Pembuatan Animasi
MULTIMEDIA
KELAS XI
Dunia perfilman menyediakan tontonan untuk semua kalangan. Mulai dari orang
dewasa, remaja, bahkan hingga anak-anak. Nah, tontonan untuk anak-anak adalah
film animasi.
Film animasi tidak hanya berperan untuk menghibur anak-anak saja, melainkan
juga untuk edukasi bagi mereka. Sekarang sudah banyak sekali film-film animasi
baru yang sering tayang di televisi maupun youtube.
Yuk kita bahas lanjut mengenai animasi 2D, yaitu mulai dari pengertian animasi
2D, teknik pembuatan, hingga proses pembuatannya.
Pengertian Animasi 2D
getwallpapers.com
Disebut sebagai animasi 2D karena memiliki ukuran panjang (X-azis) dan (Y-
axis). Juga karena dibuat dari sketsa yang digerakkan satu per satu, sehingga akan
bergerak seperti nyata. Animasi 2D ini hanya bisa terlihat dari depan saja.
Objek dalam gambar yang ada pada film animasi tidak hanya berupa makhluk
hidup saja, namun juga ada yang berupa benda, warna, tulisan, spesial efek.
Teknik Animasi 2D
gamebrott.com
Pembuatan animasi dengan teknik ini yaitu rangkaian gambar dibuat di atas
lembaran transparan (celluloid) yang berlapis-lapis. Objek utama yang
mengeksploitasi gerak dibuat terpisah dengan latar belakang dan latar depan yang
statis.
Dengan begitu, animator hanya membuat latar belakang (backgorund) dan latar
depan (foreground) hanya sekali saja. Hal ini berfungsi untuk menyiasati
pembuatan gambar yang terlalu banyak.
2. Teknik Computing 2D
Semakin berkembangnya teknologi, film animasi pun juga ikut berkembang.
Apalagi untuk teknik pembuatannya, pastilah seiring berjalannya waktu semakin
mudah.
Pada era tahun 1980-an, animasi 2D ikut merasakan imbas dari perkembangan
teknologi tersebut. Para animator merasakan perkembangan yang sangat
signifikan, terutama pada proses pembuatan animasi.
Apabila ada kesalahan dapat dikoreksi dengan cepat dan bisa juga diadakan
perubahan dengan cepat pula
Dapat menggandakan objek animasi
Hasil animasi terlihat lebih bagus
Mempermudah kerja animator
Semua bisa belajar membuat animasi dengan mudah
3. Teknik Computing 3D
Teknik computing 3D adalah teknik yang digunakan untuk memberi kesan pada
objek agar terlihat memiliki ruang dan kedalaman.
Pada animasi 2D yang hanya memiliki ukuran (dimensi) panjang dan lebar ini,
kesan kedalaman belum muncul. Ketika kedalaman (dimensi ke tiga) berperan,
maka ilusi itu baru bisa terlihat nyata.
Di sini peran logika matematis terlihat ketika mewujudkan kesan ruang suatu
benda. Setelah itu, tinggal mengatur bagaimana menyulap mata sehingga kesan
yang semula 2 dimensi menjadi 3 dimensi.
4. Teknik Bayangan
Pada teknik animasi ini figur setiap adegan dibuat dengan menggunakan
lempengan karton atau kulit. Kemudian media itu digunting sesuai dengan karakter
figurnya.
Biasanya tokoh ditampilkan dengan karakter yang tampak dari samping agar
terlihat lebih jelas. Sorotan lampu dari belakang layar ke objek figur yang
memberikan efek siluet menjadikan kesan tersendiri ketika ditonton.
Media figur itu akan terlihat membesar jika dijauhkan dari layar. Sedangkan saat
ditempelkan dengan layar, media figur itu akan memperlihatkan ukuran media
Mulkan Sy, S.Kom_Animasi 2D
yang sebenarnya. Contoh yang menggunakan teknik ini adalah wayang (bayang)
kulit.
www.microsoft.com
a. Ide
Sebelum melakukan apapun, ide merupakan akar yang paling dasar yang harus
dipersiapkan. Animator harus membuat ide yang dapat membuat penonton berpikir
bahwa animasi yang ia buat berbeda dengan animasi yang lain.
Kepuasan penonton ditentukan oleh ide yang unik dan visinoner. Harus ada juga
alsan mengapa membuat animasi tersebut.
Dengan begitu animator dapat menentukan apa yang paling penting dalam suatu
kejadian dan membuatnya bergelombang. Dalam ceritajuga harus ada emosi dan
tujuan yang tepat. Sehingga penonton dapat seakan-akan masuk ke dalam cerita
tersebut.
c. Storyboard
Storyboard adalah yang mewakili setiap scene yang tersedia pada keseluruhan film
animasi dan menggambarkan suasana atau situasi dasar seperti posisi kamera, pose
karakter, suara, dan dialog.
d. Desain
Proses terakhir pada tahap pra-produksi adalah membuat desain dengan cara
merancang sketsa untuk kebutuhan produksi, seperti desain karakter dan objek
lainnya. Desain harus dibuat lebih rinci dari storyboard.
Ada beberapa proses yang harus dilalui pada tahap ini, antara lain:
a. Layout
Pada layout terkandung informasi visual yang berupa sketsa atau gambaran yang
lebih detail tentang scene pada setiap animasi yang akan dibuat. Layout digambar
secara hitam putih, dan kebanyakan menggambarkan rancangan secara detail agar
mempercepat proses animasi.
b. R&D
R&D atau Research and Development berguna untuk menguji efektivitas produksi
animasi yang bersifat analisis supaya dapat berfungsi di masyarakat luas. Sehingga
animasi yang diproduksi dapat dinikmati dan dimengerti oleh penonton. Namun,
jika sudah menerapkan alasan mengapa membuat animasi tersebut proses ini tidak
wajib dikerjakan.
e. Rigging
Rigging sangat penting untuk pembuatan animasi berbasis komputer. Rigging
berfungsi untuk menambahkan tulang dan sendi pada setiap karakter agar bisa
digerakkan secara terpisah dan lebih praktis.
f. Animation
Proses selanjutnya adalah melakukan animasi dengan bergantung pada storyboard,
karena setiap gerakan sudah dicatat dengan jelas. Impor karakter, background, juga
komponen atau objek lainnya yang dibutuhkan.
g. VFX
VFX atau Visual Effect ditambahkan untuk menghiasi animasi yang mengandung
elemen seperti cahaya, api, air, asap, dan lain-lain. VFX diaplikasikan untuk
kebutuhan yang tidak bisa dibuat dengan gambar atau animasi.
h. Lighting
Gambar yang flat dapat menjadi lebih hidup dengan adanya lighting atau
pencahayaan. Lighting bisa diatur dengan menambahkan bayangan atau cahaya
manual, bisa juga dengan tool pencahayaan khusus pada aplikasi tertentu.
i. Rendering
Proses terakhir dlaam tahap produksi adalah rendering. Rendering adalah proses
mengubah project animasi pada software untuk mendapatkan hasil video dalam
format file tertentu. Seorang animator dapat menentukan konversi, resolusi, format,
bit rate, dan opsi lainnya.
a. Composting
Composting merupakan proses penggabungan hasil render dari tahap produksi
sebelumnya. Keterampilan dalam video editing sangat dibutuhkan dalam proses
ini. Biasanya terdapat penambahan transisi video.
b. Color Correcting
Dalam setiap desain, warna adalah unsur terpenting yang dapat menghidupkan
serta menghasilkan aura tertentu. Pada proses color correcting, animator bisa
mengubah panorama film sesuai mood.
d. Final Output
Proses akhir dalam dari pembuatan animasi adalah final output. Final output
dilakukan dengan proses exporting atau bisa juga dengan rendering. Pada proses
ini, seorang animator harus mengatur opsi akhir secara detail untuk format film
sesuai dengan kebutuhan.