KRITERIA PENILAIAN
• Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang harus dicapai pada maple Fotografi yaitu 75.
• Bobot penilaian 10% kehadiran, 10% Sikap, 40% Nilai harian, dan 30% Hasil PTS/PAS.
• Kehadiran dilihat dari setiap pengumpulan tugas yang diberikan, jika tidak mengumpulkan maka akan dianggap
ALPA / Tidak hadir.
• Penilaian Sikap dilihat dari rasa tanggung jawab, kedisiplinan dan ketepatan waktu pengumpulan tugas.
• Hasil pengerjaan setiap tugas akan masuk pada Nilai Harian.
• Sebelum dikumpulkan tugas dapat di Fotokan kirim WA (0831 9512 7801)
• Keaktifan komunikasi siswa dapat menjadi poin plus.
TUJUAN PEMBELAJARAN
“ Setelah mempelajari Teknik dalam fotografi
diharapkan peserta didik dapat mampu
memahami dan memperluas khazanah
pengetahuan tentang ketehnikan fotografi yang
terdiri dari penggunaan, white balance dan
exposure time sehingga peserta didik mampu
mengambil manfaat dalam
mengimplementasikan penggunaan teknik
fotografi secara mandiri.”
PERTEMUAN KELIMA
FOTO
dengan WB yang tidak seimbang akan mengalami color cast (penyimpangan warna). Pada
kamera digital, White Balance diukur dengan temperatur warna dari suatu sumber cahaya.
Fungsi dari pengaturan white balance pada kamera adalah untuk mengembalikan warna asli dari
gambar yang kita ambil. Atau bisa juga untuk mendapatkan keseimbangan warna yang tepat yang sesuai dengan
mood gambar yang dinginkan oleh si fotografer.
Kamera memerlukan setting white balance karena pada saat memotret dalam kondisi pencahayaan dapat
berubah-rubah. Mata telanjang kita adalah alat yang super canggih dan mampu beradaptasi (menyeimbangkan)
terhadap perubahan warna cahaya, jadi kertas putih dimanapun akan tampak putih bagi kita. Namun kamera tidaklah
secanggih mata, karena itu kertas putih belum tentu terlihat putih bagi kamera dalam warna pencahayaan yang
berbeda. Tujuan setting white balance adalah memerintahkan kamera agar mengenali temperatur sumber cahaya
yang ada. Supaya yang putih terlihat putih, merah terlihat merah dan hijau terlihat hijau, atau dengan kata lain agar
kamera merekam warna obyek secara akurat dalam kondisi pencahayaan apapun.
Beberapa hal yang perlu diketahui dalam memahami white balance, yaitu :
2. Fokus
Satu hal yang memungkinkan seorang fotografer menyampaikan maksud fotografisnya kepada pemirsa yaitu,
menetapkan fokus. Fokus adalah titik tempat berkumpulnya sinar yang melalui sebuah optik atau lensa.
Dalam fotografi, fokus merupakan kegiatan mengatur ketajaman objek foto, dilakukan dengan memutar ring fokus pada
lensa sehingga terlihat pada jendela bidik objek yang semula kurang jelas menjadi jelas (fokus). Foto dikatakan fokus bila objek
terlihat tajam/jelas dan memiliki garis-garis yang tegas (tidak kabur).
Jenis-Jenis Fokus dalam Kamera :
a. Auto Fokus (AF) Auto fokus merupakan sistem pada kamera atau lensa kamera, atau kombinasi kamera dan lensa yang
mana ketepatan fokusnya ditentukan oleh alat elektronik dan motor. Pada mode auto fokus, sistem
kamera akan mencari dan mendapatkan fokus pada objek secara otomatis saat tombol shutter ditekan
setengah.
Autofokus sendiri dibedakan dalam beberapa mode, yakni:
1) One Shot AF (single area), yakni mode yang bisa digunakan
untuk memotret benda diam atau tidak bergerak. Jenis AF ini
umumnya digunakan untuk memotret obyek yang diam. Saat
tombol shutter ditekan setengah, kamera akan mengunci fokus
sekali saja. Jika obyek tiba-tiba bergerak atau berpindah, maka
kita harus mengulang komposisi fokus. One-Shot AF cocok
digunakan memotret landscape, still life, studio dan indoor.
2) AI Servo AF (continues), yakni mode yang digunakan untuk
memotret benda yang bergerak atu tidak diam. Mode ini akan
memprediksi objek yang dibidik dan jalur yang akan dilalui objek
serta mengikuti objek saat shutter ditekan. Ketika tombol
shutter ditekan setengah, kamera akan terus menyesuaikan
fokus secara terus menerus. Pada AI Servo, suara beep tidak
akan berbunyi saat fokus didapat. Jenis AF ini cocok digunakan untuk memotret olah raga, balapan, burung, satwa dan
memotret anak-anak saat bermain. Penggunaan AI Servo biasanya dipadukan dengan drive mode Continuous untuk memotret
bertubi-tubi dengan sekali tekan tombol shutter.
3) AI Fokus AF (hybrid), yakni mode gabungan antara One Shot dan AI Servo yang bisa digunakan untuk memotret benda diam
atau bergerak. Mode ini biasanya digunakan untuk memotret objek yang kondisinya berubah-ubah dari diam ke bergerak dan
sebaliknya. Mode ini bisa digunakan sebagai mode stand-by dan untuk keperluan sehari-hari karena jika sewaktu-waktu
digunakan untuk memotret objek tak terduga, Anda bisa langsung beraksi tanpa perlu mengganti mode yang sesuai.
Mode AF Area adalah titik dimana fokus dikunci pada area tertentu pada obyek. Pada setiap kamera DSLR, Mode AF Area ini telah
disematkan untuk lebih mempermudah dalam mendapatkan titik fokus dan menghasilkan fokus lebih akurat dan tajam. Berikut Mode-
mode AF Area yaitu Single Point AF, Dinamic Area AF, Auto Area AF
b. Manual Fokus (MF) Manual fokus adalah pengaturan fokus dengan cara manual
sehingga objek yang ingin dipotret bisa terlihat tajam dan fokus.
Mode manual fokus banyak digunakan para fotografer landscape,
makro dan tentunya juga para pengguna lensa manual fokus. Mode
ini biasanya disediakan bagi Anda yang ingin mengunci fokus dengan
mengandalkan tangan yang memutar ring fokus di lensa dan
memadukannya dengan pengamatan mata. Di mode manual focus
kita bisa memanfaatkan konfirmasi fokus, yakni dengan cara
memutar ring fokus sambil menekan separuh tombol fokus. Titik fokus akan menyala merah atau hijau
saat fokus tercapai.. Beberapa alasan-alasan menggunakan manual fokus lebih dipilih dibanding
menggunakan auto fokus:
1) Cocok Dilakukan dalam Mengambil Foto Makro
2) Hasil Lebih Artistik
3) Lebih Mudah Mengatur Fokus Ketika Objek Terhalang Sesuatu
4) Lebih Mudah Mengatur Kontras
PERTEMUAN KEENAM
Segitiga Eksposure
Aperture, shutter speed, dan ISO adalah tiga komponen
utama yang akan menentukan baik/buruknya komposisi
pencahayaan yang akan ditangkap sensor. Pengaturan
ketiganya menjadi syarat wajib jika Anda menginginkan hasil
foto yang baik. Naik-turunnya pengaturan ditentukan dari
kondisi cahaya sekitar pada saat foto diambil, atau yang
biasanya disebut dengan istilah EV (Exposure Value).
3. ISO
ISO (International Standard Organizations) sama
dengan ASA (American Standards Association)
digunakan untuk mengatur tingkat kepekaan
atau sensitivitas sensor terhadap cahaya.
Semakin kecil angka ISO maka akan semakin
sedikit cahaya yang ditangkap, sehingga foto
akan tampak lebih gelap. Sebaliknya, semakin
tinggi angka ISO maka cahaya yang ditangkap
akan semakin banyak, sehingga foto akan
tampak lebih terang. Nilai ISO yang tinggi bisa
menimbulkan efek noise (bintik-bintik) pada
foto.
Mode metering disediakan untuk mengakomodir berbagai kondisi pemotretan yang pasti punya banyak variasi
pencahayaan, mulai dari siang terik, kontras tinggi hingga tempat yang kurang cahaya. Tugas kita sebagai fotografer
adalah memilih mode metering yang tepat sehingga kamera berhasil memberikan eksposur yang tepat pada berbagai
kondisi pencahayaan.Pilihan mode yang umum dijumpai pada kebanyakan kamera digital yaitu :
1. Multi-segment/evaluative/matrix : mengukur cahaya pada keseluruhan
bidang foto
2. Center weighted : mengukur cahaya dengan prioritas utama pada area
tengah foto
3. Spot : hanya mengukur cahaya di titik kecil tertentu dan mengabaikan
cahaya di area lainnya
REFLEKSI
Setelah mempelajari bab tentan teknik fotografi, peserta didik tentu menjadi paham tentang bagimana
menggunakan teknik fotografi berupa pengaturan white balance, fokus dan segitiga exposure (diafragma, shutter speed
dan ISO). Dari semua materi yang sudah dijelaskan pada bab ketiga ini, apakah kalian masih mengalami kesulitan dalam
pemahaman materi yang ada di bab ini ? mana yang masih paling sulit dipahami? Coba kalian diskusikan dengan teman
maupun guru kalian, karena konsep dasar ini akan menjadi pondasi dari materi-materi yang akan dibahas di bab-bab
selanjutnya.