Anda di halaman 1dari 10

Deni Leonardo Tata Kamera - Dasar-Dasar Fotography

Pengertian Segitiga Exposure dan Materi Teknik Dasar


Fotografi

Memahami Segitiga Exposure sangat penting mengingat perkembangan


dunia fotografi saat ini telah menjangkau dunia smartphone. Umumnya
smartphone masa kini telah menyematkan segudang fitur seperti focal
length, aperture, ISO serta shutter speed, dan itu berarti kamera smartphone
dapat diatur secara manual layaknya kamera profesional, hebat bukan?.

Dalam rangka meningkatkan skill fotografimu coba eksplorasi lebih dalam


bakat seni fotografi Anda. Atau setidaknya memahami apa itu Segitiga
Exposure, dapat menambah pengetahuan dasar tentang teknik fotografi.

A. Pengertian Segitiga Exposure

Teknik Dasar Segitiga Exposure

Segitiga Exposure atau The Exposure Triangle adalah istilah yang merujuk
pada 3 elemen dasar Exposure aperture, shutter speed dan ISO.

Ketiga elemen ini saling berkaitan dalam mempengaruhi proses masuknya


paparan cahaya/sinar kedalam kamera, sebelum mencapai film atau sensor
gambar dan proses inilah yang disebut Exposure.

Sumber: https://www.pixel.web.id/ 1
Deni Leonardo Tata Kamera - Dasar-Dasar Fotography

Point dari pengaturan segitiga exposure adalah, menyeimbangkan intensitas


cahaya yang masuk ke dalam kamera dengan 3 metode berbeda.

 Aperture adalah menangkap cahaya melalui lebar bukaan lensa.


 Shutter Speed adalah kecepatan waktu aperture terbuka dalam
menerima cahaya yang masuk.
 Sementara ISO adalah sensitifitas sensor kamera ketika memproses
paparan cahaya.

Meskipun berbeda metode tidak disaranakan mengatur hanya satu elemen


saja, karena perubah yang Anda buat akan salin terkait dan berdampak pada
elemen lain.

1. Aperture

Pengaturan Aperture dan Efect yang terjadi pada foto

Aperture atau diafragma adalah mengatur seberapa besar iris lensa terbuka
hingga film/sensor terpapar cahaya.

Membuka aperture lebar sama ketika Anda membuka jendela rumah terbuka
lebar, dan berdampak pada seberapa banyak cahaya yang masuk kedalam
rumah.

Aperture diukur dengan f-stop (f/1.2, f/1.8 f/2.8) dan perlu di ingat semakin
kecil angka f-stop menunjukkan semakin besar bukaan lensa.
Sebagai contoh bukaan aperture f/1.2 lebih lebar dibanding bukaan aperture
f/1.4.

Semakin kecil f-number akan berdampak pada area fokus semakin sempit
disebut Depth of field atau bahasa trend disebut foto bokeh seperti pada
gambar berikut.

Sumber: https://www.pixel.web.id/ 2
Deni Leonardo Tata Kamera - Dasar-Dasar Fotography

Foto ini diambil dengan nilai Aperture F/2

Dengan mengatur nilai Aperture semakin kecil misal f/2, maka depth of field
akan semakin kuat. isltilah dari menyempitnya area fokus pada suatu objek
tetapi blur pada area background.

Kemudian coba bandingkan ketika Anda perbesar nilai f-number menjadi f/22,
maka akan mendapatkan seperti foto berikut.

Pengaturan Aperture f/22

Sumber: https://www.pixel.web.id/ 3
Deni Leonardo Tata Kamera - Dasar-Dasar Fotography

Foto tersebut menunjukkan dampak yang terjadi karena dampak perubahan


nilai Aperture.

2. Shutter Speed

Pengaturan Shutter Speed dan Efect yang terjadi pada foto

Shutter Speed adalah mengatur durasi jeda jendela sensor terbuka ketika
menerima paparan cahaya kemudian menutup kembali.

Semakin lama Shutter Speed terbuka, maka semakin banyak intesnitas cahaya
masuk ke dalam film/sensor, sehingga akan menghasilkan foto lebih terang.
Shutter Speed diukur dengan satuan “S” (second)/detik dan dinyatakan dalam
1/250s, 1/125s, 1/60s, 1/15s, 1/8s, 1/4s, 1/2s.

Shutter 1/250s menunjukkan semakin cepat jendela sensor membuka lalu


menutup kembali, sedangkan 1/2s semakin lama jendela shutter menerima
paparan cahaya.

Ketika Anda mengambil foto air terjun dengan nilai shutter speed tinggi, misal
1/125s pada Aperture f/2.8, maka air terjun yang Anda foto akan terlihat
seolah beku.

Hal ini terjadi karena jendela sensor hanya membutuhkan waktu


0,125 second untuk menangkap gambar objek bergerak seperti pada foto.

Sumber: https://www.pixel.web.id/ 4
Deni Leonardo Tata Kamera - Dasar-Dasar Fotography

Efect beku shutter speed tinggi

Foto beku tersebut sebagai dampak dari shutter yang ditingkatkan.

Sedangkan Long Exposure adalah dampak dari shutter speed rendah. Efek
yang timbul adalah gambar foto blur/bayangan akibat kamera menangkap
foto membutuhkan waktu beberapa detik.

Sumber: https://www.pixel.web.id/ 5
Deni Leonardo Tata Kamera - Dasar-Dasar Fotography

Efect blur/bayangan dari shutter speed rendah

Jika Anda ingin mencoba teknik fotografi yang satu ini disarankan
menggunakan alat bantu tripod kamera, agar hasil kamera tidak shake atau
goyang.

Komposisi fotografi ini biasa digunakan pada night photography dan light
painting termasuk solargraphy.

Sebagai acuan ambang batas normal shutter speed adalah lebih besar dari
panjang lensa. Jadi misalkan lensa 50mm yang Anda gunakan maka shutter
minimal 1/60s.

3. ISO

Pengaturan ISO dan efect yang terjadi pada foto

ISO adalah mengatur tingkat sensifitas sensor kamera terhadap cahaya.


Semakin rendah nilai ISO maka hasil foto akan semakin gelap, sebaliknya nilai
ISO semakin tinggi maka semakin terang foto yang dihasilkan.

Ukuran ISO adalah ISO 100, ISO 200, ISO 400, ISO 800 dan kelipatan
tergantung spesifikasi kamera.

Semakin banyak cahaya disekitar tersedia maka perlu menurunkan nilai ISO,
sebaliknya semakin minim cahaya/gelap maka perlu menaikkan nilai ISO.

Uniknya menaikkan nilai ISO mempengaruhi kecepatan shutter speed lebih


cepat tanpa merubah aperture.

Sumber: https://www.pixel.web.id/ 6
Deni Leonardo Tata Kamera - Dasar-Dasar Fotography

Misalkan Anda naikkan ISO dari ISO 100 ke ISO 200 maka akan menaikkan
shutter dari shutter 1/125s ke 1/250s, lalu coba naikkan menjadi ISO 400 maka
akan menaikkan exposure sebesar 1 Stop, menjadi shutter 1/500s.

Menambah ISO berdampak foto semakin cerah

Disarankan agar sebisa mungkin menggunakan nilai ISO serendah mungkin


agar kualitas foto tetap bagus, menaikkan nilai iso
mempengaruhi noise (bintik hitam) pada foto semakin tinggi seperti gambar
berikut.

Semakin tinggi ISO semakin kuat Noise

4. Tips dan Trik Segitiga Exposure dengan Kreatif


Pada dasarnya kamera telah dibekali pengaturan dalam menghitung exposure
secara otomatis dengan mengubah Mode Manual ke Mode Auto.

Kamera mampu mengatur segitiga exposure secara normal, menurut pola


pikir “matematis” dari mesin kamera dalam merespon suatu objek.

Sayangnya pola matematis pada kamera berbeda dengan pola pikir manusia
yang mengandalkan feel dan jiwa seni dalam merespon objek.

misalnya ketika akan mengambil foto dalam keadaan kurang cahaya, maka
secara otomatis kamera akan menyalakan lampu flash.

Sumber: https://www.pixel.web.id/ 7
Deni Leonardo Tata Kamera - Dasar-Dasar Fotography

Maka disinilah skill seorang fotografer dalam mengatur kreatif exposure /


correct exposure dibutuhkan.

Perbedaan Mode Otomatis dan Mode Manual

Kreatif Exposure merupakan perhitungan dalam mengatur 3 element dasar


yaitu ISO, Aperture dan Shutter Speed (segitiga exposure) secara benar dan
tepat. Agar mendapatkan exposure yang tepat sesuai kebutuhan yang sesuai
teknik dasar segitiga exposure.

Selain mampu mengatur correct exposure secara tepat, seorang fotografer


juga harus mampu menciptakan creative exposure untuk memainkan seni dan
kreatifitas fotografi.

B. Portraiture Photography

Menangkap expresi wajah seseorang dan mengutamakan titik fokus pada


suatu wajah seseorang / subyek, yang bertujuan menyampaikan kepribadian
maupun perasaan kedalam bentuk foto, inilah yang disebut dengan Fotografi
potret atau lebih dikenal dengan istilah portraiture.
Sedikit tips usahakan fokus pada bagian wajah karena expresi wajah menjadi
kunci dari potraiture.
Dengan cara membuka penuh Aperture agar menambah efek depth of
field pada teknik segitiga exposure.

Sumber: https://www.pixel.web.id/ 8
Deni Leonardo Tata Kamera - Dasar-Dasar Fotography

Potraiture memanfaatkan cahaya alami


Kemudian langkah selanjutnya adalah memainkan aperture variable / focal
length zoom. gunakan minimal 1/focal length dan usahakan shutter speed
minimal 1/60s.

Atau jika menggunakan lensa 85mm f1.4 bisa naikkan shutter speed minimal
ke 1/85s, bahkan ada yang menaikkan hingga ke 1/170s pada 0.5 focal length.
Lalu tantangan teknik segitiga exposure selanjutnya dalam foto diatas adalah
memanfaatkan cahaya alami.

Maka yang perlu diperhatikan adalah. menekan nilai ISO pada level paling
rendah jika kondisi cahaya bagus. misal ISO 100 agar hasil foto tetap tajam
tidak noise.

Atau jika shutter speed minimal tidak tercapai karena kurang cahaya, maka
jalan keluarnya adalah dengan menaikkan nilai ISO agar shutter speed dapat
tercapai.

Menaikkan nilai ISO memang berdampak noise akan tetapi hal itu dapat
diperbaiki di Photoshop. Dibanding foto blur / shake karena shutter speed
minimal tidak tercapai.

C. Landscape Photography

Umumnya foto lanskap / landscape adalah foto pemandangan dengan titik


fokus secara menyeluruh.

Jika potraiture yang titik fokusnya hanya berpusat pada satu titik fokus saja.
Maka berbeda dengan landscape yang mengutamakan titik fokus secara
menyeluruh.

Sumber: https://www.pixel.web.id/ 9
Deni Leonardo Tata Kamera - Dasar-Dasar Fotography

Yang terpenting adalah bukaan aperture paling kecil, atau nilai f-


number paling besar untuk mendapatkan large of field dalam teknik segitiga
exposure.

Landscape mengutamakan large of field

Large of field adalah point utama dari landscape yang bisa didapat dengan
nilai f-number paling besar f/22.

Kemudian menekan nilai ISO ke level paling rendah masih menjadi prioritas,
untuk tetap mendapatkan hasil foto yang tajam tidak noise.

Dampak dari nilai ISO rendah dan nilai f-number terbesar. Adalah Anda akan
mendapatkan shutter speed yang semakin panjang dalam teknik segitiga
exposure.

Maka trik landscape adalah Anda harus menggunakan tripod. Agar dapat
bermain di shutter speed lebih lama. dan hal ini akan menambah efek
dramatis pada foto lndscape.

Sumber: https://www.pixel.web.id/ 10

Anda mungkin juga menyukai