Salah satu bidang seni yang cukup digemari oleh banyak orang yaitu fotografi. Seni
fotografi sendiri memiliki banyak peminat karena untuk mulai mempelajarinya tidak
memerlukan peralatan yang mahal.
Mempelajari seni fotografi hanya dengan menggunakan kamera digital biasa atau
bahkan dengan menggunakan perangkat HP saja. Walaupun begitu, untuk
menghasilkan sebuah karya fotografi yang berkualitas sendiri perlu adanya teknik dalam
pengambilannya.
Kunci utama para fotografer dalam menciptakan foto yang berkualitas dan memiliki
karakteristik tersendiri.
Sejarah Fotografi
Fotografi yang lahir lebih dari seabad yang lalu diartikan “ melukis dengan cahaya”
atau proses pembuatan gambar dengan cahaya. Fotografi merupakan suatu proses
untuk mendapatkan representasi yang akurat (benar dan tepat) dari objek dengan
menggunakan reaksi kimia antara sinar serta berbagai macam energi yang memancar
pada permukaan yang sudah dipersiapkan secara kimiawi. Sebagai alat rekam, fotografi
mampu merekam objek nyata menjadi gambar yang sangat mirip dengan aslinya.
Munculnya fotografi tidak ditemukan begitu saja namun sudah mengalami fase
perintisan yang cukup panjang oleh para tokoh-tokoh perintisnya. Prinsip awal fotografi
telah dikenal sejak abad ke 5 SM oleh ilmuwan Cina bernama Mo Ti yang menyebutkan
bila seberkas cahaya yang memancar dari suatu benda diloloskan melalui sebuah
lubang kecil ke dalam sebuah ruangan yang gelap, maka bayangan benda tadi akan
diproyeksikan sesuai dengan bentuk aslinya secara terbalik. Teori tersebut juga
diperkuat oleh beberapa ilmuwan dari barat seperti Aristoteles.
Sayangnya citra yang dihasilkan daguerreotype adalah citra positif, sehingga menjadi
satu-satunya hasil rekaman. Hasil pengembangan inilah yang disebut daguerreotype,
dan pada waktu yang sama masalah tersebut akhirnya diselesaikan oleh bangsawan,
akademisi dan seorang perintis fotografi dari Inggris William Henry Fox
Talbot melakukan percobaan dengan membuat „film‟ temuannya berupa kertas berlapis
silver chloride yang hasilnya adalah negatif kertas.
Bersama mesin uap dan telegraf, fotografi telah memperpendek jarak antar-orang dan
antar-ruang sejak dua abad lalu. Mesin uap sebagai perpanjangan otot telah
memperbesar kemungkinan aksi dan mimpi manusia, telegraf mengubah pola
komunikasi, dan fotografi menjadi mata yang terus bekerja memberi tatapan baru
terhadap dunia. Dilihat dari dalam, fotografi adalah kerja ilmiah panjang mewujudkan
mimpi mengabadikan pantulan citra di cermin. Mimpi melanggengkan apa yang pernah
kita lihat atau lakukan dan menjadikannya jejak (atau bahkan saksi) sejarah yang kita
bangun. Rekaman visual yang dapat memenuhi tuntutan kecepatan dan efisiensi
modernitas. Fotografi adalah bagian dari percepatan zaman yang terobsesi efisiensi
mekanis.
Pengertian Fotografi
Kata fotografi sendiri diambil dari paduan dua bahasa, yaitu “photography” dari bahasa
Inggris dan bahasa Yunani, yaitu “photos” yang artinya cahaya serta “grafo” yang
artinya melukis. Secara paduan kata, dapat diartikan fotografi adalah sebuah proses
melukis dengan bantuan media cahaya.
Fotografi juga dapat dikatakan sebagai proses dalam menghasilkan gambar atau foto
dari sebuah objek dengan cara melakukan perekaman dari pantulan cahaya yang
mengenai objek tersebut di sebuah media yang sensitif terhadap cahaya.
Prinsip dasar fotografi adalah meng-eksplor cahaya dengan bantuan pembiasan agar
dapat membakar medium penangkap cahaya. Setelah medium terbakar pada frekuensi
cahaya yang tepat, akan menghasilkan bayangan identik melalui cahaya yang
memasuki media pembiasan (saat ini disebut lensa).
Dalam menghasilkan frekuensi cahaya yang tepat, Anda dapat mengaturnya dengan
mengubah ISO/ASA (ISO Speed), Diafragma (aperture), hingga Shutter Speed.
Kombinasi antara 3 komponen tersebut sering juga disebut dengan Segitiga Exposure.
Di zaman modern seperti saat ini, sudah sangat jarang sekali fotografer yang
menggunakan film. Jadi kamera digital saat ini sudah berkembang dan memiliki digital
ISO untuk menghasilkan foto yang berkualitas.
Dasar-Dasar Fotografi
Ada beberapa materi yang perlu dipelajari jika anda serius ingin belajar fotografi.
Beberapa materi tersebut terdiri dari teknik, pengenalan jenis kamera, prinsip kerja
kamera, dan genre atau jenis seputar fotografi.
Selain beberapa materi di atas, anda juga perlu mengehatui prinsip kerja dari sebuah
kamera. Berikut adalah beberapa prinsip kerja kamera yang perlu diketahui :
Pada kamera digital, cahaya masuk diterima oleh sensor, kemudian cahaya
tersebut diubah ke data digital. Selanjutnya, data tersebut disimpan memory card
seperti SD Card, CF, MMC dsb.
Selanjutnya, anda juga perlu mengetahui macam-macam kamera yang ada. Ada 6 type
kamera yang dapat anda gunakan untuk menjadi seorang fotografer, berikut adalah
daftarnya:
Kamera SLR (Single Lens Reflex) mencegah efek parallax, kamera ini memiliki
parameter setting berupa: Shutter speed, aperture, dan focus.
Kamera Pocket: Yaitu kamera minimalis berukuran mungil, point and shoot, fitur
seperti zoom, rekam video, LCD putar, dsb.
Kamera Medium Format: Kamera yang mirip SLR namun 120 mm lebih lebar,
biasa untuk keperluan foto produk, iklan, majalah (dengan foto besar) dan
pemotretan still life.
Kamera Large Format: Disebut juga view camera, dengan film 45 inchi atau 8 x
10 inchi, biasa digunakan untuk keperluan foto udara, foto arsitektur dengan jarak
dekat tanpa menimbulkan distorsi, serta keperluan media cetak dengan ukuran
sangat besar dan kualitas sangat bagus.
Kamera Range Finder: Kamera point and shoot dengan lensa tetap, bisa
menggunakan filter, memiliki fitur focus, aperture dan juga shutter speed.
Kamera Instan: Kamera yang tidak perlu proses cuci cetak film, tidak memiliki
klise sehingga bisa dicetak ulang.
1. Flash Head
Lampu flash standar yang umum di gunakan untuk pemotretan,istilah standar flash juga
sering di sebut dengan flash strobe.Lampu ini menghasilkan cahaya non continuous
atau sesekali memancar,sumber daya listrik dan kekuatanya di ukur dalam ws
(wattsecond)
2. Stanndard Reflector
Merupakan aksesoris standar dari sebuah lampu berbentuk bulat dan di lapisi materi
berwarna perak di dalamnya,cahaya yang di hasilkan cukup keras dan
terkonsentrasi.Stnadard reflector memiliki ukuran diameter yang berbeda-beda.
3. Backlite Reflector
4. Barn Door
Empat lempengan besi yang di lengkapi engsel sehingga bisa di buka-tutup di gunakan
untuk mengonsentrasikan arah lampu ke bagian-bagian tertentu,terkadang juga di
gunakan untuk menghalangi arah lampu ke bagian subjek.
5. Honeycomb Grid
Grid yang terdiri dari sel-sel berbentuk heksagonal,di gunakan untuk melembutkan
cahaya serta untuk lebih mengonsentrasikan arah cahaya.
6. Softbox
Aksesoris yang terbuat dari bahan transparan yang berguna untuk menghaluskan atau
melembutkan cahaya,biasanya sebuah softbox memiliki 1 atau 2 buah lapisan bahan
transparan.Softbox memiliki beragam bentuk yang paling banyak di gunakan adalah
yang berbentuk segi empat.
7. Oktagon Softbox
Varian dari Softbox yang berbentuk octagon atau segi delapan biasanya di gunakan
untuk pemotretan potrait atau wajah,refleksi yang di hasilkan pada mata model akan
menjadi berbentuk bulat.
8. Silver Umbrella
Aksesoris lampu berbentuk payung yang di gunakan untuk memantulkan cahaya dari
lampu,cahaya yang di hasilkan bersifat menyebar dengan cukup merata terdiri dari
bahan perak,putih,dan trasnparan.Umbrella yang memiliki lapisan dalam warna perak di
gunakan utuk menghasilkan cahaya yng cukup keras dan merata.
9. White Umbrella
Varian dari umbrella yang memiliki lapisan dalam berwarna putih,di gunakan untuk
menghasilkan cahaya yang lebih halus dan merata.
11. Reflector
Alat yang satu ini biasa di gunakan untuk memantulkan cahaya,tersedia dalam
beberapa jenis warna seperti putih,hitam,emas,perak,dan sebagainya.
Kaki yang di gunakan untuk meletakan lampu,biasanya terdiri dari 2-3 segmen yang
bisa di panjang-pendekan.
Inti dari sebuah lampu,tabung lampu inilah yang menghasilkan cahaya pada lampu.
Selain flash tube,sebuah flash biasanya di lengkapi pula oleh lampu modeling lampu ini
bersifat continuous dan di gunakan untuk memeriksa arah cahaya sehingga kita bisa
memperkirakan jatuhnya cahaya pada objek yang akan di foto.