(DARING)
Oleh :
Kelompok SBF 1B
A. Kompetensi Inti
KI-3 : Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi
(Pengetahuan) tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional lanjut, dan
metakognitif secara multidisiplin sesuai dengan bidang dan lingkup
kerja Produksi Film dan Program Televisi pada tingkat teknis,
spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks
pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah,
dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
KI-4 : Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat,
(Keterampilan) informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta
memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja Produksi Film
dan Program Televisi. Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu
dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara
efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif,
dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas
spesifik secara mandiri. Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami, sampai dengan tindakan orisinal dalam
ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik secara
mandiri.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.6 Menerapkan Prosedur 2.6.1 Membiasakan mengisi presensi melalui Commented [AA1]: Afektif
4.6 Melakukan Prosedur Fotografi 4.6.1 Mengelola berbagai gambar yang termasuk
Dasar (P2) ke dalam jenis fotografi yang sesuai
dengan prosedur fotografi dasar untuk
dijadikan bahan paparan (P5).
4.6.2 Mempresentasikan gambar gambar dari Commented [AA6]:
kata tanya tentang jenis fotografi yang benar Commented [AA10]: HOTS
Commented [AA11]: Ambigu, kalimat
11. Setelah melalui rangkaian proses pembelajaran, peserta didik mampu untuk Memeiliki kmempuan konstruksi peta berfikir
mempertimbangkan jenis fotografi yang akan digunakan untuk pembuatan karya
fotografinya nanti. (A5)
D. Materi Pembelajaran
Materi Muatan Terpadu
MATERI REGULER MATERI REMEDIAL MATERI PENGAYAAN
PRODUKSI AUDIO
VISUAL
Jenis Fotografi pada Jenis Fotografi pada Jenis Fotografi pada
fotografi dasar fotografi dasar fotografi dasar dan
komposisi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat
menyelesaikan materi ajar ini. Sholawat dan salam tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW
beserta keluarganya.
Materi jenis fotografi pada fotografi dasar ini mencakup pengenalan jenis fashion, olahraga,
jurnalistik dan lainnya. Setelah mempelajari materi ini diharapkan peserta didik mampu
memutuskan jenis fotografi apa yang akan di gunakan pada pembuatan karya pada fotografi
dasar.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan mareri ajar ini. Oleh karena itu,
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan dan kesempurnaan materi ini.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu proses
penyelesaian materi ajar ini dengan baik. Semoga materi ajar ini bisa bermanfaat bagi kita
semua.
Jakarta, 2021
Penulis
DAFTAR ISI
Gambar 1. Aperture seperti Pupil pada Kamera SistemError! Bookmark not defined.
Gambar 2. Perbedaan Jumlah Cahaya pada ApertureError! Bookmark not defined.
Gambar 3. Ukuran Aperture .................................. Error! Bookmark not defined.
Gambar 4. Perbandingan Ukuran Bukaan f/4 dan f/16Error! Bookmark not defined.
Gambar 5. Contoh Foto Depth of Field Sempit .... Error! Bookmark not defined.
Gambar 6. Contoh Foto Depth of Field Lebar ...... Error! Bookmark not defined.
Gambar 7. Hubungan antara Aperture dan Depth of FieldError! Bookmark not defined.
PENDAHULUAN
Sejak penetapan status virus CoVID19 sebagai pandemik oleh WHO pada
bulan Maret 2020, seluruh dunia melakukan respon pengetatan seluruh aktivitas tatap
muka, termasuk aktivitas tatap muka dalam dunia pendidikan. Berdasarkan data dari
UNESCO pertanggal 9 Maret 2021, ada 144.697.476 pelajar di seluruh dunia
merasakan dampak tidak adanya kegiatan belajar secara tatap muka. Salah satu jenjang
pendidikan di Indonesia yang terdampak signifikan adalah Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) yang sebagian besar mata pelajaran adalah mata pelajaran produktif.
Kegiatan belajar secara dalam jaringan (daring) yang merupakan pilihan kegiatan
belajar mengajar selama pandemik menyebabkan kegiatan belajar mata pelajaran
produktif tidak dapat dilaksanakan secara optimal.
Salah satu mata pelajaran yang terkendala ketika pembelajaran daring adalah
Produksi Audio Visual di kelas X. Berdasarkan data capaian pembelajaran selama dua
tahun pembelajaran daring (2019/2020 dan 2020/2021) diperoleh data hasil belajar
peserta didik yang menunjukkan angka di bawah KKM.
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut maka diperoleh rumusan masalah
bagaimana menetapkan materi pembelajaran di mata pelajaran Produksi Audio Visual
pada fotografi dasar ketika pembelajaran daring?
1.1 Deskripsi
1.1.1 Portrait, seorang tokoh atau sekelompok orang yang menyimpan ekspresi,
kepribadian dan perasaan dari subyek tersebut.
1.1.2 Candid, adalah bentuk jurnalistik paling murni. Ini merupakan teknik untuk
mengabadikan suatu peristiwa dari sisi kehidupan yang sebenarnya.
1.1.3 Berpose, bersikap atau bergaya untuk dipotret atau dilukis
1.1.4 Fashion, genre fotografi yang ditujukan untuk menampilkan pakaian dan
barang-barang fashion lainnya.
1.1.5 Komposisi, merupakan kumpulan para elemen dalam sebuah frame foto.
1.1.6 Interior, adalah merekam berbagai bentuk
bagian dalam bangunan. Interior lebih memfokuskan pada detail
dalam ruangan.
1.1.7 Eksterior, adalah pemotretan yang bertujuan untuk memotret tampilan luar
bangunan.
1.1.8 Still life, jenis fotografi yang menggambarkan benda mati yang akan tampak lebih
hidup dengan teknik komposisi dan pencahayaan yang menarik.
1.1.9 Editorial, digunakan untuk mendukung teks, sehingga penggunaannya lebih
banyak ditemukan di majalah, surat kabar, dan buku teks.
Fotografi populer pada awal abad ke-19, yaitu tahun 1839. Perancis menyatakan
secara resmi bahwa fotografi adalah sebuah perkembangan teknologi. Pada abad ke-5
sebelum Masehi, seorang pria bernama Mo Ti melihat suatu gejala yang disebut Pinhole,
yaitu jika dinding diruangan yang gelap terdapat lubang kecil maka akan merefleksikan
gambar. Fenomena kamera Obscura pertama kali ditemukan oleh Mo Ti. Berabad
kemudian, Aristoteles dan seorang ilmuwan Arab bernama Ibnu Al Haitam berusaha
menciptakan dan mengembangkan alat yang sekarang kita kenal kamera. Pada tahun
1558, ilmuwan Italia menciptakan kamera obscura yang membantu pelukis menangkap
bayangan gambar.
Lalu pada tahun 1611 Johannes Kepler membuat desain kamera portable berbentuk
seperti sebuah tenda. Hal tersebut lalu dikembangkan hingga menjadi kamera yang
sekarang banyak digunakan.
Perkembangan fotografi memang luarbiasa, baik dalam pengaplikasian, maupun
improvisasinya. Terefleksi pada infografis berikut ini :
Dalam fotografi, ada berbagai jenis fotografi yang dari zaman dulu hingga sekarang
berkembang mengikuti majunya teknologi, berikut adalah beberapa jenis-jenis fotografi:
1.5 Tugas
Secara berkelompok, jawablah masalah dalam menentukan jenis fotografi apa yang sesuai
pertanyaan tantangan yang ada di LMS Penugasan dilakukan secara kolaborasi
menggunakan Worksheet. Hasil diskusi dibuat dalam bentuk slide power point yang akan
dipresentasikan oleh perwakilan kelompok
Mode aperture priority merupakan salah satu pengaturan kamera yang digunakan
untuk mengontrol aperture dan akan mengontrol shutter speed dan ISO secara otomatis.
(Permana & Parapaga, 2017) Biasanya mode pengaturan ini disimbolkan dengan huruf A atau
Av di tombol kontrol kamera.
Hubungan antara aperture dan depth of field adalah hubungan yang saling terkait.
Dengan mengatur nilai aperture yang kecil atau bukaan besar maka akan menghasilkan foto
dengan depth of field yang sempit. Sebaliknya jika menggunakan nilai aperture yang besar
atau bukaan kecil, maka akan menghasilkan foto dengan depth of field yang lebar.
6. Cara lensa dalam menampilkan ke dalam ruang berdasarkan perbedaan rentang jarak objek
dalam menghasilkan variasi fokus pada gambar disebut dengan ….
a. Aperture
b. Shutter speed
c. Depth of field
d. Eksposur
e. ISO
7. Apabila objek yang akan diambil fokusnya lebar, maka aperture harus dibuat lebih kecil.
Dengan begitu, objek akan mendapatkan fokus yang merata. Konsep tersebut sesuai
dengan ….
a. Depth of field sempit
b. Depth of field lebar
c. Depth of field kecil
d. Depth of field rotasi
e. Depth of field minim
8. Salah satu pengaturan kamera yang digunakan untuk mengontrol apperture dan akan
mengontrol shutter speed dan ISO secara otomatis disebut dengan mode ….
a. Manual priority
b. Shutter speed priority
c. Aperture priority
d. Automatic priority
e. Flash priority
Gambar tersebut diambil menggunakan mode aperture priority dengan depth of field ….
a. lebar
b. sempit
c. mikro
d. rotasi
e. makro
Gambar tersebut diambil menggunakan mode aperture priority dengan depth of field ….
a. lebar
b. sempit
c. mikro
d. rotasi
e. makro
Kunci Jawaban
1. E
2. A
3. A
4. D
5. E
6. C
7. B
8. C
9. B
10. A
DAFTAR PUSTAKA
Arief, A. (2020). Pixel. Retrieved from Fotografi: https://www.pixel.web.id/konsep-depth-of-
fields/
Barribeau, T. (2013, April 11). Popphoto. Retrieved from
https://www.popphoto.com/news/2013/04/canons-outside-auto-lets-you-play-virtual-dslr/
Bull, Stephen. 2010. Photography: Routledge Introductions to Media and Communication.
London : Routledge
Davenport, Alma. 2010. The History of Photography: an Overview
Mansurov, N. (2020, April 6). Photographylife. Retrieved from Understanding Aperture in
Photography: https://photographylife.com/what-is-aperture-in-photography
Wibowo, A. A., & Hakim, A. M. (2021). Pendalaman Materi Broadcasting dan Film Modul 5
Tata Kamera dan Pencahayaan. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
(2020, December 20). Retrieved from diykamera: https://www.diykamera.com/fungsi-mode-
aperture-priority/
E. Metode Pembelajaran
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Alokasi
No Media Sumber Belajar
Pendidik Peserta Didik Waktu
1. KEGIATAN PENDAHULUAN
Pendidik Peserta didik Whatsapp 5
memberikan tautan mengakses tautan Group
4 bersama-sama bersama-sama.
(PPK: Nilai
Religiusitas)
Apersepsi
Pendidik Google Pendidik
Peserta didik
menyampaikan Meet
6 menyimak persepsi
persepsi awal
yang disampaikan
kepada peserta didik
oleh pendidik.
tentang materi.
Pendidik Peserta didik Google
memperlihatkan menjawab pertanyaan Meet Pendidik
beberapa jeni yang diberikan oleh
fotografi yang pendidik terkait jenis
bebeda dan bertanya foto yang
kepada peserta didik ditunjukkan
7
termasuk kedalam
(4C-
jenis fotografi
Communication)
apakah itu
(4C-
Communication)
Motivasi
Google Pendidik
Pendidik Peserta didik
Meet
memberikan menyimak gambaran
gambaran manfaat manfaat mempelajari
9
mempelajari materi. materi yang
disampaikan oleh
pendidik.
2. KEGIATAN INTI
Eksplorasi 10
Pendidik Peserta didik Google Materi Ajar Jenis
membagikan tautan mengakses LKPD Meet Fotografi Pada
LKPD dan materi dan materi ajar dari Fotografi Dasar
ajar Jenis Fotografi tautan yang sudah
pada Fotografi diberikan pendidik di
10
Dasar kepada room chat Google
peserta didik Meet.
melalui room chat di
Google Meet.
3. KEGIATAN PENUTUP
Pendidik bersama Pendidik bersama Google
peserta didik pendidik melakukan Meet 10
melakukan refleksi refleksi terhadap
terhadap aktivitas aktivitas dan menarik
dan pembelajaran kesimpulan
hari ini dan menarik pembelajaran hari ini.
kesimpulan
bersama-sama.
Pertanyaan yang
22
dapat diajukan:
Bentuk Waktu
No Teknik Keterangan
Instrumen Pelaksanaan
1 Observasi Jurnal Saat awal, tengah Penilaian untuk
melalui dan akhir pencapaian
Google Form pembelajaran pembelajaran
berlangsung (assessment for
melalui Google and of learning)
Meet
2. Pembelajaran Remedial
a. Remedial dapat diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai
Ketuntasan Belajar (70)
b. Pendidik memberi semangat kepada peserta didik yang belum mencapai
Ketuntasan Belajar. Pendidik akan memberikan tugas bagi peserta didik
yang belum mencapai ketuntasan belajar.
3. Pembelajaran Pengayaan
a. Pengayaan diberikan untuk menambah wawasan peserta didik mengenai materi
pembelajaran yang dapat diberikan kepada peserta didik yang telah tuntas
mencapai Ketuntasan Belajar (KB).
b. Pengayaan diberikan pada saat peserta didik lain mengikuti remediasi
(perbaikan).
c. Direncanakan berdasarkan IPK atau materi pembelajaran yang membutuhkan
pengembangan lebih lebar.
Bahan Diskusi :
https://bit.ly/bahan_diskusi1
Mengetahui,
Kepala SMKN 51 Jakarta Guru Mapel Produktif