Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

TENTANG KAMERA

Disusun oleh :

: Irma Yulianti
: Arin Choerunnisa
: Karini Fitri Maharani
: Rehan Daniansyah
: Surya Saputra

SMA NEGERI 9 PANDEGLANG


TAHUN AJARAN
2024/2025
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PROYEK PENGUATAN PROFILE PELAJAR
PANCASILA

Laporan proyek p5 ini disusun sebagai tugas akhir menyelesaikan projek


untuk salah satu syarat lulus SMAN 9 PANDEGLANG .

PANDEGLANG, 26 FEBRUARI

DISETUJUI/ DISAHKAN
OLEH:

i
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................. i
DAFTAR ISI.................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang.................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................ 2
1.3 Tujuan.................................................................................................. 2
1.4 Manfaat................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................. 3
2.1 Definisi kamera.................................................................................... 3
2.2 Cara menggunakan kamera DSLR....................................................... 3
2.3 Sejarah kamera..................................................................................... 7
2.4 Jenis-jenis kamera................................................................................ 8
2.5 Bagian-Bagian Pada Kamera Beserta Fungsinya................................. 11
2.6 Cara Kerja Kamera............................................................................... 14
BAB III PENUTUP................................................................................................ 17
3.1 Kesimpulan.......................................................................................... 17
3.2 Saran................................................................................................ 17
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kamera merupakan salah satu penemuan penting yang dicapai umat
manusia. Lewat jepretan dan bidikan kamera, manusia bisa merekam dan
mengabadikan beragam bentuk gambar mulai dari sel manusia hingga galaksi
di luar angkasa. Jauh sebelum masyarakat Barat menemukannya, prinsip-
prinsip dasar pembuatan kamera telah dicetuskan seorang sarjana Muslim
sekitar 1.000 tahun silam. Peletak prinsip kerja kamera itu adalah seorang
saintis legendaris Muslim bernama Ibnu al-Haitham. Pada akhir abad ke-10
M, al-Haitham berhasil menemukan sebuah kamera obscura. Itulah salah satu
karya al-Haitham yang paling menumental. Penemuan yang sangat inspiratif
itu berhasil dilakukan al-Haithan bersama Kamaluddin al-Farisi. Keduanya
berhasil meneliti dan merekam fenomena kamera obscura. Penemuan itu
berawal ketika keduanya mempelajari gerhana matahari. Untuk mempelajari
fenomena gerhana, Al-Haitham membuat lubang kecil pada dinding yang
memungkinkan citra matahari semi nyata diproyeksikan melalui permukaan
datar.
Berabad – abad yang lalu orang telah mengetahui bahwa kalau cahaya
lurus dari sebuah lobang kecil kedalam sebuah ruangan yang gelap maka pada
dinding dihadapannya kelihatan bayangan dari apa yang ada dimuka lubang
itu. Hanya dalam keadaan terbalik, yang di atas ke bawah dan sebaliknya.
Ruangan seperti itu disebut “ Kamera Obscura “ yang artinya tidak lain dari
pada kamar gelap. Dari perkataan kamera obcura itulah lahir perkataan
kamera, nama yang diberikan untuk alat pemotret. Inilah yang mula – mula
disebut Kamera Obscura ( kamera = kamar, Obscura = gelap ), yaitu sebuah
ruangan yang gelap dengan lubang kecil pada salah satu dindingnya. Kajian
ilmu optik berupa kamera obscura itulah yang mendasari kinerja kamera yang
saat ini digunakan umat manusia. Oleh kamus Webster, fenomena ini secara

1
2

harfiah diartikan sebagai “ruang gelap”. Biasanya bentuknya berupa kertas


kardus dengan lubang kecil untuk masuknya cahaya. .

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan kamera ?
2. Bagaimana cara menggunakan kamera ?
3. Apa fungsi-fungsi dalam kamera ?
1.3 Tujuan
1. mengetahui definisi kamera
2. mengetahui cara-cara menggunakan kamera
3. mengetahui fungsi-fungsi dalam kamera
1.4 Manfaat
1. Pembaca dapat mengetahui tentang cara-cara menggunakan kamera yang
benar agar terihat bagus
2. Makalah ini dapat dijadikan ilmu bagi semua orang khususnya bagi anak
multimedia atau yang ingin jadi fotographer
3. Makalah ini diharapkan menjadi bahan bacaan dan dapat membantu
dalam penyelesaian tugas yang sama.
BAB II
PEMBAHASAN

1.2 Definisi Kamera


Kamera adalah alat paling populer dalam aktivitas fotografi. Nama ini
didapat dari camera obscura, bahasa Latin untuk "ruang gelap", mekanisme
awal untuk memproyeksikan tampilan di mana suatu ruangan berfungsi
seperti cara kerja kamera fotografis yang modern, kecuali tidak ada cara
pada waktu itu untuk mencatat tampilan gambarnya selain secara manual
mengikuti jejaknya. Dalam dunia fotografi, kamera merupakan suatu peranti
untuk membentuk dan merekam suatu bayangan potret pada lembaran film.
Pada kamera televisi, sistem lensa membentuk gambar pada sebuah
lempeng yang peka cahaya. Lempeng ini akan memancarkan elektron ke
lempeng sasaran bila terkena cahaya. Selanjutnya, pancaran elektron itu
diperlakukan secara elektronik. Dikenal banyak jenis kamera potret.
Menurut Amir Hamzah Suleiman dikutip dalam buku dasar-dasar
pemotretan dengan film berwarna, yaitu :
“Kamera adalah sebuah bentuk alat untuk memfoto yang memiliki
pencahayaan yang baik. Dengan cahaya itu akan menjadikan sebuah
foto memiliki hasil gambar yang baik dan memuaskan”.

1.3 Cara menggunakan kamera DSLR.

3
4

Kamera DSLR hadir untuk mengambil foto dengan tampilan yang


lebih tajam, detail dan lebih kreatif. Kamera jenis ini hadir dengan banyak
fitur dan teknologi terbaru.Sayangnya, banyak pemula DSLR yang belum
memahami setting kamera dan aturan pakai kamera DSLR. Padahal untuk
menghasilkan foto yang bagus dan sempurna, dibutuhkan pengaturan
kamera yang pas.Bila bingung mengatur kamera DSLR baru kamu, berikut
ini adalah cara setting, teknik, dan aturan pakai buat pemula pengguna
DSLR.

Cara Menggunakan Kamera DSLR


1. Kenali Tombol yang Ada Dalam Kamera DSLR
kenali semua fitur tombol kamera DSLR kamu via jeradhillphoto.com
Ketika pertama kali menggunakan kamera DSLR, mungkin akan terasa
perbedaan dibanding menggunakan kamera saku atau kamera point
shoot. Kamera DSLR hadir dengan lebih banyak tombol dan fitur
dibanding kamera saku.Kita perlu mempelajari setiap ikon pada tombol
agar kita bisa menggunakan kamera dengan lebih maksimal.
2. Mode Aperture dan Shutter
Aperture dan shutter mungkin menjadi hal yang sangat penting yang
sering kita temukan dalam kamera digital. Mode Aperture dan Shutter
priority membuat aperture dan shutter akan diatur secara otomatis.Mode
ini tentu membuat kita bisa memotret dengan lebih mudah. Kita juga
bisa memakai manual mode untuk menghadirkan setting aperture dan
shutter yang lebih beragam. Namun, untuk pemula jangan terlalu
menggunakan mode manual.
3. Mengenal White Balance
Salah satu masalah yang sering ditemui oleh pengguna pemula kamera
DSLR ialah memotret dengan warna yang kurang sesuai. Untuk itulah
kita harus mengenal dulu white balance agar kamera bisa memotret
dengan warna sesuai dengan keadaan.
5

Jangan sampai kita memotret langit biru tetapi hasil foto menjadi langit
merah.
4. Mengenal Histrogram
Banyak yang menganggap histogram dalam dunia fotografi adalah hal
yang rumit. Padahal komponen ini cukup penting dalam setting kamera
dan aturan pakai kamera DSLR.
Dengan histogram kita bisa mengetahui hasil foto lebih detail, apakah
sempurna, terlalu gelap, atau terlalu terang.

5. Memahami Automatic Exposure Bracketing


Fitur ini memang jarang digunakan atau dijelajahi. Beberapa kamera
menghadirkan fitur ini agar kita bisa memotret dengan sempurna meski
kondisi cahaya terang.
6. Pegang Kamera dengan Benar
Sebagai seorang pemula yang biasa memegang kamera saku, tentu akan
sedikit janggal bila menggunakan kamera DSLR yang rata-rata berbodi
besar. Untuk itu, kita harus memahami cara memegang kamera dengan
benar.
Ingat cara memegang kamera dengan stabil dan benar menjadi landasan
dalam memotret yang sempurna. Salah memegang kamera bisa
membuat kualitas foto kita tak sempurna.
7. Melepas Shutter
Tombol shutter dalam kamera DSLR tidaklah digunakan sembarangan.
Untuk tips dasar fotografi, kita harus mempelajari teknik melepas
shutter. Terkadang menekan setengah shutter bisa membuat fokus lensa.
Jadi perhatikan dengan benar kapan shutter harus dilepas.
8. Ketahui Cara Mengunci Focus
Teknik fotografi yang harus dipelajari seorang pemula ialah mengunci
focus atau focal. Kita harus bisa menemukan focal length yang pas
sehingga gambar bisa lebih fokus baik subjek dan background.
6

Bila kita salah mengunci fokus, maka hasil foto kita akan blur.
9. Membuat Gambar Subjek yang Jelas
Sebuah foto harus bisa menampilkan subjek dengan jelas. Maka saat
memotret, kita harus memperhatikan pencahayaan, aperture dan
komponen lainnya. Dengan setting yang pas, bentuk subjek akan
tampak jelas dan mendalam.
10. Menggunakan Flash Kamera
Bagi pengguna awam, menggunakan flash terkesan has sepele. Padahal,
menggunakan flash bisa menambah kesan mendalam sebuah foto. kita
bisa memainkan pencahayaan sehingga subjek tampak jelas.
Namun, jika kita salah menggunakan flash, hasil foto kita akan tampak
terlalu terang.
11. Mengenal Depth of Field
Teknik lain yang perlu kita ketahui ialah mengetahui depth of field
sebuah foto. Kita bisa membuat depth of field dengan mengatur
kedalaman background. Kita bisa membuat background tampak blur
agar subjek semakin jelas dan menonjol.
12. Memahami Exposure
Sebagai seorang fotografer pengguna DSLR, kita harus memahami tiga
komponen penting dalam exposure yakni ISO, Shutter speed dan
aperture. Ingat ketiga komponen ini bekerja sama, saling melengkapi
untuk menghadirkan foto yang sempurna.
13. Mencegah Image Sensor Kotor
Salah satu hal yang cukup menggangu kala memotret dengan kamera
DSLR baru ialah munculnya kotoran dalam image sensor. Sebagai
pencegahan, kita jangan sembarangan melepas lensa pada bodi kamera.
14. Cara Membersihkan Kamera DSLR
Lensa merupakan hal yang penting dalam kamera. Kita harus mencegah
lensa agar tidak kotor. Jangan berganti lensa disembarang tempat,
sebaiknya berhati-hati kala memotret di tempat yang berdebu.
7

Kala membersihkan lensa, kita harus hati-hati, jangan sampai membuat


lensa tergores.
15. Memahami Musuh Kamera Digital
Kamera digital merupakan perangkat elektronik. Jadi ada beberapa
komponen yang cukup sensitive dalam kamera DSLR. Kita harus
mengenali hal-hal yang harus dihindari kamera seperti, air, debu dan
guncangan.
16. Menggunakan Rule of Thirds
Untuk menempatkan subjek, kita harus memahami rule of thirds.
Jangan berpatokan meletakkan subjek berada di tengah-tengah. Kita
harus bisa menempatkan subjek dengan baik.
17. Memahami Point of Interest
Sebuah gambar atau foto yang menarik haruslah memiliki point of
interest. Hal ini berguna untuk membuat mata orang langsung tertuju ke
foto.
18. Menggunakan Horizon
Dalam menempatkan subjek, kita juga bisa menggunakan patokan
horizon. Ini akan mempermudah kita kala memotret landscape.
19. Penuhi Layarmu
Terkadang kala kita memotret, kita sering menempatkan subjek agak
jauh. Sehingga foto tampak kosong dan tidak penuh. Sebaiknya, kita
bisa mendekati subjek sehingga subjek bisa memenuhi layar untuk
difoto. Jangan biarkan ada ruang kosong.
20. Memilih Background yang Tepat
Setting kamera dan aturan pakai kamera berikutnya ialah memilih
background yang tepat. Bila kita memotret subjek yang bagus, namun
tidak didukung background yang pas, tentu saja menghasilkan foto
yang kurang sempurna.
21. Memotret Secara Random
8

Satu teknik bagi pengguna DSLR pemula ialah memotret secara


random. Kita bisa memotret secara acak dan menemukan improvisasi
dan kreativitas yang baru

2.3 Sejarah Kamera


Kamera berawal dari sebuah alat serupa yang dikenal dengan
Kamera Obscura yang merupakan kotak kamera yang belum dilengkapi
dengan film untuk menangkap gambar atau bayangan. Pada abad ke 16
Girolamo Cardano melengkapi kamera obscura dengan lensa pada bagian
depan kamera obscura tersebut. Meski demikian, bayangan yang
dihasilkan ternyata tidak tahan lama, sehingga penemuan Girolamo belum
dianggap sebagai dunia fotografi. Pada tahun 1727 Johann Scultze dalam
penelitiannya menemukan bahwa garam perak sangat peka terhadap
cahaya namun dia belum menemukan konsep bagaimana langkah untuk
meneruskan gagasannya.
Pada tahun 1826, Joseph Nicepore Niepce mempublikasikan
gambar dari bayangan yang dihasilkan kameranya, yang berupa gambaran
kabur atap-atap rumah pada sebuah lempengan campuran timah yang
dipekakan yang kemudian dikenal sebagai foto pertama. Kemudian, pada
tahun 1839, Louis Daguerre mempublikasikan temuannya berupa gambar
yang dihasilkan dari bayangan sebuah jalan di Paris pada sebuah pelat
tembaga berlapis perak. Daguerre yang mengadakan kongsi pada tahun
1829 dengan Niepce meneruskan program pengembangan kamera, meski
Niepce meninggal dunia pada 1833, mengembangkan kamera yang dikenal
sebagai kamera daguerreotype yang dianggap praktis dalam dunia
fotografi, dimana sebagai imbalan atas temuannya, Pemerintah Perancis
memberikan hadiah uang pensiun seumur hidup kepada Daguerre dan
keluarga Niepce. Kamera daguerreotype kemudian berkembang menjadi
kamera yang dikembangkan sekarang.
Menurut Audy Mirza Alwi dikutip dalam buku Foto Jurnalistik
menyatakan bahwa :
9

“Kegiatan yang berkaitan dengan memotret diyakini sudah ada sejak


dahulu kala, bahkan sejak istilah photography itu sendiri ada. Memotret
diyakini sudah ada sejak abad ke 13, namun ada beberapa sumber yang
mengatakan bahwa kegiatan ini sudah ada jauh sebelum abad ke 13.
Ketika itu manusia akan melihat sesuatu dari bilik bangunan sebesar
rumah gelap yang diberi lubang sebesar lubang jarumyang disebut pinhole.
Bangunan gelap tersebut disebut camera obscura, dari bahasa
latin camera yang artinya kamar, sedangkan obscura berarti gelap”.

1.1 Jenis-Jenis Kamera


1. Jenis kamera berdasarkan media penangkap cahaya
a. Kamera film

Jenis kamera film yang digunakan adalah dari jenis 35 milimeter,


yang menjadi populer karena keserbagunaan dan kecepatannya saat
memotret, karena kamera ini berukuran kecil, kompak dan tidak
10

mencolok. Lensa kadang dapat dipertukarkan, dan kamera itu dapat


memuat gulungan film untuk 36 singkapan, bahkan kadang lebih.
Pembagian film berdasarkan ukuran:
1) Small format (35mm)
2) Medium format (100-120mm)
3) Large format
Angka di atas berarti ukuran diagonal film yang digunakan. Setiap
jenis ukuran film harus menggunakan kamera yang berbeda pula.
Pembagian film berdasarkan jenis bahan dan kesensitifannya:
1) Film hitam putih 4) Film negatif
2) Film warna 5) Film daylight
3) Film positif 6) Film tungsten
7) Film infra merah (sensitif terhadap panas yang dipantulkan
permukaan objek)

8) b. Kamera polaroid
11

Kamera jenis ini memakai lembaran polaroid yang langsung


memberikan gambar positif sehingga pemotret tidak perlu
melakukan proses cuci cetak film.

c. Kamera digital

Kamera jenis ini merupakan kamera yang dapat bekerja tanpa


menggunakan film. Si pemotret dapat dengan mudah menangkap
suatu objek tanpa harus susah-susah membidiknya melalui jendela
pandang karena kamera digital sebagian besar memang tidak
memilikinya. Sebagai gantinya, kamera digital menggunakan sebuah
layar LCD yang terpasang di belakang kamera. Lebar layar LCD
pada setiap kamera digital berbeda-beda. Sebagai media
penyimpanan, kamera digital menggunakan internal memory
ataupun external memory yang menggunakan memory card.

2. Jenis kamera berdasarkan mekanisme kerja


a. Kamera single lens reflex
Kamera ini memiliki cermin datar dengan singkap 45 derajat di
belakang lensa, sehingga apa yang terlihat oleh pemotret dalam
jendela pandang adalah juga apa yang akan di tangkap pada film.
Umumnya kamera ini digunakan setinggi pinggang ketika
dipotretkan.
b. Kamera instan
12

Istilah instan adalah dimilikinya mekanisme automatik pada kamera,


sehingga berdasar pengukur cahaya (lightmeter atau fotometer),
lebar diafragma dan kecepatan pemetik potret secara otomatis telah
diatur.

3. Jenis kamera berdasarkan teknologi viewfinder


Viewfinder memainkan peranan penting dalam penyusunan komposisi
fotografi. Fotografer ahli biasanya akan lebih memilih viewfinder
dengan kualitas baik dan mampu memberikan gambaran tepat seperti
apa yang akan tercetak.
a. Kamera saku
Jenis yang paling populer digunakan masyarakat umum. Lensa
utama tak bisa diganti,umumnya otomatis atau memerlukan sedikit
penyetelan. Cahaya yang melewati lensa langsung membakar
medium. Kelemahan film ini adalah gambar yang ditangkap oleh
mata akan berbeda dengan yang akan dihasilkan film, karena ada
perbedaan sudut pandang jendela bidik (viewfinder) dengan lensa.
b. Kamera TLR
Kelemahan kamera poket diperbaiki oleh kamera TLR. Jendela bidik
diberikan lensa yang identik dengan lensa di bawahnya. Namun tetap
ada kesalahan paralaks yang ditimbulkan sebab sudut dan posisi
kedua lensa tidak sama.

2.5 Bagian-Bagian Pada Kamera Beserta Fungsinya


Tidak kalah penting untuk dibahas adalah mengenal bagian-bagian
utama pada kamera. Termasuk fungsi dari tombol-tombol yang tersebar di
seluruh body kamera.
1. Lensa merupakan bagian pokok dari kamera yang bekerja sama dengan
body kamera. Untuk fungsinya saya pikir tidak perlu saya jelaskan lagi
secara panjang lebar di sini. (Baca tentang lensa di sini dan di sini)
13

2. Tombol Stabilizer (IS, VR, VC) yang berfungsi untuk menstabilkan


getaran oleh tangan (hand shake) saat memotret yang berpotensi
membuat hasil foto menjadi motion / blur. Prinsip kerja fitur ini adalah
dengan mengandalkan sebuah gyrosensor yang mendeteksi getaran
pada kamera dan melakukan kompensasi secara mekanik untuk
meredam getaran itu. Namun tidak semua lensa memiliki fitur ini.
3. Tombol Pembuka Lensa yang fungsinya tidak lain untuk membantu
melepaskan lensa dari body. Cara penggunannya yaitu tombol ditekan
sambil lensa dilepas dengan cara diputar ke kiri.
4. Tombol Fokus yang terdiri dari dua mode yaitu Auto Focus (AF) dan
Manual Focus (MF). Bila Anda menggunakan mode auto maka berarti
kerja fokus digerakkan oleh mesin secara auto. Namun bila memilih
mode manual maka kerja fokus Anda yang gerakkan secara manual.
5. Tombol Pembuka Flash yang digunakan untuk membuka lampu flash
pada kamera. Tombol ini hanya berfungsi bila kamera dalam keadaan
menyala / standby.
6. Built-in Flash Light adalah lampu Blitz atau flash diterjemahkan secara
bebas menjadi lampu kilat. Fungsi utamanya yaitu untuk membantu
pencayaan pada kondisi gelap dengan cara meng-illuminate
(mencahayai / menerangi) obyek yang kekurangan cahaya agar
terekspos dengan baik.
7. Tombol Shutter adalah tombol yang Anda tekan untuk mengambil
gambar. Untuk belajar cara menggunakan tombol shutter silahkan baca
di sini.
8. Grip salah satu bagian menonjol di bagian kanan anatomi kamera yang
fungsinya sebagai pegangan pada kamera. Grip didesain dengan tekstur
kasar agar Anda bisa memegang kamera dengan kuat tanpa terpleset
ketika memotret. Kesalahan memegang grip merupakan salah satu
faktor penyebab terjadinya hand shake.
9. Anti Red Eye yang berfungsi sebagai penangkal untuk menghindari
mata yang terlihat merah (red eye) pada hasil foto yang merupakan efek
14

dari lampu flash. Masalah ini sering terjadi namun bisa diatasi.
10. Tombol Preview yang gunanya untuk melihat hasil foto Anda pada
layar LCD kamera.
11. Tombol Delete yang berfungsi untuk menghapus foto dan data lainnya
di dalam kamera.
12. Tombol Navigasi berfungsi untuk membantu Anda mengendalikan
program dalam kamera termasuk menggeser pilihan pada menu di
kamera. Tidak semua kamera memiliki bentuk tombol navigasi yang
sama, ada berupa scroll, analog, dan tombol 4 arah. Pada Canon EOS
600D atau sekelasnya, tombol ini memiliki multi fungsi atau dua peran
yaitu sebagai tombol navigasi untuk menggeser pilihan (kiri, kanan,
atas, bawah) dan juga sebagai tombol shortcut untuk mengatur white
balance (WB), jenis focus, picture style, dan drive mode.
13. Tombol Fn/Q yang berfungsi untuk merubah / mengalihkan fungsi
pada tombol navigasi di atas ke fungsi shortcut.
14. Tombol AV mempunyai fungsi untuk mengatur bukaan diafragma atau
aperture. (Baca cara menggunakan aperture di sini)
15. Tombol Zoom yang berfungsi untuk memperbesar hasil foto dan juga
untuk memperdekat jarak objek ketika Anda mengaktifkan mode
livefiew saat memotret.
16. Thumb-Wheel adalah menu untuk memilih dan mengganti mode
eksposure / modus pemotretan. Di sini Anda bisa menemukan beberapa
mode auto instan yang telah disiapkan khusus seperti untuk memotret
olahraga, kembang api, malam hari, closeup, dan juga mode manual
(M).
17. Tombol Lifeview yang berfungsi untuk mengganti / mengalihkan layar
bidik dari viewfinder ke lifeview yang tampil pada layar LCD. Pada
EOS 600D tombol ini juga berfungsi untuk merekam video.
18. Viewfinder adalah jendela bidik yang Anda gunakan untuk melihat
objek saat memotret. Pada viewfider ini Anda bisa melihat titik fokus
dan informasi lainnya seperti light meter, nilai shutter speed, apperture,
15

ISO, dan metering. Pada bagian viewfinder terdapat karet seperti


bantalan yang disebut eye pieces, fungsinya untuk menahan cahaya
yang masuk ke viewfinder agar objek terlihat benar-benar real.
19. Tombol Menu untuk menuju menu pengaturan utama kamera,
sedangkan Tombol Info untuk mengetahui informasi data termasuk
informasi foto-foto Anda.
20. Layar LCD memiliki multi fungsi yaitu yang pertama untuk
menampilkan keterangan settingan pada kamera (mode eksposure,
shutter speed, aperture, ISO, dll), kemudian untuk melihat hasil foto
Anda, dan terakhir sebagai layar bidik besar untuk melihat objek yang
akan difoto secara live, yang disebut lifeview.
21. Tombol ISO merupakan tombol shortcut (jalan pintas) untuk mengatur
ISO. (Baca cara menggunakan ISO di sini)
22. Dial yang juga berfungsi sebagai navigasi untuk menggeser pilihan
pada menu tertentu.
23. Tombol Display fungsinya untuk mengaktifkan mode standby dan
untuk menghidupkan kembali dari mode standby. Ketika dalam mode
standby kamera masih tetaap dalam keadaan menyala, hanya saja
sedang diistirahtkan dan bukan dalam keadaan off.
24. Tombol ON/OFF adalah tombol yang berfungsi untuk menghidupkan
dan mematikan kamera.

2.6 Cara Kerja Kamera


Kamera adalah sebuah kotak dengan ruangan hitam kedap
cahaya/lightproof yang diberi lubang kecil pada salah satu dindingnya. Dan
melalui lubang kecil tersebutlah objek gambar dengan perantaraan induksi
cahaya direfleksikan ke dinding seberangnya dalam posisi yang terbalik.
Begitulah proses dasar bekerjanya sebuah kamera dalam
menangkap/mengambil objek gambar. Kini suatu objek gambar/photo dapat
diabadikan untuk selama-lamanya oleh sebuah kamera dalam satuan detik
16

saja. Hal tersebut dimungkinkan karena pengembangan/inovasi system kerja


kamera yang tiada henti hingga saat ini. Ditambah lagi dengan penemuan-
penemuan system baru pada kamera digital yang sangat fantastis yang
membuat para photographer menjadi lebih mudah mengoperasikan sebuah
kamera jenis apapun.
Kamera dan seni photographymungkin salah satu penemuan yang
paling dihormati di dunia saat ini, meskipun ide pengambilan gambar/photo
bukan merupakan hal yang baru lagi. Dengan munculnya kamera film
(analog) dan kamera digital, pada akhirnya kamera-pun dapat mengubah
cara pandang kita tentang dunia. Bagaimana sebuah kamera dapat
mengabadikan dan menangkap semua moment indah kita?, berikut ini kami
uraikan secara sederhana mengenai cara kerjanya.
Fungsi dasar dan cara kerja sebuah kamera. Kamera berasal dari
kata “Chamber” yang berarti “ruang”adalah merupakan sebuah kotak kedap
cahaya/lightproof yang didalamnya mengandung tiga elemen yaitu bahan
kimia, mekanik (film) dan elemen optik atau lensa.
Fungsi dasar sebuah kamera mulai dari ditemukannya kamera
Obscura (kotak hitam) hingga kamera digital canggih saat ini, masih tetap
sama. Prinsip kerja kamera pada dasarnya mirip dengan prinsip kerja mata
kita. Cara kerja dari sebuah kamera didasarkan pada dasar-dasar refleksi.
Seperti kita ketahui gerakan cahaya melalui berbagai media memiliki
kecepatan yang berbeda. Kecepatan cahaya akan lebih bervariasi ketika
begerak melalui media udara daripada saat bergerak melalui media kaca.
Ketika Anda membidikan kamera dan fokus pada suatu objek gambar, maka
cahaya akan memantulkan objek tersebut melalui lensa.
Hal ini akan memperlambat kecepatan cahaya dan memungkinkan
cahaya membelok saat memasuki lensa, sehingga cahaya akan menyimpang
dari sumbernya, kemudian lensa akan menerima cahaya dan dikumpulkan di
satu titik di mana pada akhirnya gambar dapat dibentuk pada permukaan
film yang merupakan bahan peka cahaya dalam merekam gambar. Dan
17

ketika film diolah dengan bahan kimia tertentu objek gambar-pun dapat
segera terlihat dalam format negatif.
Berdasarkan struktur dasar tersebut diatas maka kamera
analog/manual memungkinkan memiliki kontrol aperture, diafragma yang
mengatur jumlah cahaya yang masuk ke lensa dan shutter yang merupakan
pintu masuknyacahaya sebelum sampai ke film/sensor cahaya untuk
disimpan. Selain itu, fungsi shutter juga untuk mengekspos film/sensor
cahaya agar jumlah cahaya yang masuk tetap/konsisten. Jadi lamanya waktu
shutter terbuka menentukan jumlah/banyaknya cahaya yang mencapai
permukaan film/sensor cahaya. Untuk mengontrol kualitas gambar dan efek
tertentu, seperti gambar yang kabur/blur, seorang photographer dapat
pengaturan lamanya shutter/kecepatan rana terbuka.
Kamera digital yang kompak dan ramping dengan kualitas gambar
yang superior (pernah diperdebatkan pada Forum I love my Pentax manual),
telah merevolusi industri photography. Hampir semua permasalahan operasi
pada kamera manual 35mm dapat diatasi oleh kamera digital.
Berikut mari kita lihat cara kerja dasar dari kamera digital dan apa
perbedaannya dengan kamera analog/manual?
Pada dasarnya cara kerja dan komponen utama dari kamera digital
dan kamera analog/manual adalah sama. Perbedaan yang mencolok adalah
pada media penyimpan hasil gambar dimana pada kamera analog
menggunakan film celulosa, sedangkan pada kamera digital menggunakan
sebuah komponen yang bernama chip atau biasa disebut dengan CCD
(Change Coupled Device) ataupun CMOS (Complementary Metal Oxyde
Semiconductor.
Pada kamera digital objek gambar dalam bentuk analog kemudian
dikonversikan ke bentuk/format digital yang selanjutnya setelah mengalami
proses filtering dan lain-lain, objek gambar kemudian disimpan sementara
pada buffer memory kamera dan pada akhirnya disimpan tetap pada chip
memory.
18

Sebuah chip memory mengandung jutaan titik sensor cahaya


bersusun/array vertikal dan horizontal. Titik-titik sensor cahaya tersebut
atau biasa disebut dengan pixel, akhirnya membentuk sebuah susunan
dimensi gambar yang disebut resolusi dengan satuan pixel. Misalnya
resolusi 3200 X 1200 pixel (3,84 megapixels). Besarnya resolusi yang
digunakan untuk sebuah objek gambar/photo dapat diatur oleh photographer
sesuai dengan yang diinginkan.
Kamera digital juga memiliki seperangkat filter yang akan
mengkoreksi keseimbangan warna, putih dan aliasing. Mampu menyimpan
hasil gambar dengan jumlah yang besar/banyak. Memiliki pengaturan
pengambilan gambar secara otomatis maupun manual. Memiliki kamera
bidik/viewfinder berbentuk display LCD. Dapat melakukan pengambilan
gambar format video dan tentunya dapat berhubungan langsung dengan
komputer anda melalui perangkat komunikasi yang tersedia. Dan masih
banyak lagi kemampuan-kemampuan lainnya.
Jadi pada dasarnya cara kerja kamera apapun tetap sama. Dimulai
dengan sistem lensa untuk mendapatkan gambar, sensor cahaya-sensitif
untuk merekam gambar, dan sistem mekanis untuk mengatur pencahayaan
gambar.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sebelum kamera ditemukan, orang membuat gambar dengan melukis atau
menggambar. Itu membutuhkan waktu dan bisa tidak akurat. Ditemukannya
kamera obskura merupakan tonggak perubahan adanya kamera yang kita
manfaatkan saat ini. Kamera memungkinkan orang untuk membuat catatan visual
dari kehidupan mereka dan kejadian penting. Tiba-tiba orang bisa melihat foto-
foto suatu tempat yang jauh. Kamera membawa seluruh dunia menjadi lebih dekat
dan terbayangkan. Foto-foto mulai mempengaruhi orang-orang dan berpendapat
tentang dunia. Kamera membawa perubahan besar pada kehidupan.

3.2 Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau
referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. Saya banyak berharap
para pembaca yang budiman dusi memberikan kritik dan saran yang membangun
kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di
kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis
pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya

17
DAFTAR PUSTAKA

1) http://id.wikipedia.org/wiki/Kamera
2) http://www.kelasfotografi.com/2015/01/mengenal-bagian-bagian-pada-
kamera.html
3) http://bo8by.com/blog/cara-kerja-kamera/
4) https://kutamparkomasmas.wordpress.com/2009/10/17/pemantik-potret/
18

Anda mungkin juga menyukai