Anda di halaman 1dari 24

bab II

LANDASAN TEORI

A. PENGERTIAN KAMERA

Kamera- merupakan seperangkat perlengkapan yang memiliki fungsi

untuk mengabadikan suatu objek menjadi sebuah gambar yang

merupakan hasil proyeksi pada sistem lensa. Untuk yang pertama kalinya

kamera disebut juga dengan kamera obscura. Kata ini berasal dari bahasa

latin yang artinya ruang gelap. Kamera obscura adalah sebuah alat

yang terdiri dari ruang gelap atau kotak,

yang bisa memantulkan cahaya dengan menggunakan dua buah lensa

konveks, setelah itu menempatkan gambar objek eksternal itu pada

sebuah kertas/film. Penempatan film tersebut ada pada pusat fokus dari

lensa.
B. PERKEMBANGAN KAMERA

1. Kamera Obscura

Kamera Obscura (yang artinya kamar gelap) ditemukan pada

sekitar tahun 1.000 setelah Masehi oleh Al-Haitam atau yang dikenal

pula dengan nama lain Alhazen. Kamera ini dikembangkan dengan

konsep lubang kecil di kotak gelap yang disinari cahaya mampu

menghasilkan gambar.

Kamera Obscura Gambar dari Wikipedia

Sebelum dipopulerkan Alhazen, pada zaman sebelum Masehi tercatat

bahwa konsep ini telah ditemukan oleh seorang filsuf bernama Mozi

pada zaman sebelum Masehi. Baru pada abad ke-11, Alhazen menulis
sebuah buku mengenai optik termasuk percobaannya meneruskan

cahaya melalui lubang kecil ke ruangan gelap.

Buku karangan Alhazen kemudian dipelajari oleh ilmuwan barat seperti

Joseph Kepler. Ilmuwan ini ahirnya berhasil memperbesar proyeksi

gambar yang dihasilkan kamera dengan menambahkan lensa negatif di

belakang lensa positif. Robetrt Boyle kemudian juga berhasil membuat

kamera kecil tanpa kabel pada tahun 1665.

2. Kemera Daguerreotypes dan Calotypes

Hampir 900 tahun setelah ditemukannya kamera Obscura, pada

tahun 1837 Joseph Nicephore Niepce yang berkebangsaan Prancis

menemukan konsep fotografi yang praktis, yang kemudian

dinamakannya sebagai Daguerreotypes.


Kamera Daguerreotypes Gambar dari Wikipedia

Di dalam sebuah kotak kecil dengan lubang cahaya, ia menambahkan

pelat tembaga dan perak yang ditambahkan dengan uap yodium

sehingga kamera generasi ini lebih sensitif terhadap cahaya.

Setelah dilakukan eksposur pada kamera, gambar kemudian terbentuk

melalui uap merkuri dan larutan natrium klorida. Niepce bekerja sama

dengan partnernya Louis Daguerre untuk menemukan kamera ini, oleh

sebab itulah nama kameranya dinamakan dengan nama penemunya.

Setelah muncul Daguerreotypes, Henry Fox Talbot menyempurnakan

proses terbentuknya gambar, dan berhasil menjual Calotype pada

sekitar tahun 1840-an


3. Pelat Kering Collidion

Mulai digunakan orang semenjak tahun 1857, kamera yang satu

ini merupakan buah karya dari Desire van Monckhoven. Empat belas

tahun kemudian, kamera pelat kering ini dimodifikasi oleh Richard

Leach Maddox yang berhasil menciptakan pelat basah yang kualitas

dan kecepatan pengambilan gambarnya lebih baik.

Kamera Pelat Kering Gambar dari Wikipedia

Perjalanan kamera Colliidion terus berlangsung hingga pada tahun

1878 ditemukan emulsi gelatin yang mampu meningkatkan sensitivitas

kamera, sehingga kamera bisa mengambil gambar secara spontan.

Saat-saat inilah dimana tripod dan alat bantu kamera lainnya tidak

terlalu dibutuhkan untuk mengambil gambar. Sebuah kamera berukuran


kecil beratnya tidak terlalu besar dan bisa dipegang dengan tangan

kosong.

4. Kodak dan Kamera Film

Para fotografer yang lahir di tahun 90-an pasti pernah mengenal

kamera yang menggunakan roll film di dalamnya yang kemudian bisa

dicetak menjadi sebuah foto.

Sebetulnya pengembangan kamera film ini sudah dimulai satu abad

sebelumnya, yaitu semenjak tahun 1885 oleh George Eastman yang

memulai produksi film kamera, yang kemudian berkembang lagi

menjadi seluloid pada tahun 1888-1889.


Kamera Kodak 1910 Gambar dari Wikipedia

Kamera film tersebut ia namakan dengan Kodak, yang kemudian mulai

dikenalkan kepada masyarakat luas semenjak tahun 1888. Kamera ini

labih canggih lagi dari sebelumnya, hanya terdiri dari satu buah lensa

fokus dan satu shutter speed.

Sampai akhirnya di akhir abad ke-19 Eastman telah berhasil membuat

berbagai model kamera film, termasuk kamera berbentuk kotak dan

kamera lipat.

Walaupun kamera Kodak ini berhasil membuat fotografi menjadi tidak

terlalu mahal bagi banyak kalangan, kamera pelat masih banyak

digunakan orang waktu itu karena kualitasnya yang lebih baik. Untuk
bersaing dengan kamera roll, kamera pelat era ini dilengkapi dengan

majalah untuk menahan beberapa pelat sekaligus.

5. Kamera Compact dan Canon

Sejarah kamera dilanjutkan dengan hadirnya kamera compact

yang diteliti oleh Oskar Barnack di Leitz. Barnack menggunakan film 35

mm untuk membuat kamera yang dapat menghasilkan perbesaran

gambar dengan kualitas sangat baik.

Akhirnya, pada tahun 1913 terbentuklah prototipe Ur-Leica, kamera 35

mm yang kemudian pengembangannya tertunda karena adanya perang

dunia pertama.

Kamera Leica I Gambar dari Wikipedia


Setelah beberapa kali mengalami perkembangan fitur, kamera Ur-Leica

mulai dijual secara luas pada tahun 1923. Semenjak itu, konsumen

pengguna kamera merasa sangat puas dan menyambut baik inovasi

kamera yang satu ini.

Dari sinilah kemudian muncul perusahaan pembuat kamera saingan Ur-

Leica, yaitu kamera Canon yang perusahaannya berpusat di Jepang.

Canon juga membuat kamera dengan film cine 35 mm, yang kemudian

bersaing ketat dengan Ur-Leica.

Kamera yang dibuat di negeri matahari terbit ini kemudian menjadi

sangat populer setelah berakhirnya perang Korea yang membuat

veteran Jepang banyak membawa kamera ini ke Amerika Serikat.

Tentunya hingga kini Canon terus berinovasi memproduksi berbagai

kamera canggih lainnya, sehingga sampai saat ini pun bisnisnya masih

berjalan dengan subur

6. TLR dan SLR

TLR merupakan kepanjangan dari twin-lens reflex, sementara

SLR adalah akronim dari single-lens reflex. Kamera TLR mulai dibuat

oleh Franke&Heidecke Rolleiflex pada tahun 1928, sementara kamera


SLR sebagai perkembangan lebih lanjut mulai diproduksi semenjak

tahun 1933, yang pertama kali menggunakan 127 roll film.

Kamera SLR Contax S Gambar dari Wikipedia

Kamera TLR dilengkapi dengan dua lensa objektif dengan panjang

focal yang sama. Satu lensa berguna untuk tujuan mengambil gambar,

sementara lensa lainnya berguna untuk menangkap bayangan yang

telah masuk ke lensa pertama. Sementara pada kamera SLR, hanya

terdapat satu buah lensa yang sudah dikombinasikan dengan sensor

gambar digital.

Kamera SLR dipopulerkan oleh perusahaan Asahi Optical, yang

pertama kali meluncurkan kamera SLR 35mm yang dinamakan dengan


Asahiflex. Pada tahun 1950-an, mulai banyak kamera SLR yang

beredar di pasaran, termasuk Canon, Yashica, dan Nikon.

7. Kamera Analog

Sejarah kamera fotografi selanjutnya sampai pada tahun 1981

saat dimulainya pembuatan kamera analog, yang teknik pengambilan

gambarnya masih bisa menggunakan film seluloid (klise/film negatif).

Yang pertama kali membuat kamera analog ini adalah Sony Mavica.

Kamera Sony Mavica Gambar dari Wikipedia


Pada Olimpiade 1984, pertama kalinya kamera analog yang diproduksi

Canon digunakan untuk memotret Yomiuri Shinbun yang hasilnya

kemudian dimuat di surat kabar Jepang.

Namun seiring perjalanannya, kamera analog kurang mendapat

antusias masyarakat karena biaya penggunaannya yang sangat mahal,

serta kualitas gambar yang kurang baik jika dibandingkan dengan

kamera lain. Aplikasi kamera analog saat ini banyak dipakai untuk

kamera CCTV.

8. Kamera Digital

Kamera digital pertama kali dikembangkan oleh Fuji pada tahun

1988, yang menggunakan kartu memori 16 MB untuk menyimpan data

foto yang diambil.

Selanjutnya kamera digital mulai dikenalkan pada masyarakat luas

semenjak tahun 1989 oleh Fuji. Pada tahun 1991, dimulailah

pemasaran kamera digital Kodak DCS-100 yang beresolusi 1,3

megapiksel dan ditawarkan dengan harga US$ 13.000.


Kamera Kodak DCS 100 Gambar dari Wikipedia

Format foto kamera digital mulai beralih menjadi JPEG dan MPEG yang

tidak memakan banyak tempat pada penyimpanan data. Pada tahun

1995, kamera digital dengan kristal cair di bagian belakang lensa mulai

dikembangkan oleh Hiroyuki Suetaka dengan nama kamera Casio QV-

10.

Kamera DSLR mulai ditemukan pada tahun 1999 awal dengan

peluncuran Nikon D1 yang berhasil menekan biaya produksi hingga

US$ 6.000 saja. Kamera ini mampu menghasilkan gambar yang sangat

baik dan beresolusi tinggi.


Kamera Nikon D1 Gambar dari Wikipedia

Hingga kini pun kamera DSLR masih banyak digunakan oleh para

fotografer dengan berbagai macam lensa yang bisa dilepas-pasang.

Selain itu, secara umum harga kamera DSLR tidak semahal dahulu.

Untuk lebih jelasnya, silakan lihat di 10 kamera DSLR terbaik 2017

versi kami.

Demikianlah perkembangan kamera fotografi dari masa ke masa.

Semoga sejarah kamera ini menambah pengetahuan Anda di dunia

fotografi.
Di tvri memakai kamera merk panasonic p2hd

Sejarah Panasonic Gobel Indonesia

1954

Dengan semangat nasionalisme untuk memproduksi alat


komunikasi bagi bangsa Indonesia, pada tahun 1954 Drs. H Thayeb
Moh. Gobel mendirikan PT Transistor Radio Manufacturing di Cawang,
Jakarta yang merupakan pelopor dari Pabrik Radio Transistor pertama
di Indonesia dengan brand Tjawang.

1957

Drs. H. Thayeb Moh. Gobel menerima beasiswa Colombo Plan


dimana beliau melanjutkan studi ke Jepang dan bertemu dengan Mr.
Konosuke Matsushita, pendiri dari Masushita Electric Indrustrial Co.Ltd.

1960

Penandatanganan perjanjian kerjasama Technical Cooperation


Agreement antara PT Transistor Radio Manufacturing dan Matsushita
Electric Industrial Co. Ltd, (Jepang).

1962

Berdasarkan perjanjian kerjasama, PT Transistor Radio


Manufacturing memproduksi televisi tanpa warna pertama agar
masyarakat Indonesia dapat menyaksikan Asian Games (Jakarta)

Produk pertama diberikan kepada Ibu Negara Indonesia, Ibu Fatmawati


Soekarno.

1970

Peresmian PT Panasonic Manufacturing Indonesia (PT National


Gobel)

1974

Peresmian PT Met Gobel, sebuah pabrik lokal yang menunjang


aktivitas perdagangan dan produk-produk impor dari Matsushita ke
Indonesia yang tidak diproduksi oleh PT National Gobel. PT Met Gobel
mengimpor baik produk elektronik kebutuhan konsumen maupun
produk ekeltronik kebutuhan kerja, seperti perangkat penyiaran dan
peralatan modal untuk pabrik.

Peresmian Matsushita Gobel Education Foundation. Dengan misi


untuk meningkatkan kecerdasan dan kesejahteraan masyarakat
Indonesia.

1981

Drs. H. Thayeb Moh. Gobel menerima penghargaan Kun Santo


Zuikosho dari pemerintah Jepang atas usahanya dalam menjaga dan
mengembangkan hubungan bilateral antara Jepang & Indonesia dalam
bidang social budaya, komunikasi dan perdagangan.

1985

Menerima penghargaan Upakati dari pemerintah Indonesia atas


usahanya mendukung SME.

1987

Peresmian PT. Panasonic Gobel Battery Industry (manganese,


lithium, coin, torchlight).

Dekade ini ditujukkan untuk penguatan Matsushita Gobel Group.


Beberapa pabrik dan perusahaan dagang diresmikan.

1991

PT. Panasonic Gobel Indonesia

PT. Panasonic Shikoku Electronics Indonesia

1992-1993

PT. Panasonic Electronic Device Indonesia

Dengan PT Matsushita Electric Works Gobel Manufacturing Indonesia

PT. Panasonic Electric Works Gobel Sales Indonesia

1995-1996

PT. Panasonic Electronic Device Batam

PT. Panasonic Semiconductor Indonesia


PT. Panasonic Lighting Indonesia

MEI diresmikan PT. Panasonic Shikoku Electronics Batam

Berkontribusi dalam mendukung kualitas dan profesionalisme


pertelevisian Indonesia dengan menyelenggarakan Panasonic Gobel
Awards

2000

Pembaharuan kerjasama antara Matsushita-Gobel (PT. National


Gobel)

2003

Presiden MEI, Kunio Nakamura, memperoleh Bintang Jasa


Pratama, penghargaan tertinggi dari pemerintah untuk perusahaan
swasta Jepang atas usahanya mengembangkan industri Indonesia

2004

Merek tunggal, nama perusahaan berganti:

Panasonic Manufacturing Indonesia

Panasonic Gobel Indonesia

2010

Memperingati 50 tahun kerjasama Panasonic Gobel

Perushaan panasonic memproduksi kamera vidio jenis p2hd yang di pakai


oleh stasiun televisi tvri riau.
Bagian-Bagian Kamera Video panasonic p2hd

Bagian-bagian Kamera Video


Bagian-bagian Kamera video :

1. Penutup lensa.

2. Layar LCD.

3. Tombol pembuka layar LCD.

4. Tombol volume.

5. Batery.

6. Pengunci batery.

7. Tombol power.

8. Tombol start/sto merekam.

9. Jek memasukan listrik dari adaptor .

10.Tempat memasang tali handy camera Lensa.

11.Informasi Battery

12.Tombol Lampu

13.Tombol untuk memilih kualitas warna

14.Lensa

15.Mikrophone/Mic
16.Lampu tanda Merekam

17.Infrared (Merekam di tempat Gelap)

18.Tombol cntrol Video

19.Tombol Penggunaan Lampu

20.Tombol FADER

21.Tombol BACK LIGHT

22.Tombol FOCUS

B. FUNGSI KAMERA

Fungsi Kamera secara umum adalah untuk membuat atau menangkap

suatu gambar dari objek, yang selanjutnya akan dibiaskan melalui lensa

pada sensor CCD dan sensor BSI-CMOS kemudian direkam dan

sisimpan dalam format digital. [1]


Atau dengan kata lain bisa disebut sebagai proses menciptakan diam

atau gambar bergerak dengan metode menangkap data langsung

menyimpannya pada media sensitif seperti film yang elektromagnetik

atau sensor elektronik.

D. JENIS KAMERA

Dilihat dari jenisnya, kamera ada 2 macam yaitu:

1. Compact Camera kamera yang pemakaiannya langsung melihat

obyek yang difoto tanpa melalui lensa pengatur.

2. Single Lens Reflex (SLR) kamera yang cara kerjanya dengan

bayangan benda yang dilihat lalu di pantulkan oleh cermin yang

terdapat didalam kamera, sehingga dengan jenis ini obyek tidak dapat

dilihat jika lensa dalam keadaan tetutup.

E. Macam-Macam Jenis Kamera

1. Kamera Saku Lebih dikenal dengan kamera digital, cenderung

kecil dan lensa tidak dapat di ganti.


2. Kamera Film kamera ini menggunakan media penangkap atau

penyimpanan menggunakan film yang digulung.

3. Kamera Polaroid kamera ini memakai lembaran polaroid,

langsung memberikan gambar positif dan tidak perlu melakukan proses

cuci cetak.

4. Kamera TLR (Twin Lens Reflex) kamera yang memiliki dua lensa

dengan panjang fokal sama. yang cara pemakainnya adalah sejajar

dengan perut pengguna. Karena viewfindernya terletak di bagian atas

dengan cermin 45 derajat.

5. Kamera Prosumer merupakan gabungan PROfesional dan

conSUMER. Bila sebuah camera disebut sebagai model prosumer

biasanya ditandai kemampuan point and shoot tapi memiliki fitur lebih

canggih dibanding pocket camera antara lain seperti dimilikinya

kemampuan pemakaian secara manual.[2]


6. Kamera SLR kamera lensa tunggal yang menggunakan cermin

refleks yang dapat memantulkan cahaya ke jendela bidik (eye

viewfinder) dan cermin refleksnya juga dapat bergerak dari posisi

awalnya 45 derajat dari horizontal menjadi horizontal dan kembali lagi

ke posisi awalnya dengan sangat cepat (reflex).

Anda mungkin juga menyukai