 13. Menambahkan File Video pada avidemux

Gambar 11. Jenis Pencahayaan Pada Blender 2). Rendering dan Penentuan Video Composition
Code
5). Pengaturan Camera Pada Proses produksi rendering
Pengaturan kamera penting dalam merupakan tahap akhir dalam pembuatan
blender, dengan tidak adanya kamera, kita dapat animasi,dimana rendering pada blender terdapat
merender gambar atau animasi yang kita buat. dua pilihan terdiri dari render image dan render
Penentuan sudut padang juga sangat penting animation, dimana render image menampilkan
dalam kamera,dimana hasil dari gambar atau hasil gambar yang tidak bergerak sedangkan
animasi yang kita buat bisa terlihat bagus atau render animation menampilkan hasil gambar
tidak bagus sesuai penataan posisi kamera pada yang. bergerak. Format file rendering pada
objek. Langkah awal untuk melakukan blender berupa gambar dan movie, dan pada
pengaturan kamera adalah dengan menambahkan tugas akhir ini rendering menggunakan render
kamera pada tiap scene yang telah dibuat dengan animation yang hasilnya berupa format file
menekan tombol shift + a dan pada menu add movie.
pilih camera.
5. Total waktu yang di butuhkan dalam
proses rendering dari adegan pertama
sampai dengan adegan duapuluh
sembilan adalah sekitar 1.027 menit
dengan total keseluruhan frame 12.958.

B. Saran
1. Dalam pembuatan film pendek animasi
3 demensi cerita rakyat ini tidak saja
diperlukan kemampuan penguasaan
Gambar 14. Format file
program, tetapi ide dan imajinasi juga
harus lebih di kembangkan agar bisa
Setelah memilih format file, langkah menciptakan animasi yang lebih terasa
selanjutnya adalah merender file tersebut dengan di hati penonton.
menekan tombol Ctrl + F12 menjadi file animasi 2. Dalam proses pembuatan sebuah film
3D dari film pendek animasi 3d cerita rakyat animasi sebaiknya dikerjakan secara tim
daerah minahasa. agar bisa mendapatkan hasil yang
maksimal dan juga bisa menghemat
4. KESIMPULAN DAN SARAN
waktu dalam proses pengerjaan dari
A. Kesimpulan tahap awal sampai pada tahap akhir
pembuatan.
Setelah menyelesaikan proses 3. Dalam pembuatan animasi 3 dimensi
pembuatan film pendek animasi 3D cerita rakyat dibutuhkan perangkat computer yang
daerah minahasa ini penulis dapat mengambil mempunyai spesifikasi yang tinggi
beberapa kesimpulan, sebagai berikut : khususnya dalam melakukan rendering,
Setelah menyelesaikan proses pembuatan film karena pada saat proses rendering
pendek animasi 3D cerita rakyat daerah minahasa komputer lebih banyak memakai
ini penulis dapat mengambil beberapa kapasitas memori dan juga waktu yang
kesimpulan, sebagai berikut : di butuhkan dalam proses rendering
1. Penggunaan film pendek animasi 3 tidak memakan terlalu lama.
Dimensi ini sebagai media penyampai
informasi budaya daerah minahasa. 5. DAFTAR RUJUKAN
2. Dengan menggunakan kerangka
[1] Buku pintar menguasai
penelitian film pendek animasi 3D yang
multimedia/Darma, jarot S., Shenia
di adopsi dari alur proses bisnis
Ananda ; penyunting, sopian; -cet.1-
produksi film animasi 3D yang
Jakarta: mendiakita,2009
berdasarkan jurnal Diana Sari yang
berisi penelitian Perencanaan
[2] Multimedia Digital – Dasar Teori dan
Kebutuhan Pengguna Pada Produksi
Pengembangannya / Iwan Binanto; -
Film Animasi Tiga Dimensi Untuk
Ed.1, - Yogyakarta: ANDI
Pengembangan Groupware yang isinya
melakukan studi literatur benchmark
[3] Berkarier di dunia grafis / Adi Kusrianto
dengan proses film animasi biasa dan
©2009, PT Elex Media Komputindo,
proses film animasi 3D seperti Pixar
Jakarta
serta dengan wawancara mendalam
dengan pihak studio animasi 3 dimensi.
[4] Tipografi dalam Desain Grafis / Danton
Film animasi 3D asal usul burung
Sihombing MFA ©2001 Penerbit PT
moopoo telah berhasil di buat.
Gramedia Pustaka Utama jl. Palmerah
3. Program yang di gunakan dalam
Barat 33-37 ,Lt.2-3 Jakarta 10270
pembuatan film animasi 3D asal usul
burung moopoo : Blender, Makehuman, [5] Djalle, G. Zaharuddin. 2006. The
Sculptris Alpha, Adobe Pohotoshop, Making of 3D Animation Movie Using
Avidemux, Audacity. 3DStudioMax. Bandung. Informatika.
4. Total waktu yang di butuhkan dalam
proses pembuatan animasi dari adegan [6] Sumaraw, Anneke. Cerita Rakyat dari
pertama sampai dengan adegan Sulawesi Utara. Jakarta: PT. Gramedia
duapuluh sembilan pada program Widiasarana Indonesia.1998.
blender yang menyelesaikan 12.958
frame adalah sekitar 670 menit. [7] Diana Sari (2012). “Perencanaan
Kebutuhan Pengguna Pada Produksi
Film Animasi Tiga Dimensi Untuk
Pengembangan Groupware”. Jurnal
IPTEK-KOM, Vol. 14, No. 2, Desember
2012 (133-150)

[8] http://www.blender.org

[9] http://www.avidemux.org

[10] http://audacity.sourceforge.net/

Anda mungkin juga menyukai