Anda di halaman 1dari 57

MODUL PEMBELAJARAN

Teknik dan Pengenalan Fotografi


SMK TARUNA BHAKTI
Tahun Ajaran 2018/1019

Disusun Oleh :
Ernanto Nur Prasetyo
1617100471

YAYASAN SETYA BHAKTI


SMK TARUNA BHAKTI
TERAKREDITASI : “A”
NPSN : 20229232
BIDANG STUDI KEAHLIAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
PROGRAM KEAHLIAN : MULTIMEDIA
Jln. Pekapuran Kel.Curug – Kec. Cimanggis Depok Kode Pos 16953
Telp. (021) 8744810
Website : http://www.smktarnabhakti.net / E-mail : taruna@smktarunabhakti.net
2018

1
DAFTAR ISI
COVER ................................................................................................................................................ 1
DAFTAR ISI ...................................................................................................................................... 2
BAB I (PENDAHULUAN)
A. PENGERTIAN DAN DEFINISI FOTOGRAFI ...................................................................................... 3
B. SEJARAH SINGKAT FOTOGRAFI ..................................................................................................... 3

BAB II (PEMBAHASAN)
A. PERLENGKAPAN DASAR ............................................................................................................. 4
GAMBAR PERLENGKAPAN DASAR ............................................................................................. 5
B. PERLENGKAPAN BANTUAN ........................................................................................................ 6
GAMBAR PERLENGKAPAN BANTUAN ........................................................................................ 7
C. JENIS-JENIS FOTO ....................................................................................................................... 8
GAMBAR JENIS-JENIS FOTO ..................................................................................................... 10
D. 10 PENGETAHUAN DASAR FOTOGRAFI.................................................................................... 14
E. 20 TEKNIK KOMPOSISI FOTO UNTUK MENINGKATKAN
SKILL FOTOGRAFI ..................................................................................................................... 10

BAB III (PENUTUP)


A. KESIMPULAN ............................................................................................................................ 56
B. SARAN ...................................................................................................................................... 56

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 57

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Pengertian dan Definisi Fotografi

Fotografi (dari bahasa Inggris: photography, yang berasal dari kata dalam bahasa Yunani
yaitu “Photos”: cahaya dan “Graphos”: Melukis) adalah proses melukis/menulis dengan
menggunakan media cahaya.

Fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek
dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka
cahaya. Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera. Tanpa cahaya, tidak
ada foto yang bisa dibuat.

Untuk menghasilkan intensitas cahaya yang tepat untuk menghasilkan gambar, digunakan
bantuan alat ukur berupa lightmeter. Setelah mendapat ukuran pencahayaan yang tepat,
seorang fotografer bisa mengatur intensitas cahaya tersebut dengan mengubah kombinasi
ISO/ASA (ISO Speed), Diafragma (Aperture), dan Kecepatan Rana (Speed). Kombinasi antara
ISO, Diafragma & Speed disebut sebagai pajanan (Exposure). Di era fotografi digital dimana
film tidak digunakan, maka kecepatan film yang semula digunakan berkembang menjadi
Digital ISO.

B. Sejarah Singkat Fotografi

Penemuan fotografi bersinar ketika Nicephore Niepce sukses menciptakan dokumentasi


pertamanya pada tahun 1826 melalui proses pemaparan sinar matahari selama beberapa hari
yang dikenal sebagai proses Heliography. Walaupun hasil dokumentasinya terbilang kasar,
Niepce tetap mengembangkan eksperimennya dengan bergabung bersama Louis Daguerre
menggunakan proses yang mereka sebut ‘Daguerrotype’ sebagai proses fotografi pertama yang
dipublikasikan mampu menghasilkan hasil dokumentasi yang jernih dengan detail-detail foto
yang memuaskan.

Proses fotografi ini diperkenalkan secara komersil tahun 1839 karena mampu menciptakan
perubahan signifikan terhadapat waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan foto yaitu
beberapa menit saja. Maka, mengingat mudahnya kita memposting foto di media sosial, kepada
pria-pria luar biasa inilah kita patut berterimakasih.

3
BAB II
PEMBAHASAN
Ini memang terlihat sederhana karena semua orang pasti tahu apa saja perlengkapan dasar
fotografi. Tetapi karena terlalu sederhana itulah orang-orang sering melupakan perlengkapan
dasar ini. Padahal perlengkapan dasar ini bisa membuat Sahabat Fotografi untuk mendapatkan
hasil foto yang maksimal. Nah sekarang kita akan membahas apa saja perlengkapan dasar
fotografi yang bisa Sahabat Fotografi terapkan atau mungkin bisa dipelajari dulu lebih awal
bagi Sahabat yang ingin terjun di dunia fotografi nantinya.

A. Perlengkapan Dasar
1. Kamera
Sudah jelas perlengkapan fotografi pertama adalah kamera. Di sini kamera tidak
selalu DSLR yang harganya puluhan juta. Sahabat Fotografi bisa membeli
kamera digitalyang murah terlebih dahulu, atau kamera mirrorless dengan harga
yang tidak seberapa mahal. Sebelum memilih kamera, usahakan Sahabat Fotografi
bisa melihat dulu spesifikasi kamera, apakah sesuai dengan kebutuhan atau tidak.
2. Lensa
Ketika Sahabat Fotografi sudah memiliki kamera DSLR, perlengkapan dasar
kedua adalah lensa. Ada banyak sekali jenis lensa yang ada, mulai dari mikro, wide,
tele ataupun landscape. Tetapi untuk pemula, Sahabat Fotografi ini bisa
menggunakan lens kit bawaan, karena itu sudah cukup untuk mengambil gambar
yang bagus.
3. Flash Eksternal
Di setiap kamera pasti mempunyai flash. Guna dari flash adalah menambah
cahaya ketika Sahabat Fotografi memotret di dalam ruangan yang tidak mempunyai
pencahayaan cukup. Dengan flash Sahabat Fotografi bisa mengambil foto dengan
terang seperti di siang hari. Flash bawaan kamera ini sudah cukup untuk Sahabat
Fotografi gunakan, tidak perlu menambah flash external.
4. Tali Strap Kamera
Bagi pemula, tali kamera adalah perlengkapan wajib yang harus dibawa
kemana-mana ketika Sahabat Fotografi melakukan hunting foto. Tali kamera ini
akan sangat membantu ketika Sahabat Fotografi hilang konsentrasi dan kurang
stamina, jadi kamera tidak sampai jatuh. Selain itu tali kamera juga kamu bisa
lilitkan ke tangan jika Sahabat Fotografi tidak suka mengalungkan di leher.
5. Tas Kamera
Perlengkapan dasar selanjutnya adalah tas kamera. Tas kamera ini berisi
peralatan “perang” Sahabat Fotografi. Mulai dari kamera, lensa, flash, sampai
peralatan pembersih kamera bisa Sahabat masukkan ke dalam tas kamera. Jangan
masukkan kamera ke dalam tas yang bukan tas kamera, karena akan merusak
kamera itu sendiri.
6. Memory/SD Card
Perlengkapan dasar terakhir adalah SD Card. Beberapa fotografer pemula
terlalu sering menghabiskan foto dan lupa kalau SD Card tidak terlalu cukup. Jadi
alangkah baiknya Sahabat Fotografi bisa membawa SD Card cadangan jaga-jaga
agar tidak kehabiskan memori.

4
Kamera Canon 1300D Lensa FIX Canon 50mm

Lensa TELE Tamron 70-300mm

Lensa WIDE Canon 10-18mm

Flash Yongnuo YN560 IV Tali Strap Kamera Tas Kamera

Memori / SD Card

5
B. Perlengkapan Bantuan
A. Tripod
Sering memotret namun hasil fotonya goyang atau blur?, seperti ketika
menggunakan kecepatan rana yang lebih lambat, berarti tripod dan ballhead yang
bagus akan menjadi hal yang mutlak penting. Itu semua memiliki pro dan kontra,
jadi sangat penting untuk mempertimbangkan dan memilih dulu dan melihat review
nya di internet.
Ball head dan tripod yang bagus akan bertahan hingga bertahun tahun, tidak di
sarankan membeli yang murahan. Murah boleh dalam artian sebanding dengan
harga, bukan murahan yang ringkih.
B. Gorilla Pod
Ini adalah tambahan kecil yang bagus untuk tripod berukuran besar. Ini adalah
tripod mini yang ringan, kokoh,fungsional, dan sangat fleksibel. Ini sempurna bila
Anda membutuhkan kaki yang mantap untuk kamera tapi tidak ingin membawa
tripod besar.
C. Filter Lensa
Filter adalah sebuah alat bantu fotografi yang berguna untuk menyaring cahaya
yang masuk ke lensa agar kita bisa mendapatkan efek yang kita inginkan. Filter
biasanya digunakan pada ujung lensa sebagai tambahan alat pemotretan.
Ada berbagai macam filter lensa yang ada di pasaran, namun ada tiga jenis filter
yang harus dipertimbangkan – UV, Neutral Density (berbagai tingkat filter ND juga
bagus) dan Filter Polarisasi.
D. Remote Shutter Release
Remote Shutter Release biasa juga di sebut kabel release karena kegunaan dari
shutter release ini sebagai pengganti tombol sutter pada kamera namun
dengan kabel, sehingga kita dapat meminimalisir getaran atau goncangan saat
menekan tombo shutter.
E. Trigger
Trigger merupakan alat yang dapat memicu flash tambahan yang terpisah
dengan kamera, yang membuat flash dapat di kontrol secara wireless. Alat ini
sangat efektif untuk membuat cahaya dari arah yang kita inginkan.
F. Soft Box
Softbox adalah alat bantu pencahayaan yang biasanya menjadi tambahan dari
peralatan fotografi studio. Alat bantu fotografi ini berfungsi untuk melembutkan
cahaya.
Soft Box ini biasanya dibuat dari kain khusus yang jika semakin besar ukuran
softbox maka cahaya yang dihasilkan akan semakin lembut. Biasnya payung putih
juga di gunakan untuk mengganti softbox karena lebih mudah di gunakan.
G. Baterai dan Memory Card tambahan
Peralatan fotografi berikutnya yang Anda butuhkan adalah baterai cadangan
dan memori cadangan, karena ketika sedang banyak momen yang bisa kita bidik
atau kita sedang dalam tugas memotret dalam waktu panjang, kehabisan memory
atau baterai itu adalah suatu bencana. Belajarlah dari kesalahan fotografer lain.

6
Tripod Gorilla Pod Filter Lensa

Remote Shutter Release Trigger Softbox

Memori Card/SD Card Baterai Cadangan

7
C. Jenis-jenis foto
Materi jenis-jenis foto ini bertujuan untuk memperkenalkan beberapa jenis foto sebagai
referensi lebih jauh lagi dalam memperdalam pengetahuan dunia fotografi. Jenis-jenis foto
disini hanya sebagai pengelompokan secara garis besar, yang membantu mempermudah kita
dalam memahami sebuah karya fotografi, dan ini bukan sebagai penggolongan yang paten
untuk menghasilkan karya foto.
Foto Manusia
Foto manusia adalah semua foto yang obyek utamanya manusia, baik anak-anak sampai
orang tua, muda maupun tua. Unsur utama dalam foto ini adalah manusia, yang dapat
menawarkan nilai dan daya tarik untuk divisualisasikan. Foto ini dibagi lagi menjadi
beberapa kategori yaitu :
a. Portrait
Portrait adalah foto yang menampilkan ekspresi dan karakter manusia dalam kesehariannya.
Karakter manusia yang berbeda-beda akan menawarkan image tersendiri dalam membuat
foto portrait. Tantangan dalam membuat foto portrait adalah dapat menangkap ekspresi obyek
(mimic, tatapan, kerut wajah) yang mampu memberikan kesan emosional dan menciptakan
karakter seseorang.
b. Human Interest
Human Interest dalam karya fotografi adalah menggambarkan kehidupan manusia atau
interaksi manusia dalam kehidupan sehari-hari serta ekspresi emosional yang
memperlihatkan manusia dengan masalah kehidupannya, yang mana kesemuanya itu
membawa rasa ketertarikan dan rasa simpati bagi para orang yang menikmati foto tersebut.
c. Stage Photography
Stage Photography adalah semua foto yang menampilkan aktivitas/gaya hidup manusia yang
merupakan bagian dari budaya dan dunia entertainment untuk dieksploitasi dan menjadi
bahan yang menarik untuk divisualisasikan.
d. Sport
Foto olahraga adalah jenis foto yang menangkap aksi menarik dan spektakuler dalam event
dan pertandingan olah raga. Jenis foto ini membutuhkan kecermatan dan kecepatan seorang
fotografer dalam menangkap momen terbaik.
Foto Nature
Dalam jenis foto nature obyek utamanya adalah benda dan makhluk hidup alami (natural)
seperti hewan, tumbuhan, gunung, hutan dan lain-lain.
a. Foto Flora
Jenis foto dengan obyek utama tanaman dan tumbuhan dikenal dengan jenis foto flora.
Berbagai jenis tumbuhan dengan segala keanekaragamannya menawarkan nilai keindahan
dan daya tarik untuk direkam dengan kamera.

8
b. Foto Fauna
Foto fauna adalah jenis foto dengan berbagai jenis binatang sebagai obyek utama. Foto ini
menampilkan daya tarik dunia binatang dalam aktifitas dan interaksinya.
c. Foto Lanskap
Foto lanskap adalah jenis foto yang begitu popular seperti halnya foto manusia. Foto lanskap
merupakan foto bentangan alam yang terdiri dari unsur langit, daratan dan air, sedangkan
manusia, hewan, dan tumbuhan hanya sebagai unsur pendukung dalam foto ini. Ekspresi
alam serta cuaca menjadi moment utama dalam menilai keberhasilan membuat foto lanskap.
Foto Arsitektur
Kemanapun anda pergi akan menjumpai bangunan-bangunan dalam berbagai ukuran, bentuk,
warna dan desain. Dalam jenis foto ini menampilkan keindahan suatu bangunan baik dari segi
sejarah, budaya, desain dan konstruksinya. Memotret suatu bangunan dari berbagai sisi dan
menemukan nilai keindahannya menjadi sangat penting dalam membuat foto ini. Foto
arsitektur ini tak lepas dari hebohnya dunia arsitektur dan teknik sipil sehingga jenis foto ini
menjadi cukup penting peranannya.
Foto Still Life
Foto still life adalah menciptakan sebuah gambar dari benda atau obyek mati. Membuat
gambar dari benda mati menjadi hal yang menarik dan tampak “hidup”, komunikatif,
ekspresif dan mengandung pesan yang akan disampaikan merupakan bagian yang paling
penting dalam penciptaan karya foto ini. Foto still life bukan sekadar menyalin atau
memindahkan objek ke dalam film dengan cara seadanya, karena bila seperti itu yang
dilakukan, namanya adalah mendokumentasikan. Jenis foto ini merupakan jenis foto yang
menantang dalam menguji kreatifitas, imajinasi, dan kemampuan teknis.
Foto Jurnalistik
Foto jurnalistik adalah foto yang digunakan untuk kepentingan pers atau kepentingan
informasi. Dalam penyampaian pesannya, harus terdapat caption (tulisan yang menerangkan
isi foto) sebagai bagian dari penyajian jenis foto ini. Jenis foto ini sering kita jumpai dalam
media massa (Koran, majalah, bulletin, dll).

9
Human Interest

Landscape

10
Arsitektur

Still Life

11
Jurnalistik

Flora

12
Fauna

13
D. 10 Pengetahuan Dasar Fotografi
Fotografi bukan hanya soal bagaimana cara menekan tombol shutter. Fotografi juga
tergolong seni yang rumit. Ia bukan hanya sekedar hoby melainkan rasa dan inovasi
karya yang selalu berkembang.

Anda membeli sebuah kamera DLSR yang harganya jauh lebih mahal dari kamera saku
hanya untuk sekedar jepret sana sini tapi tak mau mengembangkan keahlian, saya pikir
hal itu hanyalah pemborosan isi kantong saja. Jika untuk sekedar berfoto ria lebih baik
menggunakan kamera ponsel atau kamera saku. Tapi saya yakin kalau Anda berada di
blog ini karena ingin mengetahui lebih lanjut tentang fotografi.

Belajar fotografi sebaiknya step by step. Jangan terlalu cepat melangkah ke tahap yang
sulit jika tak tahu dasarnya dimulai dari mana. Karena itu hanya akan membuat Anda
bertanya-tanya, bingung, dan akhirnya Anda akan kembali lagi ke tahap awal.

1. Mengenal Kamera

Rekomendasi pertama adalah mengenal bagian-bagian penting kamera dan juga fitur
serta kemampuan kamera Anda. Sebagai fotografer sudah seharusnya Anda menyatu
dengan kamera Anda. Kenali dan pelajari fungsi dari tiap-tiap tombol yang tersebar di
kamera Anda.

2. Cara Menekan Tombol Shutter

Tombol shutter adalah tombol yang Anda tekan untuk mengambil gambar (memotret).
Cara menekan tombol shutter pada kamera DSLR berbeda dengan cara menekan tombol
shutter pada kamera ponsel atau smartphone.

3. Mengenal Eksposur (Exposure)

Eksposur merupakan nyawa dari fotografi. Jadi, sangat direkomendasikan untuk Anda
mengetahui dan menguasai apa saja yang berhubungan dengan eksposur Adapun
penjelasan untuk tiga elemen pembentuk eksposur (segitiga eksposur) yaitu:

 Shutter speed
 Aperture / difragma
 ISO

4. Mengenal Mode Pemotretan

Semua kamera DSLR menyediakan pilihan pengoperasian kamera, mulai dari yang
mudah (auto) sampai kepada pilihan pengoperasian manual, dan semua pilihan tersebut
dinamakan sebagai mode / modus pemotretan. Namun yang saya rekomendasikan di sini
hanyalah mode pemotretan yang memang diperlukan dalam pengembangan fotografi.

14
5. Pengetahuan Tentang Lensa DSLR

Kamera terbagi dua yaitu body dan lensa yang dihubungkan ke body kamera. Untuk
perkenalan fitur dan banyaknya tombol yang tersebar di body kamera telah saya
rekomendasikan pada poin pertama di atas, maka berikutnya untuk Anda mempelajari
materi yang membahas tentang lensa kamera:

 Mengenal jenis-jenis lensa


 Penjelasan kode pada lensa
 Cara menggunakan fokus pada lensa
 Mengenal fungsi Image Stabilization atau Stabilizer
6. Mengatur Fokus di Kamera

Penggunaan fokus tidak hanya menyangkut soal lensa saja. Ada pengaturan tambahan
yang perlu Anda pahami cara kerjanya untuk bagaimana fokus itu benar-benar bekerja
maksimal antara lensa dan kamera. Keliru menetapkan pengaturan fokus di kamera atau
tidak tahu sama sekali adalah fatal akibatnya dan sangat mempengaruhi hasil gambar
Anda. Berikut materi yang saya rekomendasikan:

 Cara mengatur AF Point atau titik area fokus


 Cara mengatur AF Mode
7. Settingan Kamera

Selain segitiga eksposur, ada beberapa pengaturan kamera yang perlu Anda kuasai dan
ini berhubungan erat dengan hasil pemotretan atau kata lain mendukung hasil foto dan
kreasi Anda nantinya. Berikut materinya:

 Mengenal macam-macam jenis shooting pada Drive Mode


 Mengenal White Balance (WB) dan cara penggunannya
 Mengenal Picture Style dan cara menggunakannya

8. Dua Teknik Dasar

Teknik pertama: mengetahui cara yang benar membingkai adegan sesuai dengan
kaidah fotografi, aturan ini dikenal Teknik Pengambilan Gambar (Type of Shot).

Teknik kedua: sangat direkomendasikan juga untuk Anda mengetahui macam-


macam sudut pengambilan gambar (angle).

9. Belajar Menyusun Komposisi

Setelah Anda menguasai semua materi yang saya rekomendasikan di atas, maka saatnya
Anda mulai masuk ke bagian keindahan yang sebenarnya dari fotografi, yaitu

15
komposisi. Menyusun komposisi bisa menjadi mudah dan bahkan sulit, kadang
diuntungkan oleh keadaan dan kadang juga Anda harus berfikir keras agar bagaimana
adegan yang biasa menjadi luar biasa. Tentu saja ini butuh latihan. Karena komposisi lah
sehingga tampak perbedaan antara gambar oleh profesional dengan gambar dari pemula,
meskipun keduanya terlihat samar di mata Anda.

10. Mengenal Genre Fotografi (Referensi)

Materi ini saya cantumkan sebagai referensi dasar bagi Anda yang pemula untuk
mengenal karakter beberapa genre fotografi yang populer. Seperti seni musik yang
memiliki banyak aliran (genre), maka fotografi juga memiliki banyak aliran fotografi.

16
E. 20 Teknik Komposisi Foto Untuk Meningkatkan Skill
Fotografi
#1. Komposisi Foto Rule of Third

Rule of Third merupakan salah satu komposisi foto paling mendasar dan wajib
diketahui oleh fotografer. Kamu cukup membagi bidang foto menjadi 9 kotak yang sama
besar dan meletakkan POI (point of interest) pada titik atau garis pada bidang yang terbagi
menjadi 3 x 3 tersebut. Interesting point (IP) ada 4 titik, sementara Interesting Lines terdiri
dari 2 garis horizontal dan 2 garis vertikal.

Prinsip ROT » dengan POI ditempatkan pada titik atau garis tersebut maka foto akan terlihat lebih
menarik dibandingkan dengan titik/garis lainnya.

Point of Interest yang diletakkan pada keempat titik atau garis di atas bisa
berupa objek atau bagian mata dari objek foto kamu.

Banyak kamera digital saat ini yang telah memberikan fitur rules of third (grid) ini, baik pada
layar mode live view ataupun pada view finder-nya.

Contoh foto dengan komposisi Rule of Thirds.

17
Elemen Rule of Thirds. (foto : Steve McCurry)

#2. Komposisi Foto Golden Shape

Komposisi Golden Shape adalah komposisi foto dengan membagi bidang foto baik bertepi
garis nyata atau bertepi maya menjadi positif-negatif sehingga tampak seperti adanya kontras
antara kedua bidang tersebut sehingga membentuk satu kesatuan yang harmonis. Prinsip
Golden Shape » dengan membagi bidang positif-negatif tersebut dengan pas dan seimbang
maka foto akan tampak terkomposisi dengan baik. Contoh foto dengan komposisi Golden
Shape.

18
Elemen Golden Shape. (foto : Steve McCurry)

Pembagian bidang antara positif dan negatif ada yang menggunakan


perbandingan 50 : 50 atau 30 : 50, tergantung dari selera kamu. Namanya
juga seni, tidak ada yang benar-benar pasti.

#3. Komposisi Foto Simetris (Centred Composition)

Komposisi foto ini meletakkan objek dan membagi bidang foto sama rata
kanan dan kiri sehingga terlihat simetris.

19
Elemen Symmetry. (foto : Steve McCurry)

Dalam videonya, Steve McCurry mengatakan..

“Komposisi itu penting, namun dalam proses kreatif, aturan ada untuk
dilanggar..”

20
Elemen Symmetry. (Foto : Barry O Carroll)

#4. Komposisi Foto Repetition dan Pattern

Secara naluriah, manusia sangat tertarik dengan pattern atau pola yang
harmonis. Inilah mengapa foto dengan komposisi berpola atau perulangan
bisa menjadi sebuah karya foto yang bagus.

Sebuah pola (pattern) dan perulangan (repetition) bisa didapatkan dengan


pemilihan angle foto yang tepat serta pemilihan jarak antara lensa dengan
objek sedemikian rupa.

Contoh foto dengan komposisi Repetition dan Pattern.

21
Elemen Pattern dan Repetition. (foto : Steve McCurry)

Lahan dengan tanaman hijau dengan pola perulangan membuat foto jadi
terlihat sangat menarik.

22
Elemen Pattern dan Repetition. (foto : Steve McCurry)

Lanskap kota yang tersusun rapi membentuk pola yang menarik sehingga
foto menjadi terlihat sangat bagus.

23
Elemen Pattern dan Repetition. (foto : Steve McCurry)

Pola perulangan (repetition) pada orang di atas membuat foto menjadi


menarik.

24
Elemen Pattern dan Repetition. (foto : Steve McCurry)

#5. Komposisi Foto Perspektif

Perspektif adalah teknik pengambilan gambar dengan memanfaatkan efek


jauh dekat yang dihasilkan oleh lensa sehingga menimbulkan suatu
dimensi yang sangat menawan.

Prinsip dalam komposisi Perspektif adalah memanfaatkan efek proporsi


dan dimensi yang ditimbulkan untuk memperkuat dan mengarahkan mata
kita ke POI atau menampilkan perspektif yang berdiri sendiri sebagai
bentuk keindahan komposisi.

Hal ini bisa kamu peroleh dengan pengaturan angle dan jarak yang tepat
sehingga bisa mendapatkan foto yang berdimensi.

Contoh foto dengan komposisi Perspektif.

25
Elemen Perspektif. (foto : Steve McCurry)

.. tapi hati-hati, jika keliru bisa membuat foto kamu jadi kurang enak dilihat.

26
Elemen Perspektif. (foto : Simon & His Camera)

Gedung tinggi yang terlihat mengkerucut ke atas ditambah adanya


pesawat yang sedang melintas membuat foto perspektif ini jadi keren
banget..

#6. Komposisi Foto Frame in Frame

Dengan teknik frame in frame, kita sedang membuat sebuah komposisi


foto dengan mengarahkan atau menuntun mata untuk memperhatikan apa
yang ada didalam sebuah “frame” dengan mengesampingkan apa yang
ada di luar “frame”.

Frame disini bukanlah sebuah frame foto dalam bentuk fisik, tapi kamu
mencari objek yang bisa dijadikan “frame” baik berbentuk garis nyata
ataupun maya.

Carilah elemen seperti jendela, pintu, koridor, spion, pilar gedung,


lengkungan atau objek apapun yang umumnya berbentuk geometris
tertutup untuk membingkai POI kamu.

27
Frame juga tidak mesti mengelilingi keseluruhan POI.

Elemen Frame in Frame. (foto : Steve McCurry)

Seorang kakek tua yang sedang membaca Al Quran diframing dengan


jendela.

28
Elemen Frame in Frame. (foto :
Steve McCurry)

Seorang wanita di Afganistan yang menjadi POI diframing secara tidak


tegas oleh dua buah pintu yang mengapitnya.

29
Elemen Frame in Frame. (Foto : Barry O Carroll)

Sebuah rumah ditepi danau yang menjadi POI diframing oleh pohon dan
rerumputan dipinggir danau.

#7. Komposisi Foto Leading Lines

Salah satu komposisi foto yang sangat menarik menurut saya


adalah Leading Lines. Line atau garis disini bisa berbentuk maya atau
nyata yang menuntun kita ke objek yang menjadi POI..

.. atau

garis itu sendiri yang menjadi POI dalam foto kamu.

Cari objek seperti jalan, dinding, jembatan atau apapun yang bisa
membentuk sebuah garis maya dan mengarahkan mata ke objek
sebenarnya (POI).

30
Elemen Leading Line. (foto : Steve McCurry)

Dua orang wanita dan pria di Afganistan yang sedang berjalan menuju
Masjid menjadi garis abstrak yang menuntun mata ke objek utama yaitu
Masjid.

31
Elemen Leading Lines. (foto : Catherine)

Sandaran kursi menjadi garis penuntun ke POI seorang pria yang sedang
duduk.

32
Elemen Leading Lines. (Foto : Barry O Carroll)

Bahkan pattern pada lantai keramik bisa membentuk garis yang menuntun
mata menuju POI Menara Eiffel.

33
Elemen Leading Lines. (foto : emoticone.info)

Tali yang membentuk garis menjadi POI-nya sendiri yang mengarahkan


mata ke pusat simpul tali.

34
Elemen Leading Lines. (Foto : Barry O Carroll)

Garis penuntun juga tidak mesti berbentuk garis lurus, garis berbentuk
lengkungan juga bisa menjadi garis penuntun menuju POI sehingga foto
kamu terlihat lebih kreatif.

#8. Komposisi Foto Negative Space

Komposisi Negative Space merupakan salah satu komposisi kreatif yang


membiarkan banyak ruang kosong atau negative space pada foto.

Ruang kosong disini bisa berupa langit, hamparan padang pasir yang luas,
padang rumput atau apapun yang bisa memberikan “ruang kosong” pada
foto.

Dengan memberikan ruang kosong yang tepat, foto kamu bisa terlihat
sangat menarik dan kreatif.

35
Elemen Negative Space. (foto : Steve McCurry)

Dinding pada kanan kiri foto memberikan ruang kosong pada foto sehingga
foto terlihat lebih menarik.

36
Elemen Negative Space. (Foto : Barry O Carroll)

Langit yang berwarna biru di sekitar patung memberikan efek ruang


kosong pada foto sehingga foto terlihat lebih menawan.

#9. Keseimbangan Elemen Foto

Komposisi dengan menyeimbangkan elemen pada foto merupakan teknik


yang sangat menarik dan membutuhkan kreatifitas lebih.

Lebih jelasnya, lihat foto berikut ini..

37
Balancing
Elemen in the Scene. (Foto : Barry O Carroll)

Sekilas foto lampu jalan pada sisi kiri foto sudah memenuhi kriteria Rule of
Thirds, tapi foto terasa kosong apabila tidak ada menara Eiffel pada sisi
kanan foto.

Karena itulah, Barry O Carroll mengambil angle sedemikian rupa agar


menara Eiffel masuk dalam foto sehingga bisa menjadi POI sekunder yang
akan menyeimbangkan foto agar terlihat lebih kreatif dan menarik.

38
Pasti kamu berpikir, komposisi ini justru malah bertentangan dengan
komposisi Negative Space yang membiarkan ruang kosong pada foto.

Itulah seni, tidak ada yang benar-benar mutlak, tidak ada rules atau aturan
uang baku,

.. semua butuh kreatifitas masing-masing photographer.

Jika ada tutorial yang bertentangan antara satu dengan lainnya itu bukan
masalah.

Pada kondisi tertentu, komposisi A cocok untuk foto A, tapi tidak cocok
untuk foto B, begitu juga sebaliknya.

jadi..

39
.. mainkan imajinasimu..

Balancing Elemen in the Scene. (Foto : Barry O Carroll)

#10. Komposisi Foto Golden Spiral atau Golden Ratio

Jika kamu membuat sebuah persegi panjang dengan proporsi 1 :


1.618, kemudian mengirisnya menjadi persegi empat yang lebih kecil,
maka didapat sebuah bentuk spiral atau biasa disebut Golden Spiral.

Bentuk spiral ini didapat dari perhitungan Fibonacci Number, sehingga


bentuk spiral ini juga dikenal dengan nama ‘Fibonacci Spiral’.

Bayangkan sebuah rumah siput, seperti itulah komposisi Golden Spiral.


Jarak ke pusat makin lama makin mengecil, namun bisa bergaris tidak
nyata.

Implementasinya bisa bermacam-macam, seperti tangga menurun, bunga


dengan kelopak berputar, bahkan yang benar-benar maya seperti potret
manusia jika dibandingkan dengan komposisi di sekelilingnya.

40
Lebih jelasnya, lihat foto berikut ini..

Golden Spiral. (Foto : Barry O Carroll)

Objek berupa dua orang manusia menjadi titik pusat dari ujung rumah siput
(Golden Spiral).

41
Golden Spiral. (Foto : Barry O Carroll)

Objek berupa gedung tinggi menjadi titik pusat dari ujung rumah siput
(Golden Spiral).

42
Golden Spiral. (Foto : www.picmonkey.com)

Objek berupa manusia yang sedang berjalan menjadi titik pusat dari ujung
rumah siput (Golden Spiral).

#11. Change your Point of View

Idealnya, sebuah foto biasanya diambil pada eye level atau sebagaimana
mata memandang.

Nah, untuk mendapatkan hasil yang lebih kreatif, kamu bisa mengubah
sudut tembakan kamu dengan memotret dari ketinggian, atau meninggikan
kamera kamu (bird eye), juga sebaliknya, menurunkan kamera kamu
serendah-rendahnya (ant eye).

Inilah maksudnya Change your Point of View.

Banyak fotografer Cityscape atau Wild Life misalnya, yang sengaja


berbaring di lumpur untuk mendapatkan foto yang menarik dengan
memilih low angle.

43
Change Your Point of View. (Foto : Barry O Carroll)

Foto di atas diambil dari atap menara Montparnasse. Dengan mengambil


foto dari ketinggian bisa memberikan kamu pemandangan kota yang
spektakuler, terutama di malam hari.

44
Change your Point of View. (Foto : Paul Kirui)

Foto di atas diambil dengan teknik low angle dengan jarak dekat
menggunakan lensa wide, sehingga foto memiliki dimensi yang dramatis.

45
Change your Point of View. (Foto : Craig Jones)

Foto di atas diambil dengan teknik yang benar-benar low angle sehingga
bisa membuat penikmat foto kamu seolah-olah sedang bertatapan mata
dengan objek foto.

#12. Komposisi Foto Refleksi

Refleksi pada foto bisa jadi sebagai elemen utama (point of interest) atau
dapat dieksplorasi hanya sebagai pelengkap saja.

Jika refleksi foto dijadikan elemen utama, harus bisa memberikan sebuah
foto yang bercerita meski hanya sebuah refleksi saja.

Refleksi biasanya sangat akrab dengan photographer yang suka akan


keindahan abstrak atau minimalism dengan komposisi refleksi sebagai POI
utama.

46
Alat yang biasanya dijadikan untuk mendapatkan refleksi bisa bermacam-
macam, contohnya genangan air, danau yang tenang, sawah yang belum
ditanam, sungai, kaca jendela, cermin bahkan kacamata hingga spion dan
lainnya.

Sementara yang dijadikan objek bisa berupa benda-benda, mahluk hidup,


manusia dan lainnya.

Contoh foto dengan Refleksi.

Elemen Refleksi. (foto : Takashi Nakagawa)

Foto di atas diambil oleh Takashi Nakagawa di Marrakesh, Maroko yang


mendapatkan penghargaan sebagai pemenang pertama Travel
Photographer of the Year tahun 2016 National Geographic untuk kategori
Cities.

47
Elemen Refleksi. (foto : webneel.com)

48
Elemen Refleksi. (foto : webneel.com)

49
Elemen Refleksi. (Image credits: Paul Apal’kin)

50
Elemen Refleksi. (Image credits: elessar91)

51
Elemen Refleksi. (foto : Chris Percy)

Saya sangat menikmati foto dengan komposisi refleksi ini, jadi ga tahan
untuk tidak memasukkan banyak jumlah foto kreatif dengan komposisi
refleksi.

#13. Komposisi Foto Separasi

Separasi merupakan komposisi foto dimana terjadi perbedaan yang sangat


kontras antara objek foto dengan background.

52
Elemen Separasi. (foto : Steve McCurry)

POI pada foto di atas adalah anak-anak kulit hitam yang sedang bermain
terasa kontras dengan background debu yang beterbangan.

53
Elemen Separasi. (foto : Steve
McCurry)

POI seorang wanita yang sedang memegang balon terasa kontras dengan
warna background yang hitam.

#14. Komposisi Foto Motion Blur

Motion blur adalah elemen komposisi yang menunjukkan adanya


pergerakan objek baik background atau foreground bahkan bisa kedua-
duanya.

Beberapa fotografer ada yang “berusaha” menghindari terjadinya motion


blur ini, namun banyak juga yang ingin mendapatkan foto dengan efek
motion blur.

54
Dengan teknik ini, foto seolah-olah berbicara bahwa objek yang sedang
kamu lihat sedang bergerak saat di foto.

Kesan adanya pergerakan dalam foto bisa disebabkan oleh objek yang
bergerak atau malah kamu yang menggerakkan kamera.

Elemen Motion Blur. (foto : Steve McCurry)

Untuk mendapatkan efek objek tetap fokus sementara background-nya


yang motion blur, maka kamu harus menggerakkan kamera seiring dengan
pergerakan objek.

Teknik ini biasa disebut dengan Panning…

Dalam prakteknya, motion blur dimanfaatkan untuk membuat foto abstrak,


street motion-blur, foto panggung ataupun foto action.

55
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dengan tujuan dibuatnya modul ini, semoga pembaca bisa mengerti terhadap materi
yang disampaikan. Memang belajar fotografi itu tidak murah dikarenakan banyak peralatan
yang harus digunakan. Tapi lebih baik untuk mencoba langsung.

B. SARAN
- Cek kondisi kamera sebelum dipakai
- Pastikan membawa baterai cadangan dan memori cadangan
- Cek perlengkapan alat bantu foto sebelum dipakai

56
DAFTAR PUSTAKA

https://kelasfotografi.wordpress.com/2013/08/25/pengertian-dan-sejarah-singkat-fotografi/

http://scdc.binus.ac.id/klifonara/2016/03/sejarah-singkat-fotografi/

https://daily.oktagon.co.id/peralatan-wajib-untuk-fotografer-pemula/

https://doss.co.id/news/perlengkapan-dasar-fotografer-pemula

https://www.fotovideo.id/alat-bantu-fotografi-beserta-fungsi-dan-gambarnya/

https://fotografiyuda.wordpress.com/seputar-fotografi/pengenalan-jenis-jenis-foto-dan-teknis-
dasar-pemotretan/

https://kelasfotografi.com/pemula/10-pengetahuan-dasar-fotografi-perlu-anda-pelajari/

57

Anda mungkin juga menyukai