Anda di halaman 1dari 14

ALAT OPTIK TENTANG KAMERA

Nama anggota kelompok :


Kinanty azwa putri (31)
Chantika rahajeng (11)
Ishmah putri khatami (27)
Firda safira (24)
Feyza alevia (23)
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami bisa menyelesaikan karya ilmiah tentang "Dampak Penggunaan Gawai
pada Anak Usia di r".

Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan karya ilmiah ini. Tentunya, tidak akan bisa
maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari penyusunan
maupun tata bahasa penyampaian dalam karya ilmiah ini. Oleh karena itu, kami dengan rendah
hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki karya ilmiah ini.

Kami berharap semoga karya tulis yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga inspirasi
untuk pembaca.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................
DAFTAR ISI............................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Apa itu Kamera?................................................................
1.2 Sejarah Kamera..................................................................
BAB II PEMBAHASAN INTI SARI
2.1 Pengertian Kamera..............................................................
2.2 Bagian – Bagian Kamera dan fungsinya...............................
2.3 Prinsip kerja Kamera............................................................
2.4 Proses pembentukan bayangan pada kamera.....................
BAB III KELEBIHAN & KEKURANGAN PADA KAMERA
3.1 Kelebihan Kamera................................................................
3.2 Kekurangan Kamera.............................................................
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan..........................................................................
4.2 Saran....................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Apa itu Kamera?
Kamera adalah alat paling populer dalam aktivitas fotografi. Nama ini didapat
dari camera obscura, bahasa Latin untuk “ruang gelap”, yang ditemukan oleh Al Haitam
atau Alhazen sekitar tahun 1000 Masehi, mekanisme awal untuk memproyeksikan
tampilan di mana suatu ruangan berfungsi seperti cara kerja kamera fotografis yang
modern, tidak ada cara pada waktu itu untuk mencatat tampilan gambarnya selain
secara manual mengikuti jejaknya. Dalam dunia fotografi, kamera merupakan suatu
peranti untuk membentuk dan merekam suatu bayangan potret pada lembaran film.
Pada kamera televisi, sistem lensa membentuk gambar pada sebuah lempeng yang peka
cahaya. Lempeng ini akan memancarkan elektron ke lempeng sasaran bila terkena
cahaya. Selanjutnya, pancaran elektron itu diperlakukan secara elektronik. Dikenal
banyak jenis kamera potret.

Sumber : Wikipedia.com
1.2 Sejarah kamera
Kamera berawal dari sebuah alat serupa yang dikenal dengan Kamera obscura yang
merupakan kotak kamera yang belum di lengkapi dengan film untuk menangkap gambar atau
bayangan. Pada abad ke 16 Girolamo Cardano melengkapi kamera obscura dengan lensa pada
bagian depan kamera obscura tersebut. Meski demikian, bayangan yang dihasilkan ternyata
tidak tahan lama, sehingga penemuan Girolamo belum dianggap sebagai dunia fotografi. Pada
tahun 1727 Johann Scultze dalam penelitiannya menemukan bahwa garam perak sangat peka
terhadap cahaya namun dia belum menemukan konsep bagaimana langkah untuk meneruskan
gagasannya.

Foto tertua di dunia


Sumber : Wikipedia.com

Pada tahun 1826, Joseph Nicepore Niepce memublikasikan gambar dari bayangan yang
dihasilkan kameranya, yang berupa gambaran kabur atap-atap rumah pada sebuah lempengan
campuran timah yang dipekakan yang kemudian dikenal sebagai foto pertama. Kemudian, pada
tahun 1839, Louis Daguerre mempublikasikan temuannya berupa gambar yang dihasilkan dari
bayangan sebuah jalan di Paris pada sebuah pelat tembaga berlapis perak. Daguerre yang
mengadakan kolaborasi pada tahun 1829 dengan Niepce meneruskan program pengembangan
kamera, meski Niepce meninggal dunia pada 1833, mengembangkan kamera yang dikenal
sebagai kamera daguerreotype yang dianggap praktis dalam dunia fotografi, di mana sebagai
imbalan atas temuannya, Pemerintah Prancis memberikan hadiah uang pensiun seumur hidup
kepada Daguerre dan keluarga Niepce. Kamera daguerreotype kemudian berkembang menjadi
kamera yang dikembangkan sekarang.
BAB II
PEMBAHASAN INTI SARI

2.1 Pengertian kamera


Kamera adalah alat paling populer dalam aktivitas fotografi. Nama ini didapat
dari camera obscura, bahasa Latin untuk "ruang gelap", yang ditemukan oleh Al Haitam atau
Alhazen sekitar tahun 1000 Masehi, mekanisme awal untuk memproyeksikan tampilan di mana
suatu ruangan berfungsi seperti cara kerja kamera fotografis yang modern, tidak ada cara pada
waktu itu untuk mencatat tampilan gambarnya selain secara manual mengikuti jejaknya. Dalam
dunia fotografi, kamera merupakan suatu peranti untuk membentuk dan merekam suatu
bayangan potret pada lembaran film. Pada kamera televisi, sistem lensa membentuk gambar
pada sebuah lempeng yang peka cahaya. Lempeng ini akan memancarkan elektron ke lempeng
sasaran bila terkena cahaya. Selanjutnya, pancaran elektron itu diperlakukan secara elektronik.
Dikenal banyak jenis kamera potret.

2.2 Bagian kamera beserta fungsinya

Kamera bekerja seperti mata kita. Komponen-komponen dasar penyusun


kamera hampir sama dengan mata kita. Perhatikan gambar di bawah ini. Fungsi
dari setiap komponen kamera adalah sebagai berikut.

• Bodi kamera
Bodi kamera adalah tempat melekatnya semua komponen internal kamera. Di bagian inilah
kamera bisa dipegang dan tempat semua tombol. Dalam bodi juga tersimpan baterai yang
menjadi energi bagi kamera.

• Lensa cembung (positif)

Lensa ini terletak di bagian depan kamera. Lensa positif berfungsi mengatur agar cahaya
yang masuk dapat diterima dengan baik oleh film. Pengaturan ini dilakukan dengan cara
menggerakkan susunan lensa positif menjauhi atau mendekati film. Fungsi lensa ini sama
dengan fungsi lensa mata yaitu membiaskan cahaya yang masuk sehingga terbentuk bayangan
yang nyata, terbalik, dan diperkecil.

• Sensor
Mungkin banyak yang tidak sadar ada sebuah sensor dalam kamera, kecuali
seorang Fotografer. Sensor terletak di belakang lensa. Biasanya sensor berbentuk
persegi panjang, ukurannya bisa berbeda tergantung jenis kamera, ada yang
berukuran kecil ada yang sedang.
Sensor menjadi bagian terpenting dari sebuah kamera. Sensor lah yang memiliki
tanggung jawab dalam merekam cahaya yang masuk untuk kemudian diubah
menjadi sebuah gambar dan menyimpannya ke kartu memori.

• Diafragma

Diafragma merupakan bagian kamera berupa celah yang berfungsi mengatur


jumlah cahaya yang masuk ke kamera. Dengan cara mengubah ukuran celah diafragma,
jumlah cahaya yang masuk dapat diatur. Untuk menghasilkan gambar yang baik, celah
diafragma harus diatur sedemikian rupa.

Jika cahaya terlalu terang celah diafragma dibuat kecil, sebaliknya jika pada ruangan
redup, celah diafragma dibuka lebar. Pada kamera yang baik, besarnya celah dinyatakan
dengan angka diafragma. Semakin besar angka diafragma, celah yang dihasilkan semakin
kecil. Sebaliknya, semakin kecil angka diafragma, celah yang terbuka makin lebar.

Dengan demikian, melihat dari fungsinya, diafragma pada kamera memiliki


fungsi yang sama dengan pupil pada mata manusia.

• Film
Cahaya atau benda yang diterima oleh lensa akan diteruskan ke film dan
membentuk bayangan nyata, terbalik, dan diperkecil. Untuk memperoleh gambar
foto yang jelas dan tajam, kamera perlu difokuskan. Pemfokusan ini dilakukan
dengan cara mengubah kedudukan lensa terhadap benda sesuai dengan jarak
benda yang akan difoto.
Pelat film, berfungsi sebagai tempat bayangan dan menghasilkan gambar
negatif, yaitu gambar yang berwarna tidak sama dengan aslinya, tembus
cahaya.
Pada kamera sederhana, kedudukan lensa hanya bisa dilakukan jika pemakai
bergerak mendekati atau menjauhi benda sampai diperoleh gambar yang
diinginkan. Seiring dengan perkembangan teknologi, pada kamera yang lebih
modern, kedudukan lensa dapat diubah dengan memutar cincin pengatur lensa.
Bahkan pada terkini, kedudukan lensa dapat diatur dengan teknologi digital.
Pelat film menggunakan pelat seluloid yang dilapisi dengan gelatin dan perak bromida
untuk menghasilkan negatifnya. Setelah dicuci, negatif tersebut dipakai untuk menghasilkan
gambar positif (gambar asli) pada kertas foto. Kertas foto merupakan kertas yang ditutup
dengan lapisan tipis kolodium yang dicampuri dengan perak klorida. Gambar yang ditimbulkan
pada bidang transparan disebut gambar diapositif.

• Prisma aperture

Sebuah prisma digunakan pada beberapa kamera refleks lensa tunggal (SLR) modern.
Dalam kamera jenis ini, prisma digunakan untuk membelokkan cahaya sehingga dapat
berputar mengelilingi bagian dalam kamera agar fotografer dapat melihat gambar aktual yang
akan diambilnya melalui lensa kamera.

• Shutter

Shutter atau penutup merupakan komponen yang memungkinkan lewatnya cahaya melalui
lensa dalam waktu yang singkat. Untuk memperoleh hasil pemotretan yang bagus, lensa
dapat kalian geser maju mundur sampai terbentuk bayangan paling jelas dengan jarak yang
tepat, kemudian kalian tekan tombol shutter.

• Aperture

Aperture atau bukaan adalah cincin berbentuk bulat yang ada di dalam lensa. Bagian ini
dapat mengembang atau mengecil tergantung pada pengaturan F-stop. Dengan lebih lebar
seperti F/4, kamu akan memberikan lebih banyak cahaya masuk ke kamera. Sebaliknya, jika
lebih kecil seperti F/16, maka cahaya yang masuk jadi lebih sedikit.

• Tombol flash
Bagian-bagian kamera berikutnya adalah tombol flash yang umumnya terletak di
sisi atas kamera. Tombol flash memiliki fungsi memberikan kilatan cahaya Ketika
objek yang akan dipotret cenderung kurang cahaya atau gelap. Kilatan cahaya dari
tombol flash akan menjadikan hasil bidikan lebih cerah.
• Lens hood
Lens Hood bisa diterjemahkan sebagai tudung lensa. Ini adalah bagian yang berbentuk cincin
plastik pada bagian depan lensa yang dapat memanjang. Lens hood berfungsi melindungi lensa
dari flaring dan benturan mungkin saja tidak kamu sengaja. Hanya tidak semua bagian-bagian
kamera dilengkapi dengan lens hood.

• Layar LCD
Hampir semua kamera punya layar LCD. Layar LCD berfungsi menampilkan
informasi daya baterai, jumlah foto atau video yang tersimpan, melihat hasil
bidikan serta melakukan manual setting dari fitur-fitur yang tersedia pada kamera.
Di beberapa jenis kamera, pengguna dapat mengedit foto saat masih tersimpan di kamera
melalui layar LCD.

• Focus ring
Focus ring mudah dikenali pada kamera DSLR. Berupa cincin di bagian lensa, yang
merupakan kontrol manual untuk fokus kamera. Pengguna bisa memutar cincin sesuai
keinginannya, agar gambar yang dihasilkan fokus seluruhnya atau justru sebagian blur.
Selain itu, mengatur penanda jarak yang ada di suatu tempat sepanjang lensa untuk
membantu penggunanya dalam mengidentifikasi sejauh mana titik fokus nantinya. Di sisi
lain, ketika kamera diatur dengan fokus otomatis, maka focus ring tidak aktif.

• Viewfinder
Viewfinder berfungsi sebagai pengeker, seperti pada DSLR, yang letaknya ada di
atas dan ukurannya agak besar. Viewfinder bisa disetel sesuai kebutuhan
penggunanya, saat akan memfokuskan objek yang akan dibidik.
Kegunaan viewfinder sebagai bagian-bagian dari kamera adalah untuk membantu
penggunanya menemukan fokus dan komposisi yang tepat, sebelum membidik
objek.
Viewfinder menjadi jendela kecil yang memungkinkan penggunanya melihat
(preview) sebelum melakukan jepretan. Pada beberapa jenis kamera, layar LCD
berperan sebagai viewfinder. Pada kamera mirrorless, dilengkapi electronic
viewfinder (EVF) dengan mentransmisikan gambar secara digital yang kemudian
ditampilkan pada viewfinder
2.3 PRINSIP KERJA KAMERA

Pada dasarnya, kamera adalah sebuah lensa cembung (positif) yang dapat diatur
antara jarak lensa ke suatu benda, untuk membentuk bayangan nyata tepat di atas
selembar film fotografis yang peka terhada cahaya. Dalam kamera terdapat lensa
cembung yang berfungsi sebagai pembentuk bayangan. Jika sebuah benda diletakkan
di ruang III sebuah lensa cembung maka akan terbentuk bayangan nyata, terbalik, dan
diperkecil.

Antara kamera dan mata manusia terdapat persamaan, yaitu benda yang diambil
oleh kamera dan benda yang dilihat oleh mata manusia berada di ruang III dari lensa
kamera atau lensa mata. Sehingga, terbentuk bayangan yang sifatnya nyata, terbalik,
dan diperkecil.

Pada kamera, bayangan ini diusahakan jatuh tepat di plat film yang mempunyai sifat
sangat peka terhadap cahaya. Jika plat film yang peka cahaya ini dikenai cahaya, maka
plat film mengalami perubahan kimia sesuai dengan cahaya dari benda di depan
kamera.

Plat film ini masih peka cahaya, agar plat film ini menjadi tidak peka terhadap
cahaya, maka dalam studio perlu dicuci atau dimasukkan ke dalam larutan kimia
tertentu. Setelah plat film dicuci atau dimasukkan ke dalam larutan kimia tadi, plat film
menjadi tidak peka terhadap cahaya dan terlihat gambar pada plat film yang disebut
gambar negatif (negatif film).

Untuk memperoleh gambar yang sesuai dengan gambar semula yang diambil di
depan kamera, film negatif ini kemudian dicetak pada kertas film (biasanya kertas film
warnanya putih). Gambar pada kertas film merupakan gambar dari benda yang diambil
di depan kamera tersebut dan disebut gambar positif.

Gambar positif sangat bergantung pada proses pembentukan bayangan pada plat
film ini, jika bayangan terjadi pada plat film ini kabur atau kurang jelas, maka
menyebabkan hasil cetakannya nanti juga ikut kabur atau tidak jelas.
Prinsip kerja kamera mirip dengan mata manusia. Lensa kamera merupakan bagian
dari kamera yang berfungsi untuk membentuk bayangan, mirip lensa mata pada mata.

Kamera dilengkapi dengan film yang berfungsi sebagai tempat bayangan, mirip
dengan retina pada mata. Jika mata memiliki kemampuan untuk berakomodasi, pada
kamera pengaturan bayangan agar jatuh tepat pada film dilakukan dengan cara
menggerakkan lensa.

2.4 Proses pembentukan bayangan pada kamera

Prinsip kerja kamera secara umum sebagai berikut. Objek yang hendak difoto harus berada
di depan lensa. Ketika diafragma dibuka, cahaya yang melewati objek masuk melalui celah
diafragma menuju lensa mata. Lensa mata akan membentuk bayangan benda. Supaya bayangan
benda tepat jatuh pada film dengan jelas maka letak lensa harus digeser-geser mendekati atau
menjauhi film.

Mengeser-geser lensa pada kamera, seperti mengatur jarak fokus lensa pada mata
(akomodasi). Diagram pembentukan bayangan pada kamera ditunjukkan pada gambar berikut
ini.
BAB III
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PADA KAMERA

3.1 KELEBIHAN KAMERA

1. Pratinjau gambar

Salah satu keuntungan terbesar dari kamera digital adalah kemampuannya untuk
melihat pratinjau gambar yang diambil. Lantaran adanya memori dan sistem
penyimpanan, pengguna jadi bisa melihat gambar yang telah diambil segera setelah
menekan shutter speed.

2. Ragam fungsi/fitur

Perangkat kamera digital saat ini semakin canggih dengan kehadiran berbagai fitur
seperti pendeteksi wajah atau mata, autofokus, penglihatan malam, deteksi getaran,
dan lain sebagainya yang bisa memudahkan proses pengambilan gambar.

3. Fitur video

Kamera digital umumnya saat ini umumnya memiliki fitur video yang memungkinkan
para penggunanya untuk tidak hanya mengambil foto tapi juga video. Bahkan,
beberapa di antaranya memiliki teknologi video yang canggih dengan fitur yang
sangat beragam.
4. Jumlah fail

Biasanya perangkat kamera digital memiliki slot memori untuk menyimpan hasil fail
gambar atau video yang diambil. Angkanya bisa sangat beragam mulai dari 32GB
hingga 1TB yang bisa mencakup ribuan foto. Dibandingkan dengan kamera analog
yang terbatas hanya pada beberapa puluh foto dalam satu rol.

5. Mengedit

Kelebihan lain dari kamera digital adalah proses pasca pengambilan foto atau video
yang memungkinkan pengeditan yang lebih mudah. Lantaran hasil kamera berupa fail
digital, pengguna bisa melakukan pengolahan data dengan lebih mudah memakai
sejumlah aplikasi.

3.2 kekurangan Kamera

1. Cahaya dan noise

Sejumlah pihak menyatakan bahwa dibandingkan dengan kamera analog, kamera digital
tidak lebih baik dalam hal menangkap cahaya. Ini juga bisa
menimbulkan noise dan artifac pada gambar untuk penggunaan ISO tinggi.

2. Daya tahan baterai

Sebagian besar kamera digital saat ini menggunakan baterai sebagai sumber daya, di mana
umumnya baterai tidak memiliki daya tahan yang lama. Dengan demikian, pengguna perlu
sering melakukan pengisian daya atau membeli baterai tambahan yang memakai biaya.

3. Harga perangkat

Kamera digital memiliki rentang harga yang beragam, mulai dari kelas entry
level hingga flagship. Kendati begitu, perangkat ini memiliki harga yang relatif mahal. Belum
lagi berbagai aksesori tambahan yang juga memiliki harga yang tidak murah.
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Kamera merupakan salah satu alat optik yang dapat digunakan untuk
menghasilkan gambar. Kamera memiliki empat bagian utama, yaitu lensa positif
sebagai pembias cahaya untuk pembentukan bayangan diafragma yang mengatur
banyak cahaya yang melalui lensa, shutter mengatur jumlah cahaya yang mengenai
film, dan film sebagai tempat perekam bayangan yang dibentuk lensa.

Prinsip kerja pada kamera, letak bayangan dapat diatur dengan memariasi jarak
antara lensa dengan film agar bayangan terbentuk pada film. Dalam mengatur fokus
lensa perlu diperhatikan panjang fokus lensa. Sebab semakin panjang fokus sebuah
lensa kamera, semakin besar pula jarak bayangan (s') sehingga bayangan yang
terbentuk akan lebih jelas.

4.2 saran

Dalam penggunaan kamera sebagai alat optik, kita harus mengetahui fungsi dan
bagian kamera, serta bagaimana prinsip kerja alat optik agar dapat digunakan dengan
optimal.

Anda mungkin juga menyukai