Anda di halaman 1dari 46

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. PENGERTIAN FOTOGRAFI

Fotografi berasal dari dua kata yaitu ‘Foto dan Grafi’. Foto
berarti cahaya atau sinar, sedangkan Grafi berarti lukisan atau
gambar, sehingga Fotografi dapat berarti melukis dengan cahaya.
Menurut istilah Fotografi didefinisikan sebagai suatu proses
pengambilan gambar dengan media kamera, penciptaan karya,
teknik, kemudian mengubahnya menjadi gambar.

B. SEJARAH FOTOGRAFI
1. Thomas Wedgewood (1771-1805)
Seorang berkebangsaan Inggris pada tahun 1782 menemukan
suatu metode untuk memindahkan gambar atau lukisan pada
sebidang kaca dengan cahaya keatas kertas atau kulit yang
dibuatnya peka terlebih dahulu. Gambar yang dihasilkan tidak
stabil, yakni apabila terkena sinar akan hilang.
2. Joseph Niecephone Niepce (1765-1833)
Tahun 1816dia berhasil membuat gambar negatif dengan
cahaya diatas kertas dengan dibuatnya peka terlebih
dahulukemudian tahun 1822 dia melumerkan larutan aspal dan
minyak lavender ke atas sebidang plat yang terbuat dari timah hitam
putih, sesudah itu menyinarinya dalam kamera selam berjam-jam
dengan sinar matahari sehingga didapat gambar positif.
3. Lovis Jaqves Mande Dagverre ( 1787-1851)
Lovis JMD dapat membuat permanen hasil pemotretannya
sehingga tanggal 15 Juni 1839 Raja Levis Philipe atas nama

Krik !!.. Kreatif, Inovatif, Komunikatif


2

pemerintah Perancis memberikan penghargaan dan tunjangan


sebesar 6.000 French setahun.
4. William Henry Fox Talbot (1800-1877)
Tahun 1855 Fox Talbot berhasil membuat potret
rumahnyadengan kamera buatannya sendiri yang diberi nama
‘Pinhole Camera’. Fox Talbot juga berhasil menggunakan obat
penimbul untuk menimbulkan bayangan tetap dari hasil
potretannya. Tahap-tahap pembuatan foto yang dilakukan Fox
sama seperti sekarang yang umum dilakukan.
5. George Eastman (1854-1932)
Tahun 1879 seorang berkebangsaan Eropa ini berhasil membuat
plat-plat yang peka cahaya dalam jumlah yang banyak. Tahun 1888
Eastman memasarkan kamera box yang mudah cara
menggunakannnya. Tahun 1891 Eastman berhasil membuat
gulngan film yang dapat dimasukkan kedalam kamera pada cahaya
terang(tidak dikamar gelap). Pada umur 77 tahun Eastman
memiliki suatu perusahaan besar yaitu Eastman Kodak Company.

C. PELUANG BISNIS FORTOGRAFI

1. Jurnalistik
Dalam dunia jurnalistik wartawan terbagi menjadi dua
yaitu eartawan tulis dan wartawan foto. Wartawan foto
memberikan suatu kejadian melalui suatu hasil potretan (foto).
Di luar negri terdapat agen yang khusus menjual foto berita
yaitu : Gamma, Sipam, Reuters, dan lain-lainnya. Sedangakan
di Indonesia Agen semacam ini belum ada sehingga merupakan
lahan kerja yang masih terbuka luas.
2. Studio foto

Krik !!.. Kreatif, Inovatif, Komunikatif


3

Jasa yang diberikan studio foto antara lain : Foto


dengan berbagai model dengan gaya, cuci film, cetak dengan
berbagai ukuran, jual fil atau kamera dan keperluan fotografi
lainnya. Ruangan dalam studio telah ditata sedemikian rupa
baik background, lighting, dan lain-lain sehingga tidak
membutuhkan waktu lama untuk persiapan pemotretan.
3. Fotografi seni (Art Fotografi)
Foto yang dihaslkan fotografer seni merupakan foto
yang memiliki nilai estetika (keindahan) dan rasa seni yang
tinggi. Harga foto seni bisa sangat mahal, mencapai milyaran
rupiah. Foto seni banyak dipakai untuk kalender, kartu ucapan
dan lain-lainnya.
4. Foto Dokumentasi
Berbeda dengan foto seni, foto dokumentasi lebih
menitikberatkan pada ketepatan pengambilan moment dan
pengambilan seluruh rangkaian acara. Hasil foto dokumentasi
dapat menceritakan seluruh kejadian mulai awal sampai akhir
dalam suatu acara. Acara yang biasa didokumentasi antara lain:
Ulang tahun, pernikahan, peresmian, upacara, wisuda, dan lain-
lain.
5. Foto Keliling
Foto keliling banyak dikenal didaerah perkampungan.
Fotografer keliling menjajakan jasa foto dari satu kampong ke
kampong yang lain. Lokasi pemotretan dilakukan dirumah
konsumen atau disekitarnya sesuai permintaan. Peralatan yang
dibawa sangat minim, biasanya hanya satu unit kamera dan satu
unit blitz.

Krik !!.. Kreatif, Inovatif, Komunikatif


4

BAB II

KAMERA

Pada dasarnya kamera adalah sebuah kotak yang rapat, dimana


pada bagian belakangnya terdapat body untuk menempatkan film dan
pada bagian luar terdapat sebuah lubang yang ditutup rapat dengan
sebuah lensa. Dengan demikian pada prinsipnya sebuah kamera terdiri
dari dua buah bagian yaitu “Body kamera’ dan ‘Lensa kamera’.

A. JENIS KAMERA
Macam-macam kamera menurut konstruksi atau bentuknya dapat
dibagi menjadi :
1. Ground Glass Camera/View Camera (Kamera pengamat)
Pada sisi belakang kamera ini terdapat Ground glass (kaca
kabur) yang berfungsi sebagai jendela pengamata dengan posisi
terbalik dari obyek foto. Setelah focus (Ground Glass tampaak
tajam), lalu ground glass itu diganti dengan film.
Film yang digunakan adalah film sheet (lembaran-lembaran)
dengan ukuran yaitu, 4x5 inchi, 8x10 inchi, 10x12,5 cm, 20x25
cm, Merk yang terkenal : Linhof dan Sinar.
2. Reflex Camera
Jenis ini terbagi menjadi
a. Twins Lens Reflex (TLR)
Dibagian depan kamera terdapat dua buah lensa berjejer
vertical (keduanya dapat diganti) Lensa atas berfungsi
untuk pengamatan focus saja, sedang lensa bawah
berfungsi untuk meneruskan gambar ke permukaan
emulsi film. Film yang digunakan umumnya rol
berukuran besar, type 120.
b. Single Lens Reflex

Krik !!.. Kreatif, Inovatif, Komunikatif


5

Kamera jenis ini memliki satu lensa yang berfungsi


ganda, ayitu sebagai pengamat dan meneruskan gambar
ke permukaan emulsi film, sehingga gambar yang
terlihat pada jendela pembidik sama dengan foto yang
dihasilkan. Lensa yang digunakan dapat diganti-ganti,
mulai dari Lensa Standart, Lensa sudut lebar, Mta ikan,
Tele, Vario/Zoom. Film yang digunakan adalah film rol
type 120, 135.
Merk kamera jenis SLR antara lain Nikon, Pentax,
Fujica, Minolta, Sea gull, Mamiya, Lica, Kinon,
Yashica, dll.
c. Instamik (kamera segera)
Film yang digunakan berbentuk catridge dengan type
126(28x28 mm), type 10 (17x13 mm), dan ada juga
yang berukuran 35 mm. format film yang kecil pada
pembesaran gambar mengalami kerugian (gambar
pecah). Kamera ini biasanya dipakai untuk rekreasi
karena praktis dan sederhana. Merk kamera jenis ini
antara lain Instamic (Kodak), Agfamatic (Agfa),
Revuematic (Revue)
d. View Finder Camera (kamera pembidik)
Kamera jenis ini mempunyai jendala pembidik (view
finder) yang terpisah dari lensa kamera. Lensa kamera
sudah terpasang permanen sehingga tidak mungkin lagi
terlepas-lepas untuk penggantian. Film yang digunaka
adalah film rol type 120,135. Pada pemotretan jarak
dekat akan terjadi paralaks, yaitu yang terlihat pemotret
tidak sama dengan hasil potretan (gambar terpotong)
Merk yang terkenal adalah : Yashica, Canon, Fujica,
Ricoh, dll

Krik !!.. Kreatif, Inovatif, Komunikatif


6

e. Polaroid (kamera gambar seketika)


Pada prinsipnya sama dengan jenis kamera lain yang
hanya disini digunakan film khusus Polaroid yang
langsung menghasilkan foto ini adalah kertas foto
lengkap dengan bahan-bahan kimia yang diperlukan.
Prosesnya cepat tetapi ketahanannya tidak awet dan
tidak dapat dicetak ulang karena tanpa klise.

Krik !!.. Kreatif, Inovatif, Komunikatif


7

B. BAGIAN-BAGIAN KAMERA SLR

BAGIAN-BAGIAN BODY KAMERA


1. Shutter Speed (Skala Kecepatan)
Fungsinya utuk mengatur kecepatan membuka-menutup rana
2. Skala Penunjuk ASA
Fungsinya untuk mengatur ASA film yang dipakai.
3. Shutter Release (Tombol Penembak)
Fungsinya untuk menembak atau memotret ditandai dengan
membukanya rana saat tombol ini ditekan.
4. Tuas Pengokang
Fungsinya untuk menggulung maju film tiap frame sehingga
kamera siap untuk memotret kembali
5. Tuas Penggulung Balik
Fungsinya untuk menggulung balik atau mundur film yang telah
habis terpakai setelah menekan tombol rewind.
6. Terminal Sinnkronisasi Lampu Kilat
Fungsinya ntuk menghubungkan kamera dengan flash melalui
kabel.
7. Kunci Pelepas Lensa
Fungsinya bila ditekan, lensa yang dipasang siap untuk dilepas
8. Flash Hot Shoe
Fungsinya untuk menempatkan Flash/Blitz
9. Film Counter
Yaitu angka yang menunjukkan jumlah film yang sudah
terpakai
10. Timer (Penangguh Waktu)
Fungsinya untuk otomatisasi kamera memotret beberapa saat
ketika timer ditekan
11. Cermin

Krik !!.. Kreatif, Inovatif, Komunikatif


8

Fungsinya untuk memantulkan bayangan objek ke view finder.

Krik !!.. Kreatif, Inovatif, Komunikatif


9

GAMBAR

12. View Finder (Jendela Pengintai)


Fungsinya sebagai jendela untuk melihat objek yang akan difoto
13. Rana
Fungsinya membuka dan menutup pada saat shutter release
ditekan
14. Kunci Pelepas Film (Rewind)
Fungsinya bila ditekan film dengan mudah digulung kembali.

GAMBAR

Krik !!.. Kreatif, Inovatif, Komunikatif


10

BAGIAN-BAGIAN LENSA KAMERA


1. Keping Lensa
Fungsinya untuk meneruskan gambar objek sampai ke
permukaan film.
2. Gelang Diafragma
Fungsinya untuk mengatur intensitas cahaya yang mengenai
permukaan film.
3. Gelang focus
Fungsinya untuk mengatur fokus atau ketajaman dari objek.
4. Bilangan Depth Of Field
Menunujukkan batas ketajaman dari pemakain diafragma.
5. Gelang Zooming ( Khusus Lensa Vario)
Fungsinya untuk mengatur jarak titik fokus lensa (Zooming)

GAMBAR

C. JENIS-JENIS LENSA
1. Lensa Normal
Dalam fotografi kamera berfilm 135 yang menggunakan lensa
berjarak titik fokus antara 45-48mm disebut dengan lensa normal.
Istilah lensa normal ini mendekati sudut pandang manusia dan daya
menginterpretasikan perspektif. Lensa normal ini pada beberapa
puluh tahun lalu digemari dan jadi lensa favorit karena selain pada
saat itu hamper semua pabrik kamera memproduksi kamera normal
Krik !!.. Kreatif, Inovatif, Komunikatif
11

dijual dengan satu paket. Juga kelebihan lain pada kuat lensa atau
difragma terbesar yang dimiliki. Lensa normal umumnya memiliki
difrag,a 1,2;1,4;1,6;1,8 dan 2.
2. Lensa Tele
Lensa ini memiliki sistem kerja seperti teropong yang dapat
mndekatkan pandangan. Bentuk lensa ini berdiameter lebar, berat
dan panjang.
Suatu lensa digolongkan kedalam lensa tele jika titik fokusnya
diatas lensa normal yaitu :
a. Tele pendek : 74-100 mm
b. Tele sedang : 105-210 mm
c. Tele panjang : 300 mm- lebih
Pada pemakaiannya lensa tele bergantung pada kebutuhan
pe,otretan dengan pertimbangan:
a. Memiliki sudut pandang sempit
b. Depth Of field (medan ketajaman) pendek
c. Mempersempit perspektif

3. Lensa wide
Lensa Wide merupakan suatu lensa yang memiliki titik fokus
dibawah lensa normal yaitu berkisar antara 6-35 mm. Lensa ini
memiliki sifat:
a. Memiliki sudut pandang lebar

Krik !!.. Kreatif, Inovatif, Komunikatif


12

b. Depth Of Field panjang


c. Obyek terlihat jauh
d. Memungkinkan sekali terjadi distorsi,.

4. Lensa Mata Ikan (Fish Eye Lens)


Lensa ini memiliki jarak fokus 6,8,16mm yang bentuknya cembung
dengan kemampuan melihat objek 180 derajat.
5. Lensa Vario/Zoom
Sesuai dengan namanya lensa ini berarti lensa yang memiliki
beberapa jarak titik fokus dengan hanya memutar atau menarik
gelang zoom.
Dengan lensa ini seorang fotografer dapat mendekati atau menjauhi
objek tanpa harus berpindah tempat.
Jenis lensa zoom antara lain :
28-70mm 80-120mm
35-80mm 100-300mm
28-300mm 180-600mm
35-105mm
6. Lensa Makro
Lensa makro adalah lensa normal yang dikonstruksikan sedemikian
rupa sehingga mampu memotret dari jarak lebih dekat daripada
lensa normal (28 mm)
7. Lensa Mikro

Krik !!.. Kreatif, Inovatif, Komunikatif


13

Lensa ini digunakan untuk memotret benda-benda mikro (sangat


kecil), sehingga perlu disambung dengan mikroskop.

D. RANGE FINDER (PENEMU JARAK)


Adalah suatu system untuk menemukan jarak antara lensa
dengan film, hingga gambar yang terbentuk pada film benar-benar
tajam.
Macam-macam Range Finder :
1. SPLIT IMAGE=GAMBAR BELAH
Sebuah bulatan dibagi dua oleh garis tengah
horizontal yang terdapat dalam jendela bidik.
Lingkaran ini menyajikan garis vertical
bersambung lurus jika jarak yang tepat telah
ditemukan dengan memutar gelang fokus. Jika
belum maka garis itu tidak menyambug lurus.
2. DOUBLE IMAGE=GAMBAR RANGKAP
Didalam system ini tersedia juga bulatan kecil
dalam jendela bidik. Warnanya biasanya agak
kuning. Suatu gambar yang melintas lingkaran
ini menjadi double (rangkap) jika jarak belum
tepat. Jika jaraknya belum tepat, maka hanya
terdapat satu gambar yang tajam.
3. MICRO PRISM=PRISM MIKRO

Krik !!.. Kreatif, Inovatif, Komunikatif


14

Dalam sistem ini gambar terlukis kasar jika


jaraknya belum tepatdan gambar terlihat jelas
jika jaraknya sudah tepat.
4. GROUND GLASS= KACA BURAM
Sistem ini banyak dipakai kamera View dan
TLR. Permukaan (seluruhnya) merupakan
range finder. Jika gambarnya tampak tajam
maka jarak pemotretan telah diteemukan.
5. MULTI RANGE FINDER
Sistem ini merupakan gabungan dari Split
Image, Micro Prism, dan Groundglass. Hal ini
untuk mempermudah fotografer dalam proses
pemfokusan.

Krik !!.. Kreatif, Inovatif, Komunikatif


15

E. RANA
Kecepatan Rana adalah lamanya rana membuka dan menutup
kembali. Kecepatan itu dapat diatur sesuai dengan bilangan Shutter
speed. Bilangan tersebut anatara lain :
1,2,4,8,15,30,60,125,250,500,1000,2000,4000,8000 dan biasanya
ditambah dengan B, T, dan X. Bilangan tersebut dibaca seper detik,
misalnya : 1/15 detik, 1/30 detik, 1/500 detik dst.
Kecepatan B adalah singkatan Bulb berarti rana akan tetp
membuka selama tombol belum dilepaskan dan akan menutup jika
tomol dilepaskan.
Kecepatan T berarti Time dimana pada waktu tombol ditekan
rana akan membuka dan rana akan menutup jika tombol ditekan
kembali. Kecepatan X adalah standar kecepatan untuk pemakaian
blitz. Standar kecepatan ini ada yang ditunjukkan dengan tanda
kilat, tanda titik, warna merah atau warna lain dari bilangan speed.

F. DIAFRAGMA
Gelang diafragma berguna untuk mengatur besar kecilnya
cahaya yang masuk kedalam kamera sesuai dengan kebutuhan.
Diafragma merupakan susunan logam tipis berbentuk segi banyak
beraturan yang pusatnya adalah celah masuknya cahaya. Celah ini
dapat dilebar sempitkan yang akan berpengaruh pada banyak
sedikitnya cahaya yang diterima oleh film. Diafragma diberi symbol

Krik !!.. Kreatif, Inovatif, Komunikatif


16

(f) dengan bilangan-bilangan anatara lain : 1-1,2-1,4-2-2,8-4-5,6-8-


11-16-22-32 dst
- Semakin besar angka diafragma semakin kecil celahnya
(lubang)
- Semakin kecil angka diafragma semakin besar celahnya.
- Semakin besar angka diafragma semakin panjang depth of field
(ruang ketajaman)
- Semakin kecil angka diafragma semakin sempit depth of field
(ruang ketajaman).

Krik !!.. Kreatif, Inovatif, Komunikatif


17

BAB III
FILM

Film terbuat dari plastic dan zat kimia yang peka cahaya. Bnda
ini sekarang banyak digunakan sebagai media merekam peristiwa atau
objek. Film yang dipasarkan mempunyai kode pembeda terhadap
keadaan cahaya dengan tiga kode yaitu :
a. ASA (American Standard Association)
Contoh : ASA 50,100,200,400,800,1600,3200 dst.
b. DIN ( Deutche Industri Norm)
Contoh : DIN 21,24,27,30,33 dst.
c. ISO (International Standard Organization)
Contoh : ISO 100/21, 200/24, 400/27 dst.
Kepekaan film dapat dikategorikan sbb :
a. Film Lambat : ASA 25-64
b. Film sedang : ASA 100-400
c. Film Cepat : ASA 800-3200
Film lambat adalah film yang memerlukan cahaya banyak dalam proses
pemotretan. Film cepat adalah film yang memerlukan cahaya sedikit
dalam proses pemotretan.

A. PENGGOLONGAN FILM
Menurut Jenisnya, film dibedakan menjadi :

Krik !!.. Kreatif, Inovatif, Komunikatif


18

1. Film Negatif (BW & warna) diproses C-41


Film negative dimaksudkan untuk membuat foto cetakan.
Warna hasil cetakan merupakan negatif (Kebalikan warna film).
Untuk Film BW, warna film hitam dicetak menjadi putih,
sedangkan film warna perubahan warna setelah dicetak adalah
sebagai berikut :
Warna Cetakan
Warna Film
Hijau
Ungu
Merah
Hijau
Merah tua
Coklat muda
Biru
Coklat tua

Film Neagatif warna yang mempunyai toleransi pencahyaan sampai


kurang lebih 3 stop.
2. Fil Positif (BW & Warna ) Diproses E-6
Film positif atau slide dimaksudka untuk diproyeksikan tetapi juga
dicetak. Film positif warna mempunyai toleransi pencahayaan yang
kecil, kurang lebih 1 stop.

Berdasarkan Tempat pemotretan :


1. Day Light Film/ Outdoor Film
Krik !!.. Kreatif, Inovatif, Komunikatif
19

Memiliki kemampuan rekam dengan suhu 90000-100000Kelvin


2. Tungsten Film/ Indoor Film
Memiliki kemampuan rekam pada suhu 20000-30000Kelvin.

B. BENTUK KEMASAN DAN UKURAN FILM


Bentuk Kemasan Film
1. Rool Film
Dengan panjang 12,24,36 exp dan rool besar ukuran meter.
2. Sheet Film atau lembaran
Dengan banyak lembaran 10,12,24 exp

Ukuran Film
1. 135 mm
Merupakan format yang paling banyak dipakai saat ini karena
murah, praktis, dan tersedia dimanapun. Kamera jenis Nikon,Canon,
Minolta, Leica, Praktica, dan Contrax memakai film berformat kecil
(135) berukuran 2,4x3,6 cm.
2. 120 mm
Format ini banyak dipakai oleh para pemotret professional karena
resolusinya yang lebih tinggi. Imaji yang tertangkap dibidang film
(secara kasar) berukuran : 6x4,5;6x6;6x7;6x8;6x9;6x12;dan 6x17
(format paranorma)

Krik !!.. Kreatif, Inovatif, Komunikatif


20

Kamera yang menggunakan format ini contohnya : Mamiya,


Hasselblad, Bronica, Pentax 67, dan Linhof Tachnorama untuk jenis
yang paranormal.
3. Format Besar
Format film ini berkisar antara 4x5 inchi. Kamera yang
menggunakan format ini disebut Technical Camera atau View
Camera. Sinar, Toyo view, Linhof, Area Swiss adalah contoh
kamera yang memakai format ini.
4. Format mini
Format film seperti 127 dan 110 mm kini tak lazim digunakan dan
tidak diproduksi masal.

Krik !!.. Kreatif, Inovatif, Komunikatif


21

Beberapa Contoh Film di Pasaran :


Pabrik Merk Jenis ASA Negara
Asal

Ilford Ilford PAN 100 B/W 100 Inggris


Ilford XP 2 B/W 400
Ilford Delta 400
Ilford PAN F 50
Plus
Fuji Neopan SS B/W 100 Jepang
Provia Colour/Positive 1600
HGV Colour/Negative 100-400
Velvia Colour/Positive 50
Reala Colour/Negative 100
ProPlus B/W 100
Superia Colour/Negative 200,400
Fujichrome Colour/Positive 200
Kodak Gold III Colour/Negative 100-1600 America
Kodak ektar 25 Colour/Negative 25
Kodak T-Max B/W 3200
Elite Chrome Colour/Positive 100
Konica Konica PAN B/W 100 Jepang
Konica SR-G Colour/Negative 3200

Krik !!.. Kreatif, Inovatif, Komunikatif


22

3200
Agfa Agfa Colour Colour/Negative 100-200 Jerman

…….. ……… ……… ……. …….

Krik !!.. Kreatif, Inovatif, Komunikatif


23

BAB IV
ASSESORIS

Assesoris merupakan alat bantu dan perlengkapan dalam


pemotretan.
1. Flash/ Blitz/ Lampu Kilat
Alat ini berfungsi sebagai alat bantu sumber cahaya buatan. Flash
ada yang terpasang permanen (tetap/paten) pada body kamera seperti
pada kebanyakan kamera saku/pocket ada juga yang dibonkar pasang.
Kekuatan pancar atau GN setiap flash tidak sama, kekuatan pancar
cahaya yang dihasilkan oleh flash sangat erat kaitannya dengan film
yang dipakai. Flash mempunyai fasilitas yang beragam anatra lain :
a. Fasilitas sensor dedikasi elektrik untuk merk kamera tertentu.
b. Manual atau otomatis pada perubahan sudut pancaran cahaya.
c. Kemampuan membaca cahaya pantulan objek secara otomatis
d. Kemampuan menyala secara beruntun untuk objek cepat.
e. Memiliki fasilitas reflektor pelunak cahaya.
f. Memiliki lubang kotak untuk pencahayaanterpisah dengan
kamera.
g. Kepala flash yang bisa diputar dan naik turun
2. Tripod (kaki tiga)
Prnyangga yang berfungsi menyangga kamera pada pemotretan
minim,repro, dan lain-lain.

Krik !!.. Kreatif, Inovatif, Komunikatif


24

3. Monopod
Penyangga yang berbentuk seperti tongkat berfongsi sebagai
penahan kamera atau flash.
4. Kabel Release
Kabel pengunci yang berfungsi sebagai penggganti jari penekan
Shutter pada waktu pemotretan dengan kecepatan yang sangat
rendah.
5. Bracket
Alat bantu yang dipasang pada body kamera sebagai dudukan flash
tambahan.
6. Motor drive
Alat bantu penggerak film secara otomatis pada kamera manual.
7. Converter
Alat penyambung lensa yang dapat merubah jarak titik fokus,
misalnya lensa 50 mm dipasang converter 2x artinya lensa tersebut
menjadi lensa 100 mm.
8. Extention Tube/Bellow
Tabung atau kain berkerut penyambung lensa normal untuk
pemotretan jarak dekat dan berubah seperti lensa makro.
9. Lensa Close Up
Lensa berbentuk filter untuk pemotretan jarak dekat.
10. Synchron Cable
Kabel penghubung antara flash dan kamera

Krik !!.. Kreatif, Inovatif, Komunikatif


25

11. Tutup Lensa


Tutup Lensa berfungsi melindungi lensa dari debu,air dll.
12. Tudung Lensa/Lens Hood
Alat ini berfungsi melindungi lensa dari sinar yang arahnya dari
samping, terutama saat kita memotret subyek yang menantang
cahaya.
13. Filter
Filter adalah alat tambahan pada waktu pengambilan gambar/
memotret yang berfungsi untuk memberikan warna dn efek-efek
khusus pada hasil foto. Macam-macam filter antara lain: PL
(Polarizing), Diffuser/Soft ND (Netral Density), Gradual dll.
Sedangakan filter utama yang selalu terpasang pada lensa adalah
UV filter (Ultraviolet)
14. Slave Unit
Berfungsi sebagai penghubung otomatis antar adua flash atau lebih
dengan sarana sensor cahya yang ada pada alat tersebut.

Krik !!.. Kreatif, Inovatif, Komunikatif


26

BAB V
DASAR-DASAR PEMOTRETAN

Mengenal kamera yang dipakai merupakan syarat mutlak yang


harus dimiliki oleh seorang fotografer dalam proses pemotretan.
Pengenalan kamera secara umum telah diuraikan pada bab terdahulu.
Setiap unit kamera memiliki spesifikasi dalam proses pengoperasiannya.
Oleh karena itu seorang fotografer dituntut untuk mempelajari secara
khusus setiap kamera yang dipegangnya. Beragamnya Jenis, Merk, dan
Type kamera menunjukkan beragam pula sifat-sifat kamera.
Foto merupakan karya seni yang bersifat personal style dan tak ada
seorang pun yang dapat mengetahui foto-foto apa yang paling tepat
untuk seorang fotografer, sehingga penilaiannya cenderung bersifat
subyektif. Dasar penilaian foto yang biasa dipakai ada 4 hal yaitu : Ide,
Obyek, Agle/Komposisi, Pencahayaan/Penyinaran. Ide menempati 40-
50% dari keempat aspek penilaian diatas. Ide sangat dipengaruhi oleh
kecerdasan (kemampuan berimprovisasi) dan jam terbang
(pengalaman).

A. OBYEK
Obyek foto seharusnya sesuatu yang disenangi oleh fotografer.
Sesuatu/benda yang aneh dapat digunakan patokan fotografer pemula

Krik !!.. Kreatif, Inovatif, Komunikatif


27

untuk menemukan obyek foto yang baik. Obyek foto yang dapat
dijadikan sasaran pemotretan dapat dibagi sebagai berikut :
1. Landscape, Human Interest, Modelling
2. Arsitektur
3. Potret, Hunam Interest, Modelling
4. Nature, Wild Life, Flora Fauna
5. Jurnalistik, Travel, Event Wisata
6. Dokumentasi, Laporan Ilmiah
7. Alam benda, Still Life, Special effent
Dan masih ditambah dengan :
- Bawah air
- Malam hari/cahaya minim
- Close Up
- Berhubungan dengan ilmu pengetahuan
Obyek foto yang disenangi akan mempengaruhi jumlah assesoris atau
barang lain yang dipakai dalam pemotretan. Untuk menghasilkan foto
yang baik fotografer harus mengetahui benar-benar keadaan obyek foto
serta keberadaannya (medannya)
B. ANGLE/KOMPOSISI
Pada pemotretan sesuatu, sudut pandang merupakan sifat khas dari
pemotret. Pilihan tempat darimana dan bagaiman dia memotret
obyeknya adalah pilihan pribadi yang ditentukan atas dasra beberapa
pertimbangan obyektif dan subyektif. Diantara pertimbangan-

Krik !!.. Kreatif, Inovatif, Komunikatif


28

pertimbangan itu adalah soal arah datangnya sinar,penentuan latar


belakang,(mau diikutkan atau tidak), format foto (horizontal,vertical,
close up, medium atau full body) dan sebagainnya.
Macam-macam Angle (sudut pandang) antara lain :
1. BIRDS EYE VIEW = Pandangan Burung
Memotret dari udara, dari pohon, tanggga atau semua tempat yang
tinngi dimana kamera diarahkan obyeknya dari atas kebawah.
2. FROGS EYE VIEW = Pandangan Katak
Memotret dari dekat tanah dengan cara tiarap atau tempat yang rendah
ketempat yang tinggi dimana letak kamera ada didekat tanah. Untuk
memotret lurus keatas dapat digunkan cara berbaring.
3. EYE LEVEL VIEWING = Setinggi mata mendatar
Dimana kamera sebidik setinggi mata sambil berdiri (hal yang paling
lazim dilakukan)
4. WAIST LEVEL VIEWING = Wetinggi pinggang
Dilakukan pada pemotretan dengan kamera jenis Tins Lens Reflex
dengan bidikan dari atas. Biasanya kamer dipegang setinggi dada atau
pinggang. Dengan sedikit latihan kita juga dapat melakukannya dengan
kamera SLR tanpa mengintai dengan mata, tetapi mata memerhatikan
arah pandang lensa, supaya mengenai obyek, hal ini dilakukan supaya
tidak menarik perhatian orang
5. HIGH HANDLE POSITION

Krik !!.. Kreatif, Inovatif, Komunikatif


29

Kamera dipegang tinggi oleh tangan, tanpa dapat membidik dengan


pasti, supaya dapat melampaui barisan didepat pemotret. Ini dapat
dilakukan dengan SLR dengan pengarahan lensa atau dengan TLR
terbalik,dengan mengintai dari bawah.

Komposisi adalah mengatur/menata/merangkai obyek atau bagian dari


obyek pada bidan gambar sedemikian rupa sehingga hasil foto tampak
serasi, indah dan menarik untuk dipandang dan dinikmati.
Komposisi dibentuk oleh :
1. Pusat Perhatian (Focus of Interest)
Merupakan obyek pokok yang ingin diceritakan dan ditampilkan dalam
sebuah foto

Krik !!.. Kreatif, Inovatif, Komunikatif


30

GAMBAR

Empat titik yang merupakan persilangan garis-garis penghubung


pertigaan sisi-sisi akan merupakan posisi yang ideal dari titik pusat
perhatian.

2. Kesetimbangan (Balance)
Kesetimbangan dapat dicapai dengan mengatur penempatan obyek pada
bagian dari obyek atau hal-hal yang merupakan bagian dari foto
sedemikian rupa sehingga ditinjau dari keseluruhan dapat dikatakan
seimbang.

GAMBAR GAMBAR

Arah gerak dan arah pamdang mampu mewujudkan kesetimbangan.

3. Kontras

Krik !!.. Kreatif, Inovatif, Komunikatif


31

Merupakan perbedaan yang nyata sekali antara suatu obyek dengan


obyek-obyek yang lain. kontras sangat efektif sekali untuk dijadikan
pusat perhatian, mempertegas focus of interest. Kontras dapat berupa
penyinaran obyek, jenis, bentuk dan warna.

4. Format (Ukuran Gambar)


Format mempunyai dua pengertian :
a. Besarnya gambar obyek yang disajikan dalam suatu bidang
gambar.
- Long – Shoot : Selain obyek utama masih banyak bagian bidang
gambar yang berisi hal-hal yang ada disekeliling obyek utama
tersebut.
- Medium – Shoot : Obyek utama diperbesar dengan mengurangi
penampilan hal-hal lain yang ada disekelillingnya.
- Close – Up : Hanya sebagian saja dari obyek tersebut ditampilkan
dalam keseluruhan bagian bidang gambar.
b. Besarnya keseluruhan bidang ganbar disajikan (ukuran kertas
foto)

Macam-macam ukuran kertas :


3R (kartu pos), 4R (jumbo), 5R, 8R (20x25cm), 10R (25x30cm), 12R
(30x40cm), 20R (40x50cm) dll.

Krik !!.. Kreatif, Inovatif, Komunikatif


32

Ukuran kertas disediakan dalam format persegi panjang. Format persegi


panjang yang disajikan dalam dua bentuk yaitu vertical dan horizontal.
- Komposisi Vertiakal adalah komposisi dianamis yang cocok untuk
obyek-obyek yang dinamis atau cerita yang mengandung dinamika.
- Komposisi Horisontal adalah komposisi statis, yang cocok untuk
obyek-obyek yang bersifat statis atau cerita yang menonjolkan
kemantapan, kestabilan, ketenangan, kedamaian, kelembutan dan
sejenisnya.

C. PENYINARAN
Menurut sumber cahaya penyinaran dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Sinar Alam (Day Light, Sunlight, Moonlight)
Secara alami banyak sekali benda-benda yang dapat mengeluarkan
cahaya misalnya matahari, bulan, bintang, komet, dsb. Karena benda
tersebut mengeluarkan cahaya tanpa campur tangan manusia dan
memperoleh energi dari alam, maka benda-benda tersebut digolongakan
sebagai sumber cahaya alami. Sifatnya sulit ditebak karena terpengaruh
dengan cuaca, ikllim, reaksi kimia, fisika, dan waktu. Fotografer hanya
dapat menerima dan mengimprovisasikannnya saja. Cahaya alami yang
paling bisa diandalkan tentu saja matahari, selain intensitasnya cukup
tinggi, hampir semua jenis film mengakomodasi sinar matahari sebagai
salah satu ukuran untuk menentukan kecepatannnya (ISO/ASA).

Krik !!.. Kreatif, Inovatif, Komunikatif


33

Kondisi yang cuaca yang selalu berubah, arah datang, dan rotasi bumi
memberikan efek khusus yang disukai fotografer.
2. Sinar Buatan (Artifical Light)
Artifical Light merupakan sumber cahaya buatan manusia yang
memperoleh enengi bukan dari alam atau tidak langsung dari alm,
misalnya Tungsteen, Neon, Halogen (lampu pijar), Lampu kilat
(Blitz/Flash). Sifat dari cahaya buatan ini adalah Predictable (dapat
dikira-kira), mmudah diukur dan dikontrol. Di badan lampu studio
terdapat berbagai macam fungsi untuk mengontrol intensitas cahaya,
arah datang dn filtrasi. Peralatan lampu studio yang modern bhkan dapat
dikontrol durasi kilatan cahayanya.
D. PENGUKURAN CAHAYA
Dalam penga,bilan foto penentuan intensitas cahaya yang masuk ke
kamera dapat dilakukan dengan pembukaan diafragma, pemillihan
kecepatan dan bila menggunakan cahay aartifical pengesetan cahaya
dilakukan dari sumbernya. Ketiga cara tersebut baru dapat dilakukan
apabila cahaya yang datang telah diukur intensitasnya. Alat yang
digunakan untuk mengukur cahaya alam yitu Light Meter dan Spot
Meter., sedangkan unuk cahaya artificial (Blitz) yaitu Flash Meter atau
dapat menggunkan pedoman skala kalkulasi yang terdapat dalam blitz
Model Light meter pada kamera :
1. Tanda 2 buah panah yang menyala.
gambar
Jika panah sebelah kiri menyala,

Krik !!.. Kreatif, Inovatif, Komunikatif


34

maka diafragma diputar kekanan


hingga panah tidak menyala. Jika
terlanjur kekanan dan panah
sebelah kanan menyala maka
diputar kembali kekiri hingga
kedua panah tidak menyala. (pada
kamera Yashica)
2. Kalau lampu kuning menyala dan
tanda “slow” hati-hati harus
menekan tombol pelepas rana
pelan-pelan. Kalu lampu “over”
menyala maka bukaan diafragma
dikecilkan.
3. Petunjuk dengan Bar
(batang/palang/garis). Bar ini
menunjukkan diafragma mana yang
digunakan waktu itu. Kalau kita
ingin meggunakan diafragma lain
maka gantilah Shutterspeed
4. Tanda Jarum. Jarum harus
digeserkan ketengah-tengah garis
dengan cara memutar gelang
diafragma. Kalu diatas berarti

Krik !!.. Kreatif, Inovatif, Komunikatif


35

cahaya over (berlebih) sedangkan


dibawah berarti under (kurang).
(pada Canon Ft)
5. Variasi dari jarum. Jarum dengan
bulatan diujung harus digerakkan,
sehingga letaknya sama dengan
jarum lurus. Letak jarum lurus
menunjukkan keadaan sinar. (pada
Canon Ft.B)
6. Sistem LED. Lampu LED yang
menyala harus ditengah. Jika
menyala yang bawah berarti under
jadi diafragma harus dipindah ke
yang lebih besar.

E. PROSEDUR PENGGUNAAN LAMPU KILAT


1. Pasang lampu ilat pada dudukan kamera. Bila dudukan tidak
mempunya hubungan listrik, hubungkan kamera ke kabel PC.
2. Atur kecepatan rana kamera untuk pemotretan dengan lampu
kilat (Pada kebanyakan RLT 1/60 detik)
3. Atur kecepatan film (ISO/ASA) pada lampu kilat.
4. Nyalakan lampu kilat.

Krik !!.. Kreatif, Inovatif, Komunikatif


36

5. Bila lampu kilat memiliki kepala Zoom, setel sesuai dengan


lensa yang digunakan (lebar/wide, normal/N, Tele).
6. Fokus subyek, perhatikan jarak subyek pada skala jarak di
lensa.
7. Pada lampu kilat otomatis, lihat ke skala kalkulator pada lampu
kilat. Sesuaikan jarak subyek, pilihlah selector pilihan (biasanya
dengan kode warna-warni) dan bukaan yang sesuai. Setel
selector pilihan lampu kilat dan setel bukaan yang sesuai dari
lensa. Lampu kilat manual : pada skala kalkulasi tentukan
bukaan diafragma yang sesuai dari lensa.
8. Ambil gambar setelah lampu siap pakai menyala.

GUIDE NUMBER (ANGKA PEDOMAN)

Bilitz yang tidak terdapat skal aklkulasi dapat memakai pedoman GN


(Guide Number). GN adalah angka yang menunjukkan kekuatan blitz.
Dengan ditentukan angka ini untuk tiap-tiap ASA berlainan, maka dapat
diperhitungkan dari angka ini, bukaan diafragma buat jarak tertentu.

ASA Film Speed 12 25 50 100 200


GN 28 36 52 72 105

Krik !!.. Kreatif, Inovatif, Komunikatif


37

Jarak memotret pada jarak 2 meter atau 6 Ft, maka anda dengan
menggunakan ASA 100, harus dipakai.
GN/Jarak Ft = 72/6=12 diafragma 12 (atau 11)

Merujuk point 7 maka diperlukan keterampilan membaca skala


kalkulasi. Pada Blitz KAKO 828 setelah diatur ASA nya sesuai dengan
ASA film yang digunakan, misalnya ASA 100 didapat skala :

M 8 6 5 4 3 2 1,5 1
Ft 25 20 16 13 10 7 5 3
Diafragma 1,4 2.8 4 5.6 8 11 16 22

Pada jarak 5 m terdapat diafragma setting antara 4 dan 5,6. Jika dalam
ruangan maka lebih baik f5,6 karena dinding-dinding kamera reflektif
dan menambah cerahnya keadaan. Akan tetapi jika diluar dalam
keadaan gelap lebih baik f4, hingga settingnya agak over.

Krik !!.. Kreatif, Inovatif, Komunikatif


38

BAB VI
HUNTING FOTO

Hunting adalah berburu untuk memperoleh sesuatu yang dapat


dibawa pulang. Sesuatu tersebut biasanya yang bagus, menarik atau
disenangi baik sebagi hobby atau profesi. Dalam hunting foto sesuatu
tersebut tentunya berupa foto.

A. LOADING (MEMASUKKAN) DAN MENGELUARKAN FILM

a. Mengisi film
1. Atur gelang kecepatan film pada ISO/ASA yang sesuai.

gambar

2. Buka film dari kemasannya dalam bayangan tubuh anda.


3. Masukkan film dalm kamera dan tetap lindungi dalam bayangan
tubuh anda.

gambar

Krik !!.. Kreatif, Inovatif, Komunikatif


39

4. Masukkan ujung film pada poros penggulungan film hingga


lubang ditepi film masuk pada gerigi pada kamera
5. Tutup kamera kembali.
6. Gulunglah (majukan) film dan tekan tombol pelepas rana
sampai bingkai penghitung film mencapai angka “I” dan
sekarang anda siap memotret
b. Mengeluarkan film
1. Setelah seluruh rol film habis terpakai, tekan tombol pemballik
pada bagian bawah kamera.
gambar

2. Putar tuas penggulung balik film searah tanda panah sampai


seluruh film tergulung dalam kelongsongannya.
gambar

Krik !!.. Kreatif, Inovatif, Komunikatif


40

3. Tarik keatas tuas penggulung ablik film untuk membuka bagian


belakang kamera. Pada beberapa kamer pembuak bagian
belakanganya berada dipinggir atau dibawah kamera. Keluarkan
film untuk dicuci dan dicetak.
gambar

B. PERSIAPAN DAN PERALATAN


Peralatan yang dibawa saat hunting foto bergantung pada
kondisi obyek foto atau sasaran serta keadaan obyek tersebut berada
(medannya). Khusus mengenai medan, perlu juga diketahui keadaan
lokasinya, di pegunungan, di pantai; musim panas atau musim hujan;
tanahnya kering atau becek; jenis angkutan ke lokasi; tariff dan waktu
perjalanan berapa kal sehari; penginapan dan rumah makan; kebiasaan
dan oeraturan setempat apakah perlu ijin atau tidak; cuaca (bulan
berkabut atau angin kencang). Sebaiknya ikutkan seorng teman atau
ikutkan pemandu lokasi, berpakaianlah yang kontras dengan alam agar
mudah dalm pencarian apabila tersesat atau lupa arah. Peralatan yang
perlu disiapkan antara lain :
1. Kamera : 2 Body SLR mekanik, untuk film positif dan negative
2. Lensa

Krik !!.. Kreatif, Inovatif, Komunikatif


41

- Wide angle 24 mm/ 28 mm


- Tele 105 mm – 800 mm
- Standar 50 mm - 55 mm
- Zoom 28 mm – 70 mm; 28 mm – 135 mm; 28 mm – 200 mm
- Tele converter 1,4 x; 2 x; 3 x;
3. Film : minimal ASA 100 1 buah dan ASA 400 1 buah (B/W,
colour dan slide)
4. Filter : UV/Sky Light, PL, ND, atau filter kreatif lain.
5. Assesoris pendukung : tripod, monopod, tudung lensa, kabel
release, motor drive, dll.
6. Perlemgkpan bantuan : obeng kecil, isolasi gunting, kantung
plastik dll.

C. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN


1. Format (mendatar/tegak)
Horizontal itu biasa dan seperti mata melihat sehari-hari, dan
memberikan kesan tenang. Vertical akan terkesan tinggi dan anggun.
2. Focus of Interst
Sasaran dilokasi harus jelas ditampilkan menjadi fokus of interest,
diletakkan pada tempat yang tepat dan jangan terpaut dengan yang
lainnya serta jelas batas-batasnya. Pisahlan dengan cara blur, panning,
framing, slow speed atau selective focus, dll.
3. Tata Benda dan Ruang

Krik !!.. Kreatif, Inovatif, Komunikatif


42

Penataan diamana letak benda dan bagian mana yang ruang dan benda
(bidang kosong atau datar) serta keadaannya harus Nampak seimbang,
seimbang kiri; kanan; depan dan belakang keseimbangan antara besar
dekat, jauh kecil atau sebaliknya.
4. Tata Gelap dan Terang
Sisi atau bagian mana yang ingin dibuat gelap (tengah, pinggir, atau atas
bawah) dan bagian yang dibuat terang atau cenderung kegelap-gelapan.
Ingin dengan cara over exposure untuk mengarah ke high key (terang
sampai remang-remang) atu sebaliknya mengarah ke low key dengan
car under exposure (remang-remang sampai gelap).
5. Tata Warna atau Colouur harmony
Membuat keseimbangan antar awrna panas dan warna dingin, yaitu
menggunakan warna-warna yang kontras atu akan menggabungkan
warna-warna dalam gradasi dan nuansanya (warna komplementer,
wrana keras atau full colour, warna lunak atu warna pastel atau warna
muted colour)
6. Tata Sinar
Arah datangnya sinar utama dari kiri atau kanan dan atas atau bawah.
Apakah perlu sinar tambahan atau oantulan atau refleksi dan dari arah
mana.

D. LANGKAH-LANGKAH MEMOTRET

Krik !!.. Kreatif, Inovatif, Komunikatif


43

Setalah film dimasukan pastikan bahwa film benar-benar memutar dan


putar gelang ASA sesuai dengan film yang ada di dalam kamera.
Sebelum kita memotret ad langkah-langkah yang harus diperhatikan
yaitu :
1. Memilih obyek yang akan difoto. Obyek dapat berupa orang
(portrait), benda-benda mati (still life), pemandangan
(landscape), dll
2. Dekatilah obyek dan tempatkanlah obyek tersebut dalam
bidikan hingga tak ada lagi ruang tersisa untuk membuat
gambar. Mengatur obyek dalam bingkai pengamatan
(komposisi).
3. Dalam mengatur komposisi perlu diperhatikan : Arah datangnya
sinar, sumber sinar, arah jatuhnya sinar, penting sekali dalam
upaya untuk membentuk gambar karena sinar dapat
menampilkan obyek dengan cara yang berbeda-beda.
4. Perhatikan Latar Belakang
Yang perlu dihindari :
Tembok putih yang silau, langit putih dan matahari yang keras,
yang langsung menyorot kedalam lensa. Semua hal yang
menyilaukan mata dapat menimbulkan cacat dank abut dalam
gambar. Kecuali kabut, latar yang putih polos tak berkembang
menjemukan pandangan. Dilain pihak latar belakang yang

Krik !!.. Kreatif, Inovatif, Komunikatif


44

kacau, ruwet, simpang siur, menganggu pandangan dan


perasaan.
5. Mengatur jarak untuk menajamkan gambar (focusing). Sistem
apa yang berlaku pada kamera anda lakukan focusing dengan
cermat.
6. Engkol pemutar film (kokang) diputar dengan gerakan jempol
kanan, dengan memperhatikan bahwa tombol kiri ikut berputar
tertarik oleh film.
7. Menjepretkan/menekan tombol pelepas rana saat moment yang
tepat.
Jika portrait usahakan agar ekspresinya sesuai, jika alam tenang
usahakan tak ada lagi yang menggangu komposisi, jika
landscape supaya horisontalnya benar-benar lurus dsb. Jika
semuanya sudah beres, maka dengan pelan-pelan tombol
pelepas rana (shutter) ditekan sampai terdengar “crek”.
8. Putar kembali engkol putaran maka satu bingkai film siap lagi
untuk dieksposure. Begitu seterusnya sampai film habis. Hati-
hati jika angka penunjuk muncul 36 (untuk rol 36) atau 20
(untuk rol 20) jika menemukan hambatan keras saat mengokang
jangan dipaksakan Karen akibatnya film dapat putus.
9. Memutar Balik Film.
Cari tombol rewind, tekan atu letakkan pada posisi R,kemudian
putar engkol pemutar balik film yang berlawanan arah dengan

Krik !!.. Kreatif, Inovatif, Komunikatif


45

jarum jam (anti clock wisw) sampai terdengar bunyi “crek”


(tanda film telah masuk semua kedalam roll film).
10. Buka tutup body kamera dan keluarkan filmnya. Film siap
untuk diproses selanjutnya.

E. TRIK MENGELUARKAN FILM


Berburu foto merupakan saat yang menyenangkan bagi para fotografer.
Tapi bagaiman bila film cadangan yang akan diguanakan, lidahnya
tergulung masuk kedalam selongsong film, sementara moment harus
segera direkam?
Untuk mengatasi masalah tersebut atau memancing keluar lidah film
anda dapat menggunakan alat berikut :
A. Kertas foto bekas
Kertas dipotong memanjang selebar 3 cm.
B. Lidah (ujung) film yang terpakai.
Kedua ujung film dibentuk seperti contoh, agar dapt digunakan
beberapa kali.
Dalam prakteknya kertas film banyak dipakai karena tebal dan kuat.
Anda dapat senantiasa membawa peralatan ini dalm tas kamera.
Gambar 2
Basahi bagian permukaan kertas atau film (yang beremulsi) dengan air
bersih.
Gambar 3

Krik !!.. Kreatif, Inovatif, Komunikatif


46

Pegangalah selongsong film seperti posisi diatas. Masukkan kertas atau


film ke selongsong sedalam 4-5 cm (bagian yang tidak berelmusi
menghadap keluar). Pastikan selongsong ikut berputar ketika anda
mendorong kertas atau film kedalam!
Gambar 4
Tahap berikutnya poros diputar kearah luar (4.1), seperti akan melepas
golongan film dengan memutar poros kearah yang berlawanan (4.2).
bila kertas atau film tertarik kedalam berarti lidah film telah menempel
pada kertas atau film, dan anda telah melakukannya dengan benar.
Gambar 5
Tariklah kertas atau film keluar dengan hati-hati. Bila poros berputar,
lidah film akan terbawa keluar dengan sendirinya

Krik !!.. Kreatif, Inovatif, Komunikatif

Anda mungkin juga menyukai