Anda di halaman 1dari 35

Pengertian Segitiga Exposure

Teknik Dasar Segitiga Exposure

Segitiga Exposure atau The


Exposure Triangle adalah istilah
yang merujuk pada 3 elemen dasar
Exposure aperture, shutter
speed dan ISO.

Ketiga elemen ini saling berkaitan


dalam mempengaruhi proses
masuknya paparan cahaya/sinar
kedalam kamera, sebelum
mencapai film atau sensor gambar
dan proses inilah yang
disebut Exposure.

Point dari pengaturan segitiga


exposure adalah, menyeimbangkan
intensitas cahaya yang masuk ke
dalam kamera dengan 3 metode
berbeda.

Ÿ Aperture adalah menangkap
cahaya melalui lebar bukaan lensa.
Ÿ Shutter Speed adalah kecepatan
waktu
Ÿ aperture terbuka dalam menerima
cahaya yang masuk.
Ÿ Sementara ISO adalah sensitifitas
sensor kamera ketika memproses
paparan cahaya.

Meskipun berbeda metode tidak


disaranakan mengatur hanya satu
elemen saja, karena perubah yang
Anda buat akan salin terkait dan
berdampak pada elemen lain.

Aperture
Pengaturan Aperture dan Efect
yang terjadi pada foto
Aperture atau diafragma adalah
mengatur
seberapa besar iris lensa terbuka
hingga film/sensor terpapar cahaya.

Membuka aperture lebar sama


ketika Anda membuka jendela
rumah terbuka lebar, dan
berdampak pada seberapa banyak
cahaya yang masuk kedalam
rumah.

Aperture diukur dengan f-stop (f/1.2,


f/1.8 f/2.8) dan perlu di ingat
semakin kecil angka f-
stop menunjukkan semakin besar
bukaan lensa.

Sebagai contoh bukaan aperture


f/1.2 lebih lebar dibanding bukaan
aperture f/1.4.

Semakin kecil f-number akan
berdampak pada area fokus
semakin sempit disebut Depth of
field atau bahasa trend
disebut foto bokeh seperti pada
gambar berikut.
Foto ini diambil dengan nilai
Aperture F/2
Dengan mengatur nilai Aperture
semakin kecil misal f/2, maka depth
of field akan semakin kuat. isltilah
dari menyempitnya area fokus pada
suatu objek tetapi blur pada area
background.
Kemudian coba bandingkan ketika
Anda perbesar nilai f-number
menjadi f/22, maka akan
mendapatkan seperti foto berikut.
Pengaturan Aperture f/22

Foto tersebut menunjukkan dampak


yang terjadi karena dampak
perubahan nilai Aperture.

Shutter Speed

Pengaturan Shutter Speed dan


Efect yang terjadi pada foto

Shutter Speed adalah mengatur


durasi jeda  jendela sensor terbuka
ketika menerima paparan cahaya
kemudian menutup kembali.
Semakin lama Shutter Speed
terbuka,
maka semakin banyak intesnitas
cahaya masuk ke dalam
film/sensor, sehingga akan
menghasilkan foto lebih terang.

Shutter Speed diukur dengan


satuan “S” (second)/detik dan
dinyatakan dalam 1/250s, 1/125s,
1/60s, 1/15s, 1/8s, 1/4s, 1/2s.

Shutter 1/250s menunjukkan


semakin cepat jendela sensor
membuka lalu menutup kembali,
sedangkan 1/2s semakin lama
jendela shutter menerima paparan
cahaya.

Ketika Anda mengambil foto air


terjun dengan nilai shutter speed
tinggi, misal 1/125s pada Aperture
f/2.8, maka air terjun yang Anda foto
akan terlihat seolah beku.

hal ini terjadi karena jendela sensor


hanya
membutuhkan waktu
0,125 second untuk menangkap
gambar objek bergerak seperti pada
foto.

Efect beku shutter speed tinggi

Foto beku tersebut sebagai dampak


dari shutter yang ditingkatkan.
Sedangkan Long Exposure adalah
dampak dari shutter speed rendah.
Efek yang timbul adalah gambar
foto blur/bayangan akibat kamera
menangkap foto
membutuhkan waktu beberapa
detik.

Efect blur/bayangan dari shutter


speed rendah

Jika Anda ingin mencoba teknik


fotografi yang satu ini disarankan
menggunakan alat bantu tripod
kamera, agar hasil kamera
tidak shake atau goyang.

Komposisi fotografi ini biasa


digunakan pada night photography
dan light painting termasuk
solargraphy.

Sebagai acuan ambang batas


normal shutter speed adalah lebih
besar dari panjang lensa. Jadi
misalkan lensa 50mm yang Anda
gunakan maka shutter minimal
1/60s.

ISO
Pengaturan ISO dan efect yang
terjadi pada foto

ISO adalah mengatur tingkat


sensifitas sensor kamera terhadap
cahaya. Semakin rendah nilai ISO
maka hasil foto akan semakin
gelap, sebaliknya nilai ISO semakin
tinggi maka semakin terang foto
yang dihasilkan.

Ukuran ISO adalah ISO 100, ISO


200, ISO 400, ISO 800 dan
kelipatan tergantung spesifikasi
kamera.

Semakin banyak cahaya disekitar


tersedia maka perlu menurunkan
nilai ISO, sebaliknya semakin minim
cahaya/gelap
maka perlu menaikkan nilai ISO.

Uniknya menaikkan nilai ISO


mempengaruhi kecepatan shutter
speed lebih cepat tanpa merubah
aperture.

Misalkan Anda naikkan ISO dari


ISO 100 ke ISO 200 maka akan
menaikkan shutter
dari shutter 1/125s ke 1/250s, lalu
coba naikkan menjadi ISO 400
maka akan menaikkan exposure
sebesar 1 Stop, menjadi shutter
1/500s.

Menambah ISO berdampak foto


semakin cerah

Disarankan agar sebisa mungkin


menggunakan nilai ISO serendah
mungkin agar kualitas foto tetap
bagus, menaikkan nilai iso
mempengaruhi noise (bintik hitam)
pada foto semakin tinggi seperti
gambar berikut.
Semakin tinggi ISO semakin kuat
Noise

Tips dan Trik Segitiga


Exposure dengan Kreatif
Pada dasarnya kamera telah
dibekali pengaturan dalam
menghitung exposure secara
otomatis dengan mengubah Mode
Manual ke Mode Auto.

Kamera mampu mengatur segitiga


exposure secara normal, menurut
pola pikir “matematis” dari mesin
kamera dalam merespon suatu
objek.

Sayangnya pola matematis pada
kamera
berbeda dengan pola pikir manusia
yang mengandalkan feel dan jiwa
seni dalam merespon objek.

misalnya ketika akan mengambil


foto dalam keadaan kurang cahaya,
maka secara otomatis kamera akan
menyalakan lampu flash.

Maka disinilah skill seorang


fotografer dalam mengatur kreatif
exposure / correct exposure
dibutuhkan.
Perbedaan Mode Otomatis dan
Mode
Manual

Kreatif Exposure merupakan


perhitungan dalam mengatur 3
element dasar yaitu ISO, Aperture
dan Shutter Speed (segitiga
exposure) secara benar dan tepat.
Agar mendapatkan exposure yang
tepat sesuai kebutuhan yang sesuai
teknik dasar segitiga exposure.

Selain mampu mengatur correct


exposure secara tepat, seorang
fotografer juga harus mampu
menciptakan creative
exposure untuk memainkan seni
dan kreatifitas fotografi.

Portraiture Photography
Menangkap expresi wajah
seseorang dan mengutamakan titik
fokus pada suatu wajah seseorang /
subyek, yang bertujuan
menyampaikan kepribadian
maupun
perasaan kedalam bentuk foto.

inilah yang disebut dengan


Fotografi potret atau lebih dikenal
dengan istilah portraiture.

Sedikit tips usahakan fokus pada


bagian wajah karena expresi wajah
menjadi kunci dari potraiture.

Dengan cara membuka penuh


Aperture agar menambah
efek depth of field pada teknik
segitiga exposure.

Potraiture memanfaatkan cahaya


alami
Kemudian langkah selanjutnya
adalah memainkan aperture
variable / focal length zoom.
gunakan minimal 1/focal length dan
usahakan shutter speed minimal
1/60s.

Atau jika menggunakan lensa


85mm f1.4 bisa naikkan shutter
speed minimal ke 1/85s, bahkan
ada yang menaikkan hingga ke
1/170s pada 0.5 focal length.

Lalu tantangan teknik segitiga


exposure selanjutnya dalam foto
diatas adalah memanfaatkan
cahaya alami.

Maka yang perlu diperhatikan


adalah. menekan nilai ISO pada
level paling rendah jika kondisi
cahaya bagus. misal ISO 100 agar
hasil foto tetap tajam tidak noise

Atau jika shutter speed minimal


tidak tercapai karena kurang
cahaya, maka jalan
keluarnya adalah dengan
menaikkan nilai ISO agar shutter
speed dapat tercapai.

Menaikkan nilai ISO memang


berdampak noise akan tetapi hal itu
dapat diperbaiki di Photoshop.
Dibanding foto blur / shake karena
shutter speed minimal tidak
tercapai.

Landscape Photography
Umumnya foto lanskap / landscape
adalah foto pemandangan dengan
titik fokus secara menyeluruh.

Jika potraiture yang titik fokusnya


hanya berpusat pada satu titik fokus
saja. Maka berbeda dengan
landscape yang mengutamakan titik
fokus secara menyeluruh.

Yang terpenting adalah bukaan


aperture
paling kecil, atau nilai f-
number paling besar untuk
mendapatkan large of field dalam
teknik segitiga exposure.

 Landscape mengutamakan large of


field

Large of field adalah point utama


dari landscape yang bisa didapat
dengan nilai f-number paling besar
f/22.

Kemudian menekan nilai ISO ke


level paling rendah masih menjadi
prioritas, untuk tetap mendapatkan
hasil foto yang tajam tidak noise.

Dampak dari nilai ISO rendah dan


nilai f-
number terbesar. Adalah Anda akan
mendapatkan shutter speed yang
semakin panjang dalam teknik
segitiga exposure.

Maka trik landscape adalah Anda


harus menggunakan tripod. Agar
dapat bermain di shutter speed
lebih lama. dan hal ini akan
menambah efek dramatis pada foto
lndscape.

Anda mungkin juga menyukai